Teori kebutuhan motivasi McClelland berfokus pada tiga kebutuhan utama yaitu kebutuhan terhadap pencapaian, kekuasaan, dan hubungan. Teori ini menjelaskan bagaimana kebutuhan-kebutuhan tersebut mempengaruhi perilaku seseorang dan motivasi mereka dalam berbagai konteks seperti di tempat kerja.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Dina Haya Sufya
Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi/perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting. Beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan/posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan. Sayangnya meskipun hal ini sudah sangat umum namun tidak jarang pengusaha maupun pegawai masih belum memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Sariana Csg
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan. Secara singkat, dibahas definisi kepemimpinan, gaya-gaya kepemimpinan seperti otoriter, demokratis, dan laissez-faire, serta unsur-unsur dalam layanan kesehatan seperti input, proses, dan output. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan juga dianalisis.
Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
Bab ini membahas tentang kekuasaan dan politik dalam organisasi. Terdapat berbagai sumber kekuasaan formal dan pribadi serta taktik yang dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Perilaku politik merupakan bagian alami dalam organisasi karena sumber daya terbatas. Etika memainkan peran penting dalam mengelola kekuasaan dan politik.
Dokumen tersebut membahasakan pengaruh kepimpinan terhadap prestasi kelompok. Ia menyatakan bahawa prestasi kelompok dipengaruhi oleh gaya kepimpinan dan personaliti pemimpin, seperti keyakinan diri dan tanggungjawab. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahawa prestasi individu dalam kelompok juga dipengaruhi oleh kehadiran orang lain melalui persaingan dan pemudahan sosial. Oleh itu, pemimpin me
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT. X Dina Haya Sufya
Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi/perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting. Beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan/posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan. Sayangnya meskipun hal ini sudah sangat umum namun tidak jarang pengusaha maupun pegawai masih belum memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Sariana Csg
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan. Secara singkat, dibahas definisi kepemimpinan, gaya-gaya kepemimpinan seperti otoriter, demokratis, dan laissez-faire, serta unsur-unsur dalam layanan kesehatan seperti input, proses, dan output. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan juga dianalisis.
Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
Bab ini membahas tentang kekuasaan dan politik dalam organisasi. Terdapat berbagai sumber kekuasaan formal dan pribadi serta taktik yang dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Perilaku politik merupakan bagian alami dalam organisasi karena sumber daya terbatas. Etika memainkan peran penting dalam mengelola kekuasaan dan politik.
Dokumen tersebut membahasakan pengaruh kepimpinan terhadap prestasi kelompok. Ia menyatakan bahawa prestasi kelompok dipengaruhi oleh gaya kepimpinan dan personaliti pemimpin, seperti keyakinan diri dan tanggungjawab. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahawa prestasi individu dalam kelompok juga dipengaruhi oleh kehadiran orang lain melalui persaingan dan pemudahan sosial. Oleh itu, pemimpin me
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perilaku kelompok, meliputi definisi kelompok dan tipe-tipe kelompok, model lima tahap pengembangan kelompok, properti-properti kelompok seperti peran, norma, status, besaran, kekompakan, dan keragaman, serta teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penentu keberhasilan kepemimpinan, termasuk peran pemimpin, sumber kewibawaan pemimpin, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan seperti faktor jabatan, kemampuan personal, dan situasi/kondisi.
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokAndi Iswoyo
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan model-model kelompok dalam organisasi.
2. Ada dua jenis kelompok yaitu formal dan informal, yang memiliki karakteristik berbeda.
3. Model kelompok meliputi model lima tahap dan model keseimbangan tersela, yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika kelompok.
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiRizkiani Soraya
Kelompok merupakan interaksi antara dua orang karyawan atau lebih dimana sikap dan kinerja saling mempengaruhi. Terbentuknya kelompok karena kebutuhan akan keamanan, status, harga diri, afiliasi, kekuatan, dan pencapaian tujuan. Faktor jarak dan ketertarikan juga dapat menyebabkan terbentuknya kelompok.
