[Ringkasan]
Berdasarkan dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Sel merupakan unit dasar penyusun tubuh makhluk hidup yang memiliki berbagai organel dan komponen kimiawi untuk melakukan aktivitas kehidupan. Nukleus berperan sebagai pusat pengontrol sel, sedangkan ribosom dan retikulum endoplasma berperan dalam sintesis protein.
2. Pendahuluan
Pada dasarnya, tubuh tersusun atas banyak sel yang
berukuran mikroskopis. Sel memiliki bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda. Beberapa diantaranya dikelompokkan menjadi
jaringan tertentu.
Tuliskan beberapa permasalahan terkait dengan sel, lalu
diskusikan dengan teman dan guru untuk memprediksi
jawabannya.
3. Daftar Isi
1. Penemuan Sel dan Teori tentang Sel
2. Kisaran Ukuran Sel
3. Tipe Sel
4. Komponen Kimiawi Sel
5. Struktur Sel dan Fungsi
6. Sistem Endomembran
7. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
8. Mekanisme Transpor melalui Membran Plasma
9. Pembelahan Sel
4. Sel pertama kali ditemukan oleh Ilmuwan Inggris
bernama Robert Hooke pada tahun 1665
Sel yang diamati dengan mikroskop sederhana
berupa sel gabus dari dinding sel yang sudah mati.
Pada pengamatannya, Nampak ruang kecil kosong,
sehingga beliau menampakannya dengan sel
(Latin, cellula: kamar kecil)
A. Penemuan Sel dan Teori tentang Sel
5. Penemuan sel mulai berkembang ketika
Antonie Van Leeuwenhoek menjadi orang pertama
yang mengamati sel hidup menggunakan mikroskop
(1674)
Sel yang diamati berasal dari alga Spirogyra sp.
6. Ilmuwan Teori Sel yang Diajukan
Jean Baptiste de Lamarck (1809) Setiap badan hidup merupakan kumpulan sel-sel
Ludoplh Christian Treviranus dan Johann
Jacob Paul Moldenhawer
Individu merupakan kesatuan dari sel-sel
Theodore Dutrochet Sel merupakan elemen fundamental dari organisme
Theodore Schwann dan Matthias Jakob
Schleiden (1838)
Sel merupakan unit dasar kehidupan dan setiap makhluk hidup tersusun
atas sel
Felix Dujardin (1835)
Bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang selalu terdapat dalam
sel hidup
Johannes Purkinje (1840) Protoplasma merupakan cairan dalam sel
Max Schultze
Protoplasma merupakan struktur dasar kehidupan dan merupakan bagian
penting dari sel
7. Ilmuwan Teori Sel yang Diajukan
Rudolf Ludwig Karl Virchow (1858) Sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula e cellula)
Robert Brown
Menemukan inti sel pada sel tanaman anggrek. Nukleus memiliki arti
penting bagi sel karena mengatur seluruh aktivitas dalam sel
R. Strasburger Setiap inti sel berasal dari inti sel sebelumnya melalui pembelahan
C. Bernard
Inti sel merupakan struktur terpenting dari sel yang mengatur seluruh
pekerjaan sel
8. Semua mahluk hidup
tersusun atas sel
Sel merupakan unit
struktural terkecil makhluk
hidup yang menjadi
komponen dasar penyusun
tubuh makhluk hidup
Semua sel berasal dari sel
sebelumnya.
Sel merupakan unit
fungsional karena
melakukan fungsi kehidupan
(contoh : sintesis protein
untuk fisiolofis morfologis
Sel merupakan unit hereditas yang
dapat mewariskan sifat genetik dari
satu generasi ke generasi berikutnya
Berdasarkan hasil penemuan para ahli, dapat
disimpulkan bahwa…
9. ● Sebagian besar sel berukuran 1-
100 μm dengan volume 1-1000
μm³
● Dalam pengamatan sel, diperlukan
mikroskop
B. Kisaran Ukuran Sel
10. Mikroskop Cahaya Mikroskop Elektron
• Pada mikroskop cahaya, cahaya tampak
dilewatkan melalui spesimen
menembus lensa kaca.
• Lensa kaca merefraksi (membelokkan)
cahaya, kemudian bayangan spesimen
diperbesar dan diproyeksikan ke mata
• Digunakan untuk mengkaji spesimen sel
hidup
• Pada mikroskop elektron, cahaya, berkas
elektron difokuskan ke spesimen.
