Berikut adalah salah satu tugas dari mata kuliah Preservasi dan Konservasi yang menjelaskan mengenai "Faktor Faktor Perusak Bahan Pustaka Tercetak"
Tugas pemeliharaan, perawatan dan pelestarian koleksi bukanlah tugas yang mudah. Sejak jaman dahulu perpustakaan telah berusaha untuk mencegah dan mengatasi kerusakan koleksi yang disebabkan oleh faktor alam, serangga dan ulah manusia. Penggunaan berbagai insektisida, pengaturan ruangan secara khusus, penyelenggaraan pendidikan pengguna perpustakaan merupakan usaha-usaha untuk mencegah atau mengurangi kerusakan koleksi.
Kekuatan utama sebuah dokumen bukan saja terletak pada fisiknya tetapi juga nilai informasinya yang terkandung dalam dokumen yang bersangkutan. Oleh karena itu baik fisik maupun informasi yang dikandung perlu dilestarikan bersama sebagai suatu rekaman budaya atau sejarah kehidupan bangsa yang menjadi kebanggaan dan acuan dalam pengembangan budaya bangsa di masa mendatang.
Mengingat kesulitan ruang penyimpanan dan kemajuan teknologi, maka pemeliharaan dokumen atau pelestarian tidak ditujukan kepada dokumen yang sudah rusak dan tua saja, tetapi juga pada bahan pustaka yang baru datang. Alih bentuk dokumen atau reprografi misalnya dalam bentuk mikro atau dalam bentuk digital selain untuk mencegah kerusakan juga untuk mengatasi kesuliatan ruang penyimpanan.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perpustakaan di dunia dan Indonesia. Sejarah perpustakaan dunia dimulai dari zaman purba dengan catatan transaksi niaga sebagai bentuk awal perpustakaan, hingga berkembangnya perpustakaan besar di Iskandariah Mesir pada abad ke-4 SM. Sementara di Indonesia, perpustakaan mulai berkembang sejak zaman kerajaan hingga masuknya perpustakaan ke sekolah-sekol
Modul Pengolahan Bahan Pustaka berisi panduan mengolah sebuah buku maupun bahan pustaka lainnya supaya menjadi koleksi perpustakaan. Disajikan secara praktis dan sistematis, tahapan demi tahapan pengolahan bahan pustaka sangat mudah dipelajari oleh siapapun.
9. bahan pustaka dan proses penyajiannyaImam Suwandi
Bahan pustaka terdiri dari berbagai jenis seperti buku, majalah, pamflet, peta, dan rekaman. Proses pengelolaannya meliputi registrasi, penandaan, katalogisasi, penyusunan di rak, serta penyimpanan yang sesuai dengan jenis bahannya.
Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Pustaka Bagian IIsa Ansori
Dokumen tersebut membahas tentang katalogisasi dan klasifikasi perpustakaan. Katalogisasi adalah proses merekam data bibliografi suatu bahan pustaka seperti pengarang, judul, tempat terbit, dan tahun terbit. Klasifikasi adalah proses mengelompokkan subyek dari suatu bahan pustaka. Katalog berisi daftar dokumen yang ada di suatu perpustakaan yang disusun sesuai sistem tertentu agar mudah ditemukan oleh pengguna.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, fungsi, jenis, tujuan, bentuk fisik, dan sistem penyusunan katalog perpustakaan. Juga dijelaskan bagian-bagian katalog seperti nomor klasifikasi, tajuk, dan deskripsi bibliografis.
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
Dokumen tersebut membahas tentang layanan perpustakaan dan sumber informasi, meliputi pengertian, tujuan, fungsi, unsur-unsur, sistem layanan, jenis layanan, dan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi komunitas sekolah.
Manajemen perpustakaan melibatkan proses mencapai tujuan perpustakaan dengan mengelola sumber daya manusia, dana, peralatan, dan koleksi untuk memfasilitasi fungsi, peran, dan keahlian perpustakaan. Prinsip-prinsip manajemen perpustakaan meliputi pembagian kerja, tanggung jawab, dan disiplin serta mengutamakan kepentingan organisasi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perpustakaan di dunia dan Indonesia. Sejarah perpustakaan dunia dimulai dari zaman purba dengan catatan transaksi niaga sebagai bentuk awal perpustakaan, hingga berkembangnya perpustakaan besar di Iskandariah Mesir pada abad ke-4 SM. Sementara di Indonesia, perpustakaan mulai berkembang sejak zaman kerajaan hingga masuknya perpustakaan ke sekolah-sekol
Modul Pengolahan Bahan Pustaka berisi panduan mengolah sebuah buku maupun bahan pustaka lainnya supaya menjadi koleksi perpustakaan. Disajikan secara praktis dan sistematis, tahapan demi tahapan pengolahan bahan pustaka sangat mudah dipelajari oleh siapapun.
9. bahan pustaka dan proses penyajiannyaImam Suwandi
Bahan pustaka terdiri dari berbagai jenis seperti buku, majalah, pamflet, peta, dan rekaman. Proses pengelolaannya meliputi registrasi, penandaan, katalogisasi, penyusunan di rak, serta penyimpanan yang sesuai dengan jenis bahannya.
Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Pustaka Bagian IIsa Ansori
Dokumen tersebut membahas tentang katalogisasi dan klasifikasi perpustakaan. Katalogisasi adalah proses merekam data bibliografi suatu bahan pustaka seperti pengarang, judul, tempat terbit, dan tahun terbit. Klasifikasi adalah proses mengelompokkan subyek dari suatu bahan pustaka. Katalog berisi daftar dokumen yang ada di suatu perpustakaan yang disusun sesuai sistem tertentu agar mudah ditemukan oleh pengguna.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, fungsi, jenis, tujuan, bentuk fisik, dan sistem penyusunan katalog perpustakaan. Juga dijelaskan bagian-bagian katalog seperti nomor klasifikasi, tajuk, dan deskripsi bibliografis.
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
Dokumen tersebut membahas tentang layanan perpustakaan dan sumber informasi, meliputi pengertian, tujuan, fungsi, unsur-unsur, sistem layanan, jenis layanan, dan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi komunitas sekolah.
Manajemen perpustakaan melibatkan proses mencapai tujuan perpustakaan dengan mengelola sumber daya manusia, dana, peralatan, dan koleksi untuk memfasilitasi fungsi, peran, dan keahlian perpustakaan. Prinsip-prinsip manajemen perpustakaan meliputi pembagian kerja, tanggung jawab, dan disiplin serta mengutamakan kepentingan organisasi.
