SlideShare a Scribd company logo
Makalah Filsafat Pendidikan
FILSAFAT-FILSAFAT MODERN DAN
PEMBAHASAN PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Ana Safrida
(261121399)
Dosen Pembimbing: Husnizar, M.Ag
FAKULTAS TARBIYAH MATEMATIKA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara historis, zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan
yang terjadi selama dua abad, yang ditandai dengan munculnya gerakan Renaissance1
.
Para filosof zaman modern ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka
corak filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris. Filsafat Barat modern dengan
demikian memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan.
Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu
pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh
Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu
terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern tidak
mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya
sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan gerejanya serta
Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut2
.
Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa
akal pasti dapat menerangkan segala macam persoalan yang diperlukan juga
pemecahannya. Hal ini dibuktikan adanya perang terbuka terhadap kepercayaan yang
dogmatis dan terhadap orang-orang yang enggan menggunakan akalnya.
Asumsi yang digunakan, semakin besar kekuasaan akal akan dapat diharapkan
lahir dunia baru yang penghuninya dapat merasa puas atas dasar kepemimpinan akal yang
sehat. Aliran yang menjadi pendahuluan ajaran filsafat modern ini didasarkan pada suatu
kesadaran atas yang individual dan yang konkret.
1
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Cet.V, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 109
2
Rizal Mustansyir dan Misnal M., Filsafat Ilmu (Cet.VII, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 58-59
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lahirnya Filsafat Modern
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara
mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya. Asal filsafat ada tiga,
yakni keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.
Sesungguhnya pemikiran filsafat banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
Perkembangan filsafat terdiri dari berbagai zaman yang merupakan usaha untuk
menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani – Romawi). Pada zaman modern ini
manusia dianggap sebagai titik fokus dari kenyataan.
Tidak mudah menentukan batas yang jelas mengenai akhir zaman pertengahan
dan awal yang pasti dari zaman modern. Hal ini disebabkan perbedaan pandangan para
ahli sejarah tentang peralihan zaman pertengahan ke zaman modern. Sebagian ahli sejarah
berpendapat bahwa zaman pertengahan berakhir ketika Konstantinopel ditaklukkan oleh
Turki Usmani pada tahun 1453 M. Peristiwa tersebut dianggap sebagai akhir zaman
pertengahan dan titik awal zaman modern.
Ada juga yang berpendapat bahwa penemuan benua Amerika oleh Columbus
pada tahun 1492 M., menandai awal zaman modern. Para ahli yang lain cenderung
menganggap era gerakan reformasi keagamaan yang dimotori oleh Martin Luther pada
tahun 1517 M., sebagai akhir zaman pertengahan.
Namun mayoritas ahli sejarah mengatakan bahwa akhir abad ke 14 sekaligus
menjadi akhir zaman pertengahan yang ditandai oleh suatu gerakan yang disebut
renaissance pada abad ke 15 dan 16. Dengan demikian abad ke 17 menjadi bagian awal
dari zaman filsafat modern3
.
B. Aliran-Aliran Pokok Dalam Filsafat Modern
Dalam era filsafat modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad
ke-20, muncullah berbagai aliran pemikiran, diantaranya:
3
Mahmutd Hamdiy Zaqzutq, Diratsatt fi al-Falsafat al-Haditsah (Cet. II, Kairo: Dar al-Tibat„at al-
Muhammadiyyah, 1988), hlm. 16
1. Rasionalisme
Rene Descartes (1596-1650) yang mendirikan aliran rasionalisme berpendapat
bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal. Hanya pengetahuan yang
diperoleh lewat akal-lah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan
ilmiah. Dengan akal dapat diperoleh kebenaran dengan metode deduktif, seperti yang
dicontohkan dalam ilmu pasti.
Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan
diri dari segala pemikiran tradisional (skolastik), yang pernah diterima, tetapi ternyata
tidak mampu menangani hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi.
Descartes menginginkan cara yang baru dalam berpikir, maka diperlukan titik
tolak pemikiran yang pasti yang dapat ditemukan dalam keragu-raguan, Cogito ergo sum
(saya ragu-ragu berarti saya berpikir, dan oleh karena itu saya ada). Jelasnya, bertolak
dari keraguan untuk mendapat kepastian4
.
Selain Descartes, rasionalisme abad 17 memiliki beberapa tokoh sentral seperti
Spinoza (1632-1677), Lebnis (1648-1716). Kebanyakan para filosof rasionalis tetap
mempertahankan eksistensi Tuhan, walaupun tetap terjadi pemisahan radikal antara alam
dengan Tuhan.
Contoh ilmu ukur (geometri) adalah salah satu contoh favorit kaum rasionalis.
Mereka berdalih bahwa aksioma dasar geometri seperti, “sebuah garis lurus merupakan
jarak yang terdekat antara dua titik”, adalah idea yang jelas dan tegas yang baru kemudian
dapat diketahui oleh manusia. Dari aksioma dasar itu dapat dideduksikan sebuah sistem
yang terdiri dari subaksioma-subaksioma. Hasilnya adalah sebuah jaringan pernyataan
yang formal dan konsisten yang secara logis tersusun dalam batas-batas yang telah
digariskan oleh suatu aksioma dasar yang sudah pasti5
.
2. Empirisme
Sebagai tokohnya adalah Thomas Hobbes, John Locke, dan David Hume. Oleh
karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat dirasakan manfaatnya, pandangan orang
terhadap filsafat mulai merosot.
4
Asmoro Achmadi, op. cit., hlm. 111-112
5
Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam perspektif (Cet. XVI, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm.
100-101.
Hal ini terjadi karena filsafat dianggap tidak berguna lagi bagi kehidupan. Pada
sisi lain, ilmu pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian
beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti, dan benar hanya diperoleh lewat
indera, dan inderalah satu-satunya sumber pengetahuan. Pemikiran tersebut lahir dengan
nama empirisme.
Empirisme berasal dari kata empeira yang berarti kepercayaan terhadap
pengalaman. Jadi empirisme merupakan pandangan atau sikap yang menekankan pada
peranan pengalaman dalam mencari pengetahuan.
3. Kritisisme
Filsafat kritisisme disebut juga filsafat zaman pencerahan (Aufklarung), muncul
abad ke-18 dimana lahirnya filsafat kritisme ini dilatarbelakangi pertentangan antara
rasionalisme dengan empirisme.
Dan seorang ahli pikir Jerman Immanuel Kant (1724-1804) mencoba
menyelesaikan persoalan ini dengan sebuah analisa. Pada awalnya Kant mengikuti
rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh oleh empirisme.
Akhirnya, Kant mengakui peranan akal dan keharusan empiri, kemudian
dicobanya mengadakan sintesis. Walaupun semua pengetahuan bersumber pada akal
(rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari benda (empirisme). Ibarat burung
terbang harus mempunyai sayap (rasio) dan udara (empiri)6
.
C. Pengaruh Filsafat Dalam Pengembangan Pendidikan
Setiap anak yang dilahirkan pada hakikatnya sudah mempunyai potensi masing-
masing, atau kodrat alam (menurut istilah Ki Hajar Dewantara). Disadari atau tidak, sejak
kecil kita sudah menerima pendidikan dari orang tua tentang banyak hal. Orang tua kita
adalah guru pertama kali dalam hidup hingga kita menjadi seorang yang dewasa. Seiring
berjalannya waktu, tidak hanya lingkungan keluarga saja yang kita tahu, kita mengenal
lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan negara. Sehingga kita tahu betapa pentingnya
proses pendidikan bagi manusia di dalam kehidupan keluarga, masyarakat, agama dan
bangsa.
6
Asmoro Achmadi, op. cit., hlm. 115
Berbicara tentang pendidikan, maka membahas perkembangan peradaban
manusia. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap dinamika sosial-
budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh
pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia.
Dengan demikian, pendidikan menyandang misi keseluruhan aspek kebutuhan
hidup dan sejalan dengan dinamika serta perubahan-perubahan yang terjadi. Sebagai
akibat logisnya, maka pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dan kajian baik
secara konseptual dan operasionalnya, sehingga diperoleh relevansi dan kemampuan
menjawab tantangan serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat
manusia.
Dengan menganalisa berbagai filsafat, seperti filsafat yunani, barat dan lainnya,
maka muncullah berbagai macam disiplin ilmu dengan menggunakan filsafat. Sehingga
berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang ini menemukan
kembali relevansinya dan berkemampuan untuk menjawab persoalan-persoalan yang
dihadapai umat manusia.
Pendekatan filsafat diperlukan seiring dengan perkembangan pendidikan. Karena
problematika pendidikan yang bersifat filosofis memerlukan jawaban yang filosofis pula.
Di samping itu filsafat pendidikan bisa didekati dengan ide-ide filosofis yang diterapkan
untuk memecahkan masalah pendidikan.
Salah satu contoh masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan untuk
menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntut untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Akibatnya? Ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi
miskin aplikasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar yang dilakukan diseluruh aspek kehidupan, baik orang-orang terdekat maupun
masyarakat, baik yang formal maupun nonformal, dengan tujuan merubah kebiasaan-
kebiasaan yang tidak baik menjadi kebiasaan yang baik demi terbentuknya pribadi
manusia yang baik dan berkualitas selama manusia tersebut menjalani kehidupannya.
Jadi, untuk memahami arti pendidikan yang seutuhnya harus ada keseimbangan
antara pendidikan formal dan nonformal. Karena pendidikan formal sangat penting dalam
membentuk sikap pada diri manusia. Namun, pendidikan nonformal sering
dinomorduakan dibanding pendidikan formal. Oleh karena itu, banyak persoalan-
persoalan muncul di lingkungan sekitar, yang terkadang muncul dari orang yang
berpendidikan tinggi, namun tidak mempunyai sikap yang baik.
Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971).
Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya
menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah
yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman
maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains
pendidikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat Modern, dimana Istilah modern berasal dari kata latin “moderna” yang
artinya “sekarang”, “baru” atau “saat kini”. Dari pengertian dasar tersebut kita dapat
mengasumsikan bahwa didalam kehidupan modern muncul kesadaran waktu akan era
yang baru.
Pada zaman modern filsafat dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak
keseluruhan filsafat modern itu mengambil warna pemikiran filsafat sufisme Yunani,
sedikit pengecualian pada Kant. Paham-paham yang muncul pada garis besarnya adalah
rasionalisme, empirisme dan kritisisme. Dan paham-paham yang merupakan pecahan dari
aliran itu.
Filsafat yang lahir di zaman sekarang, sebenarnya tidak berbeda jauh dari filsafat
zaman modern. Karena pada dasarnya, filsafat yang muncul di masa sekarang merupakan
pengembangan dari ajaran filsafat yang telah ada di zaman filsafat modern, dan kini
mengalami sintesis yang menjadikan jumlahnya menjadi relative lebih sedikit daripada
aliran filsafat zaman modern.