• Panjang gelombang yang dihasilkan
jauh lebih pendek daripada mikroskop
cahaya
• Digunakan untuk mengkaji spesiemn sel
mati (khususnya pengamatan organel
sel)
11. ● Mikroskop Elektron Transmisi
(Transmission Electron Microscope, TEM)
● Digunakan untuk mengkaji struktur ultra
internal sel
Mikroskop Elektron Payar
Mikroskop Elektron
Transmisi
Mikroskop Elektron
● Mikroskop Elektron Transmisi (Scanning
Electron Microscope, TEM)
● Digunakan untuk mengamati permukaan
spesimen
12. C. Tipe Sel
Organisme yang tergolong sel prokariot:
Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria.
Organisme yang tergolong sel eukariot:
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
13. • Prokariotik (Yunani, pro = sebelum, karyon =
inti)
• Sel yang tidak memiliki nukleus
• Materi genetik (DNA) terkonsentrasi pada
nukleoid
• Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler
(plasmid), ribosom untuk sintesis protein,
membran plasma, dan dinding sel
• Sebagian besar memiliki flagella dan pili
• Diameter sekitar 0,1 – 1 μm
• Eukariotik (Yunani, eu = sebenarnya, karyon
= inti)
• Materi genetik dibungkus oleh membran inti
dan memiliki nukleus sebenarnya
• Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus
dan membran inti, terdapat medium cair
berupa sitosol dan organel sel yang tidak
ada pada sel prokariotik
• Diameter sekitar 10 – 100 μm
Sel Prokariot Sel Eukariot
14. Unsur dan senyawa Kimiawi Makhluk
Hidup
• Dalam sel hidup, terdapat senyawa
kimiawi hasil dari aktivitas sel yang
disebut biomolekul
• Seluruh senyawa saling berinteraksi
secara terarah dan teratur sehingga
menunjukkan ciri kehidupan
• Secara umum, tubuh hewan lebih
banyak mengandung protein,
sedangkan tubuh tumbuhan lebih
banyak mengandung karbohidrat
D. Komponen Kimiawi Sel
Jenis
Kandungan Senyawa Kimiawi
Air Karbohidrat Protein Lemak Mineral
Manusia 59 Sedikit 18 18 4
Ayam 56 Sedikit 21 19 3
Jagung 76 20 2 0,7 1,3
Beras 12 80 7 0,3 0,4
Bayam 93 3 2 0,3 1,5
Ragi 72 13 12 1 2
Tabel 1. Komposisi senyawa kimiawi pada tubuh makhluk hidup (dalam % berat)
15. Unsur dan senyawa Kimiawi Makhluk
Hidup
• Komponen sel kimiawi diperlukan untuk
menyusun tubuh makhluk hidup
• Komponen dasar tersebut merupakan unsur
dan senyawa dasar penting untuk aktivitas
sel dalam tubuh makhluk hidup yang
didapatkan dari makanan dan lingkungan
sekitarnya
• Senyawa dasar secara bertahap diubah
menjadi senyawa yang lebih kompleks,
baik secara fungsi maupun strukturnya,
biasa disebut makromolekul
Unsur Jumlah Unsur Jumlah
Oksigen 65 Tembaga 0,001
Karbon 18 Kalsium 1,5
Hidrogen 10 Fosfor 1
Nitrogen 3 Kalium 0,35
Klorin 02 Belerang 0,25
Besi 0,006 Natrium 0,15
Seng 0,003 Magnesium 0,05
Tabel 2. Komposisi unsur penyusun tubuh makhluk hidup (dalam %
berat)
16. Struktur dan Fungsi Makromolekul
• Makromolekul merupakan molekul besar yang terdiri atas banyak
atom atau blok penyusun
• Sebagian besar molekul merupakan polimer atau suatu molekul
panjang yang terdiri atas banyak blok penyusun identik yang
dihubungkan dengan ikatan-ikatan kovalen
• Blok penyusun polimer disebut monomer
• Monomer dihubungkan melalui suatu reaksi kondensasi atau
dehidrasi
• Sel hidup memiliki empat makromolekul, yaitu karbohidrat, lipid,
protein, dan asam nukleat
D. Komponen Kimiawi Sel
17. • Sel memiliki bagian dan organel dengan bentuk yang berbeda bentuk, ukuran, struktur, dan fungsinya
• Untuk mengkaji komponen organel sel dan fungsinya, ahli sitologi menggunakan pendekatan biokimiawi
yang disebut fraksionasi sel untuk mengisolasi komponen sel yang ukurannya berbeda
E. Struktur Sel dan Fungsinya
Sel Eukariotik Hewan Sel Eukariotik Tumbuhan
18. Membran Plasma
