Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi meadjayawangi
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan tantangan kepariwisataan Jawa Barat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN khususnya dalam persaingan SDM pariwisata. Dokumen ini menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas SDM pariwisata Jawa Barat agar mampu bersaing di tingkat global seiring dengan perjanjian bidang jasa pariwisata ASEAN.
Laporan yang berisi data dan analisis industri pariwisata di Indonesia. Data wisatawan nusantara (domestik), wisatawan nasional (outbound), dan wisatawan mancanegara (inbound)
Efektivitas ASEAN Tourism Strategic Plan dalam Mewujudkan Destinasi Pariwisat...Earl Natasya
ATSP bertujuan untuk meningkatkan kerjasama pariwisata di ASEAN dengan merumuskan strategi bersama untuk mengembangkan produk pariwisata, pemasaran, dan SDM pariwisata di kawasan ASEAN selama periode 2011-2015 berdasarkan 6 prinsip kerja sama yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan pariwisata berbasis teknologi di era pariwisata 4.0. Dokumen menjelaskan tentang perkembangan pariwisata 4.0, tantangan disrupsi teknologi bagi industri pariwisata, dan kerangka kompetensi yang dibutuhkan bagi lulusan pendidikan pariwisata untuk bersaing di kawasan ASEAN. Dokumen juga menyarankan pengembangan kurikulum pendidikan pariwisata yang
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi meadjayawangi
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan tantangan kepariwisataan Jawa Barat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN khususnya dalam persaingan SDM pariwisata. Dokumen ini menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas SDM pariwisata Jawa Barat agar mampu bersaing di tingkat global seiring dengan perjanjian bidang jasa pariwisata ASEAN.
Laporan yang berisi data dan analisis industri pariwisata di Indonesia. Data wisatawan nusantara (domestik), wisatawan nasional (outbound), dan wisatawan mancanegara (inbound)
Efektivitas ASEAN Tourism Strategic Plan dalam Mewujudkan Destinasi Pariwisat...Earl Natasya
ATSP bertujuan untuk meningkatkan kerjasama pariwisata di ASEAN dengan merumuskan strategi bersama untuk mengembangkan produk pariwisata, pemasaran, dan SDM pariwisata di kawasan ASEAN selama periode 2011-2015 berdasarkan 6 prinsip kerja sama yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan pariwisata berbasis teknologi di era pariwisata 4.0. Dokumen menjelaskan tentang perkembangan pariwisata 4.0, tantangan disrupsi teknologi bagi industri pariwisata, dan kerangka kompetensi yang dibutuhkan bagi lulusan pendidikan pariwisata untuk bersaing di kawasan ASEAN. Dokumen juga menyarankan pengembangan kurikulum pendidikan pariwisata yang
Pergeseran budaya siber & budaya visual pariwisata indonesiaImam Nur Hakim
1. Kemenpar memperkenalkan dua kebijakan baru untuk menargetkan pasar wisatawan milenial, yaitu Gerakan Nasional Pariwisata Indonesia (GENPI) dan konsep Destinasi Digital.
2. Kebijakan ini bertujuan menangkap perubahan pola wisatawan milenial yang semakin dipengaruhi budaya siber dan preferensi wisata yang bersifat visual.
3. Namun, belum ada upaya pengukuran dampak dari kebijakan tersebut untuk mengat
Untuk bersaing di tingkat ASEAN, pendidikan tinggi berbasis teknologi diharapkan untuk dikembangkan dengan mengadopsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan standar kompetensi ACCSTP ke dalam kurikulum, agar menghasilkan lulusan yang siap diserap oleh industri pariwisata nasional dan internasional.
Perubahan teknologi dan globalisasi menyebabkan terjadinya disrupsi atau gangguan pada sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan tinggi berbasis teknologi.
Paparan ini menyajikan landasan perlunya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata berbasis teknologi dan inovasi.
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataYani Adriani
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membangun interelasi antar berbagai pihak dalam pembangunan pariwisata di Indonesia, serta pembagian peran dan tanggung jawab antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan."
Pedoman RIPPDA beserta Lampiran A, B dan C berasal dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, yang berhasil penulis ‘selamatkan’, dari diubah dari format cetakan menjadi format tulisan. Karena itu pada beberapa tempat masih akan didapat kesalahan akibat proses pengubahan.
Sementara Lampiran D dan seterusnya, bersumber dari pengalaman mengerjakan berbagai kegiatan pengembangan kepariwisataan. Dari pengalaman tersebut penulis memperoleh sejumlah tulisan yang cukup berharga untuk sekedar disimpan di dalam laptop. Dengan niat untuk turut menyebar luaskan ilmu terkait kepariwisataan, maka kumpulan tulisan tersebut kami hadirkan bersama buku pedoman tersebut, sebagai Lampiran D dan seterusnya.
Tulisan pada Lampiran D dan seterusnya tersebut berasal dari berbagai sumber, yang ‘sayangnya’ sebagian besar tidak tercatat dengan baik. Karena itu, penggunaannya disarankan tidak untuk dijadikan rujukan/referensi ilmiah, di mana dalam lingkungan akademis, keabsahan rujukan/referensi merupakan suatu keharusan. Tulisan ini hanyalah sekedar penambah wawasan tentang kepariwisataan, serta membuka jalan bagi pencarian lebih lanjut rujukan/referensi dari aspek yang dibahas dalam kumpulan tulisan ini. Kepada pihak-pihak yang merupakan sumber dari tulisan tersebut, yang kebetulan tidak kami catat, kami hanya dapat berharap kiranya Allah jualah yang dapat membalas amal shalih tersebut dengan pahala yang mengalir tidak putus-putus, selama ilmu tersebut masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan beberapa pihak yang ‘kebetulan’ terekam, dan dapat kami cantumkan dalam kumpulan tulisan ini, antara lain dari UGM, selain adanya balasan dari Allah tersebut, kami juga menghaturkan banyak terima kasih.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Dokumen ini membahas tentang Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan tantangan dalam memperkuat fungsinya. Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai kawasan lindung laut nasional dan wilayah kepulauan yang strategis bagi persatuan dan keutuhan wilayah Indonesia, namun membutuhkan percepatan pembangunan pariwisata yang menjamin fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat."
