SlideShare a Scribd company logo
FAKTOR-FAKTOR PERUSAK BAHAN PUSTAKA
diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pusakan dan
Informasi
oleh :
Fitri Wulan A. 1201958
Nur Afrylyanty 1202788
Tantan Hadian 1205343
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013-2014
i | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Kata Pengantar
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan
rahmat dan pertolongan-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas
mengenai Faktor-Faktor Perusak Bahan Pustaka. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Informasi.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan kami untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada dosen dan asisten dosen mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan
Informasi, kiranya Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan penulisan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi
pembaca.
Bandung, Fwbuari 2014
Penulis
ii | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Identifikasi ............................................................................... 1
D. Pembatas Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Makalah........................................................................ 2
F. Manfaat .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori........................................................................ 3
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen........................ 3
C. Mencegah Kerusakan Dokumen............................................. 9
D. Perbaiakn Dokumen dan Restorasi........................................ 12
E. Pelestarian Nilai Informasi................................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................14
B. Saran .......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15
1 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakan sebagai salah satu pengelola informasi bertugas mengumpulkan,
mengolah, menyajikan dan merawat koleksi untuk dapat dimanfaatkan oleh
pengguna dalam jangka waktu yang lama secara efektif dan efisien. Untuk itu
koleksi perlu dirawat dan dilestarikan agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terkandung didalamnya dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.
Tugas pemeliharaan, perawatan dan pelestarian koleksi bukanlah tugas yang
mudah. Sejak jaman dahulu perpustakaan telah berusaha untuk mencegah dan
mengatasi kerusakan koleksi yang disebabkan oleh faktor alam, serangga dan ulah
manusia. Penggunaan berbagai insektisida, pengaturan ruangan secara khusus,
penyelenggaraan pendidikan pengguna perpustakaan merupakan usaha-usaha untuk
mencegah atau mengurangi kerusakan koleksi.
Kekuatan utama sebuah dokumen bukan saja terletak pada fisiknya tetapi
juga nilai informasinya yang terkandung dalam dokumen yang bersangkutan. Oleh
karena itu baik fisik maupun informasi yang dikandung perlu dilestarikan bersama
sebagai suatu rekaman budaya atau sejarah kehidupan bangsa yang menjadi
kebanggaan dan acuan dalam pengembangan budaya bangsa di masa mendatang.
Mengingat kesulitan ruang penyimpanan dan kemajuan teknologi, maka
pemeliharaan dokumen atau pelestarian tidak ditujukan kepada dokumen yang sudah
rusak dan tua saja, tetapi juga pada bahan pustaka yang baru datang. Alih bentuk
dokumen atau reprografi misalnya dalam bentuk mikro atau dalam bentuk digital
selain untuk mencegah kerusakan juga untuk mengatasi kesuliatan ruang
penyimpanan.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari perpustakaan itu sendiri?
2. Apa definisi dari bahan pustaka?
3. Apa yang menjadi faktor-faktor rusaknya bahan pustaka?
2 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
4. Bagaiman cara menaggulangi dari kerusakan bahan pustaka tersebut.
C. Identifikasai masalah
1. Pada makalah ini kami membahas mengenai pengertian dari perpustakaan.
2. Menjabarkan pengertian dari bahan pustaka.
3. Menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab rusaknya bahan pustaka.
4. Menjabarkan mengenai cara menaggulangi bahan pustaka yang mengalami
kerusakan
D. Pembatas masalah
Makalah ini pada umumnya hanya membatasi masalah pada ruang lingkup
kerusakan bahan pustaka yang ada di setiap perpustakaan dan cara menanggulangi
dari kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka.
E. Tujuan
1. Agar mengetahui definisi dari perpusakaan dan bahna pustaka.
2. Agar memahami apa yang menjadi faktor rusaknya bahan pustaka yang ada di
perpusakaan.
3. Agar mengetahui bagaimana cara menanggulangi apabila ada bahan pustaka
yang mengalami kerusakan.
F. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu agar kita yang akan kelak menjadi
pustakawan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab
rusaknya bahan pustaka yang ada di perpustakaan dan kita dapat mengetahui
bagaimana cara menaggulangi rusaknya bahan pustaka.
3 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Perpustakaan
Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan
adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,
mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para
penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
2. Bahan Pustaka
Bahan Pustaka atau bahan pustaka merupakan salah satu unsur dalam sebuah
sistem perpustakaan, selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga
dan anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan saling
mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik. Jadi, bahan
pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan,
sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal.
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen
Mengetahui macam-macam perusak bahan pustaka adalah sama pentingnya
dengan memiliki bahan pustaka tersebut. Begitu pula cara-cara memperbaiki bahan
pustaka yang rusak. Pengetahuan tentang kerusakan bahan pustaka sudah dikenal
sejak tahun 335 SM oleh Aristoteles. Daerah tropis memiliki berbagai perusak bahan
pustaka seperti dijelaskan oleh Plumbe. Pada dasarnya kerusakan bahan pustaka
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor biologi (binatang pengerat, serangga,
dan jamur), faktor fisika dan faktor kimia. Selain itu faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan bahana pustaka adalah faktor alam, seperti sinar matahari, banjir, gempa
bumi, atau api serta manusia.
Selain manusia dan hewan, debu jamur, zat kimia dan alam semesta juga bisa
merusak bahan pustaka. Agar bahan pustaka tidak lekas rusak, setiap pustakawan
4 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
tahu menyusun kembali dan mengangkut buku utnuk dikembalikan ke rak, cara
mengontrol buku yang dikembalikan oleh pembaca apakah pembaca merusak buku
atau tidak. Mencegah masuknya binatang mengerat dan serangga ke perpustakaan
juga merupakan hal penting yang harus diketahui seorang pustakawan. Begitu pula
cara menghindari debu masuk ke perpustakaan, cara mengontrol suhu dan
kelembapan ruangan.
Tempatkan kapur barus dan akar “lara setu” di antara buku-buku agar
serangga segan menghampirinya. Yang paling baik ialah menyediakan ruangan
khusus untuk perbaikan bahan pustaka dengan petugasnya sekaligus, sehingga kalau
diperlukan perbaikan bahan pustaka, dapat dikerjakan dengan cepat. Jangan
menunggu kerusakan menjadi lebih berat. Cepatlah bertindak, jagalah selalu
kebersihan dan kerapihan sehingga mengundang pembaca untuk memakai
perpustakaan dengan baik, dan bagi pustakawan sendiri akan semakin senang
bekerja dnegan baik.
Berikut ini dirumuskan tiga kelompok faktor penyebab kerusakan bahan pustaka:
1. Karakteristik bahan
Pada umumnya bahan pustaka mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang
tidak stabil. Cepat atau lambatnya kerusakan bahan pustaka bervariasi.
2. Faktor lingkungan
Tiap tipe bahan pustaka mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap
pengaruh lingkungan dari struktur melekul dan karakteristik dan tiap-tiap
komponen yang ada didalamnya.
Faktor udara lembab, air, jamur, debu, sinar matahari langsung, dan
dimakan waktu juga dapat merusak bahan pustaka.
3. Faktor manusia
Manusia merupakan penyebab kerusakan yang berasal dari luar, yaitu karena
penanganan dan penggunaan bahan pustaka, teknik penjilidan, prosedur
penyusunan pada rak, pengolahan, sirkulasi, bagaimana staf dan pengguna
jasa perpustakaan memegang bahan pustaka dan lain-lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor kerusakan diatas adalah:
5 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
1. Faktor Biologi
a. Fungi (jamur)
Fungi (jamur) adalah tumbuhan yang tidak mempunyai chloropil sehingga
untuk memperoleh makanan harus diambil dari sumber kehidupan
lain(parasit), atau dari benda mati(saprofit). Fungi terdiri dari cabang-
cabang halus yang disebut hypae, bentuknya seperti kapas (mycelium).
Mycelium ini membentangkan seperti benang dan menyebar diatas