• Lapisan tipis dengan ketebalan 8 nm yang
membatasi isi sel dengan lingkungan sekitarnya
• Bersifat semipermeable karena hanya dapat dilewati
ion, molekul, dan senyawa tertentu
• Pada sel hewan dan manusia, membran plasma
terletak di bagian terluar sel, sedangkan pada
tumbuhan, membran plasma dikelilingi oleh dinding
sel
• Membran plasma tersusun dari bahan lipid
(fosfolipid), protein, dan karbohidrat
19. Membran Plasma
• Model struktur membran plasma pertama kali dikemukakan oleh : J. Singer
dan G. Nicolson (1972) → model mozaik fluida
• Model mozaik fluida menyatakan bahwa membran plasma bersifat dinamis
karena molekul lipid dan protein penyusunnya dapat bergerak seperti zat
cair (fluida)
• Membran plasma tersusun atas dua lapisan (bilayer) fosfolipid dan matriks
fluida bilayer yang memiliki banyak jenis protein (misalnya, pada membran
plasma sel darah merah terdapat lebih dari 50 jenis protein)
20. Di bagian kepala pada
permukaan membran yang
bersifat hidrofilik atau suka air
Di bagian ekor yang
tersembunyi di dalam membran
dan bersifat hidrofobik atau
tidak suka air
Komponen Penyusun
Fosfolipid
21. Berdasarkan posisinya,
protein membran terbagi menjadi :
Protein Integral (intrinsik)
Tertanam di antara bilayer fosfolipid.
Protein integral memiliki sisi luar pada
kedua membran yang bersifat hidrofilik dan
bagian dalam yang bersifat hidrofobik
Protein Periferal (Ekstrinsik)
Terikat secara longgar pada permukaan
membran dan pada protein integral
22. Membran Plasma
• Komposisi lipid dan protein antara sisi dalam
dan sisi luar membran bersifat asimetri (tidak
sama).
• Pada permukaan membran, terdapat
karbohidrat berupa oligosakarida → terikat
secara kovalen dengan lipid yang kemudian
disebut glikolipid. Apabila terikat pada protein
disebut dengan glikoprotein
• Keragaman molekul dan lokasi olisakarida
dapat menjadi penanda, contohnya pada
golongan darah
23. Membran Plasma
• Fungsi membran sel :
• Mengontrol masuk dan keluarnya zat dari
atau ke dalam sel
• Sebagai pelindung agar isi sel tidak
keluar
• Sebagai reseptor (penerima rangsangan)
dari luar sel
24. Nukleus (Inti Sel)
• Bagian terpenting dari sel yang memiliki
diameter 5 μm dan diselubungi oleh membran
ganda (membran luar dan dalam) yang
dipisahkan oleh ruangan sekitar 20-40 nm
• Membran inti tersusun atas lipid dan protein
• Di dalam nukleus, terdapat nukleoplasma
(plasma inti), nukleolus (anak inti berbentuk
bola, berwarna pekat, dan menempel pada
kromatin), dan benang kromatin
• Saat sel membelah, benang kromatin akan
memendek dan menebal → kromosom
25. Nukleus (Inti Sel)
• Fungsi nukleus:
• Mengontrol sintesis protein dengan cara
menyintesis mRNA sesuai dengan
perintah DNA
• Mengendalikan proses metabolisme sel
• Menyimpan informasi genetik berupa
DNA dan tempat penggandaan DNA
26. Sitoplasma
• Cairan sel yang terletak di dalam sel dan di luar
inti sel, dan organel sel
• Cairannya berupa koloid homogen yang jernih
dan mengandung nutrien, ion, garam, dan
molekul organik
• Sitoplasma dapat mengalami perubahan dari
fase sol (konsentrasi air tinggi) ke fase gel
(konsentrasi air rendah) dan sebaliknya
27. Sitoplasma
• Fungsi sitoplasma :
• Tempat organel sel dan sitoskeleton
• Memungkinkan terjadinya pergerakan
organel sel oleh aliran sitoplasma
• Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel
• Untuk menyimpan molekul-molekul organik
(misalnya karbohidrat, lemak, protein, dan
enzim)
28. Ribosom
• Berbentuk butiran kecil dengan diameter
sekitar 20-22 nm
• Sel-sel tertentu dengan laju sintesis protein
yang tinggi (misalnya sel hati) akan memiliki
jumlah ribosom yang sangat banyak hingga
mencapai jutaan
