Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek bahan ajar, termasuk definisi, fungsi, jenis, kelebihan dan kekurangan bahan ajar cetak, noncetak, dan display. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa bahan ajar adalah sarana pembelajaran yang membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB 3Muhammad Idris
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB 3Muhammad Idris
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Introducing colours completed with pronunciation n interactive quiz. Want more? available in CD PowerPoint . Please visit my blog http://mssrestyshare.wordpress.com or email me at mrsresty@gmail.com
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL JADID
FAKULTAS TARBIYAH
PAITON PROBOLINGGO
E S E N S I
BAHAN AJAR
2. bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instuktur dalam
melaksanakan proses pembelajaran
dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa
tertulis maupun tak tertulis.
National Center For Competency Based Training (2007)
4. bahan ajar merupakan inti
yang ada dalam kegiatan
pembelajaran
- Suharsimi Arikunto -
5. bahan pembelajaran merupakan
salah satu sumber belajar yang berisikan
pesan dalam bentuk-bentuk,
konsep, prinsip, definisi, kontes,
data, fakta, proses, nilai, dan
keterampilan.
- Darwyn Syah -
6. bahan ajar adalah seperangkat sarana
yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi
yang didesain secara sistematis dan menarik
dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan
- Chomsin S. Widodo dan Jasmadi -
7. Ruang Lingkup Bahan Ajar
Judul, mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator dan tempat
Petunjuk belajar
Kompetensi yang akan dicapai
Content atau isi materi pembelajaran
Informasi pendukung
Latihan
Petunjuk kerja
Evaluasi
Respon
8. FUNGSI BAHAN AJAR,
• Membangkitkan minat belajar peserta
didik
• Menjelaskan tujuan pembelajaran
• Menyajikan materi dengan struktur yang
baik
• Memberi kesempatan peserta didik untuk
berlatih dan memberi umpan balik
• Memperhatikan dan menjelaskan hal- hal
yang sulit atau tidak dipahami
• Menciptakan komunikasi dua arah
9. Fungsi bahan ajar menurut pihak yang
memanfaatkan bahan ajar
Bagi Pendidik,
• Menghemat waktu
• Mengubah peran pendidik
• Meningkatkan mutu proses
pembelajaran
• Mengarahkan semua
aktifitas dalam proses
pembelajaran
• Alat evaluasi pencapaian
atau penguasaan hasil
pembelajaran
Bagi Peserta Didik,
• Menjadi pebelajar yang
mandiri
• Belajar kapan saja dan
dimana saja ia kehendaki
• Belajar sesuai kecepatannya
masing masing
• Belajar menurut urutan yang
dipilihnya sendiri
• Mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses
pembelajaran
10. Fungsi bahan ajar menurut strategi
pembelaran yang digunakan
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal,
• satu-satunya sumber informasi
• bahan pendukung proses pembelajaran
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual,
• media utama dalam proses pembelajaran
• alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi
proses peserta didik dalam menggali informasi
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok,
• bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok
• bahan pendukung bahan belajar utama dan dirancang
sedemikian rupa
11. Peranan Bahan Ajar,
• Mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inisiatif
mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya
dalam bahan ajar yang disajikan.
• Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah
dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan
para peserta didik.
• Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap.
• Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran
untuk memotivasi peserta didik.
• Menjadi penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas
praktis.
• Menyajikan bahan/ sarana evaluasi dan remidial yang serasi
dan tepat guna.
- Iskandar Wassid dan Dadang Sunendar -
12. Jenis Bahan Ajar,
• Bahan Ajar pandang (visual) terdiri atas bahan
cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar,
dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
• Bahan Ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,
piringan hitam, dan compact disk audio.
• Bahan Ajar pandang dengar (audio
visual) seperti video compact disk, film.
• Bahan Ajar multimedia interaktif
(interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web
based learning materials).
13. bahan ajar cetak adalah
sejumlah bahan yang disiapkan
dalam kertas, yang dapat
berfungsi untuk keperluan
pembelajaran dan penyampaian
informasi
14. Kelebihan bahan ajar cetak;
• Mudah diperoleh dan dibawa ke mana-mana,
• Mudah dipelajari kapan dan di mana pun,
• Tidak memerlukan alat khusus untuk
menggunakannya,
• Pengirimannya relatif mudah dan murah
dibanding, serta
• Media yang paling canggih untuk
mengembangkan kemampuan siswa untuk
belajar tentang fakta dan prinsip-prinsip umum
serta abstrak dengan menggunakan argumentasi
yang logis.
15. Kekurangan bahan ajar cetak;
• Tidak mampu mempresentasikan gerakan,
• Pemaparan materi cenderung linier,
• Tidak mampu mempresentasikan kejadian secara
berurutan,
• Diperlukan biaya yang tidak sedikit,
• Membutuhkan kemampuan baca yang tinggi dari
pembacanya,
• Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang
mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari
bahan ajar tersebut, serta
• Sulit untuk memberikan umpan balik untuk pertanyaan-
pertanyaan kompleks yang memiliki kemungkinan
banyak jawaban.
16. Kelebihan bahan ajar noncetak
secara umum adalah;
• Dapat menggambarkan gerakan,
keterkaitan, dan memberikan dampak
terhadap topik yang dibahas,
• Dapat dikombinasikan antara gambar
dengan gerakan, serta
• Fleksibel dan mudah diadaptasi.
17. Kekurangan bahan ajar noncetak
secara umum adalah;
• Pada umumnya membutuhkan alat
khusus untuk menggunakannya,
• Tidak kompatibel antarjenis yang ada,
serta
• Aliran informasi yang disampaikan
sangat fixed.
18. Bahan ajar display adalah sarana yang dimanfaatkan untuk
menampilkan gambar, kartun, poster, dan objekobjek 3 dimensi
yang kecil atau material belajar lainnya.
Bahan ajar display adalah bahanbahan atau materi
pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
(Tian Belawati 2003:13)
Bahan ajar display adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
(Muhaimin)
Bahan ajar display adalah isi atau muatan kurikulum
yang harus dipahami oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan
kurikulum.
(Abdul Majid 2007:174)
19. Jenis bahan ajar display,
• Flipchart
• Adhesive
• Chart / Wallchart
• Gambar
• Realia
• Diaroma
20. Kelebihan Bahan Ajar Display;
• Sifatnya konkrit; lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibanding dengan media verbal semata.
• Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan
waktu
• Dapat diletakkan dengan mudah di kelas atau di ruang-
ruang sekolah
• harganya relatif murah
• Dapat dikembangkan sendiri oleh guru yang memiliki
bakat seni dan dapat dikembangkan untuk hampir
semua mata pelajaran.
• Display yang bagus mampu menarik perhatian siswa,
merangsang minat.
• Mampu memperjelas arti, dan mampu
menyederhanakan informasi yang kompleks.
21. Kekurangan Bahan Ajar Display;
• Terlalu kecil untuk dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran, kecuali yang telah
dirancang khusus untuk keperluan itu,
• Jenis bahan ajar display merupakan
media diam, sehingga tidak cocok
untuk mengajarkan halhal yang
berkaitan dengan gerakan