Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dalam proses keperawatan, termasuk definisi, jenis, dan proses evaluasi. Proses evaluasi meliputi identifikasi kriteria hasil, pengumpulan data, pembandingan data dengan kriteria hasil, hubungan dengan tindakan keperawatan, dan kesimpulan status masalah beserta tindakan lanjutan.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses keperawatan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan diagnosa, rencana, dan pelaksanaan tindakan. Terdapat beberapa komponen evaluasi seperti kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan fisik yang dinilai berdasarkan kriteria dan standar. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai, sebagian tercapai, atau belum tercapai sehing
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Proses keperawatan merupakan pendekatan sistematis dalam memberikan pelayanan keperawatan yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi guna mengatasi masalah kesehatan klien secara terstruktur dan terorganisir.
Dokumen ini berisi laporan kegiatan kelompok perawat di ruang rawat inap Bedah Saraf selama 4 minggu. Minggu pertama meliputi perencanaan dengan masalah kesulitan menemukan pasien rawat in karena sebagian merupakan pasien operasi dari ruang lain. Minggu kedua dan ketiga meliputi pengelolaan sumber daya manusia, organisasi, dan pemimpinan. Minggu keempat meliputi pengontrolan dengan evaluasi kepuasan pasien dan perawat.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses keperawatan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan diagnosa, rencana, dan pelaksanaan tindakan. Terdapat beberapa komponen evaluasi seperti kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan fisik yang dinilai berdasarkan kriteria dan standar. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai, sebagian tercapai, atau belum tercapai sehing
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Proses keperawatan merupakan pendekatan sistematis dalam memberikan pelayanan keperawatan yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi guna mengatasi masalah kesehatan klien secara terstruktur dan terorganisir.
Dokumen ini berisi laporan kegiatan kelompok perawat di ruang rawat inap Bedah Saraf selama 4 minggu. Minggu pertama meliputi perencanaan dengan masalah kesulitan menemukan pasien rawat in karena sebagian merupakan pasien operasi dari ruang lain. Minggu kedua dan ketiga meliputi pengelolaan sumber daya manusia, organisasi, dan pemimpinan. Minggu keempat meliputi pengontrolan dengan evaluasi kepuasan pasien dan perawat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keperawatan yang mencakup pengertian, tujuan, kegiatan dalam diagnosis keperawatan seperti menentukan prioritas masalah, kriteria hasil, merumuskan rencana tindakan, dan menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang proses perencanaan keperawatan mulai dari penilaian, diagnosis, perumusan tujuan dan rencana tindakan, hing
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi masalah terkait kebutuhan dasar pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pasien.
Implementasi dan Evaluasi Asuhan keperawatan Keluarga 2023.pptxEskaRiyanti
Evaluasi asuhan keperawatan keluarga meliputi penilaian terhadap implementasi rencana keperawatan, pengkajian respon klien, dan penentuan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis. Evaluasi dilakukan secara formatif dan sumatif dengan menggunakan pendekatan SOAPIE dan menilai tingkat kemandirian keluarga. Semua proses didokumentasikan secara lengkap dan akurat.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap pelaksanaan jaminan mutu di fasilitas kesehatan, yang terdiri dari tahap analisis sistem dan supervisi serta tahap pendekatan tim dalam pemecahan masalah. Tahap analisis sistem meliputi cara pelaksanaan analisis, area yang diamati, jumlah sampel, pengumpulan data, pengolahan data, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. Tahap pendekatan tim bertujuan memecahkan masal
Standar praktik keperawatan berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan fokus pada proses pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi terhadap pencapaian tujuan perawatan secara sistematis dan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Standar ini melibatkan pasien dan tim kesehatan dalam seluruh proses perawatan.
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan yang mencakup membangun kesadaran mutu, pembentukan tim jaminan mutu, pembuatan alur kerja dan standar pelayanan, penilaian kepatuhan terhadap standar, penyampaian hasil kegiatan, survei pelanggan, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan supervisi, serta evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi program keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perawat dan mutu pelayanan dengan cara mengumpulkan data, menganalisis capaian program, memberikan umpan balik, serta mengambil tindakan perbaikan.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keperawatan yang mencakup pengertian, tujuan, kegiatan dalam diagnosis keperawatan seperti menentukan prioritas masalah, kriteria hasil, merumuskan rencana tindakan, dan menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang proses perencanaan keperawatan mulai dari penilaian, diagnosis, perumusan tujuan dan rencana tindakan, hing
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi masalah terkait kebutuhan dasar pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pasien.
