2. Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan arti sehat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. Menjelaskan pengertian farmakologi
3. Menjelaskan arti dan fungsi obat
4. Menjelaskan pengaruh obat dan proses yang dialami obat dalam tubuh
5. Menjelaskan jenis obat dan kaitannya dengan sistem tubuh
6. Menjelaskan pengawasan obat
3. Daftar Pustaka
1. Moh. Anief, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta 2000.
2. Djamhuri Agus,Sinopsis Farmakologi dengan Terapan
Khusus di Klinik dan Perawatan Penerbit Hipokrates
Jakarta,1992
3. Judono R.H., Farmakologi, Yayasan Badan Penerbit Gajah
Mada, Yogyakarta,1974
4. Sartono, Obat Wajib Apotik, PT Gramedia Pustaka Utama,
Edisi III 2000
5. ISO Indonesia , Edisi Farmakoterapi , Volume XXXII,
1999
4. Arti Sehat
&
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Sehat adalah kebutuhan setiap manusia hidup
Sehat dartikan sebagai keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang dapat hidup produktif secara ekonomi dan sosial
Tak seorang pun ingin menderita sakit dan bagi yang terlanjur sakit akan berusaha untuk sehat
kembali. Orang yang sehat bahkan berusaha dengan berbagai cara untuk memperlambat proses
penuaan ( aging )
Sehat selama ini dipahami dipengaruhi oleh 4 faktor yakni : genetis, lingkungan, pelayanan
kesehatan dan perilaku
7. Perilaku Hidup Sehat
Perilaku Hidup Sehat mencakup :
Pilihan AsupanMakanan
Apa yang layak dimakan
Apa yang layak dipikirkan
Apa yang layak disyukuri
Pilihan gayahiduplayak
Apa yang layak dikerjakan
Apa yang layak dipertahankan
Apa yang layak diubah
Pilihan menjadikritis
Menjadi cerdas dan selektif
Pemberdayaan diri
8. Sejarah Farmakologi
Sejak zaman purbakala manusia telah dihadapkan pada
masalah kesehatan yang memaksa dirinya mencari
pengobatan Para ahli pengobatan memperoleh
pengetahuan tentang obat dan cara pengobatan hanya
berdasarkan intuisi dan pengalaman empiris.
Baru pada 400 tahun sebelum masehi berdiri sekolah
kedokteran di Yunani yang salah satu alumninya
bernama Hipokrates yang memperkenalkan cara-cara
pengobatan yang rasional dan etis .
Tahun 1240 Kaisar Frederick II memberikan maklumat
kepada rakyatnya tentang pemisahan Kedokteran dan
Farmasi dengan tujuan agar masyarakat mendapat
perawatan medis yang layak serta memperoleh obat (
farmacon ) yang cocok yang dapat dipertanggung
jawabkan
Konsep pemisahan tersebut hingga kini dirasakan oleh
masyarakat dunia
9. Pengertian Farmakologi
Farmakologi berasal dari
kata farmacon yang berarti
obat dan logos yang berarti
ilmu sehingga
Farmakologi didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari
tentang obat khususnya yang
berkaitan dengan pengaruh
sifaf fisika-kimiawinya terhadap
tubuh, respons bagian-bagian
tubuh terhadap sifat obat ,nasib
yang dialami obat dalam tubuh
dan kegunaan obat bagi
kesembuhan.
Terkait dengan Farmakologi
tersebut adalah ilmu tentang :
Farmakodinamika
Farmakokinetika
Toksikologi
Farmakoterapeutika
Farmakognosi
Farmasi
10. Farmakodinamika
Farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengaruh obat terhadap tubuh
Obat dapat mempengaruhi seluruh atau bagian-bagian
tertentu dari tubuh . Pengaruh tersebut disebut pengaruh
farmakologis.
Pengaruh atau efek obat meliputi :
Efek terapi ( Indikasi )
Kontraindikasi
Toksisitas
Efek samping
Interaksi
11. Farmakokinetika
Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana obat diperlakukan oleh tubuh.
Farmakokinetika juga dikenal dengan ilmu ADME yakni
ilmu yang mempelajari Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan
Sekresi termasuk didalamnya dibahas tentang ketersedian bahan
aktif obat dalam tubuh ( bioavailabilitas )
Absorpsi obat dalam usus sangat dipengaruhi PH cairan lambung
Hal ini menyebabkan ada obat yang diberikan sebelum atau sesudah
makan
Obat yang diberikan sebelum makan ( Covering agents ), appetizers (
stomachica ) dan obat-obat yang tak tahan terhadap asam lambung
( penicillin )
12. Farmakokinetika
Distribusi obat diawali dengan absorpsi dimana obat terlebih dahulu
menembus membran sel masuk kedalam cairan interstisiil . Obat dalam
tubuh terikat oleh protein plasma dalam keadaan reversible
Biotransformasi obat sebagian besar terjadi di hepar terutama oleh enzym
mikrosomal untuk mengurangi toksisitas dan ekskresi
Reaksi kimia yang terjadi dalam biotransformasi dapat dibedakan
kedalam 2 golongan :
Reaksi sintetik ( konyugasi ) yang dapat mengurangi toksisitas
Reaksi ini memerlukan ATP sebagai sumber energi
Reaksi non –sintetik berupa oksidasi, reduksi dan hydrolisa
Reaksi ini memerlukan NADPH ( Nicotinamida Adenin Dinucleotide Phosphate
Hydrogen )
13. Farmakokinetika
Ekskresi obat dilakukan oleh organ tubuh seperti :
Renal
Hepar
Pulmo
Kelenjar ASI
Kelenjar Keringat
Kelenjar ludah
Obat-obat yang tidak dapat diekskresi dikeluarkan lewat faeces
14. Proses yang dialami obat dalam tubuh
Obat Eksekresi
Distribusi
Metabolisme/biotranformasi
Absorpsi
Fase-fase yang dialami oleh obat dalam tubuh ada 3 tingkatan :
Fase biofarmaseutik
Fase farmakokinetik
Fase farmakodinamik
15. OBAT DAN MASALAHNYA
Obat adalah zat atau bahan
yang digunakan untuk
diagnotis,pencegahan,
pengobatan ( therapy ) dan
pemulihan penyakit
Pengobatan dengan obat
disebut Farmakoterapi
Pengobatan tanpa obat disebut
Non Farmakoterapi a.l.
Psychoterapi,
Fisioterapi,hydroterapi, Ozon –
terapi, color –therapi, music-
therapy, speech-therapy etc.