More Related Content

What's hot

Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
Winda nawangasari
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Cartoon Dyqta
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
aziswirasman
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
Makalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusiaMakalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusia
Amphie Yuurisman
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
Rizky Shinichi
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
Potpotya Fitri
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Syaidah Ahnur
 
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat Filsafat
T. Astari
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Ady Setiawan
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
Wulandari Rima Kumari
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
Edo Kusmayuda
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Ria Widia
 

What's hot (20)

Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusiaMakalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusia
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
 
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat Filsafat
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 

Viewers also liked

How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.
How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.
How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.
Saskia Sefranek
 
Sejarah Perkembangan Matematika di Barat
Sejarah Perkembangan Matematika di BaratSejarah Perkembangan Matematika di Barat
Sejarah Perkembangan Matematika di Barat
Ana Safrida
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
Joe Mir
 
The Sewage Story goes to space!
The Sewage Story goes to space!The Sewage Story goes to space!
The Sewage Story goes to space!
GE_India
 
Mobile Product Design for Developers
Mobile Product Design for Developers Mobile Product Design for Developers
Mobile Product Design for Developers
Johannes Dornisch
 
GE Healthcare - Lullaby Warmer
GE Healthcare - Lullaby WarmerGE Healthcare - Lullaby Warmer
GE Healthcare - Lullaby Warmer
GE_India
 
GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'
GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'
GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'
GE_India
 
The Sewage Story
The Sewage StoryThe Sewage Story
The Sewage Story
GE_India
 
Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013
Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013
Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013
Ana Safrida
 
