2. Spons laut merupakan organisme laut yang banyak
mengandung komponen bioaktif, salah satunya
adalah antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah
mempelajari ekstra spons sebagai antioksidan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa petrosia sp
merupakan spons yang mempunyai aktivitas
antioksidan tertinggi dengan IC50 sebesar 39.59
ppm. Antioksidan tersebut dapat diekstrak
dengan baik pada pelarut semi polar, yaitu etil
asetat. Bedasarkan analisis fotokimia , diketahui
bahwa senyawa kimia yang terdapat pada
atioksidan termasuk golongan sterois/triterpenoid
dan flavonoid
3. Pola hidup modern memicu dihasilkanya radikal bebas yang
mengakibatkan tingginya kemungkinan munculnya penyakit
degeneratif seperti kangker, kencing manis dan jantung.
Disisi lain radikal bebas dapat menyerang njaringan tubuh
dengan cara yang sama dan menghasilkan efek sitotoksik
yang berbahaya. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan
antioksidan . Akan tetapi antioksidan yang kini banyak
beredar antioksidan sintetik seperti ButilHidroksi Aniosl
(BHA) Butil Hidroksi Toluen (BHT) dan lainya dalam
penggunaanya disinyalir menyebabkan dampak negatif bagi
kesehatan. Pemberian antioksidan sintetik pada manusia
dalam janka waktu yang lama dana diberikan secara terus
menerus dapat meyebabkan kerusakan hati. Untuk alternatif
dicari antioksidan yang berasal dari alam. Spons merupakan
salah satu biota laut yang berpotensi cukup besar sebagai
penghasil komponen bioaktif. Beberapa senyawa aktivitas
farmakologi sudah berhasil diisolasi dari spons, salah satunya
adlah antioksidan. Untuk itulah maka penelitian tentang
antioksidan menjadi sangat penting dalam upaya mencari
alternatif senyawa alami yang berfungsi sebagai antioksidan.
4. Penelitian ini, ekstraksi senyawa antioksidan dilakukan dengan
metode pramadhany yang telah dimodifikasi. Penelitian ini meliputi
penapisan komponen antioksidan dari 6 jenis spons dengan metode
ekstraksi tunggal dengan pelarut metanol teknis dan ekstraksi
komponen antioksidan spons terpilih dengan metode bertingkat.
Penampisan komponen antioksidan dari spons :
1. Koleksi sample spons : sebanyak 6 jenis spons diambil dari
kepulaunan panggang dan kepulauan seribu pada kedalaman 12
meter
2. Ekstraksi komponen antioksidan : sebanyak 6 jenis spons masing-
0masing ditimbang dengan berat 150 gram kemudian diberi
larutan metanol teknis lalu direndah hingga kedalaman 300 ml
lalau sampel diaduk dana ditunggu hingga 24 jam setelah itu
3. Identifikasi spons terpilih : sample spons terplih atau memiliki
aktivoitas tertinggi diidentifikasikan sampai kespesis yang
memungkinkan.
5. Identifikasi senyawa kimia yang berperan sebagai antioksidan
dalam spons dilakukan terhadap senyawa-senyawa :
1. Alkaloid
2. Steroid
3. Flavonoid
4. Saponin
5. Fenol Hedrokuinon
6. Uji molisch
7. Uji Benedict
8. Uji Biuret
9. Uji ninhidrin
6. Dari 6 jenis sample yang telah diambil dari dua tempat
yang berbeda yang belum diketahui namanya yang
telah dilakukan ekstraksi dengan larutan metanol
teknis hanya ada dua spons yang mempunyai aktivitas
antioksidan kuat karena mempunyai nilai IC50 kurang
dari 200 ppm yaitu spons pertama sebesar 76,58 dan
spons kedua 51,94. Sebagai spons terpilih adalah spons
kedua yang memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi
dari spons pertama. Bedasarakan hasil uji identifikasi
senyawa kimia ( fitokimia ) dalam 6 jenis spons,
mayoritas senyawa kimia yang terkandung adlah
alkaloid namun tidak mengandung gula pereduksi dan
peptida. Senyawa yang mempunyai aktifatas
antioksidan dalam ekstrak spons pertama dan spons
kedua diduga adlah senyawa alkaloid, flafvanoid dan
asam amino. Hasil identifikasi spons terpiliah
menunjukan spons kedua adalah petrosia sp.