SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
TARGET & STRATEGI PENGEMBANGAN
PARIWISATA HALAL DAERAH
Wisnu Rahtomo.
Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI
FGD Finalisasi Pedoman Pariwisata Halal Jawa Barat
Bandung, 18 Juni 2019
The Perspectives of Islamic in Tourism
…. Therefore, an activity that is accepted by God and deserving of reward from
him is categorized as ‘Islamic’. Based on the above argument, using the terms
‘Islamic’ and ‘Halal’ as if they have similar meaning is inappropriate. It would
be better to use ‘Halal’ as brand name rather ‘Islamic’ for any related product
and service in tourism industry
~Mohamed Battour, & Mohd Nazari Ismail: July 2016
Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
The Perspectives of Halal Tourism
Halal tourism which is defined as tourism activities permissible under
Islamic law in terms of behaviour, dress, conduct and diet. Halal tourism
falls under religious tourism, but differs from Islamic tourism where
nonMuslims visit Muslim countries to find out more about Islamic
culture.
~ WTM Report
Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
The Perspectives of Halal Tourism
Halal Tourism is a set of an extended Services of Amenities,
Attractions and Accessibilities intended to deliver and fulfill
Muslim Travellers' Experiences, Needs and Wants.
(Sutono: March 15th, 2019)
Pariwisata Halal adalah seperangkat layanan tambahan
Amenitas, Atraksi Dan Aksesibilitas yang ditujukan dan
diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan dan
keinginan wisatawan muslim.
(Sutono: 15 Maret, 2019)
Outline
I. Pendahuluan
II. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran
III. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
IV. Target Kinerja
I. Pendahuluan
Sektor Unggulan 2018
“Pariwisata sebagai Sektor Unggulan di
Indonesia. Ini adalah berita baik, dan saya
memerintahkan semua Kementerian untuk
mendukungnya“
Presiden Republik Indonesia – Joko Widodo
1. Agriculture
2. Tourism
3. Fishery
Pariwisata sebagai Core Economy
Pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komparatif:
1. Penghasilan negara Terbesar
• Pada 2019, Industri Pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil negara terbesar di Indonesia
US $ 20 miliar = Rp 300 Triliun,
• Masuknya valuta a(devisasing) berdampak langsung pada masyarakat.
2. Terbaik di Wilayah Regional
• Pada 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan, bahkan di luar ASEAN
• Pesaing utama adalah Thailand dengan pendapatan pariwisata lebih dari US $ 40 miliar (600 Triliun).
3. Country Branding Wonderful Indonesia
• Country Branding Wonderful Indonesia berada di peringkat ke-47 di dunia, sementara itu branding negara dari
Truly Asia Malaysia berada di peringkat 96 dan branding negara Thailand yang Menakjubkan berada di peringkat
83,
• Country branding Wonderful Indonesia adalah mewakili Positioning dan Diferensiasi Pariwisata Indonesia.
Tren Halal Travel
Source : SGIE Report 2018/19
Halal Travel 2017 $177 Bn equal Rp. 2,500 T
→→ →→ 2023 $274 Bn equal Rp. 3,800 T
MUSLIM TRAVEL MARKET GROWH PROJECTION
2000
25 Million
Travelers
2010
25 Million
Travelers
2018
25 Million
Travelers
2020
25 Million
Travelers
2026
25 Million
Travelers
Enabling Digital Technology Accelerating Growth
Source: CrescentRating 2019
Discruptive Digital Technology and Travel Landscape
USD 180 B
Online
Travel
purchase
USD 45 B
Online
Travel
purchase
Equal
Rp. 1,500 T
Equal
Rp. 600 T
HALAL TOURISM INDONESIA BUSINESS OPPORTUNITY
3 MILLION MUSLIM TOURIST 2018
SUPPORT & GROWTH ECOSYSTEM
STANDARIZATION
& CERTIFICATION
INVESTMENT &
FINANCE
INDUSTRY
PLAYERS
INDUSTRY
ECOSYSTEM
SERVICES
PRODUCERS
MARKET PLACE & DISTRIBUTION NETWORK
ACCOMODATION RESTAURANT TRANSPORTATION RECREATION & MICE SHOPPING & SOUVENIRS
2017 : 131 Milions Global Muslim Tourist
2017 : US$177 Bn
2024 : US$294,8 Bn (7,6% )
2016 : 115 Millions Domestic Muslim Tourist
2016 : US$ 17,1 Bn
2024: US$ 28,2 Bn (6,5%)
125 MILLION MUSLIM TOURIST 2018
Copyright © 2019 Sofyan Consulting ǀ ALL RIGHTS RESERVED
REGULATORS /
INFLUENCERS
EDUCATION &
RESEARCH
INDUSTRY
PLAYERS
INDUSTRY
ECOSYSTEM
2016
2015
LOMBOK
International
Tourists
