Dokumen tersebut membahas target dan strategi pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Beberapa poin penting adalah meningkatkan jumlah wisatawan muslim menjadi 7,5 juta pada 2024, mempertahankan peringkat pertama Indonesia dalam indeks pariwisata muslim global, serta menandatangani nota kesepahaman dengan 200 pemerintah daerah mengenai pengembangan pariwisata halal pada 2024."
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
More Related Content
Similar to Mengembangkan teknologi digitaluntuk mendukung industripariwisata halal(s7) Standardization:Mengembangkan standar dansertifikasi pariwisata halal(s8) Capacity Building:Meningkatkan kapasitas SDMpariwisata halal(s9) Marketing:Mempromosikan destinasi danproduk pariwisata halal(s10) Branding:Memperkuat branding Indonesiasebagai tujuan wisata halalterdepanFunctional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal
Similar to Mengembangkan teknologi digitaluntuk mendukung industripariwisata halal(s7) Standardization:Mengembangkan standar dansertifikasi pariwisata halal(s8) Capacity Building:Meningkatkan kapasitas SDMpariwisata halal(s9) Marketing:Mempromosikan destinasi danproduk pariwisata halal(s10) Branding:Memperkuat branding Indonesiasebagai tujuan wisata halalterdepanFunctional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal (20)
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Mengembangkan teknologi digitaluntuk mendukung industripariwisata halal(s7) Standardization:Mengembangkan standar dansertifikasi pariwisata halal(s8) Capacity Building:Meningkatkan kapasitas SDMpariwisata halal(s9) Marketing:Mempromosikan destinasi danproduk pariwisata halal(s10) Branding:Memperkuat branding Indonesiasebagai tujuan wisata halalterdepanFunctional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal
1. TARGET & STRATEGI PENGEMBANGAN
PARIWISATA HALAL DAERAH
Wisnu Rahtomo.
Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI
FGD Finalisasi Pedoman Pariwisata Halal Jawa Barat
Bandung, 18 Juni 2019
2. The Perspectives of Islamic in Tourism
…. Therefore, an activity that is accepted by God and deserving of reward from
him is categorized as ‘Islamic’. Based on the above argument, using the terms
‘Islamic’ and ‘Halal’ as if they have similar meaning is inappropriate. It would
be better to use ‘Halal’ as brand name rather ‘Islamic’ for any related product
and service in tourism industry
~Mohamed Battour, & Mohd Nazari Ismail: July 2016
Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
3. The Perspectives of Halal Tourism
Halal tourism which is defined as tourism activities permissible under
Islamic law in terms of behaviour, dress, conduct and diet. Halal tourism
falls under religious tourism, but differs from Islamic tourism where
nonMuslims visit Muslim countries to find out more about Islamic
culture.
~ WTM Report
Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
4. The Perspectives of Halal Tourism
Halal Tourism is a set of an extended Services of Amenities,
Attractions and Accessibilities intended to deliver and fulfill
Muslim Travellers' Experiences, Needs and Wants.
(Sutono: March 15th, 2019)
Pariwisata Halal adalah seperangkat layanan tambahan
Amenitas, Atraksi Dan Aksesibilitas yang ditujukan dan
diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan dan
keinginan wisatawan muslim.
(Sutono: 15 Maret, 2019)
7. Sektor Unggulan 2018
“Pariwisata sebagai Sektor Unggulan di
Indonesia. Ini adalah berita baik, dan saya
memerintahkan semua Kementerian untuk
mendukungnya“
Presiden Republik Indonesia – Joko Widodo
1. Agriculture
2. Tourism
3. Fishery
8. Pariwisata sebagai Core Economy
Pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komparatif:
1. Penghasilan negara Terbesar
• Pada 2019, Industri Pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil negara terbesar di Indonesia
US $ 20 miliar = Rp 300 Triliun,
• Masuknya valuta a(devisasing) berdampak langsung pada masyarakat.