Implementasi dan Evaluasi Asuhan keperawatan Keluarga 2023.pptxEskaRiyanti
Evaluasi asuhan keperawatan keluarga meliputi penilaian terhadap implementasi rencana keperawatan, pengkajian respon klien, dan penentuan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis. Evaluasi dilakukan secara formatif dan sumatif dengan menggunakan pendekatan SOAPIE dan menilai tingkat kemandirian keluarga. Semua proses didokumentasikan secara lengkap dan akurat.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap pelaksanaan jaminan mutu di fasilitas kesehatan, yang terdiri dari tahap analisis sistem dan supervisi serta tahap pendekatan tim dalam pemecahan masalah. Tahap analisis sistem meliputi cara pelaksanaan analisis, area yang diamati, jumlah sampel, pengumpulan data, pengolahan data, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. Tahap pendekatan tim bertujuan memecahkan masal
Standar praktik keperawatan berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan fokus pada proses pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi terhadap pencapaian tujuan perawatan secara sistematis dan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Standar ini melibatkan pasien dan tim kesehatan dalam seluruh proses perawatan.
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan yang mencakup membangun kesadaran mutu, pembentukan tim jaminan mutu, pembuatan alur kerja dan standar pelayanan, penilaian kepatuhan terhadap standar, penyampaian hasil kegiatan, survei pelanggan, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan supervisi, serta evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi program keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perawat dan mutu pelayanan dengan cara mengumpulkan data, menganalisis capaian program, memberikan umpan balik, serta mengambil tindakan perbaikan.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
5 EVALUASI-2.ppt
1.
2. Definisi
• Evaluasi : sebuah aktivitas yang direncanakan, terus menerus &
mempunyai tujuan, dimana klien dan perawat menentukan :
1. kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan
2. keefektifan rencana asuhan keperawatan
• Evaluasi merupakan aspek penting dalam proses keperawatan krn pada
tahap inilah akan ditarik kesimpulan apakah implementasi keperawatan
DIHENTIKAN, DILANJUTKAN atau DIUBAH.
Evaluasi Formatif vs Sumatif :
Ev. Formatif : evaluasi yg dilakukan segera setelah
melakukan Implementasi keperawatan (evaluasi tindakan)
Ev. Sumatif : evaluasi yg dilakukan sesuai dengan kriteria
waktu yg ditentukan diperencanaan
Evaluasi bisa : ONGOING, INTERMITEN atau TERMINAL
3. Definisi . . .
• Evaluasi ONGOING : dilakukan selama atau segera setelah
Implementasi keperawatan, shg memungkinkan perawat untuk
melakukan modifikasi tindakan.
• Evaluasi INTERMITEN : dilaksanakan dengan interval tertentu ( 48 jam,
72 jam atau 1 minggu), menunjukkan perpanjangan kemajuan thd
pencapaian tujuan dan memungkinkan perawat memperbaiki atau
memodifikasi rencana tindakan yg diperlukan.
• Evaluasi TERMINAL : menunjukkan kondisi klien pada saat akan
pulang, yg mencakup status pencapaian tujuan dan evaluasi thd
kemampuan klien dlm merawat diri sendiri dan perawatan selanjutnya
(follow up care).
4. Maksud dan Kegiatan
Pengkajian
Diagnosa
Evaluasi :
• Pengumpulan data terkait
Kriteria Hasil
• Membandingkan data
dengan Kriteria Hasil
• Menghubungkan tind.
keperawatan dgn KH
• Tarik kesimpulan ttg
status masalah
• Lanjutkan, modifikasi atau
Hentikan tind.
Perencanaan
Implementasi
5. Hubungan Evaluasi Dgn Tahap Proses Keperawatan Lain
• Evaluasi tergantung pada keefektifan langkah-langkah proskep
sebelumnya.
• Pengkajian dan Evaluasi dapat overlap.
• Pengkajian harus akurat dan lengkap shg perawat dpt merumuskan Dx.
Keperawatan yg tepat dan KH yang diharapkan.