Perilaku masyarakat dalam
mencari kesembuhan
terhadappenyakit yang
dideritanya berdasarkan SKRT
dikategorikan sbb:
Tidak berbuat apa-apa 5 %
Pergi ke Dokter 18
%
Mengobati Sendiri 77
%
Caranya sendiri
Minum jamu
Menggunakan
obat yang dijual
bebas
16. OBAT DAN PENGAWASANNYA
Obat adalah ibarat madu disatu sisi dan racun disisi
lainnya
Obat adalah kebutuhan dasar masyarakat oleh karenanya
harus diawasi peredaran dan pengunaannya
Pengawasan obat dulu dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan dan kini dilakukan oleh
Badan Pengawasan obat dan Makanan
(Badan POM )
17. Fungsi Obat dalam tubuh
Merangsang ( stimulasi ) dan menekan ( depresi )
fungsi spesifik dari sel tubuh
Membunuh atau menghambat aktivitas sel-sel asing
dan bakteri
Menimbulkan aksi non spesifik
Mensubstitusi zat-zat tertentu yang diperlukan oleh
tubuh
18. Obat & Therapi
Therapi diterjemahkan dengan pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat diistilahkan
dengan farmakoterapi
Pengobatan tanpa obat disebut non farmakoterapi
20. Tujuan Insruksional
1. Menjelaskan sistem tubuh
2. Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh
4. Menjelaskan berbagai cara-cara pemberian obat
5. Menjelaskan penggolongan obat menurut tujuan terapii
21. Sistem Tubuh
Sistem tubuh dalam garis besarnya terdiri dari sub sistem:
Sistem Syaraf
Sistem Hormonal
Sistem Sirkulasi
Sistem Ekskresi
Sistem-sistem tersebut dikendalikan 3 unsur yakni air, udara
dan panas Untuk sehat ketiga unsur tersebut harus selalu
dalam keadaan seimbang. Sistem tubuh seimbang apabila :
Makan ,istirahat tidur teratur
Pencernaan berfungsi baik
Ekskresi bekerja optimal
Kelima inderanya berfungsi menerima rangsangan dengan baik
22. ANATOMI TUBUH MANUSIA
Anatomi tubuh manusia terdiri dari bagian-bagian yang lunak, keras dan cair :
1. Bagian yang lunak :
Daging,otak,jantung, paru, mata,hati dll
2. Bagian Yang keras :
Tulang
3. Bagian yang Cair
Darah
23. Sistem Kerangka
Bagian yang keras dari tubuh membentuk sistem
kerangka:
1. Tulang kepala ( Tengkorak )
2. Tulang badan
3. Tulang Anggota Tubuh
Secara lebih rinci tulang-tulang tersebut sbb :
1. Tengkorak
2. Tulang leher
3. Tulang rusuk
4. Tulang panggul
5. Tulang lengan
6. Tulang hasta
7. Tulang pengumpil
8. Tulang jari tangan
9. Tulang paha
10. Tulang kering
11. Tulang betis
12. Tulang jari kaki
Catatan:
Fungsidaritulang-tulangtersebutadalahmelindungi
danmemberikekuatangerak
24. Organ Dalam Tubuh
Organ dalam tubuhterdiri dari :
Otak
Mulutdankerongkongan
Pernafasan
Dada
Perut
Usus
Porosusus
Perkemihan
25. Darah dalam Tubuh
Fungsi darah dalam tubuh :
Sebagai alat angkut (transportasi )
Memberantas penyakit
Mengatur suhu tubuh
Menutup luka
Pertahanan tubuh terhadap kuman
27. Penggolongan obat
Berdasarkan tujuan terapinya :
Obat Diagnotis
Obat Farmakodinamis
Obat Chemoterapeutika
Obat Substitusi
Berdasarkan ketentuan pembatasan pemakaian di pasaran
Obat Bebas
Obat Bebas Terbatas ( Daftar W )
Obat Keras ( Daftar G )
Obat Psikotropika
Obat Narkotika ( Daftar O )
Berdasarkan vital tidaknya bagi penyediaan disarana pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit
Vital
Esensial
Non Esensial
Berdasarkan ketentuan nama dalam perdagangan
Obat paten
Obat Generik
28. Obat Esensial & Obat Generik
Obat Esensial ( Drug Of Choice )
DOEN untuk sarana pelayanan kesehatan dasar
Formularium Rumah Sakit untuk rumah sakit
Obat Generik
obat yang dipasarkan dengan nama bahan aktifnya (nama
kimia) yang tujuannya adalah untuk mengendalikan harga
obat yang terjangkau bagi masyarakat namun dari segi
kualitas dan keamanannya sama dengan obat paten
29. Pengaruh Obat
Sistemik (keseluruh tubuh yang melewati peredaran
darah), a.l :
- oral
- oromukosal (sublingual, bucal)
- injeksi (subcutan, intra muskular, intra vena, intra
arteri, intra cutan, intra lumbal / intra tekal, intra
peritonial, intra cardial, intra pleura, intra articuler)
- implantasi
- rektal
- transdermal
30. Lokal (efek setempat)
- percutan / kulit
- inhalasi
- mukosa mata / telinga
- intra vaginal
- intra nasal
31. Berbagai istilah tentang pengaruh (efek )
obat
Pengaruh additif
Pengaruh adiktif
Pengaruh habituasi
Pengaruh sinergistik
Withdrawal Syndrome
Toleransi
Tachyphylaxis
Kumulasi
Placebo
Inkompatibilitas
Efek Samping
Idiosinkrasi
Allergi
Fotosensitasi
Efek toksik
Resistensi
32. Mekanisme Kerja Obat
Secara fisika, a.l : obat diuresis
Secara kimia, a.l : antasida lambung
Proses metabolisme, a.l : antibiotika mengganggu
pembntukan dinding sel pd bakteri
Secara kompetisi saingan, a.l : sulfonamida
33. Dosis ( Takaran Obat )
Ilmu tentang pemberian obat disebut Posologi
Dosis obat dibedakan atas :
Dosis Minimalis
Dosis Therapi
Dosis Maksimalis
Dosis Toksikalis
Dosis Letalis
34. 6 Hal yang harus diperhatikan dalam
Pemberian Obat
A. Tepat pasien
B. Tepat obat
C. Tepat waktu
D. Tepat dosis
E. Tepat rute (cara pemberian)
F. Tepat dokumentasi
35. Indeks Farmakoterapi
1. Antiinfektikum
2. Antineoplastikum
3. Immunoglukosidum
4. Obat Bantuan dan Penolong
5. Obat metabolisme dan Gizi
6. Obat Sistem Endokrin
7. Depresan Sistem syaraf
8. Antiradang, antireumatik dan
antiencok
9. Psikotropika
10. Anti sistem syaraf lain
11. Relaksan otot
12. Obat kardiovaskular
13. Obat darah
14. Obat Saluran Nafas
15. Obat Saluran Cerna
16. Obat Saluran urogenital
17. Obat kulit dermatologikum
18. Obat Telinga ( oticum )
19. Obat Mata ( oftamologikum )
20. Obat Mulut & Gigi
21. Obat anti Parasit
22. Obat lain-lain
36. Tujuan Instruksional :
1. Menjelaskan susunan saraf
2. Menjelaskan penggolongan obat menurut pengaruhnya
terhadap sistem kerja saraf
3. Menjelaskan jenis obat-obat Susunan Saraf Pusat
37. Susunan Syaraf dibedakan atas 2 yakni :
Susunan Syaraf Pusat
Susunan Syaraf Otonom
Anatomi Susunan Syaraf Pusat meliputi
cerebrum,cerebelum,medula oblongata( bulbus )dan
medula spinalis
Susunan syaraf Otonom terdiri dari syaraf simpatis
dan syaraf parasimpatis yang berpusat di Medula
Spinalis dan Medula Oblongata
Anatomi Susunan Saraf
38. Fungsi SSP
Cerebrum merupakan pusat-pusat dari memori, kesadaran,penyesuaian diri, dan refleks.
Thalamusberfungsi sebagai pengatur memori secara otomatis.
Hipothalamusberfungsi sebagai pusat pengaturanSSO, suhutubuh, cairan tubuh, metabolisme,
tidur dan kelenjar hypofise.
Disekitar Hipothalamus terdapat SistemAktivasiRetikular yang berfungsi mengatur kewaspadaan,
kesiapan dan gerakanotot.
MedulaOblongatamerupakan pusat pengaturan kardiovaskular,sistem
pernafasan,pencernaan,indera dan kelenjar
MedulaSpinalismerupakan pusat pengaturan refleks dari setiap bagian tubuh.
39. Penggolongan Obat-obat SSP
Penggolongan Obat SSP didasarkan kepada sifat kerja
obat pada umumnya yakni
1. depresi (menekan) dan
2. stimulasi (merangsang):
40. 1. Obat-obat SSP yang menekan secara selektif :
Obat Analgesik – Antipiretik anti nyeri dan penurun panas
Obat Psikotropik menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
Obat Narkotik –menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Obat Antikonvulsi pereda kejang
2. Obat-obat yang menekan hampir secara keseluruhan (sistemik)
disebut mayor transquilizer adalah obat Sedatif-hipnotik dan obat
Anestesi.
Obat yang menekan SSP
(Depresiva)
41. Obat yang merangsang SSP
( Stimulantia )
Obat stimulantia SSP dibedakan atas :
Obat Konvulsan
Obat yang secara langsung menimbulkan
rangsangan kesadaran seperti :Strychnin,
pikrotoksin, pentilentetrazol, bemegrid dan
nikethamide
Obat Analeptik ( obat yang menimbulkan sulit tidur )
Efedrin, amfetamin, kokain, pipradol dls
Obat psychic Energizer ( obat penyegar )
Coffein, imipramin, amitriptilin dls
42. Obat Sedatif-hypnotik
Sedatif artinya menekan reaksi terhadap rangsangan khususnya emosi
tanpa menimbulkan kantuk (obat penenang)
Hypnotik artinya menyebabkan tidur yang sulit dibangunkan disertai
menurunnya refleks.
Obat sedatif-hypnotik digolongkan menjadi :
1. Golongan Barbiturat
2. Non Barbiturat
Golongan barbiturat dalam dosis tertentu dapat menekan SSP mulai dari
sistem retikular,,hipothalamus hingga kepada medula oblongata dan
berfungsi sebagai anti konvulsi Organ lain tidak dipengaruhi, kecuali
dalam dosis yang sangat besar dapat menimbulkan penurunan tekanan
darah, motilitas usus berkurang, menurunkan suhu tubuh dan mengurangi
produksi kemih
organ penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan obat golongan
barbiturat adalah hati dan ginjal karena kalau kedua organ tersebut
mengalami gangguan akan mengakibatkan ekskresi obat terhambat dan
efek obat berlangsung lama.
