1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Cendawan Gliocladium sp. adalah salah satu cendawan yang menjadi agen pengendali hayati (APH) terhadap patogen tular tanah dengan cara memarasit, memproduksi antibiotik dan secara aktif membunuh atau melawan patogen penyakit.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Cendawan Gliocladium sp. adalah salah satu cendawan yang menjadi agen pengendali hayati (APH) terhadap patogen tular tanah dengan cara memarasit, memproduksi antibiotik dan secara aktif membunuh atau melawan patogen penyakit.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Potensi Fungi dalam bidang pertanian
Merugikan: Penyakit Tanaman, Mykosis Hewan,
Mikotoksin, Kerusakan.
Menguntungkan: Metabolit yang Berguna,
Pengendalian Biologis, - Asosiasi Mikoriza.
5. Peran Merugikan
MYCOTOXIN: Banyak jamur menghasilkan senyawa biologis
aktif, beberapa di antaranya bersifat toksik bagi hewan atau
tanaman sehingga disebut sebagai mikotoksin.
Amatoksin - kerusakan makanan & beracun yang dihasilkan oleh jamur
Amanita
Alkaloid Ergot - St. Anthony's Fire (ergotisme) yang ditemukan pada sklerotium
jamur ergot, Claviceps purpurea.
Aflatoksin - metabolit yang sangat karsinogenik yang dihasilkan oleh beberapa
spesies Aspergillus.
Mikotoksin dapat berdampak pada kehidupan hewan ternak dan menyebabkan
kerugian ekonomi yang menghancurkan pada produksi.
7. PLANT DISEASES
Sebagian besar jamur fitopatogen berasal
dari Ascomycetes dan Basidiomycetes.
Termasuk fungi biotrofik yang dapat
menyebabkan “Penyakit Bulai” yang
mengkolonisasi jaringan tanaman hidup
dan memperoleh nutrisi dari sel inang
yang masih hidup, atau fungi nekrotrofik
seperti “Penyakit Blast Padi”yang
menginfeksi dan membunuh jaringan
inang serta mengekstrak nutrisi dari sel
inang yang sudah mati
9. Potensi Fungi Lainnya
ASCOMYCETES
Fusarium spp. (agen penyebab penyakit layu Fusarium)
Magnaporthe grisea (agen penyebab penyakit blast pada
padi dan bercak abu-abu pada rumput turf)
BASIDIOMYCETES
Phakospora pachyrhizi (agen penyebab penyakit karat
kedelai)
Puccinia spp. (agen penyebab penyakit karat parah pada
hampir semua biji-bijian dan rumput yang dibudidayakan)
10. OOMYCETES
Phytophthora spp.; termasuk agen penyebab
Kelaparan Besar Irlandia (1845–1849), agen
penyebab penyakit busuk pada kentang dan
kematian mendadak pohon”sudeen oak death”.
Beberapa spesies “Nematospora” dapat
menyerang tanaman tomat, kapas, dan kacang.
Penyakit serupa:
Karat batang pada gandum - Puccinia
graministice
Penyakit bercak daun awal pada kentang -
Alternaria solani
Karat putih pada tanaman kubis-kubisan - Albugo
candida
11. ANIMAL MYCOSES
Dermatofita seperti Malassezia spp. Menginfeksi pada hewan
ternak dan sistem produksi bulu.
Coccidioidomikosis seperti Coccidioides immitis adalah penyakit
pada paru-paru dan jaringan lainnya yang disebabkan oleh
menghirup spora jamur.
Pythiosis seperti Pythium insidiosum ditandai dengan
pembesaran abses subkutan pada anjing dan kuda.
Aspergillus fumigatus merupakan masalah utama pada burung
di Nigeria terutama penyebab pakan berjamur diberikan kepada
burung.
13. SPOILAGE (KERUSAKAN)
Berbagai jamur termofilik dan tahan panas dapat
menyebabkan kerusakan pada biji-bijian, kacang tanah,
jerami, inti kelapa sawit, dan tanaman pertanian lainnya.
Beberapa jamur menghancurkan bahan-bahan misalnya
menyerang bahan tekstil, kertas, kulit, dll.
Jamur yang merusak makanan umumnya adalah
Aspergillus, Penicillium, Mucor, dan Rhizopus.
15. Potensi Menguntungkan Fungi
“BIOLOGICAL CONTROL”
Competitive Exclusion Principle - jamur secara aktif bersaing
untuk nutrisi dan ruang dengan mikroorganisme patogen seperti
bakteri atau jamur lainnya.
Entomopathogenic Fungi (parasit serangga) - seperti
Beauveria bassiana dapat digunakan sebagai bio-pestisida.
Endophytic Fungi (hidup di dalam tanaman) - seperti
Neotyphodium coenophialum menghasilkan alkaloid yang beracun
bagi berbagai herbivora invertebrata dan vertebrata.
18. MYCOREMEDIATION
Penggunaan jamur untuk menguraikan
kontaminan di lahan pertanian. Beberapa jenis
jamur, khususnya jamur " Phanerochaete
chrysosporium : busuk putih", dapat
menguraikan insektisida, herbisida, tar batubara,
dan bahan bakar dan mengubahnya menjadi
karbon dioksida, air, dan unsur-unsur dasar.
20. MYCORRHIZAE
Asosiasi antara hifa jamur dan akar tanaman. Sebagai
saprofit, mereka mendekomposisi materi organik dan
meningkatkan kesuburan tanah.
Misalnya, hifa beberapa jamur seperti Boletus, Phallus,
Scleroderma, Amantia, Tricholoma, dan lain-lain.
Ada dua jenis:
Endomikoriza (hifa jamur memasuki sel-sel akar
tanaman.)
Ektomikoriza (jamur membentuk asosiasi dengan akar
tanaman, tetapi tidak benar-benar memasuki sel akar.)
22. USEFUL METABOLITE & PLANT GROWTH
HORMONE
Amilase diproduksi oleh Aspergillus niger dan
Aspergillus oryzae.
Digestin diperoleh dari Aspergillus flavus.
Invertase berasal dari Saccharomyces cerevisiae.
Kompleks vitamin B dan Riboflavin diproduksi
oleh semua ragi.
Giberelin (Hormon pertumbuhan tumbuhan)
diproduksi oleh Gibberella fujikuroi