Dokumen ini membahas tentang pengalaman pribadi penulis ketika duduk di bangku sekolah yang menguatkan keyakinan dirinya. Penulis merasa cemerlang dan pintar karena sering menduduki peringkat 3 besar di kelas. Meskipun pernah mengalami kegagalan, penulis mampu bangkit dengan berbicara pada dirinya sendiri dan mengingat prestasinya sebelumnya.
PENERAPAN ‘ HIDRODINAMIKA’ PADA PELAYANAN KESEHATAN adalah:
* Mengukur Tekanan Darah (Sphygmomanometer)
* Mengukur LED meliputi:
BBS (Blood Bezinking Snellheid)
BSR ( Basal Sedimentasi Rate)
* Tekanan Bola Mata (Tonometer)
* Tekanan Kandung Kencing ( Sistometer )
* Tekanan Didalam Tengkorak
Presentase ini menyajikan tentang penelitian terhadap zat cair yang mengalir dan hukum-hukumnya
PENERAPAN ‘ HIDRODINAMIKA’ PADA PELAYANAN KESEHATAN adalah:
* Mengukur Tekanan Darah (Sphygmomanometer)
* Mengukur LED meliputi:
BBS (Blood Bezinking Snellheid)
BSR ( Basal Sedimentasi Rate)
* Tekanan Bola Mata (Tonometer)
* Tekanan Kandung Kencing ( Sistometer )
* Tekanan Didalam Tengkorak
Presentase ini menyajikan tentang penelitian terhadap zat cair yang mengalir dan hukum-hukumnya
Silahkan di Download E book Emotional Freedom Technique (EFT) dan kunjungi blog kami di http://hypnoedu.blogspot.com/ kami juga memberikan pelatihan EFT secara gratis segera hub HEART Management.
POSITIVE SELF TALK tells you what to say when your mind talks to you, and what to say when you talk to your mind. You have a lot of things to discuss with your mind, and POSITIVE SELF TALK tells you what you should be talking about.
Want to be the best you can be? You've got to think it to win it! Contact John Ellsworth, Master Mental Game Coach and Sports Psychology Consultant. ProtexSports.com
Sebagian dari Anda, bahkan saya sendiri dulunya mengira bahwa gendam akan sangat sulit dan bahkan tidak akan mungkin untuk dipelajari.
Menariknya lagi, tidak sedikit dari kita yang percaya bahwa gendam merupakan sesuatu hal yang berhubungan dengan mistik, klenik, jin, setan dsb. Namun sayangnya, persepsi bahwa gendam identik dengan hal-hal tersebut adalah kurang benar!
Gendam identik dengan, Covert Conversational Hypnosis dapat diartikan :
Covert : terselubung
Conversational : Percakapan
Hypnosis : tools yang digunakan untuk mem-by pass critical factor
Jadi, Covert Conversational Hypnosis adalah sebuah percakapan terselubung yang digunakan untuk mem-by pass critical factor.
Conventional Hypnosis : Anda mungkin sudah mengetahui tentang hypnosis clasic yang telah diajarkan oleh beberapa organisasi hypnosis besar di Indonesia macam Indonesian Board of Hypnotherapy yang di bawa oleh Bpk. Yan Nurindra dan semakin tersebar di penjuru nusantara kita. Conventional Hypnosis yang selama ini ketahui adalah sebuah proses dimana membawa seseorang masuk dalam kondisi tidur hypnosis (trance state) dengan strukturnya yaitu :
Pre-Induction - Induction - Deepening - Suggestion - Termination.
Dalam polanya sangat jelas sekali terlihat bagaimana membawa seseorang masuk dalam kondisi tidur hypnosis (trance state), mulai dari pre-talk hingga membawa orang tidur dan di bangunkan kembali.
Conversational Hypnosis : dari segi bahasa sudah jelas terlihat untuk maknanya, yaitu sebuah percakapan yang digunakan untuk menembus Critical Factor dan membawa seseorang masuk dalam trance state.
Namun perbedaan yang sangat jelas terlihat adalah orang yang dihypnosis tidak dibuat tidur melainkan tetap sadar dan membuka mata, hanya saja Critical Factor yang sudah ter by-pass. Menarik bukan? Jadi hanya dengan bercakap-cakap sudah dapat membuat orang ter-hypnosis, dan menariknya orang tersebut tidak menyadari bahwa telah ter-hypnosis oleh percakapan yang Anda buat! So cool, right?? :-)
Dan Milton H. Erickson merupakan pelopor dalam membawakan Conversational Hypnosis, dari beberapa sesi terapi Milton H. Erickson yang kita ketahui, sugesti indirect yang dibawakannya semakin memperjelas bahwa beliau adalah pelopor Conversational Hypnosis!
Covert Conversational Hypnosis yaitu sebuah percakapan “terselubung” yang digunakan untuk mem-by pass critical factor. Lalu apa yang membedakannya dengan Conversational Hypnosis?
Dikatakan Covert/Terselubung karena memang berdampak terselubung/Covert Effect. Prinsip dalam membawakan Covert Conversational Hypnosis sebenarnya sangat sederhana, yaitu pola/pattern sugestinya yang menggunakan embedded commands dan juga embedded question sehingga menimbulkan Covert Effect.
Atau sederhananya yaitu, kita menyisipkan sebuah pesan/pertanyaan yang sebenarnya itu adalah perintah/sugesti.
Gendam, pada dasarnya adalah hypnosis. Gendam merupakan salah satu seni komunikasi persuasif yang digunakan untuk memanipulasi piki
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...Putu Yudiantara
Buku ini merupakan bagian dari Program Home Study Mind Master Complete Manual, yang berisi berbagai macam teknik dan metode melakukan "manipulasi pikiran".
PEMESANAN MIND MASTER COMPLETE MANUAL (EDISI LENGKAP) SILAHKAN KLIK DI SINI: wp.me/p3CjI3-3
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)Lautan Jiwa
Buku kecil ini ditujukan kepada siapa saja yang mengalami kecemasan. Buku ini melihat penyebab kecemasan, dampaknya, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalahnya sehingga berada dalam kadar yang dapat dikelola dengan baik. Buku ini juga menyediakan informasi tentang kecemasan akut, termasuk serangan panik dan gangguan panik. Kawan-kawan dan kerabat dari orang dimaksud juga akan menganggap buku kecil ini sebagai buku yang berguna.
Resume Buku: "Terapi Berpikir Positif" karangan: Dr. Ibrahim Elfiky.
http://www.goodreads.com/book/show/6565366-terapi-berpikir-positif?auto_login_attempted=true
self helaing belajar untuk menjadi pribadi baik. Kalau dikaitkan healing dalam konteks psikologi, tentu di medsos yang kita tahu healing = jalan-jalan, padahal jalan2 hanya satu aspek berbeda dengan makna healing lainya yang lebih dari satu perspektif. Termasuk self awareness ini menjadi salah satu cara kita merefleksikan apa yang ktia miliki, potensi kita apa yang bisa dikembangkan, termasuk kekurangan kita yang bisa di approve lebih baik lagi, saaya ingin mengajak refleksi pembaca sesjenak, apakah pernah saat kita ditanya orang lain saat acara dan menjawab, “hidup mengalir sajalah” atau “saya biasa saja sih, ngga ada istimewanya” kalau ada kalimat ini kita berarti kita belum aware dengan apa yang sudah Allah suudah titipkan, hati-hatilah karena Allah tahu apa yang ada didalam hati kita, tetap rendah hati, tapi ppeduli dengan potensi2 apa yang bisa kita kembangkan, atau value2 pondasi dalam islam yang membuat kita jadi kuat, terhadap arus inforomasi dari yang sekarang berkembang.
Urgensi dari self awareness ini mengacu pada hadis Rasulullah Saw. “Barangsiapa yang mengenal Dirinya, maka ia mengenal Allah”, karena didalam surat Adzariyat 56 dipertegas, “Tidak diciptakan Jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada Ku (Allah)”.
Download majalah kekuatan sugesti yang hadir pada setiap bulan untuk memberikan pencerahan kepada anda. Majalah Kekuatan Sugesti, satu-satunya majalah digital yang mensugesti pembacanya untuk lebih baik. Masih banyak lagi edisi majalah kekuatan sugesti lainnya yg bisa anda dapatkan pada link di bawah ini :
www,kekuatansugesti.com
Emosi kadang menghambat keberhasilan kita. Keraguan, kegalauan ketidakyakinan juga menjadi penghambat terkabulnya doa.
Dengan membebaskan emosi dari kekhawatiran dan keragu-raguan Insyaallah sukses menjadi lebih mudah. amin
Learning & Development Strategy in Banking Industry
Free ebook semua orang bisa self healing
1. !!!
SEMUA ORANG BISA
SELF HEALING
AGUNG WINDRIATMOKO
Mudah menyembuhkan diri sendiri dan orang lain, mencapai
kebahagian dan sukses dengan
Amazing Holistic Awareness (A-HA) TM
FREE E- BOOK
VERSION
2. 2
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sekilas Tentang Buku Ini
Buku ini adalah ulasan intisari pengetahuan dan pengalaman saya selama mempelajari,
menekuni hingga tenggelam dan menikmati duania healing. Buku ini berisikan panduan-
panduan bagi anda untuk mencapai kesehatan mental dan fisik secara optimal dengan
cara:
1. Merubah apa yang kita yakini mengenai siapa diri kita, mengenai hidup dan
kehidupan
2. Membebaskan diri dari beban-beban yang menjadi sebab tekanan hidup, stress dan
munculnya penyakit-penyakit lainnya
3. Memberikan makna positif atas setiap kejadian dan peristiwa yang menimpa dan
menjalaninya dengan penuh hikmah
4. Secara sadar memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan
transformasi diri
Ketika Anda memutuskan untuk membaca dan mendapatkan manfaat dari buku ini. Hal-
hal itulah yang akan Anda dapatkan. Dan harapan Saya, Anda menemukan yang Anda
cari di dalam buku ini.
3. 3
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Daftar Isi
Sekilas Tentang Buku Ini 2
Daftar Isi 3
Prakata 4
Bab 1: Pikiran Belief dan Dunia Kita 8
Bab 2: Pikiran dan Hubungannya dengan Penyakit Fisik 31
Bab 3: Mengapa Amazing Holistic Awareness for Healing Begitu Efektif? 54
Bab 4: Teknik-Teknik Self Healing yang Menginspirasi Lahirnya AHA 85
Bab 5: Teknik Terapi Ala AHA 104
Bab 6: Step by Step Memperkuat Kemampuan Self Healing 116
Bab 7: Lakukan Sekarang Juga 132
4. 4
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Prakata
Ketika membaca judul buku ini dan saya katakan bahwa “Anda juga bisa melakukan self
healing dan bahkan bisa membantu mengobati orang lain dengan metode self
healing”. Apa yang Anda pikirkan?
Saya yakin, pasti banyak reaksi yang muncul. Bagi Anda yang sangat akrab dengan figur
paranormal atau dukun, mungkin berfikir “apa iya bisa? Bukannya untuk itu perlu dapat
wangsit, harus bertapa atau semedi dulu di tempat-tempat keramat?”. Atau mungkin
Anda berfikir, untuk itu perlu mendapatkan “ajimat” atau pegangan benda-benda sakti
dan bertuah. Bagi Anda yang percaya pada pengobatan spiritual mungkin akan berfikir
“memang tidak perlu tirakat dan menjalankan amalan-amalan tertentu atau membaca
dzikir ribuan kali?”.
Tentu saja semua itu tidak diperlukan. Metode self healing yang ada di buku ini juga tidak
seperti metode-metode penyembuhan yang selama ini Anda temui atau lihat. Mungkin
Anda pernah mendengar ada seorang penyembuh yang menggunakan ayam atau
kambing untuk memindahkan sakitnya. Ada juga penyembuh yang menggunakan ember
untuk menampung segala penyakit yang ada, kemudian begitu ember dibuka muncullah
paku, jarum dan hal-hal mengerikan lainnya. Metode pengobatan self healing di dalam
buku ini tidaklah seperti itu.
Anda yang suka sekali menyaksikan acara yang bertajuk hipnosis di televisi mungkin
berfikir bahwa ini adalah metode pengobatan dengan cara ditidurkan dan setelah itu
5. 5
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
lupa segala sesuatu. Dan sekali lagi, saya katakan metode penyembuhan mandiri atau
self healing yang ada di buku ini, bukanlah yang seperti itu.
Yang Anda baca dalam buku ini adalah metode penyembuhan mandiri dengan
mengoptimalkan pikiran dan fungsi otak. Konon katanya orang yang sangat cerdas
seperti Albert Einstein, baru menggunakan potensi otaknya sebesar 10%. Lalu
bagaimana dengan kita?
Begitu saya mempelajari lebih dalam mengenai fungsi otak, semakin saya kagum pada
kebesaran Allah SWT. Dan semakin saya memahami bahwa selama ini saya
menggunakan otak secara sembarangan. Sebelumnya saya selalu berfikir bahwa otak
hanya digunakan untuk problem solving, mempelajari pengetahuan atau berhitung.
Sementara, yang terkait dengan perasaan, emosi, feeling semuanya ada di hati. Ternyata
itu salah besar.
Semua yang kita rasakan di dada dalam bentuk emosi yang campur aduk, perasaan
marah, benci bahkan cinta ternyata adalah produk dari otak. Semua itu adalah produk
dari sebuah proses berfikir. Ketika Anda memikirkan sesuatu yang Anda takuti, tiba-tiba
jantung berdetak lebih kencang dan inilah yang menimbulkan sensasi di seputar dada.
Ketika Anda gugup tiba-tiba saja lidah terasa kelu, tangan dan kaki menjadi dingin. Itu
semua adalah akibat dari memikirkan dan bahkan memunculkan gambar-gambar yang
tidak menyenangkan di kepala kita.
Ya. Semua itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Karena,
pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan, maka banyak pula penyakit-penyakit yang
diakibatkan oleh pikiran. Maag, asam urat, diabetes, koleterol, stroke, jantung semua
adalah akibat dari beban pikiran yang terakumulasi sehingga mengganggu fungsi kerja
organ tubuh. Meskipun ada juga penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri dari
luar tubuh, ternyata lemahnya system imunitas dalam melawan segala parasite dari luar
ternyata juga diakibatkan oleh pikiran.
Ketika Anda lelah dan stress, system imunitas melemah. Ketika Anda bahagia dan sangat
bergairah, system imunitas tubuh meningkat. Sekali lagi itu adalah bukti bahwa pikiran
dan tubuh adalah satu kesatuan. Dan setelah Anda memutuskan untuk membaca secara
detail isi buku ini, Anda menemukan banyak penjelasan ilmiah terkait hal itu.
6. 6
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Memanfaatkan fakta yang didukung oleh bukti-bukti ilmiah bahwa pikiran dan tubuh
adalah satu kesatuan, maka kita bisa menggunakan pikiran kita untuk melakukan proses
penyembuhan secara mandiri. Tentu saja dengan hanya memikirkan hal-hal yang positif,
sugestif dan bermanfaat untuk membuat tubuh lebih sehat dan lebih imun terhadap
segala jenis penyakit.