permukaan tempat pertumbuhannya. Fungi berkembang biak dengan spora
yang dapat menyebar diudara diterebangkan oleh angin, hinggap
disembarang tempat, menanti kondisi yang ideal untuk berkembang biak.
Spora ini dapat bertahan untuk waktu yang lama dan dengan cepat tumbuh
jika kondisi memungkinkan, yaitu jika kelembapan udara lebih besar dari
70%. Fungi mempunyai akar yang mengeluarkan enzim yang dapat larut
dalam substansi seperti tepung dan selilosa. Enzim ini menghidrolisa
rantai panjang polimer selulosa menjadi faksi-fraksi yanglebih kecil. Fungi
inijuga memproduksi beberapa macam asam oksalat, asam fumoric, sitrat
dan menyebabkan asam pada kertas dan pada akhirnya kertas menjadi
rapuh. Pada tempat tumbuhnya fungi ini biasanya timbul noda merah dan
kecoklatan yang sangat sukar unuk dihilangkan.
b. Binatang pengerat
Tikus juga binatang perusak buku yang cukup sulit diberantas. Mereka
biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang-
kandang kertas disobek-sobek dan dikumpulkan dan dijadikan sarang.
Tindakan pencegahan untuk melindungi kertas dari serangna tikus adalah
tempat penyimpanan harus bersih dan kering serta selalu dikontrol secara
berkala. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk herus
ditutup rapat-rapat.
c. Serangga
Serangga sangat bebahaya bagi buku dan merupakan ancamam yang
paling potensial, terutama di negara-negara yang beriklim seperti Negara
6 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Indonesia. Serangga seperti Silverfish, kecoa, rayap, dan kutubuku
merupakan serangga pemusnah buku yang sudah umum dikenal orang.
i. Silverfish
Berbadan miring, tidak bersayap serangga dewasa mempunyai panjang
12 mm, berwarna abu-abu mutiara. Srangga ini lebih aktif dimalam
hari, dapat dijumpai setiap tempat dalam gedung, lebih menyenagi
sudut-sudut yang gelap dan lembab. Makannya dalah lem/perekat-
perekat yang terdapat pada sampul buku. Telurnya diletakan ditempa
gelap dibelakng buku pada tumpukan kertas dilemari kaca. Setelah dua
minggu apabila kondisi lingkungan memungkinkan telurnya akan
menetas.
ii. Kecoa
Kecoa yang sering dijumpai diperpustakaan biasanya 5 dari 1000 jenis
kecoa. Kecoa berwarna coklat kehitaman, muncul dan mencari
makanan pada malam hari. Makanan kecoa adalah kanji dan perekat
sampul buku yang dimakannya hingga habis serta kain-kain yang
berada dipunggung uku, dan jarang yang menembus punggung buku.
Kecoa mengeluarkan cairan pekat berwanra hitam yang membentuk
noda dan sulit untuk dihilangkan.
iii. Rayap
Rayap merupaka perusak yang paling berbahaya karena daat
menghabiskan buku dalam waktu singkat. Hewan ini hidup diiklim
tropis dan subtropis. Binatang ini berbadan lunak dan berwarna putih
pucat, karena bentuknya seperti semut, maka binatang ini juga dapat
disebut semut putih, ada dua jenis rayap, yaitu rayap kering yang hidup
di kayu da rayap basah yang hidup didalam tanah. Hewan yang satu ini
suk a memakan kayu dan bahan yang berselulosa(buku). Hewan ini
biasanya masuk ke dalam rak kayu dan memakan habis semua buku
yang ada didalam rak tersebut.
iv. Kutu buku
7 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Binatang ini sangat kecil panjangnya sekitar 1-2 mm, berwarna abu-abu
putih, badannya lunak dan kepalanya relatif besar serta giginya sangat
kuat. Makanan hewan ini adalah perekat, lem, dan kertas-kertas yag
ditumbuhi jamur. Biatang ini dapat bertelur sebanyak 20-100 butir telur
dan biasanya meletakkan telurnya diatas atau di dalam punggung buku.
Biasanya kehadiran kutu buku dapat diketahui dari telur yag
ditinggalkan atau sisa bangkai yang menempel di dekat jilidan buku ata
bagian pada kertas. Spesies yang umum adalah Lipocelis Divinatorius.
2. Faktor fisika
a. Cahaya
Kertas yang kepanasn akan rusak berubah warna menjadi kuning dan
menjadi rapuh. Hindarilah sinar ultra violet yang masuk ke dalam
perpusakaan. Akibat faktor cahaya ini tulisan yang terdapat pada sampul
buku akan memudar. Selain itu kertas juga akan menjadi rapuh. Proses ini
akan dipercepat dengan adnya uap air dan oksigen dalam udara, sehingga
menimbulkan perubahan warna. Buku menjadi kecoklatan dan umur dari
buku atau bahan pustaka pun menjadi tidak akan lama.
b. Suhu dan kelembapan
Kertas dapat rusak jika suhu yang ada dalam ruangan terlalu tinggi,
karena dapat menyebabkan perekat pada jlidan buku menjadi kering,
sedangkan jlidannya sendir masih longgar. Disamping itu, suhu yang
tinggi itu dapat mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas
menjadi kuning. Sebaliknya, apabila lembab buku akan menjadi lembab
dan akan mudah berjamur.
Udara lembab yang dibarengi denga suhu udara yang cukup tinggi
menyebabkan asam yang ada dalam kertas akan teroksidasi, bereaksi
dengan partikel logam, memutuskan rantai kimia selulosa. Kelembapan
dan suhu udara yang ideal bagi ruangan bahan bustaka dan arsip adalah
40-60% RH dan 20-24 derajat celcius.
c. Debu
8 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruangan perpustakaan
melalui pinti, jendela, atau lubang-lubang angin pada perpustakaan.
Apabila debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang
meninggalkan tingkat keasaman pada kertas. Akibatya kertas menjasi
rapuh dan cepat rusak. Disamping itu, apabila keadaan ruang perpustakaan
lembab, debu yang bercampur dengan dengan air lembab itu akan
menjadikan jamur pada buku. Debu dari jalan akan mengandung belerang
atau debu yang keluar dari kendaraan memiliki daya rusak paling tinggi.
3. Faktor lain
Bencana alam seperti kebakaran atau banjir, dapat mengakibatkan kerusakan
pada bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam tempo singkat.
a. Pengaruh Api/Kebakaran
Api merupakan bahay utama, sehingga banyak koleksi bahan pustaka
berharga rusak berat bahkan sampai musnah karena api. Perlindungan
yang memadai diawali denga desain arsitektural gedung. Seperti ruangan,
tangga, dan lain-lain yang akan diperkirakan akan menjadi tembat
penyebaran api. Seperti pintu yag tahan terhadap api dan penyekat api
perlu dipasang, serta penyebaran api melalui pipa-pipa listrik dan
sejenisnya diperkecil. Dan dibarengi leh pemasangan alarm , pemasangan
alat pemadam kebakaran dan pemeriksaan kabel secara berkala.
b. Faktor air/ Banjir
Kerusakan oleh bahaya banjir atau air seringkaKerusakan oleh bahaya
banjir atau air seringkali lebih bahaya dibandingkan dengan api. Air dapat
timbul dari beberapa tempat, seperti air laut yang pasang, air sungai yang
meluap, dan lain-lain. Cara perawata dan pemeliharaan gedung secara
teratur termasuk di dalamnya instalasi listrik, gas, air dan yang lainnya.
Bahan pustaka yang rusak oleh air, pustakawan dapat mengatasinya
dengan menggunakan perlengkapan penghilang kelembapan
“dehumidfier” pengering selicagel dan sebagainya.
c. Manusia
9 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Manusia bisa menjadi perusak buku yang hebat. Contohnya,
pemustaka diperpustakaan secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu
dari sebuah buku(gambarnya). Terkadang pemustaka secara /tidak sengaja
melipat sengaja melipat kertas sebagi tanda baca atau melipat buku
kebelakang. Akibatnya, perekat yang mengelem punggung buku
yangberfungsi untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas, dan
lembaran-lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Kesalahnyang lain
adalah, habis makan dan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu
menyebabkan buku menjadi kotor.
C. Mencegah Kerusakan Dokumen
Setiap pustakawan harus dapat mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka.
Kerusakan itu dapat dicegah jika kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya.
Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam, bisa oleh
manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain. Penggunaan sistem
pengumpamaan, peracunan buku, penuangan larutan racuan ke delam lubang rayap,
memberikan lapisan plastic pada lantai dan menempatkan kapur barus pada rak
merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka. Tentusaja
pencegahan yang berhasil akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi
perpustakaan.
Berikut ini adalah rumusan tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan adalah:
1. Mencegahan kerusakan karena faktor lingkungan
a. Mencegah kerusakan karena pengaruh temperatur dan kelembapan udara.
Temperatur dan kelembapan udara yang ideal bagi bahanpustaka adalah
20-24 derajat C dan 45-60% RH. Satu-satunya cara untuk mendapatkan
kondisi itu adalah dipasng AC-24 jam sehari selama 7 hari dalam
seminggu.
b. Mencegah kerusakan karena pengaruh cahaya. Cahaya matahari yang
masuk ke dalam ruangan, aik langsung atau pantulan harus dihalangi
dengan gordin atau disaring dengan filter untuk mengurangi radiasi ultra
10 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
violet. Buku-buku tidak boleh diletakan terlalu dekat dengan memperkecil