• KH harus dibuat dalam bentuk perilaku nyata jika yg diharapkan
adalah respon klien.
• Tanpa Implementasi maka tidak ada yang bisa dievaluasi.
6. Proses Evaluasi
• Identifikasi KH (indikator) yang diharapkan, yg akan digunakan
perrawat mengukur pencapaian tujuan (langkah ini sdh dilakukan di
tahap Perencanaan).
• Kumpulkan data yang terkait dengan KH (indikator).
• Bandingkan data dengan KH dan nilai apakah KH telah tercapai.
• Hubungkan tindakan keperawatan dengan tujuan dan KH
• Tarik kesimpulan tentang status masalah klien
• Lanjutkan, modifikasi atau hentikan
7. Proses Evaluasi . . .
Identifikasi KH (indikator) yang diharapkan
• KH dirumuskan pada tahap Perencanaan sebagai indikator yg digunakan
untuk mengevaluasi respon klien terhadap asuhan keperawatan.
• KH mempunyai 2 tujuan :
1. Menentukan jenis data yang perlu
dikumpulkan untuk evaluasi
2. Memberikan standar terkait data yg
dievaluasi.
Contoh :
- klien dapat minum tidak kurang dari 2500 cc sehari
- Output urin seimbang dengan intake cairan
- Urin residual kurang dari 100 cc
8. Proses Evaluasi . . .
Mengumpulkan data terkait KH (indikator)
• Dengan menggunakan KH yg SMART sebagai panduan, perawat
mengumpulkan data (Subyektif & Obyektif) shg kesimpulan dpt
diambil apakah tujuan telah tercapai atau belum.
• Beberapa data membutuhkan interpretasi
Contoh : Nyeri, harus diperkuat dengan data
subyektif (PQRST) atau data Obyektif
(gelisah berkurang, N menurun, expresi
wajah tenang)
Data harus di catat secara akurat
9. Proses Evaluasi . . .
Membandingkan data dengan KH
Apabila proses 1 dan 2 sudah dilakukan dgn efektif maka akan lebih
mudah untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai/tidak.
Klien dan perawat berperan penting pada proses ini.
Kesimpulan yg kemungkinan diambil :
1. Tujuan tercapai / masalah teratasi : apabila
respon klien (data) dan KH sama
2. Tujuan tercapai sebagian / masalah teratasi
sebagian : apabila tujuan jangka pendek tercapai, tp
tujuan jangka panjang tidak tercapai atau hanya
sebagian KH (data) yg tercapai.
3. Tujuan tidak tercapai / Masalah tidak (belum) teratasi :
apabila KH (data) yg diharapkan tidak/belum tercapai.
10. Proses Evaluasi . . .
Menghubungkan tindakan keperawatan dengan tujuan dan KH
Tentukan apakah tindakan keperawatan mempunyai hubungan KH
Penting : perawat tidak boleh berasumsi bahwa implementasi
keperawatan merupakan penyebab atau satu-satunya faktor yg
menghasilkan masalah teratasi, teratasi sebagian atau tidak teratasi.
Contoh : Tujuan Penyembuhan luka baik dan tidak terjadi infeksi
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam dengan
KH : jahitan luka baik dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Tp ternyata
setelah dikaji ulang dalam waktu 5x24 jam, ditemukan tanda infeksi.
Ini dpt terjadi bukan hanya krn perawatan luka yg baik oleh
perawat, tp mungkin didukung oleh nutrisi yang adekuat yang
dikonsumsi klien.
11. Proses Evaluasi
Tarik kesimpulan tentang status masalah
• Perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian tujuan untuk
menentukan apakah tindakan keperawatan efekktif dalam
mengatasi, mengurangi atau mencegah masalah klien.
• Kesimpulan dapat berupa :
1. Masalah Aktual yg dirumuskan pada Dx. Keperawatan
teratasi, shg tindakan untuk masalah tsb dihentikan,
2. Masalah Resiko yg dirumuskan pada Dx. Keperawatan
dapat dicegah, namun fakto resiko masih ada, shg
tindakan keperawatan untuk masalah tersebut masih
dilanjutkan.
3. Masalah Aktual masih ada, walaupun sebagian KH
telah tercapai, sehingga tindakan keperawatan tetap
harus dilanjutkan.