“Masa sih?”, “Apa bisa?”, “Nggak masuk akal deh”. Jika kalimat-kalimat seperti itu masih
berseliweran di kepala Anda, itu adalah dasar yang sangat baik untuk terus menjelajahi
buku ini. Ilmu pengetahuan dan pengalaman masa lalu Anda mungkin sudah membentuk
pikiran Anda dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dan analitis. Semakin Anda jelajahi
semakin Anda menemukan bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa self healing adalah
hal yang rasional dan masuk akal.
Dan, setelah Anda menemukan fakta-fakta ilmiah namun belum juga yakin, maka saran
saya, rekonstruksi terlebih dahulu belief Anda. Karena Belief menjadi hal yang sangat
penting untuk kita bisa yakin, memahami dan bisa melakukan self healing, saya
menempatkan pembahasan belief dalam Bab pertama buku ini. Dan semakin kita
mencoba untuk rasional, ternyata tidak semua hal harus dirasionalkan.
Bila Anda beragama, banyak hal-hal yang diceritakan di agama adalah kisah-kisah yang
tidak rasional. Apalagi dibandingkan dengan teknologi yang berkembang pesat saat ini,
banyak manusia yang belum pernah mencapai langit. Lalu bagaimana mungkin dengan
teknologi primitif jaman dulu, seorang manusia bahkan bisa sampai menembus langit
tingkat tujuh? Bukankah yang diperlukan hanya percaya, yakin, atau iman.
Untuk bisa melakukan self healing, selain metode atau teknik, yang diperlukan hanyalah
belief. Keyakinan Anda pada Tuhan semesta alam, adalah salah satu syarat. Allah lah
yang berkuasa atas seluruh jagad raya beserta isinya. Termasuk Dia yang berkuasa
menurunkan dan menyembuhkan penyakit. Belief, keyakinan atau iman pada Tuhan
adalah prasyarat untuk bisa melakukan penyembuhan dengan metode ini.
Metode penyembuhan ini didasarkan pada awareness atau kesadaran. Kesadaran pada
diri, spiritual dan sosial. Karena itu saya menyebut metode penyembuhan ini sebagai
Amazing Holistic Awareness (A-HA). Unsur spiritual merupakan faktor terpenting dari
metode ini, karena keikhlasan dan kepasrahan pada Tuhanlah yang membuat segala
jenis metode penyembuhan di dunia ini menjadi efektif.
7. 7
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Orang sembuh bukan karena obat. Bukan juga karena dokter atau rumah sakit yang
hebat dengan biaya mahal. Semuanya tergantung pada Tuhan. Obat, dokter dan rumah
sakit hanyalah perantara kesembuhan yang diberikan oleh Allah SWT.
Bila obat, dokter dan rumah sakit bisa dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi sarana
penyembuhan, mengapa kita tidak memantaskan diri juga untuk menjadi sarana
penyembuhan untuk diri sendiri. Mengapa pula kita tidak memantaskan diri untuk
menjadi perantara kesembuhan untuk orang lain. Dan untuk itu yang Anda butuhkan
hanyalah belief.
Setelah belief yang diperlukan selanjutnya Adalah, dasar ilmiah dan metode-metodenya.
Semua hal itu bisa Anda temukan di dalam buku ini. Banyak metode yang ditawarkan
mulai dari yang paling sederhana hingga yang lebih panjang. Untuk menggunakan
metode yang mana, itu tergantung kenyamanan Anda sendiri.
Dengan menulis buku ini, saya berharap, Anda bisa mempelajari, memahami dan
mempraktekkannya untuk diri sendiri dan orang lain. Ingin rasanya menularkan kepada
sebanyak-banyaknya orang untuk bisa melakukan self healing. Namun apa daya, tenaga
saya terbatas. Oleh karena itu menulis buku ini menjadi salah satu solusi untuk
menyebarkan hal tersebut secara cepat dan meluas.
Saya membayangkan, Anda menemukan hal-hal yang bisa merubah hidup Anda dengan
membaca buku ini. Mampu mengaplikasikan untuk diri Anda sendiri dan juga membantu
orang lain. Saatnya untuk melakukan sesuatu bukan hanya untuk hal-hal yang sekedar
memenuhi kebutuhan diri sendiri tapi ada sebuah tujuan yang lebih besar dari itu.
Selamat membaca dan mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya dari buku ini.
Have a great life.
Agung Windriatmoko
Professional Coach | Trainer | Public Speaker
8. 8
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Pikiran, Belief dan Dunia Kita
Whether you think you CAN or you think you CAN’T you are right
-Henry Ford-
Untuk membahas perihal belief, saya akan mulai dengan cerita pengalaman pribadi.
Bukan bermaksud untuk narsis lho. Tapi, memang di dunia ini hal yang paling saya ahli
dan ketahui adalah pengalaman pribadi saya. Itu alasan pertama. Alasan yang kedua,
kalau ada yang salah-salah mengenai certa saya, Anda tidak bisa protes kan? Hehehe.
Ok. Sebelum melanjutkan membaca, buat diri Anda senyaman mungkin. Anda tentu
ingat saat-saat merasa paling nyaman. Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan
perlahan. Nah, sekarang Anda siap melanjutkan membaca.
Pengalaman yang Menguatkan
Keyakinan Diri
Ketika duduk di bangku SD hingga SMA, saya merasa
sebagai anak sekolah yang cemerlang. Hanya belajar
sedikit, tapi ternyata yang dipelajari selalu tepat,
sehingga ujian model apapun bisa saya kerjakan. Karena
itulah masuk dalam jajaran 3 besar di kelas sudah
1
9. 9
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
menjadi langganan. Bukan hanya itu, dari SD hingga SMP saya selalu menjadi juara
Lomba Pelajar Teladan tingkat Kotamadya.
Kok bisa? Saya sendiri tidak tahu sebabnya, tapi yang saya ingat adalah, perasaan
optimis dan selalu siap menghadapi apa yang ada di depan. Waktu itu, apapun yang
nanti terjadi, feeling mengatakan itu pasti mudah dihadapi. Saya juga begitu yakin
selalu berhasil. Karena itulah saya mendefinisikan diri sebagai Agung si anak pendiam
yang pintar.
Bukan berarti saya tidak pernah mengalami kegagalan pada saat sekolah.
Mendapatkan nilai di bawah rata-rata juga sering. Bahkan di semester pertama SMP,
saya pernah mendapatkan nilai 30 ketika ulangan harian Biologi. Masih tampak jelas
di memori ini, betapa kecewanya orang tua ketika melihat di buku raport saya tertulis
peringkat ke-13 dari 30 siswa. Yang membuat kecewa adalah ternyata peringkat kelas
hanya 1 – 15, karena ada beberapa siswa yang memiliki peringkat sama.
Meskipun sering mengalami kegagalan, definisi yang saya sematkan pada diri sendiri
ternyata membuat saya mampu menghadapi semua itu dengan baik. Kala itu, setiap
mengalami kegagalan saya bisa bangkit hanya dengan merenung dan berbicara
dengan diri sendiri. Saya selalu mengatakan pada diri sendiri: “Ini bukan Aku, Agung
si Anak pendiam dan pintar seharusnya tidak seperti ini. Ayo Agung bangkit dan
berubahlah.” Belakangan saya baru tahu bahwa teknologi ini disebut sebagai Self
Talk. Dan saya baru menyadari juga bahwa teknologi inilah yang bisa membuat kita
termotivasi ataupun terdemotivasi. Teknologi istimewa yang dianugerahkan Tuhan
kepada semua manusia.
Percakapan dengan diri sendiri mengantarkan saya pada perubahan. Setelah berhasil
meyakinkan diri untuk berubah, saya membangkitkan motivasi dengan mengingat
keberhasilan-keberhasilan ketika di bangku SD. Setiap hari saya pandangi semua
piagam penghargaan yang pernah saya terima, piala-piala, dan buku raport. Dengan
itu bangkitlah motivasi dan saya memutuskan untuk merubah cara belajar, mengatur
waktu bermain dan mengurangi waktu melamunkan cewe-cewe cantik yang begitu
menarik perhatian di masa puber. hehehe
10. 10
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Setelah itu Anda bisa tebak, apa yang kemudian terjadi di semester berikutnya. Tentu
saja sebuah lompatan yang luar biasa. Si anak pendiam, yang tadinya hanya
menempati peringkat 13 ini akhirnya menjadi Juara 1 di kelas.
Banyaknya hal positif yang terekam di memori membuat saya begitu yakin dengan
kemampuan diri. Karena begitu yakin dengan kemampuan diri, setiap kegagalan
akhirnya berhasil dimaknai sebagai sebuah proses pembelajaran yang mengharuskan
saya berubah. Karena itu kegagalan tidak bisa bercokol sebagai pengganggu di pikiran.
Meskipun selalu tersimpan, tapi gambarnya begitu kecil dan buram.
Namun entah mengapa seiring waktu berlalu, saya merasa kecemerlangan itu lama-
lama memudar. Banyak keraguan dan kegalauan muncul dalam benak saya. Berbagai
pengalaman kegagalan membuat saya memiliki definisi yang berbeda terhadap diri
saya.
Pengalaman yang Melemahkan Keyakinan Diri
Dimulai ketika duduk di bangku kuliah, hidup sendiri jauh dari orang tua, dengan
kiriman uang yang sangat terbatas. Kondisi inilah yang melemahkan keyakinan saya
pada kemampuan diri sendiri. Pada saat kuliah, jarang sekali saya mendapatkan nilai
yang bagus. Bahkan di semester 2
hanya mendapatkan IPK 2,1. Selain
karena memang tingkat kesulitan
studi di perguruan tinggi jauh di
atas sekolah menengah, saat itu
saya juga sibuk mengutuki diri
sendiri.
Kondisi keuangan yang bahkan
sampai minus, memaksa saya lebih
memprioritaskan foto kopi
pelajaran kuliah daripada makan.
Bahkan waktu semester awal kuliah, sering tidak makan sampai tiga hari. Makan
hanya permen yang saya kumpulkan dari setiap kegiatan kampus yang saya ikuti.
11. 11
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Saat yang membahagiakan adalah ketika musim demo. Waktu itu, demo adalah
berkah. Karena saya bisa mendapatkan makan secara cuma-cuma kalau ikut
demonstrasi. Bahkan seringkali dari makanan yang saya dapat itu, saya ambil ayam
dan telurnya kemudian saya dicuci dan disimpan, untuk dimakan besok atau lusa.
Untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu, saya harus bekerja paruh waktu
menjaga rental computer dan menjadi guru privat untuk anak-anak SMU. Namun
karena aktivitas kerja itu, taruhannya adalah nilai kuliah yang jadi korban.
Kondisi ini diperparah dengan permasalahan keluarga yang saya hadapi. Di kampung
halaman, hubungan orang tua saya tidak harmonis dan adik saya terjerat narkoba.
Sementara, saya merasa kakak-kakak saya kurang begitu peduli dengan permasalahan
ini.
Berbagai permasalahan yang datang di saat bersamaan itu membuat saya memiliki
definisi yang berbeda mengenai diri saya. Definisi mengenai Agung si Anak Pendiam
dan Pintar hancur berantakan sudah. Akhirnya saya menyebut diri sebagai si anak
pendiam yang tidak beruntung.
Definisi baru mengenai diri saya itu semakin terbukti benar setelah saya lulus kuliah
dan mencari pekerjaan. Lulus hanya dengan IPK alakadarnya dan perasaan akan
terbatasnya kemampuan, membuat saya tidak berani melamar ke perusahaan-
perusahaan yang saat itu di mata para anak kuliahan dianggap keren dan bonafid.
“Kalau melamar ke perusahaan itu pasti tidak diterima” itulah yang saya yakini. Dan
keyakinan ini semakin kuat setelah beberapa tes dan interview saya jalani dan gagal.
Sebut saja perusahaan seperti Astra, P&G, Unilever, Bank Syariah Mandiri, Total,
Pertamina dan masih banyak lagi. Di semua perusahaan itu saya gagal menjalani tes
dan bahkan ada yang tidak dipanggil sama sekali.
Begitu saya mendapatkan pekerjaan, keyakinan akan ketidakberuntungan ini masih
berlanjut. Apa yang memicu keyakinan mengenai ketidakberuntungan itu muncul?
Sering saya melihat, teman-teman yang secara kemampuan masih dibawah saya, tapi
12. 12
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
secara karir mereka naik lebih cepat. Bahkan ada beberapa junior yang karirnya lebih
bagus. Padahal yang selalu ditunjuk untuk mengajari mereka adalah saya.
Parahnya lagi, saya berhadapan dengan bos yang berganti-ganti. Mulai dari yang
paling galak sampai dari yang terlalu lembek. Dan satu lagi, tentu saja tekanan target.
Berbagai permasalahan itu membuat gambar ketidakberuntungan dalam kepala
menjadi semakin jelas dan bahkan tampak begitu nyata.
Dan apa yang saya lakukan saat itu? Hanya mengutuk diri sendiri dengan mengatakan
“Agung, Agung, sial banget sih kamu. Masuk ke perusahaan yang rasis, karir mandek
lagi.” Itulah yang saya jadikan kambing hitam saat itu. Rasisme.
Dengan pemikiran-pemikiran seperti itu bisa naikkah karir saya? Tentu saja tidak.
Bahkan sempat mengalami kemunduran karir dari manajer turun menjadi officer
dengan status kontrak.
Pengalaman-pengalaman itu benar-benar menghancurkan keyakinan saya terhadap
kemampuan diri sendiri. Akibatnya, beberapa kali saya berpindah kerja hanya gara-
gara takut kemungkinan pengalaman buruk di kantor sebelumnya bisa terjadi lagi.
Pengalaman dan Belief
Baru beberapa tahun terakhir saya memahami bahwa keyakinan mengenai dirilah
yang justru membuat seseorang menjadi berhasil atau tidak. Darimana keyakinan
mengenai diri itu terbentuk? Dari semua pengalaman yang kita alami yang akhirnya
diberi makna dan disederhanakan menjadi sebuah definisi diri.
Keyakinan itulah yang disebut sebagai belief. Menurut google translate, belief
didefinisikan sebagai:
an acceptance that a statement is true or that something exists
(Sebuah penerimaan akan kebenaran sebuah pernyataan atau sesuatu benar-
benar nyata atau terjadi)
trust, faith, or confidence in someone or something
(Kepercayaan atau keyakinan pada seseorang atau sesuatu)
13. 13
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Darimana terbentuk belief? Belief terbentuk dari pengalaman masa lalu, hal-hal yang
kita alami baik atau buruk, keyakinan yang ditanamkan oleh orang tua, orang yang
lebih berpengaruh atau budaya masyarakat dan bahkan agama. Belief merupakan
sebuah persepsi mengenai sesuatu yang dengan sengaja kita pilih sebagai kebenaran.
Uniknya, belief bisa menjadi begitu positif sehingga mampu mendorong seseorang
yang meyakininya menjadi sangat sukses, sehat dan berkelimpahan. Atau sebaliknya
belief bisa menjadi penghalang keberhasilan dan mensabotase setiap keinginan atau
cita-cita.
Karena belief terbentuk dari persepsi atas pengalaman, maka setiap orang bisa
mempunyai belief yang berbeda meskipun mengalami hal yang sama. Bagaimana
persepsi itu membentuk belief? Gambar berikut ini menjelaskan hal itu.
