10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...
MASA DEPAN BERKELANJUTAN
1.
2. Industri modern memberikan kemakmuran
material yang tak tertandingi sepanjang
sejarah, namun juga menciptakan ancaman-
ancaman lingkungan yang menakutkan untuk
generasi mendatang.
3. Dimensi Polusi dan Penyusutan Sumber Daya
Polusi Udara
- Pemanasan Global
- Penyusutan Ozon
- Hujan Asam
- Racun Udara
- Menurunnya Kualitas Udara.
7. Penyusutan Bahan Bakar Fosil dan Mineral
• Batubara
• Gas
• Minyak
• Tembaga
• Mercuri
• Aluminium
8. The Ethics of Pollution Control
• Echological Ethics
• Environment Rights and Absolute Bans
• Market and Partial Control
• Private Cost and Social Cost
• Remedies : The Duties of the Firm
• Justice
• Cost and Benefit
• Social Ecology, Ecofeminism, and The Demand of Caring
9. lembaga bisnis mengabaikan akibat-akibat
kegiatan mereka terhadap lingkungan alam:
– Udara dan air merupakan barang gratis
– Bisnis melihat lingkungan sebagai tak terbatas
• sumbangan polusi dari masing-masing perusahaan
dianggap tidak signifikan
10. Etika Ekologi
• Sebuah etika yang mengklaim bahwa
kesejahteraan non-human secara intrinsik
memiliki nilai tersendiri sehingga manusia
memiliki tugas untuk menghargai dan
mempertahankannya.
implikasi penting bagi aktivitas bisnis yang berpengaruh
pada lingkungan.
11. Etika Ekologi
pandangan yang luas dari etika ekologi mencakup
tugas kita yang tidak hanya pada binatang, tapi juga
tumbuhan. Pandangan lain mengklaim bahwa tidak
hanya mahluk hidup, tapi bahkan spesies alam
seperti danau, sungai, gunung dan bahkan seluruh
“komunitas biotik” punya hak agar integritas,
stabilitas, dan keindahannya “tetap dijaga”.
12. Hak Lingkungan dan Pembatasan
Mutlak
• William Blackstone : Kepemilikan atas lingkungan yang
nyaman tidak hanya sangat diinginkan, namun merupakan
hak bagi setiap manusia.
– manusia punya hak moral untuk memperoleh lingkungan
yang layak
– Hak lingkungan membawa kepada pembatasan mutlak
atas polusi walaupun costnya jauh diatas benefitnya
13. Hak Lingkungan dan Pembatasan
Mutlak
Masalah utama (pandangan blackstone) :
– gagal memberikan petunjuk tentang sejumlah pilihan
yang cukup berat mengenai lingkungan
• Tidak adanya pendekatan yang tepat menjadi sangat
problematik bila biaya untuk mengurangi jumlah polusi
tertentu lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang
akan diperoleh
• kemungkinan pengaruh persyaratan penanganan polusi
terhadap penutupan perusahaan dan hilangnya lapangan
kerja.
Mulai beralih pada metode pengendalian polusi yang berusaha
menyeimbangkan biaya dan keuntungan dari pengendalian polusi dan tidak
menerapkan pelarangan mutlak
14. Market dan Pengendalian Parsial
• Utilitarianisme memberi cara untuk menjawab
pertanyaan yang tidak dijawab oleh teori hak
lingkungan (environmental right).
• Timbulnya Cacat Pasar (market defects)
harga pasar tidak mencerminkan biaya
sesungguhnya dalam proses produksi.