intensitas cahaya, memperendek waktu pencahayaan dan menghlangkan
radiasi ultra violet dari lampu tersebut dengna memasang filter pada lampu
TL.
c. Mencegah kerusakan karena pencemar dara. Bahan pencemaran udara
seperti gas-gas pencemar, partikel debu dan logam yang merusak kertas
dapat dikurangi denga langkah sebagai berikut: ruang menggunakan AC,
karena di dalam AC selalu tertutup sehingga mengurangi debu; didalam
ruangan dipasang alat pembersihudara (air cleaner) dan menyimpan buku
di dalam kotak pelindung.
d. Mencegah kerusakan karen afaktor biota. Tindakan preventif untuk
mencegah tumbuh dan berkembangnya jamur dan serangga adalah dengan
memeriksa bahan pustaka secara berkala, membersihkan tempat
penyimpanan, menurunkan kelembapan udara dan buku-buku tidak boleh
disusun terlalu rapat pada rak karen akan menghalangi sirkulas udara dan
akan menimbulkan jamur.
e. Mencegah kerusakan karena rak dan lemari yang tidak memenuhi syarat.
Rak dan lemari yang dipakai untuk menyimpan bahna pustaka terbuat dari
bahan anti serangga dan tahan karat. Rak dan lemari ini juga harus sesuai
dengan ukuran bahan pustaka yang akan disimpan.
f. Mencegah kerusakan karena bencana alam. Bhan pustaka yang kehujanan
atau kebanjiran harus segera dikeringkan dalam ruangan hangat. Koleksi
ini tidak boleh dijemur di panasa matahari. Tindakan preventiv untuk
mencegah kebakaran adalah: kabel listrik harus diperiksa secara rutin,
bahna yang mudah terbakar harus dijauhkan dari bahan pustaka, merokok
dilarang keras di dalam ruang perpustakaan, alarm dan alat pemadam api
harus ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau. Alat pemadam
kebakaran ini harus berupa gas karbondioksida, bukan air.
2. Pencegahan kerusakan karena faktor manusia.
11 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Manusia merupakan perusak bahan pustaka yang cukup besar.
Pengaruh ini dapat bersifat tak langsung seperti pencemaran udara atau mutu
kertas yang rendah yang dihasilkan oleh industri kertas yang rendah yang
dihasilkan oleh industri kertas dan dapat bersifat langsung seperti kebakaran,
kecurian, dan salah penanganan. Kerusakan lain pada bahan pustaka adalah
rendahnya standar mutu penjilidan. Teknologi tiggi seperti penggunaan AC
yang tidak kontinu malah akan mempercepat kerusakan bahan pustaka.
Pelaksanaan fotokopi yang tidak benar juga akan merusak bahan pustaka.
Teknik penanganan yang slah sudah dapat menimbulkan kerusakan fisik.
Sedangkan salah pengolahan seperti menyimpan bahan pustaka pada tempat
yang mengandung resik, tidak dibersihkan sevara berkala akan menimbulkan
kesukasan fisik karena kotor dan bahan pustaka yang kotor yang akan disuaki
dengan jamur dan serangga. Kerusakan fatal adalah karena lalai dalam
persiapan nencana aalm. Yang tidak lkalh pentinggnya dari program
pelastarian bahan putaka adalah keamanan dari pencurian dan
perusakan(vandalisme). Prosedur pengamanan dapat dilakukan dengan cara
pengawasan dalam ruang baca, pemeriksaaan tas, pemasangan detektor pada
pintu ruang baca dan lain-lain.
Agar bahan pustaka bebas penyakit, kuma, serangga, jamur, dan lainnya, bahan
pustaka perlu diasapkan denga bahn kimia tertentu yang disebut dengan “fumigasi”.
Dalam mengadakan fumigasi perpustakaan harus menghitungkan jumlah bahan yang
akan difumigasi dan luas ruangan yang diperlukan. Dengan memperhatikan ruang
yang ada maka dipilih pula fumigan yang akan dipergunakan, jeni-jenis fumigan,
jumlah yang diperlukan dan lama fumigasi.
Pustakawan juga harus memperhatikan bahaya dari pemakaian zat-zat kimia
untuk fumigasi. Tidak satupun bahan kimia dapat dipakai tanpa alat pengaman, atau
tanpa supervisis oleh orang yang berpengalaman dalam bidang ini.
Tinta yang digunakan untuk menulis bahan pustaka sangat menentukan apakah
bahan pustaka akan dihlangkan keasamaannya secara basah atau secara kering.
12 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Kalau menggunakan cara basah, harus memerhatikan cara pengeringan bahan
pustaka yang ternyata cukup sukar dan harus hati-hati. Kalau hany asekedar
menggunakan tingkat keasaman kertas dan tidak akan dilaminasi, kiranya cara kering
ini dapat dipergunakan dengan jangka waktu enam bulan, sampai bahan pustaka
yang dimaksud sudah berkurang tingkat keasamannya dan dijamin lebih awet
Setelah kertas dihilangkan atau dikurangi tingkat keasamannya, maka untuk
memperpanjang umur dari bahan pustaka itu sendiri perlu dilakukan pelapisan atau
laminasi, terutama pada bahan pustaka yang mudah robek atau yang sudah lapuk
sehingga menjadi tampak kuat dan utuh kembali, dengan cara manula atau dengan
menggunakan mesin.
Pertimbangna yang perlu dilakukan dalam melakukan proses laminasi adalah
bahan pustaka tersebut ahrus bersih dan dikurangi tingkat keasamannya. Cara lain
yang dapat digunakan selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah
satu melindungi kertasdari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus
diperhatikan dalam proses enkapsulasi adalah kertas harus kering, bersih dan bebas
asam.
D. Perbaiakn Dokumen dan Restorasi
Sebagai pustakawan kita harus dapat memperbaiki dokumen yang rusak baik
itu kerusakan kecil atuapun kerusakan berat. Perpustakaan sebaiknya mempunyai
ruang khusus dalam melakuan proses restorasi ini. mengganti buku yang rusak
total, menjlid kembali dan mengencangkan kembali penjilidan yang kendur
adalah pekertaan yang harus dikuasai oleh resolator. Berbagai macam kerusakan
dapat saja terjadi, maka dariitu pustakawan harus bisa melakukan proses
restorasi, dan tidak lupa menyiapkan peralatan serta bahan untuk melakukan
proses restorasi.
E. Pelestarian Nilai Informasi
Dua hal yang penting dalam pelestarian, yaitu pelestarian bentuk fisik bahan
pustaka yang diselenggrakan dengan penguranga tingkat keasaman, pembuatan
aminasi, dan enkapsulasi dan sebagainya. Yang kedua adalah pelestarian nilai
informasi bahan pustaka dengan mengalih bentuk. Informasi tidak hilang
13 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
meskipun bentuk kemasan diubah dari kertas menjadi bentuk digital, seperti
bentuk mikro, video disk, ataupun elektromagnetik.
Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan diperpustakaan dan juga
melestarikan informasi dari buku-buku yang sudah lepuk, maka diperlukana juga
alih bnetuk dokumen. Biasanya dilakukan dengan mengubah bentuk ke dalam
bentuk mikro. Kelebihan dari bentuk mikro adalah: hemat ruang, aman dari
pencurian, mudah diproduksi dan murah, mudah diakses akurat dan ekonomis.
Kekurangannya adalah harus memakai alat bantu baca(micro reader) dan
pencetak (micro printer) yang harganya cukup mahal dan selalu berubah mutu
serta semakin mahalnya alat bca menjadi kendala bagi perpustakaan. Dan akan
mengurangi kenyamanan pembaca. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
membuat hard copy yan gdapat dibaca dan dibawa sekehendak pembaca.
Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah direkam di
dalam CD-ROM tdak dapat dihapus atau ditambah pemakai, tetapi hanya dapat
dibaca saja oleh pemakai.
Beberapa keunggulan CD-ROM:
1. Merupakan sarana penyimpanan informasiberkapasitas tinggi
2. Memudahkan penelusuran literatur
3. Tahan terhadap gangguna elektro magnetik
4. Dengan adanya CD-ROMmemudahkan pembuatan katalog
5. Mempercepat penerbitan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Dokumen atau bahan pustaka merupakan sala satu unsur penting dalam sistem
pusat dokumentasi dan iformasi, sehingga perelu dilakukan sustu pemeliharaan
dokumentasi atau pelestarian agar dokumentasi tidak mengalami kerusakan.Terdapat
beberap faktor yang menyebakan kerusakan bahan pustaka yaitu diantaranya faktor
alam; faktor serangga; dan faktor manusia.
B. Saran
Dalam pelaksanaannya diharapkan perpustakaan dapat merawat perpustakaan
yang ada dan apabila terdapat bahan pustaka yang mengalami keusakan maka
perpustakaan dapat melakukan kegiatan preservasi , restorasi dan konservasi.
15 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Daftar Pustaka
Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Menejemen dan Tata
Kerja . Jakarta : Grasindo.
Kathpalia, Yash Pal. (1973). Conservation and Restoration of Archip Material. Paris :
United Nation.
Martoatmodjo, Karmidi. (1999). Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Massofa.(2009). “Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka dan Latar Belakang
Sejaraahnya”. Diakses pada tanggal 25 Febuari 2014, dari
http://pustaka.uns.ac.id/2009/1203/opt=1001&menu=news&option=detail&nid=9
Muhammadin, Razak,dkk. (1992). Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta:
Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka.
Purwono. (2010). Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Razak, Muhammadin, dkk. (1992). Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta :
Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka.