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksiIsa Ansori
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan pengadaan koleksi di perpustakaan. Pengembangan koleksi meliputi kegiatan memperluas koleksi dengan memilih dan mengevaluasi sumber daya informasi, sedangkan pengadaan koleksi dilakukan dengan berpedoman pada kebijakan pengembangan koleksi dan alat bantu seleksi seperti katalog penerbit. Pengadaan dilakukan melalui pembelian, sumbangan, tukar menukar, keanggota
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...`Shweta Bhavsar
Digital libraries have several advantages over traditional libraries:
1. They allow for easier acquisition and selection of resources as digital content can be acquired more quickly and inexpensively.
2. Maintenance and organization of digital collections is simpler than print materials as there is less risk of damage, loss, or misplacement of resources.
3. Accessibility is greatly improved as users can access digital library resources remotely from any internet-connected device at any time, while traditional libraries have physical access limitations.
Dokumen tersebut membahas tentang SLiMS (Senayan Library Management System) yang merupakan sistem manajemen perpustakaan berbasis open source. SLiMS memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pencarian koleksi perpustakaan secara online. SLiMS dapat diinstal di lokal dan terhubung ke Union Catalog Server untuk membentuk katalog bersama antar perpustakaan yang menggunakannya.
Library science and information science are related fields that both deal with collecting, organizing, and sharing information. While they have similar goals, they differ in some of their techniques. Library science focuses on managing physical collections within institutions like libraries, while information science takes a more technical approach to storing and retrieving digital information. Both fields have evolved over time and now often overlap, as modern librarianship incorporates more information and communication technologies.
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jerukregiandira739
Dalam bab ini memuat latar belakang mengapa kita lebih memilih masalah tersebut, kemudian terdapat rumusan maslah yang akan diteliti, tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang dirasakan apabila penelitian ini berhasil, dan hipotesis atau dugaan sementara.
The document provides guidelines for properly shelving items in a library to ensure materials can be easily found by customers and staff. It explains how to organize materials by genre, author name, and Dewey Decimal system. Key points include labeling items clearly, shelving in the correct alphabetical or numerical order, straightening shelves, and referring customers to staff as needed. The goal is accurate shelving to improve the library experience for all.
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Pertemuan ke-2 ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
The document summarizes current and emerging trends in library services discussed in a KLA webinar. It covers topics like cloud-based library services from providers like OCLC and EBSCO; web-scale discovery services and their advantages over federated search; remote access technologies like Google Scholar's CASA and library links programs; electronic resource management systems; and library service platforms like FOLIO and commercial options. It also discusses event and room booking software like LibCal.
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANNuiiul Muurz
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar administrasi, kantor, dan administrasi perkantoran. Terdapat pengertian administrasi sebagai serangkaian kegiatan mulai dari mencatat, mengolah, sampai menyalurkan kembali yang dilakukan secara sistematis. Kantor didefinisikan sebagai gedung atau tempat yang digunakan oleh sekelompok orang dalam satu organisasi untuk melaksanakan administrasi. Sedangkan administrasi perkantoran adalah proses
Dokumen tersebut membahas tentang standar perpustakaan sekolah yang mencakup kualifikasi staf, jumlah personil, ketentuan jumlah buku, biaya pemeliharaan yang ditentukan berdasarkan jumlah siswa, organisasi klasifikasi dan katalogisasi bahan, program pemanfaatan bahan pustaka dalam pelajaran, serta standar pelayanan perpustakaan.
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaanImam Suwandi
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan dapat digunakan sebagai sumber informasi. Perpustakaan memiliki mekanisme kerja yang meliputi menghimpun informasi, mengelola koleksinya, serta memberdayakan dan memberikan layanan informasi secara optimal kepada pengguna.
Library classification involves arranging books and materials in a logical order to help users find what they need easily. It can be done through enumerative systems that list subjects alphabetically and assign numbers, hierarchical systems that divide subjects from general to specific, or faceted systems that break down subjects into orthogonal components. The key goals of classification are to provide a helpful arrangement, allow for revisions to accommodate new topics, and make the system simple for users to understand and apply.
Digital libraries: successfully designing developing and implementing your d...Beatrice Amollo
This document outlines key considerations for developing a successful digitization strategy. It discusses designing the strategy by conducting project planning which includes determining objectives, audiences, and assessing materials. It also covers developing the strategy through pre-digitization activities like creating metadata and training. The document then discusses implementing the strategy through digital conversion processes and post-digitization quality control and evaluation. The overall strategy framework involves planning, development, and implementation stages aligned within the four phases of a digitization project.
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an OverviewAsheesh Kamal
1. Needs of User
2. What is Open Source Software and Source Code?
3. Librarian faced difficulty and get solution
4. What is Koha?
5. Features of the Koha
6. Why use Journals?
7. How to Management of journals in the Koha software
8. Koha Serials Features
9. Koha Cataloguing Features for Journal
10. Journals Management
11. OPAC for Journals
12. Journal Frequency and Description
13. Conclusion
Modul ini membahas tentang klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan. Materi utama meliputi penggunaan kunci dikotomi dan kunci determinasi untuk mengklasifikasikan tumbuhan, adaptasi struktural, kimiawi, dan reproduksi tumbuhan, serta jenis-jenis tumbuhan nonvaskuler, vaskuler tak berbiji, dan berbiji. Peserta diajak untuk mengklasifikasikan empat spesies tumbuhan menggunakan kunci dikotomi dan memp
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksiIsa Ansori
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan pengadaan koleksi di perpustakaan. Pengembangan koleksi meliputi kegiatan memperluas koleksi dengan memilih dan mengevaluasi sumber daya informasi, sedangkan pengadaan koleksi dilakukan dengan berpedoman pada kebijakan pengembangan koleksi dan alat bantu seleksi seperti katalog penerbit. Pengadaan dilakukan melalui pembelian, sumbangan, tukar menukar, keanggota
WHAT ARE THE ADVANTAGES OF DIGITAL LIBRARIES OVER TRADITIONAL LIBRARIES? DIS...`Shweta Bhavsar
Digital libraries have several advantages over traditional libraries:
1. They allow for easier acquisition and selection of resources as digital content can be acquired more quickly and inexpensively.