14. 14
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Manusia melihat dunianya dengan menggunakan panca indera yang berupa:
Visual (Pengelihatan)
Auditory (Pendengaran)
Kinestetic (Perasa)
Olfactory (Pencium)
Gustatory (Peraba)
Apa yang dilihat dan dialami seseorang di dunia eksternal, kemudian dibentuk lagi
dalam dunia internalnya menjadi sebuah persepsi. Persepsi tentang dunia luar itulah
yang disebut sebagai representasi internal. Persepsi-persepsi inilah yang sering
diangap sebagai realitas. Padahal itu bukan realita sama sekali. Itu adalah persepsi
kita mengenai realita. Sehingga bisa disimpulkan, persepsi Anda adalah realitas Anda.
Persepsi yang terbentuk dalam dunia internal setiap orang berbeda-beda tergantung
dari filter internalnya.
Filter-filter Internal
Untuk memahami filter internal, saya akan menceritakan kepada Anda pengalaman
saya ketika mengantarkan istri untuk nonton film yang banyak disukai wanita dan juga
para ABG. Kalau saya sebut judulnya “Twilight” tentu langsung tergambar di pikiran
anda film tentang vampir itu.
Berada di dalam bioskop bagi saya sangat menyiksa karena saya tidak begitu
menyukai dan tidak bisa menikmati film tersebut. Sementara itu, bagi istri saya, film
itu adalah tontonan yang sangat menarik. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawabannya, karena kita memfilter informasinya dengan cara yang berbeda. Dengan
filter internalnya, istri saya merepresentasikan film tersebut dalam dunia internalnya
sebagai tontonan yang menghibur. Sedangkan bagi saya, pengalaman, nilai-nilai dan
keyakinan saya mengatakan “ini film bukan gue banget”.
15. 15
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Begitu keluar dari bioskop Anda juga bisa tebak apa pendapat dari masing-masing
kami mengenai film tersebut. Tentu saja istri saya begitu memuji filmnya dan
mengatakan ingin nonton seri berikutnya. Sedangkan saya, banyak kritik, mulai dari
alurnya yang kurang nyambung hingga akting dari para actor dan aktrisnya yang
kurang pas.
Pertanyaannya, mengapa istri saya tidak melihat alur yang kurang nyambung dan ada
akting para aktornya yang dimata saya kurang OK?
Jawabannya, karena kita memiliki fokus yang berbeda selama di dalam bioskop.
Karena istri saya ingin menikmati filmnya, maka fokus dia adalah menikmati setiap
adegan. Sementara itu, karena saya tidak menyukai filmya, agar saya tetap enjoy di
dalam, fokus saya pun berubah, yaitu melakukan kritik terhadap film. Karena fokus
untuk kritik, maka pikiran saya pun dengan jeli menangkap setiap adegan yang tidak
nyambung atau akting yang kurang bagus. Karena fokus, maka saya mendapatkan
data yang cukup banyak mengenai hal itu.
Karena fokus itu jugalah, saya sama sekali tidak ingat adegan-adegan romantis yang
diceritakan istri saya ketika kami keluar dari bioskop. Dan inilah filter pertama dari
pikiran manusia. Karena fokus, maka hal-hal yang ada di luar fokus menjadi terhapus
atau ter-delete. Filter inilah yang disebut sebagai DELETION.
Filter yang ke dua adalah DISTORTION (Distorsi). Pengertian sederhananya, distorsi
adalah pemaknaan atas setiap peristiwa yang kita hadapi. Bagi istri saya, makna
menonton film “Twilight” adalah hiburan, sementara bagi saya penyiksaan.
Pemaknaan terhadap suatu peristiwa bisa menimbulkan perasaan positif,
kesenangan, kebahagiaan atau sebaliknya. Sebagai contoh, bila ada banyak orang
yang sedang antri di ruang tunggu rumah sakit, maka masing-masing orang di ruangan
itu akan memiliki makna yang berbeda-beda. Sebagian orang mungkin ada yang
memaknai hal itu dengan omelan dan ocehan “pelayanan rumah sakit ini benar-benar
parah”. Mungkin ada juga yang mengatakan dalam hatinya “lambat sekali kerja
orang-orang ini”.
16. 16
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Dan tentu ada yang memberikan makna berbeda dengan mengatakan “inilah risiko
berobat ke rumah sakit yang bagus, pati antri”. Atau ada yang memberikan makna
seperti ini “berarti aku berobat ke rumah sakit yang tepat”.
Meskipun makna-makna itu tidak diucapkan secara langsung. Anda tentu bisa
menebak dari bahasa tubuh orang-orang yang ada di ruang tunggu. Ya tentu saja,
pemaknaan yang membahagiakan juga akan membuat bahasa tubuh terlihat lebih
bahagia dan tenang. Tentu saja sebaliknya, pemaknaan yang melemahkan membuat
bahasa tubuh menjadi lebih tak berdaya, panik dan stress.
Kisah Sheily dan Sheila
Suatu hari, seorang dosen psikologi dari sebuah universitas ternama mengadopsi dua
anak kembar identik bernama Sheily dan Sheila. Karena identik, kedua anak ini
mempunyai perilaku dan kegemaran yang sama. Dan tentu saja wajah sangat sulit
dibedakan. Hanya orang yang kenal dan sering berinteraksi saja yang bisa
membedakannya.
Sebelumnya, bila memberikan baju untuk kedua anak ini, sang profesor dan istrinya
selalu memilihkan model dan warna yang sama persis. Apapun yang diberikan kepada
mereka selalu sama. Tidak pernah ada perlakuan yang berbeda terhadap mereka.
Hingga suatu hari, profesor ingin melihat sesuatu yang berbeda diantara mereka. Di
ulang tahun yang ke 14, Sheily dan Sheila mendapatkan kado berupa buku diary dari
profesor. Kali ini, profesor memberikan diary dengan warna dan gambar yang
berbeda.
Untuk membuat lebih berbeda lagi, sang profesor memberikan syarat kepada masing-
masing. Di buku diarynya, Sehily hanya boleh menuliskan peristiwa yang membuat dia
merasa bahagia. Sedangkan Sheila hanya boleh menuliskan hal-hal yang membuat dia
merasa sedih. Percobaan ini dilakukan selama 1 tahun dan profesor terus memantau
perkembangannya. Fokusnya hanya satu hal, yaitu melihat perbedaan apa yang
terjadi diantara kedua anaknya itu.
17. 17
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Hari berganti, bulan berlalu. Sekarang profesor mulai melihat perbedaan yang tampak
nyata diantara kedua anaknya. Sheily tumbuh menjadi pribadi yang begitu ceria, easy
going dan tampak selalu bahagia. Sedangkan Sheila, menjadi lebih pendiam dan
sensitif. Sheily begitu gampang memaafkan dan melupakan peristiwa yang membuat
dia kecewa. Sementara Sheila lebih cenderung memendam perasaan, uring-uringan
dan sulit memaafkan.
Setelah sekian lama berjalan, profesor melihat, kedua anak yang tadinya selalu ingin
bersama-sama ini menjadi terlihat lebih renggang. Dulu, bila Sheily sakit, Sheila pun
bisa merasakannya dan tak lama kemudian dia ikut sakit. Begitu juga sebaliknya.
Namun sekarang mereka terlihat jalan sendiri-sendiri. Sehily banyak teman
sedangkan Sheila lebih sering menyendiri di rumah dan di dalam kamar.
Melihat kondisi yang sudah mengarah pada hal yang tidak baik ini, profesor
memutuskan untuk menghentikan percobannya. Dia berencana meminta anak-
anaknya menyerahkan buku diary mereka kepadanya. Dan dia ingin Sheily dan Sheila
hanya fokus menuliskan hal-hal yang membuat mereka bahagia. Tidak ada lagi tulisan
mengenai hal-hal yang membuat sedih.
Namun sayang. Hal itu sepertinya tidak bisa terjadi. Saat menunggu anak-anaknya
pulang dari sekolah, telepon berdering. Begitu menerima telepon tersebut, profesor
tiba-tiba merasa lunglai, lemas. Suara di ujung telpon mengabarkan, kedua anaknya
meninggal karena kecelakaan.
Dengan langkah gontai profesor menuju kamar anak-anaknya, lalu mengambil diary
yang diletakkan di atas meja. Begitu dia membaca dan membadingkan isi diary itu,
perlahan-lahan air matanya menetes.
Profesor membaca satu demi satu. Halaman demi halaman dan menemukan isi
tulisan ternyata adalah peristiwa yang sebagian besar sama. Mungkin karena kembar
identik, mereka menangkap hal yang sama. Perbedaannya adalah Sheily memaknai
semua peristiwa itu sebagai sesuatu yang membahagiakan, sedangkan Sheila
memaknai itu sebagai hal yang sebaliknya.
18. 18
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Mereka mendapatkan perlakuan yang sama, namun mempunyai makna yang
berbeda, karena fokus masing-masing juga berbeda.
Sheily
Dear Diary,
Hari ini ulang tahunku yang ke 14. Aku
dan Sheila mendapatkan kado dari
Ayah. Kado yang sangat istimewa
sebuah diary. Kado itu adalah kamu Dy.
Dan sekarang tanganku menari-nari di
atasmu. Ayah ingin aku menceritakan
semua kebahagiaanku kepadamu …
Sehila
Dear Diary,
Hari ini ulang tahunku yang ke 14. Aku
dan Sheily, hanya mendapatkan kado
sebuah diary. Ayah juga tidak adil. Dia
memberikan Sheila diary warna coklat.
Sementara aku masihhhh warna pink
juga. Sepertinya aku belum dianggap
dewasa juga …
Dear Diary,
Hari ini, Ayah mengajarkan kami untuk
menjadi anak yang mandiri. Aku dan
Sheila harus naik kendaraan umum ke
sekolah. Wah pasti ini akan menjadi
sebuah petualangan yang
menyenangkan. Walaupun … aku agak
takut sih …
Dear Diary,
Hari ini, Ayah begitu keras kepada kami.
DIa memaksa aku dan Sehily untuk naik
angkutan umum.
Padahal kan Ayah tahu, di luar sana
tidak aman …
Itu hanya sepenggal peristiwa yang terekam dan tertulis di buku diary kedua anak
profesor. Masih banyak lagi tulisan-tulisan mengenai peristiwa yang sama, namun
maknanya berbeda. Semua terjadi karena fokus yang berbeda juga.
Filter yang ke-tiga adalah GENERALIZATION (Generalisasi). Generalisasi berarti
penyederhanaan. Sebagai contoh, karena profesi saya sebagai terapis, tentu tidak
selamanya berhasil membantu orang mencapai kesembuhan. Ketika beberapa kali
saya mengalami kegagalan, bisa saja saya menyederhanakan hal itu dengan sebuah
kesimpulan “Saya tidak mampu menjadi terapis”. Itulah generalisasi.
19. 19
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Dalam keseharian banyak sekali kita melakukan generalisasi dengan
menyederhanakan proses, langsung menuju kesimpulan tanpa mau mencoba
sebelumnya. Karena itu kata-kata yang seringkali muncul adalah “Mana mungkin, kan
susah”, “Aku gak bisa”, “Aku tidak berani”. Kata-kata “tidak bisa” dan “tidak berani”
adalah generalisasi dari pengalaman dan peristiwa masa lalu yang diterapkan pada
masa sekarang atau masa yang akan datang. Seringkali kita melihat tantangan hari ini
dengan pengalaman kegagalan masa lalu. Dan pikiran sudah meneyederhanakan dan
mengambil kesimpulan bahwa hasilnya pasti sama.
Ketiga filter itulah yang membentuk realitas dunia internal kita. Realitas itulah yang
akhirnya tersimpan dalam memori yang akhirnya membentuk belief system. Belief
system mempengaruhi strategi dan pilihan tindakan yang akan kita ambil sebagai
respon atas peristiwa eksternal.
Respond dan tindakan yang selalu menjadi pilihan dan kita lakukan terus menerus
akan menjadi kebiasan (behavior). Behavior akan menentukan hasil yang kita capai
(nasib). Hasil-hasil yang kita capai akan mempengaruhi belief system dan cara
pandang kita terhadap diri kita sendiri.
Demikianlah hubungan antara pengalaman dengan belief. Kedua hal tersebut
merupakan mata rantai yang saling terkait. Pengalaman membentuk belief system
apakah positif atau negatif. Sementara itu di lain sisi, belief system juga akan
membentuk terciptanya pengalaman positif atau negatif.
AHA! Ternyata yang saya anggap realita mengenai
dunia luar bukanlah realita itu sendiri. Realita adalah
yang saya persepsikan mengenai dunia luar dalam
dunia internal saya. Kalau begitu bukankah lebih indah
kalau saya menciptakan persepsi yang lebih
menyenangkan mengenai dunia eksternal di pikiran
saya?
20. 20
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Ular Raksasa dan Bambu Keramat
Setelah membaca cerita tentang bambu keramat di bawah ini, Anda tentu lebih
paham mengenai belief.
Konon di sebuah desa, tinggallah sekelompok orang badui yang pekerjaan sehari-
harinya adalah bercocok tanam. Di dekat perkampungan mereka, tumbuhlah banyak
pohon bambu yang menopang kehidupan mereka sehari-hari. Dari batang bambu,
penduduk desa bisa membuat rumah, jembatan, peralatan panen bahkan semua
peralatan dapur dan peralatan makan semua dibuat dari bambu. Untuk penerangan,
mereka juga menggunakan bumbung bambu sebagai obor. Rebung bambu mereka
olah menjadi sayur yang juga menjadi sumber makanan mereka.
Suatu hari, karena hutan yang tak jauh dari perkampungan itu terbakar, berpindahlah
seekor ular raksasa dari hutan dan tinggal di rerimbunan bambu tersebut.
Hingga pada suatu masa terjadilah sebuah peristiwa, dimana seorang penduduk
dimangsa oleh ular raksasa tersebut.
Peristiwa itu tidak hanya terjadi sekali. Beberapa kali warga menjadi korban dan
dimangsa oleh ular raksasa yang tinggal di rerimbunan bambu. Anehnya, begitu
keesokannya kepala suku memerintahkan warga untuk mencari ular tersebut untuk
ditangkap, mereka tidak menemukan ular itu.
Karena banyaknya kejadian warga
yang menjadi korban dimangsa oleh
ular raksasa, para pemuka dan tetua di
desa tersebut membuat sebuah
aturan untuk menyelamatkan warga.
Pada suatu malam setelah pertemuan
di pendopo Desa, kepala desa
mengumpulkan seluruh warga desa
dan menyampaikan peraturan yang
menjadi keputusan seluruh pemuka
dan tetua. “Mulai hari ini, seluruh
21. 21
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
penduduk desa dilarang untuk mencari bambu, rebung dan bahkan mendekati
rerimbunan bambu di tepi desa”.
Sejak hari itu, tidak ada satupun warga desa yang berani mendekati semak-semak
bambu. Karena ada aturan baru ini, merekapun mulai merubah cara hidupnya.
Sekarang mereka membangun rumah dengan kayu dari hutan. Semua peralatan pun
sudah berubah, hingga warga desa benar-benar melupakan dan meninggalkan bambu
dari kehidupan mereka.