More Related Content

What's hot

definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaandefinisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
Fuji Muliasari
 
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksiPengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Isa Ansori
 
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Tyo SBS
 
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER  TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER  TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...
`Shweta Bhavsar
 
Presentasi slims 8 akasia
Presentasi slims 8 akasia Presentasi slims 8 akasia
Presentasi slims 8 akasia
Syafii Nasution
 
Library science
Library science Library science
Library science
Susheel Chourasiya
 
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
regiandira739
 
Shelving training
Shelving trainingShelving training
Shelving training
Kayci Barnett
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
Diana Amelia Bagti
 
Manajemen perpustakaan
Manajemen perpustakaanManajemen perpustakaan
Manajemen perpustakaan
Isa Ansori
 
Current and emerging trends in library services
Current and emerging trends in library servicesCurrent and emerging trends in library services
Current and emerging trends in library services
Nikesh Narayanan
 
Literasi informasi
Literasi informasiLiterasi informasi
Literasi informasi
Anwar War
 
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANKONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Nuiiul Muurz
 
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan SekolahPengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Hidayahilya
 
User Education: what is it and why is it important?
User Education: what is it and why is it important?User Education: what is it and why is it important?
User Education: what is it and why is it important?
Business Librarians Association
 
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
Imam Suwandi
 
Library Classification ppt Arun Joseph MPhil
Library Classification ppt Arun Joseph MPhilLibrary Classification ppt Arun Joseph MPhil
Library Classification ppt Arun Joseph MPhil
Arun Joseph (Librarian), MLISc, UGC NET
 
Digital libraries: successfully designing developing and implementing your d...
Digital libraries:  successfully designing developing and implementing your d...Digital libraries:  successfully designing developing and implementing your d...
Digital libraries: successfully designing developing and implementing your d...
Beatrice Amollo
 
Kerja sama antarperpustakaan
Kerja sama antarperpustakaanKerja sama antarperpustakaan
Kerja sama antarperpustakaan
Sam Ratulangi University, Manado
 
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an Overview
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an OverviewManagement of Journals Through Koha Open Source Software: an Overview
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an Overview
Asheesh Kamal
 

What's hot (20)

definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaandefinisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
 
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksiPengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
 
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
 
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER  TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER  TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...
 
Presentasi slims 8 akasia
Presentasi slims 8 akasia Presentasi slims 8 akasia
Presentasi slims 8 akasia
 
Library science
Library science Library science
Library science
 
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Shelving training
Shelving trainingShelving training
Shelving training
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Manajemen perpustakaan
Manajemen perpustakaanManajemen perpustakaan
Manajemen perpustakaan
 
Current and emerging trends in library services
Current and emerging trends in library servicesCurrent and emerging trends in library services
Current and emerging trends in library services
 
Literasi informasi
Literasi informasiLiterasi informasi
Literasi informasi
 
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANKONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
 
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan SekolahPengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
 
User Education: what is it and why is it important?
User Education: what is it and why is it important?User Education: what is it and why is it important?
User Education: what is it and why is it important?
 
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
 
Library Classification ppt Arun Joseph MPhil
Library Classification ppt Arun Joseph MPhilLibrary Classification ppt Arun Joseph MPhil
Library Classification ppt Arun Joseph MPhil
 
Digital libraries: successfully designing developing and implementing your d...
Digital libraries:  successfully designing developing and implementing your d...Digital libraries:  successfully designing developing and implementing your d...
Digital libraries: successfully designing developing and implementing your d...
 
