SlideShare a Scribd company logo
eori Keperluan Motivasi McClelland Oleh David C. McClelland
3 jenis keperluan motivasi asas
i) Keperluan terhadap kuasa
ii) Keperluan terhadap penggabungan
iii) Keperluan terhadap pencapaian.
Bekerja untuk capai matlamat. Oleh itu, keperluan terhadap pencapaian adalah sangat penting.
1. Keperluan terhadap kuasa
Orang yang mempunyai keperluan yang tinggi terhadap kuasa begitu memberi perhatian untuk
menjalankan pengaruh dan kawalan. Individu seperti ini mencari kedudukan kepimpinan.
Sifat / Tingkahlaku
1. Mereka adalah ahli bercakap.
2. Lantang bersuara.
3. Keras Kepala.
4. Banyak tuntutan.
5. Mereka gemar mengajar orang.
6. Bercakap di depan umum.
2. Keperluan terhadap Penggabungan
Orang yang mempunyai keperluan yang tinggi terhadap penggabungan selalunya mencapai
kenikmatan dengan dikasihi. Cenderong untuk mengelakkan rasa keciwa daripada disingkir oleh
sesuatu kumpulan sosial.
Sifat / Tingkahlaku
1. Berusaha memelihara hubungan sosial yang baik
2. Menikmati perasaan mesra.
3. Saling memahami.
4. Bersedia untuk menghibur.
5. Membantu orang dalam kesusahan.
6. Menyenangi hubungan ramah dengan orang lain.
3. Keperluan terhadap Pencapaian
Orang dengan keperluan terhadap pencapaian yang tinggi sangat-sangat menginginkan kejayaan
pada masa yang sama teramat khuatir akan kegagalan.
Sifat / Tingkahlaku
1. Mereka mahu dicabar.
2. Menetapkan matlamat yang agak sukar (tetapi bukan mustahil) untuk diri mereka sendiri.
3. Mengambil pendekatan yang realistik terhadap risiko.
4. Lebih kepada penganalisis dan menilai masalah.
5. Lebih gemar memikul tanggungjawab peribadi untuk melaksanakan sesuatu tugas.
6. Menyukai maklumbalas yang tepat dan cepat terhadap prestasi mereka.
7. Seringkali gelisah.
8. Gemar bekerja hingga larut malam.
9. sering kali tidak risau jika gagal (jika benar-benar terjadi)
10. Cenderong untuk melakukan sesuatu seorang diri.
11. Oleh : Hendry
12. Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s Theory of needs) dikembangkan oleh David
McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan
pencapaian (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan
hubungan (need for affiliation).
13. Konsep Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan
hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi.
Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar,
dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berperilaku
sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya, dan kebutuhan
hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan
organisasi.
14. Bagaimana Kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi Perilaku ?
McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil.
Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh
pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia
melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat
disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian.
15. Kebutuhan kekuatan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang
berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah
kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka
bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam
situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan
wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.
16. Kebutuhan ketiga yaitu nAff adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik
dalam lingkungan kerja. Kebutuhan ini ditandai dengan memiliki motif yang tinggi untuk
persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif (dibandingkan kompetitif), dan
menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki dan menunjukkan kombinasi
tiga karakteristik tersebut, dan perbedaan ini juga mempengaruhi bagaimana gaya
seseorang berperilaku.
17. Motivasi pencapaian (n-Acc)
Orang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk pencapaian tidak selalu membuat
seseorang menjadi manager yang baik, terutama pada organisasi-organisasi besar. Hal ini
dikarenakan orang yang memiliki n-Acc yang tinggi cenderung tertarik dengan bagaimana
mereka bekerja secara pribadi, dan tidak akan mempengaruhi pekerja lain untuk bekerja
dengan baik. Dengan kata lain, n-Acc yang tinggi lebih cocok bekerja sebagai wirausaha,
atau mengatur unit bebas dalam sebuah organisasi yang besar (1).
Individu-individu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi sangat termotivasi dengan bersaing
dan menantang pekerjaan. Mereka mencari peluang promosi dalam pekerjaan. Mereka
memiliki keinginan yang kuat untuk umpan balik pada prestasi mereka. Orang-orang seperti
mencoba untuk mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal yang lebih baik. Prestasi