Spending (In
Rupiah)
15.7 Trillion 20.8 Trillion
Domestic
Tourists
1.149.235 1.690.109
Domestic
Tourists
Spending (in
Rupiah)
1 Trillion 1.5 Trillion
32%
32%
47%
1. Pertumbuhan aliran pembiayaan pada industri pariwisata sebesar
26,58 % selama 5 tahun terakhir
2. Transformasi Desa Bile Bante dari lokasi penambangan menjadi
Green Tourism Village
Peningkatan Bisnis Pariwisata Halal
di Nusa Tenggara Barat
Are We Global Player…….?
DSAP
(Design, Strategy,
Action Plan)
Quick Win Program
IMTI
(Indonesia Muslim Travel
Index)
GMTI
(Global Muslim Travel Index)
HTI
(Halal Travel Indicator)
TTCI
(Travel & Tourism Competitiveness
Index)
Great Batam Great Jakarta Great Bali
Special Region of
Yogyakarta
Jakarta
Lombok
West Nusa Tenggara
Central Java
East Java
Aceh
WestSumatera
West Java
Riau&
RiauIsland
South
Sulawesi
10 DESTINASI PARIWISATA HALAL UNGGULAN
2015
6th Rank
2016
4th Rank
2017
3rd Rank
2019
1st Rank
INDONESIA RANK ON
GLOBAL MUSLIM TRAVEL INDEX (GMTI)
2018
2nd Rank
GMTI 2019 RESULTS
Wonderful Indonesia is The Best in GMTI 2019
TOP 10
1. Indonesia
3. Turkey
5. UAE
4. Saudi Arabia
6. Qatar
8. Oman
8. Bahrain
10. Singapore
7. Morocco
2019
1. Malaysia
10. Brunei
GMTI 2018
GMTI 2019
IMTI 2019 REPORT RESULTS
IMTI2019
#1STIMTI2019Lombok
#2NDIMTI2019Aceh
#3RDIMTI2019Riau&RiauIsland
#4THIMTI2019Jakarta
#5THIMTI2019WestSumatera
IMTI 2019 # 1
Pemerintah sangat serius dalam mengembangkan Wisata Halal,
dan pada tahun 2019 Kementerian Pariwisata bersama dengan
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan pemerintah kabupaten
telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang
Pengembangan Pariwisata Halal
13th December 2013
Qanun Aceh Number 8
9th January 2014
Minister of Tourism
Regulation Number 2
29th December 2015
West Nusa Tenggara
Governor Regulation
Number 2
21st June 2016
West Nusa Tenggara
Government
Regulation Number 2
5th April 2019
Riau Governor
Regulation Number
18
9th April 2019
MoU of Halal
Tourism
Development
Peraturan dan Kebijakan Pariwisata Halal di
Indonesia
Ranking 1 GMTI Mastercard 2019
Penandatangan MoU:
Kemenpar RI – Pemerintah Daerah
1. Provinsi Aceh
2. Provinsi Riau
3. Provinsi Kepulauan Riau
4. Provinsi Jawa Barat
5. Provinsi Sulawesi Selatan
6. Provinsi Sumatera Barat
7. Prov DI Yogyakarta
8. Kota Tanjung Pinang
9. Kota Pekanbaru
10. Kota Bandung
11. Kabupaten Bandung
12. Kabupaten Bandung Barat
13. Kabupaten Cianjur
14. Kota Malang
15. Kabupaten Malang
16. Kota Batu
9 April 2019
Penandatangan MoU dilaksanakan dengan disaksikan
Menteri Pariwisata RI, serta dilakukan oleh Deputi BPIK
dan Kepala Daerah (Gubernur, Walikota, Bupati)
Halal Lifestyle District Senayan
II. Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran
Visi Pengembangan Pariwisata Halal
“Indonesia menjadi negara tujuan pariwisata halal kelas dunia”
“Indonesia as world-class halal tourism destination”
Misi Pengembangan Pariwisata Halal
• Mengembangkan destinasi pariwisata halal kelas dunia
• Mengembangkan ekosistem dan kapasitas industri pariwisata halal
yang berdaya saing tinggi
• Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pariwisata halal
nasional
• Melakukan pemasaran dengan berorientasi kepada target pasar
sasaran
Tujuan Pengembangan Pariwisata Halal
• Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata halal nasional
• Indonesia menjadi tujuan wisata halal favorit dunia
• Terwujudnya industri halal nasional yang kompetitif
• Meningkatnya kualifikasi kelembagaan pariwisata halal nasional
SASARAN STRATEGIS
Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Muslim Visitors* 5 juta 5,5 juta 6 juta 6,5 juta 7 juta 7,5 juta
GMTI’s Rank 1 1 1 1 1 1
GMTI’s Industry competitiveness (Services)** 77,8 81 85 89 93 97
IMTI’s commitment on Halal Tourism (MoU)*** 16 30 60 90 140 200
* UNWTO Growth 6% pertahun
** Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019
*** MoU antara kepalaPropinsi/Kabupaten/Kota, MUI, BPJPH, Kementrian terkait dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal.
III. Arah Kebijakan
dan Strategi
Pengembangan
100 Janji Presiden Nawa Cita
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
2015 – 2019 (RPJMN 2015 –
2019)
Rencana Induk