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata DaerahDadang Solihin
Orasi ini membahas tentang peran perguruan tinggi dalam pengembangan pariwisata daerah. Menurut pembicara, perguruan tinggi dapat menarik mahasiswa mancanegara melalui strategi wisata pendidikan dan berkontribusi pada pembangunan daerah. Institut STIAMI diminta untuk memulai langkah menjadikan diri sebagai tujuan wisata pendidikan.
Tourism Go Live! (pemanfaatan konten live streaming video dalam mempromosikan...Imam Nur Hakim
Penggunaan konten live streaming video telah menjadi alternatif baru bagi kegiatan pemasaran kebanyakan sektor, termasuk pariwisata. Namun di Indonesia, pemanfaatannya masih belum dilakukan secara terintegrasi dan konsisten melalui perencanaan yang matang. Melalui perhelatan festival, Kementerian Pariwisata dapat memanfaatkan secara maksimal konten live streaming video secara terintegrasi untuk meningkatkan awareness wisatawan mengenai pariwisata Indonesia melalui aktifitas event tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana alur konsisten sebuah event dapat dipromosikan melalui konten live streaming video secara terintegrasi melalui akun media sosial milik Kemenpar. Dengan menggunakan metode kualitatif yang disajikan dan dianalisa secara deskriptif analitis dari hasil riset terkait, penelitian ini menggunakan pendekatan action research dalam menjelaskan pentingnya merencanakan promosi dengan menggunakan konten live streaming video secara terintegrasi, dan konsisten pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan maupun pada tahap setelahnya.
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...guztymawan
Berdasarkan dokumen tersebut, ada beberapa poin penting yang dapat diringkas:
1. Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan pariwisata berbasis ekonomi kreatif di Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan potensi kreativitas masyarakat setempat dalam bentuk kerajinan dan souvenir wisata.
2. Ekonomi kreatif dan pariwisata saling berpengaruh dan dapat bersinergi jika dikelola dengan baik, di mana e
Dokumen tersebut merupakan rencana induk pembangunan kepariwisataan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012-2025 yang membahas visi, misi, tujuan, strategi pengembangan berbagai destinasi wisata utama di DIY seperti Prambanan, Kraton, Pantai Parangtritis, serta kerangka kerja pelaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Pesentasi ini disampaikan Oleh Ibu Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
dalam sebuah seminar pada tahun 2010,tour operator di jogja,tour operator di yogya
http://odoritour.com/
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kalimantan BaratAnas Nashrullah
Pertemuan membahas rencana pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kalimantan Barat, mencakup pembentukan badan promosi pariwisata, peningkatan SDM, pengelolaan destinasi, dan industri kreatif untuk mencapai target kunjungan wisatawan 20 juta dan devisa US$210 miliar pada 2019. Forum Tata Kelola Pariwisata Kalimantan Barat diusulkan sebagai wadah kerja sama antar stakeholder.
Pergeseran budaya siber & budaya visual pariwisata indonesiaImam Nur Hakim
1. Kemenpar memperkenalkan dua kebijakan baru untuk menargetkan pasar wisatawan milenial, yaitu Gerakan Nasional Pariwisata Indonesia (GENPI) dan konsep Destinasi Digital.
2. Kebijakan ini bertujuan menangkap perubahan pola wisatawan milenial yang semakin dipengaruhi budaya siber dan preferensi wisata yang bersifat visual.
3. Namun, belum ada upaya pengukuran dampak dari kebijakan tersebut untuk mengat
Untuk bersaing di tingkat ASEAN, pendidikan tinggi berbasis teknologi diharapkan untuk dikembangkan dengan mengadopsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan standar kompetensi ACCSTP ke dalam kurikulum, agar menghasilkan lulusan yang siap diserap oleh industri pariwisata nasional dan internasional.
Perubahan teknologi dan globalisasi menyebabkan terjadinya disrupsi atau gangguan pada sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan tinggi berbasis teknologi.
Paparan ini menyajikan landasan perlunya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata berbasis teknologi dan inovasi.
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataYani Adriani
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membangun interelasi antar berbagai pihak dalam pembangunan pariwisata di Indonesia, serta pembagian peran dan tanggung jawab antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan."
Pedoman RIPPDA beserta Lampiran A, B dan C berasal dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, yang berhasil penulis ‘selamatkan’, dari diubah dari format cetakan menjadi format tulisan. Karena itu pada beberapa tempat masih akan didapat kesalahan akibat proses pengubahan.
Sementara Lampiran D dan seterusnya, bersumber dari pengalaman mengerjakan berbagai kegiatan pengembangan kepariwisataan. Dari pengalaman tersebut penulis memperoleh sejumlah tulisan yang cukup berharga untuk sekedar disimpan di dalam laptop. Dengan niat untuk turut menyebar luaskan ilmu terkait kepariwisataan, maka kumpulan tulisan tersebut kami hadirkan bersama buku pedoman tersebut, sebagai Lampiran D dan seterusnya.