Celebrating 10 Years of Innovation in Europe
Celebrating 10 Years of Innovation in EuropeCelebrating 10 Years of Innovation in Europe
Celebrating 10 Years of Innovation in Europe
GE_India
 
FRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZ
FRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZFRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZ
FRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZMARIELLANARVAEZ
 
MENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRAT
MENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRATMENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRAT
MENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRAT
Ana Safrida
 
Borang penyertaan sukan rumah hijau
Borang penyertaan sukan rumah hijauBorang penyertaan sukan rumah hijau
Borang penyertaan sukan rumah hijau
Joe Mir
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
Ana Safrida
 
Environment Clearance Letter
Environment Clearance Letter Environment Clearance Letter
Environment Clearance Letter
GE_India
 
The GE India Journey
The GE India JourneyThe GE India Journey
The GE India Journey
GE_India
 
RPP BILANGAN KURIKULUM 2013
RPP BILANGAN KURIKULUM 2013RPP BILANGAN KURIKULUM 2013
RPP BILANGAN KURIKULUM 2013
Ana Safrida
 
GE in India
GE in IndiaGE in India
GE in India
GE_India
 

Viewers also liked (19)

How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.
How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.
How to become a Media Star? Effective Campaigns in TV, Print & Co.
 
Sejarah Perkembangan Matematika di Barat
Sejarah Perkembangan Matematika di BaratSejarah Perkembangan Matematika di Barat
Sejarah Perkembangan Matematika di Barat
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
The Sewage Story goes to space!
The Sewage Story goes to space!The Sewage Story goes to space!
The Sewage Story goes to space!
 
Mobile Product Design for Developers
Mobile Product Design for Developers Mobile Product Design for Developers
Mobile Product Design for Developers
 
GE Healthcare - Lullaby Warmer
GE Healthcare - Lullaby WarmerGE Healthcare - Lullaby Warmer
GE Healthcare - Lullaby Warmer
 
GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'
GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'
GE REITERATES ITS COMMITMENT TO 'DESIGN & MAKE IN INDIA'
 
Newwords
NewwordsNewwords
Newwords
 
The Sewage Story
The Sewage StoryThe Sewage Story
The Sewage Story
 
Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013
Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013
Perbandingan KTSP dan KURIKULUM 2013
 
Celebrating 10 Years of Innovation in Europe
Celebrating 10 Years of Innovation in EuropeCelebrating 10 Years of Innovation in Europe
Celebrating 10 Years of Innovation in Europe
 
FRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZ
FRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZFRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZ
FRUITS AND VEGETABLES POR MARIELLA NARVAEZ
 
MENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRAT
MENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRATMENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRAT
MENGHITUNG PERKALIAN CEPAT DENGAN MEMANFAATKAN PERKALIAN BILANGAN KUADRAT
 
Borang penyertaan sukan rumah hijau
Borang penyertaan sukan rumah hijauBorang penyertaan sukan rumah hijau
Borang penyertaan sukan rumah hijau
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
Environment Clearance Letter
Environment Clearance Letter Environment Clearance Letter
Environment Clearance Letter
 
The GE India Journey
The GE India JourneyThe GE India Journey
The GE India Journey
 
RPP BILANGAN KURIKULUM 2013
RPP BILANGAN KURIKULUM 2013RPP BILANGAN KURIKULUM 2013
RPP BILANGAN KURIKULUM 2013
 
GE in India
GE in IndiaGE in India
GE in India
 

Similar to Filsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan

Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
TrioAjiPangestu
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
Cindar Tyas
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
AldiwaPandu
 
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat ModernTugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
figo96
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
AcintyaNasywa
 
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat PendidikanMakalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
rumah
 
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllllPPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
23108010100
 
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.docx
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.docxFilsafat Abad Modern Dan Alirannya.docx
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.docx
Zukét Printing
 
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdf
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdfFilsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdf
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdf
Zukét Printing
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
FaizulHasan15
 
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarungKonsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Abdurrasyid Ridha
 
Filsafat Manusia
Filsafat ManusiaFilsafat Manusia
Filsafat Manusia
NabilaUfairah2
 
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
arunnitaadzemi
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
AzizahFebriana1
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologippi51
 