2. Maintenance and organization of digital collections is simpler than print materials as there is less risk of damage, loss, or misplacement of resources.
3. Accessibility is greatly improved as users can access digital library resources remotely from any internet-connected device at any time, while traditional libraries have physical access limitations.
Dokumen tersebut membahas tentang SLiMS (Senayan Library Management System) yang merupakan sistem manajemen perpustakaan berbasis open source. SLiMS memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pencarian koleksi perpustakaan secara online. SLiMS dapat diinstal di lokal dan terhubung ke Union Catalog Server untuk membentuk katalog bersama antar perpustakaan yang menggunakannya.
Library science and information science are related fields that both deal with collecting, organizing, and sharing information. While they have similar goals, they differ in some of their techniques. Library science focuses on managing physical collections within institutions like libraries, while information science takes a more technical approach to storing and retrieving digital information. Both fields have evolved over time and now often overlap, as modern librarianship incorporates more information and communication technologies.
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jerukregiandira739
Dalam bab ini memuat latar belakang mengapa kita lebih memilih masalah tersebut, kemudian terdapat rumusan maslah yang akan diteliti, tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang dirasakan apabila penelitian ini berhasil, dan hipotesis atau dugaan sementara.
The document provides guidelines for properly shelving items in a library to ensure materials can be easily found by customers and staff. It explains how to organize materials by genre, author name, and Dewey Decimal system. Key points include labeling items clearly, shelving in the correct alphabetical or numerical order, straightening shelves, and referring customers to staff as needed. The goal is accurate shelving to improve the library experience for all.
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Pertemuan ke-2 ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
The document summarizes current and emerging trends in library services discussed in a KLA webinar. It covers topics like cloud-based library services from providers like OCLC and EBSCO; web-scale discovery services and their advantages over federated search; remote access technologies like Google Scholar's CASA and library links programs; electronic resource management systems; and library service platforms like FOLIO and commercial options. It also discusses event and room booking software like LibCal.
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANNuiiul Muurz
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar administrasi, kantor, dan administrasi perkantoran. Terdapat pengertian administrasi sebagai serangkaian kegiatan mulai dari mencatat, mengolah, sampai menyalurkan kembali yang dilakukan secara sistematis. Kantor didefinisikan sebagai gedung atau tempat yang digunakan oleh sekelompok orang dalam satu organisasi untuk melaksanakan administrasi. Sedangkan administrasi perkantoran adalah proses
Dokumen tersebut membahas tentang standar perpustakaan sekolah yang mencakup kualifikasi staf, jumlah personil, ketentuan jumlah buku, biaya pemeliharaan yang ditentukan berdasarkan jumlah siswa, organisasi klasifikasi dan katalogisasi bahan, program pemanfaatan bahan pustaka dalam pelajaran, serta standar pelayanan perpustakaan.
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaanImam Suwandi
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan dapat digunakan sebagai sumber informasi. Perpustakaan memiliki mekanisme kerja yang meliputi menghimpun informasi, mengelola koleksinya, serta memberdayakan dan memberikan layanan informasi secara optimal kepada pengguna.
Library classification involves arranging books and materials in a logical order to help users find what they need easily. It can be done through enumerative systems that list subjects alphabetically and assign numbers, hierarchical systems that divide subjects from general to specific, or faceted systems that break down subjects into orthogonal components. The key goals of classification are to provide a helpful arrangement, allow for revisions to accommodate new topics, and make the system simple for users to understand and apply.
Digital libraries: successfully designing developing and implementing your d...Beatrice Amollo
This document outlines key considerations for developing a successful digitization strategy. It discusses designing the strategy by conducting project planning which includes determining objectives, audiences, and assessing materials. It also covers developing the strategy through pre-digitization activities like creating metadata and training. The document then discusses implementing the strategy through digital conversion processes and post-digitization quality control and evaluation. The overall strategy framework involves planning, development, and implementation stages aligned within the four phases of a digitization project.
Management of Journals Through Koha Open Source Software: an OverviewAsheesh Kamal
1. Needs of User
2. What is Open Source Software and Source Code?
3. Librarian faced difficulty and get solution
4. What is Koha?
5. Features of the Koha
6. Why use Journals?
7. How to Management of journals in the Koha software
8. Koha Serials Features
9. Koha Cataloguing Features for Journal
10. Journals Management
11. OPAC for Journals
12. Journal Frequency and Description
13. Conclusion
Modul ini membahas tentang klasifikasi dan keanekaragaman tumbuhan. Materi utama meliputi penggunaan kunci dikotomi dan kunci determinasi untuk mengklasifikasikan tumbuhan, adaptasi struktural, kimiawi, dan reproduksi tumbuhan, serta jenis-jenis tumbuhan nonvaskuler, vaskuler tak berbiji, dan berbiji. Peserta diajak untuk mengklasifikasikan empat spesies tumbuhan menggunakan kunci dikotomi dan memp
Tugas reupload menngunakan format coris matakuliah PG&EEpimelianti
Beberapa faktor penyebab kerusakan bahan pustaka di perpustakaan SMA Muhammadiyah 2 Pontianak adalah karakteristik bahan koleksi seperti kertas yang mengandung lignin tinggi, lingkungan seperti debu dan pencemaran udara, serta faktor manusia seperti makan minum dan merokok di perpustakaan.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas faktor-faktor penyebab kerusakan koleksi di Perpustakaan Umum Kota Solok seperti serangga, debu, dan suhu/kelembaban yang tidak sesuai serta tindakan pelestarian dan perawatan koleksi yang dilakukan seperti penjilidan buku rusak dengan peralatan sederhana. Namun, teknik pelestarian dan perawatan koleksi masih belum berjalan secara optimal di perpustaka
Modul ini membahas teori asal usul kehidupan dan evolusi. Teori abiogenesis menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda mati secara spontan, sedangkan teori biogenesis menyatakan bahwa kehidupan hanya bisa muncul dari kehidupan lain. Percobaan-percobaan awal mendukung teori abiogenesis namun kemudian ditolak setelah ditemukannya mikroorganisme.
Modul ini membahas tentang ekologi biologi populasi, termasuk jenis-jenis simbiosis sebagai bentuk interaksi antar makhluk hidup dan hubungan antara populasi makhluk hidup dengan kebutuhan hidupnya. Modul ini menjelaskan jenis simbiosis seperti mutualisme, parasitisme, dan komensalisme beserta contoh-contohnya di alam."