yang tinggi secara langsung berkaitan dengan kinerja tinggi (3)
18. Motivasi kekuasaan (n-Pow)
Individu-individu yang termotivasi oleh kekuasaan memiliki keinginan kuat untuk menjadi
berpengaruh dan mengendalikan. Mereka ingin pandangan dan ide-ide mereka harus
mendominasi dan dengan demikian, mereka ingin memimpin. Individu tersebut termotivasi
oleh kebutuhan untuk reputasi dan harga diri. Individu dengan kekuasaan dan kewenangan
yang lebih besar akan lebih baik dibanding mereka yang memiliki daya yang lebih kecil.
Umumnya, manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya berubah menjadi manajer yang
lebih efisien dan sukses. Mereka lebih tekun dan setia kepada organisasi tempat mereka
bekerja. Perlu untuk kekuasaan tidak harus selalu diambil negatif. Hal ini dapat dipandang
sebagai kebutuhan untuk memiliki efek positif pada organisasi dan untuk mendukung
organisasi dalam mencapai tujuan itu (3)
19. Motivasi hubungan / affiliasi (n-Aff)
Individu-individu yang termotivasi oleh afiliasi memiliki dorongan untuk lingkungan yang
ramah dan mendukung. Individu tersebut yang berkinerja efektif dalam tim. Orang-orang
ingin disukai oleh orang lain. Kemampuan manajer untuk membuat keputusan terhambat jika
mereka memiliki kebutuhan afiliasi tinggi karena mereka lebih memilih untuk diterima dan
disukai oleh orang lain, dan hal ini melemahkan objektivitas mereka. Individu yang memiliki
kebutuhan afiliasi yang tinggi lebih memilih bekerja di lingkungan yang menyediakan
interaksi pribadi yang lebih besar. Orang-orang semacam memiliki kebutuhan untuk berada
di buku-buku yang baik dari semua. Mereka umumnya tidak bisa menjadi pemimpin yang
baik (3)
20. Orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan (n-Pow) dan kebutuhan afiliasi (n-Aff) memiliki
keterkaitan dengan keberhasilan manajerial yang baik. Seorang manajer yang berhasil
memiliki n-Pow tinggi dan n-Aff rendah. Meski demikian, pegawai yang memiliki n-aff yang
kuat yaitu kebutuhan akan afiliasi dapat merusak objektivitas seorang manajer, karena
kebutuhan mereka untuk disukai, dan kondisi ini mempengaruhi kemampuan pengambilan
keputusan seorang manajer. Di sisi lain, n-pow yang kuat atau kebutuhan untuk kekuasaan
akan menghasilkan etos kerja dan komitmen terhadap organisasi, dan individu dengan nPow
tinggi lebih tertarik dengan peran kepemimpinan dan memiliki kemungkinan untuk tidak
fleksibel pada kebutuhan bawahan. Dan terkakhir, orang n-ach yang tinggi yaitu motivasi
pada pencapaian lebih berfokus pada prestasi atau hasil (2).
21. Dukungan Penelitian
Harrel dan Stahl (1984) menguji hubungan antara kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan
kebutuhan afiliasi dengan kepuasan kerja pada pegawai profesional. Temuan penelitian
menemukan bahwa untuk partner dan manajer, kebutuhan afiliasi berkorelasi negatif dengan
kepuasan kerja. Untuk partner dan manajer, pemeriksaan / spesialis pajak tingkat junior dan
konsultan manajemen tingkat junior, kebutuhan power berkorelasi positif dengan kepuasan
kerja. Kepuasan kerja berkorelasi positif dengan maksud untuk tetap dengan perusahaan
mereka saat ini untuk semua tiga kategori. Kebutuhan untuk berprestasi berkorelasi positif
dengan jam bekerja untuk pemeriksa / spesialis pajak tingkat junior, dan dengan penilaian
kinerja perusahaan untuk mitra dan manajer serta audit / pajak spesialis tingkat junior. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa teori McClelland, yang belum pernah diterapkan untuk
menentukan kepuasan kerja, mungkin memberikan penjelasan konseptual tentang mengapa
beberapa orang mengalami kepuasan kerja yang relatif tinggi dalam lingkungan di mana
pekerjaan serupa dengan mereka mengalami kepuasan kerja yang relatif rendah (4)
Lilly, Duffy & Virick, M (2006) menemukan bahwa kebutuhan McClelland bertindak sebagai
anteseden konflik kerja-keluarga, dan bahwa mereka memiliki dampak yang berbeda pada
konflik kerja-keluarga untuk wanita dan pria. (5). Moberg, C.R., Leasher, M (2011) dalam
penelitiannya menemukan bahwa Wiraniaga dari budaya Barat lebih termotivasi oleh
kebutuhan untuk berprestasi, hubungan, dan kekuasaan daripada wiraniaga dari budaya
Timur. (6).
22. Kesimpulan Akhir
Teori motivasi kebutuhan McClelland merupakan salah satu teori motivasi yang secara luas.
teori ini merupakan salah satu teori kebutuhan selain teori hierarki kebutuhan Maslow, ERG,
dan teori dua faktor Herzberg. Menurut Robbins dan Judge (2007:260), dari empat teori
motivasi kebutuhan, teori McClelland adalah teori yang paling banyak mendapatakan
dukungan terutama kaitannya dengan pencapaian dan produktivitas.
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c