29. Ribosom
• Ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu :
• Ribosom bebas : tersuspensi dalam sitosol
dan berfungsi untuk menyintesis protein
yang akan berfungsi di dalam sitosol,
seperti enzim metabolisme
• Ribosom terikat : menempel pada
retikulum endoplasma dan berfungsi untuk
menyintesis protein yang akan dimasukkan
ke membran RE, sekresi protein, serta
pembungkusan pada organel tertentu
seperti lisosom
30. Sintesis Protein
• Proses pencetakan protein dalam sel
• Protein merupakan senyawa yang tersusun atas polimer-polimer yang
dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein bersifat sebagai pengendali dan zat
pembangun makhluk hidup ditentukan oleh jumlah, jenis, dan urutan asam amino
yang menyusunnya. Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh DNA
• Sintesis protein bertujuan untuk pembentukan sifat struktural, fungsional, serta
reproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sel
• Dalam tubuh, sintesis protein bertujuan untuk menghasilkan hormon, enzim,
antibodi, sumber energi, dan perbaikan sel
31. Retikulum Endoplasma
• Membran berbentuk labirin yang
berhubungan dengan selubung inti sel
• Retikulum endoplasma meliputi lebih dari
separuh total membran di dalam sel
• Retikulum endoplasma tersusun atas jaring-
jaring tubula dan gelembung membran
sisterna
32. Retikulum Endoplasma
• Retikulum endoplasma dapat dibedakan
menjadi :
• Retikulum endoplasma halus (tidak
bergranula) : berperan dalam proses
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat,
dan menetralisir racun.
• Retikulum endoplasma kasar (tidak
bergranula, jika permukaannya
(bergranula) : berperan membentuk
fosfolipid membrannya sendiri dan
sintesis protein sekretori
33. Badan Golgi
• Ditemukan pertama kali oleh Camillo Golgi
(1898) di sel kelenjar
• Badan golgi tersusun atas tumpukan kantong
membran pipih sisterna dan vesikula
• Berperan sebagai pusat produksi, pergudangan,
penyortiran, dan pengiriman produk sel
• Badan golgi pada tumbuhan → diktiosom
34. Badan Golgi
• Fungsi badan golgi :
• Berperan dalam sekresi atau membentuk
vesikula yang berisi enzim untuk sekresi
dan makromolekul, seperti polisakarida
dan asam hialuronat
• Membentuk akrosom pada spermatozoa,
membran plasma dari vesikula yang
dilepaskan, dan dinding sel (khusus pada
tumbuhan)
35. Lisosom
• Organel kecil berdiameter 0,1 μm dan berbentuk
seperti vesikel yang diselubungi oleh membran
tunggal
• Lisosom dibuat di retikulum endoplasma kasar
dan ditransfer ke badan golgi
• Berisi enzim hidrolitik yang mencerna
makromolekul, contoh :
• enzim nuklease yang menghidrolisis
protein
• enzim lipase yang menghidrolisis lipid
36. Lisosom
• Fungsi lisosom :
• Berperan dalam pencernaan intrasel
• Berperan pada proses fagositosis
dengan cara menelan dan mencerna
partikel yang lebih kecil
37. Pada sel manusia, sel makrofag memfagositosis
bakteri atau kuman penyakit lainnya
Autofag
Menelan dan mendaur ulang
organel yang rusak
Autolisis
Perusakan sel sendiri dengan cara
membebaskan semua isi lisosom
Contoh : hillangnya ekor katak
saat metamorfosis
38. Pompe
Ketiadaan enzim lisosom untuk
memecah polisakarida sehingga
terjadi penumpukan glikogen →
kerusakan hati
Tay-Sachs
Enzim pencerna lipid inaktif atau
hilang sehingga terjadi
penimbunan lipid → merusak
otak
Penyakit akibat
kerusakan lisosom
39. Peroksisom
• Organel berbentuk kantong agak bulat
• Terbentuk dari penggabungan protein dan
lipid dalam sitosol
• Mengandung enzim oksidase (berperan dalam
memindahkan hydrogen dari suatu substrat
dan bereaksi dengan oksigen membentuk
hydrogen peroksida) dan katalase
40. Peroksisom
• Fungsi peroksisom :