Tahun berganti, generasi pun berganti. Kumpulan pohon bambu yang tadinya hanya
berupa rerimbunan kini sudah berubah menjadi lebat seperti hutan. Tidak ada satu
orangpun yang berani mendekati hutan bambu, karena warga sudah menganggapnya
sebagai hutan bambu keramat.
Berita kekeramatan hutan bambu pun disampaikan turun temurun dari generasi ke
generasi, hingga tidak ada satu generasipun dari penduduk desa tersebut yang berani
mendekati hutan bambu ini.
Pernah suatu hari, ada sekelompok anak-anak sedang bermain petak umpet tidak
jauh dari hutan bambu tersebut, namun dengan serta-merta orang tua mereka segera
memanggil dan memarahi mereka. Bukan itu saja, anak-anak tersebut malah akhirnya
dihukum karena sudah melanggar hukum adat.
Suatu hari terjadilah bencana kekeringan. Panen gagal dan bahkan hutanpun berubah
menjadi kering kerontang. Karena kondisi ini warga tidak mempunyai sumber
makanan sama sekali. Harapan satu-satunya adalah memanfaatkan hutan bambu
yang masih terlihat rimbun dan segar di tepi desa.
Pada suatu hari, ketika sedang diadakan pertemuan di pendopo desa, seorang warga
mengusulkan untuk mencari makanan dari hutan bambu tersebut. Dengan serta
merta para tetua adat dan pemimpin desa menolak usul itu dan mengatakan “kita
tidak akan melanggar hukum adat yang telah ditetapkan oleh leluhur”. Menurut
mereka, lebih baik mereka mati kelaparan daripada mengkhianati leluhur.
22. 22
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Dan akhirnya terjadilah perpecahan pada penduduk desa ini. Mereka yang setuju
untuk mencari makan di hutan bambu segera pergi meninggalkan desa. Sedangkan
mereka yang ingin mempertahankan tradisi leluhur tetap bertahan meskipun
kelaparan.
Singkat cerita, penduduk desa yang tetap tinggal dan mempertahankan tradisi, tidak
dapat bertahan dan mati kelaparan. Sementara, mereka yang pergi menuju hutan
bambu mendapatkan makanan yang cukup, bahkan mereka bisa bercocok tanam lagi
dengan mengembangkan peralatan-peralatan baru dari bambu.
Nah, setelah Anda membaca cerita di atas, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan
sederhana. Keyakinan apa yang ada pada diri anda, yang begitu Anda percayai,
sehingga sebelum mencoba pun anda sudah mengatakan dalam diri “aku tidak bisa”,
“ini bukan bidangku”, atau mungkin “mana mungkin bisa dilakukan, tidak masuk
akal”. Jika ada hal-hal seperti itu dalam diri Anda, maka itu adalah belief-belief yang
menghambat.
Siapa yang Mengijinkan Belief itu Menetap di Pikiran?
Cerita di atas merupakan sebuah belief yang ditanamkan dalam pikiran dan kemudian
diyakini karena dibentuk oleh adat yang turun temurun. Selain melalui faktor itu,
belief juga bisa tertanam dalam pikiran melalui perkataan orang yang kita anggap
mempunyai otoritas seperti orang tua, guru atau bos. Semua hal tersebut kemudian
menjadi satu dengan pengalaman dan dipilih oleh otak untuk diyakini.
Adakalanya belief yang tidak sesuai dengan pengalaman kita tolak, sehingga tidak
menetap dalam pikiran. Sebaliknya belief yang sesuai dengan pengalaman menetap
semakin kuat. Akan tetapi kondisi yang sering muncul adalah pikiran mempunyai
kecenderungan untuk membuktikan bahwa yang kita yakini benar.
Sebagai contoh; dulu saya yakin sekali bahwa kalau mata bagian bawah kedutan
artinya akan ada musibah yang membuat kita menangis. Karena belief itu, setiap
mengalami sebuah peristiwa maka secara otomatis pikiran mengaitkan peristiwa itu
dengan belief yang saya yakini. Akibatnya saya mengambil kesimpulan yang
23. 23
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
membenarkan belief itu dengan mengatakan “Benar kan pantas dari tadi mata
kedutan terus, ternyata ini yang terjadi”.
AHA! Yang memilih untuk mempercayai belief-belief itu
menetap dan mempengaruhi diri kita adalah pikiran
kita sendiri. Menarik bukan, mengetahui bahwa
ternyata kita sendiri bisa membentuk, memilih dan
meyakini belief-belief dalam diri kita?
Dulu sebelum saya memahami ini, saya berfikir bahwa kalau tiba-tiba muncul belief-
belief negatif yang membuat saya ragu, cemas dan khawatir itu adalah sesuatu yang
wajar dan tidak bisa dikendalikan. Begitu saya memahami ini, dengan mudahnya saya
intervensi dan saya ubah belief itu dengan keyakinan-keyakinan yang lebih
bermanfaat untuk diri saya.
Belief dan Penyembuhan Diri Sendiri (Self Healing)
Lalu apa kaitannya belief dengan penyembuhan diri sendiri (self healing)? Tentu
sangat erat kaitannya.
Pertama. Bisa atau tidaknya Anda melakukan self healing tergantung dari seberapa
yakin Anda bisa melakukannya.
Kedua. Bisa atau tidaknya Anda membantu orang lain untuk melakukan self healing
tergantung dari seberapa yakin Anda bisa melakukannya, dan seberapa yakin orang
itu terhadap kemampuan Anda.
Ketiga. Efektif atau tidaknya self healing yang Anda lakukan, tergantung dari seberapa
yakin Anda terhadap Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan seluruh
jagad raya beserta seluruh isinya.
24. 24
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Keyakinan seperti apa yang Anda butuhkan? Cerita mengenai teman saya, Mario,
berikut ini bisa menjadi bahan untuk direnungkan.
Sebelum menjadi motivator terkenal, Mario bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang
salesman yang pencapaiannya tidak begitu luar biasa. Ketertarikannya pada dunia
training dimulai ketika dia ditunjuk perusahaan untuk memberikan pelatihan pada
karyawan-karyawan baru di perusahaannya. Karena selama lebih dari 10 tahun
pengalamannya di bidang penjualan, tentu saja materi yang dia ajarkan adalah
tentang “Selling Skills”.
Sejak pertama kali mengajar itulah, keinginannya untuk lebih mendalami dunia
training dan motivasi begitu kuat. Keinginan yang kuat mengantarkan Mario untuk
belajar dari seorang motivator kelas dunia. Untuk bisa belajar dan mengikuti training
yang diselenggarakan oleh motivator kelas dunia, Mario harus menabung. Setelah
uang yang dia kumpulkan dari gaji dan insentifnya cukup, berangkatlah Mario ke
Australia, untuk menghadiri training dimana Sang Motivator Dunia menjadi
pembicaranya.
Karena tujuan Mario ingin belajar langsung dari Sang Motivator Dunia, setiap ada
kesempatan dia selalu bertanya. Bukan hanya di kelas, di luar kelaspun dia selalu
manfaatkan untuk bertanya.
Satu hal yang membuat Mario kemudian terheran-heran dengan keberhasilan Sang
Motivator Dunia adalah, ternyata dia seorang ateis yang tidak mempercayai adanya
Tuhan. Motivator ini juga tidak mempunyai agama sama sekali.
Hal ini sangat berkebalikan dengan Mario, yang begitu taat pada agamanya dan tekun
menjalankan ibadah. Pertanyaan yang selalu muncul di benak Mario adalah
“Bagaimana orang yang ateis ini bisa begitu sukses dan kata-katanya sangat
berpengaruh? Sementara aku yang begitu taat dan yakin pada Tuhan hanya begini-
begini saja?”.
Padahal Mario begitu meyakini ajaran agamanya yang selalu menyebutkan “Mintalah
pada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”. Berkali-kali dia memohon dan berdoa tetapi
25. 25
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
apa yang dimintanya belum dikabulkan juga. Sementara itu Sang Motivator yang tidak
ber-Tuhan itu, kepada siapa dia meminta dan siapa yang mengabulkan
permintaannya?
Penasaran akan hal ini, akhirnya Mario langsung bertanya kepada Sang Motivator
pada suatu kesempatan.
Mario : Pak Motivator, Anda tidak yakin dengan Tuhan, tapi begitu suksesnya.
Sedangkan Saya yang begitu yakin dengan agama saya dan yakin dengan Tuhan saya
mengapa tidak bisa sesukses Anda?
Motivator : (sambil tersenyum bijak) Sebelum saya jawab, saya akan ajukan
beberapa pertanyaan kepada kamu. Boleh?
Mario : Tentu Boleh.
Motivator : Dari skala 1 – 10 ada di level berapa tingkat keyakinanmu pada Tuhan?
Mario : Tentu saja 10 (dengan begitu mantabnya)
Motivator : Dari skala 1 – 10 ada di level berapa tingkat keyakinanmu, bahwa
Tuhanmu mampu memberikan apa yang kamu minta?
Mario : Tentu saja 10 Pak Motivator (lebih mantab lagi)
Motivator : Jadi kamu sangat yakin Tuhanmu Maha Memberi?
Mario : Pasti
Motivator : Kamu yakin Tuhanmu Maha Kaya?
Mario : yakin sekali
Motivator : Kamu yakin Tuhanmu Maha Segalanya?
Mario : Seribu persen yakin
Motivator : Baiklah. Kalau kamu begitu yakin. Maka berdoalah pada Tuhanmu dan
mintalah agar besok kamu diberikan uang 100 juta rupiah, dan mari
kita lihat apa yang bisa dilakukan Tuhanmu.
Mario : (sambil bingung penuh keraguan) Tapi … itu tidak mungkin.
Motivator : Mengapa tidak mungkin? Bukankah kamu yakin Tuhanmu Maha Kaya,
Maha Memberi dan Maha Segalanya?
Mario : (bingung menjelaskan) Iya benar. Tapi itu tidak mungkin. Itu tidak
masuk akal.
Motivator : Apa yang membuat Kamu berfikir seperti itu?
Mario : Ya. Untuk mendapatkan uang sebanyak itu kan saya harus bekerja dulu.
26. 26
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Dan tidak mungkin dalam waktu tidak sampai satu hari saya bisa
mendapatkannya. Itu tidak realistis.
Motivator : Kalau menurut kamu itu tidak realistis. Apakah kamu yakin bila
Tuhanmu mengatakan “Jadi” maka terjadilah apa yang
dikehendakinya?
Mario : Tentu yakin sekali
Motivator : Kalau memang kamu begitu yakin akan kemampuan Tuhan mu. Jadi
sebetulnya masalahnya ada dimana? Apakah pada dirimu atau
Tuhanmu?
Mendengar pertanyaan terakhir dari Sang Motivator, seketika itu juga Mario terdiam
dan berfikir.
Pembaca, keyakinan pada Tuhanlah yang selama ini mungkin menjadi penyebab tidak
terjawabnya semua doa dan cita-cita. Tuhan tidak pernah bermasalah, Tuhan yang
kita yakini adalah Dia yang ketika dia berkata “Jadi” maka jadilah. Namun pikiran
kitalah yang memunculkan syarat bahwa segala sesuatu harus realistis, baru Tuhan
mewujudkan.
Banyak orang beriman, banyak orang yang mengaku sangat meyakini akan
Kemahaperkasaan Tuhan, akan tetapi ternyata dia sudah mengagungkan Tuhan yang
lain.
Siapakah Tuhan yang lain itu? Bisa jadi obat-obatan. Orang yang merasa hanya akan
sembuh bila minum obat, secara tidak langsung dia telah menganggap obat sebagai
Tuhannya. Dalam skala yang lebih kecil orang yang sudah memasrahkan sakitnya pada
obat akan mengatakan. Obat paten lebih mujarab daripada obat generik. Padahal
dalam konteks berobat, obat hanya perantara kesembuhan. Bukan penyebab
kesembuhan itu sendiri.
Bisa jadi Tuhan yang baru itu adalah dokter dan agamanya adalah Rumah Sakit. Orang
yang seperti ini akan mengatakan, kalau berobat di rumah sakit A lebih bagus dan
pasti sembuh bila dibandingkan dengan berobat ke rumah sakit B. Di rumah sakit A
dokternya lebih bagus-bagus dan professional.
27. 27
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Pembaca, saya bukan ingin menjauhkan Anda dari pengobatan medis dengan obat-
obatan kimia, teknik pengobatan terbaru dan dokter dengan ilmu pengetahuan yang
mutakhir. Sama sekali bukan.
Saya hanya ingin mengembalikan belief kita pada yang Maha Menyembuhkan.
Mengapa? Karena teknik penyembuhan diri (self healing) yang akan kita pelajari ini
adalah teknik yang mengedepankan keikhlasan dan kepasrahan pada Tuhan. Metode
ini saya sebut sebagai Amazing Holistic Awareness (A-HA) yang akan saya kupas lebih
detail pada Bab berikutnya. Ini bukanlah sulap, bukan sihir, bukan juga klenik.
Syaratnya, keyakinan kita pada Tuhan harus diluruskan terlebih dahulu. Munculkan
belief yang kuat pada Tuhan yang Anda imani.
Caranya? Percaya saja bahwa dengan Kemahakuasaan-Nya Tuhan bisa menjadikan
diri kita sendiri sebagai perantara kesembuhan. Sebagaimana Dia menjadikan obat,
dokter atau rumah sakit sebagai perantara kesembuhan.
Dengan demikian Anda tidak akan mengatakan lagi “ini tidak mungkin”, “ini tidak
masuk akal”, “ini tidak realistis”, “mana bisa sembuh hanya dengan begini?”.
Mengapa? Karena bagi Tuhan tidak perlu logis dan realistis. Bagi Anda yang muslim,
kalau masih menganggap bahwa segala sesuatu itu harus logis dan realistis, maka
pertanyaan saya adalah “logika apa yang menyebabkan Anda mengimani peristiwa
Isra’ Mi’raj yang memperjalankan Nabi Muhammad SAW, dari Masjid Nabawi ke
Masjidil Aqsho hingga ke Sidharatul Muntaha hanya dalam waktu satu malam?”.
Sementara hari ini belum ada satu ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa
melakukannya.
Anda tidak akan mengatakan “bagian yang itu yang saya masih ragu” bukan?.
Bukankah yang Anda perlukan hanya meng-imani itu tanpa perlu mempertanyakan
logis atau tidak?. Itulah yang akan kita pelajari melalui teknik penyembuhan ini. Teknik
iman, pasrah dan ikhlas. Dan itulah yang dalam bahasa modern ini disebut sebagai
belief.
28. 28
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Menarik bukan? Apakah Anda sudah siap menyelami isi buku ini lebih dalam lagi?
Kalau Anda sudah siap, sekarang saatnya tarik nafas dalam-dalam, hembuskan
perlahan dan ijinkan badan Anda untuk rileks. Tarik nafas dalam sekali lagi,
hembuskan perlahan dan ijinkan pikiran Anda untuk rileks dan menemukan hal-hal
menarik di dalam buku ini.
Baiklah. Saya sudah bisa memahami apa itu Belief. Dan
saya sudah ingin mempelajari lebih lanjut mengenai Self
Healing. Hanya saja saat ini saya dan banyak orang
yang lain sudah menggunakan pengobatan medis.
