SlideShare a Scribd company logo
1 of 179
Farmakologi terapan
Handout by:
I G.K.Wijasa,Drs.MARS
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan arti sehat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. Menjelaskan pengertian farmakologi
3. Menjelaskan arti dan fungsi obat
4. Menjelaskan pengaruh obat dan proses yang dialami obat dalam tubuh
5. Menjelaskan jenis obat dan kaitannya dengan sistem tubuh
6. Menjelaskan pengawasan obat
Daftar Pustaka
1. Moh. Anief, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta 2000.
2. Djamhuri Agus,Sinopsis Farmakologi dengan Terapan
Khusus di Klinik dan Perawatan Penerbit Hipokrates
Jakarta,1992
3. Judono R.H., Farmakologi, Yayasan Badan Penerbit Gajah
Mada, Yogyakarta,1974
4. Sartono, Obat Wajib Apotik, PT Gramedia Pustaka Utama,
Edisi III 2000
5. ISO Indonesia , Edisi Farmakoterapi , Volume XXXII,
1999
Arti Sehat
&
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
 Sehat adalah kebutuhan setiap manusia hidup
 Sehat dartikan sebagai keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang dapat hidup produktif secara ekonomi dan sosial
 Tak seorang pun ingin menderita sakit dan bagi yang terlanjur sakit akan berusaha untuk sehat
kembali. Orang yang sehat bahkan berusaha dengan berbagai cara untuk memperlambat proses
penuaan ( aging )
 Sehat selama ini dipahami dipengaruhi oleh 4 faktor yakni : genetis, lingkungan, pelayanan
kesehatan dan perilaku
Sehat
Genetika
Fasilitas
Layanan Kesehatan
Perilaku
Lingkungan
Faktor Penyebab Penyakit
Faktor Luar
Cuaca, makana-minuman, bakteri, virus dls
Faktor Dalam
Emosi , kejiwaan dan bawaan
Perilaku Hidup Sehat
 Perilaku Hidup Sehat mencakup :
 Pilihan AsupanMakanan
 Apa yang layak dimakan
 Apa yang layak dipikirkan
 Apa yang layak disyukuri
 Pilihan gayahiduplayak
 Apa yang layak dikerjakan
 Apa yang layak dipertahankan
 Apa yang layak diubah
 Pilihan menjadikritis
 Menjadi cerdas dan selektif
 Pemberdayaan diri
Sejarah Farmakologi
 Sejak zaman purbakala manusia telah dihadapkan pada
masalah kesehatan yang memaksa dirinya mencari
pengobatan Para ahli pengobatan memperoleh
pengetahuan tentang obat dan cara pengobatan hanya
berdasarkan intuisi dan pengalaman empiris.
 Baru pada 400 tahun sebelum masehi berdiri sekolah
kedokteran di Yunani yang salah satu alumninya
bernama Hipokrates yang memperkenalkan cara-cara
pengobatan yang rasional dan etis .
 Tahun 1240 Kaisar Frederick II memberikan maklumat
kepada rakyatnya tentang pemisahan Kedokteran dan
Farmasi dengan tujuan agar masyarakat mendapat
perawatan medis yang layak serta memperoleh obat (
farmacon ) yang cocok yang dapat dipertanggung
jawabkan
 Konsep pemisahan tersebut hingga kini dirasakan oleh
masyarakat dunia
Pengertian Farmakologi
 Farmakologi berasal dari
kata farmacon yang berarti
obat dan logos yang berarti
ilmu sehingga
 Farmakologi didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari
tentang obat khususnya yang
berkaitan dengan pengaruh
sifaf fisika-kimiawinya terhadap
tubuh, respons bagian-bagian
tubuh terhadap sifat obat ,nasib
yang dialami obat dalam tubuh
dan kegunaan obat bagi
kesembuhan.
Terkait dengan Farmakologi
tersebut adalah ilmu tentang :
 Farmakodinamika
 Farmakokinetika
 Toksikologi
 Farmakoterapeutika
 Farmakognosi
 Farmasi
Farmakodinamika
 Farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengaruh obat terhadap tubuh
 Obat dapat mempengaruhi seluruh atau bagian-bagian
tertentu dari tubuh . Pengaruh tersebut disebut pengaruh
farmakologis.
 Pengaruh atau efek obat meliputi :
 Efek terapi ( Indikasi )
 Kontraindikasi
 Toksisitas
 Efek samping
 Interaksi
Farmakokinetika
 Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana obat diperlakukan oleh tubuh.
 Farmakokinetika juga dikenal dengan ilmu ADME yakni
ilmu yang mempelajari Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan
Sekresi termasuk didalamnya dibahas tentang ketersedian bahan
aktif obat dalam tubuh ( bioavailabilitas )
 Absorpsi obat dalam usus sangat dipengaruhi PH cairan lambung
 Hal ini menyebabkan ada obat yang diberikan sebelum atau sesudah
makan
 Obat yang diberikan sebelum makan ( Covering agents ), appetizers (
stomachica ) dan obat-obat yang tak tahan terhadap asam lambung
( penicillin )
Farmakokinetika
 Distribusi obat diawali dengan absorpsi dimana obat terlebih dahulu
menembus membran sel masuk kedalam cairan interstisiil . Obat dalam
tubuh terikat oleh protein plasma dalam keadaan reversible
 Biotransformasi obat sebagian besar terjadi di hepar terutama oleh enzym
mikrosomal untuk mengurangi toksisitas dan ekskresi
 Reaksi kimia yang terjadi dalam biotransformasi dapat dibedakan
kedalam 2 golongan :
 Reaksi sintetik ( konyugasi ) yang dapat mengurangi toksisitas
 Reaksi ini memerlukan ATP sebagai sumber energi
 Reaksi non –sintetik berupa oksidasi, reduksi dan hydrolisa
 Reaksi ini memerlukan NADPH ( Nicotinamida Adenin Dinucleotide Phosphate
Hydrogen )
Farmakokinetika
 Ekskresi obat dilakukan oleh organ tubuh seperti :
 Renal
 Hepar
 Pulmo
 Kelenjar ASI
 Kelenjar Keringat
 Kelenjar ludah
 Obat-obat yang tidak dapat diekskresi dikeluarkan lewat faeces
Proses yang dialami obat dalam tubuh
Obat Eksekresi
Distribusi
Metabolisme/biotranformasi
Absorpsi
Fase-fase yang dialami oleh obat dalam tubuh ada 3 tingkatan :
Fase biofarmaseutik
Fase farmakokinetik
Fase farmakodinamik
OBAT DAN MASALAHNYA
 Obat adalah zat atau bahan
yang digunakan untuk
diagnotis,pencegahan,
pengobatan ( therapy ) dan
pemulihan penyakit
 Pengobatan dengan obat
disebut Farmakoterapi
 Pengobatan tanpa obat disebut
Non Farmakoterapi a.l.
Psychoterapi,
Fisioterapi,hydroterapi, Ozon –
terapi, color –therapi, music-
therapy, speech-therapy etc.
 Perilaku masyarakat dalam
mencari kesembuhan
terhadappenyakit yang
dideritanya berdasarkan SKRT
dikategorikan sbb:
 Tidak berbuat apa-apa 5 %
 Pergi ke Dokter 18
%
 Mengobati Sendiri 77
%
 Caranya sendiri
 Minum jamu
 Menggunakan
obat yang dijual
bebas
OBAT DAN PENGAWASANNYA
 Obat adalah ibarat madu disatu sisi dan racun disisi
lainnya
 Obat adalah kebutuhan dasar masyarakat oleh karenanya
harus diawasi peredaran dan pengunaannya
 Pengawasan obat dulu dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan dan kini dilakukan oleh
Badan Pengawasan obat dan Makanan
(Badan POM )
Fungsi Obat dalam tubuh
 Merangsang ( stimulasi ) dan menekan ( depresi )
fungsi spesifik dari sel tubuh
 Membunuh atau menghambat aktivitas sel-sel asing
dan bakteri
 Menimbulkan aksi non spesifik
 Mensubstitusi zat-zat tertentu yang diperlukan oleh
tubuh
Obat & Therapi
 Therapi diterjemahkan dengan pengobatan
 Pengobatan dapat dilakukan dengan obat diistilahkan
dengan farmakoterapi
 Pengobatan tanpa obat disebut non farmakoterapi
Non Farmakoterapi ?
 Preventif
 Hygienis –dietis
 Immunisasi
 Kuratif
 Physiotherapy
 Psychoteraphy
 Hygienis –Dietis
 Aroma Theraphy
 Colourtheraphy
 hydroterapy
Tujuan Insruksional
1. Menjelaskan sistem tubuh
2. Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh
4. Menjelaskan berbagai cara-cara pemberian obat
5. Menjelaskan penggolongan obat menurut tujuan terapii
Sistem Tubuh
 Sistem tubuh dalam garis besarnya terdiri dari sub sistem:
 Sistem Syaraf
 Sistem Hormonal
 Sistem Sirkulasi
 Sistem Ekskresi
 Sistem-sistem tersebut dikendalikan 3 unsur yakni air, udara
dan panas Untuk sehat ketiga unsur tersebut harus selalu
dalam keadaan seimbang. Sistem tubuh seimbang apabila :
 Makan ,istirahat tidur teratur
 Pencernaan berfungsi baik
 Ekskresi bekerja optimal
 Kelima inderanya berfungsi menerima rangsangan dengan baik
ANATOMI TUBUH MANUSIA
Anatomi tubuh manusia terdiri dari bagian-bagian yang lunak, keras dan cair :
1. Bagian yang lunak :
Daging,otak,jantung, paru, mata,hati dll
2. Bagian Yang keras :
Tulang
3. Bagian yang Cair
Darah
Sistem Kerangka
Bagian yang keras dari tubuh membentuk sistem
kerangka:
1. Tulang kepala ( Tengkorak )
2. Tulang badan
3. Tulang Anggota Tubuh
Secara lebih rinci tulang-tulang tersebut sbb :
1. Tengkorak
2. Tulang leher
3. Tulang rusuk
4. Tulang panggul
5. Tulang lengan
6. Tulang hasta
7. Tulang pengumpil
8. Tulang jari tangan
9. Tulang paha
10. Tulang kering
11. Tulang betis
12. Tulang jari kaki
Catatan:
Fungsidaritulang-tulangtersebutadalahmelindungi
danmemberikekuatangerak
Organ Dalam Tubuh
Organ dalam tubuhterdiri dari :
Otak
Mulutdankerongkongan
Pernafasan
Dada
Perut
Usus
Porosusus
Perkemihan
Darah dalam Tubuh
Fungsi darah dalam tubuh :
 Sebagai alat angkut (transportasi )
 Memberantas penyakit
 Mengatur suhu tubuh
 Menutup luka
 Pertahanan tubuh terhadap kuman
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kerja Obat dalam Tubuh
Berat Badan
Umur
Jenis Kelamin
Kondisi Patologik
Penggolongan obat
 Berdasarkan tujuan terapinya :
 Obat Diagnotis
 Obat Farmakodinamis
 Obat Chemoterapeutika
 Obat Substitusi
 Berdasarkan ketentuan pembatasan pemakaian di pasaran
 Obat Bebas
 Obat Bebas Terbatas ( Daftar W )
 Obat Keras ( Daftar G )
 Obat Psikotropika
 Obat Narkotika ( Daftar O )
 Berdasarkan vital tidaknya bagi penyediaan disarana pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit
 Vital
 Esensial
 Non Esensial
 Berdasarkan ketentuan nama dalam perdagangan
 Obat paten
 Obat Generik
Obat Esensial & Obat Generik
 Obat Esensial ( Drug Of Choice )
 DOEN untuk sarana pelayanan kesehatan dasar
 Formularium Rumah Sakit untuk rumah sakit
 Obat Generik
 obat yang dipasarkan dengan nama bahan aktifnya (nama
kimia) yang tujuannya adalah untuk mengendalikan harga
obat yang terjangkau bagi masyarakat namun dari segi
kualitas dan keamanannya sama dengan obat paten
Pengaruh Obat
 Sistemik (keseluruh tubuh yang melewati peredaran
darah), a.l :
- oral
- oromukosal (sublingual, bucal)
- injeksi (subcutan, intra muskular, intra vena, intra
arteri, intra cutan, intra lumbal / intra tekal, intra
peritonial, intra cardial, intra pleura, intra articuler)
- implantasi
- rektal
- transdermal
 Lokal (efek setempat)
- percutan / kulit
- inhalasi
- mukosa mata / telinga
- intra vaginal
- intra nasal
Berbagai istilah tentang pengaruh (efek )
obat
 Pengaruh additif
 Pengaruh adiktif
 Pengaruh habituasi
 Pengaruh sinergistik
 Withdrawal Syndrome
 Toleransi
 Tachyphylaxis
 Kumulasi
 Placebo
 Inkompatibilitas
 Efek Samping
 Idiosinkrasi
 Allergi
 Fotosensitasi
 Efek toksik
 Resistensi
Mekanisme Kerja Obat
 Secara fisika, a.l : obat diuresis
 Secara kimia, a.l : antasida lambung
 Proses metabolisme, a.l : antibiotika mengganggu
pembntukan dinding sel pd bakteri
 Secara kompetisi saingan, a.l : sulfonamida
Dosis ( Takaran Obat )
Ilmu tentang pemberian obat disebut Posologi
Dosis obat dibedakan atas :
Dosis Minimalis
Dosis Therapi
Dosis Maksimalis
Dosis Toksikalis
Dosis Letalis
6 Hal yang harus diperhatikan dalam
Pemberian Obat
A. Tepat pasien
B. Tepat obat
C. Tepat waktu
D. Tepat dosis
E. Tepat rute (cara pemberian)
F. Tepat dokumentasi
Indeks Farmakoterapi
1. Antiinfektikum
2. Antineoplastikum
3. Immunoglukosidum
4. Obat Bantuan dan Penolong
5. Obat metabolisme dan Gizi
6. Obat Sistem Endokrin
7. Depresan Sistem syaraf
8. Antiradang, antireumatik dan
antiencok
9. Psikotropika
10. Anti sistem syaraf lain
11. Relaksan otot
12. Obat kardiovaskular
13. Obat darah
14. Obat Saluran Nafas
15. Obat Saluran Cerna
16. Obat Saluran urogenital
17. Obat kulit dermatologikum
18. Obat Telinga ( oticum )
19. Obat Mata ( oftamologikum )
20. Obat Mulut & Gigi
21. Obat anti Parasit
22. Obat lain-lain
Tujuan Instruksional :
1. Menjelaskan susunan saraf
2. Menjelaskan penggolongan obat menurut pengaruhnya
terhadap sistem kerja saraf
3. Menjelaskan jenis obat-obat Susunan Saraf Pusat
 Susunan Syaraf dibedakan atas 2 yakni :
 Susunan Syaraf Pusat
 Susunan Syaraf Otonom
 Anatomi Susunan Syaraf Pusat meliputi
cerebrum,cerebelum,medula oblongata( bulbus )dan
medula spinalis
 Susunan syaraf Otonom terdiri dari syaraf simpatis
dan syaraf parasimpatis yang berpusat di Medula
Spinalis dan Medula Oblongata
Anatomi Susunan Saraf
Fungsi SSP
 Cerebrum merupakan pusat-pusat dari memori, kesadaran,penyesuaian diri, dan refleks.
 Thalamusberfungsi sebagai pengatur memori secara otomatis.
 Hipothalamusberfungsi sebagai pusat pengaturanSSO, suhutubuh, cairan tubuh, metabolisme,
tidur dan kelenjar hypofise.
 Disekitar Hipothalamus terdapat SistemAktivasiRetikular yang berfungsi mengatur kewaspadaan,
kesiapan dan gerakanotot.
 MedulaOblongatamerupakan pusat pengaturan kardiovaskular,sistem
pernafasan,pencernaan,indera dan kelenjar
 MedulaSpinalismerupakan pusat pengaturan refleks dari setiap bagian tubuh.
Penggolongan Obat-obat SSP
 Penggolongan Obat SSP didasarkan kepada sifat kerja
obat pada umumnya yakni
1. depresi (menekan) dan
2. stimulasi (merangsang):
1. Obat-obat SSP yang menekan secara selektif :
 Obat Analgesik – Antipiretik anti nyeri dan penurun panas
 Obat Psikotropik menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
 Obat Narkotik –menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 Obat Antikonvulsi pereda kejang
2. Obat-obat yang menekan hampir secara keseluruhan (sistemik)
disebut mayor transquilizer adalah obat Sedatif-hipnotik dan obat
Anestesi.
Obat yang menekan SSP
(Depresiva)
Obat yang merangsang SSP
( Stimulantia )
 Obat stimulantia SSP dibedakan atas :
 Obat Konvulsan
 Obat yang secara langsung menimbulkan
rangsangan kesadaran seperti :Strychnin,
pikrotoksin, pentilentetrazol, bemegrid dan
nikethamide
 Obat Analeptik ( obat yang menimbulkan sulit tidur )
 Efedrin, amfetamin, kokain, pipradol dls
 Obat psychic Energizer ( obat penyegar )
 Coffein, imipramin, amitriptilin dls
Obat Sedatif-hypnotik
 Sedatif artinya menekan reaksi terhadap rangsangan khususnya emosi
tanpa menimbulkan kantuk (obat penenang)
 Hypnotik artinya menyebabkan tidur yang sulit dibangunkan disertai
menurunnya refleks.
Obat sedatif-hypnotik digolongkan menjadi :
1. Golongan Barbiturat
2. Non Barbiturat
Golongan barbiturat dalam dosis tertentu dapat menekan SSP mulai dari
sistem retikular,,hipothalamus hingga kepada medula oblongata dan
berfungsi sebagai anti konvulsi Organ lain tidak dipengaruhi, kecuali
dalam dosis yang sangat besar dapat menimbulkan penurunan tekanan
darah, motilitas usus berkurang, menurunkan suhu tubuh dan mengurangi
produksi kemih
organ penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan obat golongan
barbiturat adalah hati dan ginjal karena kalau kedua organ tersebut
mengalami gangguan akan mengakibatkan ekskresi obat terhambat dan
efek obat berlangsung lama.
Efek samping yang dapat timbul a.l. gagal pernafasan, koma, mual
vertigo, lemah ,takut, nyeri dan insomnia
Obat Sedatif-hypnotik
 Golongan obat barbiturat yang banyak dipakai a.l.:
 Phenobarbital ( luminal ) untuk anti konvulsi, antihipertensi,
antiepilepsi.
 Aprobarbital, pentobarbital untuk obat tidur
 Thiopental ( Penthotal ) sebagai obat anestesi
 Golongan obat non barbiturat yang banyak dipakai
antara lain Hydras Chlorali, Natrium Bromida.