Modul ini membahas tentang sistem organ pada manusia, meliputi sistem rangka, sistem peredaran darah, sistem endokrin, sistem saraf, sistem respirasi, sistem imunitas, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem otot, sistem integumen, dan sistem reproduksi. Pada bagian sistem rangka, dijelaskan tentang jenis-jenis rangka pada hewan seperti rangka hidrostatik, eksoskeleton, dan endoskeleton serta tipe-tipe tul
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari makalah tentang Laboratorium sebagai Media Pembelajaran. Ia membahas latar belakang pentingnya laboratorium dalam pembelajaran, rumusan masalah, dan tujuan pembahasan makalah.
Modul lingkungan sebagai media pembelajaran dikonversiNurAini292
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan sebagai media pembelajaran. Lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang efektif dan efisien melalui observasi langsung siswa terhadap lingkungan alam, sosial, dan buatan. Pembelajaran di lingkungan memiliki kelebihan seperti proses belajar yang lebih konkret dan interaktif, namun juga memiliki kelemahan seperti perubahan lingkungan akibat musim. Prosedur pem
Silabus mata pelajaran IPA kelas IX mencakup 3 topik utama yaitu sistem reproduksi manusia dan tumbuhan/hewan, perkembangan penduduk dan dampak lingkungan, serta atom, ion dan molekul. Materi akan diajarkan melalui kegiatan mengamati, menanya, eksperimen, asosiasi dan komunikasi, diukur dengan penilaian praktikum, portofolio dan tes tertulis.
Similar to Faktor Faktor Perusak Bahan Pustaka Tercetak (20)
Dokumen tersebut membahas konsep kepemimpinan berdasarkan beberapa teori, di antaranya:
1. Tiga teori munculnya kepemimpinan: teori bawaan, teori psikologi, dan teori situasional
2. Definisi kepemimpinan menurut teori X dan Y serta teori sistem 4
3. Teori kisi kepemimpinan yang membahas orientasi produksi dan kemanusiaan dalam kepemimpinan
1. Dokumen tersebut berisi uraian tentang tugas ujian akhir semester mata kuliah Desain Software yang meliputi penjelasan lima komponen utama sistem informasi, proses sistem development life cycle (SDLC), rekomendasi pengembangan sistem perpustakaan sekolah, dan rancangan diagram konteks serta data flow.
Paper ini merupakan laporan dalam pelaksanaan penerapan aplikasi TIK di perpustakaan sekolah. Dalam penerapan ini saya memilih untuk meerapkan di SMPN 7 Bandung dan mencoba untuk menerapkan aplikasi atau software SLiMS
Dokumen tersebut merupakan jawaban dari tugas ujian tengah semester ganjil yang berisi 8 soal mengenai kurikulum dan pembelajaran. Jawaban mencakup penjelasan keterkaitan kurikulum dan pembelajaran, peranan kurikulum, 4 landasan kurikulum (filosofis, psikologis, sosiologis), dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013.
Makalah ini membahas tentang observasi pengembangan koleksi di perpustakaan SMA Negeri 1 Rancakalong. Makalah ini menjelaskan teori pengembangan koleksi, proses pengembangan koleksi yang meliputi analisis pengguna, kebijakan seleksi, dan seleksi bahan pustaka. Makalah ini juga mendeskripsikan perpustakaan SMA Negeri 1 Rancakalong."
Dokumen tersebut membahas definisi kurikulum menurut beberapa ahli antara lain Hilda Taba, Robert Gagne, James Popham, Michael Schiro, Saylor, Alexander, dan Lewis, Tanner dan Tanner, Foshay, Nana S. Sukmadinata, Resnick, Johnson dan Posner. Secara umum kurikulum didefinisikan sebagai rencana pengalaman belajar siswa, tujuan pembelajaran, dan hasil yang diharapkan berdasarkan rekonstruksi pengetahuan.
Berikut adalah presentasi mengenai "Konsep Dasar Manajemen". dalam presesntasi ini menjelaskan mengenai fungsi-fungsi yang ada dalam kegiatan manajemen.
Berikut adalah Laporan Hasil Observasi ke Penerbitan Pustaka Setia. Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Cetak dan Non Cetak.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori dan pendekatan kepemimpinan, termasuk teori munculnya kepemimpinan, definisi kepemimpinan berdasarkan teori, dan karakteristik pemimpin yang efektif.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Faktor Faktor Perusak Bahan Pustaka Tercetak
1. FAKTOR-FAKTOR PERUSAK BAHAN PUSTAKA
diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pusakan dan
Informasi
oleh :
Fitri Wulan A. 1201958
Nur Afrylyanty 1202788
Tantan Hadian 1205343
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013-2014
2. i | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Kata Pengantar
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan
rahmat dan pertolongan-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas
mengenai Faktor-Faktor Perusak Bahan Pustaka. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Informasi.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan kami untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada dosen dan asisten dosen mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan
Informasi, kiranya Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan penulisan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi
pembaca.
Bandung, Fwbuari 2014
Penulis
3. ii | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Identifikasi ............................................................................... 1
D. Pembatas Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Makalah........................................................................ 2
F. Manfaat .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori........................................................................ 3
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen........................ 3
C. Mencegah Kerusakan Dokumen............................................. 9
D. Perbaiakn Dokumen dan Restorasi........................................ 12
E. Pelestarian Nilai Informasi................................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................14
B. Saran .......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15
4. 1 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakan sebagai salah satu pengelola informasi bertugas mengumpulkan,
mengolah, menyajikan dan merawat koleksi untuk dapat dimanfaatkan oleh
pengguna dalam jangka waktu yang lama secara efektif dan efisien. Untuk itu
koleksi perlu dirawat dan dilestarikan agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terkandung didalamnya dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.
Tugas pemeliharaan, perawatan dan pelestarian koleksi bukanlah tugas yang
mudah. Sejak jaman dahulu perpustakaan telah berusaha untuk mencegah dan
mengatasi kerusakan koleksi yang disebabkan oleh faktor alam, serangga dan ulah
manusia. Penggunaan berbagai insektisida, pengaturan ruangan secara khusus,
penyelenggaraan pendidikan pengguna perpustakaan merupakan usaha-usaha untuk
mencegah atau mengurangi kerusakan koleksi.