More Related Content

What's hot

Pentingnya kepemimpinan
Pentingnya kepemimpinanPentingnya kepemimpinan
Pentingnya kepemimpinan
Abi Muhlies
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Faktor penentu keberhasilan kepemimpinan
Faktor penentu keberhasilan kepemimpinanFaktor penentu keberhasilan kepemimpinan
Faktor penentu keberhasilan kepemimpinan
zahratulhorriyah
 
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokChapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Andi Iswoyo
 
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiBab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Rizkiani Soraya
 
Perilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipPerilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipFinna Kirana
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Yuni Firwinda
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
9elevenStarUnila
 
Hubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawanHubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
RizmaIfatulKhasanah
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 10
Bab 10Bab 10
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI
Aulia Hamunta
 
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Mohamad Noor
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
gunadarma university
 
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerjaOB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
Andi Iswoyo
 
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Mukhrizal Effendi
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
Politeknik ATI Padang
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
ZinedinNV
 

What's hot (20)

Pentingnya kepemimpinan
Pentingnya kepemimpinanPentingnya kepemimpinan
Pentingnya kepemimpinan
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Faktor penentu keberhasilan kepemimpinan
Faktor penentu keberhasilan kepemimpinanFaktor penentu keberhasilan kepemimpinan
Faktor penentu keberhasilan kepemimpinan
 
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokChapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
 
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiBab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
 
Perilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipPerilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - Leadership
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Hubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawanHubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI
 
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerjaOB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
 
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 

Similar to Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c

Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. Clelland
Sulistia Rini
 
Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. Clelland
Sulistia Rini
 
Teori motivasi berprestasi
Teori motivasi berprestasiTeori motivasi berprestasi
Teori motivasi berprestasiFidia Oktarisa
 
Modern teori motivasi
Modern teori motivasiModern teori motivasi
Modern teori motivasi
Sthefanie Parera
 
Chapter 4 konsep motivasi dasar
Chapter 4 konsep motivasi dasarChapter 4 konsep motivasi dasar
Chapter 4 konsep motivasi dasar
Andi Iswoyo
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Lisa Ramadhanty
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Netta Samosir
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
HusnaNimatulUlya1
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Ahmad Fajar
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
Satya Pranata
 
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganPengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Kacung Abdullah
 
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).docARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ElvinaRosa4
 
High Performance Leadership-Day 1 FF REV (1).pptx
High Performance Leadership-Day  1 FF REV (1).pptxHigh Performance Leadership-Day  1 FF REV (1).pptx
High Performance Leadership-Day 1 FF REV (1).pptx
mochammadlampera1
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
Samuel Riwu
 
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi Karyawan
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi KaryawanHubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi Karyawan
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi Karyawan
Risa Umami
 