Plasidil, diazepam, doriden meprobamat (medicar),
clordiazepoxide dll umumnya digunakan untuk obat
tidur
 Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat ini adalah
allergi, tremor, pusing,lemah, pelupa dan hepatitis
Obat Analgetik
 Obat analgetik adalah obat penghilang rasa sakit dan obat
antipiretik adalah obat penurun demam
 Obat analgetik dibedakan obat analgetik narkotik dan obat
analgetik non narkotik
 Obat analgetik narkotik ( obat analgetik visceral ) disamping
berfungsi mengurangi rasa sakit, juga menekan rasa takut, rasa
susah serta menimbulkan kedamaian. Oleh karenanya obat-obat ini
sering disalahgunakan yang kadangkala dapat menimbulkan
toleransi, adiksi, habituasi ,sedatif –hypnotik , euphorigenik,
penekanan pada pusat pernafasan yang dapat berujung
kematian
 Toleransi obat adalah berkurangnya pengaruh obat terhadap
receptor (disposisi obat) dalam bentuk toleransi metabolik dan
toleransi farmakodinamik ( berkurangnya kepekaan ssp terhada
pengaruh obat.)
Adiksi & Habituasi
 Obat analgetik narkotik dapat menimbulkan adiksi
 Adiksi adalah ketergantungan fisik dan psikologis pada zat
tertentu
 Korban adiksi menjadi sangat tidak produktif, konsumtif,
asosial, amoral, cenderung melakukan tindak kriminal dengan
mengabaikan keselamatan dirinya dan orang lain
Obat Analgetik Narkotik
 Morphin
 HCl Hydromorphine
 Pethidine
 Metadon
 Codein
Obat Analgetik non Narkotik
 Obat analgetik non narkotik digunakan untuk nyeri
ringan disamping juga berfungsi sebagai antipiretik
dan anti inflamatory.
 Obat analgesik non narkotik sangat banyak dan
pada umumnya digolongkan menurut bahan aktifnya
yakni :
1. Salisilat
2. Para Amino Fenol
3. Pyrazolon
4. Asam Organik lainnya
5. Obat pirai
Golongan Salisilat
 Golongan salisilat merupakan obat analgesik tertua
antara lain :
 Acetosal, Aspirin, Natrium Salisilat, salisilamid
 Titik tangkap kerja golongan salisilat adalah di
hipothalamus yang dapat meningkatkan ambang nyeri
 Obat analgesik salisilat juga berfungsi sebagai obat
antipiretik ( menurunkan demam ),anti inflamasi dan
anti allergi dan meningkatkan ekskresi asam urat
 Efek samping penggunaan obat ini umumnya adalah
dapat menimbulkan iritasi lambung yang
menimbulkan rasa panas nyeri,mual dan muntah dan
diare
Golongan
Para Amino Fenol
 Golongan obat ini adalah Fenacetin dan
Asetaminofen ( parasetamol ) hanya berfungsi
sebagai analgesik dan antipiretik
 Sejak tahun 1966 fenasetin sudah tidak boleh digunakan lagi
karena dalam tubuh fenasetin diubah menjadi zat beracun
yaitu N- asetil – para aminofenol
 Asetaminofen banyak digunakan sekarang antara lain karena
tidak menimbulkan iritasi lambung namun apabila digunakan
dalam jangka lama dapat menimbulkan kerusakan sel darah,
hati dan ginjal, ketegangan hingga kepada konvulsi
Golongan Pirazolon
 Kekuatan obat ini sama dengan salisilat namun obat ini agak toksik ( beracun ) yang
dapat menimbulkan agranulositosis dengan gejala demam tinggi, luka di tenggorokan,
erupsi kulit dengan pigmentasi, karenanya banyak negara yang melarang
penggunaannya.
 Obat ini dapat diberikan dengan suntikan intra muskuler
 Obat jenis ini dijual bebas dengan nama Antalgin, dipyron, metamisol.doloneurobion,
fastalgin dll
Golongan Asam Organik
 Golongan obat ini umumnya digunakan sebagai obat
analgesik dan antiinflamasi untuk rematoid artritis
pengganti obat kortikosteroid seperti prednison.
 Obat ini dijual dengan nama generik
Indometasin,fenoprofen,ibuprofen dls
 Efek samping penggunaan obat ini a.l.:
 Gangguan saluran cerna
 Vertigo dan kelelahan,
 hipertensi dan hiperglikemi
Obat pirai
( Kelebihan asam urat )
 Pirai adalah penyakit pada sendi yang ditimbulkan
tertimbunnya asam urat (purin) terutama di sendi ,ginjal dan
kulit karena kegagalan metabolisme purin dalam tubuh
 Obat pirai yang banyak digunakan adalah allupurinol, zyloric
dan indometasin yang bersifat urikosurik
( mengeluarkan asam urat melalui kencing )
Tujuan Instruksional :
1. Menjelaskan sistem kerja Susunan Saraf Otonom
2. Menjelaskan jenis-jenis obat SSO
Obat-obat SSO
( Susunan Saraf Otonom )
 SSO kadang disebut susunan saraf vegetatif, susunan saraf visceral
karena susunan saraf ini tidak dapat dipengaruhi oleh kemauan namun
berperanan penting mengatur keperluan primer dari tubuh dan
memberi peringatan akan bahaya yang datang dari luar tubuh
 Keseimbangan tubuh ditentukan oleh SSO
 Perangkat SSO terdiri dari saraf otonom afferent ( sensoris ) yang
menerima rangsangan dan saraf otonom efferen ( motorik )
 SSO terdiri dari saraf simpatis dan saraf parasimpatis yang berpusat di
medula spinalis dan medula oblongata
 Rangsangan yang diterima oleh saraf sensoris tidak langsung
diteruskan oleh pusat ke saraf perifer namun harus melalui ganglion
yang kemudian dengan zat penghantar Asetilkolin diteruskan ke organ
yang dipersarafi
Obat-obat SSO
( Susunan Saraf Otonom )
 Ujung saraf simpatis mengeluarkan norefinefrin dan epinefrin
sedangkan ujung saraf parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang
berfungsi sebagi mediator serta merangsang reseptor organ. Efek kerja
mediator Norepinefrin. epinefrin dan asetilkolin tidak berlangsung lama
karena dirusak oleh COMT , MAO dan enzym asetil kolin esterase
 Penggolongan obat-obat yang mempengaruhi kerja SSO didasarkan
pada cara kerja obat terhadap SSO yakni merangsang atau menekan
Saraf Simpatis, Parasimpatis dan Ganglion
Penggolongan Obat SSO
 Obat yang merangsang saraf simpatis disebut obat simpatomimetik
atau adrenergik dan yang menekan saraf simpatik disebut obat
simpatolitik atau adrenolitik
 Obat yang merangsang saraf parasimpatik disebut obat
parasimpatomimetik atau kolinergik dan yang menekan saraf
parasimpatik disebut parasimpatolitik atau Atropinik
 Obat yang mempengaruhi ganglion disebut obat ganglionik
Obat Adrenergik / simpatomimetik
(merangsang saraf simpatik)
 Obat adrenergik digunakan di klinik sebagai vasokonstriktor ,
bronkhodilator , gawat darurat sirkulasi ( keadaan syok )dan konvulsan
 Obat Adrenergik yang banyak digunakan di klinik antara lain :
 Adrenalin injeksi
 Nor Adrenalin injeksi
 Efedrin tablet 25 mg
 Isoproterenol untuk asma bronchial
 Amphetamin tablet dan injeksi
 Pemakaian lokal obat adrenalin digunakan untuk menghentikan pendarahan
lokal di hidung atau ekstraksi gigi serta membantu lamanya apemebrian
anestesi lokal
Obat Adrenolitik / Parasimpatomimetik
(menekan saraf simpatik)
 Obat adrenolitik terutama digunakan untuk obat antihipertensi karena
berfungsi menurunkan tekanan darah
 Obat Adrenolitik dibedakan atas:
 Penyekat Adrenoseptor Alfa seperti Prazosin digunakan untuk menurunkan
tekanan darah dan meningkatkan peristaltik usus
 Penyekat Adrenoseptor Beta banyak digunakan penyakit jantung akibat
hipertensi, angina pectoris, aritmia
 Toksisitas akibat pemakaian adrenoseptor beta antara lain menimbulkan
serangan jantung ( infark, asma, hipoglikemi pada diabetes
 obat enghambat adrenoseptor beta a.l. ;
 Propanolol
 Metoprolol
 Atenolol
 Pindolol

Obat kolinergik / parasimpatomimetik
(merangsang saraf parasimpatik)
 Obat kolinergik berperan merangsang saraf parasimpatis dan
jarang digunakan
 Obat kolinergik antara lain Pilocarpine nitrat 0,5-2 % untuk obat
tetes mata
 Termasuk obat kolinergik adalah obat anti kolinesterase
 Obat anti-kolinesterase ada 2 macam yakni obat penghambat
kolinesterase yang sifatnya kekal digunakan sebagai obat
pembunuh serangga pada pupuk organik fosfat dan obat anti-
kolinesterase yang tidak kekal seperti Fisostigmin dan Neostigmin
digunakan untuk mengaktifkan fungsi peristaltik usus dan buli-buli
pasca operasi
Obat Atropinik / parasimpatolitik
(menekan saraf parasimpatik)
 Golongan obat ini banyak
digunakan untuk pengobatan
sebagai :
 Antispasmodik
 Antiparkinson
 Ulcus pepticum
 Midriatikum
 Efek farmakologisnya
adalahmenurunkan peristaltik
usus yang juga mengakibatkan
berkurangnya asam lambung,
nyeri lambung
 Obat-obat atropinik yang
berfungsi :
 Sebagai Anti spasmodik &
Ulcus pepticum a.l.:
 Pethidin,
 Atropin Sulfat
 Belladonna Extract
 HCl Papaverin
 Sebagai Antiparkinson
 Benclamidum
 L.Dova
 Bromokriptin
 Sebagai midriatikum:
 Sulfas Atropin
 Homatripn HBr
 Hyscin HBr
Obat Ganglionik
 Obat ganglionik yang banyak dipakai adalah obat penghambat
ganglion
 Efek farmakologis obat penghambat ganglion adalah menghambat
saraf parasimpatis yang menimbulkan midriasis, motilitas
lambung dan usus, dan sulit kencing dan menhambat saraf
simpatis yang menimbulkan antara lain penurunan tekanan darah
,dilatasi vasculer pada kaki hipotensi orthotik,
 Obat penghambat ganglionik ( Ganglionic Blocking Agents ) banyak
digunakan sebagai obat antihipertensi a.l. yang ada di pasaran :
 Hexamethonium Chloride .p.os
 Pentolium Tartrat p.os
 Trimethapan Camphorsulphonate ( Arfonad ) per infus
Jenis Sakit Kepala dan
Penyebabnya
Sakit Kepala Muskular
Sakit Kepala Vaskular
Sakit Kepala Radang
Sakit Kepala Traksi
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan dan fungsii-fungsinya
2. Menjelaskan berbagai gangguan sistem pencernaan
3. Menjelaskan penggolongan obat yang terkait dengan gangguan
sistem pencernaa
Obat dan System Pencernaan
 Fungsi Saluran Cerna
 Mencerna makanan
 Meneyerap sari makanan
 Menegekskresikan sisa makanan yang tidak
terserap
 Sistem pencernaan terentang dari mulut hingga ke
anus (9m)
 Gangguan terhadap sistem pencernaan muncul
dengan berbagai gejala seperti mual, muntah, nyeri
lambung, hiperacidity, rasa melilit, kembung, diare,
konstipasi dls
Anatomi Saluran Cerna
Anatomi Saluran Cerna terdiri dari :
Rongga mulut ( oral Cavity ) yang
dibatasi oleh maxilary bone dan
mandibular bone )
Oesophagus ( Isofagus atau Usofagus )
Lambung
Usus halus
Usus besar
Dubur ( anus )
 4 lapisan saluran cerna : mukosa,
submukosa, otot polos dan serosa
Darah
pada Saluran Cerna
 System syaraf yang bekerja pada saluran cerna
adalah SSO yang memiliki pusat integrasi dengan
SSP di Cortex Cerebri
 Aliran darah terbesar ke hati dan limpa dan ke
saluran cerna terutama pada lapisan mukosa lamina
propria yang banyak memiliki Pembuluh Darah dan
saluran limpa
Kelenjar-Kelenjar Pencernaan
 Kelenjar ludah menghasilkan ludah yang berasal dari:
 Kelenjar parotis terletak dibawah tulang pipi depan telinga
 Kelenjar submandibularis terletak didasar mulut dekat tulang
rahang bawah
 Kelenjar sublingualis terletak didasar lidah
 Kelenjar hati mengeluarkan empedu yang kemudian
disimpan dalam kandung empedu yang berfungsi
mencerna lemak
 Kelenjar pancreas
Fisiologis Rongga mulut
 Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah dan
kelenjar bukal yang terletak pada lapisan
mukosa
 Kelenjar ludah terdiri dari 3 jenis kelenjar yaitu
kelenjar parotis, sub mandibularis dan
sublingual bersama dengan kelenjar bukal
menghasilkan air ludah yang 95 % terdiri dari
air dan sisanya mengandung lendir dan garam
kalium dan natrium serta albumin, globulin,
serum, ptyalin, amilase dan lisozym
Anatomi & Fisiologis Lambung
 Secara anatomi lambung terdiri dari cardia, fundus,
corpus dan pilori
 Cairan lambung diproduksi pada dinding saluran cerna
yang bersifat isotonis
 Asam lambung ( HCl) dihasilkan oleh lapisan mukosa
dengan PH 2-5
 Mukosa sendiri banyak mengandung Histamin yang
tersimpan dalam mast cell
Fisiologi Hati dan Pankreas
 Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat lebih
kurang 1,4 kg
 Hati tempat metabolisme secara kimiawi dimana semua zat yang
dihasilkannya dieksekresikan kedalam darah kecuali cairan empedu
yang dialirkan kekantong empedu
 Cairan empedu berfungsi mengemulsi lemak agar mudah terserap
dalam usus
 Pankreas adalah kelenjar yang terhubung dengan duodenum yang
didalamnya terdapat sel-sel pulau Langerhans yang menghasilkan
insulin dan glukagon
Patofisologis Saluran Cerna
1. Radang Kerongkongan (reflux
oesophagitis)
2. Radang Lambung (gastritis)
3. Tukak Lambung (ulcus pepticum)
4. Tukak Usus
5. Kanker Lambung
Obat Gangguan Saluran Cerna
 Dilihat dari tempat kerjanya obat
saluran cerna dibedakan atas 4 golongan
:
 Obat yang bekerja di rongga mulut
 Obat yang bekerja di lambung
 Obat yang bekerja di usus
 Obat yang bekerja di usus besar dan anus
Obat Yang
Bekerja pada Lambung
 Antasida
 Digestan
 Emetik
 Anti Emetik
Antasida
 Fungsi Antasida
 Mengurangi dan menetralkan asam lambung
 Mengurangi nyeri lambung
 Jenis Antasida
 Antasida Sistemik
 Cara kerjanya cepat namun cenderung menimbulkan
alkalosis dan konstipasi
 Mampu mengurangi nyeri lambung karena dapat
menetralisir asam lambung
 Contoh : Natrium Bicarbonat dan Calcium Carbonat
 Antasida Non Sistemik
 Cara kerja melapisi mukosa lambung dan menetralisi
asam lambung ( Covering Agent )
 Contoh : Aluminium Hidroksida,Aluminium Phosphat,
Magnesium Trisilikat
Obat Ulkus Peptikum
 Ulkus peptikum menimbulkan nyeri pada
lambung dan usus sehingga pemberian obatnya
selain dengan antasida, juga diberikan obat
sedatifa dan obat parasimpatolitik atau obat
anti kolinergik atau obat antispasmodik
 Golongan obat ulkus peptikum
 Bismuth-Subsitrat
 Sukralfat
 Pirenzepin
 Omeperazol
 Antispasmodik -Analgetik
Obat Digestan
 Digestan adalah obat yang membantu memperlancar proses
pencernaan
 Obat digestan pada umumnya adalah obat enzym antara
lain :
 Enzyplex
 Vitazym
 Pankreoflat, dll
Obat Emetik
 Obat emetik adalah obat pemuntah yang
umumnya diperlukan untuk menolong orang
yang keracunan
 Cara fisik dapat dilakukan dengan menggelitik
kerongkongan
 Beberapa obat yang merangsang orang yang
keracunan untuk memmuntahkan racun adalah :
 Larutan garam dapur pekat
 Larutan CuSO4 1 % 50 ml untuk penderita yang
keracunan fosfat
 Apomorfin inj. s.k.yang merangsang pusat
muntah
 Syrup Ipecacuanhae
Obat Anti Emetik
 Gejala muntah disebabkan oleh berbagai hal
misalnya karena mabuk perjalanan, makan obat
tertentu seperti obat anti kanker, kehamilan,
penyakit gastritis, dls. Cairan dalam bentuk
minuman yang dapat mengurangi muntah
antara lain air teh panas, air soda, coca cola dan
minyak atsiri sepert minyak kayu putih.
 Obat antiemetik yang dijual bebas adalah
difenhidramin dari golongan antihistamin
 Obat antiemetik dengan resep dokter adalah
fenotiazin dan largactil yang juga digunakan
untuk obat antipsikotik
Obat yang bekerja di usus
 Adsorben dan Demulsen
Adsorben adalah obat yang secara fisik
mampu menyerap racun dan zat lain yang
non spesifik yang melekat pada
permukaannya seperti Norit
 Demulsen adalah obat adsorben yang
sekaligus berfungsi mengatasi iritasi lambung
dan antidiare seperti Kaopectat yang
merupakan campuran kaolin dan pectin
Katartik dan Laksatif
 Katartik dan Laksatif adalah obat untuk
mengatasi konstipasi
Istilah katartik adalah obat pencahar
kuat sedangkan laksatif adalah obat
pencahar lunak yang fungsinya
melunakkan tinja
 Obat-obat katartik a.l.: Dulcolax, Garam
Inggeris ( MgSO4), metilseluluse dan agar-agar
 Obat laksatif a.l. Laxadin, Parafin Liquid
Obat Antidiare
 Diare disebabkan oleh bakteri seprti kolera
,alergi,racun dan dispepsia
 Obat antidiare umumnya diberikan untuk
mengurangi peristaltik usus, menahan iritasi,
menyerap racun, mengatasi dehidrasi seperti oralit
 Obat-obat antidiare a.l. Enterostop,
Kaopectat Atropin sulfat dls
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan sistem pernafasan dan fungsi-fungsinya
2. Menjelaskan Jenis-jenis obatt-obat sistem Pernafasan
Sistem Pernafasan dan Fungsinya
 Sistem Pernafasan terdiri atas saluran nafas dan
pusat-pusat pernafasan
 Saluran nafas terbagi atas saluran nafas bagian atas
yang terdiri dari laring, nasofaring, rongga hidung
dan saluran nafas bagian bawah yang terdiri dari
atas alveolus,bronchus, bronchiolus dan trachea
 Pusat-pusat Pernafasan berfungsi mengatur ritme
pernafasan. Pusat batuk berhubungan dengan pusat
pernafasan
 Ganguan Sistem Pernafasan terjadi depresi pusat
pernafasan , hambatan pada saluran nafas, radang
saluran nafas dan emfisema, pleuritis, asma dan
tumor.