Kerja sama antarperpustakaan
Kerja sama antarperpustakaanKerja sama antarperpustakaan
Kerja sama antarperpustakaan
 
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an Overview
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an OverviewManagement of Journals Through Koha Open Source Software: an Overview
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an Overview
 

Similar to Faktor Faktor Perusak Bahan Pustaka Tercetak

Transformasi Digital
Transformasi DigitalTransformasi Digital
Transformasi Digital
Universitas Pendidikan Indonesia
 
IPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 RevIPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 Rev
PPGHybrid2
 
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&E
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&ETugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&E
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&E
Epimelianti
 
Pemeliharaan Bahan Pustaka
Pemeliharaan Bahan PustakaPemeliharaan Bahan Pustaka
Pemeliharaan Bahan Pustaka
komzud
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
PPGHybrid2
 
IPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 RevIPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 Rev
PPGhybrid3
 
IPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 RevIPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 Rev
PPGHybrid2
 
IPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 RevIPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 Rev
PPGhybrid3
 
Rencana pelaksanaan pembelajara1
Rencana pelaksanaan pembelajara1Rencana pelaksanaan pembelajara1
Rencana pelaksanaan pembelajara1
erikrian
 
IPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 RevIPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 Rev
PPGhybrid3
 
Penipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozonPenipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon
Linda Rosita
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
ppghybrid4
 
Media pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsanMedia pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsan
ihsanma8
 
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docxRPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
MRasidi1
 
Ekologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkunganEkologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkungan
deviluluita
 
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversi
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversiModul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversi
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversi
NurAini292
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
Tatik prisnamasari
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 Rev
PPGHybrid2
 
IPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 RevIPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 Rev
PPGHybrid2
 
Silabus smp ipa kelas ix 100513 r
Silabus smp ipa kelas ix 100513 rSilabus smp ipa kelas ix 100513 r
Silabus smp ipa kelas ix 100513 r
Wida Yanti
 

Similar to Faktor Faktor Perusak Bahan Pustaka Tercetak (20)

Transformasi Digital
Transformasi DigitalTransformasi Digital
Transformasi Digital
 
IPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 RevIPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 Rev
 
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&E
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&ETugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&E
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&E
 
Pemeliharaan Bahan Pustaka
Pemeliharaan Bahan PustakaPemeliharaan Bahan Pustaka
Pemeliharaan Bahan Pustaka
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
 
IPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 RevIPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 Rev
 
IPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 RevIPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 Rev
 
IPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 RevIPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 Rev
 
Rencana pelaksanaan pembelajara1
Rencana pelaksanaan pembelajara1Rencana pelaksanaan pembelajara1
Rencana pelaksanaan pembelajara1
 
IPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 RevIPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 Rev
 
Penipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozonPenipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
Media pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsanMedia pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsan
 
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docxRPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
RPP_Perubahan_Lingkungan_Valid1.docx
 
Ekologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkunganEkologi dan lingkungan
Ekologi dan lingkungan
 
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversi
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversiModul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversi
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversi
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 Rev
 
IPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 RevIPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 Rev
 
Silabus smp ipa kelas ix 100513 r
Silabus smp ipa kelas ix 100513 rSilabus smp ipa kelas ix 100513 r
Silabus smp ipa kelas ix 100513 r
 

More from Universitas Pendidikan Indonesia

Konsep Kepeminpinan
Konsep KepeminpinanKonsep Kepeminpinan
Design Software
Design SoftwareDesign Software
Penerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 Bandung
Penerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 BandungPenerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 Bandung
Penerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
 
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan PembelajaranUTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalongAkuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Definisi kurikulum
Definisi kurikulumDefinisi kurikulum
Konsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenKonsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Universitas Pendidikan Indonesia
 

More from Universitas Pendidikan Indonesia (9)

Konsep Kepeminpinan
Konsep KepeminpinanKonsep Kepeminpinan
Konsep Kepeminpinan
 
Design Software
Design SoftwareDesign Software
Design Software
 
Penerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 Bandung
Penerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 BandungPenerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 Bandung
Penerapan Aplikasi TIK di Perpustakaan SMPN 7 Bandung
 
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan PembelajaranUTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
 
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalongAkuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
 
Definisi kurikulum
Definisi kurikulumDefinisi kurikulum
Definisi kurikulum
 
Konsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenKonsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar Manajemen
 