12. Proses Evaluasi
Tarik kesimpulan tentang status masalah
• Apabila masalah teratasi sebagian atau tidak teratasi
2 kesimpulan dapat di tarik, yaitu :
1. Rencana Asuhan keperawatan direvisi. Revisi
dpt dilakukan pd pengkajian, merumuskan
diagnosa, perencanaan & implementasi.
2. Rencana asuhan Keperawatan tidak perlu di
revisi, krn memang klien / masalah tsb
membutuhkan waktu yg lebih lama untuk
dapat teratasi.
13. Proses Evaluasi
Tarik kesimpulan tentang status masalah
• Pada Dx. Kep. Aktual, pernyataan Analisa (A)
pada SOAP : Masalah teratasi atau masalah
teratasi sebagian atau masalah tidak/belum
teratasi
• Pada Dx. Kep. Resiko & Posibel, pernyataan
Analisa (A) pada SOAP : masalah masih
resiko/posibel atau masalah menjadi aktual.
• Pada Dx. Kep. Sindroma dan Wellness,
pernyataan tergantung pada Dx. Kep. nya.
14. Proses Evaluasi
Melanjutkan, memodifikasi atau menghentikan Tindakan
Masalah Teratasi : hentikan tindakan keperawatan.
Masalah Teratasi Sebagian : lanjutkan / modifikasi tindakan keperawatan :
(harus ditulis tindakan apa yg dilanjutkan / dimodifikasi)
Masalah Masih Resiko : lanjutkan / modifikasi tindakan keperawatan : (harus
ditulis tindakan apa yg dilanjutkan / dimodifikasi)
Masalah menjadi Aktual : rumuskan Dx. Keperawatan dan Rencana asuhan
keperawatan yang baru.
Masalah Tidak Teratasi : lanjutkan / modifikasi tindakan keperawatan :
(harus ditulis tindakan apa yg dilanjutkan / dimodifikasi)
Muncul Masalah Baru : jika data yang diperoleh menunjukkan
perkembangan masalah baru, shg perawat hrs merumuskan rumuskan Dx.
Keperawatan dan Rencana asuhan keperawatan yang baru.
15. APLIKASI
N
o
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Rencana
Tindakan /
Intervensi
1. Tidak efektifnya
jalan nafas
dengan Sekresi paru
yang kental, yang
ditandai dengan :
S : “sesak nafas”,
O : - klien tidak dpt
batuk
efektif,
- ronchi (+/+),
- klien tampak sesak,
- TTV : TD=90/60,
N=80X/menit,
R=35X/mnit,
S=37,5,
- sianosis (+).
Sekresi paru dapat dikeluarkan
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
dengan Kriteria Hasil :
S : “tidak sesak”
O : - klien dpt batuk
efektif
- ronchi berkurang
/hilang
- tampak sesak berkurang
- TTV dlm batas N
- sianosis (-)
- Auskultasi suara
napas
- Ajarkan klien
batuk efektif
- Lakukan postural
drainase dgn
perkusi setiap 3
jam
- Rubah posisi klien
setiap 2 jam
- Tingkatkan
asupan cairan
- Kolaborasi terapi
O2 masker dgn
16. Catatan keperawatan
No
Dx
Tanggal&Jam Tindakan
Paraf dan Nama
Jelas
1. Kamis, 24 Maret 2022
08.00
08.15
Melakukan postural drainase
R: Pasien mengatakan sesak
berkurang
H: Ronchi berkurang
Mengajarkan batuk efektif
R: Pasien dapat batuk efektif
H: suara napas vesikuler
Dst.
17. APLIKASI
No
Dx.
Waktu
(Hari, Tanggal,
Perkembangan
(S , O, A, P)
Paraf dan
Nama Jelas
1. Selasa, 24 Maret 2022
Pk. 13.00.
S : - klien mengatakan sudah tidak sesak lagi
O : - klien tampak dpt batuk
efektif (sekret keluar saat batuk)
- Auskultasi : ronchi hilang (-/-)
- klien tampak tidak sesak lagi
- TTV : TD=110/80 mmHg, N=80x/menit
R=24x/menit, S= 37°C
- sianosis (-)
A : masalah teratasi
P : Hentikan Tindakan
Catatan Perkembangan