Tulisan pada Lampiran D dan seterusnya tersebut berasal dari berbagai sumber, yang ‘sayangnya’ sebagian besar tidak tercatat dengan baik. Karena itu, penggunaannya disarankan tidak untuk dijadikan rujukan/referensi ilmiah, di mana dalam lingkungan akademis, keabsahan rujukan/referensi merupakan suatu keharusan. Tulisan ini hanyalah sekedar penambah wawasan tentang kepariwisataan, serta membuka jalan bagi pencarian lebih lanjut rujukan/referensi dari aspek yang dibahas dalam kumpulan tulisan ini. Kepada pihak-pihak yang merupakan sumber dari tulisan tersebut, yang kebetulan tidak kami catat, kami hanya dapat berharap kiranya Allah jualah yang dapat membalas amal shalih tersebut dengan pahala yang mengalir tidak putus-putus, selama ilmu tersebut masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan beberapa pihak yang ‘kebetulan’ terekam, dan dapat kami cantumkan dalam kumpulan tulisan ini, antara lain dari UGM, selain adanya balasan dari Allah tersebut, kami juga menghaturkan banyak terima kasih.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Dokumen ini membahas tentang Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan tantangan dalam memperkuat fungsinya. Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai kawasan lindung laut nasional dan wilayah kepulauan yang strategis bagi persatuan dan keutuhan wilayah Indonesia, namun membutuhkan percepatan pembangunan pariwisata yang menjamin fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat."
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata DaerahDadang Solihin
Orasi ini membahas tentang peran perguruan tinggi dalam pengembangan pariwisata daerah. Menurut pembicara, perguruan tinggi dapat menarik mahasiswa mancanegara melalui strategi wisata pendidikan dan berkontribusi pada pembangunan daerah. Institut STIAMI diminta untuk memulai langkah menjadikan diri sebagai tujuan wisata pendidikan.
Tourism Go Live! (pemanfaatan konten live streaming video dalam mempromosikan...Imam Nur Hakim
Penggunaan konten live streaming video telah menjadi alternatif baru bagi kegiatan pemasaran kebanyakan sektor, termasuk pariwisata. Namun di Indonesia, pemanfaatannya masih belum dilakukan secara terintegrasi dan konsisten melalui perencanaan yang matang. Melalui perhelatan festival, Kementerian Pariwisata dapat memanfaatkan secara maksimal konten live streaming video secara terintegrasi untuk meningkatkan awareness wisatawan mengenai pariwisata Indonesia melalui aktifitas event tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana alur konsisten sebuah event dapat dipromosikan melalui konten live streaming video secara terintegrasi melalui akun media sosial milik Kemenpar. Dengan menggunakan metode kualitatif yang disajikan dan dianalisa secara deskriptif analitis dari hasil riset terkait, penelitian ini menggunakan pendekatan action research dalam menjelaskan pentingnya merencanakan promosi dengan menggunakan konten live streaming video secara terintegrasi, dan konsisten pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan maupun pada tahap setelahnya.
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...guztymawan
Berdasarkan dokumen tersebut, ada beberapa poin penting yang dapat diringkas:
1. Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan pariwisata berbasis ekonomi kreatif di Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan potensi kreativitas masyarakat setempat dalam bentuk kerajinan dan souvenir wisata.
2. Ekonomi kreatif dan pariwisata saling berpengaruh dan dapat bersinergi jika dikelola dengan baik, di mana e
Dokumen tersebut merupakan rencana induk pembangunan kepariwisataan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012-2025 yang membahas visi, misi, tujuan, strategi pengembangan berbagai destinasi wisata utama di DIY seperti Prambanan, Kraton, Pantai Parangtritis, serta kerangka kerja pelaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Pesentasi ini disampaikan Oleh Ibu Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
dalam sebuah seminar pada tahun 2010,tour operator di jogja,tour operator di yogya
http://odoritour.com/
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kalimantan BaratAnas Nashrullah
Pertemuan membahas rencana pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kalimantan Barat, mencakup pembentukan badan promosi pariwisata, peningkatan SDM, pengelolaan destinasi, dan industri kreatif untuk mencapai target kunjungan wisatawan 20 juta dan devisa US$210 miliar pada 2019. Forum Tata Kelola Pariwisata Kalimantan Barat diusulkan sebagai wadah kerja sama antar stakeholder.
Pemasaran pariwisata merupakan ”suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata maupun industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang berpotensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan yang tidak disukainya, pada tingkat lokal, regional, nasional ataupun internasional dengan menyediakan objek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal” (Salah Wahab dkk dalam Yoeti; 2002:2).
Riset kolaboratif antara Sekolah Tinggi Pariwisata sahid dan walhi Jakarta, dengan tujuan penyusunan Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Peraturan Menteri ini mengatur standar usaha hotel yang meliputi persyaratan produk, pelayanan, dan pengelolaan untuk memastikan kualitas layanan hotel. Standar ini digunakan oleh lembaga sertifikasi untuk menilai dan mengelompokkan hotel berbintang dan non-berbintang, serta memberikan sertifikat kelayakan. Tujuannya untuk meningkatkan mutu industri perhotelan di Indonesia.
Artikel ini membahas pentingnya tidak hanya fokus pada statistik kunjungan wisatawan saja dalam pengembangan pariwisata. Hal ini karena statistik dapat disalahgunakan dan tidak selalu mencerminkan kualitas. Artikel ini juga menekankan peran sektor swasta dan gotong royong dalam promosi pariwisata Indonesia selama ini meskipun anggaran promosi pemerintah terbatas. Terakhir, artikel ini mengingatkan perlunya memperhatikan segmen
Masyarakat setempat harus terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat dianggap penting karena mereka adalah pemangku kepentingan utama dan akan memperoleh manfaat langsung dari keberlanjutan pariwisata daerahnya.