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
 

Recently uploaded

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 

Faktor Faktor Perusak Bahan Pustaka Tercetak

  • 1. FAKTOR-FAKTOR PERUSAK BAHAN PUSTAKA diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pusakan dan Informasi oleh : Fitri Wulan A. 1201958 Nur Afrylyanty 1202788 Tantan Hadian 1205343 PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2013-2014
  • 2. i | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Kata Pengantar Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas mengenai Faktor-Faktor Perusak Bahan Pustaka. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Informasi. Dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan kami untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen dan asisten dosen mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Informasi, kiranya Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi pembaca. Bandung, Fwbuari 2014 Penulis
  • 3. ii | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 1 C. Identifikasi ............................................................................... 1 D. Pembatas Masalah ................................................................... 2 C. Tujuan Makalah........................................................................ 2 F. Manfaat .................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori........................................................................ 3 B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen........................ 3 C. Mencegah Kerusakan Dokumen............................................. 9 D. Perbaiakn Dokumen dan Restorasi........................................ 12 E. Pelestarian Nilai Informasi................................................... 13 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................14 B. Saran .......................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15
  • 4. 1 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakan sebagai salah satu pengelola informasi bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan merawat koleksi untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam jangka waktu yang lama secara efektif dan efisien. Untuk itu koleksi perlu dirawat dan dilestarikan agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkandung didalamnya dapat diwariskan ke generasi yang akan datang. Tugas pemeliharaan, perawatan dan pelestarian koleksi bukanlah tugas yang mudah. Sejak jaman dahulu perpustakaan telah berusaha untuk mencegah dan mengatasi kerusakan koleksi yang disebabkan oleh faktor alam, serangga dan ulah manusia. Penggunaan berbagai insektisida, pengaturan ruangan secara khusus, penyelenggaraan pendidikan pengguna perpustakaan merupakan usaha-usaha untuk mencegah atau mengurangi kerusakan koleksi. Kekuatan utama sebuah dokumen bukan saja terletak pada fisiknya tetapi juga nilai informasinya yang terkandung dalam dokumen yang bersangkutan. Oleh karena itu baik fisik maupun informasi yang dikandung perlu dilestarikan bersama sebagai suatu rekaman budaya atau sejarah kehidupan bangsa yang menjadi kebanggaan dan acuan dalam pengembangan budaya bangsa di masa mendatang. Mengingat kesulitan ruang penyimpanan dan kemajuan teknologi, maka pemeliharaan dokumen atau pelestarian tidak ditujukan kepada dokumen yang sudah rusak dan tua saja, tetapi juga pada bahan pustaka yang baru datang. Alih bentuk dokumen atau reprografi misalnya dalam bentuk mikro atau dalam bentuk digital selain untuk mencegah kerusakan juga untuk mengatasi kesuliatan ruang penyimpanan. B. Rumusan masalah 1. Apa definisi dari perpustakaan itu sendiri? 2. Apa definisi dari bahan pustaka? 3. Apa yang menjadi faktor-faktor rusaknya bahan pustaka?
  • 5. 2 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a 4. Bagaiman cara menaggulangi dari kerusakan bahan pustaka tersebut. C. Identifikasai masalah 1. Pada makalah ini kami membahas mengenai pengertian dari perpustakaan. 2. Menjabarkan pengertian dari bahan pustaka. 3. Menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab rusaknya bahan pustaka. 4. Menjabarkan mengenai cara menaggulangi bahan pustaka yang mengalami kerusakan D. Pembatas masalah Makalah ini pada umumnya hanya membatasi masalah pada ruang lingkup kerusakan bahan pustaka yang ada di setiap perpustakaan dan cara menanggulangi dari kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka. E. Tujuan 1. Agar mengetahui definisi dari perpusakaan dan bahna pustaka. 2. Agar memahami apa yang menjadi faktor rusaknya bahan pustaka yang ada di perpusakaan. 3. Agar mengetahui bagaimana cara menanggulangi apabila ada bahan pustaka yang mengalami kerusakan. F. Manfaat Manfaat dari makalah ini yaitu agar kita yang akan kelak menjadi pustakawan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab rusaknya bahan pustaka yang ada di perpustakaan dan kita dapat mengetahui bagaimana cara menaggulangi rusaknya bahan pustaka.
  • 6. 3 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori 1. Perpustakaan Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. 2. Bahan Pustaka Bahan Pustaka atau bahan pustaka merupakan salah satu unsur dalam sebuah sistem perpustakaan, selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga dan anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan saling mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik. Jadi, bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan, sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal. B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen Mengetahui macam-macam perusak bahan pustaka adalah sama pentingnya dengan memiliki bahan pustaka tersebut. Begitu pula cara-cara memperbaiki bahan pustaka yang rusak. Pengetahuan tentang kerusakan bahan pustaka sudah dikenal sejak tahun 335 SM oleh Aristoteles. Daerah tropis memiliki berbagai perusak bahan pustaka seperti dijelaskan oleh Plumbe. Pada dasarnya kerusakan bahan pustaka dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor biologi (binatang pengerat, serangga, dan jamur), faktor fisika dan faktor kimia. Selain itu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bahana pustaka adalah faktor alam, seperti sinar matahari, banjir, gempa bumi, atau api serta manusia. Selain manusia dan hewan, debu jamur, zat kimia dan alam semesta juga bisa merusak bahan pustaka. Agar bahan pustaka tidak lekas rusak, setiap pustakawan
  • 7. 4 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a tahu menyusun kembali dan mengangkut buku utnuk dikembalikan ke rak, cara mengontrol buku yang dikembalikan oleh pembaca apakah pembaca merusak buku atau tidak. Mencegah masuknya binatang mengerat dan serangga ke perpustakaan juga merupakan hal penting yang harus diketahui seorang pustakawan. Begitu pula cara menghindari debu masuk ke perpustakaan, cara mengontrol suhu dan kelembapan ruangan. Tempatkan kapur barus dan akar “lara setu” di antara buku-buku agar serangga segan menghampirinya. Yang paling baik ialah menyediakan ruangan khusus untuk perbaikan bahan pustaka dengan petugasnya sekaligus, sehingga kalau diperlukan perbaikan bahan pustaka, dapat dikerjakan dengan cepat. Jangan menunggu kerusakan menjadi lebih berat. Cepatlah bertindak, jagalah selalu kebersihan dan kerapihan sehingga mengundang pembaca untuk memakai perpustakaan dengan baik, dan bagi pustakawan sendiri akan semakin senang bekerja dnegan baik. Berikut ini dirumuskan tiga kelompok faktor penyebab kerusakan bahan pustaka: 1. Karakteristik bahan Pada umumnya bahan pustaka mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang tidak stabil. Cepat atau lambatnya kerusakan bahan pustaka bervariasi. 2. Faktor lingkungan Tiap tipe bahan pustaka mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap pengaruh lingkungan dari struktur melekul dan karakteristik dan tiap-tiap komponen yang ada didalamnya. Faktor udara lembab, air, jamur, debu, sinar matahari langsung, dan dimakan waktu juga dapat merusak bahan pustaka. 3. Faktor manusia Manusia merupakan penyebab kerusakan yang berasal dari luar, yaitu karena penanganan dan penggunaan bahan pustaka, teknik penjilidan, prosedur penyusunan pada rak, pengolahan, sirkulasi, bagaimana staf dan pengguna jasa perpustakaan memegang bahan pustaka dan lain-lain. Akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor kerusakan diatas adalah:
  • 8. 5 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a 1. Faktor Biologi a. Fungi (jamur) Fungi (jamur) adalah tumbuhan yang tidak mempunyai chloropil sehingga untuk memperoleh makanan harus diambil dari sumber kehidupan lain(parasit), atau dari benda mati(saprofit). Fungi terdiri dari cabang- cabang halus yang disebut hypae, bentuknya seperti kapas (mycelium). Mycelium ini membentangkan seperti benang dan menyebar diatas permukaan tempat pertumbuhannya. Fungi berkembang biak dengan spora yang dapat menyebar diudara diterebangkan oleh angin, hinggap disembarang tempat, menanti kondisi yang ideal untuk berkembang biak. Spora ini dapat bertahan untuk waktu yang lama dan dengan cepat tumbuh jika kondisi memungkinkan, yaitu jika kelembapan udara lebih besar dari 70%. Fungi mempunyai akar yang mengeluarkan enzim yang dapat larut dalam substansi seperti tepung dan selilosa. Enzim ini menghidrolisa rantai panjang polimer selulosa menjadi faksi-fraksi yanglebih kecil. Fungi inijuga memproduksi beberapa macam asam oksalat, asam fumoric, sitrat dan menyebabkan asam pada kertas dan pada akhirnya kertas menjadi rapuh. Pada tempat tumbuhnya fungi ini biasanya timbul noda merah dan kecoklatan yang sangat sukar unuk dihilangkan. b. Binatang pengerat Tikus juga binatang perusak buku yang cukup sulit diberantas. Mereka biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang- kandang kertas disobek-sobek dan dikumpulkan dan dijadikan sarang. Tindakan pencegahan untuk melindungi kertas dari serangna tikus adalah tempat penyimpanan harus bersih dan kering serta selalu dikontrol secara berkala. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk herus ditutup rapat-rapat. c. Serangga Serangga sangat bebahaya bagi buku dan merupakan ancamam yang paling potensial, terutama di negara-negara yang beriklim seperti Negara
  • 9. 6 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Indonesia. Serangga seperti Silverfish, kecoa, rayap, dan kutubuku merupakan serangga pemusnah buku yang sudah umum dikenal orang. i. Silverfish Berbadan miring, tidak bersayap serangga dewasa mempunyai panjang 12 mm, berwarna abu-abu mutiara. Srangga ini lebih aktif dimalam hari, dapat dijumpai setiap tempat dalam gedung, lebih menyenagi sudut-sudut yang gelap dan lembab. Makannya dalah lem/perekat- perekat yang terdapat pada sampul buku. Telurnya diletakan ditempa gelap dibelakng buku pada tumpukan kertas dilemari kaca. Setelah dua minggu apabila kondisi lingkungan memungkinkan telurnya akan menetas. ii. Kecoa Kecoa yang sering dijumpai diperpustakaan biasanya 5 dari 1000 jenis kecoa. Kecoa berwarna coklat kehitaman, muncul dan mencari makanan pada malam hari. Makanan kecoa adalah kanji dan perekat sampul buku yang dimakannya hingga habis serta kain-kain yang berada dipunggung uku, dan jarang yang menembus punggung buku. Kecoa mengeluarkan cairan pekat berwanra hitam yang membentuk noda dan sulit untuk dihilangkan. iii. Rayap Rayap merupaka perusak yang paling berbahaya karena daat menghabiskan buku dalam waktu singkat. Hewan ini hidup diiklim tropis dan subtropis. Binatang ini berbadan lunak dan berwarna putih pucat, karena bentuknya seperti semut, maka binatang ini juga dapat disebut semut putih, ada dua jenis rayap, yaitu rayap kering yang hidup di kayu da rayap basah yang hidup didalam tanah. Hewan yang satu ini suk a memakan kayu dan bahan yang berselulosa(buku). Hewan ini biasanya masuk ke dalam rak kayu dan memakan habis semua buku yang ada didalam rak tersebut. iv. Kutu buku
  • 10. 7 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Binatang ini sangat kecil panjangnya sekitar 1-2 mm, berwarna abu-abu putih, badannya lunak dan kepalanya relatif besar serta giginya sangat kuat. Makanan hewan ini adalah perekat, lem, dan kertas-kertas yag ditumbuhi jamur. Biatang ini dapat bertelur sebanyak 20-100 butir telur dan biasanya meletakkan telurnya diatas atau di dalam punggung buku. Biasanya kehadiran kutu buku dapat diketahui dari telur yag ditinggalkan atau sisa bangkai yang menempel di dekat jilidan buku ata bagian pada kertas. Spesies yang umum adalah Lipocelis Divinatorius. 2. Faktor fisika a. Cahaya Kertas yang kepanasn akan rusak berubah warna menjadi kuning dan menjadi rapuh. Hindarilah sinar ultra violet yang masuk ke dalam perpusakaan. Akibat faktor cahaya ini tulisan yang terdapat pada sampul buku akan memudar. Selain itu kertas juga akan menjadi rapuh. Proses ini akan dipercepat dengan adnya uap air dan oksigen dalam udara, sehingga menimbulkan perubahan warna. Buku menjadi kecoklatan dan umur dari buku atau bahan pustaka pun menjadi tidak akan lama. b. Suhu dan kelembapan Kertas dapat rusak jika suhu yang ada dalam ruangan terlalu tinggi, karena dapat menyebabkan perekat pada jlidan buku menjadi kering, sedangkan jlidannya sendir masih longgar. Disamping itu, suhu yang tinggi itu dapat mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas menjadi kuning. Sebaliknya, apabila lembab buku akan menjadi lembab dan akan mudah berjamur. Udara lembab yang dibarengi denga suhu udara yang cukup tinggi menyebabkan asam yang ada dalam kertas akan teroksidasi, bereaksi dengan partikel logam, memutuskan rantai kimia selulosa. Kelembapan dan suhu udara yang ideal bagi ruangan bahan bustaka dan arsip adalah 40-60% RH dan 20-24 derajat celcius. c. Debu
  • 11. 8 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruangan perpustakaan melalui pinti, jendela, atau lubang-lubang angin pada perpustakaan. Apabila debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang meninggalkan tingkat keasaman pada kertas. Akibatya kertas menjasi rapuh dan cepat rusak. Disamping itu, apabila keadaan ruang perpustakaan lembab, debu yang bercampur dengan dengan air lembab itu akan menjadikan jamur pada buku. Debu dari jalan akan mengandung belerang atau debu yang keluar dari kendaraan memiliki daya rusak paling tinggi. 3. Faktor lain Bencana alam seperti kebakaran atau banjir, dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam tempo singkat. a. Pengaruh Api/Kebakaran Api merupakan bahay utama, sehingga banyak koleksi bahan pustaka berharga rusak berat bahkan sampai musnah karena api. Perlindungan yang memadai diawali denga desain arsitektural gedung. Seperti ruangan, tangga, dan lain-lain yang akan diperkirakan akan menjadi tembat penyebaran api. Seperti pintu yag tahan terhadap api dan penyekat api perlu dipasang, serta penyebaran api melalui pipa-pipa listrik dan sejenisnya diperkecil. Dan dibarengi leh pemasangan alarm , pemasangan alat pemadam kebakaran dan pemeriksaan kabel secara berkala. b. Faktor air/ Banjir Kerusakan oleh bahaya banjir atau air seringkaKerusakan oleh bahaya banjir atau air seringkali lebih bahaya dibandingkan dengan api. Air dapat timbul dari beberapa tempat, seperti air laut yang pasang, air sungai yang meluap, dan lain-lain. Cara perawata dan pemeliharaan gedung secara teratur termasuk di dalamnya instalasi listrik, gas, air dan yang lainnya. Bahan pustaka yang rusak oleh air, pustakawan dapat mengatasinya dengan menggunakan perlengkapan penghilang kelembapan “dehumidfier” pengering selicagel dan sebagainya. c. Manusia
  • 12. 9 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Manusia bisa menjadi perusak buku yang hebat. Contohnya, pemustaka diperpustakaan secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari sebuah buku(gambarnya). Terkadang pemustaka secara /tidak sengaja melipat sengaja melipat kertas sebagi tanda baca atau melipat buku kebelakang. Akibatnya, perekat yang mengelem punggung buku yangberfungsi untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas, dan lembaran-lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Kesalahnyang lain adalah, habis makan dan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu menyebabkan buku menjadi kotor. C. Mencegah Kerusakan Dokumen Setiap pustakawan harus dapat mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka. Kerusakan itu dapat dicegah jika kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam, bisa oleh manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain. Penggunaan sistem pengumpamaan, peracunan buku, penuangan larutan racuan ke delam lubang rayap, memberikan lapisan plastic pada lantai dan menempatkan kapur barus pada rak merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka. Tentusaja pencegahan yang berhasil akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi perpustakaan. Berikut ini adalah rumusan tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan adalah: 1. Mencegahan kerusakan karena faktor lingkungan a. Mencegah kerusakan karena pengaruh temperatur dan kelembapan udara. Temperatur dan kelembapan udara yang ideal bagi bahanpustaka adalah 20-24 derajat C dan 45-60% RH. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kondisi itu adalah dipasng AC-24 jam sehari selama 7 hari dalam seminggu. b. Mencegah kerusakan karena pengaruh cahaya. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan, aik langsung atau pantulan harus dihalangi dengan gordin atau disaring dengan filter untuk mengurangi radiasi ultra