Sejarah filsafat
Sejarah filsafatSejarah filsafat
Sejarah filsafat
TaufikAFBlacksteel
 
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdfFKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
WahyuThoha
 
perkembangan filsafat dari zaman ke zaman
perkembangan filsafat dari zaman ke zamanperkembangan filsafat dari zaman ke zaman
perkembangan filsafat dari zaman ke zaman
Masher Zen
 

Similar to Filsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan (20)

Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat ModernTugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat PendidikanMakalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
 
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllllPPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
 
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.docx
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.docxFilsafat Abad Modern Dan Alirannya.docx
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.docx
 
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdf
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdfFilsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdf
Filsafat Abad Modern Dan Alirannya.pdf
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
 
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarungKonsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
 
Filsafat Manusia
Filsafat ManusiaFilsafat Manusia
Filsafat Manusia
 
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
Sejarah filsafat
Sejarah filsafatSejarah filsafat
Sejarah filsafat
 
Pss tutor (2)
Pss tutor (2)Pss tutor (2)
Pss tutor (2)
 
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdfFKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
 
perkembangan filsafat dari zaman ke zaman
perkembangan filsafat dari zaman ke zamanperkembangan filsafat dari zaman ke zaman
perkembangan filsafat dari zaman ke zaman
 

More from Ana Safrida

RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
Ana Safrida
 
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
Ana Safrida
 
RPP Himpunan KURIKULUM 13
RPP Himpunan KURIKULUM 13RPP Himpunan KURIKULUM 13
RPP Himpunan KURIKULUM 13
Ana Safrida
 
RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)
RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)
RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)
Ana Safrida
 
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAMEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Ana Safrida
 
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Ana Safrida
 
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Ana Safrida
 
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)
Ana Safrida
 
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Ana Safrida
 
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum MasehiSejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Ana Safrida
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
Ana Safrida
 
Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearSistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
Ana Safrida
 

More from Ana Safrida (12)

RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
RPP Segitiga dan Segiempat KURIKULUM 2013
 
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
 
RPP Himpunan KURIKULUM 13
RPP Himpunan KURIKULUM 13RPP Himpunan KURIKULUM 13
RPP Himpunan KURIKULUM 13
 
RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)
RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)
RPP KURIKULUM 2013 (GARIS DAN SUDUT)
 
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAMEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
 
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
 
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)
 
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
 
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum MasehiSejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
 
Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearSistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 