GenPI Spartan Pariwisata...
Pemuda adalah Garda terdepan untuk memajukan Pariwisata Indonesia... GenPI merupakan Wadah Generasi Pesona Indonesia merupakan relawan blogger - socmed dan penggiat pariwisata. GenPI binaan dari Kementrian Pariwisata...
Lo sviluppo di Rich Interactive Applications Silverlight ed Expression Studio 2roberto.design
This document discusses the development of Rich Interactive Applications using Silverlight and Expression Studio 2. It provides an overview of Silverlight 2 features such as new user interface controls, styles/templates support, and Deep Zoom technology for high resolution images. It also describes the tools in Expression Studio 2 like Expression Blend for user interface design, Expression Encoder for media encoding, and Expression Media for digital asset management. Resources and links for learning more about these Microsoft technologies are also included.
The document discusses the roles of producers and production designers in film and television. Producers oversee projects from development through completion and may be involved in promotion. Production designers are responsible for the visual aspects of productions like sets, locations, graphics, props, lighting, and costumes within the director and producer's vision. Steven Spielberg and John Myhre are provided as examples of influential producers and production designers respectively.
Proiettare il settore della meeting & event industry nel futuro del digital con un occhio a tematiche fondamentali come sostenibilità e formazione.
Questo l'obiettivo di DIGITAL MICE l'evento ideato e organizzato da Qualitytravel che si terrà in data 13 Settembre presso gli East End Studios di Milano: https://goo.gl/bUccny
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan pariwisata DIY melalui perencanaan jangka panjang yang efektif dan berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan kualitas destinasi, pemasaran, dan kelembagaan pariwisata."
The document discusses developing a research agenda for impact evaluation of development programs. It proposes that the agenda should:
1) Cover different types and purposes of evaluations, questions addressed, users, and those conducting evaluations.
2) Be developed through consultation with various stakeholders and review of existing documentation and examples.
3) Include different types of research like documenting current practices, trials of methods, and longitudinal studies of impact evaluations.
4) Address important questions like how to involve communities and accommodate different views of evidence, and how to represent complex interventions and identify unintended impacts. Support is needed to develop the agenda through legitimate processes and interdisciplinary cooperation.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
[Ringkasan]
1. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun dan telah mencapai 20 juta orang pada tahun tertentu;
2. Pariwisata memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 10% PDB dan menciptakan lapangan pekerjaan;
3. Pemerintah terus meningkatkan fasilitas dan daya tarik wisata, mengembangkan destinasi-destinasi baru, s
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAEva Handriyantini
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komputer, serta target-target pengembangan pariwisata Indonesia hingga tahun 2019 dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan devisa negara.
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxNurAnnuhaMuniroh
A note about Seminar Online Materials by Dr. Frans Teguh
naindanxalcmlaaaaaaaaaxxmlkamlxkljdlmajjlajslamkxksomjaj ns msain hhibachvh ahbch kahksc bj kbb cjkjkakkjnkxknk abbc aknnkcanknkhkafhzznahkhckanhci bihiannnnnnnnaahkasijsjahlLACJJKKKKKKKSJFKNCKAKFKK AJAKNKAFKSH KNAHK AK KA AK KKKKKK KAKJSAKKKKKKKKKKAFKDJA JAKCNKIHKHAKNCJAJKCNAKKKDKSANA Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. KKNCAKIKJNCA ANAKSJNNKCnK NAN NKX Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
Bagaimana Transformasi Digital Membantu Pemulihan Pariwisata Nasional?Tri Widodo W. UTOMO
Bahan Diskusi Kelompok, Mata Pelatihan Digital Leadership,
PKN Tingkat I Angkatan XLVII Tahun 2020, dengan Tema “Pemulihan Pariwisata Indonesia di Era New Normal”
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menganalisis data kunjungan wisatawan ke Kota Bandung dari tahun 2008 hingga 2010 serta menjelaskan faktor-faktor penting dalam pengembangan destinasi wisata seperti daya tarik, aksesibilitas, fasilitas, dan manajemen pengunjung. Dokumen tersebut juga membahas tantangan dan indikator daya saing destinasi wisata Indonesia.
PT. Panorama Sentrawisata Tbk adalah perusahaan jasa perjalanan dan pariwisata terkemuka di Indonesia yang bergerak dalam empat pilar usaha yaitu travel dan leisure, inbound, transportasi, serta MICE. Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi pemimpin industri pariwisata di semua pasar dan bisnis yang dimilikinya."
Dokumen tersebut membahas tentang percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia untuk meletakkan fondasi pembangunan yang berkualitas. Disebutkan bahwa kondisi infrastruktur transportasi Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama di sektor kereta api, pelabuhan, dan transportasi udara. Dokumen ini juga menjelaskan kerangka kebijakan dan strategi pembangunan transportasi Indonesia untuk periode 2015-2019 sesuai dengan target RPJMN, termasuk p
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdfInasMuhammad4
ABSTRAK
Dalam keseharian banyak aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan
pelayanan atau jasa. Pertumbuhan sektor jasa di Indonesia bisa dibilang cukup cepat.