Pembangunan Pariwisata
(RIPPARNAS) -
PP Nomor 50 Tahun 2011
(i) dukungan kebijakan
untuk memfasilitasi
pengembangan ekonomi
kreatif berbasis pada
eco-tourism
(ii) intersullar tourism
(iii) akses informasi dan
komunikasi yang
terintegrasi dengan
potensi ekonomi lokal
Nawa Cita butir keenam:
“Kami akan meningkatkan
daya saing dengan
memanfaatkan potensi yang
belum tergarap dengan baik
tetapi memberi peluang
besar untuk meningkatkan
akselerasi pertumbuhan
ekonomi nasional, yakni
industri manufaktur, industri
pangan, sektor maritim dan
pariwisata”
meningkatkan kontribusi
pariwisata dalam
peningkatan kesejahteraan
masyarakat, khususnya
masyarakat di daerah tujuan
wisata.
1. Pengembangan destinasi
pariwisata
2. Pengembangan industri
pariwisata
3. Pengembangan
pemasaran pariwisata
4. Pengembangan
kelembagaan pariwisata
Arah Kebijakan dan Strategi Pariwisata Nasional
Strategic Direction
Kementerian Pariwisata RI
Target dan Indikator Pengembangan
Pariwisata Halal
TARGET
• Halal Tourism Competitiveness
• Business Competitiveness
• Halal Tourism Incorporated
• Foreign Exchange
INDIKATOR
• GMTI’s Rank
• GMTI’s Industry Competitiveness
• IMTI’s Commitment on Halal Tourism Development
• Muslim Visitors
Functional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal
Destinasi Industri Kelembagaan Pemasaran
(s1) Amenity:
Mengembangkan fasilitas dan
layanan pariwisata yang ramah
muslim
(s2) Attraction:
Mengembangkan daya tarik
wisata ramah muslim
(s3) Accessibility:
Mengembangkan konektivitas
menuju destinasi pariwisata halal
unggulan
(s4) Investment:
Mendorong terciptanya iklim
investasi pariwisata halal
(s5) Industry Development:
Meningkatkan daya saing industri
melalui pengembangan produk
industri pariwisata yang ramah
muslim (extended services)
(s6) Digital Information System:
Membangun sistem informasi
pariwisata halal untuk
stakeholders
(s7) Ecosystem Development:
Menguatkan kebijakan, sinergitas
stakeholders, tata kelola
sertifikasi, Research and
Development, dan traceability
system (mampu telusur) untuk
pariwisata halal
(s8) Human Resources
Development:
Meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia
yang mendukung pariwisata halal
(s9) Strategi Pemasaran – DOT:
Mensinkronkan pemasaran
berdasarkan DOT (destination,
origin, dan time) dan preferensi
pasar pariwisata halal
(s10) Strategi Promosi – BAS:
Membangun komunikasi
pemasaran dan penjualan
pariwisata halal
(s11) Strategi Media – POSE:
Mengembangkan media promosi
digital pariwisata halal
10 Prioritas
pengembangan
Pariwisata Halal
Halal Tourism
Regulation (S7)
Sertifikasi dan
Standarisasi
(S5)
Muslim Visitor
Guide (S10)
Research and
Development
(S7)
Monitoring dan
Evaluasi IMTI
(All S)
Monitoring dan
Evaluasi DSRA
(All S)
Daya Tarik dan
Paket Wisata
Halal (S1, S2,
S3)
Penguatan
Pemahaman
Pariwisata
Halal (S8)
Marketing
Outreach (S9,
S10, S11)
Digital
Information
System (S6,
S11)
TOP 10
PROGRAM PRIORITAS
PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL
2
1
3
4
5
6
7
8
9
10
IV. Target Kinerja
Target Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 Foreign Exchange Muslim Visitors* 5 juta 5,5 juta 6 juta 6,5 juta 7 juta 7,5 juta
2 Halal Tourism Competitiveness GMTI's Rank 1 1 1 1 1 1
3 Business Competitiveness GMTI's Industry Competitiveness (Services)** 77,8 81 85 89 93 97
4 Halal Tourism Incorporated IMTI's Commitment on Halal Tourism (MoU)*** 16 30 60 90 140 200
***Mou antara Kepala Provinsi/ Kabupaten/ Kota, MUI, BPJPH, Kementerian terkait, dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal. Kenaikan 100% sampai tahun 2021 dan
50% pada tahun 2021 sampai 2024
*UNWTO growth 6% per tahun
Target
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
**Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Mengembangkan teknologi digitaluntuk mendukung industripariwisata halal(s7) Standardization:Mengembangkan standar dansertifikasi pariwisata halal(s8) Capacity Building:Meningkatkan kapasitas SDMpariwisata halal(s9) Marketing:Mempromosikan destinasi danproduk pariwisata halal(s10) Branding:Memperkuat branding Indonesiasebagai tujuan wisata halalterdepanFunctional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal

Sharing Knowledge dan Sharing Experience Halal Tourism
Sharing Knowledge dan Sharing Experience Halal TourismSharing Knowledge dan Sharing Experience Halal Tourism
Sharing Knowledge dan Sharing Experience Halal TourismDadang Solihin
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAEva Handriyantini
 
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalamIndustri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalamNur As-Syifa
 
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...Dadang Solihin
 
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataInterelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataYani Adriani
 
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...Lina Marlina
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITSTT Harapan
 
Industri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di IndonesiaIndustri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di IndonesiaPT Indo Analisis
 
Koridor ekonomi bali nusa tenggara
Koridor ekonomi bali nusa tenggaraKoridor ekonomi bali nusa tenggara
Koridor ekonomi bali nusa tenggaraArif Budiman
 
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
 
Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?
Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?
Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?ADHITIAPAHLAWANPUTRA1
 
Diseminasi DPR RI BPKH 2022 Paska Pandemi.pdf
Diseminasi DPR RI  BPKH 2022 Paska Pandemi.pdfDiseminasi DPR RI  BPKH 2022 Paska Pandemi.pdf
Diseminasi DPR RI BPKH 2022 Paska Pandemi.pdfIndraGunawan575137
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika biRepublikaDigital
 
Kebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptx
Kebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptxKebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptx
Kebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptxsubagkerjasama
 

Similar to Mengembangkan teknologi digitaluntuk mendukung industripariwisata halal(s7) Standardization:Mengembangkan standar dansertifikasi pariwisata halal(s8) Capacity Building:Meningkatkan kapasitas SDMpariwisata halal(s9) Marketing:Mempromosikan destinasi danproduk pariwisata halal(s10) Branding:Memperkuat branding Indonesiasebagai tujuan wisata halalterdepanFunctional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal (20)