Program kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptxProgram kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptx
kartikagunawan3
 
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawanHubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
DorchasDwi
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
Zulkarnain Burhanto
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
Syamsuddin Syamsuddin
 
Handout 13 ld
Handout 13 ldHandout 13 ld
Handout 13 ld
dhynamardhinool
 

Similar to Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c (20)

Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. Clelland
 
Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. Clelland
 
Teori motivasi berprestasi
Teori motivasi berprestasiTeori motivasi berprestasi
Teori motivasi berprestasi
 
Modern teori motivasi
Modern teori motivasiModern teori motivasi
Modern teori motivasi
 
Chapter 4 konsep motivasi dasar
Chapter 4 konsep motivasi dasarChapter 4 konsep motivasi dasar
Chapter 4 konsep motivasi dasar
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganPengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
 
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).docARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
ARNIT VENTIS DAELI (makalah).doc
 
High Performance Leadership-Day 1 FF REV (1).pptx
High Performance Leadership-Day  1 FF REV (1).pptxHigh Performance Leadership-Day  1 FF REV (1).pptx
High Performance Leadership-Day 1 FF REV (1).pptx
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
 
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi Karyawan
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi KaryawanHubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi Karyawan
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi Karyawan
 
Program kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptxProgram kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptx
 
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawanHubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
 
Handout 13 ld
Handout 13 ldHandout 13 ld
Handout 13 ld
 

More from annaliew

Maksud intrapersonal
Maksud intrapersonalMaksud intrapersonal
Maksud intrapersonal
annaliew
 
Latihan 2 teori atribusi
Latihan 2    teori  atribusiLatihan 2    teori  atribusi
Latihan 2 teori atribusiannaliew
 
Resis
ResisResis
Resis
annaliew
 
Kolaj
KolajKolaj
Kolaj
annaliew
 
Pembentangan
PembentanganPembentangan
Pembentangan
annaliew
 
Latihan pendidikan seni visual
Latihan pendidikan seni visualLatihan pendidikan seni visual
Latihan pendidikan seni visual
annaliew
 
penulisan dapatan kajian 4 jurnal
penulisan dapatan kajian 4 jurnalpenulisan dapatan kajian 4 jurnal
penulisan dapatan kajian 4 jurnal
annaliew
 
Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01
Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01
Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01
annaliew
 
Teori teori motivasi
Teori  teori motivasiTeori  teori motivasi
Teori teori motivasi
annaliew
 

More from annaliew (9)

Maksud intrapersonal
Maksud intrapersonalMaksud intrapersonal
Maksud intrapersonal
 
Latihan 2 teori atribusi
Latihan 2    teori  atribusiLatihan 2    teori  atribusi
Latihan 2 teori atribusi
 
Resis
ResisResis
Resis
 
Kolaj
KolajKolaj
Kolaj
 
Pembentangan
PembentanganPembentangan
Pembentangan
 
Latihan pendidikan seni visual
Latihan pendidikan seni visualLatihan pendidikan seni visual
Latihan pendidikan seni visual
 
penulisan dapatan kajian 4 jurnal
penulisan dapatan kajian 4 jurnalpenulisan dapatan kajian 4 jurnal
penulisan dapatan kajian 4 jurnal
 
Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01
Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01
Pembentanganulasanjurnal 150402104659-conversion-gate01
 
Teori teori motivasi
Teori  teori motivasiTeori  teori motivasi
Teori teori motivasi
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c