Recently uploaded

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 

Filsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan

  • 1. Makalah Filsafat Pendidikan FILSAFAT-FILSAFAT MODERN DAN PEMBAHASAN PENDIDIKAN Disusun Oleh: Ana Safrida (261121399) Dosen Pembimbing: Husnizar, M.Ag FAKULTAS TARBIYAH MATEMATIKA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM – BANDA ACEH 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Secara historis, zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan yang terjadi selama dua abad, yang ditandai dengan munculnya gerakan Renaissance1 . Para filosof zaman modern ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris. Filsafat Barat modern dengan demikian memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan. Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut2 . Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala macam persoalan yang diperlukan juga pemecahannya. Hal ini dibuktikan adanya perang terbuka terhadap kepercayaan yang dogmatis dan terhadap orang-orang yang enggan menggunakan akalnya. Asumsi yang digunakan, semakin besar kekuasaan akal akan dapat diharapkan lahir dunia baru yang penghuninya dapat merasa puas atas dasar kepemimpinan akal yang sehat. Aliran yang menjadi pendahuluan ajaran filsafat modern ini didasarkan pada suatu kesadaran atas yang individual dan yang konkret. 1 Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Cet.V, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 109 2 Rizal Mustansyir dan Misnal M., Filsafat Ilmu (Cet.VII, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 58-59
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Lahirnya Filsafat Modern Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya. Asal filsafat ada tiga, yakni keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan. Sesungguhnya pemikiran filsafat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Perkembangan filsafat terdiri dari berbagai zaman yang merupakan usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani – Romawi). Pada zaman modern ini manusia dianggap sebagai titik fokus dari kenyataan. Tidak mudah menentukan batas yang jelas mengenai akhir zaman pertengahan dan awal yang pasti dari zaman modern. Hal ini disebabkan perbedaan pandangan para ahli sejarah tentang peralihan zaman pertengahan ke zaman modern. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa zaman pertengahan berakhir ketika Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Usmani pada tahun 1453 M. Peristiwa tersebut dianggap sebagai akhir zaman pertengahan dan titik awal zaman modern. Ada juga yang berpendapat bahwa penemuan benua Amerika oleh Columbus pada tahun 1492 M., menandai awal zaman modern. Para ahli yang lain cenderung menganggap era gerakan reformasi keagamaan yang dimotori oleh Martin Luther pada tahun 1517 M., sebagai akhir zaman pertengahan. Namun mayoritas ahli sejarah mengatakan bahwa akhir abad ke 14 sekaligus menjadi akhir zaman pertengahan yang ditandai oleh suatu gerakan yang disebut renaissance pada abad ke 15 dan 16. Dengan demikian abad ke 17 menjadi bagian awal dari zaman filsafat modern3 . B. Aliran-Aliran Pokok Dalam Filsafat Modern Dalam era filsafat modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad ke-20, muncullah berbagai aliran pemikiran, diantaranya: 3 Mahmutd Hamdiy Zaqzutq, Diratsatt fi al-Falsafat al-Haditsah (Cet. II, Kairo: Dar al-Tibat„at al- Muhammadiyyah, 1988), hlm. 16
  • 4. 1. Rasionalisme Rene Descartes (1596-1650) yang mendirikan aliran rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal. Hanya pengetahuan yang diperoleh lewat akal-lah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. Dengan akal dapat diperoleh kebenaran dengan metode deduktif, seperti yang dicontohkan dalam ilmu pasti. Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional (skolastik), yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu menangani hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Descartes menginginkan cara yang baru dalam berpikir, maka diperlukan titik tolak pemikiran yang pasti yang dapat ditemukan dalam keragu-raguan, Cogito ergo sum (saya ragu-ragu berarti saya berpikir, dan oleh karena itu saya ada). Jelasnya, bertolak dari keraguan untuk mendapat kepastian4 . Selain Descartes, rasionalisme abad 17 memiliki beberapa tokoh sentral seperti Spinoza (1632-1677), Lebnis (1648-1716). Kebanyakan para filosof rasionalis tetap mempertahankan eksistensi Tuhan, walaupun tetap terjadi pemisahan radikal antara alam dengan Tuhan. Contoh ilmu ukur (geometri) adalah salah satu contoh favorit kaum rasionalis. Mereka berdalih bahwa aksioma dasar geometri seperti, “sebuah garis lurus merupakan jarak yang terdekat antara dua titik”, adalah idea yang jelas dan tegas yang baru kemudian dapat diketahui oleh manusia. Dari aksioma dasar itu dapat dideduksikan sebuah sistem yang terdiri dari subaksioma-subaksioma. Hasilnya adalah sebuah jaringan pernyataan yang formal dan konsisten yang secara logis tersusun dalam batas-batas yang telah digariskan oleh suatu aksioma dasar yang sudah pasti5 . 2. Empirisme Sebagai tokohnya adalah Thomas Hobbes, John Locke, dan David Hume. Oleh karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat dirasakan manfaatnya, pandangan orang terhadap filsafat mulai merosot. 4 Asmoro Achmadi, op. cit., hlm. 111-112 5 Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam perspektif (Cet. XVI, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm. 100-101.