Efek samping yang dapat timbul a.l. gagal pernafasan, koma, mual
vertigo, lemah ,takut, nyeri dan insomnia
43. Obat Sedatif-hypnotik
Golongan obat barbiturat yang banyak dipakai a.l.:
Phenobarbital ( luminal ) untuk anti konvulsi, antihipertensi,
antiepilepsi.
Aprobarbital, pentobarbital untuk obat tidur
Thiopental ( Penthotal ) sebagai obat anestesi
Golongan obat non barbiturat yang banyak dipakai
antara lain Hydras Chlorali, Natrium Bromida.
Plasidil, diazepam, doriden meprobamat (medicar),
clordiazepoxide dll umumnya digunakan untuk obat
tidur
Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat ini adalah
allergi, tremor, pusing,lemah, pelupa dan hepatitis
44. Obat Analgetik
Obat analgetik adalah obat penghilang rasa sakit dan obat
antipiretik adalah obat penurun demam
Obat analgetik dibedakan obat analgetik narkotik dan obat
analgetik non narkotik
Obat analgetik narkotik ( obat analgetik visceral ) disamping
berfungsi mengurangi rasa sakit, juga menekan rasa takut, rasa
susah serta menimbulkan kedamaian. Oleh karenanya obat-obat ini
sering disalahgunakan yang kadangkala dapat menimbulkan
toleransi, adiksi, habituasi ,sedatif –hypnotik , euphorigenik,
penekanan pada pusat pernafasan yang dapat berujung
kematian
Toleransi obat adalah berkurangnya pengaruh obat terhadap
receptor (disposisi obat) dalam bentuk toleransi metabolik dan
toleransi farmakodinamik ( berkurangnya kepekaan ssp terhada
pengaruh obat.)
45. Adiksi & Habituasi
Obat analgetik narkotik dapat menimbulkan adiksi
Adiksi adalah ketergantungan fisik dan psikologis pada zat
tertentu
Korban adiksi menjadi sangat tidak produktif, konsumtif,
asosial, amoral, cenderung melakukan tindak kriminal dengan
mengabaikan keselamatan dirinya dan orang lain
47. Obat Analgetik non Narkotik
Obat analgetik non narkotik digunakan untuk nyeri
ringan disamping juga berfungsi sebagai antipiretik
dan anti inflamatory.
Obat analgesik non narkotik sangat banyak dan
pada umumnya digolongkan menurut bahan aktifnya
yakni :
1. Salisilat
2. Para Amino Fenol
3. Pyrazolon
4. Asam Organik lainnya
5. Obat pirai
48. Golongan Salisilat
Golongan salisilat merupakan obat analgesik tertua
antara lain :
Acetosal, Aspirin, Natrium Salisilat, salisilamid
Titik tangkap kerja golongan salisilat adalah di
hipothalamus yang dapat meningkatkan ambang nyeri
Obat analgesik salisilat juga berfungsi sebagai obat
antipiretik ( menurunkan demam ),anti inflamasi dan
anti allergi dan meningkatkan ekskresi asam urat
Efek samping penggunaan obat ini umumnya adalah
dapat menimbulkan iritasi lambung yang
menimbulkan rasa panas nyeri,mual dan muntah dan
diare
49. Golongan
Para Amino Fenol
Golongan obat ini adalah Fenacetin dan
Asetaminofen ( parasetamol ) hanya berfungsi
sebagai analgesik dan antipiretik
Sejak tahun 1966 fenasetin sudah tidak boleh digunakan lagi
karena dalam tubuh fenasetin diubah menjadi zat beracun
yaitu N- asetil – para aminofenol
Asetaminofen banyak digunakan sekarang antara lain karena
tidak menimbulkan iritasi lambung namun apabila digunakan
dalam jangka lama dapat menimbulkan kerusakan sel darah,
hati dan ginjal, ketegangan hingga kepada konvulsi
50. Golongan Pirazolon
Kekuatan obat ini sama dengan salisilat namun obat ini agak toksik ( beracun ) yang
dapat menimbulkan agranulositosis dengan gejala demam tinggi, luka di tenggorokan,
erupsi kulit dengan pigmentasi, karenanya banyak negara yang melarang
penggunaannya.
Obat ini dapat diberikan dengan suntikan intra muskuler
Obat jenis ini dijual bebas dengan nama Antalgin, dipyron, metamisol.doloneurobion,
fastalgin dll
51. Golongan Asam Organik
Golongan obat ini umumnya digunakan sebagai obat
analgesik dan antiinflamasi untuk rematoid artritis
pengganti obat kortikosteroid seperti prednison.
Obat ini dijual dengan nama generik
Indometasin,fenoprofen,ibuprofen dls
Efek samping penggunaan obat ini a.l.:
Gangguan saluran cerna
Vertigo dan kelelahan,
hipertensi dan hiperglikemi
52. Obat pirai
( Kelebihan asam urat )
Pirai adalah penyakit pada sendi yang ditimbulkan
tertimbunnya asam urat (purin) terutama di sendi ,ginjal dan
kulit karena kegagalan metabolisme purin dalam tubuh
Obat pirai yang banyak digunakan adalah allupurinol, zyloric
dan indometasin yang bersifat urikosurik
( mengeluarkan asam urat melalui kencing )
53. Tujuan Instruksional :
1. Menjelaskan sistem kerja Susunan Saraf Otonom
2. Menjelaskan jenis-jenis obat SSO
54. Obat-obat SSO
( Susunan Saraf Otonom )
SSO kadang disebut susunan saraf vegetatif, susunan saraf visceral
karena susunan saraf ini tidak dapat dipengaruhi oleh kemauan namun
berperanan penting mengatur keperluan primer dari tubuh dan
memberi peringatan akan bahaya yang datang dari luar tubuh
Keseimbangan tubuh ditentukan oleh SSO
Perangkat SSO terdiri dari saraf otonom afferent ( sensoris ) yang
menerima rangsangan dan saraf otonom efferen ( motorik )
SSO terdiri dari saraf simpatis dan saraf parasimpatis yang berpusat di
medula spinalis dan medula oblongata
Rangsangan yang diterima oleh saraf sensoris tidak langsung
diteruskan oleh pusat ke saraf perifer namun harus melalui ganglion
yang kemudian dengan zat penghantar Asetilkolin diteruskan ke organ
yang dipersarafi
55. Obat-obat SSO
( Susunan Saraf Otonom )
Ujung saraf simpatis mengeluarkan norefinefrin dan epinefrin
sedangkan ujung saraf parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang
berfungsi sebagi mediator serta merangsang reseptor organ. Efek kerja
mediator Norepinefrin. epinefrin dan asetilkolin tidak berlangsung lama
karena dirusak oleh COMT , MAO dan enzym asetil kolin esterase
Penggolongan obat-obat yang mempengaruhi kerja SSO didasarkan
pada cara kerja obat terhadap SSO yakni merangsang atau menekan
Saraf Simpatis, Parasimpatis dan Ganglion
56. Penggolongan Obat SSO
Obat yang merangsang saraf simpatis disebut obat simpatomimetik
atau adrenergik dan yang menekan saraf simpatik disebut obat
simpatolitik atau adrenolitik
Obat yang merangsang saraf parasimpatik disebut obat
parasimpatomimetik atau kolinergik dan yang menekan saraf
parasimpatik disebut parasimpatolitik atau Atropinik
Obat yang mempengaruhi ganglion disebut obat ganglionik
57. Obat Adrenergik / simpatomimetik
(merangsang saraf simpatik)
Obat adrenergik digunakan di klinik sebagai vasokonstriktor ,
bronkhodilator , gawat darurat sirkulasi ( keadaan syok )dan konvulsan
Obat Adrenergik yang banyak digunakan di klinik antara lain :
Adrenalin injeksi
Nor Adrenalin injeksi
Efedrin tablet 25 mg
Isoproterenol untuk asma bronchial
Amphetamin tablet dan injeksi
Pemakaian lokal obat adrenalin digunakan untuk menghentikan pendarahan
lokal di hidung atau ekstraksi gigi serta membantu lamanya apemebrian
anestesi lokal
58. Obat Adrenolitik / Parasimpatomimetik
(menekan saraf simpatik)
Obat adrenolitik terutama digunakan untuk obat antihipertensi karena
berfungsi menurunkan tekanan darah
Obat Adrenolitik dibedakan atas:
Penyekat Adrenoseptor Alfa seperti Prazosin digunakan untuk menurunkan
tekanan darah dan meningkatkan peristaltik usus