Stimulan Pusat Pernafasan
 Apabila pusat pernafasan mengalami
depresi karena keracunan obat depresan
seperti morfin, barbiturat , anestesi atau
bahan industri umumnya diberi
pernafasan buatan
 Penderita gangguan sistem pernafasan
pada umumnya mengalami kesulitan
mengeluarkan dahak sehingga diberi obat
mukolitik seperti bromheksin, fluimucil dls
Obat Asma
 Penyakit asma dapat
disebabkan oleh alergi
akibat debu,jamur,
serbuk sari bunga atau
bahan alergen lainnya
,stress , olah raga
berlebihan yang
menyebabkan
kekejangan saluran
nafas
 Obat-obat yangdigunakan untuk
penderitaasma umumnyaterdiri dari
:
 Antibiotika
 Antikolinergik
 Simpatomimetika
 Vasodilator
 Pelemas otot
 Antihistaminika
 Sedativa
Obat Asma
 Aminophyllin Suppositoria
 Obat yang mengandung
ketotifen seperti : Astifen
tablet, Pehatifen sirop
 Obat yang mengandung
terbutalin seperti :
Bricasma tablet atau
Bricasma sirop bricasma
inhaler , Bintasma tablet
dls
 Korticosteroid tablet,
inhaler seperti prednisolon
tablet dan Beklomethason
dipropionat, Budesonid,
Flutikason dls
 Obat yang mengandung
salbutamol seperti :
Respolin inhaler, Ventolin
tablet, sirop dan inhaler ,
Salbuven
 Inhaler yang mengandung
Fenoterol seperti Berodual
inhaler dan Berotec inhaler
 Nebuliser suatu alat yag
merubah bentuk cairan
obat menadi aerosol untuk
inhalasi Digunakan pada
penderita asma yang
mengalami obstruksi
saluran nafas
Antihistaminika
 Obat Antihistamin digunakan untuk mengatasi
allergi nasal, rhinitis alergik ( hay fever )
 Obat Antihistamin oral efektif digunakan untuk
mengatasi efek ruam kulit ( urticaria )
 Obat Anthistamin oral cenderung
menimbulkan kantuk ( sedatif ) seperti CTM,
Klorfeniramin maleat, Difenhidramin HCl dls
 Antihistamin non sedatif antara lain :
aztemizol,loratadin, terfenadin dls
Obat Darurat Alergi
 Darurat alergi umumnya diatasi dengan
pemberian adrenalin injeksi plus oksigen
 Adrenalin plus kortikosteroid juga sering
digunakan terutama untuk mengatasi alergi
dan peradangan
 Penggunaan adrenalin dalam bentuk injeksi
dapat dilakukan secara intramuskular dan
intravena
 Pemberian adrealin dengan cara inhalasi harus
dibawah pengawasan ahli
Obat Antitusif
 Batuk terjadi secara refleks yang
merupakan mekanisme pertahanan tubuh
terhadap zat asing yang masuk kedalam
saluran nafas disertai peningkatan sekres
lendir
 Zat asing atau antigen dapat berupa
bakteri,allergen,asap,jasad renik dllnya
 Obat batuk untuk batuk yang berlendir
disebut expektoran
 Obat batuk utuk batuk kering disebut
antitusif
Ekspektoran
 Cara praktis mengatasi batuk produktif
adalah menghirup uap dari air panas yang
dibubuhi minyak atsiri seperti minyak
kayuputih
 Obat batuk ekspektoran a.l. Gliseril
Guaiakolat tablet, Woods Piperment syrup,
Dantusil syrup, Benadryl expektorant dll
Antitusif
 Antitusif ada 2 macam :
 Antitusif Narkotik seperti Codein HCl,
Dextrometrophan (DMP) dan Pholcodin
 Antitusif Non Narkotik antara lain
Noskapin, Pipeazetat,Difenhidramin
( Benadryl ), Promethazin dll
Pengobatan Batuk
 Pengobatan batuk dapat dilakukan
dengan 2 cara :
 Terapi Spesifik yakni pengobatan terhadap
penyebab spesifik dari batuk seperti kanker
paru, kemoterapi pada infeksi paru dll
 Terapi Simptomatik yakni terapi untuk
menghilangkan gejala batuk
Sistem Kardiovaskuler
Mekanisme kerja jantung
 Sirkulasi darah ke seluruh tubuhdiaturolehjantung
 Kontraksiotot jantung dan iramajantung diatur olehSSO
 Kontraksijantung terjadikarenarangsaganadrenoseptor betayangmenyebabkanpertukaranion
Na dan K disertaiinlfuksionCa
 Jantung berkontraksisecaraotomatis
 Setiapgangguanada jantung akan berpengaruh padapembuluh darah demikian sebaliknya
 Semakin bertambah usiaseseorang akan berpengaruh padafungsi jantung dan kelenturan
pembuluh darah
Patofisiologis Kardiovaskuler
 Decompensatio Cordis
 Disebut gagal jantung karena daya pompanya lemah sehingga
aliran darah terganggu dan menimbulkan oedema
 Aritmia Jantung
 Aritmia adalah gangguan irama jantung karena
terjadinya peningka tan frekuensi detak jantung (
tachycardia ventriculer ), fibrilas dan flutteri
 Angina Pectoris & Infark
 Angina pectoris adalah nyeri dada yang disebabkan
berkurangnya aliran darah di arteri koroner
 Infark terjadi karena penyumbatan pada arteri koroner
sehingga menimbulkan kematian jaringan otot jantung
Patofisiologis Kardiovaskuler
 Hipertensi
 Tekanandarahyangtinggi memaksa jantung bekerja keras dan mengalam
gangguan Apabila diastolenya menetap tinggi akan menyebabkan gagal jantung
 Aterosklerosis danArteriosklerosis
 Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah yang disebabkan karena
faktor usia lanjut
 Arteriosklerosis bukan penyakit karena faktor usia lanjut
Penggolongan Obat Jantung
 Obat Gikosida Jantunguntuk penderita Gagal Jantung ( decompensatio cordis )
 Obat Anti aritmia untuk penyakit aritmia
 Obat DilatorKoroner untuk pengobatan infark dan angina pectoris
 Obat Antihpertensiuntuk pengobatan hipertensi
 Obat Antisklerotik untuk atherosklerosis
Obat Glikosida Jantung
 Glikosida jantung juga disebut kelompok obat
digitalis
 Jenis obat ini mampu meningkatkan kerja otot
jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat
sehingga cenderung menimbulkan kumulasi
 Efek obat ini mengurangi sesak nafas,
oedemproduks kemih meningkat, tekanan
darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal
 Gejala toksisitas obat digitalis a.l. :
 Mual,muntah dan diare
 Bradikardia
 Psiksis, sakit kepala dan bingung
Obat Glikosida Jantung
 Digitalis tablet
 Digitoxin tablet , i.v
 Digoxin tablet, i.v.
 Lanatosid tablet, iv
 Strofantin i.v. untk kondisi darurat
Antiaritmia
 2 jenis obat obat yang umum diberikan untuk
adalah:
 Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg
 Prokainamid 500 – 1000 mg
 Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m
 Gejala toksisitas obat ini:
 Sakit kepala , bingung, mual, muntah, nyeri perut kadang
tinitus
Obat Dilator Koroner
 Fungsi obat ini pada umumnya melebarkan arteri koroner dan menjaga
agar tidak terjadi penyumbatan
 Sediaan obat dilator koroner a.l.:
 Golongan Nitrat
 Antagonis kalsium
 β-blocker
Golongan Nitrat
 Golongan obat ini berfungsi merelaksasi otot polos
pembuluh darah vena sehingga memberikan efek
vasodilatasi vena yang menyebabkan aliran
darah menuju jantung melambat serta
mengurangi beban hulu jantung
 Jenis obat ini dalambentuksediaan:
 Gliseriltrinitrattabletsublingual , inj.5 mgiv
 Nitrobat ( ParkeDavis) tablet0.3mg,0.6mg
 Cedocardtablet( Daryavaria)
 Vascardin( Nicholas) tablet5 mg,10 mg
 Peritrate( WarnerLambert) 10 mg, 20 mg
Antagonis Kalsium
 Fungsi obat antagonis kalsium adalah untuk menghambat influks kalsium kedalam otot
jantung sehingga kontraksi otot jantung berkurang
 Jenis obat ini dalam bentu sediaan a.l. :
 Verapamil tablet
 Diltiazemtablet , Herbresser tablet ( Tanabe Abadi )
 Nifedipin– Adalat (( Bayer ) tablet 5 mg,10 mg
β Blocker
 Obat β blockermenghambat adrenoseptordi jantung,pembuluhdarahperifer, bronchus,pankreas,dan
hati digunakanjugasebagaiobat antihipertensi
 Jenisobat ini dalambentuk sediaan:
 Propanolol( generik ) tablet, atau Inderal tablet (Astra Zeneca ) 10 mg tablet
 Bisoprolol(generik ) tablet 10mg atau Concor (Merck ) 5mg dan10 mg tablet
 Atenolol( generik ) tablet , Tenormin ( Astra Zeneca ) table 50 mg dan 100 mg
 Pindolol( generik ) atau Visken ( Novartis ) tablet 5 mg
Hipertensi
 Jumlahpenderitahipertensi di Indonesiasemakinmeningkataiat pola makanyang berlemak yang
berartijugameningkatnyapenderitapenyakitjantung
 Berdasarkantinjauanklinis,hipertensi dibedakanatashipertensiprimerdenganpenyebabyang tidak
jelas(e causa incognita)dan hipertensisekunderyang disebabkanperubahanpadaorgantubuhsecara
patologik
 Berdasarkantingkatkeparahannya,hipertensidibedakanatas
 Hipertensi berat : diastolik > 110 mm Hg dan/atau sistolik ≥ 180 mm Hg
 Hipertensisedang : diastolik 100-109 mm Hg dan/atau sistolik 160-179 mm Hg
 Hipertensi ringan : diastolik 90 – 99 mm Hg dan/atau sistolik 140-159 mm Hg
Terapi Hipertensi
 Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskulerakibat hipertensi dengan cara mengendalikan faktor resiko
penyakit kardiovaskuler
 Terapi atauPengobatan hypertensi dapat dilakukandengan farmakoterapi dan
non farmakoterapi
 Pengobatan non farmakoterapi a.l dengan mengndalikanBB, pembatasan asupan
Sodium, lemakjenuhdan alkohol, olah ragadan tidakmerokok
 Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja
lebih keras dan apabila tekanan diastole berkecenderungan
menetap tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan
fungsi jantung
( heart failure )
Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l.
 Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh darah , hormon thtyroid dan
adrenalin, sekresi renin di ginjal .
Untuk mengatasi hipertensi :
 Jangan merokok
 Kurangi berat badan
 Olah raga
 Atasi stress
 Minum obat anti hipertensi
Farmakoterapi Hipertensi
 Obat Diuretik
 β Blocker
 Antagonis Kalsium
 Vasodilator
 Penghambat ACE
 Adrenolitik
Obat antihipertensi
 Sistem pengaturan tekanan darah dalam tubuh sudah ada yang disebutRenin-Angitensin-Aldosteron
System ( RAAS).
 Bila tekanan darah di glomeruli turun, sel ginjal otomatis membentuk renin yang dilepas kedalam
plasma darah dan setelah bertemu dengan protein tertentu menjadi angitensin 1 .
 Angiotensin 1 oleh enzym ACE diubah menjadi Angiotensin 2 yang lebih bersifat aktif
 Angiotensin 2 menimbulkan rangsangan sekresi hormon aldosteron yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
 Obat antihipertensi antara lain :
 Captopril , enapapril yang menghambat enzym ACE
 Saralasiyang berfungsi menghambat reseptor Angiotensin 2
 Beta blockerdan Diuretika yang berfungsi mempengaruhi sekresi renin
Obat Antisklerotik
 Atherosklerosismerupakan penyakit gangguan metabolisme lipoprotein yakni kolesterol,
trigliserid,fospolipid dan asam lemak ( HDL/LDL)
 Etiologi atherosklerosisa.l. faktor keturunan, banyak makan-kurang gerak, obesitas,
gangguan hormonal, asap rokok, polusi, emosi negatif da alkohol
 Sediaan obat atherosklerosisa.l. Clofibrate, Suplemen Omega 3, Simvastatin, Kolestiramin,
Probukol dls
Hormon dan Obat Hormonal
 Hormon adalah sistem tubuh yang
mengatur fungsi tubuh dari aspek
kimiawi
 Hormon dihasilkan oleh kelenjar
endokrin atau kelenjar buntu
 Sistem hormon bekerja dan sistem
bekerja sama dengan sistem syaraf alam
pengaturan sistem tubuh
Hormon Dalam Tubuh
 Pusat yang mengatur kelenjar endokrin disebut Glandulae Pituitariae ( Kelenjar
Hypophyse ) yang terletak di dalam Sella Turcica dibawah Hypothalamus
 Kelenjar Hypophyse terbagi 2 :
 Lobus posterior
 Lobus anterior
 Lobus posterior disebut Neurohypophyse yangmerupakan jaringan saraf
 Lobus Anterior disebut Adenohypophyse yang bagian tengahnya ( pars intermedia
menghasilkan Melanocyt Stimulating Hormone
( MSH )
 Hubungan antara hypothalamus dengan Adenohypophyse terjadi melalui cairan
humoral ( neurosecret ) yang dihasilkan oleh inti saraf dalam hypothalamus yang
memungkinkan Adenohypophyse mengeluarkan hormon yang sesuai
 Hormon dari Adenohypophyse kemudian melalui aliran darah mempengaruhi kelenjar-
kelenjar endocrine perifer ( target gland ) yang kemudian mengeluarkan hormon-hormon
khusus yang langsung mempengaruhi jaringan tubuh
 Ada juga hormon yang berasal dari Adenohypophyse yang berpengaruh langsung pada
jaringan tubuh yakni Somatrophin dan Lactogen ( Prolactin )
 Hormon dari Neurohypophyse yang langsung mempengaruhi jaringan seperti Anti
Diuretic Hormone ( ADH ) atau Vasopressin dan Oxytocin
Neurohypofise & Adenohypofise
 Neurohypophyse adalah pusat hormonal yang
mengatur hormon Antidiuretik hormon (ADH)
atau Vasopresin dan Oksitosin
 Adenohypofise adalah pusat hormonal yang
mengatur dan mengendalikan hormon-hormon
sbb:
 Somatotrophormon (STH) yang berfungsi
merangsang metabolisme lemak, pembentukan
protein dan pertumbuhan
 ACTH yang merangsang kelenjar adrenal
mensekresikan glukokortikoid dan mengontrol
pertumbuhan
Hormon yang diekskresikan Adenohypophyse
 Somatrophin ( Somatotrophin hormone )STH yang merangsang metabolisme lemak,
pembentukan protein dan pertumbuhan
 Cortrophin (Adrenocorticotrophe hormone) ACTH yang berfungsi merangsang
kelenjar adrenal mensekresikan glukokortikoid dan mengatur pertumbuhan
 Thyrotrophin ( Thyrotrophe stimulating hormone ) TSH yang berfungsi
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok dan merangsang sekresi
thyroxin ( T4) dan tryodotironin ( T5 )
 Gonadotrophin Follicle Stimulating Hormone ( FSH )
Interstitial-cell Stimulating Hormone ( ICSH )
Luteotrophic Hormone LTH (Prolactin )
Terapi dengan Hormon
 Therapi dengan hormon dilakukan apabila tubuh mengalami
gangguan keseimbangan karena kekurangan hormon ( Terapi
substitusi )
 Terapi dengan hormon dilakukan dengan obat hormonal dalam
bentuk hormon sintetis
 Pembuatan obat hormonal sudah sedemikian maju dewasa ini
sehingga penggunaannya harus mendapatkan pengawasan dari
pemerintah untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan
Hormon-Hormon Sintetis
 Oksitosin digunakan untuk mengatasi pendarahan setelah
persalinan atau sebagai obat migren
 Ergotamin s.c. digunakan untuk mengobati migren
 Tablet Ergonovin untuk mengatasi pendarahan pada post
partum
 Ergometrin s.c juga digunakan pada post partum
 Insulin digunakan sebagai anti diabetes
 Reguler Insulin
 Globin Zink Insulin
 Protamin Zink Insulin
 Glucophage, diamicron, daonil , rastinon dll tablet
per oral
per injeksi
Hormon-Hormon Sintetis
 Anti Hypothyroid (Thyroid hormon) a.l:
 Thryrax tablet
 Lipiodol injection
 Garam Yodium
 Yodipin Ultra inj.
 Anti Hyperthyroid
 Prophylthiouracyl tablet ( PTU )
 Metimazol tablet
 Neomercazol tablet
Hormon-Hormon Sintetis
 Hormon Estrogen & Progesteron
 Hormon Estrogen : berfungsi merangsang proliferasi
endometrium, sekresi kelenjar vagina dan servix dan menghambat laktasi :
 Estradiol tablet digunakan untuk menopause
 Dietilstilbestrol tablet untuk prostat
 Etinilestradiol untuk kontrasepsi
 Hormon Progesteron : berfungsi mempertahankan kehamilan
 Primolut N tablet untuk mengatur haid,amenohoe,
 Proluton Depot inj. Digunakan untuk mengobati amenorhoe, dysmenorhoe
 Gestanon 5 mg tablet untuk abortus habitual /gawat
Hormon-Hormon Sintetis
 Hormon ACTH berfungsi merangsang kelenjar adrenal
 Adrenalin sendir berfungsi meningkatkan denyut jantung , tekanan
darah dan kecepatan nafas
 Sintetis hormon ACTH juga disebut ACTH atau Cortison yang
digunakan sebagai anti radang ( antiinflamatory ), anti alergi,
meningkatkan kadar gula dalam darah, meningkatkan HB,
erythocyt, dan mempercepat pembekuan darah
 Cortison tergolong obat Live Saving
Hormon-Hormon Sintetis
 Hormon Anabolik ( Hormon Antihypoproteimia )
 Dalam bentuk sintetisnya :
 Durabolin inj.
