SlideShare a Scribd company logo
KONSEP SYARI’AH DALAM
EKONOMI DAN PERBANKAN
Oleh:
MUHAMMAD SOFYAN KS
CAKUPAN ISLAMCAKUPAN ISLAM
AQIDAH (IMAN):
Aqad = perikatan  Arkanul Iman, meliputi: Iman kepada
Allah, Malaikat, Kitab, Nabi & Rasul, Hari Akhir dan Qadha &
Qadar
AKHLAQ (IHSAN):
Engkau beribadah kepada Tuhanmu seolah-olah engkau
melihat-Nya sendiri, kalaupun engkau tidak melihatnya, maka
Ia melihatmu
SYARI’AH (ISLAM):
Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di
dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah
PENJELASAN SINGKATPENJELASAN SINGKAT
SYARI’AH (ISLAM):
Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di
dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah
Hukum asal Ibadah:
Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada
petunjuknya dalam al-Qur’an atau sunnah
Hukum asal Muamalah:
Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al-
Qur’an atau as-Sunnah
Syari’ah dan Fiqh
Fiqh merupakan penafsiran ulama terhadap syari’ah
PEMBAGIAN HUKUMPEMBAGIAN HUKUM
Sifat
Hukum
Taklifi
Pasti Tidak pasti
Perintah Wajib/Fardhu Mandub/Sunnah
Larangan Haram Makruh
Takhyir Mubah
Kerangka Kegiatan Muamalah dalam IslamKerangka Kegiatan Muamalah dalam Islam
ISLAM
AKHLAQ SYARI’AH AQIDAH
MUAMALAH IBADAH
POLITIK EKONOMI SOSIAL
KONSUMSI SIMPANAN INVESTASI
BANK/LK
Tauhid ’Adil Nubuwah Khilafah Ma’ad
Multy-
tipe
Owner-
ship
Multy
tipe
Owner-
ship
Multy-
tipe
Owner-
ship
Freedom to
act
Multy-
tipe
Owner-
ship
Social
Justice
Akhlak
RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAMI
ISLAM DAN PERBANKANISLAM DAN PERBANKAN
KAIDAH USHUL FIQH:
Maa laa yatim al-wajib illa bihi fa huwa wajib
Sesuatu yang harus ada untuk mempurnakan yang wajib, maka
ia wajib diadakan.
Hadits:
Antum a’lamu bi umuri al-dunyakum? (kalian lebih mengetahui
tentang urusan dunia kalian)
Masalah ekonomi dan perbankan adalah bab muamalah, maka
selama ia memberikan perbaikan kehidupan umat manusia
maka wajib dijalankan dengan sesuai kaidah Islam
FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYAFAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA
BANK ISLAMBANK ISLAM
 Upaya Neo-Revivalis dalam memahami hukum
tentang bunga sebagai riba
 Adanya kekayaan negara (Arab) akan minyak yang
melimpah;
 Penerimaan terhadap interpretasi tradisional tentang
riba untuk dipraktekkan oleh beberapa negara
muslim sebagai bentuk kebijaksanaan-nya
– Larangan terhadap bunga sebagai bentuk kebijakan hukum
yang diambil oleh beberapa negara Islam
– Keputusan untuk mendirikan Bank Islam Internasional
– Partisipasi pemerintah muslim dalam mendirikan bank
Islam.
ALASAN PERLUNYA BANK SYARI’AHALASAN PERLUNYA BANK SYARI’AH
Secara praktis, sistem perbankan berbasis bunga atau konvensional
mengandung beberapa kelemahan, sebagai berikut :
Transaksi berbasis bunga melanggar keadilan atau kewajaran bisnis.
Tidak fleksibelnya sistem transaksi berbasis bunga menyebabkan
kebangkrutan.
Komitmen bank untuk menjaga keamanan uang deposan berikut
bunganya membuat bank cemas untuk mengembalikan pokok dan
bunganya.
Sistem transaksi berbasis bunga menghalangi munculnya inovasi oleh
usaha kecil.
Dalam sistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam kemitraan usaha
kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan
pendapatan bunga mereka.
