Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
1. STRUKTUR BAJA 1
FAKULTASTEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
By : Ahmad Hidayawan, ST.MT
PERTEMUAN 12 dan 13
SAMBUNGAN PADA BAJA
2. PENDAHULUAN
Pembangunan struktur baja, seperti jembatan dan struktur rangka portal, bangunan tersusun atas bagian-bagian
batang baja yang kemudian perlu dirakit di lokasi pekerjaan. Untuk menjadikan bagian-bagian batang baja ini
menjadi satu kesatuan, perlu adanya perakitan. Dalam merakit struktur baja tidak dapat dilakukan dengan sembarang
cara. Perakitan sambungan perlu dilakukan dengan suatu sistem sambungan baja. Sistem sambungan baja umumnya
digunakan 3 jenis sambungan; sambungan paku keling, sambungan baut dan sambungan las.
JENIS SAMBUNGAN BAJA
3. FUNGSI SAMBUNGAN BAJA
Batang baja merupakan salah satu komponen utama yang digunakan dalam pembangunan konstruksi bangunan.
Penyambungan batang baja memerlukan teknik tertentu untuk menggabungkan batang-batang baja menjadi satu
kesatuan. Penggunaan alat sambung dan pemilihan cara menyambung baja adalah bagian penting dalam menyambung
baja. Penggunaan sambungan baja memiliki fungsi antara lain :
a. Menggabungkan profil-profil baja menjadi batang, kolom, balok, dan bagian konstruksi lainnya.
b. Menggabungkan bagian-bagian konstruksi menjadi satu kesatuan bangunan. Untuk merencanakan sambungan baja,
terdapat tiga komponen utama penyusun sambungan, diantaranya :
Batang yang disambung
Alat sambung
Lempeng penyambung
4. TUJUAN SAMBUNGAN BAJA
Sambungan baja memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Menyatukan batang baja. Pada sambungan kolom dan sambungan sistem rangka, tujuan sambungan digunakan untuk
menyatukan batang baja menjadi kesatuan konstruksi secara utuh.
b. b. Mencukupi kebutuhan. Apabila terdapat batang baja yang tidak mencukupi kebutuhan, batang dapat disambung
menggunakan sambungan baja. Dengan sambungan baja, akan didapatkan ukuran baja yang sesuai kebutuhan
pembuatan konstruksi.
c. Sebagai alat bantu penyetelan konstruksi baja pada saat di lokasi pemasangan.
d. Memudahkan pergantian. Apabila terjadi kerusakan, sambungan baja digunakan untuk memudahkan pergantian.
e. Sebagai tempat cadangan muai-susut. Pada celah kecil sambungan, dapat digunakan sebagai tempat cadangan muai-
susut baja akibat perubahan suhu
a. Ekonomis, kuat dan aman. Dalam struktur bangunan, bangunan dinyatakan aman adalah bangunan yang dapat berdiri
stabil. Stabil disini adalah mampu menahan gaya yang datang, baik dari dalam struktur maupun dari luar struktur.
b. Pembuatan sambungan dilakukan serapi mungkin agar terlihat estetis. Estetis yang dimaksud disini adalah nyaman
ketika dipandang mata.
c. Tidak menyulitkan pekerja dalam pembuatan maupun penyambungannya.
d. Direncanakan dalam satu alat sambung dalam satu bagian sambungan. Hal ini bertujuan untuk membuat sambungan
dengan kekakuan yang sama
SYARAT SAMBUNGAN BAJA
5. SAMBUNGAN PAKU KELING
Paku keling adalah sebuah alat sambung yang bahan baku pembuatannya adalah baja, brass, alumunium atau
tembaga. Pengaplikasian paku keling adalah dengan dipanaskan hingga suhu tertentu yang kemudian dipukul
hingga membentuk tonjolan di bagian bawah paku
Kelemahan
Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku kelingnya di samping
kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling
bisa dilakukan dengan tenaga manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya untuk jenis-
jenis yang besar.
Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak
membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll
Keuntungan
Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak dipakai pada pembebanan-
pembebanan dinamis.
Jenis kerusakan
a. Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika margin (m) KURANG
DARI 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.
b. Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan
dengan garis gaya.
c. Shearing of the rivets : kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.