Kekuatan utama sebuah dokumen bukan saja terletak pada fisiknya tetapi
juga nilai informasinya yang terkandung dalam dokumen yang bersangkutan. Oleh
karena itu baik fisik maupun informasi yang dikandung perlu dilestarikan bersama
sebagai suatu rekaman budaya atau sejarah kehidupan bangsa yang menjadi
kebanggaan dan acuan dalam pengembangan budaya bangsa di masa mendatang.
Mengingat kesulitan ruang penyimpanan dan kemajuan teknologi, maka
pemeliharaan dokumen atau pelestarian tidak ditujukan kepada dokumen yang sudah
rusak dan tua saja, tetapi juga pada bahan pustaka yang baru datang. Alih bentuk
dokumen atau reprografi misalnya dalam bentuk mikro atau dalam bentuk digital
selain untuk mencegah kerusakan juga untuk mengatasi kesuliatan ruang
penyimpanan.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari perpustakaan itu sendiri?
2. Apa definisi dari bahan pustaka?
3. Apa yang menjadi faktor-faktor rusaknya bahan pustaka?
5. 2 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
4. Bagaiman cara menaggulangi dari kerusakan bahan pustaka tersebut.
C. Identifikasai masalah
1. Pada makalah ini kami membahas mengenai pengertian dari perpustakaan.
2. Menjabarkan pengertian dari bahan pustaka.
3. Menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab rusaknya bahan pustaka.
4. Menjabarkan mengenai cara menaggulangi bahan pustaka yang mengalami
kerusakan
D. Pembatas masalah
Makalah ini pada umumnya hanya membatasi masalah pada ruang lingkup
kerusakan bahan pustaka yang ada di setiap perpustakaan dan cara menanggulangi
dari kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka.
E. Tujuan
1. Agar mengetahui definisi dari perpusakaan dan bahna pustaka.
2. Agar memahami apa yang menjadi faktor rusaknya bahan pustaka yang ada di
perpusakaan.
3. Agar mengetahui bagaimana cara menanggulangi apabila ada bahan pustaka
yang mengalami kerusakan.
F. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu agar kita yang akan kelak menjadi
pustakawan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab
rusaknya bahan pustaka yang ada di perpustakaan dan kita dapat mengetahui
bagaimana cara menaggulangi rusaknya bahan pustaka.
6. 3 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Perpustakaan
Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan
adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,
mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para
penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
2. Bahan Pustaka
Bahan Pustaka atau bahan pustaka merupakan salah satu unsur dalam sebuah
sistem perpustakaan, selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga
dan anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan saling
mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik. Jadi, bahan
pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan,
sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal.
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen
Mengetahui macam-macam perusak bahan pustaka adalah sama pentingnya
dengan memiliki bahan pustaka tersebut. Begitu pula cara-cara memperbaiki bahan
pustaka yang rusak. Pengetahuan tentang kerusakan bahan pustaka sudah dikenal
sejak tahun 335 SM oleh Aristoteles. Daerah tropis memiliki berbagai perusak bahan
pustaka seperti dijelaskan oleh Plumbe. Pada dasarnya kerusakan bahan pustaka
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor biologi (binatang pengerat, serangga,
dan jamur), faktor fisika dan faktor kimia. Selain itu faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan bahana pustaka adalah faktor alam, seperti sinar matahari, banjir, gempa
bumi, atau api serta manusia.
Selain manusia dan hewan, debu jamur, zat kimia dan alam semesta juga bisa
merusak bahan pustaka. Agar bahan pustaka tidak lekas rusak, setiap pustakawan
7. 4 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
tahu menyusun kembali dan mengangkut buku utnuk dikembalikan ke rak, cara
mengontrol buku yang dikembalikan oleh pembaca apakah pembaca merusak buku
atau tidak. Mencegah masuknya binatang mengerat dan serangga ke perpustakaan
juga merupakan hal penting yang harus diketahui seorang pustakawan. Begitu pula
cara menghindari debu masuk ke perpustakaan, cara mengontrol suhu dan
kelembapan ruangan.
Tempatkan kapur barus dan akar “lara setu” di antara buku-buku agar
serangga segan menghampirinya. Yang paling baik ialah menyediakan ruangan
khusus untuk perbaikan bahan pustaka dengan petugasnya sekaligus, sehingga kalau
diperlukan perbaikan bahan pustaka, dapat dikerjakan dengan cepat. Jangan
menunggu kerusakan menjadi lebih berat. Cepatlah bertindak, jagalah selalu
kebersihan dan kerapihan sehingga mengundang pembaca untuk memakai
perpustakaan dengan baik, dan bagi pustakawan sendiri akan semakin senang
bekerja dnegan baik.
Berikut ini dirumuskan tiga kelompok faktor penyebab kerusakan bahan pustaka:
1. Karakteristik bahan
Pada umumnya bahan pustaka mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang
tidak stabil. Cepat atau lambatnya kerusakan bahan pustaka bervariasi.
2. Faktor lingkungan
Tiap tipe bahan pustaka mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap
pengaruh lingkungan dari struktur melekul dan karakteristik dan tiap-tiap
komponen yang ada didalamnya.
Faktor udara lembab, air, jamur, debu, sinar matahari langsung, dan
dimakan waktu juga dapat merusak bahan pustaka.
3. Faktor manusia
Manusia merupakan penyebab kerusakan yang berasal dari luar, yaitu karena
penanganan dan penggunaan bahan pustaka, teknik penjilidan, prosedur
penyusunan pada rak, pengolahan, sirkulasi, bagaimana staf dan pengguna
jasa perpustakaan memegang bahan pustaka dan lain-lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor kerusakan diatas adalah:
8. 5 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
1. Faktor Biologi
a. Fungi (jamur)
Fungi (jamur) adalah tumbuhan yang tidak mempunyai chloropil sehingga
untuk memperoleh makanan harus diambil dari sumber kehidupan
lain(parasit), atau dari benda mati(saprofit). Fungi terdiri dari cabang-
cabang halus yang disebut hypae, bentuknya seperti kapas (mycelium).
Mycelium ini membentangkan seperti benang dan menyebar diatas
permukaan tempat pertumbuhannya. Fungi berkembang biak dengan spora
yang dapat menyebar diudara diterebangkan oleh angin, hinggap
disembarang tempat, menanti kondisi yang ideal untuk berkembang biak.