Sharing Knowledge dan Sharing Experience Halal Tourism
Sharing Knowledge dan Sharing Experience Halal TourismSharing Knowledge dan Sharing Experience Halal Tourism
Sharing Knowledge dan Sharing Experience Halal Tourism
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
 
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalamIndustri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
 
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
 
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataInterelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
 
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
 
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippdaLampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata IT
 
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa JogjakartaPaparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
 
Industri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di IndonesiaIndustri Pariwisata di Indonesia
Industri Pariwisata di Indonesia
 
Concept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdf
Concept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdfConcept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdf
Concept WTD-World Tourism Day Indonesia (2021).pdf
 
Koridor ekonomi bali nusa tenggara
Koridor ekonomi bali nusa tenggaraKoridor ekonomi bali nusa tenggara
Koridor ekonomi bali nusa tenggara
 
Materi geopark
Materi geoparkMateri geopark
Materi geopark
 
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
 
Visit batam 2011
Visit batam 2011Visit batam 2011
Visit batam 2011
 
Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?
Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?
Tourism in Indonesia: How Indonesian defines tourism?
 
Diseminasi DPR RI BPKH 2022 Paska Pandemi.pdf
Diseminasi DPR RI  BPKH 2022 Paska Pandemi.pdfDiseminasi DPR RI  BPKH 2022 Paska Pandemi.pdf
Diseminasi DPR RI BPKH 2022 Paska Pandemi.pdf
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi
 
Kebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptx
Kebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptxKebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptx
Kebijakan Berbasis Riset Kerja Sama Daerah.pptx
 
Presentation1 wisata
Presentation1 wisata Presentation1 wisata
Presentation1 wisata
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 

Mengembangkan teknologi digitaluntuk mendukung industripariwisata halal(s7) Standardization:Mengembangkan standar dansertifikasi pariwisata halal(s8) Capacity Building:Meningkatkan kapasitas SDMpariwisata halal(s9) Marketing:Mempromosikan destinasi danproduk pariwisata halal(s10) Branding:Memperkuat branding Indonesiasebagai tujuan wisata halalterdepanFunctional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal

  • 1. TARGET & STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL DAERAH Wisnu Rahtomo. Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI FGD Finalisasi Pedoman Pariwisata Halal Jawa Barat Bandung, 18 Juni 2019
  • 2. The Perspectives of Islamic in Tourism …. Therefore, an activity that is accepted by God and deserving of reward from him is categorized as ‘Islamic’. Based on the above argument, using the terms ‘Islamic’ and ‘Halal’ as if they have similar meaning is inappropriate. It would be better to use ‘Halal’ as brand name rather ‘Islamic’ for any related product and service in tourism industry ~Mohamed Battour, & Mohd Nazari Ismail: July 2016 Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
  • 3. The Perspectives of Halal Tourism Halal tourism which is defined as tourism activities permissible under Islamic law in terms of behaviour, dress, conduct and diet. Halal tourism falls under religious tourism, but differs from Islamic tourism where nonMuslims visit Muslim countries to find out more about Islamic culture. ~ WTM Report Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
  • 4. The Perspectives of Halal Tourism Halal Tourism is a set of an extended Services of Amenities, Attractions and Accessibilities intended to deliver and fulfill Muslim Travellers' Experiences, Needs and Wants. (Sutono: March 15th, 2019) Pariwisata Halal adalah seperangkat layanan tambahan Amenitas, Atraksi Dan Aksesibilitas yang ditujukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim. (Sutono: 15 Maret, 2019)
  • 5. Outline I. Pendahuluan II. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran III. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan IV. Target Kinerja
  • 7. Sektor Unggulan 2018 “Pariwisata sebagai Sektor Unggulan di Indonesia. Ini adalah berita baik, dan saya memerintahkan semua Kementerian untuk mendukungnya“ Presiden Republik Indonesia – Joko Widodo 1. Agriculture 2. Tourism 3. Fishery
  • 8. Pariwisata sebagai Core Economy Pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komparatif: 1. Penghasilan negara Terbesar • Pada 2019, Industri Pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil negara terbesar di Indonesia US $ 20 miliar = Rp 300 Triliun, • Masuknya valuta a(devisasing) berdampak langsung pada masyarakat. 2. Terbaik di Wilayah Regional • Pada 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan, bahkan di luar ASEAN • Pesaing utama adalah Thailand dengan pendapatan pariwisata lebih dari US $ 40 miliar (600 Triliun). 3. Country Branding Wonderful Indonesia • Country Branding Wonderful Indonesia berada di peringkat ke-47 di dunia, sementara itu branding negara dari Truly Asia Malaysia berada di peringkat 96 dan branding negara Thailand yang Menakjubkan berada di peringkat 83, • Country branding Wonderful Indonesia adalah mewakili Positioning dan Diferensiasi Pariwisata Indonesia.
  • 9. Tren Halal Travel Source : SGIE Report 2018/19 Halal Travel 2017 $177 Bn equal Rp. 2,500 T →→ →→ 2023 $274 Bn equal Rp. 3,800 T
  • 10. MUSLIM TRAVEL MARKET GROWH PROJECTION 2000 25 Million Travelers 2010 25 Million Travelers 2018 25 Million Travelers 2020 25 Million Travelers 2026 25 Million Travelers Enabling Digital Technology Accelerating Growth Source: CrescentRating 2019 Discruptive Digital Technology and Travel Landscape USD 180 B Online Travel purchase USD 45 B Online Travel purchase Equal Rp. 1,500 T Equal Rp. 600 T
  • 11. HALAL TOURISM INDONESIA BUSINESS OPPORTUNITY 3 MILLION MUSLIM TOURIST 2018 SUPPORT & GROWTH ECOSYSTEM STANDARIZATION & CERTIFICATION INVESTMENT & FINANCE INDUSTRY PLAYERS INDUSTRY ECOSYSTEM SERVICES PRODUCERS MARKET PLACE & DISTRIBUTION NETWORK ACCOMODATION RESTAURANT TRANSPORTATION RECREATION & MICE SHOPPING & SOUVENIRS 2017 : 131 Milions Global Muslim Tourist 2017 : US$177 Bn 2024 : US$294,8 Bn (7,6% ) 2016 : 115 Millions Domestic Muslim Tourist 2016 : US$ 17,1 Bn 2024: US$ 28,2 Bn (6,5%) 125 MILLION MUSLIM TOURIST 2018 Copyright © 2019 Sofyan Consulting ǀ ALL RIGHTS RESERVED REGULATORS / INFLUENCERS EDUCATION & RESEARCH INDUSTRY PLAYERS INDUSTRY ECOSYSTEM
  • 12. 2016 2015 LOMBOK International Tourists Spending (In Rupiah) 15.7 Trillion 20.8 Trillion Domestic Tourists 1.149.235 1.690.109 Domestic Tourists Spending (in Rupiah) 1 Trillion 1.5 Trillion 32% 32% 47% 1. Pertumbuhan aliran pembiayaan pada industri pariwisata sebesar 26,58 % selama 5 tahun terakhir 2. Transformasi Desa Bile Bante dari lokasi penambangan menjadi Green Tourism Village Peningkatan Bisnis Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat
  • 13. Are We Global Player…….? DSAP (Design, Strategy, Action Plan) Quick Win Program IMTI (Indonesia Muslim Travel Index) GMTI (Global Muslim Travel Index) HTI (Halal Travel Indicator) TTCI (Travel & Tourism Competitiveness Index)
  • 14. Great Batam Great Jakarta Great Bali Special Region of Yogyakarta Jakarta Lombok West Nusa Tenggara Central Java East Java Aceh WestSumatera West Java Riau& RiauIsland South Sulawesi 10 DESTINASI PARIWISATA HALAL UNGGULAN
  • 15. 2015 6th Rank 2016 4th Rank 2017 3rd Rank 2019 1st Rank INDONESIA RANK ON GLOBAL MUSLIM TRAVEL INDEX (GMTI) 2018 2nd Rank
  • 17. Wonderful Indonesia is The Best in GMTI 2019 TOP 10 1. Indonesia 3. Turkey 5. UAE 4. Saudi Arabia 6. Qatar 8. Oman 8. Bahrain 10. Singapore 7. Morocco 2019 1. Malaysia 10. Brunei
  • 19. IMTI 2019 REPORT RESULTS
  • 21. IMTI 2019 # 1 Pemerintah sangat serius dalam mengembangkan Wisata Halal, dan pada tahun 2019 Kementerian Pariwisata bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan pemerintah kabupaten telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Pariwisata Halal 13th December 2013 Qanun Aceh Number 8 9th January 2014 Minister of Tourism Regulation Number 2 29th December 2015 West Nusa Tenggara Governor Regulation Number 2 21st June 2016 West Nusa Tenggara Government Regulation Number 2 5th April 2019 Riau Governor Regulation Number 18 9th April 2019 MoU of Halal Tourism Development Peraturan dan Kebijakan Pariwisata Halal di Indonesia