• Menghasilkan enzim oksidase dan
katalase
• Memecah asam lemak menjadi molekul
kecil sebagai bahan bakar respirasi sel
• Dalam sel hati, berperan dalam
menetralisir racun alkohol dan senyawa
berbahaya lain
41. Glioksisom
• Sejenis peroksisom yang ditemukan pada
jaringan penyimpan lemak tumbuhan
• Fungsi : menghasilkan enzim untuk mengubah
asam lemak menjadi gula yang digunakan
sebagai sumber energi saat biji berkecambah
42. Mitokondria
• Organel berbentuk silinder dengan panjang 1-
10 μm dan diselubungi dua membran
(membran luar dan dalam)
• Lipatan membran dalam mitokondria → krista,
berperan untuk memperlua membran
sehingga dapat meningkatkan produktivitas
respirasi sel
• Membran dalam membentuk dua ruangan
internal, yaitu ruang sempit intermembran dan
ruangan matriks (berisi enzim respirasi sel,
ribosom, RNA, dan DNA)
43. Mitokondria
• Disebut sebagai organel semiotonom →
memiliki DNA yang dapat mengatur sintesis
protein seperti yang dilakukan oleh ribosom
• Jumlah mitokondria tergantung aktivitas sel
• Berperan dalam respirasi atau metabolisme
energi dalam sel sehingga dihasilkan ATP
44. Plastida
• Organel penyimpan materi yang diselubungi
membran ganda (dipisahkan ruang sempit
intermembran)
• Hanya terdapat pada sel tumbuhan dan alga
45. Komoplas
Jenis Plastida
Leukoplas
Plastida berwarna putih atau
tidak berwarna. Berdasarkan
jenis materi, dibagi menjadi :
amiloplas, elaioplas, dan
proteoplas
Kloroplas
Plastida berbentuk seperti
lensa, termasuk dalam organel
semiotonom (memiliki DNA
dan ribosom)
Tersusun atas tilakoid dan
stroma
Plastida yang mengandung
pigmen selain klorofil,
contoh : fikoeritrin dan
karoten
46. Vakuola
• Organel berbentuk vesikula besar berisi cairan
dan diselubungi membran tunggal
• Terbentuk karena pelipatan membran sel ke
arah dalam
• Vakuola berukuran besar dapat terbentuk dari
gabungan vakuola kecil, baik dari retikulum
endoplasma maupun ribosom
47. Jenis Vakuola
(pada organisme bersel satu)
Vakuola Makanan
Dibentuk saat fagositosis dan
berfungsi mencerna serta
mengedarkan hasil pencernaan
ke seluruh bagian sel
Vakuola Kontraktil
Berfungsi sebagai
osmoregulator, yaitu pengatur
tekanan osmosis sel dengan
cara memompa air yang
berlebihan ke luar sel
48. Vakuola pada Tumbuhan
• Pada sel tumbuhan, dibatasi oleh membran
tonoplas
• Vakuola pada tumbuhan berukuran cukup
besar dan dapat berperan sebagai lisosom
(akan semakin besar seiring pertambahan
umur)
49. Vakuola pada Tumbuhan
• Fungsi vakuola pada tumbuhan :
• Menyimpan gas, senyawa organik, ion
anorganik, pigmen (daun, buah, dan
bunga), dan senyawa beracun atau
aroma tidak sedap (bentuk perlindungan
diri)
• Menyerap air sehingga sel menjadi lebih
besar
• Tempat pembuangan akumulasi zat
berbahaya hasil metabolisme
50. Sentrosom atau Sentriol
• Organel tempat tumbuhnya mikrotubula yang
terletak di dekat nukleus
• Pada sentrosom, terdapat satu pasang sentriol
berbentuk silinder dan tersusun atas 9 pasang
triplet mikrotubula
• Sentriol dapat bereplikasi dan membentuk
benang-benang spindel saat proses
pembelahan sel
51. Sitoskeleton
• Kerangka sel yang kuat dan lentur, berupa
jalinan serabut yang tersebar di seluruh
sitoplasma
• Berfungsi untuk menyokong dan
mempertahankan bentuk sel, serta tempat
bertambatnya beberapa organel sel
• Bisa dibongkar dan dirakit kembali pada sel
53. Mikrotubula
• Berbentuk seperti batang lurus yang berongga
dengan diameter 25 nm dan panjang 200 nm
• Terbentuk dari protein globular tubulin
• Fungsi mikrotubula :
• Memberi bentuk sel
• Jalur pergerakan organel yang memiliki
molekul motor, seperti vesikula
sekrektori
• Berperan dalam pemisahan kromosom