2. Terbaik di Wilayah Regional
• Pada 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan, bahkan di luar ASEAN
• Pesaing utama adalah Thailand dengan pendapatan pariwisata lebih dari US $ 40 miliar (600 Triliun).
3. Country Branding Wonderful Indonesia
• Country Branding Wonderful Indonesia berada di peringkat ke-47 di dunia, sementara itu branding negara dari
Truly Asia Malaysia berada di peringkat 96 dan branding negara Thailand yang Menakjubkan berada di peringkat
83,
• Country branding Wonderful Indonesia adalah mewakili Positioning dan Diferensiasi Pariwisata Indonesia.
9. Tren Halal Travel
Source : SGIE Report 2018/19
Halal Travel 2017 $177 Bn equal Rp. 2,500 T
→→ →→ 2023 $274 Bn equal Rp. 3,800 T
10. MUSLIM TRAVEL MARKET GROWH PROJECTION
2000
25 Million
Travelers
2010
25 Million
Travelers
2018
25 Million
Travelers
2020
25 Million
Travelers
2026
25 Million
Travelers
Enabling Digital Technology Accelerating Growth
Source: CrescentRating 2019
Discruptive Digital Technology and Travel Landscape
USD 180 B
Online
Travel
purchase
USD 45 B
Online
Travel
purchase
Equal
Rp. 1,500 T
Equal
Rp. 600 T
12. 2016
2015
LOMBOK
International
Tourists
Spending (In
Rupiah)
15.7 Trillion 20.8 Trillion
Domestic
Tourists
1.149.235 1.690.109
Domestic
Tourists
Spending (in
Rupiah)
1 Trillion 1.5 Trillion
32%
32%
47%
1. Pertumbuhan aliran pembiayaan pada industri pariwisata sebesar
26,58 % selama 5 tahun terakhir
2. Transformasi Desa Bile Bante dari lokasi penambangan menjadi
Green Tourism Village
Peningkatan Bisnis Pariwisata Halal
di Nusa Tenggara Barat
13. Are We Global Player…….?
DSAP
(Design, Strategy,
Action Plan)
Quick Win Program
IMTI
(Indonesia Muslim Travel
Index)
GMTI
(Global Muslim Travel Index)
HTI
(Halal Travel Indicator)
TTCI
(Travel & Tourism Competitiveness
Index)
14. Great Batam Great Jakarta Great Bali
Special Region of
Yogyakarta
Jakarta
Lombok
West Nusa Tenggara
Central Java
East Java
Aceh
WestSumatera
West Java
Riau&
RiauIsland
South
Sulawesi
10 DESTINASI PARIWISATA HALAL UNGGULAN
17. Wonderful Indonesia is The Best in GMTI 2019
TOP 10
1. Indonesia
3. Turkey
5. UAE
4. Saudi Arabia
6. Qatar
8. Oman
8. Bahrain
10. Singapore
7. Morocco
2019
1. Malaysia
10. Brunei
21. IMTI 2019 # 1
Pemerintah sangat serius dalam mengembangkan Wisata Halal,
dan pada tahun 2019 Kementerian Pariwisata bersama dengan
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan pemerintah kabupaten
telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang
Pengembangan Pariwisata Halal
13th December 2013
Qanun Aceh Number 8
9th January 2014
Minister of Tourism
Regulation Number 2
29th December 2015
West Nusa Tenggara
Governor Regulation
Number 2
21st June 2016
West Nusa Tenggara
Government
Regulation Number 2
5th April 2019
Riau Governor
Regulation Number