  • 22. Ranking 1 GMTI Mastercard 2019
  • 23. Penandatangan MoU: Kemenpar RI – Pemerintah Daerah 1. Provinsi Aceh 2. Provinsi Riau 3. Provinsi Kepulauan Riau 4. Provinsi Jawa Barat 5. Provinsi Sulawesi Selatan 6. Provinsi Sumatera Barat 7. Prov DI Yogyakarta 8. Kota Tanjung Pinang 9. Kota Pekanbaru 10. Kota Bandung 11. Kabupaten Bandung 12. Kabupaten Bandung Barat 13. Kabupaten Cianjur 14. Kota Malang 15. Kabupaten Malang 16. Kota Batu 9 April 2019 Penandatangan MoU dilaksanakan dengan disaksikan Menteri Pariwisata RI, serta dilakukan oleh Deputi BPIK dan Kepala Daerah (Gubernur, Walikota, Bupati)
  • 25. II. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran
  • 26. Visi Pengembangan Pariwisata Halal “Indonesia menjadi negara tujuan pariwisata halal kelas dunia” “Indonesia as world-class halal tourism destination”
  • 27. Misi Pengembangan Pariwisata Halal • Mengembangkan destinasi pariwisata halal kelas dunia • Mengembangkan ekosistem dan kapasitas industri pariwisata halal yang berdaya saing tinggi • Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pariwisata halal nasional • Melakukan pemasaran dengan berorientasi kepada target pasar sasaran
  • 28. Tujuan Pengembangan Pariwisata Halal • Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata halal nasional • Indonesia menjadi tujuan wisata halal favorit dunia • Terwujudnya industri halal nasional yang kompetitif • Meningkatnya kualifikasi kelembagaan pariwisata halal nasional
  • 29. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Muslim Visitors* 5 juta 5,5 juta 6 juta 6,5 juta 7 juta 7,5 juta GMTI’s Rank 1 1 1 1 1 1 GMTI’s Industry competitiveness (Services)** 77,8 81 85 89 93 97 IMTI’s commitment on Halal Tourism (MoU)*** 16 30 60 90 140 200 * UNWTO Growth 6% pertahun ** Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019 *** MoU antara kepalaPropinsi/Kabupaten/Kota, MUI, BPJPH, Kementrian terkait dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal.
  • 30. III. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
  • 31. 100 Janji Presiden Nawa Cita Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 (RPJMN 2015 – 2019) Rencana Induk Pembangunan Pariwisata (RIPPARNAS) - PP Nomor 50 Tahun 2011 (i) dukungan kebijakan untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif berbasis pada eco-tourism (ii) intersullar tourism (iii) akses informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan potensi ekonomi lokal Nawa Cita butir keenam: “Kami akan meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum tergarap dengan baik tetapi memberi peluang besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, yakni industri manufaktur, industri pangan, sektor maritim dan pariwisata” meningkatkan kontribusi pariwisata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah tujuan wisata. 1. Pengembangan destinasi pariwisata 2. Pengembangan industri pariwisata 3. Pengembangan pemasaran pariwisata 4. Pengembangan kelembagaan pariwisata Arah Kebijakan dan Strategi Pariwisata Nasional
  • 33. Target dan Indikator Pengembangan Pariwisata Halal TARGET • Halal Tourism Competitiveness • Business Competitiveness • Halal Tourism Incorporated • Foreign Exchange INDIKATOR • GMTI’s Rank • GMTI’s Industry Competitiveness • IMTI’s Commitment on Halal Tourism Development • Muslim Visitors
  • 34. Functional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal Destinasi Industri Kelembagaan Pemasaran (s1) Amenity: Mengembangkan fasilitas dan layanan pariwisata yang ramah muslim (s2) Attraction: Mengembangkan daya tarik wisata ramah muslim (s3) Accessibility: Mengembangkan konektivitas menuju destinasi pariwisata halal unggulan (s4) Investment: Mendorong terciptanya iklim investasi pariwisata halal (s5) Industry Development: Meningkatkan daya saing industri melalui pengembangan produk industri pariwisata yang ramah muslim (extended services) (s6) Digital Information System: Membangun sistem informasi pariwisata halal untuk stakeholders (s7) Ecosystem Development: Menguatkan kebijakan, sinergitas stakeholders, tata kelola sertifikasi, Research and Development, dan traceability system (mampu telusur) untuk pariwisata halal (s8) Human Resources Development: Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang mendukung pariwisata halal (s9) Strategi Pemasaran – DOT: Mensinkronkan pemasaran berdasarkan DOT (destination, origin, dan time) dan preferensi pasar pariwisata halal (s10) Strategi Promosi – BAS: Membangun komunikasi pemasaran dan penjualan pariwisata halal (s11) Strategi Media – POSE: Mengembangkan media promosi digital pariwisata halal
  • 35. 10 Prioritas pengembangan Pariwisata Halal Halal Tourism Regulation (S7) Sertifikasi dan Standarisasi (S5) Muslim Visitor Guide (S10) Research and Development (S7) Monitoring dan Evaluasi IMTI (All S) Monitoring dan Evaluasi DSRA (All S) Daya Tarik dan Paket Wisata Halal (S1, S2, S3) Penguatan Pemahaman Pariwisata Halal (S8) Marketing Outreach (S9, S10, S11) Digital Information System (S6, S11) TOP 10 PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL 2 1 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 37. Target Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023 2024 1 Foreign Exchange Muslim Visitors* 5 juta 5,5 juta 6 juta 6,5 juta 7 juta 7,5 juta 2 Halal Tourism Competitiveness GMTI's Rank 1 1 1 1 1 1 3 Business Competitiveness GMTI's Industry Competitiveness (Services)** 77,8 81 85 89 93 97 4 Halal Tourism Incorporated IMTI's Commitment on Halal Tourism (MoU)*** 16 30 60 90 140 200 ***Mou antara Kepala Provinsi/ Kabupaten/ Kota, MUI, BPJPH, Kementerian terkait, dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal. Kenaikan 100% sampai tahun 2021 dan 50% pada tahun 2021 sampai 2024 *UNWTO growth 6% per tahun Target No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) **Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019