  • 1. eori Keperluan Motivasi McClelland Oleh David C. McClelland 3 jenis keperluan motivasi asas i) Keperluan terhadap kuasa ii) Keperluan terhadap penggabungan iii) Keperluan terhadap pencapaian. Bekerja untuk capai matlamat. Oleh itu, keperluan terhadap pencapaian adalah sangat penting. 1. Keperluan terhadap kuasa Orang yang mempunyai keperluan yang tinggi terhadap kuasa begitu memberi perhatian untuk menjalankan pengaruh dan kawalan. Individu seperti ini mencari kedudukan kepimpinan. Sifat / Tingkahlaku 1. Mereka adalah ahli bercakap. 2. Lantang bersuara. 3. Keras Kepala. 4. Banyak tuntutan. 5. Mereka gemar mengajar orang. 6. Bercakap di depan umum. 2. Keperluan terhadap Penggabungan Orang yang mempunyai keperluan yang tinggi terhadap penggabungan selalunya mencapai kenikmatan dengan dikasihi. Cenderong untuk mengelakkan rasa keciwa daripada disingkir oleh sesuatu kumpulan sosial. Sifat / Tingkahlaku 1. Berusaha memelihara hubungan sosial yang baik 2. Menikmati perasaan mesra. 3. Saling memahami. 4. Bersedia untuk menghibur.
  • 2. 5. Membantu orang dalam kesusahan. 6. Menyenangi hubungan ramah dengan orang lain. 3. Keperluan terhadap Pencapaian Orang dengan keperluan terhadap pencapaian yang tinggi sangat-sangat menginginkan kejayaan pada masa yang sama teramat khuatir akan kegagalan. Sifat / Tingkahlaku 1. Mereka mahu dicabar. 2. Menetapkan matlamat yang agak sukar (tetapi bukan mustahil) untuk diri mereka sendiri. 3. Mengambil pendekatan yang realistik terhadap risiko. 4. Lebih kepada penganalisis dan menilai masalah. 5. Lebih gemar memikul tanggungjawab peribadi untuk melaksanakan sesuatu tugas. 6. Menyukai maklumbalas yang tepat dan cepat terhadap prestasi mereka. 7. Seringkali gelisah. 8. Gemar bekerja hingga larut malam. 9. sering kali tidak risau jika gagal (jika benar-benar terjadi) 10. Cenderong untuk melakukan sesuatu seorang diri. 11. Oleh : Hendry 12. Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s Theory of needs) dikembangkan oleh David McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan pencapaian (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation). 13. Konsep Teori Kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi. Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya, dan kebutuhan hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan organisasi. 14. Bagaimana Kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi Perilaku ? McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian. 15. Kebutuhan kekuatan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah
  • 3. kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif. 16. Kebutuhan ketiga yaitu nAff adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik dalam lingkungan kerja. Kebutuhan ini ditandai dengan memiliki motif yang tinggi untuk persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif (dibandingkan kompetitif), dan menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi. McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki dan menunjukkan kombinasi tiga karakteristik tersebut, dan perbedaan ini juga mempengaruhi bagaimana gaya seseorang berperilaku. 17. Motivasi pencapaian (n-Acc) Orang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk pencapaian tidak selalu membuat seseorang menjadi manager yang baik, terutama pada organisasi-organisasi besar. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki n-Acc yang tinggi cenderung tertarik dengan bagaimana mereka bekerja secara pribadi, dan tidak akan mempengaruhi pekerja lain untuk bekerja dengan baik. Dengan kata lain, n-Acc yang tinggi lebih cocok bekerja sebagai wirausaha, atau mengatur unit bebas dalam sebuah organisasi yang besar (1). Individu-individu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi sangat termotivasi dengan bersaing dan menantang pekerjaan. Mereka mencari peluang promosi dalam pekerjaan. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk umpan balik pada prestasi mereka. Orang-orang seperti mencoba untuk mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal yang lebih baik. Prestasi yang tinggi secara langsung berkaitan dengan kinerja tinggi (3) 18. Motivasi kekuasaan (n-Pow) Individu-individu yang termotivasi oleh kekuasaan memiliki keinginan kuat untuk menjadi berpengaruh dan mengendalikan. Mereka ingin pandangan dan ide-ide mereka harus mendominasi dan dengan demikian, mereka ingin memimpin. Individu tersebut termotivasi oleh kebutuhan untuk reputasi dan harga diri. Individu dengan kekuasaan dan kewenangan yang lebih besar akan lebih baik dibanding mereka yang memiliki daya yang lebih kecil. Umumnya, manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya berubah menjadi manajer yang lebih efisien dan sukses. Mereka lebih tekun dan setia kepada organisasi tempat mereka bekerja. Perlu untuk kekuasaan tidak harus selalu diambil negatif. Hal ini dapat dipandang sebagai kebutuhan untuk memiliki efek positif pada organisasi dan untuk mendukung organisasi dalam mencapai tujuan itu (3) 19. Motivasi hubungan / affiliasi (n-Aff) Individu-individu yang termotivasi oleh afiliasi memiliki dorongan untuk lingkungan yang ramah dan mendukung. Individu tersebut yang berkinerja efektif dalam tim. Orang-orang ingin disukai oleh orang lain. Kemampuan manajer untuk membuat keputusan terhambat jika mereka memiliki kebutuhan afiliasi tinggi karena mereka lebih memilih untuk diterima dan disukai oleh orang lain, dan hal ini melemahkan objektivitas mereka. Individu yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi lebih memilih bekerja di lingkungan yang menyediakan
  • 4. interaksi pribadi yang lebih besar. Orang-orang semacam memiliki kebutuhan untuk berada di buku-buku yang baik dari semua. Mereka umumnya tidak bisa menjadi pemimpin yang baik (3) 20. Orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan (n-Pow) dan kebutuhan afiliasi (n-Aff) memiliki keterkaitan dengan keberhasilan manajerial yang baik. Seorang manajer yang berhasil memiliki n-Pow tinggi dan n-Aff rendah. Meski demikian, pegawai yang memiliki n-aff yang kuat yaitu kebutuhan akan afiliasi dapat merusak objektivitas seorang manajer, karena kebutuhan mereka untuk disukai, dan kondisi ini mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan seorang manajer. Di sisi lain, n-pow yang kuat atau kebutuhan untuk kekuasaan akan menghasilkan etos kerja dan komitmen terhadap organisasi, dan individu dengan nPow tinggi lebih tertarik dengan peran kepemimpinan dan memiliki kemungkinan untuk tidak fleksibel pada kebutuhan bawahan. Dan terkakhir, orang n-ach yang tinggi yaitu motivasi pada pencapaian lebih berfokus pada prestasi atau hasil (2). 21. Dukungan Penelitian Harrel dan Stahl (1984) menguji hubungan antara kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi dengan kepuasan kerja pada pegawai profesional. Temuan penelitian menemukan bahwa untuk partner dan manajer, kebutuhan afiliasi berkorelasi negatif dengan kepuasan kerja. Untuk partner dan manajer, pemeriksaan / spesialis pajak tingkat junior dan konsultan manajemen tingkat junior, kebutuhan power berkorelasi positif dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja berkorelasi positif dengan maksud untuk tetap dengan perusahaan mereka saat ini untuk semua tiga kategori. Kebutuhan untuk berprestasi berkorelasi positif dengan jam bekerja untuk pemeriksa / spesialis pajak tingkat junior, dan dengan penilaian kinerja perusahaan untuk mitra dan manajer serta audit / pajak spesialis tingkat junior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori McClelland, yang belum pernah diterapkan untuk menentukan kepuasan kerja, mungkin memberikan penjelasan konseptual tentang mengapa beberapa orang mengalami kepuasan kerja yang relatif tinggi dalam lingkungan di mana pekerjaan serupa dengan mereka mengalami kepuasan kerja yang relatif rendah (4) Lilly, Duffy & Virick, M (2006) menemukan bahwa kebutuhan McClelland bertindak sebagai anteseden konflik kerja-keluarga, dan bahwa mereka memiliki dampak yang berbeda pada konflik kerja-keluarga untuk wanita dan pria. (5). Moberg, C.R., Leasher, M (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa Wiraniaga dari budaya Barat lebih termotivasi oleh kebutuhan untuk berprestasi, hubungan, dan kekuasaan daripada wiraniaga dari budaya Timur. (6). 22. Kesimpulan Akhir Teori motivasi kebutuhan McClelland merupakan salah satu teori motivasi yang secara luas. teori ini merupakan salah satu teori kebutuhan selain teori hierarki kebutuhan Maslow, ERG, dan teori dua faktor Herzberg. Menurut Robbins dan Judge (2007:260), dari empat teori motivasi kebutuhan, teori McClelland adalah teori yang paling banyak mendapatakan dukungan terutama kaitannya dengan pencapaian dan produktivitas.