18
9th April 2019
MoU of Halal
Tourism
Development
Peraturan dan Kebijakan Pariwisata Halal di
Indonesia
23. Penandatangan MoU:
Kemenpar RI – Pemerintah Daerah
1. Provinsi Aceh
2. Provinsi Riau
3. Provinsi Kepulauan Riau
4. Provinsi Jawa Barat
5. Provinsi Sulawesi Selatan
6. Provinsi Sumatera Barat
7. Prov DI Yogyakarta
8. Kota Tanjung Pinang
9. Kota Pekanbaru
10. Kota Bandung
11. Kabupaten Bandung
12. Kabupaten Bandung Barat
13. Kabupaten Cianjur
14. Kota Malang
15. Kabupaten Malang
16. Kota Batu
9 April 2019
Penandatangan MoU dilaksanakan dengan disaksikan
Menteri Pariwisata RI, serta dilakukan oleh Deputi BPIK
dan Kepala Daerah (Gubernur, Walikota, Bupati)
26. Visi Pengembangan Pariwisata Halal
“Indonesia menjadi negara tujuan pariwisata halal kelas dunia”
“Indonesia as world-class halal tourism destination”
27. Misi Pengembangan Pariwisata Halal
• Mengembangkan destinasi pariwisata halal kelas dunia
• Mengembangkan ekosistem dan kapasitas industri pariwisata halal
yang berdaya saing tinggi
• Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pariwisata halal
nasional
• Melakukan pemasaran dengan berorientasi kepada target pasar
sasaran
28. Tujuan Pengembangan Pariwisata Halal
• Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata halal nasional
• Indonesia menjadi tujuan wisata halal favorit dunia
• Terwujudnya industri halal nasional yang kompetitif
• Meningkatnya kualifikasi kelembagaan pariwisata halal nasional
29. SASARAN STRATEGIS
Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Muslim Visitors* 5 juta 5,5 juta 6 juta 6,5 juta 7 juta 7,5 juta
GMTI’s Rank 1 1 1 1 1 1
GMTI’s Industry competitiveness (Services)** 77,8 81 85 89 93 97
IMTI’s commitment on Halal Tourism (MoU)*** 16 30 60 90 140 200
* UNWTO Growth 6% pertahun
** Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019
*** MoU antara kepalaPropinsi/Kabupaten/Kota, MUI, BPJPH, Kementrian terkait dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal.
31. 100 Janji Presiden Nawa Cita
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
2015 – 2019 (RPJMN 2015 –
2019)
Rencana Induk
Pembangunan Pariwisata
(RIPPARNAS) -
PP Nomor 50 Tahun 2011
(i) dukungan kebijakan
untuk memfasilitasi
pengembangan ekonomi
kreatif berbasis pada
eco-tourism
(ii) intersullar tourism
(iii) akses informasi dan
komunikasi yang
terintegrasi dengan
potensi ekonomi lokal
Nawa Cita butir keenam:
“Kami akan meningkatkan
daya saing dengan
memanfaatkan potensi yang
belum tergarap dengan baik
tetapi memberi peluang
besar untuk meningkatkan
akselerasi pertumbuhan
ekonomi nasional, yakni
industri manufaktur, industri
pangan, sektor maritim dan
pariwisata”
meningkatkan kontribusi
pariwisata dalam
peningkatan kesejahteraan
masyarakat, khususnya
masyarakat di daerah tujuan
wisata.