Penyekat Adrenoseptor Beta banyak digunakan penyakit jantung akibat
hipertensi, angina pectoris, aritmia
Toksisitas akibat pemakaian adrenoseptor beta antara lain menimbulkan
serangan jantung ( infark, asma, hipoglikemi pada diabetes
obat enghambat adrenoseptor beta a.l. ;
Propanolol
Metoprolol
Atenolol
Pindolol
59. Obat kolinergik / parasimpatomimetik
(merangsang saraf parasimpatik)
Obat kolinergik berperan merangsang saraf parasimpatis dan
jarang digunakan
Obat kolinergik antara lain Pilocarpine nitrat 0,5-2 % untuk obat
tetes mata
Termasuk obat kolinergik adalah obat anti kolinesterase
Obat anti-kolinesterase ada 2 macam yakni obat penghambat
kolinesterase yang sifatnya kekal digunakan sebagai obat
pembunuh serangga pada pupuk organik fosfat dan obat anti-
kolinesterase yang tidak kekal seperti Fisostigmin dan Neostigmin
digunakan untuk mengaktifkan fungsi peristaltik usus dan buli-buli
pasca operasi
60. Obat Atropinik / parasimpatolitik
(menekan saraf parasimpatik)
Golongan obat ini banyak
digunakan untuk pengobatan
sebagai :
Antispasmodik
Antiparkinson
Ulcus pepticum
Midriatikum
Efek farmakologisnya
adalahmenurunkan peristaltik
usus yang juga mengakibatkan
berkurangnya asam lambung,
nyeri lambung
Obat-obat atropinik yang
berfungsi :
Sebagai Anti spasmodik &
Ulcus pepticum a.l.:
Pethidin,
Atropin Sulfat
Belladonna Extract
HCl Papaverin
Sebagai Antiparkinson
Benclamidum
L.Dova
Bromokriptin
Sebagai midriatikum:
Sulfas Atropin
Homatripn HBr
Hyscin HBr
61. Obat Ganglionik
Obat ganglionik yang banyak dipakai adalah obat penghambat
ganglion
Efek farmakologis obat penghambat ganglion adalah menghambat
saraf parasimpatis yang menimbulkan midriasis, motilitas
lambung dan usus, dan sulit kencing dan menhambat saraf
simpatis yang menimbulkan antara lain penurunan tekanan darah
,dilatasi vasculer pada kaki hipotensi orthotik,
Obat penghambat ganglionik ( Ganglionic Blocking Agents ) banyak
digunakan sebagai obat antihipertensi a.l. yang ada di pasaran :
Hexamethonium Chloride .p.os
Pentolium Tartrat p.os
Trimethapan Camphorsulphonate ( Arfonad ) per infus
62. Jenis Sakit Kepala dan
Penyebabnya
Sakit Kepala Muskular
Sakit Kepala Vaskular
Sakit Kepala Radang
Sakit Kepala Traksi
63. Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan dan fungsii-fungsinya
2. Menjelaskan berbagai gangguan sistem pencernaan
3. Menjelaskan penggolongan obat yang terkait dengan gangguan
sistem pencernaa
64. Obat dan System Pencernaan
Fungsi Saluran Cerna
Mencerna makanan
Meneyerap sari makanan
Menegekskresikan sisa makanan yang tidak
terserap
Sistem pencernaan terentang dari mulut hingga ke
anus (9m)
Gangguan terhadap sistem pencernaan muncul
dengan berbagai gejala seperti mual, muntah, nyeri
lambung, hiperacidity, rasa melilit, kembung, diare,
konstipasi dls
65. Anatomi Saluran Cerna
Anatomi Saluran Cerna terdiri dari :
Rongga mulut ( oral Cavity ) yang
dibatasi oleh maxilary bone dan
mandibular bone )
Oesophagus ( Isofagus atau Usofagus )
Lambung
Usus halus
Usus besar
Dubur ( anus )
4 lapisan saluran cerna : mukosa,
submukosa, otot polos dan serosa
66. Darah
pada Saluran Cerna
System syaraf yang bekerja pada saluran cerna
adalah SSO yang memiliki pusat integrasi dengan
SSP di Cortex Cerebri
Aliran darah terbesar ke hati dan limpa dan ke
saluran cerna terutama pada lapisan mukosa lamina
propria yang banyak memiliki Pembuluh Darah dan
saluran limpa
67. Kelenjar-Kelenjar Pencernaan
Kelenjar ludah menghasilkan ludah yang berasal dari:
Kelenjar parotis terletak dibawah tulang pipi depan telinga
Kelenjar submandibularis terletak didasar mulut dekat tulang
rahang bawah
Kelenjar sublingualis terletak didasar lidah
Kelenjar hati mengeluarkan empedu yang kemudian
disimpan dalam kandung empedu yang berfungsi
mencerna lemak
Kelenjar pancreas
68. Fisiologis Rongga mulut
Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah dan
kelenjar bukal yang terletak pada lapisan
mukosa
Kelenjar ludah terdiri dari 3 jenis kelenjar yaitu
kelenjar parotis, sub mandibularis dan
sublingual bersama dengan kelenjar bukal
menghasilkan air ludah yang 95 % terdiri dari
air dan sisanya mengandung lendir dan garam
kalium dan natrium serta albumin, globulin,
serum, ptyalin, amilase dan lisozym
69. Anatomi & Fisiologis Lambung
Secara anatomi lambung terdiri dari cardia, fundus,
corpus dan pilori
Cairan lambung diproduksi pada dinding saluran cerna
yang bersifat isotonis
Asam lambung ( HCl) dihasilkan oleh lapisan mukosa
dengan PH 2-5
Mukosa sendiri banyak mengandung Histamin yang
tersimpan dalam mast cell
70. Fisiologi Hati dan Pankreas
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat lebih
kurang 1,4 kg
Hati tempat metabolisme secara kimiawi dimana semua zat yang
dihasilkannya dieksekresikan kedalam darah kecuali cairan empedu
yang dialirkan kekantong empedu
Cairan empedu berfungsi mengemulsi lemak agar mudah terserap
dalam usus
Pankreas adalah kelenjar yang terhubung dengan duodenum yang
didalamnya terdapat sel-sel pulau Langerhans yang menghasilkan
insulin dan glukagon
72. Obat Gangguan Saluran Cerna
Dilihat dari tempat kerjanya obat
saluran cerna dibedakan atas 4 golongan
:
Obat yang bekerja di rongga mulut
Obat yang bekerja di lambung
Obat yang bekerja di usus
Obat yang bekerja di usus besar dan anus
74. Antasida
Fungsi Antasida
Mengurangi dan menetralkan asam lambung
Mengurangi nyeri lambung
Jenis Antasida
Antasida Sistemik
Cara kerjanya cepat namun cenderung menimbulkan
alkalosis dan konstipasi
Mampu mengurangi nyeri lambung karena dapat
menetralisir asam lambung
Contoh : Natrium Bicarbonat dan Calcium Carbonat
Antasida Non Sistemik
Cara kerja melapisi mukosa lambung dan menetralisi
asam lambung ( Covering Agent )
Contoh : Aluminium Hidroksida,Aluminium Phosphat,
Magnesium Trisilikat
75. Obat Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum menimbulkan nyeri pada
lambung dan usus sehingga pemberian obatnya
selain dengan antasida, juga diberikan obat
sedatifa dan obat parasimpatolitik atau obat
anti kolinergik atau obat antispasmodik
Golongan obat ulkus peptikum
Bismuth-Subsitrat
Sukralfat
Pirenzepin
Omeperazol
Antispasmodik -Analgetik
76. Obat Digestan
Digestan adalah obat yang membantu memperlancar proses
pencernaan
Obat digestan pada umumnya adalah obat enzym antara
lain :
Enzyplex
Vitazym
Pankreoflat, dll
77. Obat Emetik
Obat emetik adalah obat pemuntah yang
umumnya diperlukan untuk menolong orang
yang keracunan
Cara fisik dapat dilakukan dengan menggelitik
kerongkongan
Beberapa obat yang merangsang orang yang
keracunan untuk memmuntahkan racun adalah :
Larutan garam dapur pekat
Larutan CuSO4 1 % 50 ml untuk penderita yang
keracunan fosfat
Apomorfin inj. s.k.yang merangsang pusat
muntah
Syrup Ipecacuanhae
78. Obat Anti Emetik
Gejala muntah disebabkan oleh berbagai hal
misalnya karena mabuk perjalanan, makan obat
tertentu seperti obat anti kanker, kehamilan,
penyakit gastritis, dls. Cairan dalam bentuk
minuman yang dapat mengurangi muntah
antara lain air teh panas, air soda, coca cola dan
minyak atsiri sepert minyak kayu putih.