  • 13. 10 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a violet. Buku-buku tidak boleh diletakan terlalu dekat dengan memperkecil intensitas cahaya, memperendek waktu pencahayaan dan menghlangkan radiasi ultra violet dari lampu tersebut dengna memasang filter pada lampu TL. c. Mencegah kerusakan karena pencemar dara. Bahan pencemaran udara seperti gas-gas pencemar, partikel debu dan logam yang merusak kertas dapat dikurangi denga langkah sebagai berikut: ruang menggunakan AC, karena di dalam AC selalu tertutup sehingga mengurangi debu; didalam ruangan dipasang alat pembersihudara (air cleaner) dan menyimpan buku di dalam kotak pelindung. d. Mencegah kerusakan karen afaktor biota. Tindakan preventif untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya jamur dan serangga adalah dengan memeriksa bahan pustaka secara berkala, membersihkan tempat penyimpanan, menurunkan kelembapan udara dan buku-buku tidak boleh disusun terlalu rapat pada rak karen akan menghalangi sirkulas udara dan akan menimbulkan jamur. e. Mencegah kerusakan karena rak dan lemari yang tidak memenuhi syarat. Rak dan lemari yang dipakai untuk menyimpan bahna pustaka terbuat dari bahan anti serangga dan tahan karat. Rak dan lemari ini juga harus sesuai dengan ukuran bahan pustaka yang akan disimpan. f. Mencegah kerusakan karena bencana alam. Bhan pustaka yang kehujanan atau kebanjiran harus segera dikeringkan dalam ruangan hangat. Koleksi ini tidak boleh dijemur di panasa matahari. Tindakan preventiv untuk mencegah kebakaran adalah: kabel listrik harus diperiksa secara rutin, bahna yang mudah terbakar harus dijauhkan dari bahan pustaka, merokok dilarang keras di dalam ruang perpustakaan, alarm dan alat pemadam api harus ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau. Alat pemadam kebakaran ini harus berupa gas karbondioksida, bukan air. 2. Pencegahan kerusakan karena faktor manusia.
  • 14. 11 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Manusia merupakan perusak bahan pustaka yang cukup besar. Pengaruh ini dapat bersifat tak langsung seperti pencemaran udara atau mutu kertas yang rendah yang dihasilkan oleh industri kertas yang rendah yang dihasilkan oleh industri kertas dan dapat bersifat langsung seperti kebakaran, kecurian, dan salah penanganan. Kerusakan lain pada bahan pustaka adalah rendahnya standar mutu penjilidan. Teknologi tiggi seperti penggunaan AC yang tidak kontinu malah akan mempercepat kerusakan bahan pustaka. Pelaksanaan fotokopi yang tidak benar juga akan merusak bahan pustaka. Teknik penanganan yang slah sudah dapat menimbulkan kerusakan fisik. Sedangkan salah pengolahan seperti menyimpan bahan pustaka pada tempat yang mengandung resik, tidak dibersihkan sevara berkala akan menimbulkan kesukasan fisik karena kotor dan bahan pustaka yang kotor yang akan disuaki dengan jamur dan serangga. Kerusakan fatal adalah karena lalai dalam persiapan nencana aalm. Yang tidak lkalh pentinggnya dari program pelastarian bahan putaka adalah keamanan dari pencurian dan perusakan(vandalisme). Prosedur pengamanan dapat dilakukan dengan cara pengawasan dalam ruang baca, pemeriksaaan tas, pemasangan detektor pada pintu ruang baca dan lain-lain. Agar bahan pustaka bebas penyakit, kuma, serangga, jamur, dan lainnya, bahan pustaka perlu diasapkan denga bahn kimia tertentu yang disebut dengan “fumigasi”. Dalam mengadakan fumigasi perpustakaan harus menghitungkan jumlah bahan yang akan difumigasi dan luas ruangan yang diperlukan. Dengan memperhatikan ruang yang ada maka dipilih pula fumigan yang akan dipergunakan, jeni-jenis fumigan, jumlah yang diperlukan dan lama fumigasi. Pustakawan juga harus memperhatikan bahaya dari pemakaian zat-zat kimia untuk fumigasi. Tidak satupun bahan kimia dapat dipakai tanpa alat pengaman, atau tanpa supervisis oleh orang yang berpengalaman dalam bidang ini. Tinta yang digunakan untuk menulis bahan pustaka sangat menentukan apakah bahan pustaka akan dihlangkan keasamaannya secara basah atau secara kering.
  • 15. 12 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Kalau menggunakan cara basah, harus memerhatikan cara pengeringan bahan pustaka yang ternyata cukup sukar dan harus hati-hati. Kalau hany asekedar menggunakan tingkat keasaman kertas dan tidak akan dilaminasi, kiranya cara kering ini dapat dipergunakan dengan jangka waktu enam bulan, sampai bahan pustaka yang dimaksud sudah berkurang tingkat keasamannya dan dijamin lebih awet Setelah kertas dihilangkan atau dikurangi tingkat keasamannya, maka untuk memperpanjang umur dari bahan pustaka itu sendiri perlu dilakukan pelapisan atau laminasi, terutama pada bahan pustaka yang mudah robek atau yang sudah lapuk sehingga menjadi tampak kuat dan utuh kembali, dengan cara manula atau dengan menggunakan mesin. Pertimbangna yang perlu dilakukan dalam melakukan proses laminasi adalah bahan pustaka tersebut ahrus bersih dan dikurangi tingkat keasamannya. Cara lain yang dapat digunakan selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah satu melindungi kertasdari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus diperhatikan dalam proses enkapsulasi adalah kertas harus kering, bersih dan bebas asam. D. Perbaiakn Dokumen dan Restorasi Sebagai pustakawan kita harus dapat memperbaiki dokumen yang rusak baik itu kerusakan kecil atuapun kerusakan berat. Perpustakaan sebaiknya mempunyai ruang khusus dalam melakuan proses restorasi ini. mengganti buku yang rusak total, menjlid kembali dan mengencangkan kembali penjilidan yang kendur adalah pekertaan yang harus dikuasai oleh resolator. Berbagai macam kerusakan dapat saja terjadi, maka dariitu pustakawan harus bisa melakukan proses restorasi, dan tidak lupa menyiapkan peralatan serta bahan untuk melakukan proses restorasi. E. Pelestarian Nilai Informasi Dua hal yang penting dalam pelestarian, yaitu pelestarian bentuk fisik bahan pustaka yang diselenggrakan dengan penguranga tingkat keasaman, pembuatan aminasi, dan enkapsulasi dan sebagainya. Yang kedua adalah pelestarian nilai informasi bahan pustaka dengan mengalih bentuk. Informasi tidak hilang
  • 16. 13 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a meskipun bentuk kemasan diubah dari kertas menjadi bentuk digital, seperti bentuk mikro, video disk, ataupun elektromagnetik. Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan diperpustakaan dan juga melestarikan informasi dari buku-buku yang sudah lepuk, maka diperlukana juga alih bnetuk dokumen. Biasanya dilakukan dengan mengubah bentuk ke dalam bentuk mikro. Kelebihan dari bentuk mikro adalah: hemat ruang, aman dari pencurian, mudah diproduksi dan murah, mudah diakses akurat dan ekonomis. Kekurangannya adalah harus memakai alat bantu baca(micro reader) dan pencetak (micro printer) yang harganya cukup mahal dan selalu berubah mutu serta semakin mahalnya alat bca menjadi kendala bagi perpustakaan. Dan akan mengurangi kenyamanan pembaca. Untuk mengatasi hal tersebut, maka membuat hard copy yan gdapat dibaca dan dibawa sekehendak pembaca. Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah direkam di dalam CD-ROM tdak dapat dihapus atau ditambah pemakai, tetapi hanya dapat dibaca saja oleh pemakai. Beberapa keunggulan CD-ROM: 1. Merupakan sarana penyimpanan informasiberkapasitas tinggi 2. Memudahkan penelusuran literatur 3. Tahan terhadap gangguna elektro magnetik 4. Dengan adanya CD-ROMmemudahkan pembuatan katalog 5. Mempercepat penerbitan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
  • 17. 14 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Dokumen atau bahan pustaka merupakan sala satu unsur penting dalam sistem pusat dokumentasi dan iformasi, sehingga perelu dilakukan sustu pemeliharaan dokumentasi atau pelestarian agar dokumentasi tidak mengalami kerusakan.Terdapat beberap faktor yang menyebakan kerusakan bahan pustaka yaitu diantaranya faktor alam; faktor serangga; dan faktor manusia. B. Saran Dalam pelaksanaannya diharapkan perpustakaan dapat merawat perpustakaan yang ada dan apabila terdapat bahan pustaka yang mengalami keusakan maka perpustakaan dapat melakukan kegiatan preservasi , restorasi dan konservasi.
  • 18. 15 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a Daftar Pustaka Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Menejemen dan Tata Kerja . Jakarta : Grasindo. Kathpalia, Yash Pal. (1973). Conservation and Restoration of Archip Material. Paris : United Nation. Martoatmodjo, Karmidi. (1999). Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka. Massofa.(2009). “Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka dan Latar Belakang Sejaraahnya”. Diakses pada tanggal 25 Febuari 2014, dari http://pustaka.uns.ac.id/2009/1203/opt=1001&menu=news&option=detail&nid=9 Muhammadin, Razak,dkk. (1992). Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta: Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka. Purwono. (2010). Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Razak, Muhammadin, dkk. (1992). Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta : Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka.