PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
PROPOSAL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) OPEN SOURCE BAGI GURU-GURU SMK SE KOTA LANGSA
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
PROPOSAL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) OPEN SOURCE BAGI GURU-GURU SMK SE KOTA LANGSA
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
Manajemen berbasis sekolah sendiri merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Wohlstetter dan Mohrman, dkk. (1997)
mengemukakan empat hal penting yang
didesentralisasikan (kewenangannya diberikan
kepada sekolah)
Kekuasaan untuk mengambil keputusan
Pengetahuan dan keterampilan
Informasi yang diperlukan oleh sekolah
untuk mengambil keputusan
Penghargaan atas prestasi
3. (1) Panduan instruksional
(pembelajaran)
(2) Kepemimpinan yang
mengupayakan
kekompakan dan fokus
pada upaya
perbaikan/perubahan
(3) Sumber daya yang
mendukung pelaksanaan
perubahan.
Tiga elemen
prasyarat
yang bersifat
organisasional
4. MPMBS (2004) menyatakan bahwa
fungsi-fungsi yang sebagian
porsinya dapat digarap oleh
sekolah dalam kerangka MPMBS ini
meliputi:
(1) proses belajar mengajar
(2) perencanaan dan evaluasi
program sekolah
(3) pengelolaan kurikulum,
(4) pengelolaan ketenagaan
(5) pengelolaan peralatan dan
perlengkapan
(6) pengelolaan keuangan
(7) pelayanan siswa
(8) hubungan sekolah-masyarakat
(9) pengelolaan iklim sekolah.
7. MPMBS (2004) menyatakan bahwa
fungsi-fungsi yang sebagian
porsinya dapat digarap oleh sekolah
dalam kerangka MPMBS ini meliputi:
Pengembangan Kurikulum
Proses belajar mengajar
Pengelolaan Ketenagaan
Pengelolaan Fasilitas Sekolah
Perencanaan &Evaluasi Pengelolaan Keuangan
Pelayanan Siswa
Hubungan Sekolah
& Masyarakat
Iklim Sekolah
8. Perencanaan
&
Evaluasi
Sekolah diberi wewenang
untuk melakukan evaluasi,
khususnya evaluasi yang
dilakukan secara internal
yang dilakukan oleh warga
sekolah untuk memantau
proses pelaksanaan dan hasil
program-program yang telah
dilaksanakan. Evaluasi
semacam ini sering disebut
evaluasi diri.
Sekolah diberi kewenangan
untuk melakukan
perencanaan sesuai dengan
kebutuhannya.
10. Proses belajar
mengajar merupakan
kegiatan utama
sekolah. Sekolah
diberi kebebasan
memilih strategi,
metode, dan teknik-
teknik pembelajaran
yang paling efektif,
sesuai dengan
karakteristik mata
pelajaran,
karakteristik siswa,
karakteristik guru,
dan kondisi nyata
sumber daya yang
tersedia di sekolah.
Proses belajar
mengajar
11. Dalam rangka MBS peran sekolah masih akan sangat
terbatas pada mengelola ketenagaan yang sudah ada
di sekolah, dan sebatas mengelola pemanfaatan tenaga
yang sudah diangkat oleh pemerintah/pemerintah
daerah, kecuali untuk tenaga honorer.
12. 1) Pendidik dan tenaga kependidikan dapat
bekerja secara lintas daerah
2) Pengangkatan, penempatan, dan penyebaran
pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh
lembaga yang mengangkatnya berdasarkan
kebutuhan satuan pendidikan formal
3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
memfasilitasi satuan pendidikan dengan
pendidik dan tenaga kepe ndidikan yang
diperlukan untuk menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu .
Pasal 41 ayat (1), (2), dan (3) UU Sisdiknas
2003 menyiratkan keterbatasan kewenangan
sekolah:
13. Terbatasnya kewenangan sekolah
dalam pengelolaan bidang
ketenagaan tidak membuat MBS
kehilangan makna dalam hal ini.
Dalam mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya
manusia sebagai bagian dari
sumber daya pendidikan kunci
yang sangat penting, satuan
pendidikan harus dapat
memotivasi, menggalang kerja
sama, menyamakan visi,
menyadari misi, serta
mengembangkan staf pada level
sekolah yang belum ditangani oleh
birokrasi di atasnya, melakukan
penggalian sumber daya manusia
14. Pengelolaan fasilitas sekolah
(sarana dan prasarana) sudah
seharusnya dilakukan oleh
sekolah, mulai dari pengadaan,
pemeliharaan dan perbaikan
Manajemen Berbasis Sekolah
hingga sampai pengembangan.
Hal ini didasari oleh kenyataan
bahwa sekolahlah yang paling
mengetahui kebutuhan fasilitas
sekolahnya.
Pengelolaa
n Fasilitas
Sekolah
15. 1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
Pemerintah wajib membiayainya.
3) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara
serta anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Berkaitan dengan pendanaan pendidikan
ini, UUD 1945 hasil amandemen ke-4
tahun 2002 pasal 31 ayat (1), (2), dan (4)
menyatakan sebagai berikut:
16. Sementara pasal 49 ayat (3) UU
Sisdiknas 2003 menyatakan dana
pendidikan dari pemerintah dan
pemerintah daerah untuk satuan
pendidikan diberikan dalam bentuk
hibah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
17. Di samping itu, dengan MBS penyelenggara pendidikan
dapat melakukan inovasi pengalokasian sumber dana
pendidikan, yang tidak hanya tergantung pada hibah
dari pemerintah, tetapi bersama-sama dengan komite
sekolah dapat menghimpun pendanaan dari
masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri (DUDI).
18. Sutisna (1991:46), tugas kepala sekolah
dalam manajemen siswa adalah menyeleksi
siswa baru, menyelenggarakan pembelajaran,
mengontrol kehadiran murid, melakukan uji
kompetensi akademik/kejuruan, melaksanakan
bimbingan karier serta penelusuran lulusan
Pelayanan siswa meliputi penerimaan siswa
baru, pengembangan/pembinaan/
pembimbingan, penempatan untuk melanjutkan
sekolah atau untuk memasuki dunia kerja,
hingga sampai pada pengurusan alumni.
Pelayanan Siswa
19. Esensi hubungan sekolah-
masyarakat adalah untuk
meningkatkan keterlibatan,
kepedulian, kepemilikan,
dan dukungan dari
masyarakat, terutama
dukungan moral dan
finansial.
20. 1) Meningkatkan kualitas belajar
dan pertumbuhan anak
2) Meningkatkan tujuan
masyarakat dan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat
3) Mengembangkan antusiasme
dalam membantu kegiatan
hubungan sekolah dengan
masyarakat di sekitar sekolah.
Tujuan Hubungan
Sekolah &
Masyarakat
21. Iklim sekolah (fisik dan nonfisik) yang
kondusif-akademik merupakan prasyarat
bagi terselenggaranya proses belajar
mengajar yang efektif. Lingkungan sekolah
yang aman dan tertib, optimisme dan
harapan yang tinggi dari warga sekolah,
kesehatan sekolah, dan kegiatan-kegiatan
yang terpusat pada siswa (student-centered
activities) adalah contoh-contoh iklim
sekolah yang dapat menumbuhkan
semangat belajar siswa.