Perkembangan sektor jasa ini mencakup tingkat lokal, bahkan internasional, seperti
maskapai penerbangan, perbankan, asuransi, telekomunikasi, hingga ke indusrtri
pariwisata. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang
menghasilkan berbagai produk atau jasa maupun layanan yang dibutuhkan oleh
wisatawan. Dalam pariwisata, terdapat banyak peluang bisnis kegiatan yang
bertujuan mulai dari mengatur jasa wisata, menawarkan jasa, atau menggunakan
tujuan wisata, pengoperasian fasilitas wisata, dan bentuk usaha lain dalam industri
pariwisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam jasa
dan peranannya dalam industri pariwisata lebih dalam dan kaitannya dalam industri
pariwisata.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh
informasi yang terpercaya (relevan) dengan topik yang sudah ditentukan dari
pembahasan sebelumnya yang bersumber dari berbagai literatur maupun referensireferensi yang ada seperti artikel, jurnal, hingga artikel daring, dan berita mass
Usaha Jasa Pariwisata Berbasis Kompetensi Lusan (skl)Noersal Samad
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalam rangka penerapan Standar, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas strategi, visi, dan misi pengembangan ekonomi lokal dan daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024. Dokumen ini meninjau konsep dan pendekatan daya saing daerah, keunggulan kompetitif, indikator kinerja utama pengembangan ekonomi lokal berkelanjutan, serta isu-isu strategis yang dihasilkan dari kajian awal terhadap
Dokumen tersebut membahas perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) secara global, regional, dan di Indonesia. Secara khusus dijelaskan potensi besar bisnis MICE di Indonesia karena keanekaragaman destinasi dan fasilitas yang tersedia."
Dokumen tersebut membahas target dan strategi pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Beberapa poin penting adalah meningkatkan jumlah wisatawan muslim menjadi 7,5 juta pada 2024, mempertahankan peringkat pertama Indonesia dalam indeks pariwisata muslim global, serta menandatangani nota kesepahaman dengan 200 pemerintah daerah mengenai pengembangan pariwisata halal pada 2024."
Dokumen tersebut menjelaskan sasaran pembangunan kepariwisataan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta hingga tahun 2025 dengan asumsi pertumbuhan moderat dan optimistis. Termasuk jumlah wisatawan, lama tinggal, pengeluaran wisatawan, serta kontribusi pariwisata terhadap PDRB. Juga dijelaskan perwilayahan pembangunan destinasi pariwisata dan indikasi program pembangunan kepariwisataan daerah.
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...Dadang Solihin
Digital Leadership Academy Training Program Kementerian Komunikasi dan Informatika RI-School of Public Policy and Management Tsinghua University PRC, Jakarta, 21 Oktober – 12 November 2021
1. STRATEGI PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
DALAM MENGHADAPI MEA 2016
Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan
Kementerian Pariwisata
Denpasar, 19 Desember 2015
Email : kumpul.sdm.bali@gmail.com
2. AGENDA
1. Perkembangan Pariwisata Indonesia
2. Masyarakat Ekonomi ASEAN
3. Strategi pengembangan SDM Kepariwisataan.
4. Komponen Uji Kompetensi
5. Pentahelix Pariwisata Indonesia
4. 4
COMPARISON OF INTERNATIONAL TOURIST ARRIVALS 2013 VS 2014
The average of foreign tourist arrival from January – November = 775.000 arrival, but for the first
time in the Indonesian tourism history in December 2014 reach more than 900.000 arrival.
Source : Central Statistics Bureau (BPS), 2015
5. 5
PEROLEHAN DEVISA INDONESIA
MENURUT LAPANGAN USAHA
No
2012 2013 2014 (s.d. September 2014)
Jenis Komoditas
Nilai
(juta US$)
Jenis Komoditas
Nilai
(juta US$)
Jenis Komoditas
Nilai
(juta US$)
1 Minyak & gas bumi 36,977.00 Minyak & gas bumi 32,633.2 Minyak & gas bumi 23,402.2
2 Batu bara 26,166.30 Batu bara 24,501.4 Batu bara 16,011.9
3 Minyak kelapa sawit 18,845.00 Minyak kelapa sawit 15,839.1 Minyak kelapa sawit 12,756.8
4 Karet olahan 10,394.50 Pariwisata 10,054.1 Pariwisata 8,221.3
5 Pariwisata 9,120.85 Karet olahan 9,316.6 Pakaian jadi 5,660.3
6 Pakaian jadi 7,304.70 Pakaian jadi 7,501.0 Karet olahan 5,538.8
7 Alat listrik 6,481.90 Alat listrik 6,418.6 Makanan olahan 4,755.3
8 Tekstil 5,278.10 Makanan olahan 5,434.8 Alat listrik 4,744.3
9 Makanan olahan 5,135.60 Tekstil 5,293.6 Tekstil 4,031.0