Apakah saya harus menghentikannya?
Tentu tidak. Saya tidak menyarankan Anda untuk sama sekali menghindari
pengobatan medis melalui rumah sakit, obat-obatan dan juga dokter. Sama sekali
tidak.
Bila Anda, saudara-saudara Anda dan orang lain yang Anda kenal sudah menggunakan
pengobatan medis dan mendapatkan mafaat, silahkan lanjutkan saja. Dan saya
merekomendasikan cobalah juga pengobatan komplementer dengan Self Healing.
Mengapa? Berdasarkan penelitian dan pengalaman Dr. Mehmet Oz M.D. seorang
professor bedah jantung dan Direktur Rumah Sakit New York Presbyterian University
of Columbia, menemukan bahwa kombinasi antara pengobatan medis dengan
pengobatan alternatif seperti hipnoterapi, spiritual healing dan akupuntur,
menunjukkan efekttifitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengobatan
medis saja.
Karena itu pula Dr. Mehmet Oz mengengembangkan Program Kedokteran Terpadu
di Universitas Colombia. Awalnya Dr. Oz bukanlah orang yang percaya pengobatan
alternatif dengan metode-metode non medis. Latar belakang pendidikan yang
29. 29
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
membawanya menjadi seorang professor ahli bedah jantung membuat dia begitu
meyakini obat-obatan dan teknologi kedokteran modern.
Namun hal itu berubah setelah perkenalannya
yang tidak sengaja dengan hipnosis ketika
melakukan pengobatan pada pasiennya yang akan
dicangkok jantung. Untuk membuat pasien yang
sudah lanjut usia lebih siap dan lebih tenang, Dr.
Oz disarankan bekerjasama dengan hipnoterapis.
Setelah Dr. Oz mencoba dan berhasil, hal ini
menumbuhkan keinginannya untuk lebih
mendalami metode self healing tersebut. Sejak
saat itu Dr. Oz selalu mengkombinasikan
pengobatan medis dengan self healing.
Dari sekian banyak pasien yang ditangani, bahkan
Dr. Oz menemukan data bahwa kombinasi metode
pengobatan ini memberikan efek peningkatan
harapan hidup sampai lebih dari 30% pada pasien yang sudah divonis tidak memiliki
harapan secara medis.
Bahkan, beberapa tahun terakhir, karena banyaknya studi mengenai hal ini, metode-
metode healing seperti hipnoterapi, reiki, yoga dan lain-lain yang tadinya dianggap
tidak ilmiah, justru sekarang banyak pengetahuan dan teori yang membuktikan
keilmiahannya.
Dr. Mehmet C. Oz M.D
30. 30
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Pikiran dan Hubungannya dengan
Penyakit Fisik
“The human body is the best picture of human soul”
- Ludwig Wittgenstein-
Pikiran dan Tubuh adalah Satu Kesatuan
Untuk membahas hal ini, saya ingin mengajak Anda untuk lebih aware dan
memperhatikan beberapa perubahan dalam tubuh kita ketika melakukan eksperimen
berikut ini.
Sebelum melanjutkan membaca cobalah tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan.
Apapun yang Anda pikirkan saat ini, hanya akan membuat Anda lebih rileks dan santai.
Sekarang Anda telah siap melakukan eksperimen.
Saya ingin Anda memunculkan wajah orang yang sangat anda sayangi sekarang juga.
Bisa pacar, istri atau suami, bisa juga anak-anak Anda yang lucu. Setelah itu
pikirkanlah saat-saat menyenangkan, lucu, dan hal-hal indah bersama mereka. Dan
Anda mulai merasakan perasaan senang, bahagia, happy, lucu menyelimuti diri Anda.
Bagus sekali. Dan sekarang, pertahankan perasaan itu bersama Anda.
2
31. 31
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Baiklah, tanpa ada di depan Anda dan tanpa melihat Anda, saya bisa tahu dan yakin
kalau saat ini Anda sedang tersenyum sumringah.
Kok tahu sih? Apakah saya dukun? Tentu saja bukan.
Itu adalah hal alami yang terjadi pada kebanyakan orang ketika mereka memikirkan
hal-hal yang menyenangkan, menggembirakan dan juga lucu.
Dan saya hanya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa apa yang kita pikirkan
berpengaruh secara langsung. Sekali lagi, berpengaruh secara langsung terhadap
tubuh. Karena pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan.
Kalau Anda bukan tipe orang yang mudah tergerak dengan membaca, mungkin ketika
mengikuti eksperimen tadi Anda tidak merasakan perasaan apapun sehingga tidak
ada perubahan dalam tubuh Anda.
Bila memang demikian, saya akan mencoba mengajak Anda untuk aware dengan
mengingat beberapa momen penting yang pernah Anda alami.
Tentu saja Anda pernah ditunjuk untuk pidato, presentasi, menjad MC atau hal
lainnya yang mengharuskan Anda berbicara di depan orang banyak. Ketika pertama
kali melakukan itu lalu Anda merasa sangat gugup, apa yang terjadi?
Ada diantara kita yang telapak tangannya dingin, bahkan mungkin berkeringat. Ada
juga yang sampai sakit perut. Ada yang keringat dinginnya muncul di sekitar kepala,
jantung berdetak lebih kencang dan ada yang tanpa sadar bergerak modar-mandir
kesana kemari. Itu semua adalah tanda-tanda nervous atau gugup.
Mengapa muncul perasaan nervous atau gugup? Karena secara tanpa sadar otak
sudah memunculkan gambar-gambar yang menakutkan. Ada sebagian orang yang
memunculkan gambar dimana tiba-tiba dia kehabisan kata-kata ketika berbicara di
depan umum. Sebagian orang memunculkan gambar tidak bisa menjawab ketika ada
32. 32
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
pertanyaan yang sulit. Gambar-gambar itulah yang menyebabkan nervous. Dan itu
adalah bukti kalau pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan.
Hanya itu saja? Kalau yang itu saya sudah tahu. Saya
juga sudah bisa memahami bahwa pikiran dan tubuh
adalah satu kesatuan. Yang saya ingin tahu lebih
adalah, apa penjelasan ilmiahnya agar saya lebih yakin?
Ok, apabila masih muncul pertanyaan seperti itu di kepala Anda, rupanya kita memiliki
pemikiran yang sama. Berangkat dari pertanyaan itu, saya memulai pencarian teori-
teori dan dasar ilmiah yang bisa menjelaskan hubungan antara pikiran dengan tubuh.
Akhirnya bertemulah saya dengan Neuroscience yaitu sebuah ilmu yang mempelajari
system syaraf. Dari berbagai sumber imliah, kita tahu bahwa pusat pikiran manusia
ada di organ tubuh yang bernama “OTAK”.
Ketika kita memikirkan sesuatu yang akhirnya memicu emosi, apakah itu sedih,
senang, gugup, marah ataupun benci, maka otak akan mengirimkan sinyal-sinyal
berupa zat kimia atau hormon tertentu ke seluruh tubuh. Mengalirnya hormon-
hormon ke bagian tubuh inilah yang memicu terjadinya reaksi pada tubuh.
Misalnya saja, ketika otak kita mengidentifikasi adanya potensi ancaman atau
gangguan, maka secara otomatis otak memproduksi dan mensekresikan hormon
stress yaitu Adrenalin dan Cortisol ke seluruh tubuh. Hormon inilah yang memicu
reaksi pada tubuh untuk selalu waspada dan bersiap untuk melawan atau melarikan
diri.
Begitu juga, ketika otak mendapatkan stimulus berupa sesuatu yang menyenangkan,
seperti mendapatkan hadiah ulang tahun misalnya. Otak akan memproduksi dan
mensekresikan hormon Dopamin, Oxitocin dan Serotonin. Itu semua adalah hormon
yang membuat perasaan menjadi nyaman, bahagia dan termotivasi untuk melakukan
kebiasaan tertentu.
33. 33
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Menarik bukan? Kalau setelah ini Anda ingin mempelajari lebih dalam lagi mengenai
hormon dan pengaruhnya pada tubuh, Anda bisa mencarinya di literatur-literatur
hormonal system.
Agar lebih ilmiah lagi, yang akan saya bahas selanjutnya adalah keterkaitan antara
Otak sebagai pusat pikiran dengan emosi. Mengapa ini penting? Agar kita bisa lebih
memahami, bagaimana emosi muncul dan bagaimana mengendalikannya.
Pengendalian emosi adalah salah satu kunci dalam Self Healing.
Otak dan Emosi
Semakin saya ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan self healing,
semakin saya ingin mempelajari fungsi otak dan kaitannya dengan emosi. Bila setelah
membaca ini Anda juga memiliki keinginan yang sama, turuti saja. Pelajari saja ilmu-
ilmu itu karena pasti akan memberikan manfaat untuk Anda.
Penelusuran yang dilakukan dengan fokus akhirnya mengarahkan saya pada buku-
buku, hasil penelitian dan pengetahuan tentang susunan otak manusia. Karena saya
bukan dokter, bukan juga mahasiswa kedokteran apalagi professor anatomi tubuh,
saya akan menjelaskan mengenai struktur otak ini dengan bahasa yang sangat
sederhana.
Ok apakah Anda siap untuk melanjutkan membaca? Setelah ini Anda akan merasa
kembali di duduk di bangku SMU dan mempelajari Biologi.
Dari lapisan luarnya pada dasarnya otak manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Cerebrum
Cerebellum
Brain stem
34. 34
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
35. 35
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
36. 36
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
37. 37
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Limbic system mempunyai tiga fungsi utama yaitu; emosi, memori dan stimulasi.
Karena terkait dengan system emosi, bagian ini biasa disebut juga sebagai Emotional
Brain. Letaknya tertanam di bawah cortex dan terdiri dari 4 bagian utama yaitu:
Thalamus, yang berfungsi mendeteksi dan merelay pesan yang diterima oleh
indera seperti bau dan gambar. Thalamus menjadi jalur penyampaian
informasi tersebut ke cerebrum untuk kemudian diproses lebih lanjut.
Hypothalamus, yaitu bagian limbic system yang mempunyai fungsi vital dalam
pembentukan pesan-pesan kimia berupa hormon. Hormon-hormon ini
berfungsi untuk mengatur kadar air dalam tubuh, suhu tubuh, siklus tidur dan
kebutuhan asupan makanan. Dengan adanya hormon Anda tahu kapan
saatnya makan atau minum, karena hormon-hormon yang dihasilkan memicu
reaksi pada lambung sehingga menghasilkan rasa lapar atau haus.
Stress dan depresi yang dihadapi oleh sebagian orang juga disebabkan oleh
disfungsi hypothalamus. Karena fungsi Hypotalamus sebagai pengatur
pituitary glands, pusat sekresi hormon, pada kasus orang yang mengalami
stress atau depresi, ditemukan fakta bahwa banyak hormon adrenalin dan
cortisol yang tersekresikan ke darah.
Stress atau depresi juga bisa disebabkan oleh menurunnya secara drastis
hormon Serotonin dalam tubuh. Serotonin adalah hormon yang berfungsi
untuk meningkatkan mood dan mengatur hasrat seksual.
Amygdala, adalah bagian yang berbentuk seperti kacang almond dan
mempunyai fungsi untuk membentuk respon emosi dan kewaspadaan, sekresi
hormon dan memori. Amygdala juga menjadi pusat pembentukan rasa takut
(fear) dan kenikmatan (pleasure).
Ketika kita melihat ular maka Amygdala akan membentuk respon emosi
berupa rasa takut. Bagi sebagian orang respon emosi itu bisa sangat
berlebihan hingga muncul ekspresi histeris.
38. 38
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Hypocampus, berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada cerebrum
untuk kemudian diproses. Bersama amygdala, bagian ini juga berfungsi untuk
penyimpan memori jangka panjang. Kerusakan pada hypocampus seringkali
menyebabkan seseorang mengalami amnesia.
Fiuhhh. Begitulah penjelasan ilmiah tentang hubungan antara otak dan emosi. Serasa
kembali belajar Biologi bukan? Setelah memahami hal ini, kita tahu bahwa ternyata
pusat emosi dan pengatur emosinya sendiri ada di otak juga.
AHA!! Kalau ternyata emosi itu hanyalah reaksi kimia
yang dipicu oleh hormon-hormon yang disekresikan
otak, seharusnya saya sendiri bisa dong
mengendalikan emosi dengan mengaktifkan bagian
otak yang lain untuk mensekresikan hormon yang
memicu rasa bahagia?
Benar sekali, karena kebahagiaan itu adalah hormonal, yang pusatnya ada di internal
tubuh kita sendiri mestinya tidak perlu menunggu datangnya bahagia. Tidak perlu
juga mencari faktor-faktor eksternal seperti obat-obatan untuk membuat diri kita
bahagia. Kita bisa memproduksi sendiri hormon-hormon kebahagiaan dalam tubuh
kita.
Ketika saya mempelajari hal ini awalnya memang bingung, dan setelah saya mencoba
memahami, semakin saya mengerti dan munculah kekaguman yang luar biasa kepada
Sang Pencipta.
Mengapa? Ternyata benar Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasangan.
Termasuk di dalam tubuh kita. Ketika ada satu bagian yang berfungsi menghasilkan
emosi, maka ada bagian yang lain mengontrol emosi. Sama seperti penyakit,
bersamaan dengan itu Tuhan pasti juga menciptakan obatnya.
Karena itu, sangat disayangkan apabila ada orang yang emosional dan susah
mengontrol emosinya kemudian melakukan pembenaran dengan mengatakan “saya
39. 39
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
ya memang begini”, “Saya memang emosisonal, sudah dari sananya begitu”. Seolah
tidak ada pilihan yang bisa dia lakukan, kemudian berharap orang lain yang harus
menyesuaikan diri. Setelah memahami ini, Anda tidak bisa lagi mengatakan hal itu.
Yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi otak yang lain, yang lebih logis,
penuh pertimbangan dan kesadaran, yang mungkin selama ini jarang digunakan.
Bagaimana dengan stress dan depresi? Sama saja ternyata, obatnya juga ada di dalam
diri sendiri. Kalau selama ini orang-orang yang menderita stress dan depresi selalu
diobati dengan obat-obatan kimia dari luar berupa anti depresan, sebetulnya bisa
dibantu juga dengan hanya mengoptimalkan pikiran internalnya.
Bagaimana caranya, buat dia bahagia agar otak dan sistem hormonal dalam tubuhnya
lebih banyak mensekresi hormon-hormon yang membuat happy seperti endorphin
dan oxytocin.
Itu kan teorinya, lalu bagaimana caranya? Kalau mau tau caranya lanjutkan saja
membaca buku ini. Maka Anda akan menemukan teknik dan tips praktis di bab-bab
berikutnya.
OK lah. Saya sudah tahu bagaimana emosi terbentuk.
Dan bagaimana otak memiliki peran besar dalam
pembentukan dan pengaturan emosi. Lalu apa
hubungannya dengan Self Healing?
Kalau pertanyaan seperti itu muncul dalam pikiran Anda, artinya bagus. Mengapa?
