Margarin adalah produk pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau dalam bentuk olahannya. Jenis pangan ini disukai oleh semua usia, terutama oleh anak-anak dan remaja, sehingga untuk meningkatkan nilai nutrisinya seringkali harus difortifikasi dengan vitamin (A dan D) atau nutrien lagi untuk memenuhi komposisi bakunya
Margarin adalah produk pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau dalam bentuk olahannya. Jenis pangan ini disukai oleh semua usia, terutama oleh anak-anak dan remaja, sehingga untuk meningkatkan nilai nutrisinya seringkali harus difortifikasi dengan vitamin (A dan D) atau nutrien lagi untuk memenuhi komposisi bakunya
Fungsi Protein
Sebagai enzim
Sebagai alat pengangkut, dilaksanakan oleh jenis protein tertentu diantaranya hemoglobin, mioglobin, dan transferin.
Sebagai pengatur pergerakan, dilaksanakan antara lain oleh protein-protein penyusun otot.
Sebagai pertahanan tubuh dari pengaruh benda asing berbahaya, seperti virus.
Sebagai medium bagi perambatan impuls syaraf.
Fungsi Protein
Sebagai enzim
Sebagai alat pengangkut, dilaksanakan oleh jenis protein tertentu diantaranya hemoglobin, mioglobin, dan transferin.
Sebagai pengatur pergerakan, dilaksanakan antara lain oleh protein-protein penyusun otot.
Sebagai pertahanan tubuh dari pengaruh benda asing berbahaya, seperti virus.
Sebagai medium bagi perambatan impuls syaraf.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Initsari
Minyak merupakan campuran ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang yang
disebut trigleserida. Trigleserida terbentuk dari aasam lemaj jenuh dan asam lemak tak
jenuh minyak kacang tanah mengandung 76-82 asam lemak tak jenuh yang terdiri dari
40-50 % asam oleat dan 35-40 asam linoleat Asam lemak jenuh sebagian besar terdiri
dari asam palmitat sedangkan kadar asam miristat sekitar 5%. Kandungan minyak yang
terdapat dalam kacang tanah cukup tinggi yaitu 40-50%. Penelitian ini bertujuan untuk
mepelajari kondisi optium volume pelarut dan suhu ekstrasi trehadap presentasi minyak
stabil.Variabel volume pelarut dilakukan dengan memvariasikan volume pelarut
antara60-120 ml, sedangkan variabel suhu ekstrasi dilakukan denagn memvariasikan
suhu ekstrasi antara 35-60. Hasil kemudian disaring dan filtratnya didistilsasi pada suhu
690 untuk memisahkan minyak dari pelarutnya. Presentasi minyak yang terambil dapat
dihitung dari perbandingan berat minyak yang diperoleh terhadap bahan baku.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi optimum volume pelarut tercapai pada
volume pelarut 120 ml untuk 40 gram kacang tanah, sedangkan kondisi umum suhu
ekstrasi tercapai pada suhun 550 denagn presentasi minyak terambil 33,47% untuk
masing-masing variabel
3. Pendahuluan
Tanaman kacang tanah (arachis hipogea L ) termasuk polong-polongan atau legium
terpenting kedua di Indonesia setelah kedelai. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman palawija laguminoceaeyang memiliki kandungan gizi cukup tinggi antara lain
protein, karbohidrat dan minyak. Sekarang pemanfaatan kacang tanah mangkin meluas
dari minyak nabati hingga selai. Kandungan minyak yang terdapat dalam kacang tanah
cukup tinggi yaitu berkisar 40-50% dan merupakan minyak nabati yang bebas kolesterol.
Karena kandungan minyaknya yang cukup tinggi maka kacang tanah merupakan
sumber minyak yang penting. Minyak kacang tanah ataupun minyak nabati merupakan
salah satu kebutuhan manusia yang digunakan sebagai bahan pangan ataupun non
pangan .
Kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia ada dua tipe yaitu :
1.Tipe tegak, tipe ini tumbuh lurus miring keatas,buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat
rumpun,umunya pendek (genjah) dan kemasakan buahnya serempak.
2.Tipe Menjalar, jenis kacang ini tumbuh kesampingbatang utama berukuran panjang,
buahnya terdapat pada ruas-ruas berdeketan dengan tanah dan umunya berumur
panjang. Sentra penanaman kacang tanah meliputi Jawa timur, Jawa tengah, DIY, Jawa
barat dan Sulawesi selatan
4. - Ekstrasi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang
diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstrasi bermacam-macam :
1.Rendering, merupakan salah satu cara ekstrasi minyak atau lemak dari bahan yang
diduga mengandung minyak atau lemak denagn kadar air yang tinggi. Menurut
pekerjaanya rendering dibagi dalam dua cara yaitu wet rendering dan dry rendering.
2. Pengepresan mekanis, merupakan proses ekstrasi pada bahan yang berasal dari biji-
bijian. Dua cara umum dalam pengepresan mekanis yaitu pengepresan hidraulir dan
pengepresan berulir.
3. Ekstrasi dengan pelarut, prinsip dalam proses ini adalah melarutkan minyak dalam
pelarut minyak atau lemak
- Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah minyak terambi ldengan menggunakan
pelarut :
a. Suhu
b. Waktu ektraksi
c. Volume Pelarut
d. kecepatan pengadukan
e. ukuran kehalusan bahan
f. Jumlah bahan
5. PELAKSANAAN PENELITIAN
• Bahan yang di gunakan ini dalam penelitian ini dapat di bagi
menjadi 2 golongan yaitu bahan utama dan bahan pembantu;
– Bahan utama terdiri dari kacang tanah dan pelarut n-heksana
– Bahan pembantu terdiri dari asam klorida (HCI), Kalium
hidroksida, phenolpthalien, aquades, khloroform, amalium,
yoduim bromida, kalium iodida, natrium thiosulfat, kertas saring,
phetrolium ether, vaseelin, alkohol dan natrium hidroksida.
– Alat pembantu yang digunakan oven,eksikator,botol,timbangan
halus,timbangan kasar,gelas,alat
penyaring,mufflefurnance,krusporselin,soxhlet,gelas
ukur,corong,pipet tetes,kompor
listrik,buret,piknometer,refraktometer abbe,lampu pijar dan pipet
ukur
6. Alat penelitian yang digunakan terdiri dari rangkaian alat
dari alat distlilasi dan alat ekstrasi serta alat pembantu
Keterangan gambar
1. Pengaduk
2. Labu leher tiga
3. Pendingin balik
4. termometer
5. Penangasair
6. Pemans Listrik
7. Statif dan klem
gambar alat ekstraksi
7. Hasil penelitian dan pembahasan
kacang tanah yang telah dikeringkan dalam oven
dan digiling dan diayak dengan ukuran kehalusan
bahan 20 mesh.setelah dianalisis dieroleh kadarair
12,50%, kadar abu 5%, kadarminyak 49,48%
8. kesimpulan penelitian
1. Mangkin banyak volume pelarut, mangkin banyak
presentase minyak yang terambil
2. Mangkin banyak volume suhu, mangkin banyak
presentase minyak yang terambil
3. kacang tanah dapat di ekstraksi dengan larutann-
heksana untukmemperoleh minyak kacang tanah