Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.
ALAT PEMADAM API RINGAN
PENGERTIAN :
Peralatan yang ringan yang berisi TEPUNG, CAIRAN atau GAS yang dapat disemprotkan bertekanan untuk tujuan pemadaman kebakaran
Alat yang ringan yang mudah dilayani oleh satu orang saja untuk tujuan pemadaman pada mula terjadinya kebakaran.
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.
ALAT PEMADAM API RINGAN
PENGERTIAN :
Peralatan yang ringan yang berisi TEPUNG, CAIRAN atau GAS yang dapat disemprotkan bertekanan untuk tujuan pemadaman kebakaran
Alat yang ringan yang mudah dilayani oleh satu orang saja untuk tujuan pemadaman pada mula terjadinya kebakaran.
Moitepari.bg - Rezultati Anketa Finansirane na Biznesa-11.06.2013Deyan Vassilev
Резултатите от анкетата бяга представени на Форума "Финансиране на бизнеса" на 11.06.2013, организиран от www.moteprai.bg. Повече информация на: www.moitepari.bg/fnb, #finansirane
2. 2
Coupling adalah komponen mekanik yang
berfungsi untuk membuat sambungan
permanen atau non permanen sesuai dengan
kebutuhan pemakainya.
Sehingga kopling bisa berguna untuk
Menyambung dua buah poros yang saling
terpisah
Menghasilkan kefleksibelan posisi poros yang
tidak berada pada satu sumbu
Melindungi poros dari overload dan shock load
3. 3
Kriteria kopling yang bagus antara lain:
Mudah dipasang dan dilepas
Dapat mentransmisikan daya tanpa ada loss
Dapat menjaga ketidaksenteran dengan baik
Dapat meredam shock load dengan baik
4. Jenis-jenis Coupling
4
1. Rigid coupling. Digunakan untuk
menghubungkan dua poros yang sejajar (satu
sumbu). Jenis rigid coupling:
(a) Sleeve or muff coupling.
(b) Clamp or split-muff or compression coupling, and
(c) Flange coupling.
2. Flexible coupling. Digunakan untuk
menghubungkan dua poros yang tidak satu
sumbu
(a) Bushed pin type coupling,
(b) Universal coupling, and
(c) Oldham coupling.
5. Sleeve atau Muff Coupling
5
Adalah bentuk kopling paling sederhana. Yaitu
berbentuk tabung silinder dengan diameter
dalam sama dengan diameter poros.
Menggunakan pasak gib head sebagai
penguncinya
Ukuran yang dipakai
Outer diameter sleeve, D = 2d + 13 mm
Panjang sleeve, L = 3.5 d
d is the diameter of the shaft
6. 6
Desain sleeve coupling
Dimana
T = torsi poros
c = Permissible shear stress untuk material
sleeve (cast iron). Harga yang aman untuk cast
iron sekitar 14 MPa
K = d/D
7. 7
Desain pasak
Lebar dan tebal sesuai dengan tabel perhitungan
pasak
Panjang pasak setidaknya sama dengan panjang
sleeve. Karena pasak harus dipasang terpisah
(pada masing-masing poros), maka panjang satu
pasak:
Shearing dan crushing pasak
8. Clamp/ Split-muff/ Compression
Coupling
8
Kopling dengan Muff atau sleeve dibuat dalam bentuk
terpisah (2 x setengah silinder), dan disatukan dengan
baut.
Baut pengunci minimal sepasang (2 baut) dan
penambahan baut harus selalu berpasang-pasangan
Pasak yang digunakan hanya satu saja (sepanjang
sleeve)
9. 9
Diameter muff / sleeve, D = 2d + 13 mm
Panjang muff , L = 3.5 d
Dimana d = Diameter of the shaft
Desain muff dan pasak
Dibuat sama dengan sleeve coupling di atas
10. 10
Desain Baut Pengikat
Gaya yang muncul pada satu bagian sleeve
yang dipasang baut
db = root diameter
baut
t = teg. tarik baut
n = jumlah baut
Jika p adalah tekanan yang bekerja di poros
dan muff karena pengencangan/
pengikatan, maka distribusi gaya adalah
11. 11
Gaya gesek antara permukaan poros dan muff
12. 12
Torsi yang dipindahkan
Dari rumusan-rumusan di atas, root diameter
baut bisa dihitung
13. Flange Coupling
13
Adalah kopling yang dipasang pada masing-
masing ujung poros. Kopling ini dipasangkan/
disatukan oleh baut yang tersebar sepanjang
keliling flange
14. 14
Masing-masing flange diikat pada poros menggunakan
sunk key yang posisinya tidak segaris dengan lubang
baut (menghindari pelemahan coupling)
Unprotected flange coupling protected flange
coupling
15. Desain Unprotected Flange
15
Coupling
Jika d = diameter poros atau diameter dalam flange
D (Outside diameter hub) = 2 d
L (Panjang hub) = 1.5 d
D1 (Pitch circle diameter bolts) = 3d
D2 (Outside diameter flange) = D1 + (D1 – D) = 2D1 – D =
4d
tf (Ketebalan flange) = 0.5 d
Jumlah bolts = 3, utk d s/d 40 mm
4, utk d s/d 100 mm
6, utk d s/d 180 mm
16. 16
s, and k = Allowable shear stress for
b
shaft, bolt and key material
c = Allowable shear stress for the flange
material
σcb, and σck = Allowable crushing stress for
bolt and key material
17. 17
Desain Hub
Flange coupling diasumsikan sebagai hollow
shaft
Desain Pasak
Panjang pasak = panjang hub.
Lebar dan tebal sesuai tabel dan perhitungan
pasak
18. Desain Flange
18
Karena masing-masing ujung hub
dipertemukan dan disambung dengan
baut, maka torsi yang muncul adalah akibat
tegangan geser sepanjang permukaan flange
T = Fkarena shear x radius of hub
19. Desain Bolt
19
Bolt didesain bekerja dengan tegangan geser
Jumlah bolt (n) tergantung dari diameter poros
dan diameter pitch circle bolt (D1) = 3d
Beban yang bekerja tiap bolt
Untuk n buat bolt, maka
Torsi yang dipindahkan
22. Bushed-pin Flexible Coupling
22
Adalah modifikasi dari flange coupling
Dilengkapi dengan brass bush dan rubber
bush yang diselubungkan pada cheese head
bolt/ pin
Jika
l = panjang bush dalam flange,
d2 = Diameter bush,
pb = Bearing pressure pada bush or pin,
n = jumlah pins
D1 = diameter of pitch circle pins.
23. 23
Bearing load tiap pin
Torsi
Direct shear stress karena torsi
24. 24
Dengan mengasumsikan bahwa pin adalah
cantilever beam dengan beban merata, maka
Karena pin dikenai tegangan bending dan
shear, maka perlu diperiksa maximum principal
stress atau maximum shear stress-nya
26. Universal Coupling Joint
26
Banyak ditemukan pada kendaraan.
Sebagai penghubung antara mesin dengan as
roda belakang
Memungkinkan untuk perputaran dua poros
yang saling menyudut dengan posisi kopling
sebagai titik pusatnya