Ada dua alasan;
Pertama, anda sudah mulai yakin bahwa setiap orang bisa melakukan self healing,
karena baik penyakit maupun obatnya Tuhan sudah ciptakan dalam tubuh kita. Kedua,
Anda juga merasa perlu lebih memahami keterkaitan antara emosi dan penyakit-
penyakit fisik. Karena di balik penyakit fisik pasti ada emosi yang melatarbelakanginya.
Dan sekarang Anda juga sudah siap untuk membaca sub bab berikutnya. Agar lebih
siap lagi dan semua informasi terserap dalam memori jangka panjang, silahkan tarik
40. 40
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Kembalilah rileks dengan cara yang
Anda paling tahu.
Emosi dan Penyakit Fisik
Untuk lebih memahami hal ini, saya akan tunjukkan kepada Anda hasil studi yang
dilakukan oleh National Academy of Science of The United State of Amerika. Penelitian
ini dilakukan untuk memetakan pengaruh emosi tertentu ke bagian tubuh manusia
secara spesifik. Para peneliti ingin mengetahui, apabila subjek diekspose dengan
emosi tertentu seperti sedih, marah, lucu, cinta, gembira bagian tubuh yang manakah
yang merasakan sensasinya. Media yang digunakan untuk memicu munculnya emosi
itu beragam mulai dari gambar, suara, cerita hingga film.
Penelitian ini melibatkan 700 orang sebagai subjek penelitian dengan menggunakan
topographical self-report, yang kemudian hasilnya dipindai dengan sistem komputer.
Penelitian dilakukan dengan cara melihat perubahan warna topografi tubuh ketika
distimulasi dengan emosi tertentu berdasarkan sensasi yang dirasakan oleh subjek.
Dalam kondisi netral, marah atau depresi, warna tubuh subjek tampak seperti gambar
berikut:
Nummenmaa L et al. PNAS 2014;111:646-651
41. 41
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Setelah distimulasi dengan emosi-emosi tertentu dan muncul sensasi pada bagian
tubuh subjek, tampak bahwa beberapa emosi dasar memicu sensasi pada tubuh
bagian atas (mulai dari pinggang ke atas). Beberapa emosi lainnya memicu sensasi
pada anggota tubuh bagian bawah.
Berdasarkan warnanya, terlihat peningkatan respon menunjukkan perubahan warna
yang semakin hangat (kuning dan kemerah-merahan) dan penurunan respons
menunjukkan perubahan warna yang terlihat lebih dingin (biru).
Secara keseluruhan, hasil penelitian tersebut mungkin sama persis seperti yang kita
rasakan bila sedang merasakan emosi tertentu. Sebagai contoh, saat distimulasi
dengan emosi “Kemarahan”, sebagian besar subjek menunjukkan sensasi dan
perubahan warna seperti pada gambar.
Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa, kemarahan menimbulkan sensasi panas
di kepala, seputar dada dan tangan seolah-olah siap untuk memukul.
Berbeda dengan kemarahan, despresi atau stress lebih cenderung menimbulkan
sensasi berupa penurunan suhu seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Subjek yang distimulasi dengan perasaan stress dan depresi merasakan sensasinya
pada area kepala, tangan dan kaki dengan suhu yang menurun drastis.
Karena itulah seseorang yang gugup saat mau naik ke atas panggung akan merasakan
tangan dan kakinya dingin dan lemas dan bahkan mengeluarkan keringat dingin.
Anda bisa bayangkan apa yang terjadi jika sepanjang hidupnya seseorang terekspose
dan memendam emosi-emosi yang cenderung negatif seperti marah, depresi atau
cemas. Tentu saja akan muncul gangguan-gangguan pada bagian-bagian tubuhnya.
Studi lebih lanjut mengenai pengaruh emosi terhadap tubuh menunjukkan bahwa
tingkat stress yang tinggi dapat mengakibatkan menurunnya sistem imunitas tubuh.
Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan di Carnegie
Mellon University, yang mengungkap bahwa orang yang sedang dalam keadaan stress
dua kali lebih mudah tertular virus.
42. 42
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Mengapa hal ini terjadi? Karena pada saat stress, otak mensekresikan hormon cortisol
yang membuat tubuh selalu waspada. Akibatnya, detak jantung akan terpacu lebih
kencang, paru-paru membutuhkan lebih banyak oksigen dan aliran darah meningkat.
Sebagai efek dari hal ini sistem imunitas tubuh akan melemah sementara. Akibatnya
kekebalan tubuh terhadap pathogen menjadi berkurang.
Stress yang berkepanjangan juga menyebabkan
munculnya penyakit-penyakit Psychosomatic,
yaitu penyakit yang terjadi karena pengaruh
emosi yang kuat. Berdasarkan penelitian, hampir
sebagian besar penyakit adalah psychosomatic.
Dalam bukunya “You Can Heal Your Life”, Louise L. Hay mengidentifikasi ratusan
penyakit yang disebabkan oleh emosi-emosi negatif. Berikut ini saya akan tampilkan
beberapa penyakit yang cukup populer dan banyak terjadi kasusnya.
“Orang yang sedang
dalam keadaan stress
dua kali lebih mudah
tertular virus”
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
43. 43
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
44. 44
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
45. 45
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
46. 46
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Apakah sudah pasti seseorang yang menderita penyakit-penyakit di atas disebabkan
oleh emosi yang melatar belakanginya. Jawabannya bisa iya bisa tidak. Selain faktor
emosi, stress tubuh bisa diakibatkan oleh faktor yang lain seperti:
Zat Kimia: cafein, alokohol, nikotin, diet yang terlalu ketat menggunakan obat-
obatan tertentu, protein pembentukan otot, zat-zat polutan di udara.
Faktor fisik: overaktivitas saat olahraga, kecelakaan, kurang tidur, suara yang
terlalu bising, tekanan udara yang menurun.
Namun demikian faktor-faktor di atas pada akhirnya juga terkait erat dengan emosi.
Sebagai contoh, mengapa seseorang terjebak dan tidak bisa berhenti dari nikotin
ataupun alkohol, lebih disebabkan karena dia tidak bisa membangkitkan joy dan
pleasure secara internal dalam dirinya.
Dan lagi, ketika tubuh dalam kondisi sangat fit, karena system imunitas tubuhnya
dalam kondisi normal, peluang masuknya penyakit juga lebih kecil.
Bagaimana agar imunitas tubuh terjaga normal hingga kita tetap fit? Akhirnya kembali
lagi pada pembahasan sebelumnya. Jagalah emosi tetap stabil, munculkan
kebahagiaan dalam diri, hindari stress agar cortisol dan adrenalin tidak terlalu banyak
terpicu untuk tersekresi dalam darah.
Jadi, faktor emosi menjadi penting bukan untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi
sehat dan bugar?
AHA!! Kalau ternyata sebagian besar penyakit adalah
Psychosomatic, dan banyak diakibatkan oleh emosi,
artinya saya sendiri bisa dong melakukan
penyembuhan diri dengan cara mengubah emosi-emosi
negatif yang merusak dengan emosi yang lebih positif
dan menyembuhkan?
47. 47
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Benar sekali. Dan itulah kunci berikutnya dari self healing. Kegembiraan, tawa, dan
kebahagiaan adalah salah satu obat yang paling hebat untuk menyembuhkan
penyakit. Awalnya, hal ini hanya merupakan sebuah hipotesa dan banyak orang
meragukan kebenarannya. Hingga pada tahun 1964, Norman Cousins seorang jurnalis
New York Post yang menderita ankylosing spondylitis dan divonis dengan peluang
kesembuhan 1:500 menemukan terapi tawa.
Cousins mengabaikan vonis dokter dan dia mencoba melakukan terapi pada dirinya
sendiri dengan menonton film-film lucu yang membuat dia tertawa. Dia menyebut
terapi ini sebagai happiness therapy. Luar biasanya, terapi ini justru menunjukkan
hasil yang dramatis yang membuat tubuhnya semakin sehat dan justru penyakitnya
hilang. Karena pengalamannya itu, Cousins akhirnya mendirikan Cousins Center yang
tujuan utamanya melakukan penelitian terkait hubungan antara kebahagiaan dan
kesehatan manusia.
Tahun 1964 Cousins divonis tidak panjang umurnya, dan dia baru meninggal di tahun
1990an, dimana berarti 36 tahun setelah vonis tersebut. Berawal dari Cousins Center,
penelitian mengenai hubungan antara otak dan system imunitas tubuh semakin
berkembang, hingga berkembanglah cabang baru dengan munculnya
Psychoneuroimmunology (PNI).
Baiklah. Saya sudah sangat paham bahwa emosi
berkaitan erat dengan penyakit fisik dan system
imunitas tubuh. Saya juga sudah mengetahui kalau
kebahagiaan adalah obat yang sangat efektif.
Yang saya masih bingung adalah, kebahagiaan yang
seperti apa yang menyembuhkan?
Itu pertanyaan yang luar biasa. Jika Anda terpikirkan hal itu, artinya Anda sudah siap
untuk memahami kebahagiaan yang bisa menyembuhkan. Dan sebelum membahas
mengenai kebahagiaan yang menyembuhkan, kita mesti punya pandangan yang sama
terlebih dahulu mengenai definisi kebahagiaan.
48. 48
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Saya yakin, setiap orang mempunyai definisi yang berbeda mengenai bahagia. Ada
yang mendefinisikan bahagia adalah saat berkumpul dengan teman-teman, bisa
hangout dan bergembira bersama-sama. Ada yang mendefinisikan bahagia adalah
ketika bisa berkumpul bersama keluarga, istri dan anak-anak yang disayangi. Ada pula
yang mendefinisikan bahagia adalah saat cairan alkohol mengalir dalam
kerongkongan dan menghangatkan tubuh. Ada juga yang mendifinisikan bahagia
adalah saat hasrat seksual tersalurkan dan terpuaskan. Dan masih banyak banyak lagi
definisi bahagia lainnya bukan?
Kebahagiaan yang Menyembuhkan
Untuk memahami, kebahagian seperti apa yang bisa menyembuhkan, hasil studi dari
para peneliti dari University of North Carolina dan University of California Loss Agles
(UCLA) bisa menjadi referensi yang menarik. Dalam riset yang dipimpin Barbara
Frederickson dan Steven W Cole ini, para peneliti membagi kebahagiaan dalam dua
kategori yaitu:
Hedonic (kebahagiaan yang dipetik dari pengalaman yang menyenangkan
seperti pesta dan hubungan seksual)
Eudaimonic (berpatokan pada teori Aristoteles, dimana kebahagiaan didapat
dari aktifitas yang lebih menonjolkan filosofi makna hidup dan self esteem)
Selama riset yang melibatkan 80 responden ini, para peneliti mengukur tingkat
kesehatan dan level depresi masing-masing subjek. Sampel darah diteliti melalui
serangkaian tes untuk melihat kemampuan menghadapi kesulitan melalui pola yang
disebut “Conserved Transcritional Response to Adversity” disingkat CTRA.
Berdasarkan riset sebelumnya ditemukan bahwa, orang dengan tingkat CTRA tinggi
cenderung mempunyai gen yang rentan terhadap peradangan dan antibody atau
antiviral yang rendah. Orang seperti ini rentan terhadap penyakit-penyakit
kardiovaskuler, infeksi, penyakit neurodegenerative, dan hasil kesehatan yang buruk
lainnya.
Berdasarkan riset ini didapatkan data bahwa masing-masing tipe kebahagiaan
memempunyai korelasi positif terhadap rendahnya tingkat depresi. Bedanya adalah
49. 49
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
orang tipe Hedonic memiliki tingkat CTRA yang tinggi sedangkan orang tipe
Eudaimonic memiliki CTRA yang rendah.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa, kebahagiaan yang didapat dari makna
hidup, tujuan dan self esteem meningkatkan system imunitas tubuh hingga level sel.
Sedangkan kebahagiaan yang diperoleh melalui cara-cara hedonis tidak.
Dalam penelitian lain, sebuah lembaga amal bernama Action for Happiness
bekerjasama dengan Do Something Different, mensurvey 5.000 orang untuk
menentukan 10 kebiasaan yang secara ilmiah terkait dengan kebahagiaan. Dalam
survey ini, masing-masing responden diminta untuk memberikan sekala 1 – 10
terhadap kebiasaan-kebiasaan tersebut untuk menentukan seberapa besar
pengaruhnya terhadap kebahagiaan.
Dalam survey ini, didapatkan 10 kebiasaan yang bisa membuat Anda lebih bahagia,
dapat disingkat sebagai GREAT DREAM yang meliputi:
Giving: memberi atau melakukan sesuatu untuk orang lain
Relating: menjalin hubungan dengan orang lain
Exercising: melakukan olahraga dan perawatan tubuh
Appreciating: memperhatikan dan menghargai segala yang ada di sekitar
Trying out: mempelajari hal-hal baru
Direction: mempunyai arah tujuan untuk masa depan
Resilience: mencari jalan untuk bangkit dari kegagalan
Emotion: memberikan makna yang positif
Acceptance: menerima diri apa adanya dan merasa nyaman dengan diri
Meaning: menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri
Ternyata kebahagian yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang kita terima dari
eksternal. Kebahagiaan yang sebenarnya adalah sesuatu yang muncul dari dalam diri,
50. 50
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
kemudian disebarkan keluar dengan konsep memberi, mengapresiasi, berhubungan
dengan orang lain dan mencari makna hidup dengan menjadi bagian dari sebuah
tujuan yang lebih besar dari tujuan diri sendiri.
The Power of Giving
Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard University pada tahun 2008 yang dipimpin
oleh Professor Michael Norton menunjukkan bahwa dengan memberikan uang yang
dimiliki, responden dalam studi ini mendapatkan tingkat kebahagiaan yang lebih
besar daripada membelanjakannya.
Studi lain yang dilakukan oleh Sonja Lyubomirsky, seorang professor psikologi dari
University of California, menunjukkan hal yang sama ketika dia meminta orang-orang
yang menjadi respondennya melakukan 5 kebaikan dalam seminggu dan dilakukan
selama enam minggu.
Bagaimana kaitan antara memberi dengan kesehatan? Terhadap hal ini, Jorge Moll
dari National Institute of Health melakukan penelitian pada tahun 2006 dan
menemukan bahwa, dengan memberi atau beramal, dapat mengaktifkan bagian otak
yang menimbulkan munculnya efek hangat dan bersinar. Hal ini dipercaya sebagai
pelepasan hormone endorphin oleh otak. Hormon endhorphin adalah hormone
kebahagiaan yang berfungsi untuk membuat seseorang merasa nyaman, menurunkan
sensitifitas terhadap rasa sakit.
Pada tahun 1999, Doug Oman dari University of California, Berkeley menemukan
bahwa orangtua yang menjadi sukarelawan untuk dua atau lebih organisasi amal,
memiliki kemungkinan meninggal 44% lebih kecil daripada responden yang tidak
menjadi relawan. Selama studi dilakukan, kedua tipe responden ini mendapatkan
perlakukan yang sama dari sisi kesehatan dimana kebiasaan hidup sehat mereka
dijaga, oalhraga teratur, nustrisi diperhatikan dan kebiasaan tidak sehat seperti
merokokpun juga dihentikan.