Obat antiemetik yang dijual bebas adalah
difenhidramin dari golongan antihistamin
Obat antiemetik dengan resep dokter adalah
fenotiazin dan largactil yang juga digunakan
untuk obat antipsikotik
79. Obat yang bekerja di usus
Adsorben dan Demulsen
Adsorben adalah obat yang secara fisik
mampu menyerap racun dan zat lain yang
non spesifik yang melekat pada
permukaannya seperti Norit
Demulsen adalah obat adsorben yang
sekaligus berfungsi mengatasi iritasi lambung
dan antidiare seperti Kaopectat yang
merupakan campuran kaolin dan pectin
80. Katartik dan Laksatif
Katartik dan Laksatif adalah obat untuk
mengatasi konstipasi
Istilah katartik adalah obat pencahar
kuat sedangkan laksatif adalah obat
pencahar lunak yang fungsinya
melunakkan tinja
Obat-obat katartik a.l.: Dulcolax, Garam
Inggeris ( MgSO4), metilseluluse dan agar-agar
Obat laksatif a.l. Laxadin, Parafin Liquid
81. Obat Antidiare
Diare disebabkan oleh bakteri seprti kolera
,alergi,racun dan dispepsia
Obat antidiare umumnya diberikan untuk
mengurangi peristaltik usus, menahan iritasi,
menyerap racun, mengatasi dehidrasi seperti oralit
Obat-obat antidiare a.l. Enterostop,
Kaopectat Atropin sulfat dls
83. Sistem Pernafasan dan Fungsinya
Sistem Pernafasan terdiri atas saluran nafas dan
pusat-pusat pernafasan
Saluran nafas terbagi atas saluran nafas bagian atas
yang terdiri dari laring, nasofaring, rongga hidung
dan saluran nafas bagian bawah yang terdiri dari
atas alveolus,bronchus, bronchiolus dan trachea
Pusat-pusat Pernafasan berfungsi mengatur ritme
pernafasan. Pusat batuk berhubungan dengan pusat
pernafasan
Ganguan Sistem Pernafasan terjadi depresi pusat
pernafasan , hambatan pada saluran nafas, radang
saluran nafas dan emfisema, pleuritis, asma dan
tumor.
84. Stimulan Pusat Pernafasan
Apabila pusat pernafasan mengalami
depresi karena keracunan obat depresan
seperti morfin, barbiturat , anestesi atau
bahan industri umumnya diberi
pernafasan buatan
Penderita gangguan sistem pernafasan
pada umumnya mengalami kesulitan
mengeluarkan dahak sehingga diberi obat
mukolitik seperti bromheksin, fluimucil dls
85. Obat Asma
Penyakit asma dapat
disebabkan oleh alergi
akibat debu,jamur,
serbuk sari bunga atau
bahan alergen lainnya
,stress , olah raga
berlebihan yang
menyebabkan
kekejangan saluran
nafas
Obat-obat yangdigunakan untuk
penderitaasma umumnyaterdiri dari
:
Antibiotika
Antikolinergik
Simpatomimetika
Vasodilator
Pelemas otot
Antihistaminika
Sedativa
86. Obat Asma
Aminophyllin Suppositoria
Obat yang mengandung
ketotifen seperti : Astifen
tablet, Pehatifen sirop
Obat yang mengandung
terbutalin seperti :
Bricasma tablet atau
Bricasma sirop bricasma
inhaler , Bintasma tablet
dls
Korticosteroid tablet,
inhaler seperti prednisolon
tablet dan Beklomethason
dipropionat, Budesonid,
Flutikason dls
Obat yang mengandung
salbutamol seperti :
Respolin inhaler, Ventolin
tablet, sirop dan inhaler ,
Salbuven
Inhaler yang mengandung
Fenoterol seperti Berodual
inhaler dan Berotec inhaler
Nebuliser suatu alat yag
merubah bentuk cairan
obat menadi aerosol untuk
inhalasi Digunakan pada
penderita asma yang
mengalami obstruksi
saluran nafas
87. Antihistaminika
Obat Antihistamin digunakan untuk mengatasi
allergi nasal, rhinitis alergik ( hay fever )
Obat Antihistamin oral efektif digunakan untuk
mengatasi efek ruam kulit ( urticaria )
Obat Anthistamin oral cenderung
menimbulkan kantuk ( sedatif ) seperti CTM,
Klorfeniramin maleat, Difenhidramin HCl dls
Antihistamin non sedatif antara lain :
aztemizol,loratadin, terfenadin dls
88. Obat Darurat Alergi
Darurat alergi umumnya diatasi dengan
pemberian adrenalin injeksi plus oksigen
Adrenalin plus kortikosteroid juga sering
digunakan terutama untuk mengatasi alergi
dan peradangan
Penggunaan adrenalin dalam bentuk injeksi
dapat dilakukan secara intramuskular dan
intravena
Pemberian adrealin dengan cara inhalasi harus
dibawah pengawasan ahli
89. Obat Antitusif
Batuk terjadi secara refleks yang
merupakan mekanisme pertahanan tubuh
terhadap zat asing yang masuk kedalam
saluran nafas disertai peningkatan sekres
lendir
Zat asing atau antigen dapat berupa
bakteri,allergen,asap,jasad renik dllnya
Obat batuk untuk batuk yang berlendir
disebut expektoran
Obat batuk utuk batuk kering disebut
antitusif
90. Ekspektoran
Cara praktis mengatasi batuk produktif
adalah menghirup uap dari air panas yang
dibubuhi minyak atsiri seperti minyak
kayuputih
Obat batuk ekspektoran a.l. Gliseril
Guaiakolat tablet, Woods Piperment syrup,
Dantusil syrup, Benadryl expektorant dll
91. Antitusif
Antitusif ada 2 macam :
Antitusif Narkotik seperti Codein HCl,
Dextrometrophan (DMP) dan Pholcodin
Antitusif Non Narkotik antara lain
Noskapin, Pipeazetat,Difenhidramin
( Benadryl ), Promethazin dll
92. Pengobatan Batuk
Pengobatan batuk dapat dilakukan
dengan 2 cara :
Terapi Spesifik yakni pengobatan terhadap
penyebab spesifik dari batuk seperti kanker
paru, kemoterapi pada infeksi paru dll
Terapi Simptomatik yakni terapi untuk
menghilangkan gejala batuk
93.
94.
