SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MENGAPA
PERLU
STORYTELLING
(DALAM MENULIS)
KELAS DARING FRATER FRANSISKAN
BERSAMA
HERMIEN Y. KLEDEN
WARTAWAN, EDITOR, MENTOR.
JAKARTA, 12 - 16 JULI 2021
Mengapa Perlu Kelas Storytelling?
Bekal menulis yang bisa diterapkan
di berbagai wilayah penulisan
Memperkuat kapasitas penulisan para
frater untuk tujuan ”jangka panjang”:
menulis karya misi.
3
Mampu memformulasikan gagasan untuk
berbagai karya tulisan.
Mampu menentukan angle/point of view yang
menarik dari setiap materi tulisan.
Mampu menulis laporan dengan gaya bertutur
khas dan memikat (jurnalisme narasi).
Mampu merumuskan narasi dengan sederhana
dari keruwetan topik.
Mendekatkan Sabda (Divine Words) kepada
hati manusia.
Tiga Anatomi Basis
Menulis dengan teknik storytelling (selanjutnya kita gunakan bergantian
istilah bercerita) dibangun setidaknya dari tiga anatomi dasar:
Narasi yang “bernyawa”, yang membuat kita paham mengapa
perlu teknik bercerita dalam menulis – otak merekam 22 kali lipat
(why).
Narasi yang menuturkan unsur “apa”: nilai, tujuan, keyakinan,
pesan, sosok di baliknya ada di sini (what & who).
Narasi yang membuka proses—dan keberlanjutan di balik hasil:
konteks, karakter, konflik, (how).
Elemen waktu dan tempat menjadi pelengkap yang niscaya dalam setiap
laporan/tulisan (when & where).
Bagan Alur Belanja Bahan:
Hulu Proses Hilir
1). Angle, target,
observasi bahan, dan
riset.
1). Cek magnitude, relevansi,
kedekatan pada audiens.
1). Memenuhi dan
melampaui target.
2). Bertanya secara
konstan: apa perlunya ini
ditulis, uji silang dengan
relevansi, magnitude,
kedekatan.
2). Lakukan filter. Perlu “kepala
jernih” & “hati dingin” agar
tidak mudah terharu.
2). Bahan singset, daging
semua, boleh ada sedikit
lemak sehat.
3). 5 W + 1 H adalah
bintang pemandu.
3). Cerita dibangun dari basis
fakta, jangan terjebak pepesan
kosong atau jargon-jargon.
3). Narasi deskriptif,
fokus, kutipan menarik,
detail padat, singkat,
kaya.
4). Beri tempat pada
“bintang utama”
4). Siapa dan apa di balik
capaian yang “menerobos”.
4). Bisa pakai data,
deskripsi komparasi,
Jangan Membunuh Pagi-pagi
▪ “Kematian dini” suatu laporan bercerita lazimnya ada di tangan penulis –
bukan narasumber: malas mengolah bahan, melompat terlalu cepat ke
konklusi tanpa membangun proses, miskin riset, ogah observasi, minim
relevansi adalah virus-virus pembunuh laporan storytelling.
▪ Dinamika penggalian bahan sangat ditopang oleh kesabaran dan
keakuratan membaca bahan, kekuatan riset, serta upaya menambal
bolong.
Laporan/narasi yang berhasil
harus disusun dari bata-bata kata
kerja (verba) dan kata benda
(nomina) – bukan kata sifat
(adjektiva).
Bersandar pada Verba dan Nomina
Perkawinan verba + nomina
yang kuat dan rapat – dengan
sendirinya melahirkan
“adjektiva” yang dapat
melukiskan citra positif tanpa
tumpukan kata sifat yang
hambar.
Fondasi Elemen Kunci
Baru, jelas,
akurat (mulai
dari angka,
nama, kutipan,
jabatan, jumlah,
dan
seterusnya).
Berpegang
pada 5W + 1H
Elemen
“pertama kali”
perlu
dihadirkan --
dan bisa
diciptakan.
Bagan Alur Narasi
STEP 2 STEP 3 STEP 4
STEP 1
Lead – membuka
tulisan.
(What, Where, When –
muncul di sini)
Body text –
membentuk konten
utama.
(What, Who, Why
– bergerak di sini) +
kuotasi + keterangan
Jalin benang
merah
ide/fakta
antar-paragraf
Closing – Tone
defines!
Diksi kuat,
kaya warna,
non-generik
Formulasi Konten Sedap
Prioritaskan
kalimat aktif –
kurangi kalimat
pasif.
Ada nyawa di
dalam
bahasa.
Lebih Singkat, Lebih Baik
Prioritaskan
kalimat
tunggal
Jalin benang
merah ide
antar-paragraf
Ide tunggal
dalam satu
paragraf
Lima Signifikansi
Narasi
berceritera hadir
dalam kitab suci
berbagai agama.
Menguji kembali
“status” narasi
(terobosan, maju,
stagnan, mundur,
jeblok).
Ada tujuan
sinambung antara
narasi dan fakta
kehidupan.
Jalan menuju tujuan
(signifikansi proses).
Era digital perlu perlu
“dihidupkan” melalui
elemen storytelling.
01
02
03
04
05
Beberapa Potensi Kegagalan
Tenggelam
dalam lautan
bahan.
Terjerembap
dalam
bangunan
data dan
fakta belaka.
Terjebak menulis
“kisah sukses”.
Gampang
“terharu” dan
jiper –
menghadapi
tokoh cerita.
Tidak punya disiplin
“format”.
THANK YOU
Mirjam Nilsson​​
mirjam@contoso.com​
www.contoso.com​
14 PRESENTATION TITLE 20XX