 Deca durabolin inj.
 Primobolan tablet 5 mg
 Orgabolin tablet dan drop
 Hormon Androgenik ( Hormon Antihypotestosteron )
 Andriol tablet, inj.
 Proviron 25 mg tablet
 Sustanon inj.
 Testosteron Depo inj
Hormon-Hormon Sintetis
 Hormon sintetis untuk Diabetes Melitus
 Daonil tablet
 Diabinese tablet
 Diamicron tablet
 Glucophage tablet
 Rastinon tablet
 Insulin inj.
 Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas guna
merangsang liver menyerap gula darah untuk diubah
menjadi glikogen
Hormon-Hormon Sintetis
 Hormon untuk Kontrasepsi
 Agestin ED tablet
 Depo Provera inj.
 Eugynon tablet
 Halotestin tablet
 Duogynon tablet
 Lyndiol tablet
0bat Topikal
Session 11
Obat Topikal
 ANTI INFEKSI LOKAL
 IRRITANTIA, PROTEKTIVA & COSMETICA
 INSECT REPELLANTS
Anti Infeksi Lokal
Antiseptik & Desinfektan
Surfactan
Detergen
Antiseptik & Desinfektan
 Antiseptik adalah obat yang dapat
membunuh kuman yang ada ada kulit
atau selaput lendir
 Desinfektan adalah obat yang dapat
membunuh kuman yang terdapat pada
benda
 Proses kerja Antiseptik adalah meracuni
protoplasma sel kuman sehingga mati
 Proses kerja Desinfektan adalah merusak
permukaan sel dari kuman itu sendiri
Irritansia
 Counterirritants
 Methylsalicylat, Ichtyol dls
 Caustica & Styptica
 HNO3, AgNO3, Tetraquinone
 Adstringentia
 Zalf Whitfield,Resorcinol,
 Keratolitica
 Antipruritica
 Antiperspirantia
 Sclerotica
perotectica
 Obat-obat ini digunakan untuk
mengurangi rasa sakit, menyenangkan
perasaaan dan mempercepat masaknya
bisul
 Contoh : Larutan KMn04, Solutio Burrowi,
Ichtyol, vaselin, Lanolin, Glycerin dls
Cosmetica
 Cream,Lotion, Talk, Lipstick
 Rouge, Eye Shadow
 Shaving Cream, Shampoo
 Depilatories
 Whitening, Bleaching
 Hair Dyes
Insecticide, Insect Repellent &
Rodenticice
 Insecticide : TEPP, Malathion, Dipterex,
DDT, Benzyl Benzoat dls
 Insect Repellent: Dietiltoluonamide, 4-
Acetoxy phenyl –butanone
 Rodenticide : Warfarin, Red Squill, Zink
Phosphide
 Fumigants : carbonsulfide, Formaldehyd
dls
Surfactant
 Golongan Anionik
 Na-Lauryl Sulfat untuk Detergen
 Na- Ethasulfat untuk Mukolitik Aerosol
 Golongan Kationik
 Cetyl Pyridium Chlorid untuk Antiseptik
 Tonzonium Bromide untuk pembuatan detergen
 Golongan Non Ionik
 Tyloxapol dan Chlorhexidine ubtuk mukolitik dan
bakterisid
obat
Anti INFEKSI Sistemik
Session 12
Obat Anti Infeksi
 Obat anti infeksi terdiri dari 2 golongan :
 Antibiotika
 Zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu yang dapat
menghambat pertumbuhan dan membunuh organisme
lainnya
 Kemoterapeutika
 Bahan kimia yang mampu menghambat dan membunuh
kehidupan kuman atau bakteri dalam tubuh
Antibiotika
 Antibiotika dapat dibuat secara sintetis
 Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya
 Prinsip penggunaan antibiotika didasarka atas pertimbangan :
 Penyebab Infeksi
 Faktor Penderita/Pasien
 Pemberian Antibiotika yang ideal adalah dengan
mempertimbangkan penyebab infeksi yakni dengan
pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman
 Pemberian antibiotika dapat mendasarkan pada Educated
Guess
Penggolongan
Antibiotika/Kemoterapeutika
 Menurut luas kerjanya antibiotika maupun
kemoterapeutika dibedakan:
 Narrow Spectrum
 Penisilin
 Streptomycin
 Erythromycin
 Broad ( Wide ) Spectrum
 Tetracyclin
 Kemicetin ( Chloromycetin )
Klasifikasi Antibiotika
Penisilin dan sefalosporin
Tetrasiklin dan kloramfenikol
Aminoglikosid
Antibiotika lain : makrolid, eritromisin dls
Cara kerja Antibiotika
1. Mengganggu dinding sel bakteri : penisilin
dan sefalosforin
2. Merusak membran sel : Nystatin ,
Amfoterisin
3. Merusak protein sel bakteri : Kemicetin,
Tetrasiklin dan Lincocin
4. Merusak RNA ( Ribo Nucleic Acid ) :
Rifampicin caplet , Mitomicin inj
Efek samping penggunaan Anti Infeksi
Allergi ringan hingga berat
( syok Anapilaktik )
Superinfeksi
Seperti Flora Usus yang menyebabkan kondisi tubuh
tergaganggu berat
Kumulasi
Yang menyebabkan fungsi hati dan ginjal terganggu
Resistensi
Yakni keadaan dimana bakteri tahan terhadap
antibiotika
Efek samping penggunaan Anti Infeksi
Allergi ringan hingga berat
( syok Anapilaktik )
Superinfeksi
Seperti Flora Usus yang menyebabkan kondisi tubuh
tergaganggu berat
Kumulasi
Yang menyebabkan fungsi hati dan ginjal terganggu
Resistensi
Yakni keadaan dimana bakteri tahan terhadap
antibiotika
Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika
 Jenis Infeksi Saluran Nafas
 Faringitis
 Otitis Media & sinusitis
 Bronkitis Akut
 Influenza
 Pneumoni
 Tuberkulosis
 Saliuran Kemih
 Sistitis akut
 Pielonefritis
 Prostatitis
 Antibiotika
 Penisilin, amoksilin, Eryhromycin,
sefalosforin, cotrimoksazol
 Rifampisin, INH, pyrazinamid
 Nitrofurantoin, Ampisilin,
Cotrimoksazol,
 Sefalosforin
 Amoksilin
 trimtropim
Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika
 Jenis Infeksi akibat hubungan
SEX
 Uretritis
 Herpes Genital
 Sifilis
 Infeksi Saluran Cerna
 Ginggivitis & abses gigi
 Kandidiasis oral
 Enteritis
 Kolestitis Akut
 Peritonitis karena perforasi
usus
 Antibiotika
 Ampisilin, amoksilin ,
probenesid, fluorokuinolon
 Penisilin G procain/penisilin V
 Nystatin
 Cotrimoksazil, fluorokuinolon
 Ampisilin + gentamisin
 Ampisilin + gentamisin +
metronidazol/ klindamisin, sefoksitin
Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika
 Jenis Infeksi akibat hubungan
SEX
 Uretritis
 Herpes Genital
 Sifilis
 Infeksi Saluran Cerna
 Ginggivitis & abses gigi
 Kandidiasis oral
 Enteritis
 Kolestitis Akut
 Peritonitis karena perforasi
usus
 Antibiotika
 Ampisilin, amoksilin ,
probenesid, fluorokuinolon
 Penisilin G procain/penisilin V
 Nistatin
 Cotrimoksazol, fluorokuinolon
 Ampisilin + gentamisin
 Ampisilin + gentamisin +
metronidazol/ klindamisin, sefoksitin
Jenis Infeksi dan pemilihan Antibiotika
 Kardiovaskular
 Endokarditis
 Kulit,Otot dan Tulang
 Impetigo,frunkle,selulitis
dll
 Gas gangren
 Osteomielitis akut
 Antiotika
 Penisilin G + Gentamisin
 Vankomisin
 Kloksasilin + Gentamisin
 ampisilin,/eritromisin/sefalosforin
 Penisilin G
 Kloksasilin
Golongan Penisilin
 Penisilin sangat efektif membunuh bakteri gram negatif dan
kokus gram positif seperti streptokokus, stafilokokus,
spirokaeta klostrisdia, antrax dan aktinomisetes
 Bakteri dalam fase tumbuh lebih mudah disembuhkan oleh
penisilin daripada bakteri kronis
 Meski penisilin lebih mudah diserap oleh tubuh melalui
pemakaian oral namun penisilin mudah dirusak oleh asam
lambung atau enzym pencernaan
 Penyerapan penisilin bersifat sistemik namun tidak dapat
memasuki otak
Indikasi pemakaian Penisilin
 Pneumonia
 Otitis media
 Faringitis
 Demam reumatik
 Gonorhoe
 Klostridia gas gangren,
 Tetanus
 Osteomielitis
 Difteri
Sediaan Penisilin yang dipasarkan:
 Penicilllin G
 Benzathin Penicillin
 Ampisilin
Obat yang berhubungan
dengan Darah
Session 13
Fungsi Darah
Pertukaran gas pernafasan
Transportasi zat makanan
Pertahanan tubuh
Pengaturan suhu dan osmotik
Pembekuan dan pembuangan
metabolit
Patofisiologi Darah
 Anemia
 Anemia defisiensi zat besi
 Anemia megaloblastik
 Anemia pernisiosa
 Kelainan pembekuan darah
 Kerusakan darah
Obat obat darah
 Anti anemia
 Koagulantia
 Anti Koagulantia
 Anti Sklerotik
Anti Anemia
 Obat Anti anemia defisiensi zat besi adalah
obat-obat yang mengandung Fe ++
 Obat untuk anemia Megaloblastik adalah
Cyanocobalamin ( Vit B 12 ) dan Asam Folat
 Untuk Anemia Pernisiosa karena menimbulkan
gejala neuritis dapat diberikan dengan obat
neurobion atau obat lainnya menurut
kebutuhan
Pembekuan darah & Kerusakan
darah
 Pembekuan darah dapat terjadi bila seseorang mengalami
pendarahan karena kecelakan :
1. Karena jaringan mengalami kerusakan
2. Kerusakan pada mukosa lambung
 Kelainan darah juga dapat terjadi karena darah tidak dapat
membeku . Keadaan demikian terjadi pada penderita Hemofili
 Kerusakan pembuluh darah juga dapat terjadi karena darah
menyumbat pembuluh darah ( atherosklerosis atau
arterisklerosis )
 Untuk mengatasi gangguan bekuan darah maka digunakan obat
Koagulantia atau digunakan cara – cara fisik seperti menekan
pembuluh darah dan pendinginan ( kauter )
 Bila tidak berhasil digunakan obat sistemik seperti Vitamin K,
Globulin Antihemofili ,Carbazokrom ( Adona AC ), Asam
Traneksamat dann obat vasokonstriktor
Obat Koagulantia Lokal
 Spons sellulosa gelatin
 Busa ( sponge ) fibrin berisi protrobin,
tromboplastin dan ion Ca++
Jaringan rusak
Thrombosit Thomboplastinogenase
+ Tromboplastinogen
Tromboplastin
+ heparin
+ protrombin
Kumarin > < Vitamin K
Ca ++
- Oksalat
-- sitrat
+ trombin
Fibrinogin
Fibri
n
Menangkap
Sel-sel, trombosit,
jaringan sehingga
Terjadi pembekuan
SkemaProses terjadinya pembekuan Darah
Obat Antikoagulatia
 Obat antikoagulatia terutama diperlukan untuk
mengatasi tromboemboli
 Obat-obat antikoagulantia yang sering digunakan di
klinis untuk mencegah tromboemboli :
 Aspirin ( asetosal ) tablet
 Sulfinpirazon tablet
 Dipridamol ( persantin ) tablet
 Dextran inj. / Infus
 Heparin inj.
 Kumarin inj Berfungsi sebagai Anti Tromboplastin sehingga
Pembentukan trombin dan protrombin terganggu
Sering digunakan untuk mengatasi atau
mengurangi
Pembekuan darah intravaskuler dan
cerebrovasculer
Diuretik Dan Komposisi
Cairan Tubuh
Session 14
Komposisi Cairan Tubuh
a. Cairan ekstraseluler 16 % Berat Badan
Cairan intraseluler 30-50 % Berat Badan
b. Elektrolit : kation Anion
Serum Darah Na + HCO3 –
K + Cl –
Ca ++ Asam Organik
Mg ++ Fosfat/ Sulfat
Protein
Intraseluler Na + HCO3 –
K + Fosfat/Sulfat =
Mg ++ Protein
Fungsi cairan Tubuh
 Mengatur distribusi cairan intraseluler dan
ekstraseluler melalui aktivitas osmotik
 Mengatur keseimbangan asam basa dalam
tubuh
Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh
Gangguan keseimbangan cairan tubuh dapat
terjadi karena :
1. Diare
2. Dehidrasi
3. Pendarahan
4. Oedema
Faal Ginjal & Cairan Tubuh
 Fungsi Ginjal :