Spora ini dapat bertahan untuk waktu yang lama dan dengan cepat tumbuh
jika kondisi memungkinkan, yaitu jika kelembapan udara lebih besar dari
70%. Fungi mempunyai akar yang mengeluarkan enzim yang dapat larut
dalam substansi seperti tepung dan selilosa. Enzim ini menghidrolisa
rantai panjang polimer selulosa menjadi faksi-fraksi yanglebih kecil. Fungi
inijuga memproduksi beberapa macam asam oksalat, asam fumoric, sitrat
dan menyebabkan asam pada kertas dan pada akhirnya kertas menjadi
rapuh. Pada tempat tumbuhnya fungi ini biasanya timbul noda merah dan
kecoklatan yang sangat sukar unuk dihilangkan.
b. Binatang pengerat
Tikus juga binatang perusak buku yang cukup sulit diberantas. Mereka
biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang-
kandang kertas disobek-sobek dan dikumpulkan dan dijadikan sarang.
Tindakan pencegahan untuk melindungi kertas dari serangna tikus adalah
tempat penyimpanan harus bersih dan kering serta selalu dikontrol secara
berkala. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk herus
ditutup rapat-rapat.
c. Serangga
Serangga sangat bebahaya bagi buku dan merupakan ancamam yang
paling potensial, terutama di negara-negara yang beriklim seperti Negara
9. 6 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Indonesia. Serangga seperti Silverfish, kecoa, rayap, dan kutubuku
merupakan serangga pemusnah buku yang sudah umum dikenal orang.
i. Silverfish
Berbadan miring, tidak bersayap serangga dewasa mempunyai panjang
12 mm, berwarna abu-abu mutiara. Srangga ini lebih aktif dimalam
hari, dapat dijumpai setiap tempat dalam gedung, lebih menyenagi
sudut-sudut yang gelap dan lembab. Makannya dalah lem/perekat-
perekat yang terdapat pada sampul buku. Telurnya diletakan ditempa
gelap dibelakng buku pada tumpukan kertas dilemari kaca. Setelah dua
minggu apabila kondisi lingkungan memungkinkan telurnya akan
menetas.
ii. Kecoa
Kecoa yang sering dijumpai diperpustakaan biasanya 5 dari 1000 jenis
kecoa. Kecoa berwarna coklat kehitaman, muncul dan mencari
makanan pada malam hari. Makanan kecoa adalah kanji dan perekat
sampul buku yang dimakannya hingga habis serta kain-kain yang
berada dipunggung uku, dan jarang yang menembus punggung buku.
Kecoa mengeluarkan cairan pekat berwanra hitam yang membentuk
noda dan sulit untuk dihilangkan.
iii. Rayap
Rayap merupaka perusak yang paling berbahaya karena daat
menghabiskan buku dalam waktu singkat. Hewan ini hidup diiklim
tropis dan subtropis. Binatang ini berbadan lunak dan berwarna putih
pucat, karena bentuknya seperti semut, maka binatang ini juga dapat
disebut semut putih, ada dua jenis rayap, yaitu rayap kering yang hidup
di kayu da rayap basah yang hidup didalam tanah. Hewan yang satu ini
suk a memakan kayu dan bahan yang berselulosa(buku). Hewan ini
biasanya masuk ke dalam rak kayu dan memakan habis semua buku
yang ada didalam rak tersebut.
iv. Kutu buku
10. 7 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Binatang ini sangat kecil panjangnya sekitar 1-2 mm, berwarna abu-abu
putih, badannya lunak dan kepalanya relatif besar serta giginya sangat
kuat. Makanan hewan ini adalah perekat, lem, dan kertas-kertas yag
ditumbuhi jamur. Biatang ini dapat bertelur sebanyak 20-100 butir telur
dan biasanya meletakkan telurnya diatas atau di dalam punggung buku.
Biasanya kehadiran kutu buku dapat diketahui dari telur yag
ditinggalkan atau sisa bangkai yang menempel di dekat jilidan buku ata
bagian pada kertas. Spesies yang umum adalah Lipocelis Divinatorius.
2. Faktor fisika
a. Cahaya
Kertas yang kepanasn akan rusak berubah warna menjadi kuning dan
menjadi rapuh. Hindarilah sinar ultra violet yang masuk ke dalam
perpusakaan. Akibat faktor cahaya ini tulisan yang terdapat pada sampul
buku akan memudar. Selain itu kertas juga akan menjadi rapuh. Proses ini
akan dipercepat dengan adnya uap air dan oksigen dalam udara, sehingga
menimbulkan perubahan warna. Buku menjadi kecoklatan dan umur dari
buku atau bahan pustaka pun menjadi tidak akan lama.
b. Suhu dan kelembapan
Kertas dapat rusak jika suhu yang ada dalam ruangan terlalu tinggi,
karena dapat menyebabkan perekat pada jlidan buku menjadi kering,
sedangkan jlidannya sendir masih longgar. Disamping itu, suhu yang
tinggi itu dapat mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas
menjadi kuning. Sebaliknya, apabila lembab buku akan menjadi lembab
dan akan mudah berjamur.
Udara lembab yang dibarengi denga suhu udara yang cukup tinggi
menyebabkan asam yang ada dalam kertas akan teroksidasi, bereaksi
dengan partikel logam, memutuskan rantai kimia selulosa. Kelembapan
dan suhu udara yang ideal bagi ruangan bahan bustaka dan arsip adalah
40-60% RH dan 20-24 derajat celcius.
c. Debu
11. 8 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruangan perpustakaan
melalui pinti, jendela, atau lubang-lubang angin pada perpustakaan.
Apabila debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang
meninggalkan tingkat keasaman pada kertas. Akibatya kertas menjasi
rapuh dan cepat rusak. Disamping itu, apabila keadaan ruang perpustakaan
lembab, debu yang bercampur dengan dengan air lembab itu akan
menjadikan jamur pada buku. Debu dari jalan akan mengandung belerang
atau debu yang keluar dari kendaraan memiliki daya rusak paling tinggi.