95. Sistem Kardiovaskuler
Mekanisme kerja jantung
Sirkulasi darah ke seluruh tubuhdiaturolehjantung
Kontraksiotot jantung dan iramajantung diatur olehSSO
Kontraksijantung terjadikarenarangsaganadrenoseptor betayangmenyebabkanpertukaranion
Na dan K disertaiinlfuksionCa
Jantung berkontraksisecaraotomatis
Setiapgangguanada jantung akan berpengaruh padapembuluh darah demikian sebaliknya
Semakin bertambah usiaseseorang akan berpengaruh padafungsi jantung dan kelenturan
pembuluh darah
96. Patofisiologis Kardiovaskuler
Decompensatio Cordis
Disebut gagal jantung karena daya pompanya lemah sehingga
aliran darah terganggu dan menimbulkan oedema
Aritmia Jantung
Aritmia adalah gangguan irama jantung karena
terjadinya peningka tan frekuensi detak jantung (
tachycardia ventriculer ), fibrilas dan flutteri
Angina Pectoris & Infark
Angina pectoris adalah nyeri dada yang disebabkan
berkurangnya aliran darah di arteri koroner
Infark terjadi karena penyumbatan pada arteri koroner
sehingga menimbulkan kematian jaringan otot jantung
97. Patofisiologis Kardiovaskuler
Hipertensi
Tekanandarahyangtinggi memaksa jantung bekerja keras dan mengalam
gangguan Apabila diastolenya menetap tinggi akan menyebabkan gagal jantung
Aterosklerosis danArteriosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah yang disebabkan karena
faktor usia lanjut
Arteriosklerosis bukan penyakit karena faktor usia lanjut
98. Penggolongan Obat Jantung
Obat Gikosida Jantunguntuk penderita Gagal Jantung ( decompensatio cordis )
Obat Anti aritmia untuk penyakit aritmia
Obat DilatorKoroner untuk pengobatan infark dan angina pectoris
Obat Antihpertensiuntuk pengobatan hipertensi
Obat Antisklerotik untuk atherosklerosis
99. Obat Glikosida Jantung
Glikosida jantung juga disebut kelompok obat
digitalis
Jenis obat ini mampu meningkatkan kerja otot
jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat
sehingga cenderung menimbulkan kumulasi
Efek obat ini mengurangi sesak nafas,
oedemproduks kemih meningkat, tekanan
darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal
Gejala toksisitas obat digitalis a.l. :
Mual,muntah dan diare
Bradikardia
Psiksis, sakit kepala dan bingung
101. Antiaritmia
2 jenis obat obat yang umum diberikan untuk
adalah:
Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg
Prokainamid 500 – 1000 mg
Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m
Gejala toksisitas obat ini:
Sakit kepala , bingung, mual, muntah, nyeri perut kadang
tinitus
102. Obat Dilator Koroner
Fungsi obat ini pada umumnya melebarkan arteri koroner dan menjaga
agar tidak terjadi penyumbatan
Sediaan obat dilator koroner a.l.:
Golongan Nitrat
Antagonis kalsium
β-blocker
103. Golongan Nitrat
Golongan obat ini berfungsi merelaksasi otot polos
pembuluh darah vena sehingga memberikan efek
vasodilatasi vena yang menyebabkan aliran
darah menuju jantung melambat serta
mengurangi beban hulu jantung
Jenis obat ini dalambentuksediaan:
Gliseriltrinitrattabletsublingual , inj.5 mgiv
Nitrobat ( ParkeDavis) tablet0.3mg,0.6mg
Cedocardtablet( Daryavaria)
Vascardin( Nicholas) tablet5 mg,10 mg
Peritrate( WarnerLambert) 10 mg, 20 mg
104. Antagonis Kalsium
Fungsi obat antagonis kalsium adalah untuk menghambat influks kalsium kedalam otot
jantung sehingga kontraksi otot jantung berkurang
Jenis obat ini dalam bentu sediaan a.l. :
Verapamil tablet
Diltiazemtablet , Herbresser tablet ( Tanabe Abadi )
Nifedipin– Adalat (( Bayer ) tablet 5 mg,10 mg
106. Hipertensi
Jumlahpenderitahipertensi di Indonesiasemakinmeningkataiat pola makanyang berlemak yang
berartijugameningkatnyapenderitapenyakitjantung
Berdasarkantinjauanklinis,hipertensi dibedakanatashipertensiprimerdenganpenyebabyang tidak
jelas(e causa incognita)dan hipertensisekunderyang disebabkanperubahanpadaorgantubuhsecara
patologik
Berdasarkantingkatkeparahannya,hipertensidibedakanatas
Hipertensi berat : diastolik > 110 mm Hg dan/atau sistolik ≥ 180 mm Hg
Hipertensisedang : diastolik 100-109 mm Hg dan/atau sistolik 160-179 mm Hg
Hipertensi ringan : diastolik 90 – 99 mm Hg dan/atau sistolik 140-159 mm Hg
107. Terapi Hipertensi
Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskulerakibat hipertensi dengan cara mengendalikan faktor resiko
penyakit kardiovaskuler
Terapi atauPengobatan hypertensi dapat dilakukandengan farmakoterapi dan
non farmakoterapi
Pengobatan non farmakoterapi a.l dengan mengndalikanBB, pembatasan asupan
Sodium, lemakjenuhdan alkohol, olah ragadan tidakmerokok
108. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja
lebih keras dan apabila tekanan diastole berkecenderungan
menetap tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan
fungsi jantung
( heart failure )
Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l.
Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh darah , hormon thtyroid dan
adrenalin, sekresi renin di ginjal .
Untuk mengatasi hipertensi :
Jangan merokok
Kurangi berat badan
Olah raga
Atasi stress
Minum obat anti hipertensi
110. Obat antihipertensi
Sistem pengaturan tekanan darah dalam tubuh sudah ada yang disebutRenin-Angitensin-Aldosteron
System ( RAAS).
Bila tekanan darah di glomeruli turun, sel ginjal otomatis membentuk renin yang dilepas kedalam
plasma darah dan setelah bertemu dengan protein tertentu menjadi angitensin 1 .
Angiotensin 1 oleh enzym ACE diubah menjadi Angiotensin 2 yang lebih bersifat aktif
Angiotensin 2 menimbulkan rangsangan sekresi hormon aldosteron yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
Obat antihipertensi antara lain :
Captopril , enapapril yang menghambat enzym ACE
Saralasiyang berfungsi menghambat reseptor Angiotensin 2
Beta blockerdan Diuretika yang berfungsi mempengaruhi sekresi renin
111. Obat Antisklerotik
Atherosklerosismerupakan penyakit gangguan metabolisme lipoprotein yakni kolesterol,
trigliserid,fospolipid dan asam lemak ( HDL/LDL)
Etiologi atherosklerosisa.l. faktor keturunan, banyak makan-kurang gerak, obesitas,
gangguan hormonal, asap rokok, polusi, emosi negatif da alkohol
Sediaan obat atherosklerosisa.l. Clofibrate, Suplemen Omega 3, Simvastatin, Kolestiramin,
Probukol dls
112.
113. Hormon dan Obat Hormonal
Hormon adalah sistem tubuh yang
mengatur fungsi tubuh dari aspek
kimiawi
Hormon dihasilkan oleh kelenjar
endokrin atau kelenjar buntu
Sistem hormon bekerja dan sistem
bekerja sama dengan sistem syaraf alam
pengaturan sistem tubuh
114. Hormon Dalam Tubuh
Pusat yang mengatur kelenjar endokrin disebut Glandulae Pituitariae ( Kelenjar
Hypophyse ) yang terletak di dalam Sella Turcica dibawah Hypothalamus
Kelenjar Hypophyse terbagi 2 :
Lobus posterior
Lobus anterior
Lobus posterior disebut Neurohypophyse yangmerupakan jaringan saraf
Lobus Anterior disebut Adenohypophyse yang bagian tengahnya ( pars intermedia
menghasilkan Melanocyt Stimulating Hormone
( MSH )
Hubungan antara hypothalamus dengan Adenohypophyse terjadi melalui cairan
humoral ( neurosecret ) yang dihasilkan oleh inti saraf dalam hypothalamus yang
memungkinkan Adenohypophyse mengeluarkan hormon yang sesuai
Hormon dari Adenohypophyse kemudian melalui aliran darah mempengaruhi kelenjar-
kelenjar endocrine perifer ( target gland ) yang kemudian mengeluarkan hormon-hormon
khusus yang langsung mempengaruhi jaringan tubuh
Ada juga hormon yang berasal dari Adenohypophyse yang berpengaruh langsung pada
jaringan tubuh yakni Somatrophin dan Lactogen ( Prolactin )
Hormon dari Neurohypophyse yang langsung mempengaruhi jaringan seperti Anti
Diuretic Hormone ( ADH ) atau Vasopressin dan Oxytocin
115. Neurohypofise & Adenohypofise
Neurohypophyse adalah pusat hormonal yang
mengatur hormon Antidiuretik hormon (ADH)
atau Vasopresin dan Oksitosin
Adenohypofise adalah pusat hormonal yang
mengatur dan mengendalikan hormon-hormon
sbb:
Somatotrophormon (STH) yang berfungsi
merangsang metabolisme lemak, pembentukan
protein dan pertumbuhan
ACTH yang merangsang kelenjar adrenal
mensekresikan glukokortikoid dan mengontrol
pertumbuhan
116. Hormon yang diekskresikan Adenohypophyse
Somatrophin ( Somatotrophin hormone )STH yang merangsang metabolisme lemak,
pembentukan protein dan pertumbuhan
Cortrophin (Adrenocorticotrophe hormone) ACTH yang berfungsi merangsang
kelenjar adrenal mensekresikan glukokortikoid dan mengatur pertumbuhan