More Related Content

Similar to Fransiskadgfjd d nbbbbbbbbbbbbbbbbb Day 1(2).pptx

M3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptx
M3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptxM3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptx
M3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptxAyuNilaRatna
 
Perencanaan karangan kelompok 9
Perencanaan karangan kelompok 9Perencanaan karangan kelompok 9
Perencanaan karangan kelompok 9ichachaku
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksghinahuwaidah
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsAyu Monita
 
Teknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiahTeknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiahFitri Sobu
 
MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL
MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL
MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL MOSES HADUN
 
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1MOSES HADUN
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Ismail Bisri
 
Yuk Belajar Bahasa Indonesia
Yuk Belajar Bahasa IndonesiaYuk Belajar Bahasa Indonesia
Yuk Belajar Bahasa IndonesiaSimbar2
 
Belajar Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa IndonesiaBelajar Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa IndonesiaSimbar2
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahHerry PA
 
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptxPPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptxSantySuntya
 

Similar to Fransiskadgfjd d nbbbbbbbbbbbbbbbbb Day 1(2).pptx (20)

M3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptx
M3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptxM3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptx
M3 Bahasa Indonesia Analisis Teks Eksposisi.pptx
 
PERSUASIF.pptx
PERSUASIF.pptxPERSUASIF.pptx
PERSUASIF.pptx
 
Perencanaan karangan kelompok 9
Perencanaan karangan kelompok 9Perencanaan karangan kelompok 9
Perencanaan karangan kelompok 9
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleks
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of texts
 
Topik tema karangan
Topik tema karanganTopik tema karangan
Topik tema karangan
 
Topik tema karangan
Topik tema karanganTopik tema karangan
Topik tema karangan
 
Teknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiahTeknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiah
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL
MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL
MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL
 
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
 
Metode penulisan
Metode penulisanMetode penulisan
Metode penulisan
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
 
KARANGAN
KARANGANKARANGAN
KARANGAN
 
Kelas x pertemuan 7
Kelas x pertemuan 7Kelas x pertemuan 7
Kelas x pertemuan 7
 
Yuk Belajar Bahasa Indonesia
Yuk Belajar Bahasa IndonesiaYuk Belajar Bahasa Indonesia
Yuk Belajar Bahasa Indonesia
 
Belajar Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa IndonesiaBelajar Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa Indonesia
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptxPPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
 

More from oktavianusbaptista1

7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf
7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf
7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdfoktavianusbaptista1
 
LINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdf
LINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdfLINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdf
LINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdfoktavianusbaptista1
 
MATERI kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVG
MATERI  kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVGMATERI  kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVG
MATERI kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVGoktavianusbaptista1
 
DOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscx
DOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscxDOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscx
DOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscxoktavianusbaptista1
 
pakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdf
pakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdfpakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdf
pakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdfoktavianusbaptista1
 
fratelli tutti adalah hidup yang baru .pptx
fratelli tutti adalah hidup yang baru .pptxfratelli tutti adalah hidup yang baru .pptx
fratelli tutti adalah hidup yang baru .pptxoktavianusbaptista1
 
Lembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptx
Lembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptxLembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptx
Lembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptxoktavianusbaptista1
 
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdfFILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdfoktavianusbaptista1
 
David Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docx
David Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docxDavid Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docx
David Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docxoktavianusbaptista1
 
Copy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdf
Copy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdfCopy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdf
Copy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdfoktavianusbaptista1
 
pakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdf
pakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdfpakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdf
pakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdfoktavianusbaptista1
 
pel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdf
pel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdfpel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdf
pel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdfoktavianusbaptista1
 
Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptx
Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptxLingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptx
Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptxoktavianusbaptista1
 

More from oktavianusbaptista1 (20)

7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf
7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf
7.-BKSN-BIA-KAJ-2021TRTYUTRYUYTYRRRRRRRRRRRRRRRR-Tema-3-1.pdf
 
LINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdf
LINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdfLINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdf
LINGKUNGAN djskjdhfdncjdhvhfjdncbdcndancbdcvjdnfc.pdf
 
MATERI kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVG
MATERI  kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVGMATERI  kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVG
MATERI kelasptxSDCVGFDSDFGFDSASDFGGDSASDFGDSDFVG
 
DOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscx
DOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscxDOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscx
DOA SYKUR GE SM 2.pdfasdfghjhgfdsaertyhjhfdsazxcvgt5efdscx
 
pakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdf
pakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdfpakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdf
pakkelas6bahanbab9-hatinuranism2-dave-160615074514 (1).pdf
 
fratelli tutti adalah hidup yang baru .pptx
fratelli tutti adalah hidup yang baru .pptxfratelli tutti adalah hidup yang baru .pptx
fratelli tutti adalah hidup yang baru .pptx
 
Lembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptx
Lembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptxLembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptx
Lembar Kerja Peserta Didik Aktivitas 4.pptx
 
YESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptx
YESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptxYESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptx
YESUS KRISTUS SANG PELAYAN.pptx
 
UTS INKLUSIF VIAN.docx
UTS INKLUSIF VIAN.docxUTS INKLUSIF VIAN.docx
UTS INKLUSIF VIAN.docx
 
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdfFILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
 
David Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docx
David Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docxDavid Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docx
David Ben Usolin Jawaban Modul 7-13.docx
 
UTS Fil 3 Politik.pdf
UTS Fil 3 Politik.pdfUTS Fil 3 Politik.pdf
UTS Fil 3 Politik.pdf
 
Copy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdf
Copy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdfCopy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdf
Copy of RPP Microteaching SD Katolik Permata Bunda .pdf
 
pakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdf
pakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdfpakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdf
pakkelas6bahanbab1-2uh1sm1-dave-160614124017 (1).pdf
 
pel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdf
pel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdfpel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdf
pel3kemampuandanketerbatasankusebagaicitraallah-130930231242-phpapp02.pdf
 
PW.docx
PW.docxPW.docx
PW.docx
 
JadwalFlgnp.pdf
JadwalFlgnp.pdfJadwalFlgnp.pdf
JadwalFlgnp.pdf
 
11994252.ppt
11994252.ppt11994252.ppt
11994252.ppt
 
Rahner (1).pptx
Rahner (1).pptxRahner (1).pptx
Rahner (1).pptx
 
Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptx
Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptxLingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptx
Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku sebagai Perempuan atau Laki-Laki.pptx
 