1. Pengembangan destinasi
pariwisata
2. Pengembangan industri
pariwisata
3. Pengembangan
pemasaran pariwisata
4. Pengembangan
kelembagaan pariwisata
Arah Kebijakan dan Strategi Pariwisata Nasional
33. Target dan Indikator Pengembangan
Pariwisata Halal
TARGET
• Halal Tourism Competitiveness
• Business Competitiveness
• Halal Tourism Incorporated
• Foreign Exchange
INDIKATOR
• GMTI’s Rank
• GMTI’s Industry Competitiveness
• IMTI’s Commitment on Halal Tourism Development
• Muslim Visitors
34. Functional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal
Destinasi Industri Kelembagaan Pemasaran
(s1) Amenity:
Mengembangkan fasilitas dan
layanan pariwisata yang ramah
muslim
(s2) Attraction:
Mengembangkan daya tarik
wisata ramah muslim
(s3) Accessibility:
Mengembangkan konektivitas
menuju destinasi pariwisata halal
unggulan
(s4) Investment:
Mendorong terciptanya iklim
investasi pariwisata halal
(s5) Industry Development:
Meningkatkan daya saing industri
melalui pengembangan produk
industri pariwisata yang ramah
muslim (extended services)
(s6) Digital Information System:
Membangun sistem informasi
pariwisata halal untuk
stakeholders
(s7) Ecosystem Development:
Menguatkan kebijakan, sinergitas
stakeholders, tata kelola
sertifikasi, Research and
Development, dan traceability
system (mampu telusur) untuk
pariwisata halal
(s8) Human Resources
Development:
Meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia
yang mendukung pariwisata halal
(s9) Strategi Pemasaran – DOT:
Mensinkronkan pemasaran
berdasarkan DOT (destination,
origin, dan time) dan preferensi
pasar pariwisata halal
(s10) Strategi Promosi – BAS:
Membangun komunikasi
pemasaran dan penjualan
pariwisata halal
(s11) Strategi Media – POSE:
Mengembangkan media promosi
digital pariwisata halal
35. 10 Prioritas
pengembangan
Pariwisata Halal
Halal Tourism
Regulation (S7)
Sertifikasi dan
Standarisasi
(S5)
Muslim Visitor
Guide (S10)
Research and
Development
(S7)
Monitoring dan
Evaluasi IMTI
(All S)
Monitoring dan
Evaluasi DSRA
(All S)
Daya Tarik dan
Paket Wisata
Halal (S1, S2,
S3)
Penguatan
Pemahaman
Pariwisata
Halal (S8)
Marketing
Outreach (S9,
S10, S11)
Digital
Information
System (S6,
S11)
TOP 10
PROGRAM PRIORITAS
PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL
2
1
3
4
5
6
7
8
9
10
37. Target Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 Foreign Exchange Muslim Visitors* 5 juta 5,5 juta 6 juta 6,5 juta 7 juta 7,5 juta
2 Halal Tourism Competitiveness GMTI's Rank 1 1 1 1 1 1
3 Business Competitiveness GMTI's Industry Competitiveness (Services)** 77,8 81 85 89 93 97
4 Halal Tourism Incorporated IMTI's Commitment on Halal Tourism (MoU)*** 16 30 60 90 140 200
***Mou antara Kepala Provinsi/ Kabupaten/ Kota, MUI, BPJPH, Kementerian terkait, dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal. Kenaikan 100% sampai tahun 2021 dan
50% pada tahun 2021 sampai 2024
*UNWTO growth 6% per tahun
Target
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
**Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019
Hal tourism di gambarkan sebagai segala aktivitas yang di perbolehkan dalam hukum islam yang mengatur
The definition consider the Islamic law (shariah) as the basis to deliver tourism products and service to the target customers who are mainly Muslims, such as Halal hotels (shariah compliant hotels), Halal Resorts, Halal restaurants, and Halal trips. The definition claims that the location of activity is not limited to the Muslim world. Therefore it includes services and products that are designed for Muslim travellers in Muslim and non-Muslim countries Furthermore, the definition considers the purpose of travel is not necessarily religious. It may be any of the general motivations of tourism.
Slide 11, 12, 13, 14 dan 15 jadi satu INFOGRAFIS Grand Strategy Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia
.
ACCOMODATION
- RADANA
- SVARGA
PNM -> INVESTORS
OJK -> REGULATORS
Regulator
STANDARIZATION & CERTIFICATION
-BPJPH, MUI, BSN, BNSP, DSN
EDUCATION AND TRANING
STP Par , Sofyan institute
4. Services
5. Investment & Finance
LPDB Syariah,
Poltekpar Lombok
Sofyan Consulting
PP2Par
Puspar UGM
Indonesia Soft
Sate Masukur
Lamun Ombak
16th April 2019 The Presiden of RI Mr. Joko Widodo opening halal park located in the heart of jakarta at Gelora Bung Karno Senayan.
Halal Park was part of Halal District that will be develop in 21.000 Square meter
The opening and the development of halal park as tourism area will open the opportunity for national halal industry growth (SME and other kind of halal business).
Action of implementation
1. Gunakan 3 pillars (halal destination, industry &lembaga, marketing)