Editor's Notes

  1. Hal tourism di gambarkan sebagai segala aktivitas yang di perbolehkan dalam hukum islam yang mengatur
  2. The definition consider the Islamic law (shariah) as the basis to deliver tourism products and service to the target customers who are mainly Muslims, such as Halal hotels (shariah compliant hotels), Halal Resorts, Halal restaurants, and Halal trips. The definition claims that the location of activity is not limited to the Muslim world. Therefore it includes services and products that are designed for Muslim travellers in Muslim and non-Muslim countries Furthermore, the definition considers the purpose of travel is not necessarily religious. It may be any of the general motivations of tourism.
  3. Slide 11, 12, 13, 14 dan 15 jadi satu INFOGRAFIS Grand Strategy Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia . ACCOMODATION - RADANA - SVARGA PNM -> INVESTORS OJK -> REGULATORS Regulator STANDARIZATION & CERTIFICATION -BPJPH, MUI, BSN, BNSP, DSN EDUCATION AND TRANING STP Par , Sofyan institute 4. Services 5. Investment & Finance LPDB Syariah, Poltekpar Lombok Sofyan Consulting PP2Par Puspar UGM Indonesia Soft Sate Masukur Lamun Ombak
  4. 16th April 2019 The Presiden of RI Mr. Joko Widodo opening halal park located in the heart of jakarta at Gelora Bung Karno Senayan. Halal Park was part of Halal District that will be develop in 21.000 Square meter The opening and the development of halal park as tourism area will open the opportunity for national halal industry growth (SME and other kind of halal business).
  5. Action of implementation 1. Gunakan 3 pillars (halal destination, industry &lembaga, marketing)