 Menjaga volume plasma dan cairan tubuh
 Mengatur tekanan osmotik cairan tubuh dengan
cara mengatur keseimbangan elektrolit
 Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh
Obat Diuretik
 Diuretik adalah obat yang mempunyai titik tangkapan kerja pada
ginjal guna meningkatkan produksi kemih
 Fungsinya : mengatasi oedema yang disebabkan berbagai gaangguan
penyakit seperti Jantung, Hepatitis Serosis, Ginjal
Penggolongan Obat Diuretik
1. Diuretik Garam Pembentuk Asam seperti Amonium
Chlorida yang digunakan sebagai campuran OBH
2. Diuretik Osmotik seperti Manitol,dan Sorbitol yang
sering digunakan untuk mengatasi : Dehidrasi Otak,
Glaukoma, Tumor Otak, Gegar Otak Oedema Otak
3. Diuretik Penghambat Karbonik Anhydrase seperti
Natrum Bicarbonat guna menjaga keseimbangan asam
basa cairan tubuh
4. Diuretik Tiazid seperti HCT untuk hipertensi yang
fungsinya menghambat karbonik anhydrase dan
resorbsi Na + dan Cl -
Penggolongan Obat Diuretik
5. Diuretik Furosemid sejenis Sulfonamide digunakan
untuk mengatasi kegawatan karena proses kerjanya
cepat, menurunkan kadar Ca ++ dalam darah, namun
efek antihipertensinya rendah
6. Diuretik Asam Etakrinat yang fungsinya sama dengan
Furosemid
7. Diuretik Hemat Kalium seperti Spironolakton.
Triamteren,Amilorid yang berfungsi melepas Na +
dalam darah
Immunitas & Vaksin
Session 15
Immunitas
 Immunitas adalah sistem kekebalan tubuh
 Terbentuknya sistem immunitas uuntuk mekanisme
pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dari
luar
 Kelainan pada sistem immun karena kegagalan bagian
esensial dari sistem imum untuk berkembang yang
dikenal dengan Imunodefisiensi syndrome primer
 Namnn ada juga ada Immunodefisiensi sekunder (
yang didapat akibat terapi Immmunosupresif, terapi
radiasi, kanker stres, proses penuaan, infeksi
sistemik, malnutrisi dan penyakit ginjal
 Terapi immunosupresif antara lain dengan obat
antibiotika dan kortikosteroid
Vaksinasi dan Immunisasi
 Vaksinasi merupakan usaha pencegahan
sedangkan immunisasi adalah upaya untuk
menekan angka kematian
 Dengan tehnologi DNA sekarang sudah mampu
dihasilkan immunoglobulin dan antitoksin untuk
Difteri, tetanus,rabies, rubela, varisela dan
antibisa ular
Anjuran Immunisasi di
Indonesia
Umur Vaksin
2 bln DTP.Polio-trivalen oral type1,2.3
4 bln DTP Polio-trivalen oral
6 bln DTP , BCG. Polio-trivalen oral
15 -- 19 bln DTP, Morbili, Rubela, Poli-Trivalen
oral
4 – 6 tahun DTP, Polio-trivalen oral
12 – 14 tahun Rubela , Tetanus Toksoid dan Difteri
toksoid
Vitamin &
Supplement
Sesion 16
Vitamin
 Vitamin adalah Micronutrientia yang terdapat dalam makanan
( nutrientia ) sehari-hari yang terdiri dari hydrat –arang,
protein , elektrolit , lemak dan air
 Vitamin berfungsi sebagai katalisator pada metabolisme
tubuh
 Kekurangan vitamin dapat menyebabkan gangguan fungsi
tubuh dan penyakit
Nama Vitamin
 Nama vitamin pertama kali diperkenalkan oleh Funk (
1911 ) ketika diketemukan vitamin B yang diperlukan
tubuh sebagai gugusan amine vital
( NH2 - )
 Sumber vitamin adalah hewan dan tumbuh-tumbuhan
dalam bentuk provitamin
 Vitamin berfungsi sebagai Co-Enzym
Jenis Vitamin
 Vitamin dalam garis besarnya digolongkan menjadi 2 yakni
Vitamin yang larut dalam air dan Vitamin yang tidak larut
dalam air tapi larut dalam lemak
 Yang larut dalam air adalah vitamin B dan C
 Yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K,
Vitamin B
 Vitamin B Complex terdiri dari vitamin B1 ( thiamin,
Aneurin ), B 2 ( riboflavin ), B 6 ( Pyridoxin ), B 4
( Niacin, PP.Factor ), B 11 ( Folic Acid ) dan B 12
( Cyanocobalamin )
 Vitamin B 1 digunakan untuk penyakit beri-beri dengan
gejala apatis, lemah, oedem, polineuritis dan atau gagal
jantung
 Sumber-sumber vitamin B 1 adalah ,ragi, selaput beras,
kacang, hati, daging dan telur
Vitamin B
 Vitamin B 2 ( riboflaviv ) adalah thermostabil
 Kekurangan vitamin B 2 menyebabkan Glossitis atau
keratitis
 Vitamin B 4 ( Niacin ) . Kekurangan ( defisiensi ) vitamin
B 2 dapat menyebabkan penyakit Pellagra dengan gejala
dermatitis, diare dan dementia,
 Vitamin B 4 berfungsi sebagai Vasodilatasi Perifer dan
sering digunakan untuk mengatasi penyempitan
pembuluh darah
Vitamin B
 Vitamin B 6 ( Pyridoxin ) berfungsi membantu
tranportasi asam-asam amini
 Dalam terapi sering digunakan sebagai anti emesis
gravidarum dan penyakit Parkinson
 Vitamin B 11 ( Folic Acid ) dan B 12 berfngsi sebagai
Anti Anemia Megaloblastik
Vitamin C
 Vitamin C terutama diperlukan untuk mengobati
penyakit “ Skorbut “
 Provitamin C terdapat pada sayuran seperti
terutama yang berwarna jingga dan ungu
 Vitamin C diperlukan untuk proses oksidasi-
reduksi untuk mengubah Folic Acid menjadi
Folinik Acid
Vitamin A & D
 Vitamin A terdapat dalam Cod Liver Oil, karoten
 Kekurangin vitamin A dapat menyebabkan penyakit
mata Conjungtiva dan atau xerophtalmia
 Vitamin D ( Calciferol ) dimana apabila kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan penyakit Rachitis
Vitamin E ( Tocopherol ) dan K
 Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan
karenanya vitamin ini dikenal dengan anti kemandulan
 Dalam terapi vitamin E juga digunakan untuk Abortus
habitualis dan salah satu komponen antioksidan bersama-
sama vitamin C dan vitamin A
 Vitamin K sebenarnya telah ada di kolon ( usus besar dalam
bentuk provitamin yang berperan penting dalam proses
pembekuan darah

More Related Content

Similar to Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14

Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxKonsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxfatunStikes
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiCatatan Medis
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar Dedi Kun
 
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxtiiiinnaa14
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfkusuma37
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxAzraAnbu
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatRizkiUlinaSari1
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxhaslinahaslina3
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatNina Vianti
 

Similar to Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14 (20)

Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxKonsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar Farmakologi
 
Pertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptxPertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptx
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
Obat herbal
Obat herbalObat herbal
Obat herbal
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
 
pengantar farmakologi dasar
pengantar farmakologi dasarpengantar farmakologi dasar
pengantar farmakologi dasar
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14

  • 1. Farmakologi terapan Handout by: I G.K.Wijasa,Drs.MARS
  • 2. Tujuan Instruksional 1. Menjelaskan arti sehat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya 2. Menjelaskan pengertian farmakologi 3. Menjelaskan arti dan fungsi obat 4. Menjelaskan pengaruh obat dan proses yang dialami obat dalam tubuh 5. Menjelaskan jenis obat dan kaitannya dengan sistem tubuh 6. Menjelaskan pengawasan obat
  • 3. Daftar Pustaka 1. Moh. Anief, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta 2000. 2. Djamhuri Agus,Sinopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus di Klinik dan Perawatan Penerbit Hipokrates Jakarta,1992 3. Judono R.H., Farmakologi, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta,1974 4. Sartono, Obat Wajib Apotik, PT Gramedia Pustaka Utama, Edisi III 2000 5. ISO Indonesia , Edisi Farmakoterapi , Volume XXXII, 1999
  • 4. Arti Sehat & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya  Sehat adalah kebutuhan setiap manusia hidup  Sehat dartikan sebagai keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara ekonomi dan sosial  Tak seorang pun ingin menderita sakit dan bagi yang terlanjur sakit akan berusaha untuk sehat kembali. Orang yang sehat bahkan berusaha dengan berbagai cara untuk memperlambat proses penuaan ( aging )  Sehat selama ini dipahami dipengaruhi oleh 4 faktor yakni : genetis, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku
  • 6. Faktor Penyebab Penyakit Faktor Luar Cuaca, makana-minuman, bakteri, virus dls Faktor Dalam Emosi , kejiwaan dan bawaan
  • 7. Perilaku Hidup Sehat  Perilaku Hidup Sehat mencakup :  Pilihan AsupanMakanan  Apa yang layak dimakan  Apa yang layak dipikirkan  Apa yang layak disyukuri  Pilihan gayahiduplayak  Apa yang layak dikerjakan  Apa yang layak dipertahankan  Apa yang layak diubah  Pilihan menjadikritis  Menjadi cerdas dan selektif  Pemberdayaan diri
  • 8. Sejarah Farmakologi  Sejak zaman purbakala manusia telah dihadapkan pada masalah kesehatan yang memaksa dirinya mencari pengobatan Para ahli pengobatan memperoleh pengetahuan tentang obat dan cara pengobatan hanya berdasarkan intuisi dan pengalaman empiris.  Baru pada 400 tahun sebelum masehi berdiri sekolah kedokteran di Yunani yang salah satu alumninya bernama Hipokrates yang memperkenalkan cara-cara pengobatan yang rasional dan etis .  Tahun 1240 Kaisar Frederick II memberikan maklumat kepada rakyatnya tentang pemisahan Kedokteran dan Farmasi dengan tujuan agar masyarakat mendapat perawatan medis yang layak serta memperoleh obat ( farmacon ) yang cocok yang dapat dipertanggung jawabkan  Konsep pemisahan tersebut hingga kini dirasakan oleh masyarakat dunia
  • 9. Pengertian Farmakologi  Farmakologi berasal dari kata farmacon yang berarti obat dan logos yang berarti ilmu sehingga  Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang obat khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sifaf fisika-kimiawinya terhadap tubuh, respons bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat ,nasib yang dialami obat dalam tubuh dan kegunaan obat bagi kesembuhan. Terkait dengan Farmakologi tersebut adalah ilmu tentang :  Farmakodinamika  Farmakokinetika  Toksikologi  Farmakoterapeutika  Farmakognosi  Farmasi
  • 10. Farmakodinamika  Farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh obat terhadap tubuh  Obat dapat mempengaruhi seluruh atau bagian-bagian tertentu dari tubuh . Pengaruh tersebut disebut pengaruh farmakologis.  Pengaruh atau efek obat meliputi :  Efek terapi ( Indikasi )  Kontraindikasi  Toksisitas  Efek samping  Interaksi
  • 11. Farmakokinetika  Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana obat diperlakukan oleh tubuh.  Farmakokinetika juga dikenal dengan ilmu ADME yakni ilmu yang mempelajari Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan Sekresi termasuk didalamnya dibahas tentang ketersedian bahan aktif obat dalam tubuh ( bioavailabilitas )  Absorpsi obat dalam usus sangat dipengaruhi PH cairan lambung  Hal ini menyebabkan ada obat yang diberikan sebelum atau sesudah makan  Obat yang diberikan sebelum makan ( Covering agents ), appetizers ( stomachica ) dan obat-obat yang tak tahan terhadap asam lambung ( penicillin )
  • 12. Farmakokinetika  Distribusi obat diawali dengan absorpsi dimana obat terlebih dahulu menembus membran sel masuk kedalam cairan interstisiil . Obat dalam tubuh terikat oleh protein plasma dalam keadaan reversible  Biotransformasi obat sebagian besar terjadi di hepar terutama oleh enzym mikrosomal untuk mengurangi toksisitas dan ekskresi  Reaksi kimia yang terjadi dalam biotransformasi dapat dibedakan kedalam 2 golongan :  Reaksi sintetik ( konyugasi ) yang dapat mengurangi toksisitas  Reaksi ini memerlukan ATP sebagai sumber energi  Reaksi non –sintetik berupa oksidasi, reduksi dan hydrolisa  Reaksi ini memerlukan NADPH ( Nicotinamida Adenin Dinucleotide Phosphate Hydrogen )
  • 13. Farmakokinetika  Ekskresi obat dilakukan oleh organ tubuh seperti :  Renal  Hepar  Pulmo  Kelenjar ASI  Kelenjar Keringat  Kelenjar ludah  Obat-obat yang tidak dapat diekskresi dikeluarkan lewat faeces
  • 14. Proses yang dialami obat dalam tubuh Obat Eksekresi Distribusi Metabolisme/biotranformasi Absorpsi Fase-fase yang dialami oleh obat dalam tubuh ada 3 tingkatan : Fase biofarmaseutik Fase farmakokinetik Fase farmakodinamik
  • 15. OBAT DAN MASALAHNYA  Obat adalah zat atau bahan yang digunakan untuk diagnotis,pencegahan, pengobatan ( therapy ) dan pemulihan penyakit  Pengobatan dengan obat disebut Farmakoterapi  Pengobatan tanpa obat disebut Non Farmakoterapi a.l. Psychoterapi, Fisioterapi,hydroterapi, Ozon – terapi, color –therapi, music- therapy, speech-therapy etc.  Perilaku masyarakat dalam mencari kesembuhan terhadappenyakit yang dideritanya berdasarkan SKRT dikategorikan sbb:  Tidak berbuat apa-apa 5 %  Pergi ke Dokter 18 %  Mengobati Sendiri 77 %  Caranya sendiri  Minum jamu  Menggunakan obat yang dijual bebas
  • 16. OBAT DAN PENGAWASANNYA  Obat adalah ibarat madu disatu sisi dan racun disisi lainnya  Obat adalah kebutuhan dasar masyarakat oleh karenanya harus diawasi peredaran dan pengunaannya  Pengawasan obat dulu dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan dan kini dilakukan oleh Badan Pengawasan obat dan Makanan (Badan POM )
  • 17. Fungsi Obat dalam tubuh  Merangsang ( stimulasi ) dan menekan ( depresi ) fungsi spesifik dari sel tubuh  Membunuh atau menghambat aktivitas sel-sel asing dan bakteri  Menimbulkan aksi non spesifik  Mensubstitusi zat-zat tertentu yang diperlukan oleh tubuh
  • 18. Obat & Therapi  Therapi diterjemahkan dengan pengobatan  Pengobatan dapat dilakukan dengan obat diistilahkan dengan farmakoterapi  Pengobatan tanpa obat disebut non farmakoterapi
  • 19. Non Farmakoterapi ?  Preventif  Hygienis –dietis  Immunisasi  Kuratif  Physiotherapy  Psychoteraphy  Hygienis –Dietis  Aroma Theraphy  Colourtheraphy  hydroterapy
  • 20. Tujuan Insruksional 1. Menjelaskan sistem tubuh 2. Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh 4. Menjelaskan berbagai cara-cara pemberian obat 5. Menjelaskan penggolongan obat menurut tujuan terapii
  • 21. Sistem Tubuh  Sistem tubuh dalam garis besarnya terdiri dari sub sistem:  Sistem Syaraf  Sistem Hormonal  Sistem Sirkulasi  Sistem Ekskresi  Sistem-sistem tersebut dikendalikan 3 unsur yakni air, udara dan panas Untuk sehat ketiga unsur tersebut harus selalu dalam keadaan seimbang. Sistem tubuh seimbang apabila :  Makan ,istirahat tidur teratur  Pencernaan berfungsi baik  Ekskresi bekerja optimal  Kelima inderanya berfungsi menerima rangsangan dengan baik
  • 22. ANATOMI TUBUH MANUSIA Anatomi tubuh manusia terdiri dari bagian-bagian yang lunak, keras dan cair : 1. Bagian yang lunak : Daging,otak,jantung, paru, mata,hati dll 2. Bagian Yang keras : Tulang 3. Bagian yang Cair Darah
  • 23. Sistem Kerangka Bagian yang keras dari tubuh membentuk sistem kerangka: 1. Tulang kepala ( Tengkorak ) 2. Tulang badan 3. Tulang Anggota Tubuh Secara lebih rinci tulang-tulang tersebut sbb : 1. Tengkorak 2. Tulang leher 3. Tulang rusuk 4. Tulang panggul 5. Tulang lengan 6. Tulang hasta 7. Tulang pengumpil 8. Tulang jari tangan 9. Tulang paha 10. Tulang kering 11. Tulang betis 12. Tulang jari kaki Catatan: Fungsidaritulang-tulangtersebutadalahmelindungi danmemberikekuatangerak
  • 24. Organ Dalam Tubuh Organ dalam tubuhterdiri dari : Otak Mulutdankerongkongan Pernafasan Dada Perut Usus Porosusus Perkemihan
  • 25. Darah dalam Tubuh Fungsi darah dalam tubuh :  Sebagai alat angkut (transportasi )  Memberantas penyakit  Mengatur suhu tubuh  Menutup luka  Pertahanan tubuh terhadap kuman
  • 26. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja Obat dalam Tubuh Berat Badan Umur Jenis Kelamin Kondisi Patologik
  • 27. Penggolongan obat  Berdasarkan tujuan terapinya :  Obat Diagnotis  Obat Farmakodinamis  Obat Chemoterapeutika  Obat Substitusi  Berdasarkan ketentuan pembatasan pemakaian di pasaran  Obat Bebas  Obat Bebas Terbatas ( Daftar W )  Obat Keras ( Daftar G )  Obat Psikotropika  Obat Narkotika ( Daftar O )  Berdasarkan vital tidaknya bagi penyediaan disarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit  Vital  Esensial  Non Esensial  Berdasarkan ketentuan nama dalam perdagangan  Obat paten  Obat Generik
  • 28. Obat Esensial & Obat Generik  Obat Esensial ( Drug Of Choice )  DOEN untuk sarana pelayanan kesehatan dasar  Formularium Rumah Sakit untuk rumah sakit  Obat Generik  obat yang dipasarkan dengan nama bahan aktifnya (nama kimia) yang tujuannya adalah untuk mengendalikan harga obat yang terjangkau bagi masyarakat namun dari segi kualitas dan keamanannya sama dengan obat paten
  • 29. Pengaruh Obat  Sistemik (keseluruh tubuh yang melewati peredaran darah), a.l : - oral - oromukosal (sublingual, bucal) - injeksi (subcutan, intra muskular, intra vena, intra arteri, intra cutan, intra lumbal / intra tekal, intra peritonial, intra cardial, intra pleura, intra articuler) - implantasi - rektal - transdermal
  • 30.  Lokal (efek setempat) - percutan / kulit - inhalasi - mukosa mata / telinga - intra vaginal - intra nasal
  • 31. Berbagai istilah tentang pengaruh (efek ) obat  Pengaruh additif  Pengaruh adiktif  Pengaruh habituasi  Pengaruh sinergistik  Withdrawal Syndrome  Toleransi  Tachyphylaxis  Kumulasi  Placebo  Inkompatibilitas  Efek Samping  Idiosinkrasi  Allergi  Fotosensitasi  Efek toksik  Resistensi
  • 32. Mekanisme Kerja Obat  Secara fisika, a.l : obat diuresis  Secara kimia, a.l : antasida lambung  Proses metabolisme, a.l : antibiotika mengganggu pembntukan dinding sel pd bakteri  Secara kompetisi saingan, a.l : sulfonamida
  • 33. Dosis ( Takaran Obat ) Ilmu tentang pemberian obat disebut Posologi Dosis obat dibedakan atas : Dosis Minimalis Dosis Therapi Dosis Maksimalis Dosis Toksikalis Dosis Letalis
  • 34. 6 Hal yang harus diperhatikan dalam Pemberian Obat A. Tepat pasien B. Tepat obat C. Tepat waktu D. Tepat dosis E. Tepat rute (cara pemberian) F. Tepat dokumentasi
  • 35. Indeks Farmakoterapi 1. Antiinfektikum 2. Antineoplastikum 3. Immunoglukosidum 4. Obat Bantuan dan Penolong 5. Obat metabolisme dan Gizi 6. Obat Sistem Endokrin 7. Depresan Sistem syaraf 8. Antiradang, antireumatik dan antiencok 9. Psikotropika 10. Anti sistem syaraf lain 11. Relaksan otot 12. Obat kardiovaskular 13. Obat darah 14. Obat Saluran Nafas 15. Obat Saluran Cerna 16. Obat Saluran urogenital 17. Obat kulit dermatologikum 18. Obat Telinga ( oticum ) 19. Obat Mata ( oftamologikum ) 20. Obat Mulut & Gigi 21. Obat anti Parasit 22. Obat lain-lain
  • 36. Tujuan Instruksional : 1. Menjelaskan susunan saraf 2. Menjelaskan penggolongan obat menurut pengaruhnya terhadap sistem kerja saraf 3. Menjelaskan jenis obat-obat Susunan Saraf Pusat
  • 37.  Susunan Syaraf dibedakan atas 2 yakni :  Susunan Syaraf Pusat  Susunan Syaraf Otonom  Anatomi Susunan Syaraf Pusat meliputi cerebrum,cerebelum,medula oblongata( bulbus )dan medula spinalis  Susunan syaraf Otonom terdiri dari syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis yang berpusat di Medula Spinalis dan Medula Oblongata Anatomi Susunan Saraf
  • 38. Fungsi SSP  Cerebrum merupakan pusat-pusat dari memori, kesadaran,penyesuaian diri, dan refleks.  Thalamusberfungsi sebagai pengatur memori secara otomatis.  Hipothalamusberfungsi sebagai pusat pengaturanSSO, suhutubuh, cairan tubuh, metabolisme, tidur dan kelenjar hypofise.  Disekitar Hipothalamus terdapat SistemAktivasiRetikular yang berfungsi mengatur kewaspadaan, kesiapan dan gerakanotot.  MedulaOblongatamerupakan pusat pengaturan kardiovaskular,sistem pernafasan,pencernaan,indera dan kelenjar  MedulaSpinalismerupakan pusat pengaturan refleks dari setiap bagian tubuh.
  • 39. Penggolongan Obat-obat SSP  Penggolongan Obat SSP didasarkan kepada sifat kerja obat pada umumnya yakni 1. depresi (menekan) dan 2. stimulasi (merangsang):
  • 40. 1. Obat-obat SSP yang menekan secara selektif :  Obat Analgesik – Antipiretik anti nyeri dan penurun panas  Obat Psikotropik menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.  Obat Narkotik –menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.  Obat Antikonvulsi pereda kejang 2. Obat-obat yang menekan hampir secara keseluruhan (sistemik) disebut mayor transquilizer adalah obat Sedatif-hipnotik dan obat Anestesi. Obat yang menekan SSP (Depresiva)
  • 41. Obat yang merangsang SSP ( Stimulantia )  Obat stimulantia SSP dibedakan atas :  Obat Konvulsan  Obat yang secara langsung menimbulkan rangsangan kesadaran seperti :Strychnin, pikrotoksin, pentilentetrazol, bemegrid dan nikethamide  Obat Analeptik ( obat yang menimbulkan sulit tidur )  Efedrin, amfetamin, kokain, pipradol dls  Obat psychic Energizer ( obat penyegar )  Coffein, imipramin, amitriptilin dls
  • 42. Obat Sedatif-hypnotik  Sedatif artinya menekan reaksi terhadap rangsangan khususnya emosi tanpa menimbulkan kantuk (obat penenang)  Hypnotik artinya menyebabkan tidur yang sulit dibangunkan disertai menurunnya refleks. Obat sedatif-hypnotik digolongkan menjadi : 1. Golongan Barbiturat 2. Non Barbiturat Golongan barbiturat dalam dosis tertentu dapat menekan SSP mulai dari sistem retikular,,hipothalamus hingga kepada medula oblongata dan berfungsi sebagai anti konvulsi Organ lain tidak dipengaruhi, kecuali dalam dosis yang sangat besar dapat menimbulkan penurunan tekanan darah, motilitas usus berkurang, menurunkan suhu tubuh dan mengurangi produksi kemih organ penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan obat golongan barbiturat adalah hati dan ginjal karena kalau kedua organ tersebut mengalami gangguan akan mengakibatkan ekskresi obat terhambat dan efek obat berlangsung lama. Efek samping yang dapat timbul a.l. gagal pernafasan, koma, mual vertigo, lemah ,takut, nyeri dan insomnia
  • 43. Obat Sedatif-hypnotik  Golongan obat barbiturat yang banyak dipakai a.l.:  Phenobarbital ( luminal ) untuk anti konvulsi, antihipertensi, antiepilepsi.  Aprobarbital, pentobarbital untuk obat tidur  Thiopental ( Penthotal ) sebagai obat anestesi  Golongan obat non barbiturat yang banyak dipakai antara lain Hydras Chlorali, Natrium Bromida. Plasidil, diazepam, doriden meprobamat (medicar), clordiazepoxide dll umumnya digunakan untuk obat tidur  Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat ini adalah allergi, tremor, pusing,lemah, pelupa dan hepatitis
  • 44. Obat Analgetik  Obat analgetik adalah obat penghilang rasa sakit dan obat antipiretik adalah obat penurun demam  Obat analgetik dibedakan obat analgetik narkotik dan obat analgetik non narkotik  Obat analgetik narkotik ( obat analgetik visceral ) disamping berfungsi mengurangi rasa sakit, juga menekan rasa takut, rasa susah serta menimbulkan kedamaian. Oleh karenanya obat-obat ini sering disalahgunakan yang kadangkala dapat menimbulkan toleransi, adiksi, habituasi ,sedatif –hypnotik , euphorigenik, penekanan pada pusat pernafasan yang dapat berujung kematian  Toleransi obat adalah berkurangnya pengaruh obat terhadap receptor (disposisi obat) dalam bentuk toleransi metabolik dan toleransi farmakodinamik ( berkurangnya kepekaan ssp terhada pengaruh obat.)
