Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus, kegiatan belajar, uraian materi, dan format penilaian terkait dengan prosedur perawatan infus."
Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan perawatan. Terdapat dua jenis tindakan keperawatan yaitu tindakan mandiri dan kolaborasi. Implementasi memerlukan pertimbangan individualitas pasien, keterlibatannya, dan pencegahan komplikasi serta peningkatan kesehatannya. Ada tiga tipe implementasi yaitu kognitif, interpersonal, dan teknis. Prinsip pelaksanaan implementasi keperawatan melip
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, alasan pentingnya, prinsip, cara melakukan, jenis, dan hambatan pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang merupakan proses pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu guna mencapai tujuan organisasi secara lebih efisien dan mengembangkan kompetensi karyawan. Terdapat dua jenis pendelegasian yaitu pen
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus, kegiatan belajar, uraian materi, dan format penilaian terkait dengan prosedur perawatan infus."
Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan perawatan. Terdapat dua jenis tindakan keperawatan yaitu tindakan mandiri dan kolaborasi. Implementasi memerlukan pertimbangan individualitas pasien, keterlibatannya, dan pencegahan komplikasi serta peningkatan kesehatannya. Ada tiga tipe implementasi yaitu kognitif, interpersonal, dan teknis. Prinsip pelaksanaan implementasi keperawatan melip
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, alasan pentingnya, prinsip, cara melakukan, jenis, dan hambatan pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang merupakan proses pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu guna mencapai tujuan organisasi secara lebih efisien dan mengembangkan kompetensi karyawan. Terdapat dua jenis pendelegasian yaitu pen
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pasien.
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Evaluasi tindakan keperawatan keluarga dilakukan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dapat berupa formatif maupun sumatif dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, redemonstrasi, atau studi dokumentasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah perlu modifikasi atau terminasi tindakan keperawatan.
Teks tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan dan terdiri dari 3 poin utama:
1. Definisi berpikir kritis sebagai komponen penting dari tanggung jawab profesional dan asuhan keperawatan profesional
2. Karakteristik berpikir kritis meliputi rasional, skeptis konstruktif, otonomi, kreatif, adil, dan dapat dipercaya
3. Model berpikir kritis meliputi total recall, habits, inquiry, new ideas
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena yaitu infus lanjut, infus berulang, dan pemberian secara bolus. Dokumen juga menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat intravena seperti kecepatan pemberian, kompatibilitas cairan dan obat, serta reaksi tubuh terhadap obat intravena.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses keperawatan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan diagnosa, rencana, dan pelaksanaan tindakan. Terdapat beberapa komponen evaluasi seperti kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan fisik yang dinilai berdasarkan kriteria dan standar. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai, sebagian tercapai, atau belum tercapai sehing
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dalam proses keperawatan, termasuk definisi, jenis, dan proses evaluasi. Proses evaluasi meliputi identifikasi kriteria hasil, pengumpulan data, pembandingan data dengan kriteria hasil, hubungan dengan tindakan keperawatan, dan kesimpulan status masalah beserta tindakan lanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pasien.
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Evaluasi tindakan keperawatan keluarga dilakukan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dapat berupa formatif maupun sumatif dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, redemonstrasi, atau studi dokumentasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah perlu modifikasi atau terminasi tindakan keperawatan.
Teks tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan dan terdiri dari 3 poin utama:
1. Definisi berpikir kritis sebagai komponen penting dari tanggung jawab profesional dan asuhan keperawatan profesional
2. Karakteristik berpikir kritis meliputi rasional, skeptis konstruktif, otonomi, kreatif, adil, dan dapat dipercaya
3. Model berpikir kritis meliputi total recall, habits, inquiry, new ideas
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena yaitu infus lanjut, infus berulang, dan pemberian secara bolus. Dokumen juga menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat intravena seperti kecepatan pemberian, kompatibilitas cairan dan obat, serta reaksi tubuh terhadap obat intravena.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses keperawatan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan diagnosa, rencana, dan pelaksanaan tindakan. Terdapat beberapa komponen evaluasi seperti kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan fisik yang dinilai berdasarkan kriteria dan standar. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai, sebagian tercapai, atau belum tercapai sehing
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dalam proses keperawatan, termasuk definisi, jenis, dan proses evaluasi. Proses evaluasi meliputi identifikasi kriteria hasil, pengumpulan data, pembandingan data dengan kriteria hasil, hubungan dengan tindakan keperawatan, dan kesimpulan status masalah beserta tindakan lanjutan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keperawatan yang mencakup pengertian, tujuan, kegiatan dalam diagnosis keperawatan seperti menentukan prioritas masalah, kriteria hasil, merumuskan rencana tindakan, dan menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang proses perencanaan keperawatan mulai dari penilaian, diagnosis, perumusan tujuan dan rencana tindakan, hing
Implementasi dan Evaluasi Asuhan keperawatan Keluarga 2023.pptxEskaRiyanti
Evaluasi asuhan keperawatan keluarga meliputi penilaian terhadap implementasi rencana keperawatan, pengkajian respon klien, dan penentuan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis. Evaluasi dilakukan secara formatif dan sumatif dengan menggunakan pendekatan SOAPIE dan menilai tingkat kemandirian keluarga. Semua proses didokumentasikan secara lengkap dan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, aspek yang dievaluasi, cara mengukur pencapaian tujuan, jenis evaluasi, kerangka waktu evaluasi, dan contoh format evaluasi.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap pelaksanaan jaminan mutu di fasilitas kesehatan, yang terdiri dari tahap analisis sistem dan supervisi serta tahap pendekatan tim dalam pemecahan masalah. Tahap analisis sistem meliputi cara pelaksanaan analisis, area yang diamati, jumlah sampel, pengumpulan data, pengolahan data, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. Tahap pendekatan tim bertujuan memecahkan masal
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
2. Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien
setelah dilakukan intervensi keperawatan dan mengkaji
ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus
dilakukan untuk menentukan apakah rencana keperawatan
efektif dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan,
merevisi rencana atau menghentikan rencana
keperawatan
3. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila
dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka
perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi
karena beberapa faktor :
a) Tujuan tidak realistis
b) Tindakan keperawatan yang tidak tepat
C) Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi
4. Alasan pentingnya penilaian sebagai berikut :
a) Menghentikan tindakan atau kegiatan yang tidak berguna
b) Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan
c) Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan
d) Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik
keperawatan
6. 1. Evaluasi formatif
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon
pasien segera pada saat atau setelah dilakukan tindakan
keperawatan dan ditulis pada catatan perawatan.
Misal: setelah melakukan injeksi pada pasien saat itu
langsung di evaluasi bagaimana keadaan atau repon pasien
dalam setiap hari
7. 2. Evaluasi sumatif
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa
status kesehatan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis
pada catatan perkembangan
8. Format Dokumentasi Evaluasi
SOAP:
S : Subyektif merupakan keluhan pasien
O : Obyektif: Data hasil pemeriksaan
A : Analisa data
P: Planning: rencana keperawatan selanjutnya
9. Ada tiga kemungkinan hasil evaluasi
1. Tujuan tercapai: jika klien menunjukkan perubahan sesusi standar yang telah
ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian:klien menunjukkan perubahan pada sebagian
kriteria yang telah ditetapkan
3. Tujuan tidak tercapai: klien tidak menunjukkan perubahan pada kriteria yang
telah ditetapkan