Fransiskadgfjd d nbbbbbbbbbbbbbbbbb Day 1(2).pptx

  • 1. MENGAPA PERLU STORYTELLING (DALAM MENULIS) KELAS DARING FRATER FRANSISKAN BERSAMA HERMIEN Y. KLEDEN WARTAWAN, EDITOR, MENTOR. JAKARTA, 12 - 16 JULI 2021
  • 2. Mengapa Perlu Kelas Storytelling? Bekal menulis yang bisa diterapkan di berbagai wilayah penulisan Memperkuat kapasitas penulisan para frater untuk tujuan ”jangka panjang”: menulis karya misi.
  • 3. 3 Mampu memformulasikan gagasan untuk berbagai karya tulisan. Mampu menentukan angle/point of view yang menarik dari setiap materi tulisan. Mampu menulis laporan dengan gaya bertutur khas dan memikat (jurnalisme narasi). Mampu merumuskan narasi dengan sederhana dari keruwetan topik. Mendekatkan Sabda (Divine Words) kepada hati manusia.
  • 4. Tiga Anatomi Basis Menulis dengan teknik storytelling (selanjutnya kita gunakan bergantian istilah bercerita) dibangun setidaknya dari tiga anatomi dasar: Narasi yang “bernyawa”, yang membuat kita paham mengapa perlu teknik bercerita dalam menulis – otak merekam 22 kali lipat (why). Narasi yang menuturkan unsur “apa”: nilai, tujuan, keyakinan, pesan, sosok di baliknya ada di sini (what & who). Narasi yang membuka proses—dan keberlanjutan di balik hasil: konteks, karakter, konflik, (how). Elemen waktu dan tempat menjadi pelengkap yang niscaya dalam setiap laporan/tulisan (when & where).
  • 5. Bagan Alur Belanja Bahan: Hulu Proses Hilir 1). Angle, target, observasi bahan, dan riset. 1). Cek magnitude, relevansi, kedekatan pada audiens. 1). Memenuhi dan melampaui target. 2). Bertanya secara konstan: apa perlunya ini ditulis, uji silang dengan relevansi, magnitude, kedekatan. 2). Lakukan filter. Perlu “kepala jernih” & “hati dingin” agar tidak mudah terharu. 2). Bahan singset, daging semua, boleh ada sedikit lemak sehat. 3). 5 W + 1 H adalah bintang pemandu. 3). Cerita dibangun dari basis fakta, jangan terjebak pepesan kosong atau jargon-jargon. 3). Narasi deskriptif, fokus, kutipan menarik, detail padat, singkat, kaya. 4). Beri tempat pada “bintang utama” 4). Siapa dan apa di balik capaian yang “menerobos”. 4). Bisa pakai data, deskripsi komparasi,
  • 6. Jangan Membunuh Pagi-pagi ▪ “Kematian dini” suatu laporan bercerita lazimnya ada di tangan penulis – bukan narasumber: malas mengolah bahan, melompat terlalu cepat ke konklusi tanpa membangun proses, miskin riset, ogah observasi, minim relevansi adalah virus-virus pembunuh laporan storytelling. ▪ Dinamika penggalian bahan sangat ditopang oleh kesabaran dan keakuratan membaca bahan, kekuatan riset, serta upaya menambal bolong.
  • 7. Laporan/narasi yang berhasil harus disusun dari bata-bata kata kerja (verba) dan kata benda (nomina) – bukan kata sifat (adjektiva). Bersandar pada Verba dan Nomina Perkawinan verba + nomina yang kuat dan rapat – dengan sendirinya melahirkan “adjektiva” yang dapat melukiskan citra positif tanpa tumpukan kata sifat yang hambar.
  • 8. Fondasi Elemen Kunci Baru, jelas, akurat (mulai dari angka, nama, kutipan, jabatan, jumlah, dan seterusnya). Berpegang pada 5W + 1H Elemen “pertama kali” perlu dihadirkan -- dan bisa diciptakan.
  • 9. Bagan Alur Narasi STEP 2 STEP 3 STEP 4 STEP 1 Lead – membuka tulisan. (What, Where, When – muncul di sini) Body text – membentuk konten utama. (What, Who, Why – bergerak di sini) + kuotasi + keterangan Jalin benang merah ide/fakta antar-paragraf Closing – Tone defines!
  • 10. Diksi kuat, kaya warna, non-generik Formulasi Konten Sedap Prioritaskan kalimat aktif – kurangi kalimat pasif. Ada nyawa di dalam bahasa.
  • 11. Lebih Singkat, Lebih Baik Prioritaskan kalimat tunggal Jalin benang merah ide antar-paragraf Ide tunggal dalam satu paragraf
  • 12. Lima Signifikansi Narasi berceritera hadir dalam kitab suci berbagai agama. Menguji kembali “status” narasi (terobosan, maju, stagnan, mundur, jeblok). Ada tujuan sinambung antara narasi dan fakta kehidupan. Jalan menuju tujuan (signifikansi proses). Era digital perlu perlu “dihidupkan” melalui elemen storytelling. 01 02 03 04 05
  • 13. Beberapa Potensi Kegagalan Tenggelam dalam lautan bahan. Terjerembap dalam bangunan data dan fakta belaka. Terjebak menulis “kisah sukses”. Gampang “terharu” dan jiper – menghadapi tokoh cerita. Tidak punya disiplin “format”.