  • 45. Adiksi & Habituasi  Obat analgetik narkotik dapat menimbulkan adiksi  Adiksi adalah ketergantungan fisik dan psikologis pada zat tertentu  Korban adiksi menjadi sangat tidak produktif, konsumtif, asosial, amoral, cenderung melakukan tindak kriminal dengan mengabaikan keselamatan dirinya dan orang lain
  • 46. Obat Analgetik Narkotik  Morphin  HCl Hydromorphine  Pethidine  Metadon  Codein
  • 47. Obat Analgetik non Narkotik  Obat analgetik non narkotik digunakan untuk nyeri ringan disamping juga berfungsi sebagai antipiretik dan anti inflamatory.  Obat analgesik non narkotik sangat banyak dan pada umumnya digolongkan menurut bahan aktifnya yakni : 1. Salisilat 2. Para Amino Fenol 3. Pyrazolon 4. Asam Organik lainnya 5. Obat pirai
  • 48. Golongan Salisilat  Golongan salisilat merupakan obat analgesik tertua antara lain :  Acetosal, Aspirin, Natrium Salisilat, salisilamid  Titik tangkap kerja golongan salisilat adalah di hipothalamus yang dapat meningkatkan ambang nyeri  Obat analgesik salisilat juga berfungsi sebagai obat antipiretik ( menurunkan demam ),anti inflamasi dan anti allergi dan meningkatkan ekskresi asam urat  Efek samping penggunaan obat ini umumnya adalah dapat menimbulkan iritasi lambung yang menimbulkan rasa panas nyeri,mual dan muntah dan diare
  • 49. Golongan Para Amino Fenol  Golongan obat ini adalah Fenacetin dan Asetaminofen ( parasetamol ) hanya berfungsi sebagai analgesik dan antipiretik  Sejak tahun 1966 fenasetin sudah tidak boleh digunakan lagi karena dalam tubuh fenasetin diubah menjadi zat beracun yaitu N- asetil – para aminofenol  Asetaminofen banyak digunakan sekarang antara lain karena tidak menimbulkan iritasi lambung namun apabila digunakan dalam jangka lama dapat menimbulkan kerusakan sel darah, hati dan ginjal, ketegangan hingga kepada konvulsi
  • 50. Golongan Pirazolon  Kekuatan obat ini sama dengan salisilat namun obat ini agak toksik ( beracun ) yang dapat menimbulkan agranulositosis dengan gejala demam tinggi, luka di tenggorokan, erupsi kulit dengan pigmentasi, karenanya banyak negara yang melarang penggunaannya.  Obat ini dapat diberikan dengan suntikan intra muskuler  Obat jenis ini dijual bebas dengan nama Antalgin, dipyron, metamisol.doloneurobion, fastalgin dll
  • 51. Golongan Asam Organik  Golongan obat ini umumnya digunakan sebagai obat analgesik dan antiinflamasi untuk rematoid artritis pengganti obat kortikosteroid seperti prednison.  Obat ini dijual dengan nama generik Indometasin,fenoprofen,ibuprofen dls  Efek samping penggunaan obat ini a.l.:  Gangguan saluran cerna  Vertigo dan kelelahan,  hipertensi dan hiperglikemi
  • 52. Obat pirai ( Kelebihan asam urat )  Pirai adalah penyakit pada sendi yang ditimbulkan tertimbunnya asam urat (purin) terutama di sendi ,ginjal dan kulit karena kegagalan metabolisme purin dalam tubuh  Obat pirai yang banyak digunakan adalah allupurinol, zyloric dan indometasin yang bersifat urikosurik ( mengeluarkan asam urat melalui kencing )
  • 53. Tujuan Instruksional : 1. Menjelaskan sistem kerja Susunan Saraf Otonom 2. Menjelaskan jenis-jenis obat SSO
  • 54. Obat-obat SSO ( Susunan Saraf Otonom )  SSO kadang disebut susunan saraf vegetatif, susunan saraf visceral karena susunan saraf ini tidak dapat dipengaruhi oleh kemauan namun berperanan penting mengatur keperluan primer dari tubuh dan memberi peringatan akan bahaya yang datang dari luar tubuh  Keseimbangan tubuh ditentukan oleh SSO  Perangkat SSO terdiri dari saraf otonom afferent ( sensoris ) yang menerima rangsangan dan saraf otonom efferen ( motorik )  SSO terdiri dari saraf simpatis dan saraf parasimpatis yang berpusat di medula spinalis dan medula oblongata  Rangsangan yang diterima oleh saraf sensoris tidak langsung diteruskan oleh pusat ke saraf perifer namun harus melalui ganglion yang kemudian dengan zat penghantar Asetilkolin diteruskan ke organ yang dipersarafi
  • 55. Obat-obat SSO ( Susunan Saraf Otonom )  Ujung saraf simpatis mengeluarkan norefinefrin dan epinefrin sedangkan ujung saraf parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berfungsi sebagi mediator serta merangsang reseptor organ. Efek kerja mediator Norepinefrin. epinefrin dan asetilkolin tidak berlangsung lama karena dirusak oleh COMT , MAO dan enzym asetil kolin esterase  Penggolongan obat-obat yang mempengaruhi kerja SSO didasarkan pada cara kerja obat terhadap SSO yakni merangsang atau menekan Saraf Simpatis, Parasimpatis dan Ganglion
  • 56. Penggolongan Obat SSO  Obat yang merangsang saraf simpatis disebut obat simpatomimetik atau adrenergik dan yang menekan saraf simpatik disebut obat simpatolitik atau adrenolitik  Obat yang merangsang saraf parasimpatik disebut obat parasimpatomimetik atau kolinergik dan yang menekan saraf parasimpatik disebut parasimpatolitik atau Atropinik  Obat yang mempengaruhi ganglion disebut obat ganglionik
  • 57. Obat Adrenergik / simpatomimetik (merangsang saraf simpatik)  Obat adrenergik digunakan di klinik sebagai vasokonstriktor , bronkhodilator , gawat darurat sirkulasi ( keadaan syok )dan konvulsan  Obat Adrenergik yang banyak digunakan di klinik antara lain :  Adrenalin injeksi  Nor Adrenalin injeksi  Efedrin tablet 25 mg  Isoproterenol untuk asma bronchial  Amphetamin tablet dan injeksi  Pemakaian lokal obat adrenalin digunakan untuk menghentikan pendarahan lokal di hidung atau ekstraksi gigi serta membantu lamanya apemebrian anestesi lokal
  • 58. Obat Adrenolitik / Parasimpatomimetik (menekan saraf simpatik)  Obat adrenolitik terutama digunakan untuk obat antihipertensi karena berfungsi menurunkan tekanan darah  Obat Adrenolitik dibedakan atas:  Penyekat Adrenoseptor Alfa seperti Prazosin digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan peristaltik usus  Penyekat Adrenoseptor Beta banyak digunakan penyakit jantung akibat hipertensi, angina pectoris, aritmia  Toksisitas akibat pemakaian adrenoseptor beta antara lain menimbulkan serangan jantung ( infark, asma, hipoglikemi pada diabetes  obat enghambat adrenoseptor beta a.l. ;  Propanolol  Metoprolol  Atenolol  Pindolol 
  • 59. Obat kolinergik / parasimpatomimetik (merangsang saraf parasimpatik)  Obat kolinergik berperan merangsang saraf parasimpatis dan jarang digunakan  Obat kolinergik antara lain Pilocarpine nitrat 0,5-2 % untuk obat tetes mata  Termasuk obat kolinergik adalah obat anti kolinesterase  Obat anti-kolinesterase ada 2 macam yakni obat penghambat kolinesterase yang sifatnya kekal digunakan sebagai obat pembunuh serangga pada pupuk organik fosfat dan obat anti- kolinesterase yang tidak kekal seperti Fisostigmin dan Neostigmin digunakan untuk mengaktifkan fungsi peristaltik usus dan buli-buli pasca operasi
  • 60. Obat Atropinik / parasimpatolitik (menekan saraf parasimpatik)  Golongan obat ini banyak digunakan untuk pengobatan sebagai :  Antispasmodik  Antiparkinson  Ulcus pepticum  Midriatikum  Efek farmakologisnya adalahmenurunkan peristaltik usus yang juga mengakibatkan berkurangnya asam lambung, nyeri lambung  Obat-obat atropinik yang berfungsi :  Sebagai Anti spasmodik & Ulcus pepticum a.l.:  Pethidin,  Atropin Sulfat  Belladonna Extract  HCl Papaverin  Sebagai Antiparkinson  Benclamidum  L.Dova  Bromokriptin  Sebagai midriatikum:  Sulfas Atropin  Homatripn HBr  Hyscin HBr
  • 61. Obat Ganglionik  Obat ganglionik yang banyak dipakai adalah obat penghambat ganglion  Efek farmakologis obat penghambat ganglion adalah menghambat saraf parasimpatis yang menimbulkan midriasis, motilitas lambung dan usus, dan sulit kencing dan menhambat saraf simpatis yang menimbulkan antara lain penurunan tekanan darah ,dilatasi vasculer pada kaki hipotensi orthotik,  Obat penghambat ganglionik ( Ganglionic Blocking Agents ) banyak digunakan sebagai obat antihipertensi a.l. yang ada di pasaran :  Hexamethonium Chloride .p.os  Pentolium Tartrat p.os  Trimethapan Camphorsulphonate ( Arfonad ) per infus
  • 62. Jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya Sakit Kepala Muskular Sakit Kepala Vaskular Sakit Kepala Radang Sakit Kepala Traksi
  • 63. Tujuan Instruksional 1. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan dan fungsii-fungsinya 2. Menjelaskan berbagai gangguan sistem pencernaan 3. Menjelaskan penggolongan obat yang terkait dengan gangguan sistem pencernaa
  • 64. Obat dan System Pencernaan  Fungsi Saluran Cerna  Mencerna makanan  Meneyerap sari makanan  Menegekskresikan sisa makanan yang tidak terserap  Sistem pencernaan terentang dari mulut hingga ke anus (9m)  Gangguan terhadap sistem pencernaan muncul dengan berbagai gejala seperti mual, muntah, nyeri lambung, hiperacidity, rasa melilit, kembung, diare, konstipasi dls
  • 65. Anatomi Saluran Cerna Anatomi Saluran Cerna terdiri dari : Rongga mulut ( oral Cavity ) yang dibatasi oleh maxilary bone dan mandibular bone ) Oesophagus ( Isofagus atau Usofagus ) Lambung Usus halus Usus besar Dubur ( anus )  4 lapisan saluran cerna : mukosa, submukosa, otot polos dan serosa
  • 66. Darah pada Saluran Cerna  System syaraf yang bekerja pada saluran cerna adalah SSO yang memiliki pusat integrasi dengan SSP di Cortex Cerebri  Aliran darah terbesar ke hati dan limpa dan ke saluran cerna terutama pada lapisan mukosa lamina propria yang banyak memiliki Pembuluh Darah dan saluran limpa
  • 67. Kelenjar-Kelenjar Pencernaan  Kelenjar ludah menghasilkan ludah yang berasal dari:  Kelenjar parotis terletak dibawah tulang pipi depan telinga  Kelenjar submandibularis terletak didasar mulut dekat tulang rahang bawah  Kelenjar sublingualis terletak didasar lidah  Kelenjar hati mengeluarkan empedu yang kemudian disimpan dalam kandung empedu yang berfungsi mencerna lemak  Kelenjar pancreas
  • 68. Fisiologis Rongga mulut  Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah dan kelenjar bukal yang terletak pada lapisan mukosa  Kelenjar ludah terdiri dari 3 jenis kelenjar yaitu kelenjar parotis, sub mandibularis dan sublingual bersama dengan kelenjar bukal menghasilkan air ludah yang 95 % terdiri dari air dan sisanya mengandung lendir dan garam kalium dan natrium serta albumin, globulin, serum, ptyalin, amilase dan lisozym
  • 69. Anatomi & Fisiologis Lambung  Secara anatomi lambung terdiri dari cardia, fundus, corpus dan pilori  Cairan lambung diproduksi pada dinding saluran cerna yang bersifat isotonis  Asam lambung ( HCl) dihasilkan oleh lapisan mukosa dengan PH 2-5  Mukosa sendiri banyak mengandung Histamin yang tersimpan dalam mast cell
  • 70. Fisiologi Hati dan Pankreas  Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat lebih kurang 1,4 kg  Hati tempat metabolisme secara kimiawi dimana semua zat yang dihasilkannya dieksekresikan kedalam darah kecuali cairan empedu yang dialirkan kekantong empedu  Cairan empedu berfungsi mengemulsi lemak agar mudah terserap dalam usus  Pankreas adalah kelenjar yang terhubung dengan duodenum yang didalamnya terdapat sel-sel pulau Langerhans yang menghasilkan insulin dan glukagon
  • 71. Patofisologis Saluran Cerna 1. Radang Kerongkongan (reflux oesophagitis) 2. Radang Lambung (gastritis) 3. Tukak Lambung (ulcus pepticum) 4. Tukak Usus 5. Kanker Lambung
  • 72. Obat Gangguan Saluran Cerna  Dilihat dari tempat kerjanya obat saluran cerna dibedakan atas 4 golongan :  Obat yang bekerja di rongga mulut  Obat yang bekerja di lambung  Obat yang bekerja di usus  Obat yang bekerja di usus besar dan anus
  • 73. Obat Yang Bekerja pada Lambung  Antasida  Digestan  Emetik  Anti Emetik
  • 74. Antasida  Fungsi Antasida  Mengurangi dan menetralkan asam lambung  Mengurangi nyeri lambung  Jenis Antasida  Antasida Sistemik  Cara kerjanya cepat namun cenderung menimbulkan alkalosis dan konstipasi  Mampu mengurangi nyeri lambung karena dapat menetralisir asam lambung  Contoh : Natrium Bicarbonat dan Calcium Carbonat  Antasida Non Sistemik  Cara kerja melapisi mukosa lambung dan menetralisi asam lambung ( Covering Agent )  Contoh : Aluminium Hidroksida,Aluminium Phosphat, Magnesium Trisilikat
  • 75. Obat Ulkus Peptikum  Ulkus peptikum menimbulkan nyeri pada lambung dan usus sehingga pemberian obatnya selain dengan antasida, juga diberikan obat sedatifa dan obat parasimpatolitik atau obat anti kolinergik atau obat antispasmodik  Golongan obat ulkus peptikum  Bismuth-Subsitrat  Sukralfat  Pirenzepin  Omeperazol  Antispasmodik -Analgetik
  • 76. Obat Digestan  Digestan adalah obat yang membantu memperlancar proses pencernaan  Obat digestan pada umumnya adalah obat enzym antara lain :  Enzyplex  Vitazym  Pankreoflat, dll
  • 77. Obat Emetik  Obat emetik adalah obat pemuntah yang umumnya diperlukan untuk menolong orang yang keracunan  Cara fisik dapat dilakukan dengan menggelitik kerongkongan  Beberapa obat yang merangsang orang yang keracunan untuk memmuntahkan racun adalah :  Larutan garam dapur pekat  Larutan CuSO4 1 % 50 ml untuk penderita yang keracunan fosfat  Apomorfin inj. s.k.yang merangsang pusat muntah  Syrup Ipecacuanhae
  • 78. Obat Anti Emetik  Gejala muntah disebabkan oleh berbagai hal misalnya karena mabuk perjalanan, makan obat tertentu seperti obat anti kanker, kehamilan, penyakit gastritis, dls. Cairan dalam bentuk minuman yang dapat mengurangi muntah antara lain air teh panas, air soda, coca cola dan minyak atsiri sepert minyak kayu putih.  Obat antiemetik yang dijual bebas adalah difenhidramin dari golongan antihistamin  Obat antiemetik dengan resep dokter adalah fenotiazin dan largactil yang juga digunakan untuk obat antipsikotik
  • 79. Obat yang bekerja di usus  Adsorben dan Demulsen Adsorben adalah obat yang secara fisik mampu menyerap racun dan zat lain yang non spesifik yang melekat pada permukaannya seperti Norit  Demulsen adalah obat adsorben yang sekaligus berfungsi mengatasi iritasi lambung dan antidiare seperti Kaopectat yang merupakan campuran kaolin dan pectin
  • 80. Katartik dan Laksatif  Katartik dan Laksatif adalah obat untuk mengatasi konstipasi Istilah katartik adalah obat pencahar kuat sedangkan laksatif adalah obat pencahar lunak yang fungsinya melunakkan tinja  Obat-obat katartik a.l.: Dulcolax, Garam Inggeris ( MgSO4), metilseluluse dan agar-agar  Obat laksatif a.l. Laxadin, Parafin Liquid
  • 81. Obat Antidiare  Diare disebabkan oleh bakteri seprti kolera ,alergi,racun dan dispepsia  Obat antidiare umumnya diberikan untuk mengurangi peristaltik usus, menahan iritasi, menyerap racun, mengatasi dehidrasi seperti oralit  Obat-obat antidiare a.l. Enterostop, Kaopectat Atropin sulfat dls
  • 82. Tujuan Instruksional 1. Menjelaskan sistem pernafasan dan fungsi-fungsinya 2. Menjelaskan Jenis-jenis obatt-obat sistem Pernafasan
  • 83. Sistem Pernafasan dan Fungsinya  Sistem Pernafasan terdiri atas saluran nafas dan pusat-pusat pernafasan  Saluran nafas terbagi atas saluran nafas bagian atas yang terdiri dari laring, nasofaring, rongga hidung dan saluran nafas bagian bawah yang terdiri dari atas alveolus,bronchus, bronchiolus dan trachea  Pusat-pusat Pernafasan berfungsi mengatur ritme pernafasan. Pusat batuk berhubungan dengan pusat pernafasan  Ganguan Sistem Pernafasan terjadi depresi pusat pernafasan , hambatan pada saluran nafas, radang saluran nafas dan emfisema, pleuritis, asma dan tumor.