3. Faktor lain
Bencana alam seperti kebakaran atau banjir, dapat mengakibatkan kerusakan
pada bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam tempo singkat.
a. Pengaruh Api/Kebakaran
Api merupakan bahay utama, sehingga banyak koleksi bahan pustaka
berharga rusak berat bahkan sampai musnah karena api. Perlindungan
yang memadai diawali denga desain arsitektural gedung. Seperti ruangan,
tangga, dan lain-lain yang akan diperkirakan akan menjadi tembat
penyebaran api. Seperti pintu yag tahan terhadap api dan penyekat api
perlu dipasang, serta penyebaran api melalui pipa-pipa listrik dan
sejenisnya diperkecil. Dan dibarengi leh pemasangan alarm , pemasangan
alat pemadam kebakaran dan pemeriksaan kabel secara berkala.
b. Faktor air/ Banjir
Kerusakan oleh bahaya banjir atau air seringkaKerusakan oleh bahaya
banjir atau air seringkali lebih bahaya dibandingkan dengan api. Air dapat
timbul dari beberapa tempat, seperti air laut yang pasang, air sungai yang
meluap, dan lain-lain. Cara perawata dan pemeliharaan gedung secara
teratur termasuk di dalamnya instalasi listrik, gas, air dan yang lainnya.
Bahan pustaka yang rusak oleh air, pustakawan dapat mengatasinya
dengan menggunakan perlengkapan penghilang kelembapan
“dehumidfier” pengering selicagel dan sebagainya.
c. Manusia
12. 9 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Manusia bisa menjadi perusak buku yang hebat. Contohnya,
pemustaka diperpustakaan secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu
dari sebuah buku(gambarnya). Terkadang pemustaka secara /tidak sengaja
melipat sengaja melipat kertas sebagi tanda baca atau melipat buku
kebelakang. Akibatnya, perekat yang mengelem punggung buku
yangberfungsi untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas, dan
lembaran-lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Kesalahnyang lain
adalah, habis makan dan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu
menyebabkan buku menjadi kotor.
C. Mencegah Kerusakan Dokumen
Setiap pustakawan harus dapat mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka.
Kerusakan itu dapat dicegah jika kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya.
Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam, bisa oleh
manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain. Penggunaan sistem
pengumpamaan, peracunan buku, penuangan larutan racuan ke delam lubang rayap,
memberikan lapisan plastic pada lantai dan menempatkan kapur barus pada rak
merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka. Tentusaja
pencegahan yang berhasil akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi
perpustakaan.
Berikut ini adalah rumusan tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan adalah:
1. Mencegahan kerusakan karena faktor lingkungan
a. Mencegah kerusakan karena pengaruh temperatur dan kelembapan udara.
Temperatur dan kelembapan udara yang ideal bagi bahanpustaka adalah
20-24 derajat C dan 45-60% RH. Satu-satunya cara untuk mendapatkan
kondisi itu adalah dipasng AC-24 jam sehari selama 7 hari dalam
seminggu.
b. Mencegah kerusakan karena pengaruh cahaya. Cahaya matahari yang
masuk ke dalam ruangan, aik langsung atau pantulan harus dihalangi
dengan gordin atau disaring dengan filter untuk mengurangi radiasi ultra
13. 10 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
violet. Buku-buku tidak boleh diletakan terlalu dekat dengan memperkecil
intensitas cahaya, memperendek waktu pencahayaan dan menghlangkan
radiasi ultra violet dari lampu tersebut dengna memasang filter pada lampu
TL.
c. Mencegah kerusakan karena pencemar dara. Bahan pencemaran udara
seperti gas-gas pencemar, partikel debu dan logam yang merusak kertas
dapat dikurangi denga langkah sebagai berikut: ruang menggunakan AC,
karena di dalam AC selalu tertutup sehingga mengurangi debu; didalam
ruangan dipasang alat pembersihudara (air cleaner) dan menyimpan buku
di dalam kotak pelindung.
d. Mencegah kerusakan karen afaktor biota. Tindakan preventif untuk
mencegah tumbuh dan berkembangnya jamur dan serangga adalah dengan
memeriksa bahan pustaka secara berkala, membersihkan tempat
penyimpanan, menurunkan kelembapan udara dan buku-buku tidak boleh
disusun terlalu rapat pada rak karen akan menghalangi sirkulas udara dan
akan menimbulkan jamur.
e. Mencegah kerusakan karena rak dan lemari yang tidak memenuhi syarat.
Rak dan lemari yang dipakai untuk menyimpan bahna pustaka terbuat dari
bahan anti serangga dan tahan karat. Rak dan lemari ini juga harus sesuai
dengan ukuran bahan pustaka yang akan disimpan.
f. Mencegah kerusakan karena bencana alam. Bhan pustaka yang kehujanan
atau kebanjiran harus segera dikeringkan dalam ruangan hangat. Koleksi
ini tidak boleh dijemur di panasa matahari. Tindakan preventiv untuk
mencegah kebakaran adalah: kabel listrik harus diperiksa secara rutin,
bahna yang mudah terbakar harus dijauhkan dari bahan pustaka, merokok
dilarang keras di dalam ruang perpustakaan, alarm dan alat pemadam api
harus ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau. Alat pemadam
kebakaran ini harus berupa gas karbondioksida, bukan air.
2. Pencegahan kerusakan karena faktor manusia.
14. 11 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Manusia merupakan perusak bahan pustaka yang cukup besar.
Pengaruh ini dapat bersifat tak langsung seperti pencemaran udara atau mutu
kertas yang rendah yang dihasilkan oleh industri kertas yang rendah yang
dihasilkan oleh industri kertas dan dapat bersifat langsung seperti kebakaran,
kecurian, dan salah penanganan. Kerusakan lain pada bahan pustaka adalah
rendahnya standar mutu penjilidan. Teknologi tiggi seperti penggunaan AC
yang tidak kontinu malah akan mempercepat kerusakan bahan pustaka.
Pelaksanaan fotokopi yang tidak benar juga akan merusak bahan pustaka.
Teknik penanganan yang slah sudah dapat menimbulkan kerusakan fisik.
Sedangkan salah pengolahan seperti menyimpan bahan pustaka pada tempat
yang mengandung resik, tidak dibersihkan sevara berkala akan menimbulkan
kesukasan fisik karena kotor dan bahan pustaka yang kotor yang akan disuaki
dengan jamur dan serangga. Kerusakan fatal adalah karena lalai dalam
persiapan nencana aalm. Yang tidak lkalh pentinggnya dari program
pelastarian bahan putaka adalah keamanan dari pencurian dan
perusakan(vandalisme). Prosedur pengamanan dapat dilakukan dengan cara
pengawasan dalam ruang baca, pemeriksaaan tas, pemasangan detektor pada
pintu ruang baca dan lain-lain.