  • 5. Hal ini terjadi karena filsafat dianggap tidak berguna lagi bagi kehidupan. Pada sisi lain, ilmu pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti, dan benar hanya diperoleh lewat indera, dan inderalah satu-satunya sumber pengetahuan. Pemikiran tersebut lahir dengan nama empirisme. Empirisme berasal dari kata empeira yang berarti kepercayaan terhadap pengalaman. Jadi empirisme merupakan pandangan atau sikap yang menekankan pada peranan pengalaman dalam mencari pengetahuan. 3. Kritisisme Filsafat kritisisme disebut juga filsafat zaman pencerahan (Aufklarung), muncul abad ke-18 dimana lahirnya filsafat kritisme ini dilatarbelakangi pertentangan antara rasionalisme dengan empirisme. Dan seorang ahli pikir Jerman Immanuel Kant (1724-1804) mencoba menyelesaikan persoalan ini dengan sebuah analisa. Pada awalnya Kant mengikuti rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh oleh empirisme. Akhirnya, Kant mengakui peranan akal dan keharusan empiri, kemudian dicobanya mengadakan sintesis. Walaupun semua pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari benda (empirisme). Ibarat burung terbang harus mempunyai sayap (rasio) dan udara (empiri)6 . C. Pengaruh Filsafat Dalam Pengembangan Pendidikan Setiap anak yang dilahirkan pada hakikatnya sudah mempunyai potensi masing- masing, atau kodrat alam (menurut istilah Ki Hajar Dewantara). Disadari atau tidak, sejak kecil kita sudah menerima pendidikan dari orang tua tentang banyak hal. Orang tua kita adalah guru pertama kali dalam hidup hingga kita menjadi seorang yang dewasa. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya lingkungan keluarga saja yang kita tahu, kita mengenal lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan negara. Sehingga kita tahu betapa pentingnya proses pendidikan bagi manusia di dalam kehidupan keluarga, masyarakat, agama dan bangsa. 6 Asmoro Achmadi, op. cit., hlm. 115
  • 6. Berbicara tentang pendidikan, maka membahas perkembangan peradaban manusia. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap dinamika sosial- budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Dengan demikian, pendidikan menyandang misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan sejalan dengan dinamika serta perubahan-perubahan yang terjadi. Sebagai akibat logisnya, maka pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dan kajian baik secara konseptual dan operasionalnya, sehingga diperoleh relevansi dan kemampuan menjawab tantangan serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Dengan menganalisa berbagai filsafat, seperti filsafat yunani, barat dan lainnya, maka muncullah berbagai macam disiplin ilmu dengan menggunakan filsafat. Sehingga berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang ini menemukan kembali relevansinya dan berkemampuan untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia. Pendekatan filsafat diperlukan seiring dengan perkembangan pendidikan. Karena problematika pendidikan yang bersifat filosofis memerlukan jawaban yang filosofis pula. Di samping itu filsafat pendidikan bisa didekati dengan ide-ide filosofis yang diterapkan untuk memecahkan masalah pendidikan. Salah satu contoh masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi miskin aplikasi. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan diseluruh aspek kehidupan, baik orang-orang terdekat maupun masyarakat, baik yang formal maupun nonformal, dengan tujuan merubah kebiasaan-
  • 7. kebiasaan yang tidak baik menjadi kebiasaan yang baik demi terbentuknya pribadi manusia yang baik dan berkualitas selama manusia tersebut menjalani kehidupannya. Jadi, untuk memahami arti pendidikan yang seutuhnya harus ada keseimbangan antara pendidikan formal dan nonformal. Karena pendidikan formal sangat penting dalam membentuk sikap pada diri manusia. Namun, pendidikan nonformal sering dinomorduakan dibanding pendidikan formal. Oleh karena itu, banyak persoalan- persoalan muncul di lingkungan sekitar, yang terkadang muncul dari orang yang berpendidikan tinggi, namun tidak mempunyai sikap yang baik. Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.
  • 8. BAB III PENUTUP Kesimpulan Filsafat Modern, dimana Istilah modern berasal dari kata latin “moderna” yang artinya “sekarang”, “baru” atau “saat kini”. Dari pengertian dasar tersebut kita dapat mengasumsikan bahwa didalam kehidupan modern muncul kesadaran waktu akan era yang baru. Pada zaman modern filsafat dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak keseluruhan filsafat modern itu mengambil warna pemikiran filsafat sufisme Yunani, sedikit pengecualian pada Kant. Paham-paham yang muncul pada garis besarnya adalah rasionalisme, empirisme dan kritisisme. Dan paham-paham yang merupakan pecahan dari aliran itu. Filsafat yang lahir di zaman sekarang, sebenarnya tidak berbeda jauh dari filsafat zaman modern. Karena pada dasarnya, filsafat yang muncul di masa sekarang merupakan pengembangan dari ajaran filsafat yang telah ada di zaman filsafat modern, dan kini mengalami sintesis yang menjadikan jumlahnya menjadi relative lebih sedikit daripada aliran filsafat zaman modern.