Pada tahun 20013, Stephanie Brown dari University of Michigan melakukan studi yang
mirip dengan subjek pasangan berusia lanjut. Dia dan rekan-rekannya menemukan
bahwa pasangan yang memberikan bantuan kepada teman, kerabat atau tetangga,
51. 51
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
mendukung dan memotivasi pasangannya memiliki risiko meninggal lebih kecil
selama 5 tahun dibanding dengan mereka yang tidak melakukan. Menariknya,
terhadap pasangan yang diberikan bantuan, tidak terlihat adanya korelasi dengan
kematian.
Itulah kebahagiaan yang memberikan efek penyembuhan, yaitu kebahagian yang
lebih bersifat Insdie Out, dibangkitkan dari dalam untuk kemudian disebarkan keluar.
Energi yang muncul dari dalam dan disebarkan keluar dapat memunculkan kehidupan
baru.
Kalau saya ibaratkan, hal ini seperti telur ayam yang siap menetas. Katakanlah telur
yang sudah dierami selama 19 hari. Berarti 2 hari lagi akan menetas bukan? Coba Anda
pecahkan telurnya dari luar kemudian lihat apa yang akan terjadi. Jika tidak dilakukan
apa-apa, seperti menaruh anak ayam yang ada di dalamnya dalam ruang inkubasi
yang hangat tentu akan mati. Tapi, bila kita menunggu 2 hari saja hingga muncul
energy dari dalam yang memecahkan telur, muncullah anak-anak ayam yang lucu dan
sehat.
Untuk memiliki energi kebahagiaan dari dalam yang menyembuhkan, diperlukan
awareness level (tingkat kesadaran yang tinggi). Karena untuk bisa menumbuhkan
kemauan berbagi, memberi, keikhlasan, kepasrahan, keinginan untuk memaafkan,
melepaskan masa lalu yang menyakitkan tidaklah mudah bagi sebagian orang. Hanya
orang yang mempunyai awareness level yang tinggi yang dengan mudah mampu
melakukannya.
Karena itulah saya mengembangkan Amazing Holistic Awareness (A-HA) for healing.
Apa itu AHA? Stelah ini Anda bisa temukan penjelasan detailnya dalam bab
selanjutnya.
Bagaimana? Sudah siap untuk menyelam dan mengeskplorasi bab berikutnya? Untuk
membuat Anda lebih siap, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Buatlah
diri Anda lebih rileks dengan cara yang Anda paling tahu.
52. 52
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Mengapa Amazing Holistic
Awareness (A-HA) for Healing
Sangat Efektif?
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.
(Al Quran Surat Al Isro: 70)
Menemukan AHA adalah sebuah proses panjang yang dimulai sejak tahun 2010,
ketika pertama kali saya menjadi trainer di sebuah bank asing. OK, agar penjelasan
mengenai efektifitas AHA bisa lebih Anda terima, kemudian Anda pahami, setelah itu
bisa Anda praktekkan, saya akan memulai awal ceritanya dari bagaimana saya
menemukan belief yang sekian lama hilang dari diri saya.
Setelah menemukan belief yang lama hilang itu, saya memutuskan untuk menentukan
identitas diri yang baru yang tentu saja lebih berdaya dan lebih memotivasi.
Menemukan Identitas Diri Sebagai Trainer
CIta-cita saya semasa SMA adalah menjadi seorang guru. Cita-cita yang simple dan
tidak neko-neko. Bahkan kala itu, yang tergambar dalam pikiran saya adalah, saya
3
53. 53
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
akan tinggal di desa, dengan sebuah rumah di tepi sawah dan kendaraan kesayangan
motor “Megapro”. Sampai hari ini, apa yang saya bayangkan di masa SMA itu masih
tergambar dengan jelas. Termasuk, imajinasi saya tentang keluarga. Saya akan punya
keluarga kecil dengan dua anak dan tentu saja satu istri, yang saya ajak berkeliling
dengan sepeda motor melintasi area persawahan. Anak paling kecil saya bonceng di
depan sementara anak pertama bersama istri saya ada di belakang.
Indah sekali bukan bayangan itu? Luar biasanya, imajinasi itu sudah muncul sejak saya
SMA. Saat dimana saya mempunyai belief paling kuat terhadap kemampuan diri saya.
Begitu saya kuliah semua bayangan itu kabur. Hiruk pikuk kehidupan kota dan fata
morgana bernama “karir” membuat saya melupakan impian itu.
Kesalahan dalam memaknakan kata “karir” membuat saya mengejar sesuatu yang
ternyata tidak membuat bahagia sama sekali. Gambar rumah di pinggir sawah
menghilang berganti dengan keinginan memiliki properti yang banyak. Bayangan
motor “Megapro” terkubur dalam-alam di memori, tergusur oleh gambar mobil keren
yang gagah.
Akibatnya, saya harus merelakan diri jauh dari keluarga demi mengejar itu semua.
Saya harus tinggal di Solo, sementara anak dan istri saya di Jakarta. Kesempatan untuk
berkumpul lagi dengan keluarga karena saya mendapat pekerjaan di Jakarta malah
saya tepiskan demi mengejar embel-embel pangkat.
Waktu itu saya serasa berjalan di sebuah labirin. Belok sana, belok sini, lalu ketemu
jalan buntu. Mencari jalan lain tanpa saya tahu kemana arah sebenarnya.
Kehidupan seperti itu saya jalani sekian lama hingga kurang lebih sepuluh tahun
sampai akhirnya saya menemukan harta karun yang sudah lama terpendam.
Karena sebuah peristiwa yang mengharuskan kembali ke Jakarta, saya mencari
perkerjaan kesana-kemari. Bahkan sempat menjadi karyawan kontrak di sebuah bank,
yang hanya saya jalani 3 bulan.
54. 54
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Hingga suatu hari, nasib mempertemukan saya dengan dunia training, ketika saya
melamar ke sebuah bank asing. Training Head di bank tersebut menawarkan kepada
saya untuk menjadi salah satu trainer di teamnya. Dialah leader, guru dan mentor
saya ketika pertama kali mengenal dunia training. Beliau adalah Yuana Bhakti
Mulyadi, founder dan director sebuah perusahaan konsultan training bernama PT.
Kalpata Mandiri Konsultama.
Begitu terjun dalam dunia training dan menjadi trainer, saya merasa seolah-olah
masuk ke dalam sebuah kota kuno yang hilang. Sebuah kota yang lama terpendam di
dalam pikiran yang akhirnya ditemukan oleh arkheolog-arkheolog kehidupan. Inilah
pertama kalinya setelah sepuluh tahun lamanya saya punya tujuan yang jelas. Yaitu
menjadi trainer professional.
Karena tujuan yang jelas, pekerjaan sehari-hari menjadi sebuah excitement. Hal baru
terus dibuat, peningkatan terus terjadi. Karena keinginan selalu menjadi lebih baik
dan berkembang membawa saya berkenalan dengan ilmu baru dan dunia baru yang
belum pernah saya bayangkan sebelumnya.
Perkenalan dengan Neuro-Linguistic Programming (NLP)
Mempelajari NLP dua tahun lalu merupakan babak baru bagi perjalanan hidup dan
karir saya. NLP lah yang membuka cakrawala pandang saya tentang hidup. Belief-
belief lama yang negatif seketika rontok dengan cara-cara yang unik dan sederhana,
yang sebetulnya semua orang memiliki itu, tapi kebanyakan tidak sadar kalau hal itu
adalah teknologi canggih yang ditanamkan Tuhan pada diri manusia. Sebuah teknologi
yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.
NLP mengajarkan saya untuk menjadi bahagia dengan cara saya sendiri, dengan cara
menggunakan sumber daya internal yang saya miliki. Tidak menunggu datangnya
bahagia, tidak mengharapkan kebahagian dari pemberian orang lain. Singkatnya NLP
membuat saya bahagia sekarang juga tanpa syarat apapun.
Kebahagiaan yang apa adanya itulah yang membuat saya mempunyai energi yang siap
dibagikan kepada orang lain. Saya mempelajari NLP dari salah satu yang terbaik di
negeri ini, Licensed Master Trainer NLP pertama di Asia Tenggara, kualifikasi The
55. 55
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Society of NLP dan Dr. Richard Bandler, Co-creator NLP. Siapa dia? Tentu saja
Hingdranata Nikolay, guru yang sangat saya hormati, bahkan jadi salah satu role
model saya saat ini.
Sehari setelah “lulus” dalam training Licensed Master Practitioner of NLP, saya getol
mencari “pasien”. Mungkin lebih tepat kalau saya sebut sebagai recipient dari “donor
darah” motivasi yang sedang meluap-luap dalam diri saya.
Hanya dalam seminggu setelah mengambil sertifikasi NLP, hampir seluruh rekan kerja
saya yang berjumlah kurang lebih 60 orang dalam satu divisi menjadi “kelinci
percobaan” praktek hypnosis yang hanya saya pelajari secuil di NLP. Selain di kantor,
di luar kantor pun saya mencari “mangsa”, teman-teman yang bersedia menjadi
korban percobaan saya. Hanya sekedar membuat mereka rileks dan “memanipulasi”
diri untuk lebih bahagia.
Bahkan dalam kelas-kelas training yang saya selenggarakan saya selalu mencoba
mempraktekkan kemampuan hypnosis dan changing belief yang hanya sebagian kecil
dari NLP itu. Hingga yang paling membuat saya percaya diri adalah ketika saya
mencoba hypnosis masal pada acara workshop yang dihadiri oleh kurang lebih 300
peserta mulai dari level AVP sampai direktur utama dan komisaris. Kemampuan yang
terbatas itu ternyata berhasil. Kalaupun ada yang salah ternyata peserta tidak
menyadarinya sama sekali.
Perkenalan dengan Hypnotherapy
Semakin mempraktekkan, semakin merasa kemampuan saya masih kurang dalam
hypnosis. Karena itulah saya memutuskan untuk mempelajari langsung ilmu
Hypnotherapy-nya. Sebelum memutuskan kepada siapa belajar Hypnotherapy, saya
mencari referensi dari teman-teman yang sudah mempelajari ilmu itu sebelumnya.
Hingga akhirnya saya memilih untuk belajar pada salah satu yang terbaik di bidang ini.
Dialah Yan Nurindra, Presiden Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
Satu hal yang selalu ditekankan oleh Pak Yan dan tertancap dalam di memori saya
adalah “Yang membuat kita bisa dan ahli bukanlah trainingnya, bukan belajarnya.
Tetapi PRAKTEKNYA.”
56. 56
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Setelah belajar sampai “lulus” dan menyandang gelah Certified Hypnotherapist (CHt),
saya tidak tinggal diam. Seperti seorang murid yang baru turun gunung dan terjun ke
dunia persilatan, saya selalu mencari “lawan tanding” untuk mengasah keterampilan
hipnoterapi. Berdasarkan referensi dari teman-teman, atau peserta training, saya
selalu datangi rumah-rumah orang yang bersedia menjadi pasien saya. Tentu saja
semuanya free, alias gratis. Saya merasa harus melakukan itu untuk mengejar jam
terbang.
Menurut teori Malcolm Gladwell dalam bukunya “Ouliers”, dibutuhkan 10.000 jam
praktek untuk bisa menjadi ahli dan sukses dalam satu bidang. Demi mendapatkan
jam terbang itu, saya merelakan diri menempuh perjalanan dari Jakarta ke Depok
bahkan hingga ke Tangerang, membantu orang lain untuk terapi.
Tidak semuanya berhasil. Ya ketika saya melakukan terapi-terapi itu tidak semuanya
berhasil. Bahkan banyak yang gagal. Tapi dari itu saya belajar sesuatu. Saya tahu
dimana saya salah dan apa yang harus saya perbaiki.
Sama seperti pengalaman sebelumnya, semakin banyak saya praktekkan bukannya
saya merasa tambah pintar melakukan terapi, tetapi malah terasa selalu kurang.
In fact, researchers have settled
on what they believe is the
magic number of expertise: ten
thousands hours
- Malcolm Gladwel -
57. 57
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Hal inilah yang mendorong saya untuk mempelajari teknik terapi lainnya. Dan
akhirnya saya memutuskan untuk belajar Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT).
Perkenalan dengan SEFT
Keinginan untuk belajar Spiritual Emotional Freedom Technique muncul ketika saya
bertemu dengan teman satu angkatan saat memperdalam NLP Master Practitioner.
Dari referensi teman tersebut saya mengikuti training SEFT. Rupanya di sinilah saya
menemukan pengisi celah yang selama ini terasa kosong. Apa yang selama ini saya
rasa kurang saat melakukan sesi-sesi terapi dilengkapi oleh satu kata “SPIRITUAL”.
Sebelum bertemu dengan SEFT, saya terlalu berfokus ke diri saya sendiri sebagai
terapis. Saya mengira bahwa kalau banyak pasien yang terbantu saat terapi berarti
skill saya sudah meningkat bagus. Unsur spiritualitas SEFT merontokkan self center
itu. SEFT memberikan pencerahan bahwa terapis, healer, dokter, atau apapun itu
hanyalah perantara. Pemilik kesembuhan yang hakiki hanyalah Allah SWT.
Selama mempelajari SEFT banyak kontemplasi terjadi dalam diri saya. Saya sendiri
melihat bahwa teknik healing ini adalah kombinasi dari beberapa ilmu yang selama
ini sudah saya pelajari. Di dalamnya ada unsur Hipnoterapi, ada juga NLP.
“Kalau begitu, mestinya saya bisa bikin teknik penyembuhan sendiri dong?” Ide itu
tiba-tiba terlintas begitu saja di kepala saya.
Selepas belajar SEFT, sama seperti apa yang saya lakukan sebelum-sebelumnya,
“turun gunung” dan mencari “lawan tanding” sebanyak-banyaknya. Menggunakan
SEFT membuat saya merasa lebih nyaman dalam melakukan terapi. Karena saya tahu
sekarang bebannya bukan ada di saya. Fokus saya berubah dan segalanya diikhlaskan
dan dipasrahkan kepada Allah SWT.
Semua ilmu yang saya pelajari itu akhirnya saya kombinasikan pada saat melakukan
sesi terapi. Bahkan mungkin sudah campur aduk tidak karuan. Banyak sesi sudah saya
jalani dan baru saya sadari kalau semakin lama kasus yang saya tangani semakin berat.
Awal-awal mencoba, hanya bertemu dengan sakit-sakit ringan seperti pusing, sakit
58. 58
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
pinggang, sakit lutut, migraine atau vertigo. Lama-lama saya bertemu dengan
penyakit-penyakit yang lebih berat seperti stroke, jantung hingga kanker.
Meskipun ilmu dan teknik sudah dikombinasikan, namun tetap saja. Kemungkinan
untuk gagal dalam melakukan terapi pasti ada. Apalagi ketika berhadapan dengan
orang yang merasa terlalu logis. Saya ulangi ya “merasa terlalu logis” sehingga merasa
tidak bisa diterapi dengan teknik self healing apapun.
Kalau bertemu dengan orang seperti ini, akhirnya saya kembalikan pada tulisan di bab
awal buku ini, yaitu mengenai belief. Ketika seseorang sudah mengatakan, “saya kan
orangnya logis dan kritis, jadi susah diterapi” artinya secara otomatis dia sudah
memprogram dirinya untuk menolak metode pengobatan self healing.