10 Kertas dan barang dr kertas 3,972.00 Kertas dan barang dr kertas 3,802.2 Bahan kimia 3,071.0
11 Bahan kimia 3,636.30 Kayu olahan 3,514.5 Kayu olahan 2,930.5
12 Kayu olahan 3,337.70 Bahan kimia 3,501.6 Kertas dan barang dr kertas 2,870.7
Sumber : Pusdatin Kemenpar, 2015
6. 6
PENERIMAAN DEVISA INDONESIA
PROYEKSI PENERIMAAN DEVISA DARI SEKTOR-SEKTOR UTAMA DALAM PEREKONOMIAN
INDONESIA
“Tahun 2020, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi
Indonesia”
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
2015 2016 2017 2018 2019
Pariwisata (Tourism)
Migas (Oil and Gas)
Minyak Kelapa Sawit
(Crude Palm Oil)
Karet Olahan (Processed
Rubber)
Batu Bara (Coal)
Sumber : Pusdatin Kemenpar, 2014
11. 11
AEC & AFAS FRAMEWORK
ASEAN
ECONOMIC
COMMUNITY
2015
Free Flow of Goods Free Flow of Services
Free Flow of
Investment
Free Flow of Skilled
Labor
ASEAN MRA ON
TOURISM
PROFESSIONALS
COMPETENCY
STANDARD
HOTEL SERVICES
Competency
Based Training
(CBT)
CERTIFICATION
TRAVEL AGENCIES
& TOUR
OPERATOR
AFAS
Mode 4
Movement of
Natural Person
13. SI: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM
KEPARIWISATAAN
32 JOB TITLES YANG DISEPAKATI DALAM MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENT (MRA) DALAM
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
No Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan
FRONT OFFICE FOOD PRODUCTION 23. Public Area Cleaner
1. FO Manager 12. Demi Chef TRAVEL AGENCIES
2. FO Supervisor 13. Commis Chef 24. General Manager
3. Receptionist 14. Chef de Partie 25 Assisstant General Manager
4. Telephone Operator 15. Commis Pastry 26. Senior Travel Consultant
5. Bell Boy 16. Baker 27 Travel Consultant
FOOD AND BEVERAGE 17. Butcher TOUR OPERATION
6. F & B Director HOUSE KEEPING 28 Product Manager
7. F & B Outlet Manager 18. Executive Housekeeper 29 Sales and Marketing Manager
8. Head Waiter 19. Laundry Manager 30 Credit Manager
9. Bartender 20. Floor Supervisor 31 Ticketing Manager
10. Waiter 21. Laundry Attendant 32 Tour Manager
11. Executive Chef 22. Room Attendant
13
15. Ringkasan Posisi Daya Saing
Indonesia
Indonesia menempati
peringkat 50 dari 141
NO. NEGARA
2015
SCORE RANK
1 Spain 5.31 1
2 France 5.24 2
3 Germany 5.22 3
4 United States 5.12 4
5 United Kingdom 5.12 5
6 Switzerland 4.99 6
7 Australia 4.98 7
8 Italy 4.98 8
9 Japan 4.94 9
10 Canada 4.92 10
Indonesia 4.04 50
16. SSA : INDEKS DAYA SAING
TRAVEL&TOURISM INDONESIA
(INDONESIA TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX
IN THE WORLD)
4.48 5.16
4.24
4.7
3.73
5.61
3.55
6.11
3.11
3.81
3.27
3.07
4.36
3.12
4.3 4.4
2.9
4.9
2.7
5.4
4.2
5.3
3.9
3.5
3.2
2.1
5.6 3.5
0
1
2
3
4
5
6
7
Business Environment /
Policy Rules & Regulations
Safety and Security
Health and Hygiene
Human Resources and
Labour Market
ICT Readiness
Prioritization of Travel and
Tourism
International Openness /
Affinity for T&T
Price Competitiveness
Environmental
Sustainability
Air Transport
Infrsatructure
Ground and Port
Infrastructure
Tourist Service
Infrastructure
Natural Resources
Cultural Resources and
Business Travel
Daya Saing Kepariwisataan Indonesia
TTCI 2015
TTCI 2013
16Source: Travel and Tourism Competitiveness Report WEF, 2015
Pada tahun 2015, indeks daya saing
pariwisata menduduki peringkat ke-50
dari 141 negara
TIGA TERBAWAH:
3 faktor dengan indeks daya saing
pariwisata terendah:
1. Tourism Service Infrastructure
2. Health and Hygiene
3. Environmental Sustainability
TIGA TERATAS:
3 faktor dengan indeks daya saing
pariwisata tertinggi:
1. Price Competitiveness
2. Prioritization of Travel &Tourism
3. Natural Resources
17. The Travel & Tourism
Competitiveness Index
2015
Rank
(out of 141)
Score
(1-7)
Travel & Tourism Competitiveness Index 50 4,04
Enabling Environment 80 4,46
Business Environment 63 4,48
Safety and Security 83 5,16
Health and Hygiene 109 4,24
Human Resources and Labour Market 53 4,7
ICT Readiness 85 3,73
T&T Policy and Enabling Conditions 9 4,59
Prioritization of Travel & Tourism 15 5,61
International Openness 55 3,55
Price Competitiveness 3 6,11
Environmental Sustainability 134 3,11
Infrastructure 75 3,38
Air Transport Infrastructure 39 3,81
Ground and Port Infrastructure 77 3,27
Tourist Service Infrastructure 101 3,07
Natural and Cultural Resources 17 3,74
Natural Resources 19 4,36
Cultural Resources and Business Travel 25 3,12
Untuk Pilar Human
Resources :
Indonesia menempati
peringkat 53 dari 141