Agar bahan pustaka bebas penyakit, kuma, serangga, jamur, dan lainnya, bahan
pustaka perlu diasapkan denga bahn kimia tertentu yang disebut dengan “fumigasi”.
Dalam mengadakan fumigasi perpustakaan harus menghitungkan jumlah bahan yang
akan difumigasi dan luas ruangan yang diperlukan. Dengan memperhatikan ruang
yang ada maka dipilih pula fumigan yang akan dipergunakan, jeni-jenis fumigan,
jumlah yang diperlukan dan lama fumigasi.
Pustakawan juga harus memperhatikan bahaya dari pemakaian zat-zat kimia
untuk fumigasi. Tidak satupun bahan kimia dapat dipakai tanpa alat pengaman, atau
tanpa supervisis oleh orang yang berpengalaman dalam bidang ini.
Tinta yang digunakan untuk menulis bahan pustaka sangat menentukan apakah
bahan pustaka akan dihlangkan keasamaannya secara basah atau secara kering.
15. 12 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Kalau menggunakan cara basah, harus memerhatikan cara pengeringan bahan
pustaka yang ternyata cukup sukar dan harus hati-hati. Kalau hany asekedar
menggunakan tingkat keasaman kertas dan tidak akan dilaminasi, kiranya cara kering
ini dapat dipergunakan dengan jangka waktu enam bulan, sampai bahan pustaka
yang dimaksud sudah berkurang tingkat keasamannya dan dijamin lebih awet
Setelah kertas dihilangkan atau dikurangi tingkat keasamannya, maka untuk
memperpanjang umur dari bahan pustaka itu sendiri perlu dilakukan pelapisan atau
laminasi, terutama pada bahan pustaka yang mudah robek atau yang sudah lapuk
sehingga menjadi tampak kuat dan utuh kembali, dengan cara manula atau dengan
menggunakan mesin.
Pertimbangna yang perlu dilakukan dalam melakukan proses laminasi adalah
bahan pustaka tersebut ahrus bersih dan dikurangi tingkat keasamannya. Cara lain
yang dapat digunakan selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah
satu melindungi kertasdari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus
diperhatikan dalam proses enkapsulasi adalah kertas harus kering, bersih dan bebas
asam.
D. Perbaiakn Dokumen dan Restorasi
Sebagai pustakawan kita harus dapat memperbaiki dokumen yang rusak baik
itu kerusakan kecil atuapun kerusakan berat. Perpustakaan sebaiknya mempunyai
ruang khusus dalam melakuan proses restorasi ini. mengganti buku yang rusak
total, menjlid kembali dan mengencangkan kembali penjilidan yang kendur
adalah pekertaan yang harus dikuasai oleh resolator. Berbagai macam kerusakan
dapat saja terjadi, maka dariitu pustakawan harus bisa melakukan proses
restorasi, dan tidak lupa menyiapkan peralatan serta bahan untuk melakukan
proses restorasi.
E. Pelestarian Nilai Informasi
Dua hal yang penting dalam pelestarian, yaitu pelestarian bentuk fisik bahan
pustaka yang diselenggrakan dengan penguranga tingkat keasaman, pembuatan
aminasi, dan enkapsulasi dan sebagainya. Yang kedua adalah pelestarian nilai
informasi bahan pustaka dengan mengalih bentuk. Informasi tidak hilang
16. 13 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
meskipun bentuk kemasan diubah dari kertas menjadi bentuk digital, seperti
bentuk mikro, video disk, ataupun elektromagnetik.
Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan diperpustakaan dan juga
melestarikan informasi dari buku-buku yang sudah lepuk, maka diperlukana juga
alih bnetuk dokumen. Biasanya dilakukan dengan mengubah bentuk ke dalam
bentuk mikro. Kelebihan dari bentuk mikro adalah: hemat ruang, aman dari
pencurian, mudah diproduksi dan murah, mudah diakses akurat dan ekonomis.
Kekurangannya adalah harus memakai alat bantu baca(micro reader) dan
pencetak (micro printer) yang harganya cukup mahal dan selalu berubah mutu
serta semakin mahalnya alat bca menjadi kendala bagi perpustakaan. Dan akan
mengurangi kenyamanan pembaca. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
membuat hard copy yan gdapat dibaca dan dibawa sekehendak pembaca.
Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah direkam di
dalam CD-ROM tdak dapat dihapus atau ditambah pemakai, tetapi hanya dapat
dibaca saja oleh pemakai.
Beberapa keunggulan CD-ROM:
1. Merupakan sarana penyimpanan informasiberkapasitas tinggi
2. Memudahkan penelusuran literatur
3. Tahan terhadap gangguna elektro magnetik
4. Dengan adanya CD-ROMmemudahkan pembuatan katalog
5. Mempercepat penerbitan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17. 14 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Dokumen atau bahan pustaka merupakan sala satu unsur penting dalam sistem
pusat dokumentasi dan iformasi, sehingga perelu dilakukan sustu pemeliharaan
dokumentasi atau pelestarian agar dokumentasi tidak mengalami kerusakan.Terdapat
beberap faktor yang menyebakan kerusakan bahan pustaka yaitu diantaranya faktor
alam; faktor serangga; dan faktor manusia.
B. Saran
Dalam pelaksanaannya diharapkan perpustakaan dapat merawat perpustakaan
yang ada dan apabila terdapat bahan pustaka yang mengalami keusakan maka
perpustakaan dapat melakukan kegiatan preservasi , restorasi dan konservasi.
18. 15 | F a k t o r P e r u s a k B a h a n P u s t a k a
Daftar Pustaka
Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Menejemen dan Tata
Kerja . Jakarta : Grasindo.
Kathpalia, Yash Pal. (1973). Conservation and Restoration of Archip Material. Paris :
United Nation.
Martoatmodjo, Karmidi. (1999). Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Massofa.(2009). “Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka dan Latar Belakang
Sejaraahnya”. Diakses pada tanggal 25 Febuari 2014, dari
http://pustaka.uns.ac.id/2009/1203/opt=1001&menu=news&option=detail&nid=9
Muhammadin, Razak,dkk. (1992). Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta:
Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka.
Purwono. (2010). Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Razak, Muhammadin, dkk. (1992). Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta :
Yayasan Ford dan Program Pelestarian Bahan Pustaka.