6. Bahan paku keling
yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban
yang diterima oleh sambungan.
Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron.
Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel,
dll
Bagian utama paku keling adalah :
1. kepala
2. badan
3. ekor
4. kepala lepas
7. 1. Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter
paku keling yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang
dibuat 1.5 mm lebih besar dari diameter paku keling.
2. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan
disambung.
3. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang
akan disambung.
4. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu),
tekan bagian kepala lepas masuk ke bagian ekor paku keling
dengan suaian paksa.
5. Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan
dirapikan/ratakan.
6. Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan
udara, hidrolik atau tekanan uap tergantung jenis dan besar
paku keling yang akan dipasang.
CARA PEMASANGAN
8. Tips pemasangan
Lap joint : pemasangan tipe lap joint biasanya
digunakan pada plat yang overlaps satu dengan
yang lainnya.
Butt joint : digunakan untuk menyambung dua plat
utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain,
sebagai penahan (cover), dimana plat penahan ikut
dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single
strap butt joint dan double strap butt joint.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. PEMBEBANAN TANGENSIAL
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang
bekerja terletak pada garis kerja resultannya,
sehingga pembebanannya terdistribusi secara
merata kesetiap paku keling yang digunakan.
Bila ditinjau dari jumlah deret dan baris paku
keling yang digunakan, maka kampuh keling
dapat dibedakan yaitu :
21. Kampuh BilahTunggal dikeling
Bila paku tersebut mendapat pembebanan seperti terlihat pada gambar, maka seluruh penampang dari paku
tersebut akan putus tergeser bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan pada kedua ujung plat
tersebut. Tegangan yang terjadi pada penampang bahan yaitu
22. Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila
tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik.
Contoh soal :
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban
sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan
geser izinnya 109,8 N/mm2 serta tebal plat 4 mm.
Tentukanlah :
a. Diameter paku keling yang sesuai.
b. Lebar plat yang dibutuhkan.
23. Bila kampuh bila tunggal dikeling tunggal satu baris seperti terlihat pada gambar. Dimana tegangan yang terjadi, pada paku
keling yaitu :
Teg.geser = F/A (N/mm2)
Plat tersebut akan terpisah bila gaya luar (F) mampu memutuskan kedua luas penampang paku. Bila jumlah paku (z) buah maka
plat tersebut akan terpisah jika gaya (F) luar tidak mampu memutuskan sebanyak luas penampang paku.
Untuk luas penampang paku yang akan putus pada sistem pada sistem sambungan
jenis ini sama dengan jumlah paku yang dipergunakan ( z = n) yaitu :
Kampuh Bilah Tunggal Dikeling Tunggal Satu baris
24. Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), jarak antara masing-masing sumbu paku (p), dan jumlah paku dalam satu
baris (z), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan.
Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik.
Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :
Contoh Soal :
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal
dikeling tunggal satu baris, direncanakan menerima beban
sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin
137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya
109,8 N/mm2 , tebal plat 5 mm dan jumlah paku yang digunakan
sebanyak 2 buah.
Tentukanlah :
a. Diameter paku keling yang sesuai.
b. Lebar plat yang dibutuhkan.
c. Jarak antara paku.
25. Kampuh bilah tunggal dikeling ganda.
Untuk jenis sambungan kampuh bilah tunggal di keling ganda seperti terlihat pada gambar, maka kedua plat
tersebut terpisah bila mampu memutuskan dua baris penampang, jika jumlah paku (n) buah maka paku terasabut
akan putus tergeser, maka yang terjadi pada bahan adalah tegangan geser.
26. Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu
Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), jarak antara masing-masing sumbu paku (p), dan jumlah paku dalam satu baris (z1), maka plat
tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat
yaitu tegangan tarik.
27. Dua buah plat disambung seperti terlihat pada gambar diatas dimana
pada kedua ujungnya bekerja gaya sebesar 10000( N ). Bila
Tegangan yang di izinkan untuk plat 137.9 N/mm tegangan geser
izin untuk bahan paku 109.8 N/mm2 . Jumlah paku keling yang di
gunakan berjumlah 6 buah serta ketebalan plat 5 mm.
Ditanyakan :
1.Diameter paku keling.
2.Jarak antara paku .
3.Lebar plat yang dibutuhkan .
Contoh Soal