15. Private Cost dan Social Cost
• Private Cost : Biaya yang harus dibayar oleh
seseorang atau perusahaan terkait dengan
sebuah kegiatan ekonomi tertentu
• Eksternal Cost: biaya yang tidak perlu dibayar
oleh pihak yang memproduksi polusi--> karena
adanya polusi
• Social Cost : biaya internal pribadi ditambah
dengan biaya eksternal terkait dengan suatu
kegiatan ekonomi tertentu
16. Private Cost dan Social Cost
Ketika suatu perusahaan mencemari lingkungan,
maka biaya pribadi selalu lebih kecil dari biaya
sosial totalnya
Sangat bermasalah :
Saat private cost tidak sama dengan social cost
maka pasar tidak lagi memberikan harga yang
tepat atas komoditi yang dihasilkan
17. Remedies : The Duties of the firm
Tugas Perusahaan :
Biaya eksternal (polusi) harus dimasukkan
sebagai biaya perusahaan dalam menentukan
harga produk (internalisasi biaya polusi).
Mewajibkan perusahaan sumber polusi untuk
menghentikan polusi dengan memasang alat-
alat pengendali polusi
18. Justice
• Environmental injustice, environmental racism
• Cara Utilitarian konsisten dengan perspektif
justice Biaya eksternal polusi harus
diinternalisasikan
- Keadilan Distributif
- Keadilan Retributif
- Keadilan Kompensatif
19. Principles of justice
• Distributive justice,
Internalisasi polusi bisa menyebabkan pengalihan beban biaya eksternal
dari kaum minoritas dan miskin kepada orang kaya
• Retributive justice, pihak-pihak yang bertanggung jawab dan
memperoleh keuntungan dari sesuatu yang merugikan wajib
menanggung semua beban untuk memperbaikinya
– Biaya pengendalian polusi ditanggung oleh pihak yang menyebabkan polusi dan
yang memperoleh keuntungan darinya (pemegang saham dan konsumen)
• Compensatory justice, Pihak yang dirugikan berhak memperoleh
kompensasi dari pihak-pihak yang mengakibatkan kerugian tersebut.
– Keuntungan pengendalian polusi harus diberikan kepada pihak yang sebelumnya
terkena pengaruh polusi perusahaan ybs.
20. Cost and Benefit
• Biaya pengendalian polusi meningkat seiring dengan
penurunan pada keuntungan pengendali polusi.
• Tingkat pengendalian polusi yang optimal adalah pada
titik perpotongan antara biaya pengendalian polusi
dengan nilai keuntungannya.
• Pendekatan utilitarian dengan analisa biaya dan
keuntungan mengasumsikan bahwa biaya dan
keuntungan untuk menangani polusi bisa dihitung
secara akurat
– Hambatan : ketika melibatkan kerugian terhadap
kesehatan atau jiwa manusia, pengaruh polusi yang
sifatnya tidak pasti (sulit diprediksi)
21. Cost and Benefit
• Pendukung analisa utilitarian biaya dan keuntungan kadang
mengasumsikan jika keuntungan dari suatu teknologi atau
proses produksi lebih tinggi dari biayanya maka secara moral
dibenarkan untuk “memaksa” orang-orang yang menolak agar
melaksanakannya.
melanggar hak moral
• Pandangan lain jika resiko tidak dapat diperkirakan
adalah mungkin pelarangan mutlak atas polusi menjadi
pendekatan yang lebih tepat.
• Maximum Rule of Probability Theory
– Jika resiko tdk dapat diperkirakan, satu-satunya prosedur
adalah dengan mengasumsikan hal paling buruk akan
terjadi dan selanjutnya menetapkan pilihan yang
memungkinkan kita untuk mengetahui kapan hal itu terjadi
22. Cost and Benefit
Beberapa orang berpendapat :
• Prinsip pencegahan (Precautionary principle) adalah
prinsip dimana bahwa jika praktek atau teknologi
membawa risiko yang tidak diketahui dari konsekuensi
bencana dan tidak dapat diubah, tetapi tidak pasti
seberapa besar risikonya, maka praktek harus ditolak
sampai risikonya tidak ada atau tidak signifikan.
23. Ekologi Sosial, Ekofeminisme, dan
Demands of Caring
• Krisis lingkungan berakar dari sistem-sistem hierarki dan
dominasi sosial yang menjadi karakteristik masyarakat.