saat pembelahan sel
54. • Berbentuk padat dengan diameter 7 nm,
terdiri atas rantai ganda dari subunit aktin
terlilit
• Aktin merupakan protein glubolar
• Fungsi mikrofilamen :
• Bergabung dengan protein lain
membentuk jalinan tiga dimensi untuk
menyokong bentuk sel
• Menyebabkan lapisan sitoplasma luar
berbentuk gel
• Membentuk susunan sejajar berselang-
seling dengan filamen miosin pada otot
Mikrofilamen
55. • Fungsi mikrofilamen :
• Pada tumbuhan, interaksi aktin dan
miosin serta transformasi sol ke gel
menyebabkan aliran sitoplasma ke
dalam sel
• Mengatur motilitas sel
• Membentuk inti mikrovili, penonjolan
halus yang memperluas permukaan sel
• Membentuk alur pembelahan sel
Mikrofilamen
56. Filamen Intermediet
• Berupa serabut protein dengan diameter 8-12
nm yang menggulung seperti kabel dan lebih
tebal dari mikrofilamen
• Tersusun dari subunit protein → keratin
• Fungsi filamen intermediet :
• Memperkuat bentuk sel
• Menjaga kestabilan posisi organel
• Tempat nukleus bertaut
• Membentuk lamina nukleus yang
melapisi bagian dalam selubung nukleus
57. Dinding sel
• Ketebalan sekitar 0,1 μm hingga beberapa
mikrometer
• Terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga
• Sel tumbuhan muda mula-mula membentuk
dinding sel primer lentur dan tipis, diantara
dinding primer antarsel terbentuk lamella
tengah dari pektin (polisakarida lengket)
• Saat dewasa, terbentuk dinding sekunder dari
selulosa yang kaku
58. Dinding sel
• Terdapat noktah (bagian yang tidak menebal)
→ terbentuk hubungan antarplasma yang
disebut plasmodesmata
• Fungsi dinding sel :
• Melindungi sel
• Mempertahankan bentuk sel
• Mencegah penyerapan air berlebihan
59. F. Sistem Endomembran
Sistem endomembran,
yaitu berbagai jenis membran dari organel-organel yang
dihubungkan melalui sambungan fisik secara langsung atau
transfer segmen membran berupa vesikula.
60. Selubung nukleus bersinggungan dengan
RE (retikulum endoplasma) kasar dan RE
halus
Mekanisme Sistem Endomembran
RE menghasilkan membran berbentuk
vesikula transpor yang bergerak menuju
badan golgi
Pada badan golgi atau organel lainnya,
terdapat modifikasi dan pelepasan
vesikula menjadi lisosom dan vakuola
Vesikula yang dihasilkan RE dapat
bergabung untuk memperluas membran
plasma dan menghasilkan protein
sekretori / produk lain ke luar sel
61. G. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
Sel eukariotik yang dibedakan berdasarkan organisme
Hewan Tumbuhan
• Berukuran 10-30 μm.
• Berperan sebagai konsumen
(akibat adanya perbedaan
organel).
• Berukuran 10-100 μm.
• Berperan sebagai produsen
(mampu membuat makanan
sendiri).
62. H. Mekanisme Transpor melalui Membran Plasma
Bagian dari interaksi sel untuk bertahan hidup
Tujuan Transpor Zat
• Memasukkan gula, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.
• Respirasi sel
• Mengatur konsentrasi ion anorganik sel.
• Menjaga kestabilan pH dan konsentrasi zat untuk mendukung kerja
enzim.
63. Transpor Zat
Berdasarkan penggunaan energi untuk melalui
membran
Transpor Aktif
Transpor Pasif
Transportasi sel yang dilakukan
melalui membran tanpa energi.
Terdiri dari : difusi, difusi
dipermudah, dan osmosis.
Transportasi zat melalui membran
yang melawan gradien
konsentrasi (perlu energi).
Terdiri dari : pompa ion,
kotranspor, dan endositosis-
eksositosis.
64. Difusi
Proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas, atau cairan dari konsentrasi
lebih tinggi ke rendah sehingga tercapai suatu keseimbangan.
• Dapat berdifusi menuruni gradien
konsentrasi secara spontan melalui
membran ganda fosfolipid.
• Gradien konsentrasi : energi
potensial yang mendukung dan
mengarahkan pergerakan sel.