Bab ini membahas konflik dan negosiasi di organisasi. Ia menjelaskan pandangan tradisional dan interaksionis tentang konflik, jenis dan lokus konflik, proses konflik, dan jenis negosiasi serta proses negosiasinya. Faktor yang mempengaruhi efektivitas negosiasi juga dibahas.
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menggambarkan tiga elemen utama motivasi.
Mengevaluasi penerapan dari teori-teori awal mengenai motivasi.
Menerapkan prediksi teori menentukan nasib sendiri (self-determination theory) pada imbalan secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Mengidentifikasi implikasi-implikasi keterlibatan kerja para pekerja bagi manajemen
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menganalisis pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi.
Membandingkan kelompok dengan tim.
Membandingkan lima tipe tim.
Mengidentifikasi karakteristik dari tim yang efektif.
Memperlihatkan bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim.
Memutuskan kapan menggunakan para individual dan bukannya tim.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan konflik. Terdapat penjelasan mengenai definisi delegasi, manfaat delegasi, sumber kekuasaan, dan jenis-jenis konflik seperti konflik intrapersonal, interpersonal, antar kelompok, dan antar organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membentuk tim dalam organisasi, jenis-jenis tim, dan cara membangun tim dengan kinerja tinggi seperti menetapkan tujuan bersama, membangun kepercayaan, serta mengubah individu menjadi pemain tim yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam organisasi, termasuk definisi pemimpin, pola hubungan antara tenaga kerja, corak interaksi antara pemimpin dan bawahan, serta syarat-syarat pemimpin ideal. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Manajemen konflik berhubungan dengan kinerja karyawan, dimana konflik yang dikelola dengan baik dapat memberikan dampak positif terhadap produktivitas perusahaan, sementara konflik yang dibiarkan tanpa penyelesaian dapat berdampak negatif. Manajemen konflik yang efektif dapat mendorong semangat kerja, mengidentifikasi masalah, serta mendorong kreativitas dan fokus pada tug
Teori motivasi McClelland membahas tiga kebutuhan motivasi utama yaitu kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi. Teori ini menjelaskan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi seperti menyukai tugas menengah kesulitan dan menginginkan umpan balik, sedangkan yang rendah lebih menghindari kegagalan. Faktor seperti kemampuan, jenis kelamin, lingkungan dan pola asuh dapat memp
Teori motivasi McClelland menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan untuk melakukan suatu tugas secara lebih baik dari sebelumnya. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi. Teori ini menjelaskan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perilaku kelompok, meliputi definisi kelompok dan tipe-tipe kelompok, model lima tahap pengembangan kelompok, properti-properti kelompok seperti peran, norma, status, besaran, kekompakan, dan keragaman, serta teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penentu keberhasilan kepemimpinan, termasuk peran pemimpin, sumber kewibawaan pemimpin, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan seperti faktor jabatan, kemampuan personal, dan situasi/kondisi.
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokAndi Iswoyo
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan model-model kelompok dalam organisasi.
2. Ada dua jenis kelompok yaitu formal dan informal, yang memiliki karakteristik berbeda.
3. Model kelompok meliputi model lima tahap dan model keseimbangan tersela, yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika kelompok.
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiRizkiani Soraya
Kelompok merupakan interaksi antara dua orang karyawan atau lebih dimana sikap dan kinerja saling mempengaruhi. Terbentuknya kelompok karena kebutuhan akan keamanan, status, harga diri, afiliasi, kekuatan, dan pencapaian tujuan. Faktor jarak dan ketertarikan juga dapat menyebabkan terbentuknya kelompok.
Bab ini membahas konflik dan negosiasi di organisasi. Ia menjelaskan pandangan tradisional dan interaksionis tentang konflik, jenis dan lokus konflik, proses konflik, dan jenis negosiasi serta proses negosiasinya. Faktor yang mempengaruhi efektivitas negosiasi juga dibahas.
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menggambarkan tiga elemen utama motivasi.
Mengevaluasi penerapan dari teori-teori awal mengenai motivasi.
Menerapkan prediksi teori menentukan nasib sendiri (self-determination theory) pada imbalan secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Mengidentifikasi implikasi-implikasi keterlibatan kerja para pekerja bagi manajemen
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menganalisis pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi.