(Ekologi Sosial)
– apabila pola-pola hierarki dan dominasi tersebut belum berubah
maka kita tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
• Akar dari krisis ekologi yang terjadi ada pada pola dominasi
atas alam yang berkaitan erat dengan praktik-praktik sosial
dan lembaga-lembaga dimana perempuan memiliki posisi
lebih rendah dibandingkan kaum pria(Ekofeminisme)
– Alam tidak boleh dilihat sebagai objek yang harus didominasi,
dikendalikan dan dimanipulasi. kita harus memperluas etika
perlindungan/peduli terhadap alam
24. Conservation
Adalah penghematan atau pembatasan sumber daya untuk
digunakan di masa yang akan datang.
Konservasi selayaknya dilaksanakan karena beberapa alasan:
• Hak generasi masa depan
• Keadilan bagi ‘masa depan’
25. Hak generasi masa depan
Dasar hak bagi generasi masa depan adalah pandangan bahwa generasi masa depan
memiliki hak yang sama atas sumber daya yang terbatas di dunia ini.
Tiga argumen utama yang bertolakbelakang dengan pandangan tersebut:
• Generasi masa depan saat ini tidak ada, dan mungkin takkan pernah ada.
• Jika generasi masa mendatang memiliki hak maka generasi saat ini harus
berkorban untuk masa depan.
• Karena generasi saat ini tidak tahu apa yang menjadi perhatian (interests)
generasi masa depan, maka tidak dapat dikatakan apa hak mereka.
Jika ketiga argumen tersebut benar, maka kemungkinan yang mendorong generasi
saat ini untuk melakukan konservasi bagi generasi mendatang bukan berdasar pada
hak, melainkan pertimbangan aspek moral lain.
26. Keadilan bagi ‘masa depan’
Konservasi berdasarkan keadilan dapat dipahami melalui tiga
pandangan berikut:
• Menurut John Rawls: ‘leave the world no worse than we found it’
• Pada konsep ‘Care Ethic’: ‘leave our children a world no worse than we
received’ - ‘Caring’
• Menurut Attfield: ‘leave the world as productive as we found it’
27. Sustainability
• adalah kapasitas yang dimiliki oleh sesuatu untuk dapat
tetap berfungsi di masa depan.
• adalah pandangan yang mengharuskan kita dapat mengatasi
masalah-masalah lingkungan, sosial, dan ekonomi.
• Environmental sustainability, economic sustainability, dan
social sustainability saling mempengaruhi.
28. Environmental Sustainability menurut Herman Daly
membutuhkan tiga hal yaitu;
• tidak menghabiskan sumber daya yang dapat diperbarui,
lebih cepat dari proses pembaruannya kembali,
• tidak menciptakan polusi lebih tinggi yang tak mampu
diserap oleh lingkungan,
• tidak menghabiskan sumber daya tak terbarukan lebih cepat
dari waktu menemukan penggantinya.
29. • Technology Pessimists mengatakan bahwa ilmu
pengetahuan tidak akan menemukan pengganti untuk
semua sumber daya yang dapat diperbarui. Oleh karenanya
kita harus melakukan konservasi dan mengurangi konsumsi
untuk mencapai sustainability.
• Technology Optimists mengayakan bahwa ilmu pengetahuan
pasti akan menemukan pengganti sehingga sustainability
tidak membutuhkan konservasi maupun pengurangan
konsumsi.
30. Economic Growth
• Menurut E. F. Schumacher jika kita menginginkan generasi
mendatang hidup selayaknya kita sekarang maka kita harus
meninggalkan tujuan dari pertumbuhan ekonomi.
• Model komputer Club of Rome memperkirakan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang kontinyu suatu saat di abad ke 21 akan
menghabiskan sumber daya dan meningkatkan polusi sehingga
sampai pada titik dimana output dari industri, produksi pangan dan
jasa akan menurun sehingga menyebabkan bencana musnahnya
populasi.
• Tingginya tingkat konsumsi energi dan sumberdaya di negara maju
dibandingkan dengan negara berkembang karena kebijakan
pertumbuhan ekonomi memunculkan berbagai pertanyaan terkait
dengan moralitas