18. Indonesia peringkat 5 di ASEAN pada Pilar Human Resources
setelah Singapura, Thailand, Malaysia dan Philipines
No. Sub Index / Pillar Singapore Malaysia Thailand Indonesia Philippines Vietnam Lao PDR Cambodia
Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 11 25 35 50 74 75 96 105
I ENABLING ENVIRONMENT 5 40 74 80 90 73 84 105
1 Business Environment 1 10 38 63 60 66 56 129
2 Safety and Security 8 42 132 83 128 75 56 92
3 Health and Hygiene 61 73 89 109 91 83 108 112
4 Human Resources and Labour Market 3 30 29 53 42 55 67 72
5 ICT Readiness 10 54 60 85 86 97 106 102
II
TRAVEL AND TOURISM POLICY AND ENABLING
CONDITION 1 24 49 9 17 112 80 64
6 Prioritization of Travel and Tourism 4 56 40 15 27 119 50 37
7 International Openness 1 46 49 55 29 89 76 59
8 Price Competitiveness 116 6 36 3 24 22 48 40
9 Environmental Sustainability 51 119 116 134 112 132 112 118
III INFRASTRUCTURE 5 41 37 75 82 94 100 113
10 Air Transport Infrsatructure 6 21 17 39 67 68 89 103
11 Ground and Port Infrastructure 2 35 71 77 93 87 96 116
12 Tourist Service Infrastructure 34 68 21 101 82 105 97 108
IV NATURAL AND CULTURAL RESOURCES 40 24 21 17 56 33 94 82
13 Natural Resources 69 26 16 19 49 40 77 70
14 Cultural Resources and Business Travel 22 27 34 25 62 33 113 76
1 23 45
22. UJI
KOMPETENSI
INDUSTRI
KEPARIWISATAAN
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN SERTA
PEMBEKALAN
SDM
PARIWISATA
BERKOMPETEN
ATTITUDE SKILL KNOWLEDGE
SOFT SKILLS
(CONCERN FOR PEOPLE)
HARD SKILLS
(CONCERN FOR TASK)
Communication skills
Organization Skills
Leadership
Logic
Effort
Group Skills
Ethics
task skill
task management skill
contingency
management skill
job role/ environment skill
transfer skill
KOMPONEN UJI KOMPETENSI
1. STANDAR KOMPETENSI
2. ASESOR KOMPETENSI
3. LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
4. TEMPAT UJI KOMPETENSI
5. SKEMA KUALIFIKASI DAN OKUPASI
23. SDM
Entrepreneur
Kreatifitas
Produktivitas
Pembangunan
Pariwisata
Berkelanjutan
Manfaat dan Partisipasi
Masyarakat Setempat
PENGELOLA DESA
WISATA
MASYARAKAT
SEPUTAR
DESTINASI
MASYARAKAT
INDUSTRI DI
DESTINASI
NO KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN
1 Pengelola Desa Wisata a. Pengertian Pariwisata dan desa wisata. b. kebutuhan wisman. C. pelayanan
prima. D. bagaimana mengelola desa wisata.
2 Masyarakat di seputar
destinasi
a. Pelayanan Prima. b. Sapta Pesona. c. Membangun, kerjasama,
bertanggung jawab dan rasa memiliki.
3 Masyarakat industri
seputar destinasi
a. Kompetensi pada Okupasinya (Prioritas pada Hotel dan Pemandu Wisata).
b. Etos Kerja. c. Membangun kerjasama, bertanggung jawab dan rasa
memiliki.
24. 4. KOMPONEN UJI
KOMPETENSI
LSP PIHAK 3
TEMPAT UJI KOMPETENSI
SKKNI
SKEMA SERTIFIKASI KKNI DAN
OKUPASI
MATERI UJI OKUPASI
ASESOR KOMPETENSI
ASESOR LISENSI
25. KOMPONEN UJI KOMPETENSI
SDM PARIWISATA
No. Bidang LSP SKKNI
(Unit
Kompetensi)
MUK Skema
KKNI
Skema
Okupasi
Assessor
Kompetensi
1 Biro Perjalanan Wisata
(BPW)
8
98 98
2 div 9 83
2
Hotel & Restoran
11
271 271
4 div 23 361
3 SPA 6 48 48 klaster klaster 111
4
Restoran, Bar & Jasa Boga,
Bidang Industri Jasa Boga
2 77 77 Klaster Klaster 39
5
Kepemanduan Wisata 7 24 24
1 1 110
6
MICE 3 39 39 Klaster Klaster
49
Prioritas
Serta bidang pariwisata lainnya
27. No Lokasi Nama LSP
Jumlah Sertifikasi, Bidang Usaha LSP dan Asesor
Jumlah
Asesi
Bidang H &
R
Bidang
BPW
Bidang Spa
Bidang
Pemandu
Wisata
Bidang
Jasa
Boga
Bidang
MICE
Bidang
Pemandu
Ekowisata
Bidang
Pemand
u Arung
Jeram
Bidang
Pemand
u Wisata
Selam
Bidang
Pemandu
Museum
Bidang
Tour
Leader
Bidang
Pemandu
Wisata
Outbond
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuo
ta
Ase
sor
Kuo
ta
As
eso
r
Kuota
Ase
sor
Kuot
a
Ase
sor
Kuot
a
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
1 Jakarta LSP Par Jakarta 3,000 350 400 500 100 100 100 250 150 100 5,050
LSP Hotel & Restoran, Jakarta
LSP SPA Nasional, Jakarta
LSP Mice, Jakarta
LSP Jasa Boga, Jakarta
LSP Pramuwisata Ind, Jakarta
LSP Kopi Indonesia, Jakarta
LSP Crew Kapal Pesiar,
Jakarta
2 Bali LSP PAR Indonesia Bali 3,500 600 600 800 100 100 100 150 150 50 6,150
LSP Par Bali, Bali
3 Kepulauan Riau 2,100 200 400 200 50 50 3,000
4 Jawa Barat LSP Par Nusantara Bandung 1,200 300 300 200 50 100 100 100 50 2,400
LSP Par Bhakti Persada,
Bandung
5 DI Yogyakarta LSP Wiyata Nusantara, Yogya 1,000 150 200 200 50 50 50 50 50 1,800
TARGET SERTIFIKASI 2016
28. No Lokasi Nama LSP