Membandingkan kelompok dengan tim.
Membandingkan lima tipe tim.
Mengidentifikasi karakteristik dari tim yang efektif.
Memperlihatkan bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim.
Memutuskan kapan menggunakan para individual dan bukannya tim.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan konflik. Terdapat penjelasan mengenai definisi delegasi, manfaat delegasi, sumber kekuasaan, dan jenis-jenis konflik seperti konflik intrapersonal, interpersonal, antar kelompok, dan antar organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membentuk tim dalam organisasi, jenis-jenis tim, dan cara membangun tim dengan kinerja tinggi seperti menetapkan tujuan bersama, membangun kepercayaan, serta mengubah individu menjadi pemain tim yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam organisasi, termasuk definisi pemimpin, pola hubungan antara tenaga kerja, corak interaksi antara pemimpin dan bawahan, serta syarat-syarat pemimpin ideal. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Manajemen konflik berhubungan dengan kinerja karyawan, dimana konflik yang dikelola dengan baik dapat memberikan dampak positif terhadap produktivitas perusahaan, sementara konflik yang dibiarkan tanpa penyelesaian dapat berdampak negatif. Manajemen konflik yang efektif dapat mendorong semangat kerja, mengidentifikasi masalah, serta mendorong kreativitas dan fokus pada tug
Teori motivasi McClelland membahas tiga kebutuhan motivasi utama yaitu kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi. Teori ini menjelaskan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi seperti menyukai tugas menengah kesulitan dan menginginkan umpan balik, sedangkan yang rendah lebih menghindari kegagalan. Faktor seperti kemampuan, jenis kelamin, lingkungan dan pola asuh dapat memp
Teori motivasi McClelland menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan untuk melakukan suatu tugas secara lebih baik dari sebelumnya. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi. Teori ini menjelaskan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah.
Teks tersebut membahas beberapa teori motivasi modern yang didukung secara empiris, termasuk Teori Motivasi ERG Clayton Alderfer yang merekategorisasi hirarki kebutuhan Maslow menjadi tiga kelas kebutuhan, Teori Kebutuhan McClelland tentang kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi, serta Teori Penetapan Tujuan Edwin Locke yang menyatakan bahwa penetapan tujuan yang spesifik dan menantang dapat meningkatkan kiner
Dokumen tersebut membahas beberapa teori motivasi dasar yang meliputi:
1. Teori hierarki kebutuhan Maslow
2. Teori X dan Y McGregor
3. Teori motivasi higienis Herzberg
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, termasuk karakteristik pemimpin, pendekatan perilaku kepemimpinan, pendekatan kontinjensi kepemimpinan, dan model-model kontinjensi seperti model Fiedler dan teori situasional Hersey-Blanchard.
Dokumen tersebut membahas pendekatan-pendekatan studi kepemimpinan, yaitu pendekatan sifat, kekuasaan, perilaku, dan situasional. Pendekatan sifat menekankan sifat pribadi seorang pemimpin, pendekatan kekuasaan menekankan penggunaan kekuasaan oleh pemimpin, pendekatan perilaku menekankan gaya kepemimpinan, dan pendekatan situasional menekankan penyesuaian gaya kepemimpinan dengan situasi.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar motivasi dan kepemimpinan dalam organisasi. Terdapat penjelasan mengenai berbagai teori motivasi seperti teori Maslow, Herzberg, dan expectancy theory serta pendekatan-pendekatan motivasi seperti pendekatan kebutuhan, keseimbangan, penguatan, dan penyusunan tujuan. Dokumen juga membahas konsep kepemimpinan dan berbagai teori terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang materi pelatihan kepemimpinan tingkat tinggi yang mencakup profiling, manajemen, kepemimpinan, pengelompokan generasi, perbedaan manajer dan pemimpin, grid kepemimpinan Blake Morton, tingkat kepemimpinan menurut John Maxwell, delapan sifat kepemimpinan, dan strategi kepemimpinan tingkat tinggi."
Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi KaryawanRisa Umami
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kepemimpinan dan motivasi karyawan. Kepemimpinan diperlukan untuk memotivasi karyawan bekerja secara efektif dan efisien, dan gaya kepemimpinan yang baik dapat memberikan motivasi kerja kepada bawahan. Langkah pemimpin untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah memberikan reward, mempererat hubungan, mengenali karyawan, dan memberikan pelatihan.
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawanDorchasDwi
Hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dan motivasi karyawan
Nama : Dorchas Dwi Lestari
NIM : 1761098
Kelas : KP Manajemen SDM B 2017
Semester : 6
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan. Pertama, mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan. Kemudian membedah hubungan antara pemimpin, kepemimpinan dan kekuasaan. Terakhir menjelaskan beberapa teori kepemimpinan dan tipe-tipe kepemimpinan seperti otoriter dan laissez-faire.
Dokumen tersebut membahas tentang tingkat-tingkat kepemimpinan dan karakteristik yang dibutuhkan untuk maju ke tingkat berikutnya. Ada lima tingkat kepemimpinan yang dijelaskan beserta ciri khas pemimpin pada setiap tingkatnya. Dokumen tersebut juga memberikan panduan untuk mengembangkan kepemimpinan di dalam diri seseorang dengan menentukan prioritas, membina integritas, dan mengembangkan orang lain.
Similar to Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c (20)
Jurnal ini mengkaji penggunaan e-pembelajaran di kalangan pelajar jurusan teknikal dan vokasional di IPTA Johor. Ia mendapati bahawa pelajar mempunyai keyakinan tinggi dalam menggunakan e-pembelajaran tetapi menghadapi halangan seperti kekurangan kemudahan internet dan masalah teknologi. Hubungan antara keyakinan diri dan halangan penggunaan e-pembelajaran adalah negatif, di mana keyakinan tinggi
Jurnal ini mengkaji penggunaan e-pembelajaran di kalangan pelajar jurusan teknikal dan vokasional di IPTA Johor. Ia mendapati bahawa pelajar mempunyai keyakinan tinggi terhadap kemampuan menggunakan e-pembelajaran, tetapi menghadapi halangan seperti kekurangan kemudahan internet. Masalah utama dalam pelaksanaan e-pembelajaran adalah kekurangan kemudahan ICT.
Teori motivasi utama yang dijelaskan dalam dokumen ini adalah Teori Atribusi Weiner, Teori Hierarki Keperluan Maslow, Teori Kognitif dan Teori Motivasi Pencapaian McClelland. Teori-teori ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang seperti persepsi kendiri, pemenuhan keperluan asas, pemikiran kognitif dan hasrat untuk berjaya.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c
1. eori Keperluan Motivasi McClelland Oleh David C. McClelland
3 jenis keperluan motivasi asas
i) Keperluan terhadap kuasa
ii) Keperluan terhadap penggabungan
iii) Keperluan terhadap pencapaian.
Bekerja untuk capai matlamat. Oleh itu, keperluan terhadap pencapaian adalah sangat penting.
1. Keperluan terhadap kuasa
Orang yang mempunyai keperluan yang tinggi terhadap kuasa begitu memberi perhatian untuk
menjalankan pengaruh dan kawalan. Individu seperti ini mencari kedudukan kepimpinan.
Sifat / Tingkahlaku
1. Mereka adalah ahli bercakap.
2. Lantang bersuara.
3. Keras Kepala.
4. Banyak tuntutan.
5. Mereka gemar mengajar orang.
6. Bercakap di depan umum.
2. Keperluan terhadap Penggabungan
Orang yang mempunyai keperluan yang tinggi terhadap penggabungan selalunya mencapai
kenikmatan dengan dikasihi. Cenderong untuk mengelakkan rasa keciwa daripada disingkir oleh
sesuatu kumpulan sosial.
Sifat / Tingkahlaku
1. Berusaha memelihara hubungan sosial yang baik
2. Menikmati perasaan mesra.
3. Saling memahami.
4. Bersedia untuk menghibur.
2. 5. Membantu orang dalam kesusahan.