Thyrotrophin ( Thyrotrophe stimulating hormone ) TSH yang berfungsi
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok dan merangsang sekresi
thyroxin ( T4) dan tryodotironin ( T5 )
Gonadotrophin Follicle Stimulating Hormone ( FSH )
Interstitial-cell Stimulating Hormone ( ICSH )
Luteotrophic Hormone LTH (Prolactin )
117. Terapi dengan Hormon
Therapi dengan hormon dilakukan apabila tubuh mengalami
gangguan keseimbangan karena kekurangan hormon ( Terapi
substitusi )
Terapi dengan hormon dilakukan dengan obat hormonal dalam
bentuk hormon sintetis
Pembuatan obat hormonal sudah sedemikian maju dewasa ini
sehingga penggunaannya harus mendapatkan pengawasan dari
pemerintah untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan
118. Hormon-Hormon Sintetis
Oksitosin digunakan untuk mengatasi pendarahan setelah
persalinan atau sebagai obat migren
Ergotamin s.c. digunakan untuk mengobati migren
Tablet Ergonovin untuk mengatasi pendarahan pada post
partum
Ergometrin s.c juga digunakan pada post partum
Insulin digunakan sebagai anti diabetes
Reguler Insulin
Globin Zink Insulin
Protamin Zink Insulin
Glucophage, diamicron, daonil , rastinon dll tablet
per oral
per injeksi
120. Hormon-Hormon Sintetis
Hormon Estrogen & Progesteron
Hormon Estrogen : berfungsi merangsang proliferasi
endometrium, sekresi kelenjar vagina dan servix dan menghambat laktasi :
Estradiol tablet digunakan untuk menopause
Dietilstilbestrol tablet untuk prostat
Etinilestradiol untuk kontrasepsi
Hormon Progesteron : berfungsi mempertahankan kehamilan
Primolut N tablet untuk mengatur haid,amenohoe,
Proluton Depot inj. Digunakan untuk mengobati amenorhoe, dysmenorhoe
Gestanon 5 mg tablet untuk abortus habitual /gawat
121. Hormon-Hormon Sintetis
Hormon ACTH berfungsi merangsang kelenjar adrenal
Adrenalin sendir berfungsi meningkatkan denyut jantung , tekanan
darah dan kecepatan nafas
Sintetis hormon ACTH juga disebut ACTH atau Cortison yang
digunakan sebagai anti radang ( antiinflamatory ), anti alergi,
meningkatkan kadar gula dalam darah, meningkatkan HB,
erythocyt, dan mempercepat pembekuan darah
Cortison tergolong obat Live Saving
128. Antiseptik & Desinfektan
Antiseptik adalah obat yang dapat
membunuh kuman yang ada ada kulit
atau selaput lendir
Desinfektan adalah obat yang dapat
membunuh kuman yang terdapat pada
benda
Proses kerja Antiseptik adalah meracuni
protoplasma sel kuman sehingga mati
Proses kerja Desinfektan adalah merusak
permukaan sel dari kuman itu sendiri
133. Surfactant
Golongan Anionik
Na-Lauryl Sulfat untuk Detergen
Na- Ethasulfat untuk Mukolitik Aerosol
Golongan Kationik
Cetyl Pyridium Chlorid untuk Antiseptik
Tonzonium Bromide untuk pembuatan detergen
Golongan Non Ionik
Tyloxapol dan Chlorhexidine ubtuk mukolitik dan
bakterisid
135. Obat Anti Infeksi
Obat anti infeksi terdiri dari 2 golongan :
Antibiotika
Zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu yang dapat
menghambat pertumbuhan dan membunuh organisme
lainnya
Kemoterapeutika
Bahan kimia yang mampu menghambat dan membunuh
kehidupan kuman atau bakteri dalam tubuh
136. Antibiotika
Antibiotika dapat dibuat secara sintetis
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya
Prinsip penggunaan antibiotika didasarka atas pertimbangan :
Penyebab Infeksi
Faktor Penderita/Pasien
Pemberian Antibiotika yang ideal adalah dengan
mempertimbangkan penyebab infeksi yakni dengan
pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman
Pemberian antibiotika dapat mendasarkan pada Educated
Guess
139. Cara kerja Antibiotika
1. Mengganggu dinding sel bakteri : penisilin
dan sefalosforin
2. Merusak membran sel : Nystatin ,
Amfoterisin
3. Merusak protein sel bakteri : Kemicetin,
Tetrasiklin dan Lincocin
4. Merusak RNA ( Ribo Nucleic Acid ) :
Rifampicin caplet , Mitomicin inj
140. Efek samping penggunaan Anti Infeksi
Allergi ringan hingga berat
( syok Anapilaktik )
Superinfeksi
Seperti Flora Usus yang menyebabkan kondisi tubuh
tergaganggu berat
Kumulasi
Yang menyebabkan fungsi hati dan ginjal terganggu
Resistensi
Yakni keadaan dimana bakteri tahan terhadap
antibiotika
141. Efek samping penggunaan Anti Infeksi
Allergi ringan hingga berat
( syok Anapilaktik )
Superinfeksi
Seperti Flora Usus yang menyebabkan kondisi tubuh
tergaganggu berat
Kumulasi
Yang menyebabkan fungsi hati dan ginjal terganggu
Resistensi
Yakni keadaan dimana bakteri tahan terhadap
antibiotika
143. Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika
Jenis Infeksi akibat hubungan
SEX
Uretritis
Herpes Genital
Sifilis
Infeksi Saluran Cerna
Ginggivitis & abses gigi
Kandidiasis oral
Enteritis
Kolestitis Akut
Peritonitis karena perforasi
usus
Antibiotika
Ampisilin, amoksilin ,
probenesid, fluorokuinolon
Penisilin G procain/penisilin V
Nystatin
Cotrimoksazil, fluorokuinolon
Ampisilin + gentamisin
Ampisilin + gentamisin +
metronidazol/ klindamisin, sefoksitin
144. Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika
Jenis Infeksi akibat hubungan
SEX
Uretritis
Herpes Genital
Sifilis
Infeksi Saluran Cerna
Ginggivitis & abses gigi
Kandidiasis oral
Enteritis
Kolestitis Akut
Peritonitis karena perforasi
usus
Antibiotika
Ampisilin, amoksilin ,
probenesid, fluorokuinolon
Penisilin G procain/penisilin V
Nistatin
Cotrimoksazol, fluorokuinolon
Ampisilin + gentamisin
Ampisilin + gentamisin +
metronidazol/ klindamisin, sefoksitin
145. Jenis Infeksi dan pemilihan Antibiotika
Kardiovaskular
Endokarditis
Kulit,Otot dan Tulang
Impetigo,frunkle,selulitis
dll
Gas gangren
Osteomielitis akut
Antiotika
Penisilin G + Gentamisin
Vankomisin
Kloksasilin + Gentamisin
ampisilin,/eritromisin/sefalosforin
Penisilin G
Kloksasilin
146. Golongan Penisilin
Penisilin sangat efektif membunuh bakteri gram negatif dan
kokus gram positif seperti streptokokus, stafilokokus,
spirokaeta klostrisdia, antrax dan aktinomisetes
Bakteri dalam fase tumbuh lebih mudah disembuhkan oleh
penisilin daripada bakteri kronis
Meski penisilin lebih mudah diserap oleh tubuh melalui
pemakaian oral namun penisilin mudah dirusak oleh asam
lambung atau enzym pencernaan
Penyerapan penisilin bersifat sistemik namun tidak dapat
memasuki otak
150. Fungsi Darah
Pertukaran gas pernafasan
Transportasi zat makanan
Pertahanan tubuh
Pengaturan suhu dan osmotik
Pembekuan dan pembuangan
metabolit
151. Patofisiologi Darah
Anemia
Anemia defisiensi zat besi
Anemia megaloblastik
Anemia pernisiosa
Kelainan pembekuan darah
Kerusakan darah
152. Obat obat darah
Anti anemia
Koagulantia
Anti Koagulantia
Anti Sklerotik
153. Anti Anemia
Obat Anti anemia defisiensi zat besi adalah
obat-obat yang mengandung Fe ++
Obat untuk anemia Megaloblastik adalah
Cyanocobalamin ( Vit B 12 ) dan Asam Folat
Untuk Anemia Pernisiosa karena menimbulkan
gejala neuritis dapat diberikan dengan obat
neurobion atau obat lainnya menurut
kebutuhan
154. Pembekuan darah & Kerusakan
darah
Pembekuan darah dapat terjadi bila seseorang mengalami
pendarahan karena kecelakan :
1. Karena jaringan mengalami kerusakan
2. Kerusakan pada mukosa lambung
Kelainan darah juga dapat terjadi karena darah tidak dapat
membeku . Keadaan demikian terjadi pada penderita Hemofili
Kerusakan pembuluh darah juga dapat terjadi karena darah
menyumbat pembuluh darah ( atherosklerosis atau
arterisklerosis )
Untuk mengatasi gangguan bekuan darah maka digunakan obat
Koagulantia atau digunakan cara – cara fisik seperti menekan
pembuluh darah dan pendinginan ( kauter )
Bila tidak berhasil digunakan obat sistemik seperti Vitamin K,
Globulin Antihemofili ,Carbazokrom ( Adona AC ), Asam
Traneksamat dann obat vasokonstriktor
155. Obat Koagulantia Lokal
Spons sellulosa gelatin
Busa ( sponge ) fibrin berisi protrobin,
tromboplastin dan ion Ca++
156. Jaringan rusak
Thrombosit Thomboplastinogenase
+ Tromboplastinogen
Tromboplastin
+ heparin
+ protrombin
Kumarin > < Vitamin K
Ca ++
- Oksalat
-- sitrat
+ trombin
Fibrinogin
Fibri
n
Menangkap
Sel-sel, trombosit,
jaringan sehingga
Terjadi pembekuan
SkemaProses terjadinya pembekuan Darah
157. Obat Antikoagulatia
Obat antikoagulatia terutama diperlukan untuk
mengatasi tromboemboli
Obat-obat antikoagulantia yang sering digunakan di
klinis untuk mencegah tromboemboli :
Aspirin ( asetosal ) tablet
Sulfinpirazon tablet
Dipridamol ( persantin ) tablet
Dextran inj. / Infus
Heparin inj.