Jumlah Sertifikasi, Bidang Usaha LSP dan Asesor
Jumlah
AsesiBidang H & R
Bidang
BPW
Bidang Spa
Bidang
Pemandu
Wisata
Bidang
Jasa
Boga
Bidang
MICE
Bidang
Pemandu
Ekowisata
Bidang
Pemand
u Arung
Jeram
Bidang
Pemand
u Wisata
Selam
Bidang
Pemandu
Museum
Bidang
Tour
Leader
Bidang
Pemandu
Wisata
Outbond
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuo
ta
Ase
sor
Kuo
ta
As
eso
r
Kuota
Ase
sor
Kuot
a
Ase
sor
Kuot
a
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
7 Jawa Timur LSP Cohespa Surabaya 1,200 300 100 250 50 100 100 50 100 2,250
LSP Par Nasional,
Surabaya
8 Sulawesi Selatan LSP Phinisi, Makasar 800 100 100 100 50 50 50 1,250
9 Jawa Tengah
LSP Gunadharma
Utama, Semarang 1,200 300 300 100 50 50 100 100 2,200
10 Kalimantan Timur 200 100 100 50 50 100 600
11 Banten 200 100 50 50 50 450
12 Riau
LSP Lancang Kuning Nus,
Riau 600 100 100 50 850
13 Sumatera Selatan 300 100 50 450
14 Sumatera Barat 200 100 50 50 400
15 Kalimantan Selatan 200 100 50 350
16 Sulawesi Utara 200 100 100 100 50 550
17 NTB 300 100 100 50 100 650
18 Bangka Belitung 200 200
19 Jambi 200 200
29. No Lokasi Nama LSP
Jumlah Sertifikasi, Bidang Usaha LSP dan Asesor
Jumlah
Asesi
Bidang H &
R
Bidang
BPW
Bidang Spa
Bidang
Pemandu
Wisata
Bidang
Jasa
Boga
Bidang
MICE
Bidang
Pemandu
Ekowisata
Bidang
Pemand
u Arung
Jeram
Bidang
Pemand
u Wisata
Selam
Bidang
Pemandu
Museum
Bidang
Tour
Leader
Bidang
Pemandu
Wisata
Outbond
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuo
ta
Ase
sor
Kuo
ta
As
eso
r
Kuota
Ase
sor
Kuot
a
Ase
sor
Kuot
a
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
Kuota
Ase
sor
21 Maluku 200 50 250
22 Maluku Utara 200 200
23 NTT 200 100 50 50 400
24 Lampung 200 200
25 Papua 200 50 250
26 Papua Barat 200 50 50 300
27 Bengkulu 200 200
28 Kalimantan Tengah 200 50 250
29 Sulawesi Tenggara 200 50 50 300
30 Gorontalo 200 200
31 Sulawesi Barat 200 200
32 Aceh LSP Par Archipelago, Aceh 300 50 350
33 Sulawesi Tengah 200 200
34 Kalimantan Utara 100 50 150
Jumlah 21,500 3,100 3,100 3,100 900 900 300 500 500 500 300 300 35,000
32. • Menyediakan SDM Pariwisata sesuai
societal needs, industrial/business needs
dan profesional needs
• Melaksanakan litbang kepariwisataan
Akademisi
• Pencipta pasar, jasa, serta lapangan
pekerjaan
• Membentuk komunitas dan enterpreneur
pariwisata
Bisnis
• Terlibat dalam perencanaan, pengelolaan dan
pengambilan keputusan dan evaluasi pembangunan
pariwisata
• Menggali dan melestarikan kepariwisataan dengan
mengembangkan budaya lokal dan lingkungan
Komunitas
(Community)
PERAN AKTOR DALAM PENTAHELIX PARIWISATA
32
33. • Membuat kebijakan dan regulasi terkait
kepariwisataan
• Sebagai fasilitator dalam pengembangkan
kepariwisataan
• Menciptakan iklim yang kondusif untuk
perkembangan usaha pariwisata
• Memelihara dan melestarikan aset nasional yang
menjadi daya tarik wisata
• Mengembangkan dan melindungi UMKM bidang
usaha pariwisata
• Mendorong PMA dan PMDN di bidang kepariwisataan
Pemerintah
• Menyediakan Informasi kepariwisataan
• Melaksanakan promosi pariwisata
• Pelaksana mekanisme Check and balance antar
aktor/stakeholder dalam aktivitas pariwisata
Media
PERAN AKTOR DALAM PENTAHELIX PARIWISATA
33
This figure shows that the highest number of visitors for the whole year round was on November and December in 2013-2014.
The highest number reached 900 thousands visitors in December 2014 or an increase of 6 % compare to the same period in 2013.
This is the highest number ever achieved in a single month, we still expect new records in the coming months.
The statistical data from 2011-2013 has shown that tourism sector in Indonesia remained become the only non oil and gas sector in the big 5 of foreign exchange earnings.
In other words, tourism is vital for the economic prosperity of this country.
Ladies and gentlemen,
The projection of tourism sector will continuously increase for the next 4 years compare to oil and gas sectors.
By 2019, tourism foreign exchange earnings is forecasted to grow to 20 billion USD.
Meaning that tourism is and will be one of the most intensive contributor sectors to the economy.
Per point bikinkan shape sendiri
Indonesia’s strength factors in global competitiveness consist of :
- natural resources
- prioritization of travel and tourism
- price competitiveness
However, we still face several issues in order to improve:
- tourism infrastructure
- ICT infrastructure, and
- health and hygiene