  • 84. Stimulan Pusat Pernafasan  Apabila pusat pernafasan mengalami depresi karena keracunan obat depresan seperti morfin, barbiturat , anestesi atau bahan industri umumnya diberi pernafasan buatan  Penderita gangguan sistem pernafasan pada umumnya mengalami kesulitan mengeluarkan dahak sehingga diberi obat mukolitik seperti bromheksin, fluimucil dls
  • 85. Obat Asma  Penyakit asma dapat disebabkan oleh alergi akibat debu,jamur, serbuk sari bunga atau bahan alergen lainnya ,stress , olah raga berlebihan yang menyebabkan kekejangan saluran nafas  Obat-obat yangdigunakan untuk penderitaasma umumnyaterdiri dari :  Antibiotika  Antikolinergik  Simpatomimetika  Vasodilator  Pelemas otot  Antihistaminika  Sedativa
  • 86. Obat Asma  Aminophyllin Suppositoria  Obat yang mengandung ketotifen seperti : Astifen tablet, Pehatifen sirop  Obat yang mengandung terbutalin seperti : Bricasma tablet atau Bricasma sirop bricasma inhaler , Bintasma tablet dls  Korticosteroid tablet, inhaler seperti prednisolon tablet dan Beklomethason dipropionat, Budesonid, Flutikason dls  Obat yang mengandung salbutamol seperti : Respolin inhaler, Ventolin tablet, sirop dan inhaler , Salbuven  Inhaler yang mengandung Fenoterol seperti Berodual inhaler dan Berotec inhaler  Nebuliser suatu alat yag merubah bentuk cairan obat menadi aerosol untuk inhalasi Digunakan pada penderita asma yang mengalami obstruksi saluran nafas
  • 87. Antihistaminika  Obat Antihistamin digunakan untuk mengatasi allergi nasal, rhinitis alergik ( hay fever )  Obat Antihistamin oral efektif digunakan untuk mengatasi efek ruam kulit ( urticaria )  Obat Anthistamin oral cenderung menimbulkan kantuk ( sedatif ) seperti CTM, Klorfeniramin maleat, Difenhidramin HCl dls  Antihistamin non sedatif antara lain : aztemizol,loratadin, terfenadin dls
  • 88. Obat Darurat Alergi  Darurat alergi umumnya diatasi dengan pemberian adrenalin injeksi plus oksigen  Adrenalin plus kortikosteroid juga sering digunakan terutama untuk mengatasi alergi dan peradangan  Penggunaan adrenalin dalam bentuk injeksi dapat dilakukan secara intramuskular dan intravena  Pemberian adrealin dengan cara inhalasi harus dibawah pengawasan ahli
  • 89. Obat Antitusif  Batuk terjadi secara refleks yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap zat asing yang masuk kedalam saluran nafas disertai peningkatan sekres lendir  Zat asing atau antigen dapat berupa bakteri,allergen,asap,jasad renik dllnya  Obat batuk untuk batuk yang berlendir disebut expektoran  Obat batuk utuk batuk kering disebut antitusif
  • 90. Ekspektoran  Cara praktis mengatasi batuk produktif adalah menghirup uap dari air panas yang dibubuhi minyak atsiri seperti minyak kayuputih  Obat batuk ekspektoran a.l. Gliseril Guaiakolat tablet, Woods Piperment syrup, Dantusil syrup, Benadryl expektorant dll
  • 91. Antitusif  Antitusif ada 2 macam :  Antitusif Narkotik seperti Codein HCl, Dextrometrophan (DMP) dan Pholcodin  Antitusif Non Narkotik antara lain Noskapin, Pipeazetat,Difenhidramin ( Benadryl ), Promethazin dll
  • 92. Pengobatan Batuk  Pengobatan batuk dapat dilakukan dengan 2 cara :  Terapi Spesifik yakni pengobatan terhadap penyebab spesifik dari batuk seperti kanker paru, kemoterapi pada infeksi paru dll  Terapi Simptomatik yakni terapi untuk menghilangkan gejala batuk
  • 93.
  • 94.
  • 95. Sistem Kardiovaskuler Mekanisme kerja jantung  Sirkulasi darah ke seluruh tubuhdiaturolehjantung  Kontraksiotot jantung dan iramajantung diatur olehSSO  Kontraksijantung terjadikarenarangsaganadrenoseptor betayangmenyebabkanpertukaranion Na dan K disertaiinlfuksionCa  Jantung berkontraksisecaraotomatis  Setiapgangguanada jantung akan berpengaruh padapembuluh darah demikian sebaliknya  Semakin bertambah usiaseseorang akan berpengaruh padafungsi jantung dan kelenturan pembuluh darah
  • 96. Patofisiologis Kardiovaskuler  Decompensatio Cordis  Disebut gagal jantung karena daya pompanya lemah sehingga aliran darah terganggu dan menimbulkan oedema  Aritmia Jantung  Aritmia adalah gangguan irama jantung karena terjadinya peningka tan frekuensi detak jantung ( tachycardia ventriculer ), fibrilas dan flutteri  Angina Pectoris & Infark  Angina pectoris adalah nyeri dada yang disebabkan berkurangnya aliran darah di arteri koroner  Infark terjadi karena penyumbatan pada arteri koroner sehingga menimbulkan kematian jaringan otot jantung
  • 97. Patofisiologis Kardiovaskuler  Hipertensi  Tekanandarahyangtinggi memaksa jantung bekerja keras dan mengalam gangguan Apabila diastolenya menetap tinggi akan menyebabkan gagal jantung  Aterosklerosis danArteriosklerosis  Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah yang disebabkan karena faktor usia lanjut  Arteriosklerosis bukan penyakit karena faktor usia lanjut
  • 98. Penggolongan Obat Jantung  Obat Gikosida Jantunguntuk penderita Gagal Jantung ( decompensatio cordis )  Obat Anti aritmia untuk penyakit aritmia  Obat DilatorKoroner untuk pengobatan infark dan angina pectoris  Obat Antihpertensiuntuk pengobatan hipertensi  Obat Antisklerotik untuk atherosklerosis
  • 99. Obat Glikosida Jantung  Glikosida jantung juga disebut kelompok obat digitalis  Jenis obat ini mampu meningkatkan kerja otot jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat sehingga cenderung menimbulkan kumulasi  Efek obat ini mengurangi sesak nafas, oedemproduks kemih meningkat, tekanan darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal  Gejala toksisitas obat digitalis a.l. :  Mual,muntah dan diare  Bradikardia  Psiksis, sakit kepala dan bingung
  • 100. Obat Glikosida Jantung  Digitalis tablet  Digitoxin tablet , i.v  Digoxin tablet, i.v.  Lanatosid tablet, iv  Strofantin i.v. untk kondisi darurat
  • 101. Antiaritmia  2 jenis obat obat yang umum diberikan untuk adalah:  Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg  Prokainamid 500 – 1000 mg  Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m  Gejala toksisitas obat ini:  Sakit kepala , bingung, mual, muntah, nyeri perut kadang tinitus
  • 102. Obat Dilator Koroner  Fungsi obat ini pada umumnya melebarkan arteri koroner dan menjaga agar tidak terjadi penyumbatan  Sediaan obat dilator koroner a.l.:  Golongan Nitrat  Antagonis kalsium  β-blocker
  • 103. Golongan Nitrat  Golongan obat ini berfungsi merelaksasi otot polos pembuluh darah vena sehingga memberikan efek vasodilatasi vena yang menyebabkan aliran darah menuju jantung melambat serta mengurangi beban hulu jantung  Jenis obat ini dalambentuksediaan:  Gliseriltrinitrattabletsublingual , inj.5 mgiv  Nitrobat ( ParkeDavis) tablet0.3mg,0.6mg  Cedocardtablet( Daryavaria)  Vascardin( Nicholas) tablet5 mg,10 mg  Peritrate( WarnerLambert) 10 mg, 20 mg
  • 104. Antagonis Kalsium  Fungsi obat antagonis kalsium adalah untuk menghambat influks kalsium kedalam otot jantung sehingga kontraksi otot jantung berkurang  Jenis obat ini dalam bentu sediaan a.l. :  Verapamil tablet  Diltiazemtablet , Herbresser tablet ( Tanabe Abadi )  Nifedipin– Adalat (( Bayer ) tablet 5 mg,10 mg
  • 105. β Blocker  Obat β blockermenghambat adrenoseptordi jantung,pembuluhdarahperifer, bronchus,pankreas,dan hati digunakanjugasebagaiobat antihipertensi  Jenisobat ini dalambentuk sediaan:  Propanolol( generik ) tablet, atau Inderal tablet (Astra Zeneca ) 10 mg tablet  Bisoprolol(generik ) tablet 10mg atau Concor (Merck ) 5mg dan10 mg tablet  Atenolol( generik ) tablet , Tenormin ( Astra Zeneca ) table 50 mg dan 100 mg  Pindolol( generik ) atau Visken ( Novartis ) tablet 5 mg
  • 106. Hipertensi  Jumlahpenderitahipertensi di Indonesiasemakinmeningkataiat pola makanyang berlemak yang berartijugameningkatnyapenderitapenyakitjantung  Berdasarkantinjauanklinis,hipertensi dibedakanatashipertensiprimerdenganpenyebabyang tidak jelas(e causa incognita)dan hipertensisekunderyang disebabkanperubahanpadaorgantubuhsecara patologik  Berdasarkantingkatkeparahannya,hipertensidibedakanatas  Hipertensi berat : diastolik > 110 mm Hg dan/atau sistolik ≥ 180 mm Hg  Hipertensisedang : diastolik 100-109 mm Hg dan/atau sistolik 160-179 mm Hg  Hipertensi ringan : diastolik 90 – 99 mm Hg dan/atau sistolik 140-159 mm Hg
  • 107. Terapi Hipertensi  Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskulerakibat hipertensi dengan cara mengendalikan faktor resiko penyakit kardiovaskuler  Terapi atauPengobatan hypertensi dapat dilakukandengan farmakoterapi dan non farmakoterapi  Pengobatan non farmakoterapi a.l dengan mengndalikanBB, pembatasan asupan Sodium, lemakjenuhdan alkohol, olah ragadan tidakmerokok
  • 108.  Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan apabila tekanan diastole berkecenderungan menetap tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan fungsi jantung ( heart failure ) Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l.  Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh darah , hormon thtyroid dan adrenalin, sekresi renin di ginjal . Untuk mengatasi hipertensi :  Jangan merokok  Kurangi berat badan  Olah raga  Atasi stress  Minum obat anti hipertensi
  • 109. Farmakoterapi Hipertensi  Obat Diuretik  β Blocker  Antagonis Kalsium  Vasodilator  Penghambat ACE  Adrenolitik
  • 110. Obat antihipertensi  Sistem pengaturan tekanan darah dalam tubuh sudah ada yang disebutRenin-Angitensin-Aldosteron System ( RAAS).  Bila tekanan darah di glomeruli turun, sel ginjal otomatis membentuk renin yang dilepas kedalam plasma darah dan setelah bertemu dengan protein tertentu menjadi angitensin 1 .  Angiotensin 1 oleh enzym ACE diubah menjadi Angiotensin 2 yang lebih bersifat aktif  Angiotensin 2 menimbulkan rangsangan sekresi hormon aldosteron yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.  Obat antihipertensi antara lain :  Captopril , enapapril yang menghambat enzym ACE  Saralasiyang berfungsi menghambat reseptor Angiotensin 2  Beta blockerdan Diuretika yang berfungsi mempengaruhi sekresi renin
  • 111. Obat Antisklerotik  Atherosklerosismerupakan penyakit gangguan metabolisme lipoprotein yakni kolesterol, trigliserid,fospolipid dan asam lemak ( HDL/LDL)  Etiologi atherosklerosisa.l. faktor keturunan, banyak makan-kurang gerak, obesitas, gangguan hormonal, asap rokok, polusi, emosi negatif da alkohol  Sediaan obat atherosklerosisa.l. Clofibrate, Suplemen Omega 3, Simvastatin, Kolestiramin, Probukol dls
  • 112.
  • 113. Hormon dan Obat Hormonal  Hormon adalah sistem tubuh yang mengatur fungsi tubuh dari aspek kimiawi  Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu  Sistem hormon bekerja dan sistem bekerja sama dengan sistem syaraf alam pengaturan sistem tubuh
  • 114. Hormon Dalam Tubuh  Pusat yang mengatur kelenjar endokrin disebut Glandulae Pituitariae ( Kelenjar Hypophyse ) yang terletak di dalam Sella Turcica dibawah Hypothalamus  Kelenjar Hypophyse terbagi 2 :  Lobus posterior  Lobus anterior  Lobus posterior disebut Neurohypophyse yangmerupakan jaringan saraf  Lobus Anterior disebut Adenohypophyse yang bagian tengahnya ( pars intermedia menghasilkan Melanocyt Stimulating Hormone ( MSH )  Hubungan antara hypothalamus dengan Adenohypophyse terjadi melalui cairan humoral ( neurosecret ) yang dihasilkan oleh inti saraf dalam hypothalamus yang memungkinkan Adenohypophyse mengeluarkan hormon yang sesuai  Hormon dari Adenohypophyse kemudian melalui aliran darah mempengaruhi kelenjar- kelenjar endocrine perifer ( target gland ) yang kemudian mengeluarkan hormon-hormon khusus yang langsung mempengaruhi jaringan tubuh  Ada juga hormon yang berasal dari Adenohypophyse yang berpengaruh langsung pada jaringan tubuh yakni Somatrophin dan Lactogen ( Prolactin )  Hormon dari Neurohypophyse yang langsung mempengaruhi jaringan seperti Anti Diuretic Hormone ( ADH ) atau Vasopressin dan Oxytocin
  • 115. Neurohypofise & Adenohypofise  Neurohypophyse adalah pusat hormonal yang mengatur hormon Antidiuretik hormon (ADH) atau Vasopresin dan Oksitosin  Adenohypofise adalah pusat hormonal yang mengatur dan mengendalikan hormon-hormon sbb:  Somatotrophormon (STH) yang berfungsi merangsang metabolisme lemak, pembentukan protein dan pertumbuhan  ACTH yang merangsang kelenjar adrenal mensekresikan glukokortikoid dan mengontrol pertumbuhan
  • 116. Hormon yang diekskresikan Adenohypophyse  Somatrophin ( Somatotrophin hormone )STH yang merangsang metabolisme lemak, pembentukan protein dan pertumbuhan  Cortrophin (Adrenocorticotrophe hormone) ACTH yang berfungsi merangsang kelenjar adrenal mensekresikan glukokortikoid dan mengatur pertumbuhan  Thyrotrophin ( Thyrotrophe stimulating hormone ) TSH yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok dan merangsang sekresi thyroxin ( T4) dan tryodotironin ( T5 )  Gonadotrophin Follicle Stimulating Hormone ( FSH ) Interstitial-cell Stimulating Hormone ( ICSH ) Luteotrophic Hormone LTH (Prolactin )
  • 117. Terapi dengan Hormon  Therapi dengan hormon dilakukan apabila tubuh mengalami gangguan keseimbangan karena kekurangan hormon ( Terapi substitusi )  Terapi dengan hormon dilakukan dengan obat hormonal dalam bentuk hormon sintetis  Pembuatan obat hormonal sudah sedemikian maju dewasa ini sehingga penggunaannya harus mendapatkan pengawasan dari pemerintah untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan
  • 118. Hormon-Hormon Sintetis  Oksitosin digunakan untuk mengatasi pendarahan setelah persalinan atau sebagai obat migren  Ergotamin s.c. digunakan untuk mengobati migren  Tablet Ergonovin untuk mengatasi pendarahan pada post partum  Ergometrin s.c juga digunakan pada post partum  Insulin digunakan sebagai anti diabetes  Reguler Insulin  Globin Zink Insulin  Protamin Zink Insulin  Glucophage, diamicron, daonil , rastinon dll tablet per oral per injeksi
  • 119. Hormon-Hormon Sintetis  Anti Hypothyroid (Thyroid hormon) a.l:  Thryrax tablet  Lipiodol injection  Garam Yodium  Yodipin Ultra inj.  Anti Hyperthyroid  Prophylthiouracyl tablet ( PTU )  Metimazol tablet  Neomercazol tablet
  • 120. Hormon-Hormon Sintetis  Hormon Estrogen & Progesteron  Hormon Estrogen : berfungsi merangsang proliferasi endometrium, sekresi kelenjar vagina dan servix dan menghambat laktasi :  Estradiol tablet digunakan untuk menopause  Dietilstilbestrol tablet untuk prostat  Etinilestradiol untuk kontrasepsi  Hormon Progesteron : berfungsi mempertahankan kehamilan  Primolut N tablet untuk mengatur haid,amenohoe,  Proluton Depot inj. Digunakan untuk mengobati amenorhoe, dysmenorhoe  Gestanon 5 mg tablet untuk abortus habitual /gawat
  • 121. Hormon-Hormon Sintetis  Hormon ACTH berfungsi merangsang kelenjar adrenal  Adrenalin sendir berfungsi meningkatkan denyut jantung , tekanan darah dan kecepatan nafas  Sintetis hormon ACTH juga disebut ACTH atau Cortison yang digunakan sebagai anti radang ( antiinflamatory ), anti alergi, meningkatkan kadar gula dalam darah, meningkatkan HB, erythocyt, dan mempercepat pembekuan darah  Cortison tergolong obat Live Saving
  • 122. Hormon-Hormon Sintetis  Hormon Anabolik ( Hormon Antihypoproteimia )  Dalam bentuk sintetisnya :  Durabolin inj.  Deca durabolin inj.  Primobolan tablet 5 mg  Orgabolin tablet dan drop  Hormon Androgenik ( Hormon Antihypotestosteron )  Andriol tablet, inj.  Proviron 25 mg tablet  Sustanon inj.  Testosteron Depo inj