Lalu bagaimana mengatasinya? Orang seperti ini perlu dibangun awareness levelnya
terlebih dahulu sehingga dia bertemu dengan identitas diri yang sebenarnya bahkan
ketemu dengan spiritualitas dirinya. Untungnya di NLP Master Practitioner, saya
mempelajari coaching. Teknik coaching NLP sangat efektif untuk memperkenalkan
seseorang dengan identitas diri dan spiritualitas dirinya.
OK karena ini bukan buku mengenai coaching dan NLP saya tidak akan bahas lebih
detail mengenai NLP Coaching ya. Hal itu akan kita bahas di buku saya yang lainnya
saja.
Perkenalan dengan Coaching
Sebelum mempelajari NLP, saya sudah pernah belajar dan bahkan mempraktekkan
coaching di kantor. Namun, setelah saya mempelajari Neurological Level dan teknik
coachingnya, ternyata yang saya anggap coaching itu salah kaprah.
Apa yang saya anggap coaching ternyata adalah ceramah atau telling. Karena selama
melakukan coaching saya banyak memberikan petunjuk dan nasihat. Saya yang terlalu
banyak bicara sementara orang yang dicoaching hanya keluar sepatah dua patah kata
yaitu “ya” atau “baik pak”.
59. 59
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Begitu saya mengenal NLP, pendekatan coaching berubah lebih ke arah solution focus.
Yang lebih banyak bicara pun akhir nya si coachee dan peran saya sebagai coach hanya
bertanya dan mendengarkan secara aktif. Kemudian dari jawaban coachee baru saya
arahkan lagi menjadi sebuah pertanyaan yang lebih memberdayakan.
Teknik dan pendekatan coaching yang saya gunakan menjadi lebih terarah lagi setelah
mengikuti sertifikasi coaching standar ICF (Internal Coach Federation) yang
diselenggarakan oleh Coaching Indonesia.
Untuk menghadapi orang-orang yang “merasa terlalu logis” tadi, yang banyak saya
gunakan adalah teknik coaching, sebelum melakukan healing. Luar biasanya adalah,
begitu saya intens menggunakan coaching untuk menemukan awareness, di banyak
kasus yang saya temui, justru coachee saya merasa sudah tersembuhkan dengan
sendirinya.
Lho kok bisa? Bisa. Di dalam coaching, yang coba ditemukan adalah awareness
mengenai diri pasien. Awareness yang dimaksud adalah kesadaran mengenai hal yang
sebetulnya bisa dan dia yakini mampu dilakukan meskipun sedang berada dalam
kondisi emosi yang begitu intens. Setelah muncul kesadaran itu, coaching akan
membawa dia untuk menemukan “Identitas” diri dimana akhirnya dia akan
menentukan definisi diri seperti:
“Saya adalah seorang …. Yang ….”.
Dengan mengisi titik-titik itu Anda akan menemukan identitas diri. Begitu identitas
diri ketemu, perasaan Anda pun akan berubah menjadi lebih baik dan hebatnya
pilihan tindakan akan lebih banyak.
Begitu pilihan tindakan lebih banyak, perasaan tertekan dan emosi yang dalam
berangsur-angsur akan berkurang. Karena itulah banyak orang yang merasa menjadi
lebih baik dan tersembuhkan dengan coaching. Kalaupun belum, dia akan lebih
menerima sakitnya dengan lapang dada, penuh keihklasan dan lebih termotivasi
menjalankan setiap perawatan yang harus dijalaninya. Dalam beberapa kasus orang
yang sakit parahpun akan mengalami peningkatan kesehatan yang cukup signifikan.
60. 60
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Mengkreasikan Amazing Holistic Awareness (AHA)
Anda pasti pernah berhadapan dengan soal-soal yang terasa begitu sulit untuk
dikerjakan bukan?
Anda tentu juga pernah bertemu permasalahan dengan pasangan, pacar atau istri
yang terasa begitu pelik. Betul?
Atau mungkin Anda pernah mengalami situasi finansial yang membuat anda bingung?
Ketika suatu ketika Anda mendapatkan ide atau pemikiran apapun yang akhirnya bisa
menjadi solusi apa yang akan Anda katakan. Tentu saja AHA!. Mungkin dengan tiga
tanda seru akan lebih terasa ya. AHA!!!.
Untuk itulah Amazing Holistic Awareness
dikreasikan. Saya berharap AHA bisa menjadi
sebuah solusi atas semua permasalahan yang kita
hadapi. Saya berharap AHA bisa menjadi sebuah
strategi yang bisa kita gunakan untuk mencapai
apa yang kita inginkan.
Tentu Anda ingin menjadi lebih sehat bukan?
Anda juga ingin lebih berkelimpahan?
Anda juga ingin lebih bahagia?
Jika memang demikian, perhatikan gambar di
samping ini, kemudian ikuti pose tubuhnya dan
katakan sekali lagi. AHA!!!.
Tidak usah kencang-kencang. Dalam hati juga boleh. Apalagi kalau Anda membaca
buku ini di tempat umum.
Dari berbagai ilmu yang saya pelajari, ditambah dengan pengalaman 10.000 jam di
bidang training dan pengembangan sumber daya manusia, serta ekstraksi
pengalaman selama 15.000 jam di dunia penjualan, saya mengkreasikan AHA.
61. 61
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Awalnya, sebetulnya saya merasa tersentil oleh ucapan Mas Rony F. Ronodirjo, salah
seorang trainer NLP terbaik, yang sering saya undang untuk menjadi trainer di kantor
saya. Dalam sebuah kesempatan ketika menyempatkan diri duduk di salah satu
training beliau saya menanyakan sesuatu. Sebelum menjawab, ada satu pernyataan
beliau yang menyentil ke-NLP-an saya. Kata-kata tersebut, kurang lebih begini
bunyinya “Kalau sudah Master NLP, mestinya kita melihat segala sesuatu lebih
filosofis lagi. Tidak hanya menggunakan tools tapi melihat apa yang ada dibaliknya.
Dan biasanya, kalau master sudah berfikir begitu, pasti ada ‘produk’ yang dihasilkan.”
Kata-kata itulah yang akhirnya menjadi cambuk dan memacu saya untuk
menghasilkan sesuatu. Setelah itu saya berusaha lebih fokus lagi untuk berfikir,
mencari ide hingga akhirnya. AHA!!!. Ketemulah konsep Amazing Holistic Awareness.
Inilah produk saya.
Apa itu A-HA dan Mengapa Begitu Efektif?
Sebelumya kita lihat dulu dua kata kunci formula A-HA yaitu Holistic dan Awareness.
Holistic, dalam google translate di artikan sebagai “comprehension of the parts of
something as intimately interconnected and explicable only by reference to the
whole.” Saya sendiri menerjemahkan kata itu sebagai pemahaman dan penerapan
secara menyeluruh atas beberapa aspek yang saling terkait.
Awareness, didefiniksan sebagai “knowledge or perception of a situation or fact”. Saya
mengartikan kata ini dengan “kesadaran atau keinsyafan akan suatu kondisi”.
Jadi apa itu Holistic Awareness? Saya mengartikannya sebagai “kesadaran atau
keinsyafan mengenai sebuah kondisi yang hanya terjadi bila kita memahami dan
menerapkan masing-masing elemen atau aspek yang ada di dalamnya dengan baik.”
Unsur-unsur apa yang perlu di sadari dan diterapkan dengan baik itu? Ada tiga hal
yaitu:
Self Awareness
Spiritual Awareness
Social Awareness
62. 62
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
63. 63
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
64. 64
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
65. 65
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Seseorang tidak paham apa tujuan yang ingin dicapainya.
Akibatnya, seperti yang pernah saya alami, hidupnya terasa terombang-
ambing tak tahu arah. Bagaikan berjalan dalam sebuah labirin yang tak terlihat
kemana tujuan akhirnya. Orang seperti ini, bila bertemu rintangan sedikit akan
berganti arah. Salah satu cirinya adalah, dia akan dengan mudah berpindah
tempat kerja karena merasa tidak betah, merasa tidak cocok dengan
lingkungan atau alasan klasik karena merasa tidak bisa berkembang.
Dia tahu tujuannya, tapi memandang tujuan dari kemampuan saat ini.
Akibatnya, dia menjadi seorang yang pesimistis. Semua terasa menjadi beban
karena tidak mempunyai sumber daya yang sepadan dengan cita-citanya.
Dia tahu tujuannya, tahu sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut, tapi tidak mau bergerak karena terjebak di comfort zone.
Akibatnya, takut melangkah. Sehingga pada akhirnya, yang dia lakukan adalah
aktifitas-aktifitas yang tidak kongruen dengan tujuan hidupnya.
Sebagai contoh, banyak teman-teman saya seangkatan yang mengambil
sertifikasi paractitioner ataupun master practitioner NLP. Selepas dari
sertifikasi, mereka punya tujuan luar biasa mencapai sesuatu yang sangat
besar. Akan tetapi, pada akhirnya tidak juga berani melangkah untuk
mengambil risiko karena terjebak di comfort zone. Takut kehilangan
penghasilan tetap, takut tidak dapat junjangan asuransi dan banyak alasan
lainnya.
Hidupnya terbelenggu oleh belief-belief negatif yang membuatnya lemah tak
berdaya, kurang bisa menghargai diri sendiri dan jauh dari pengalaman positif
yang memberdayakan. Bisa juga terjadi sebaliknya, karena dia sudah
mengakar dengan belief-nya, menjadi keras kepada dan susah berubah.
Bila Anda mengalami hal-hal tersebut, maka mungkin sekali mempunyai
kecenderungan terkena penyakit psychosomatic. Bila kita tengok lagi pada bab 2 buku
ini, dalam daftar penyakit dan latar belakang emosinya, banyak sekali penyakit yang
66. 66
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
disebabkan oleh lemahnya self awareness, diantaranya: jerawat, anemia, amnesia,
anorexia, migraine, tekanan darah rendah, tumor otak, dsb.
Menguatkan Self Awareness sebagai Tindakan Preventif untuk Mencegah
Timbulnya Penyakit Psychosomatic
Bila Anda perhatikan lagi gambar model Amazing Holistic Awareness ™, maka terlihat
adanya lingkaran di luar lingkaran self awareness. Lingkaran yang saya maksud adalah
lingkaran yang berwarna lebih terang dan dibagi menjadi 4 kuadran. Kuadran-kuadran
itu adalah action yang harus dilakukan setelah berhasil menemukan awareness.
Dalam self healing, hal itu juga bisa berarti tindakan preventif yang perlu dilakukan
untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit psychosomatic.
1. Knowing Self
Pada pembuka bab 3, sengaja saya kutip ayat Al Quran Surat Al Isro ayat 70 yang
berbunyi seperti ini:
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.
Menyimak ayat di atas, ada dua hal yang telah dijanjikan oleh Allah SWT kepada
kita, manusia yaitu:
Kepastian bahwa manusia diberikan rizky yang baik
Manusia diberikan kelebihan yang sempurna dibanding dengan makhluk
lainnya.
Terkait dengan poin ke-2, kelebihan yang sempurna, manusia dilengkapi Allah
SWT dengan 3 komponen yang membuat kita berbeda dengan makhluk ciptaan
lainnya di muka bumi yaitu: Tubuh, Pikiran dan Ruh.
Bagaimana hubungan ketiganya? Ruh atau spirit atau hati nurani adalah inti
terdalam dari manusia. Sesuatu yang tak berwujud tapi merupakan pusat
kekuatan. Ruh cenderung memiliki keinginan-keinginan positif dan mulia. Tidak
ada ruh yang punya keinginan negative. Bahkan seorang penjahat sekalipun,
ketika ditanya apa yang membuat dia melakukan kejahatan pasti ada sebuah
67. 67
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
niatan mulia dibaliknya. Sebagai contoh seorang pencuri melakukan pencurian
karena untuk menghidupi keluarganya. Ketika ditanya, orang ini pasti tahu dan
sadar betul bahwa apa yang dialakukannya salah. Siapa yang mengatakan salah.
Tentu saja hati nuraninya.
Pikiran, mempunyai fungsi sebagai pusat berfikir dan memori dan emosi. Berfikir
adalah sebuah proses yang terjadi di level pikiran sadar (subconscious mind),
memori dan emosi ada di level pikiran bawah sadar (sub conscious mind). Pikiran
bawah sadar inilah yang membentuk belief seseorang. Memori dari pengalaman-
pengalaman yang tersimpan di pikiran bawah sadar membentuk beliefs system.
Belief system, mempengaruhi pola berpikir seseorang dalam menentukan strategi
dan pilihan-pilihan tindakan.
Pilihan tindakan tersebut akahirnya dieksekusi oleh pikiran sadar dan
dimanifestasikan oleh tubuh dalam bentuk tindakan.
Body, Mind dan Spirit
68. 68
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
Permasalahan terjadi karena seringkali tidak ada kongruensi atau keselarasan
antara hati nurani atau ruh dengan belief system. Keinginan hati nurani yang
selalu positif ‘tersandera’ oleh belief system. Dalam kasus pencuri tadi, hati
nuraninya tahu kalau mencuri adalah perbuatan yang salah. Namun belief system
yang terprogram dalam dirinya mengatakan “jaman sekarang mencari makan
yang haram aja susah apalagi yang halal”. Karena belief itu yang lebih kuat
menguasai hati nurani akibatnya pikiran sebagai “komandan akal sehat” terbajak.
Dalam kondisi terbajak dan tertekan pikiran memunculkan strategi berupa
mencuri yang akhirnya direalisasikan oleh tubuh.
Ketidakselarasan antara ruh dengan belief system itulah yang mengakibatkan
orang tidak bahagia. Akal sehatnya terbajak, sehingga emosi negatif yang lebih
menguasai dirinya. Sebagai akibatnya, tubuh yang didalamnya terdiri dari panca
indera, system saraf, otak dan organ-organ lainnya menjadi korban. Ketika tubuh
menjadi korban apa yang terjadi? Munculah penyakit-penyakit fisik.
Kisah Klasik Kerajaan Manusia
Hubungan antara ruh (hati nurani), akal pikiran, belief system dan tubuh seperti
sebuah kisah klasik kerajaan-kerajaan manusia. Dalam hal ini Ruh berperan
sebagai Raja. Akal pikiran berperan sebagai Perdana Menteri. Belief System
adalah Panglima Perang dan Tubuh adalah Rakyat.
Suatu hari karena hubunganya yang tidak harmonis dengan Raja, Panglima Perang
memberontak. Begitu Panglima Perang berkuasa, dia segera mengirim Sang Raja
ke negeri pengasingan. Yang dia lakukan selanjutnya adalah memenjarakan
Perdana Menteri yang selama ini bertugas sebagai penasihat dan pemberi ide
pemikiran-pemikiran positif dan brilian kepada Raja.
Yang menjadi korban dari pemberontakan ini selanjutnya tentu saja adalah rakyat.
Dalam pimpinan Panglima Perang, rakyat merasa tertindas, lemah tak berdaya. Di
wilayah tertentu, ada juga rakyat yang protes dan melakukan unjuk rasa. Namun
karena Panglima Perang terlalu otoriter, protes rakyat diabaikan. Anda bisa
bayangkan apa yang selanjutnya terjadi bukan. Mungkin bisa timbul huru-hara
dimana-mana, da nada juga rakyat yang mogok kerja.