6. Menyenangi hubungan ramah dengan orang lain.
3. Keperluan terhadap Pencapaian
Orang dengan keperluan terhadap pencapaian yang tinggi sangat-sangat menginginkan kejayaan
pada masa yang sama teramat khuatir akan kegagalan.
Sifat / Tingkahlaku
1. Mereka mahu dicabar.
2. Menetapkan matlamat yang agak sukar (tetapi bukan mustahil) untuk diri mereka sendiri.
3. Mengambil pendekatan yang realistik terhadap risiko.
4. Lebih kepada penganalisis dan menilai masalah.
5. Lebih gemar memikul tanggungjawab peribadi untuk melaksanakan sesuatu tugas.
6. Menyukai maklumbalas yang tepat dan cepat terhadap prestasi mereka.
7. Seringkali gelisah.
8. Gemar bekerja hingga larut malam.
9. sering kali tidak risau jika gagal (jika benar-benar terjadi)
10. Cenderong untuk melakukan sesuatu seorang diri.
11. Oleh : Hendry
12. Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s Theory of needs) dikembangkan oleh David
McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan
pencapaian (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan
hubungan (need for affiliation).
13. Konsep Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan
hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi.
Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar,
dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berperilaku
sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya, dan kebutuhan
hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan
organisasi.
14. Bagaimana Kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi Perilaku ?
McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil.
Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh
pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia
melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat
disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian.
15. Kebutuhan kekuatan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang
berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah
3. kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka
bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam
situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan
wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.
16. Kebutuhan ketiga yaitu nAff adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik
dalam lingkungan kerja. Kebutuhan ini ditandai dengan memiliki motif yang tinggi untuk
persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif (dibandingkan kompetitif), dan
menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki dan menunjukkan kombinasi
tiga karakteristik tersebut, dan perbedaan ini juga mempengaruhi bagaimana gaya
seseorang berperilaku.
17. Motivasi pencapaian (n-Acc)
Orang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk pencapaian tidak selalu membuat
seseorang menjadi manager yang baik, terutama pada organisasi-organisasi besar. Hal ini
dikarenakan orang yang memiliki n-Acc yang tinggi cenderung tertarik dengan bagaimana
mereka bekerja secara pribadi, dan tidak akan mempengaruhi pekerja lain untuk bekerja
dengan baik. Dengan kata lain, n-Acc yang tinggi lebih cocok bekerja sebagai wirausaha,
atau mengatur unit bebas dalam sebuah organisasi yang besar (1).
Individu-individu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi sangat termotivasi dengan bersaing
dan menantang pekerjaan. Mereka mencari peluang promosi dalam pekerjaan. Mereka
memiliki keinginan yang kuat untuk umpan balik pada prestasi mereka. Orang-orang seperti
mencoba untuk mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal yang lebih baik. Prestasi
yang tinggi secara langsung berkaitan dengan kinerja tinggi (3)
18. Motivasi kekuasaan (n-Pow)
Individu-individu yang termotivasi oleh kekuasaan memiliki keinginan kuat untuk menjadi
berpengaruh dan mengendalikan. Mereka ingin pandangan dan ide-ide mereka harus
mendominasi dan dengan demikian, mereka ingin memimpin. Individu tersebut termotivasi
oleh kebutuhan untuk reputasi dan harga diri. Individu dengan kekuasaan dan kewenangan
yang lebih besar akan lebih baik dibanding mereka yang memiliki daya yang lebih kecil.