  • 123. Hormon-Hormon Sintetis  Hormon sintetis untuk Diabetes Melitus  Daonil tablet  Diabinese tablet  Diamicron tablet  Glucophage tablet  Rastinon tablet  Insulin inj.  Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas guna merangsang liver menyerap gula darah untuk diubah menjadi glikogen
  • 124. Hormon-Hormon Sintetis  Hormon untuk Kontrasepsi  Agestin ED tablet  Depo Provera inj.  Eugynon tablet  Halotestin tablet  Duogynon tablet  Lyndiol tablet
  • 126. Obat Topikal  ANTI INFEKSI LOKAL  IRRITANTIA, PROTEKTIVA & COSMETICA  INSECT REPELLANTS
  • 127. Anti Infeksi Lokal Antiseptik & Desinfektan Surfactan Detergen
  • 128. Antiseptik & Desinfektan  Antiseptik adalah obat yang dapat membunuh kuman yang ada ada kulit atau selaput lendir  Desinfektan adalah obat yang dapat membunuh kuman yang terdapat pada benda  Proses kerja Antiseptik adalah meracuni protoplasma sel kuman sehingga mati  Proses kerja Desinfektan adalah merusak permukaan sel dari kuman itu sendiri
  • 129. Irritansia  Counterirritants  Methylsalicylat, Ichtyol dls  Caustica & Styptica  HNO3, AgNO3, Tetraquinone  Adstringentia  Zalf Whitfield,Resorcinol,  Keratolitica  Antipruritica  Antiperspirantia  Sclerotica
  • 130. perotectica  Obat-obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit, menyenangkan perasaaan dan mempercepat masaknya bisul  Contoh : Larutan KMn04, Solutio Burrowi, Ichtyol, vaselin, Lanolin, Glycerin dls
  • 131. Cosmetica  Cream,Lotion, Talk, Lipstick  Rouge, Eye Shadow  Shaving Cream, Shampoo  Depilatories  Whitening, Bleaching  Hair Dyes
  • 132. Insecticide, Insect Repellent & Rodenticice  Insecticide : TEPP, Malathion, Dipterex, DDT, Benzyl Benzoat dls  Insect Repellent: Dietiltoluonamide, 4- Acetoxy phenyl –butanone  Rodenticide : Warfarin, Red Squill, Zink Phosphide  Fumigants : carbonsulfide, Formaldehyd dls
  • 133. Surfactant  Golongan Anionik  Na-Lauryl Sulfat untuk Detergen  Na- Ethasulfat untuk Mukolitik Aerosol  Golongan Kationik  Cetyl Pyridium Chlorid untuk Antiseptik  Tonzonium Bromide untuk pembuatan detergen  Golongan Non Ionik  Tyloxapol dan Chlorhexidine ubtuk mukolitik dan bakterisid
  • 135. Obat Anti Infeksi  Obat anti infeksi terdiri dari 2 golongan :  Antibiotika  Zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh organisme lainnya  Kemoterapeutika  Bahan kimia yang mampu menghambat dan membunuh kehidupan kuman atau bakteri dalam tubuh
  • 136. Antibiotika  Antibiotika dapat dibuat secara sintetis  Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya  Prinsip penggunaan antibiotika didasarka atas pertimbangan :  Penyebab Infeksi  Faktor Penderita/Pasien  Pemberian Antibiotika yang ideal adalah dengan mempertimbangkan penyebab infeksi yakni dengan pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman  Pemberian antibiotika dapat mendasarkan pada Educated Guess
  • 137. Penggolongan Antibiotika/Kemoterapeutika  Menurut luas kerjanya antibiotika maupun kemoterapeutika dibedakan:  Narrow Spectrum  Penisilin  Streptomycin  Erythromycin  Broad ( Wide ) Spectrum  Tetracyclin  Kemicetin ( Chloromycetin )
  • 138. Klasifikasi Antibiotika Penisilin dan sefalosporin Tetrasiklin dan kloramfenikol Aminoglikosid Antibiotika lain : makrolid, eritromisin dls
  • 139. Cara kerja Antibiotika 1. Mengganggu dinding sel bakteri : penisilin dan sefalosforin 2. Merusak membran sel : Nystatin , Amfoterisin 3. Merusak protein sel bakteri : Kemicetin, Tetrasiklin dan Lincocin 4. Merusak RNA ( Ribo Nucleic Acid ) : Rifampicin caplet , Mitomicin inj
  • 140. Efek samping penggunaan Anti Infeksi Allergi ringan hingga berat ( syok Anapilaktik ) Superinfeksi Seperti Flora Usus yang menyebabkan kondisi tubuh tergaganggu berat Kumulasi Yang menyebabkan fungsi hati dan ginjal terganggu Resistensi Yakni keadaan dimana bakteri tahan terhadap antibiotika
  • 141. Efek samping penggunaan Anti Infeksi Allergi ringan hingga berat ( syok Anapilaktik ) Superinfeksi Seperti Flora Usus yang menyebabkan kondisi tubuh tergaganggu berat Kumulasi Yang menyebabkan fungsi hati dan ginjal terganggu Resistensi Yakni keadaan dimana bakteri tahan terhadap antibiotika
  • 142. Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika  Jenis Infeksi Saluran Nafas  Faringitis  Otitis Media & sinusitis  Bronkitis Akut  Influenza  Pneumoni  Tuberkulosis  Saliuran Kemih  Sistitis akut  Pielonefritis  Prostatitis  Antibiotika  Penisilin, amoksilin, Eryhromycin, sefalosforin, cotrimoksazol  Rifampisin, INH, pyrazinamid  Nitrofurantoin, Ampisilin, Cotrimoksazol,  Sefalosforin  Amoksilin  trimtropim
  • 143. Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika  Jenis Infeksi akibat hubungan SEX  Uretritis  Herpes Genital  Sifilis  Infeksi Saluran Cerna  Ginggivitis & abses gigi  Kandidiasis oral  Enteritis  Kolestitis Akut  Peritonitis karena perforasi usus  Antibiotika  Ampisilin, amoksilin , probenesid, fluorokuinolon  Penisilin G procain/penisilin V  Nystatin  Cotrimoksazil, fluorokuinolon  Ampisilin + gentamisin  Ampisilin + gentamisin + metronidazol/ klindamisin, sefoksitin
  • 144. Jenis Infeksi dan Pemilihan Antibiotika  Jenis Infeksi akibat hubungan SEX  Uretritis  Herpes Genital  Sifilis  Infeksi Saluran Cerna  Ginggivitis & abses gigi  Kandidiasis oral  Enteritis  Kolestitis Akut  Peritonitis karena perforasi usus  Antibiotika  Ampisilin, amoksilin , probenesid, fluorokuinolon  Penisilin G procain/penisilin V  Nistatin  Cotrimoksazol, fluorokuinolon  Ampisilin + gentamisin  Ampisilin + gentamisin + metronidazol/ klindamisin, sefoksitin
  • 145. Jenis Infeksi dan pemilihan Antibiotika  Kardiovaskular  Endokarditis  Kulit,Otot dan Tulang  Impetigo,frunkle,selulitis dll  Gas gangren  Osteomielitis akut  Antiotika  Penisilin G + Gentamisin  Vankomisin  Kloksasilin + Gentamisin  ampisilin,/eritromisin/sefalosforin  Penisilin G  Kloksasilin
  • 146. Golongan Penisilin  Penisilin sangat efektif membunuh bakteri gram negatif dan kokus gram positif seperti streptokokus, stafilokokus, spirokaeta klostrisdia, antrax dan aktinomisetes  Bakteri dalam fase tumbuh lebih mudah disembuhkan oleh penisilin daripada bakteri kronis  Meski penisilin lebih mudah diserap oleh tubuh melalui pemakaian oral namun penisilin mudah dirusak oleh asam lambung atau enzym pencernaan  Penyerapan penisilin bersifat sistemik namun tidak dapat memasuki otak
  • 147. Indikasi pemakaian Penisilin  Pneumonia  Otitis media  Faringitis  Demam reumatik  Gonorhoe  Klostridia gas gangren,  Tetanus  Osteomielitis  Difteri
  • 148. Sediaan Penisilin yang dipasarkan:  Penicilllin G  Benzathin Penicillin  Ampisilin
  • 149. Obat yang berhubungan dengan Darah Session 13
  • 150. Fungsi Darah Pertukaran gas pernafasan Transportasi zat makanan Pertahanan tubuh Pengaturan suhu dan osmotik Pembekuan dan pembuangan metabolit
  • 151. Patofisiologi Darah  Anemia  Anemia defisiensi zat besi  Anemia megaloblastik  Anemia pernisiosa  Kelainan pembekuan darah  Kerusakan darah
  • 152. Obat obat darah  Anti anemia  Koagulantia  Anti Koagulantia  Anti Sklerotik
  • 153. Anti Anemia  Obat Anti anemia defisiensi zat besi adalah obat-obat yang mengandung Fe ++  Obat untuk anemia Megaloblastik adalah Cyanocobalamin ( Vit B 12 ) dan Asam Folat  Untuk Anemia Pernisiosa karena menimbulkan gejala neuritis dapat diberikan dengan obat neurobion atau obat lainnya menurut kebutuhan
  • 154. Pembekuan darah & Kerusakan darah  Pembekuan darah dapat terjadi bila seseorang mengalami pendarahan karena kecelakan : 1. Karena jaringan mengalami kerusakan 2. Kerusakan pada mukosa lambung  Kelainan darah juga dapat terjadi karena darah tidak dapat membeku . Keadaan demikian terjadi pada penderita Hemofili  Kerusakan pembuluh darah juga dapat terjadi karena darah menyumbat pembuluh darah ( atherosklerosis atau arterisklerosis )  Untuk mengatasi gangguan bekuan darah maka digunakan obat Koagulantia atau digunakan cara – cara fisik seperti menekan pembuluh darah dan pendinginan ( kauter )  Bila tidak berhasil digunakan obat sistemik seperti Vitamin K, Globulin Antihemofili ,Carbazokrom ( Adona AC ), Asam Traneksamat dann obat vasokonstriktor
  • 155. Obat Koagulantia Lokal  Spons sellulosa gelatin  Busa ( sponge ) fibrin berisi protrobin, tromboplastin dan ion Ca++
  • 156. Jaringan rusak Thrombosit Thomboplastinogenase + Tromboplastinogen Tromboplastin + heparin + protrombin Kumarin > < Vitamin K Ca ++ - Oksalat -- sitrat + trombin Fibrinogin Fibri n Menangkap Sel-sel, trombosit, jaringan sehingga Terjadi pembekuan SkemaProses terjadinya pembekuan Darah
  • 157. Obat Antikoagulatia  Obat antikoagulatia terutama diperlukan untuk mengatasi tromboemboli  Obat-obat antikoagulantia yang sering digunakan di klinis untuk mencegah tromboemboli :  Aspirin ( asetosal ) tablet  Sulfinpirazon tablet  Dipridamol ( persantin ) tablet  Dextran inj. / Infus  Heparin inj.  Kumarin inj Berfungsi sebagai Anti Tromboplastin sehingga Pembentukan trombin dan protrombin terganggu Sering digunakan untuk mengatasi atau mengurangi Pembekuan darah intravaskuler dan cerebrovasculer
  • 158. Diuretik Dan Komposisi Cairan Tubuh Session 14
  • 159. Komposisi Cairan Tubuh a. Cairan ekstraseluler 16 % Berat Badan Cairan intraseluler 30-50 % Berat Badan b. Elektrolit : kation Anion Serum Darah Na + HCO3 – K + Cl – Ca ++ Asam Organik Mg ++ Fosfat/ Sulfat Protein Intraseluler Na + HCO3 – K + Fosfat/Sulfat = Mg ++ Protein
  • 160. Fungsi cairan Tubuh  Mengatur distribusi cairan intraseluler dan ekstraseluler melalui aktivitas osmotik  Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh
  • 161. Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh Gangguan keseimbangan cairan tubuh dapat terjadi karena : 1. Diare 2. Dehidrasi 3. Pendarahan 4. Oedema
  • 162. Faal Ginjal & Cairan Tubuh  Fungsi Ginjal :  Menjaga volume plasma dan cairan tubuh  Mengatur tekanan osmotik cairan tubuh dengan cara mengatur keseimbangan elektrolit  Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh
  • 163. Obat Diuretik  Diuretik adalah obat yang mempunyai titik tangkapan kerja pada ginjal guna meningkatkan produksi kemih  Fungsinya : mengatasi oedema yang disebabkan berbagai gaangguan penyakit seperti Jantung, Hepatitis Serosis, Ginjal
  • 164. Penggolongan Obat Diuretik 1. Diuretik Garam Pembentuk Asam seperti Amonium Chlorida yang digunakan sebagai campuran OBH 2. Diuretik Osmotik seperti Manitol,dan Sorbitol yang sering digunakan untuk mengatasi : Dehidrasi Otak, Glaukoma, Tumor Otak, Gegar Otak Oedema Otak 3. Diuretik Penghambat Karbonik Anhydrase seperti Natrum Bicarbonat guna menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh 4. Diuretik Tiazid seperti HCT untuk hipertensi yang fungsinya menghambat karbonik anhydrase dan resorbsi Na + dan Cl -
  • 165. Penggolongan Obat Diuretik 5. Diuretik Furosemid sejenis Sulfonamide digunakan untuk mengatasi kegawatan karena proses kerjanya cepat, menurunkan kadar Ca ++ dalam darah, namun efek antihipertensinya rendah 6. Diuretik Asam Etakrinat yang fungsinya sama dengan Furosemid 7. Diuretik Hemat Kalium seperti Spironolakton. Triamteren,Amilorid yang berfungsi melepas Na + dalam darah
  • 167. Immunitas  Immunitas adalah sistem kekebalan tubuh  Terbentuknya sistem immunitas uuntuk mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar  Kelainan pada sistem immun karena kegagalan bagian esensial dari sistem imum untuk berkembang yang dikenal dengan Imunodefisiensi syndrome primer  Namnn ada juga ada Immunodefisiensi sekunder ( yang didapat akibat terapi Immmunosupresif, terapi radiasi, kanker stres, proses penuaan, infeksi sistemik, malnutrisi dan penyakit ginjal  Terapi immunosupresif antara lain dengan obat antibiotika dan kortikosteroid
  • 168. Vaksinasi dan Immunisasi  Vaksinasi merupakan usaha pencegahan sedangkan immunisasi adalah upaya untuk menekan angka kematian  Dengan tehnologi DNA sekarang sudah mampu dihasilkan immunoglobulin dan antitoksin untuk Difteri, tetanus,rabies, rubela, varisela dan antibisa ular
  • 169. Anjuran Immunisasi di Indonesia Umur Vaksin 2 bln DTP.Polio-trivalen oral type1,2.3 4 bln DTP Polio-trivalen oral 6 bln DTP , BCG. Polio-trivalen oral 15 -- 19 bln DTP, Morbili, Rubela, Poli-Trivalen oral 4 – 6 tahun DTP, Polio-trivalen oral 12 – 14 tahun Rubela , Tetanus Toksoid dan Difteri toksoid
  • 171. Vitamin  Vitamin adalah Micronutrientia yang terdapat dalam makanan ( nutrientia ) sehari-hari yang terdiri dari hydrat –arang, protein , elektrolit , lemak dan air  Vitamin berfungsi sebagai katalisator pada metabolisme tubuh  Kekurangan vitamin dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan penyakit
  • 172. Nama Vitamin  Nama vitamin pertama kali diperkenalkan oleh Funk ( 1911 ) ketika diketemukan vitamin B yang diperlukan tubuh sebagai gugusan amine vital ( NH2 - )  Sumber vitamin adalah hewan dan tumbuh-tumbuhan dalam bentuk provitamin  Vitamin berfungsi sebagai Co-Enzym
  • 173. Jenis Vitamin  Vitamin dalam garis besarnya digolongkan menjadi 2 yakni Vitamin yang larut dalam air dan Vitamin yang tidak larut dalam air tapi larut dalam lemak  Yang larut dalam air adalah vitamin B dan C  Yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K,
  • 174. Vitamin B  Vitamin B Complex terdiri dari vitamin B1 ( thiamin, Aneurin ), B 2 ( riboflavin ), B 6 ( Pyridoxin ), B 4 ( Niacin, PP.Factor ), B 11 ( Folic Acid ) dan B 12 ( Cyanocobalamin )  Vitamin B 1 digunakan untuk penyakit beri-beri dengan gejala apatis, lemah, oedem, polineuritis dan atau gagal jantung  Sumber-sumber vitamin B 1 adalah ,ragi, selaput beras, kacang, hati, daging dan telur
  • 175. Vitamin B  Vitamin B 2 ( riboflaviv ) adalah thermostabil  Kekurangan vitamin B 2 menyebabkan Glossitis atau keratitis  Vitamin B 4 ( Niacin ) . Kekurangan ( defisiensi ) vitamin B 2 dapat menyebabkan penyakit Pellagra dengan gejala dermatitis, diare dan dementia,  Vitamin B 4 berfungsi sebagai Vasodilatasi Perifer dan sering digunakan untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah
  • 176. Vitamin B  Vitamin B 6 ( Pyridoxin ) berfungsi membantu tranportasi asam-asam amini  Dalam terapi sering digunakan sebagai anti emesis gravidarum dan penyakit Parkinson  Vitamin B 11 ( Folic Acid ) dan B 12 berfngsi sebagai Anti Anemia Megaloblastik
  • 177. Vitamin C  Vitamin C terutama diperlukan untuk mengobati penyakit “ Skorbut “  Provitamin C terdapat pada sayuran seperti terutama yang berwarna jingga dan ungu  Vitamin C diperlukan untuk proses oksidasi- reduksi untuk mengubah Folic Acid menjadi Folinik Acid
  • 178. Vitamin A & D  Vitamin A terdapat dalam Cod Liver Oil, karoten  Kekurangin vitamin A dapat menyebabkan penyakit mata Conjungtiva dan atau xerophtalmia  Vitamin D ( Calciferol ) dimana apabila kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan penyakit Rachitis
  • 179. Vitamin E ( Tocopherol ) dan K  Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan karenanya vitamin ini dikenal dengan anti kemandulan  Dalam terapi vitamin E juga digunakan untuk Abortus habitualis dan salah satu komponen antioksidan bersama- sama vitamin C dan vitamin A  Vitamin K sebenarnya telah ada di kolon ( usus besar dalam bentuk provitamin yang berperan penting dalam proses pembekuan darah