65. Difusi Dipermudah
Terdapat protein spesifik yang membentuk saluran protein dan protein transpor pada membran sel
Saluran Protein Protein Transpor
• Berperan dalam difusi molekul polar berukuran
besar (seperti asam amino) dan ion melalui protein
integral
• Saluran protein dapat membuka dan menutup
karena rangsangan listrik atau kimiawi
• Proses difusinya bersifat spesifik terhadap zat dan
tempat pengikatan (dapat berubah bentuk
menyesuaikan dengan zat) → mempermudah difusi
asam amino dan glukosa
• Pada penyakit sistinuria → tidak terjadi transpor
asam amino, akibatnya terbentuk batu ginjal
66. Larutan dengan konsentrasi zat
terlarut sama dengan pelarut
Larutan dengan konsentrasi zat
terlarut yang rendah
Osmosis
Larutan dengan konsentrasi zat
terlarut yang tinggi
Proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan konsentrasi rendah ke tinggi melalui selaput
selektif permeabel
Hipertonik Hipotonik
Isotonik
67. Osmosis
• Pada umumnya, larutan memiliki potensial osmosis, yaitu tekanan osmosis pada
larutan.
• Tekanan osmosis : tekanan yang diperlukan untuk menahan pergerakan pelarut (air)
melalui membran selektif permeable.
• Alat untuk mengukur tekanan osmosis : osmometer.
• Terdapat 2 jenis osmosis, yaitu osmosis pada sel berdinding dan sel tidak
berdinding.
68. Osmosis pada Sel Berdinding
Terjadi di :
sel tumbuhan, alga, dan jamur.
Plasmolisis Flaccid Turgid
69. Osmosis pada Sel Tidak Berdinding
Terjadi di : sel hewan
Organisme bersel satu memiliki osmoregulator (kontrol keseimbangan air)
Krenasi Normal Hemolisis
70. Pompa Ion
• Transpor ion melalui membran dengan cara melalui proses pertukaran ion dari dalam sel
dengan ion di luar sel.
• sumber energi berupa ATP yang dapat mentransfer gugus fosfat terminalnya ke protein
transpor sehingga terjadi perubahan konformasi pada protein transpor.
• Contoh : pompa ion natrium kalium (Na+ dan K+).
Kotranspor
• Transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya.
• Prosesnya melibatkan dua protein transpor dengan energi berupa ATP
• Contoh : kotranspor berupa pompa H+ yang menggerakkan transpor sukrosa di sel
tumbuhan
71. Eksositosis dan Endositosis
Transpor patikel dan molekul besar melalui pelipatan membran plasma
atau pembentukan vesikula
• Vesikula berisi makromolekul dari
badan golgi yang dipindahkan oleh
sitoskeleton untuk bergabung dengan
membran plasma, kemudian vesikula
menumpahkan isinya ke luar sel
• Dilakukan oleh sel sekretori, seperti
sel pankreas → produksi insulin
Sel Pankreas
72. Endositosis
Makromolekul dikelilingi membran plasma yang melipat membentuk vesikula,
lalu vesikula masuk ke dalam sel
Tiga Jenis
Fagositosis Pinositosis
Endositosis
diperantarai Reseptor
Terjadi saat sel
menelan partikel pada
dengan pseupodia
yang selanjutnya
dibungkus vakuola
Terjadi saat fluida
ekstraseluler masuk
ke lipatan membran
plasma membentuk
vesikula kecil
Terjadi saat fluida
ekstraseluler terikat
reseptor spesifik yang
berkumpul pada
lubang yang dilapisi
protein
73. I. Pembelahan Sel
Proses pembelahan sel induk yang mewariskan sifat genetik ke sel anakan
Pembelahan sel langsung
(Amitosis)
Pembelahan sel tidak langsung
Pembelahan sel secara
langsung atau spontan tanpa
melalui tahap-tahap
pembelahan yang terjadi pada
sel prokariotik dan disebut juga
pembelahan biner
74. Pembelahan Sel Tidak Langsung
Melibatkan dua fase berbeda
Mitosis Meiosis
Terjadi pada sel somatik Terjadi pada sel gamet
76. Interfase
Dikenal dengan fasa persiapan (90% durasi siklus sel) bagi sel untuk mengumpulkan energi yang akan
digunakan untuk tumbuh, replikasi DNA, dan pembentukan organel dalam sitoplasma.