Umumnya, manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya berubah menjadi manajer yang
lebih efisien dan sukses. Mereka lebih tekun dan setia kepada organisasi tempat mereka
bekerja. Perlu untuk kekuasaan tidak harus selalu diambil negatif. Hal ini dapat dipandang
sebagai kebutuhan untuk memiliki efek positif pada organisasi dan untuk mendukung
organisasi dalam mencapai tujuan itu (3)
19. Motivasi hubungan / affiliasi (n-Aff)
Individu-individu yang termotivasi oleh afiliasi memiliki dorongan untuk lingkungan yang
ramah dan mendukung. Individu tersebut yang berkinerja efektif dalam tim. Orang-orang
ingin disukai oleh orang lain. Kemampuan manajer untuk membuat keputusan terhambat jika
mereka memiliki kebutuhan afiliasi tinggi karena mereka lebih memilih untuk diterima dan
disukai oleh orang lain, dan hal ini melemahkan objektivitas mereka. Individu yang memiliki
kebutuhan afiliasi yang tinggi lebih memilih bekerja di lingkungan yang menyediakan
4. interaksi pribadi yang lebih besar. Orang-orang semacam memiliki kebutuhan untuk berada
di buku-buku yang baik dari semua. Mereka umumnya tidak bisa menjadi pemimpin yang
baik (3)
20. Orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan (n-Pow) dan kebutuhan afiliasi (n-Aff) memiliki
keterkaitan dengan keberhasilan manajerial yang baik. Seorang manajer yang berhasil
memiliki n-Pow tinggi dan n-Aff rendah. Meski demikian, pegawai yang memiliki n-aff yang
kuat yaitu kebutuhan akan afiliasi dapat merusak objektivitas seorang manajer, karena
kebutuhan mereka untuk disukai, dan kondisi ini mempengaruhi kemampuan pengambilan
keputusan seorang manajer. Di sisi lain, n-pow yang kuat atau kebutuhan untuk kekuasaan
akan menghasilkan etos kerja dan komitmen terhadap organisasi, dan individu dengan nPow
tinggi lebih tertarik dengan peran kepemimpinan dan memiliki kemungkinan untuk tidak
fleksibel pada kebutuhan bawahan. Dan terkakhir, orang n-ach yang tinggi yaitu motivasi
pada pencapaian lebih berfokus pada prestasi atau hasil (2).
21. Dukungan Penelitian
Harrel dan Stahl (1984) menguji hubungan antara kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan
kebutuhan afiliasi dengan kepuasan kerja pada pegawai profesional. Temuan penelitian
menemukan bahwa untuk partner dan manajer, kebutuhan afiliasi berkorelasi negatif dengan
kepuasan kerja. Untuk partner dan manajer, pemeriksaan / spesialis pajak tingkat junior dan
konsultan manajemen tingkat junior, kebutuhan power berkorelasi positif dengan kepuasan
kerja. Kepuasan kerja berkorelasi positif dengan maksud untuk tetap dengan perusahaan
mereka saat ini untuk semua tiga kategori. Kebutuhan untuk berprestasi berkorelasi positif
dengan jam bekerja untuk pemeriksa / spesialis pajak tingkat junior, dan dengan penilaian
kinerja perusahaan untuk mitra dan manajer serta audit / pajak spesialis tingkat junior. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa teori McClelland, yang belum pernah diterapkan untuk
menentukan kepuasan kerja, mungkin memberikan penjelasan konseptual tentang mengapa
beberapa orang mengalami kepuasan kerja yang relatif tinggi dalam lingkungan di mana
pekerjaan serupa dengan mereka mengalami kepuasan kerja yang relatif rendah (4)
Lilly, Duffy & Virick, M (2006) menemukan bahwa kebutuhan McClelland bertindak sebagai
anteseden konflik kerja-keluarga, dan bahwa mereka memiliki dampak yang berbeda pada
konflik kerja-keluarga untuk wanita dan pria. (5). Moberg, C.R., Leasher, M (2011) dalam
penelitiannya menemukan bahwa Wiraniaga dari budaya Barat lebih termotivasi oleh
kebutuhan untuk berprestasi, hubungan, dan kekuasaan daripada wiraniaga dari budaya
Timur. (6).
22. Kesimpulan Akhir
Teori motivasi kebutuhan McClelland merupakan salah satu teori motivasi yang secara luas.
teori ini merupakan salah satu teori kebutuhan selain teori hierarki kebutuhan Maslow, ERG,
dan teori dua faktor Herzberg. Menurut Robbins dan Judge (2007:260), dari empat teori
motivasi kebutuhan, teori McClelland adalah teori yang paling banyak mendapatakan
dukungan terutama kaitannya dengan pencapaian dan produktivitas.