Kumarin inj Berfungsi sebagai Anti Tromboplastin sehingga
Pembentukan trombin dan protrombin terganggu
Sering digunakan untuk mengatasi atau
mengurangi
Pembekuan darah intravaskuler dan
cerebrovasculer
159. Komposisi Cairan Tubuh
a. Cairan ekstraseluler 16 % Berat Badan
Cairan intraseluler 30-50 % Berat Badan
b. Elektrolit : kation Anion
Serum Darah Na + HCO3 –
K + Cl –
Ca ++ Asam Organik
Mg ++ Fosfat/ Sulfat
Protein
Intraseluler Na + HCO3 –
K + Fosfat/Sulfat =
Mg ++ Protein
160. Fungsi cairan Tubuh
Mengatur distribusi cairan intraseluler dan
ekstraseluler melalui aktivitas osmotik
Mengatur keseimbangan asam basa dalam
tubuh
161. Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh
Gangguan keseimbangan cairan tubuh dapat
terjadi karena :
1. Diare
2. Dehidrasi
3. Pendarahan
4. Oedema
162. Faal Ginjal & Cairan Tubuh
Fungsi Ginjal :
Menjaga volume plasma dan cairan tubuh
Mengatur tekanan osmotik cairan tubuh dengan
cara mengatur keseimbangan elektrolit
Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh
163. Obat Diuretik
Diuretik adalah obat yang mempunyai titik tangkapan kerja pada
ginjal guna meningkatkan produksi kemih
Fungsinya : mengatasi oedema yang disebabkan berbagai gaangguan
penyakit seperti Jantung, Hepatitis Serosis, Ginjal
164. Penggolongan Obat Diuretik
1. Diuretik Garam Pembentuk Asam seperti Amonium
Chlorida yang digunakan sebagai campuran OBH
2. Diuretik Osmotik seperti Manitol,dan Sorbitol yang
sering digunakan untuk mengatasi : Dehidrasi Otak,
Glaukoma, Tumor Otak, Gegar Otak Oedema Otak
3. Diuretik Penghambat Karbonik Anhydrase seperti
Natrum Bicarbonat guna menjaga keseimbangan asam
basa cairan tubuh
4. Diuretik Tiazid seperti HCT untuk hipertensi yang
fungsinya menghambat karbonik anhydrase dan
resorbsi Na + dan Cl -
165. Penggolongan Obat Diuretik
5. Diuretik Furosemid sejenis Sulfonamide digunakan
untuk mengatasi kegawatan karena proses kerjanya
cepat, menurunkan kadar Ca ++ dalam darah, namun
efek antihipertensinya rendah
6. Diuretik Asam Etakrinat yang fungsinya sama dengan
Furosemid
7. Diuretik Hemat Kalium seperti Spironolakton.
Triamteren,Amilorid yang berfungsi melepas Na +
dalam darah
167. Immunitas
Immunitas adalah sistem kekebalan tubuh
Terbentuknya sistem immunitas uuntuk mekanisme
pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dari
luar
Kelainan pada sistem immun karena kegagalan bagian
esensial dari sistem imum untuk berkembang yang
dikenal dengan Imunodefisiensi syndrome primer
Namnn ada juga ada Immunodefisiensi sekunder (
yang didapat akibat terapi Immmunosupresif, terapi
radiasi, kanker stres, proses penuaan, infeksi
sistemik, malnutrisi dan penyakit ginjal
Terapi immunosupresif antara lain dengan obat
antibiotika dan kortikosteroid
168. Vaksinasi dan Immunisasi
Vaksinasi merupakan usaha pencegahan
sedangkan immunisasi adalah upaya untuk
menekan angka kematian
Dengan tehnologi DNA sekarang sudah mampu
dihasilkan immunoglobulin dan antitoksin untuk
Difteri, tetanus,rabies, rubela, varisela dan
antibisa ular
169. Anjuran Immunisasi di
Indonesia
Umur Vaksin
2 bln DTP.Polio-trivalen oral type1,2.3
4 bln DTP Polio-trivalen oral
6 bln DTP , BCG. Polio-trivalen oral
15 -- 19 bln DTP, Morbili, Rubela, Poli-Trivalen
oral
4 – 6 tahun DTP, Polio-trivalen oral
12 – 14 tahun Rubela , Tetanus Toksoid dan Difteri
toksoid
171. Vitamin
Vitamin adalah Micronutrientia yang terdapat dalam makanan
( nutrientia ) sehari-hari yang terdiri dari hydrat –arang,
protein , elektrolit , lemak dan air
Vitamin berfungsi sebagai katalisator pada metabolisme
tubuh
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan gangguan fungsi
tubuh dan penyakit
172. Nama Vitamin
Nama vitamin pertama kali diperkenalkan oleh Funk (
1911 ) ketika diketemukan vitamin B yang diperlukan
tubuh sebagai gugusan amine vital
( NH2 - )
Sumber vitamin adalah hewan dan tumbuh-tumbuhan
dalam bentuk provitamin
Vitamin berfungsi sebagai Co-Enzym
173. Jenis Vitamin
Vitamin dalam garis besarnya digolongkan menjadi 2 yakni
Vitamin yang larut dalam air dan Vitamin yang tidak larut
dalam air tapi larut dalam lemak
Yang larut dalam air adalah vitamin B dan C
Yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K,
174. Vitamin B
Vitamin B Complex terdiri dari vitamin B1 ( thiamin,
Aneurin ), B 2 ( riboflavin ), B 6 ( Pyridoxin ), B 4
( Niacin, PP.Factor ), B 11 ( Folic Acid ) dan B 12
( Cyanocobalamin )
Vitamin B 1 digunakan untuk penyakit beri-beri dengan
gejala apatis, lemah, oedem, polineuritis dan atau gagal
jantung
Sumber-sumber vitamin B 1 adalah ,ragi, selaput beras,
kacang, hati, daging dan telur
175. Vitamin B
Vitamin B 2 ( riboflaviv ) adalah thermostabil
Kekurangan vitamin B 2 menyebabkan Glossitis atau
keratitis
Vitamin B 4 ( Niacin ) . Kekurangan ( defisiensi ) vitamin
B 2 dapat menyebabkan penyakit Pellagra dengan gejala
dermatitis, diare dan dementia,
Vitamin B 4 berfungsi sebagai Vasodilatasi Perifer dan
sering digunakan untuk mengatasi penyempitan
pembuluh darah
176. Vitamin B
Vitamin B 6 ( Pyridoxin ) berfungsi membantu
tranportasi asam-asam amini
Dalam terapi sering digunakan sebagai anti emesis
gravidarum dan penyakit Parkinson
Vitamin B 11 ( Folic Acid ) dan B 12 berfngsi sebagai
Anti Anemia Megaloblastik
177. Vitamin C
Vitamin C terutama diperlukan untuk mengobati
penyakit “ Skorbut “
Provitamin C terdapat pada sayuran seperti
terutama yang berwarna jingga dan ungu
Vitamin C diperlukan untuk proses oksidasi-
reduksi untuk mengubah Folic Acid menjadi
Folinik Acid
178. Vitamin A & D
Vitamin A terdapat dalam Cod Liver Oil, karoten
Kekurangin vitamin A dapat menyebabkan penyakit
mata Conjungtiva dan atau xerophtalmia
Vitamin D ( Calciferol ) dimana apabila kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan penyakit Rachitis
179. Vitamin E ( Tocopherol ) dan K
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan
karenanya vitamin ini dikenal dengan anti kemandulan
Dalam terapi vitamin E juga digunakan untuk Abortus
habitualis dan salah satu komponen antioksidan bersama-
sama vitamin C dan vitamin A
Vitamin K sebenarnya telah ada di kolon ( usus besar dalam
bentuk provitamin yang berperan penting dalam proses
pembekuan darah