Tiga sub-fase Interfase
Fase G1 (gap-1) Fase S (sintesis) Fase G2 (gap-2)
Sel mengalami
pertumbuhan
sehingga tampak
lebih besar,
durasi : 6-12 jam
Sintesis dan replikasi
DNA, durasi : 6-8 jam
Sel bertumbuh lagi
dan terbentuk organel
sehingga sel siap
membelah
durasi : 3-4 jam
77. Mitosis
• Pembelahan inti sel yang akan diturunkan pada kedua sel anak.
• Sifatnya sama dengan induknya, yaitu diploid (2n).
• Durasi fase ; 1 jam (berdasarkan siklus sel hewan, waktu total 18-24
jam).
Profase Prometafase Metafase
Anafase Telofase
78. Profase
• Fase dengan kebutuhan energi terbanyak
• Benang kromatin tergulung dan menebal menjadi kromosom
• Nukleus menghilang → tidak ada transkripsi DNA
• Pada sitoplasma, terbentukgelendong mitotik yang terbentuk dari
mikrotubula
79. Prometafase
• Membran inti terfragmentasi, melebur, dan menghilang sehingga
mikrotubula masuk dan berinteraksi dengan kromosom
• Berkas mikrotubula memanjang dari setiap kutub ke arah
pertengahan sel. Sebagian melekat pada kinetokor
80. Metafase
• Fase dengan durasi tercepat
• Kromosom bergerak dan berjajar di tengah sel yang disebut bidang
ekuatorial atau lempeng metafase
• Sentromer dari keseluruhan kromosom membuat formasi satu baris
dan kinetokor dari kromatid saudara melekat pada mikrotubula yang
berasal dari kutub berlawanan
81. Anafase
• Pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah sehingga
kromatis terpisah dan tebentuk kromosom lengkap
• Tiap kromatid bergerak ke arah kutub berlawanan saat mikrotubula
kinetokor memendek
• Mikrotubula nonkinetokor terus memanjang sehingga kutub sel
berpindah jauh
• Pada akhir anaphase, kutub kedua se; punya kromosom dengan
jumlah ekuivalen (2n)
82. Telofase
• Mikrotubula nonkinetokor memanjang lagi sehingga sel akan
memanjang
• Terbentuk nukleolus pada kedua kutub sel
• Kromosom kedua kutub menjadi benang-benang kromatin
• Gelondong beregenerasi sehingga membran inti terbentuk dari
fragmen membran inti sel induk
83. Sitokinesis
• Pembelahan sitoplasma diikuti dengan pembentukan alur pembelahan di bidang ekuatorial
• Terdapat cincin kontraktil yang tersusun atas molekul protein miosin dan mikrofilamen aktin
• Pada sel tumbuhan, sitokonesis tidak melakukan alur pembelahan
84. Meiosis
• Jenis pembelahan sel dua tahap yang menghasilkan 4 sel anakan
dengan jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya
• Dalam satu tahapan meiosis : profase, metafase, anafase, telofase,
dan sitokinesis
• Dilakukan oleh sel eukariotik
Interfase 1 Meiosis 1 Meiosis 2
85. Glosarium
• DNA : Asam deoksiribonukleat
• Fagositosis : kemampuan untuk menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel-sel yang sudah tua atau
rusak
• Kotranspor : transpor aktif zat tertentu yang dapat menggerakkan transpor zat terlarut lainnya
• Krenasi : keadaan sel hewan mengerut karena berada dalam larutan hipertonik
• Kromatin : materi genetik berupa benang-benang
• Kromoplas : plastida yang mengandung pigmen selain klorofil.
• Kromosom : benang-benang kromatin yang memendek dan menebal
• Mikrotubula : sitoskeleton yang berbentuk batang lurus berongga berbahan dasar proten globular
tubulin
• Osmosis : bergeraknya molekul pelarut berupa air dari larutan konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
melalui selaput membran selektif permeabel
86. Glosarium
• Pinositosis : sel memasukkan fluida ekstraseluler ke dalam lipatan membran plasma yang membentuk
vesikula kecil
• Plasmolisis : air di dalam sel keluar sehingga sel mengerut dan membran plasma tertarik menjauhi
dinding sel
• Plastida : Organel penyimpan materi di sel tumbuhan
• Pompa ion : transpor ion melalui membran dengan cara mempertukarkan ion dari dalam ke luar sel
• Sel eukariotik : sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya atau materi genetik berupa DNA dibungkus
membran inti
• Sel prokariotik: sel yang belum memiliki nukleus
• Turgid : keadaan sel tumbuhan membengkak pada batas normal karena berada dalam larutan hipotonik