 Al-Qur’an memberikan nilai-nilai dalam menjalankan
aktivitasperbankan syari’ah
 PadamasaRasulullah telah didirikan lembagakeuangan :
Baitul Mal; Wilayatul Hisbah; Pengembangan etikabisnis
 Parakhulafa’urrasyidin melanjutkan mengembangkan
baitul mal
 Padamasadinasti Islam, baitul mal terusdikembangkan dan
mulai adanyapemikiran tentang ekonomi
 Padamasamodern telah berdiri lo calsaving bank, Islamic
Develo pment Bank, Bank Syari’ah, dan lembagakeuangan
non bank lainnya
Islam dan Perbankan Syari’ah
PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABIPRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABI
Bank : lembaga yang melaksanakan 3 fungsi utama:
• Menerima simpanan uang
• Meminjamkan uang
• Memberikan jasa pengiriman uang
Contoh yang dilakukan Nabi:
Rasulullah saw dikenal sebagai al-amin, dipercaya masyarakat Mekah menerima
simpanan harta, sehingga pada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah, beliau
meminta Sayidina Ali ra. untuk mengembalikan semua titipan itu kepada yang
memilikinya
Sahabat Rasul Zubair bin al-Awwam  lebih suka menerima uang dalam bentuk
pinjaman
PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN BANIPRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN BANI
UMAYYAH DAN BANI ABASIAHUMAYYAH DAN BANI ABASIAH
Mulai ada orang yang memiliki keahlian di bidang keuangan,
yang disebut dengan jihbiz :
Jihbiz vs Bank: Persamaan dan Perbedaannya:
Persamaannya:
Jihbiz dan Bank sama-sama melakukan fungsi berikut:
•To accept deposits
•To channel financing
•To tranfer money
Perbedaannya:
•Jihbiz dikelola oleh individu
•Bank dikelola oleh institusi
EVOLUSI KEGIATAN PERBANKAN DALAMEVOLUSI KEGIATAN PERBANKAN DALAM
MASYARAKAT ISLAMMASYARAKAT ISLAM
1. Individu (Nabi/sahabat melakukan suatu fungsi perbakan
2. Jihbiz (seorang melakukan suatu fungsi perbakan
3. Bank (sebuah institusi melakukan kegitiga fungsi
perbankan)  diadopsi oleh masyarakat Eropa abad
pertengahan, namun kegiatannya mulai dilakukan dengan
basis bunga
4. Bank syari’ah modern (sebuah institusi melakukan
kegitiga fungsi perbankan dengan berlandaskan syari’ah
Islam)
Perkembangan Bank Syari’ah di LuarPerkembangan Bank Syari’ah di Luar
NegeriNegeri
•Mit Ghamr Bank  dirintispadatahun 1960-an sebagai rural-
so cialbank, berdiri di sekitar sungai Nil, didirikan oleh Prof. Dr.
Ahmad Najjar
•Islamic development Bank,  dirintispadasidang Menlu Negara
OKI di Karachi Pakistan Desember 1970.
•Islamic Research and Training Institute  lembagamilik IDB yang
bertugasmembantu melakukan riset dan pelatihan untuk
pengembangan ekonomi/bank syari’ah
•Pembantukan bank-bank syari’ah di luar negeri :
•Kategori I  bank komersial
•Kategori II  lembagainvestasi dalam bentuk internatio nal
ho lding co mpanies
Bank yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada prinsip syari’ah
Islam
Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada
ketentuan al-Qur’an dan Hadits Bank Syari’ah
Bank yang beroperasi dengan prinsip syari’ah Islam
Pengertian Bank Syari’ah
Bank Syari’ah : menjalankan
aktivitasnya sesuai dengan cara-cara
bermu’amalah secara Islami (tidak
mengandung unsur : MAisir, Gharar,
Haram, RIBa = MAGHRIB)
IDENTIFIKASI TRANSAKSI YANG
TERLARANG
Hukum Asal
Ibadah Muamalah
Semua tidak
boleh kecuali
yang ada
ketentuannya
Semua boleh
kecuali yang
ada
larangannya
PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAMPRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAM
Bidang yang diperbolehkan syari’ah
Bidang yang dilarang
syari’ah
Tadlis
RibaTaghrir
Persaingan tidak sempurna
Ikhtikar & bai’ najasy
PENYEBAB TRANSAKSI DILARANG
Penyebab dilarangnya
transaksi
Haram
zatnya
Tidak sah
akadnya
1. Tadlis
2. Ikhtikar
3. Bai’ Najasy
4. Taghrir (Gharar)
5. Riba
1. Rukunnya tidak
terpenuhi
2. Syarat tidak
terpenuhi
3. Terjadi Ta’alluq
4. Terjadi “2 in 1”
Haram selain
zatnya
HARAM ZATNYA
Transaksi dilarang karena obyek yang ditransaksikan juga
dilarang
Misalnya: minuman keras, bangkai (kecuali yang ikan dan
belalang), daging babi
Transaksi barang atau jasa yang demikian ini tetap haram
walaupun akad jual-belinya sah.
Contoh:
Pembelian minuman keras dengan akad murabahah melalui
BMT.
(Zat barangnya haram, namun akadnya sah)
HARAM SELAIN ZATNYA (1)
1. Tadlis (melanggar prinsip “an taraddin minkum”
Setiap transaksi dalam Islam harus dilandasi pada prinsip kerelaan kedua
pihak yang bertransaksi
Mereka harus memiliki informasi yang sama tentang barang/jasa yang
diperjual belikan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan
Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut tadlis.
Tadlis terjadi karena empat hal:
a. Kuantitas  pengurangan timbangan
b. Kualitas  penyembunyian kecacatan obyek
c. Harga  memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar
d. Waktu penyerahan  penjual tidak mengetahui secara pasti barang
akan diserahkan kepada pembeli
HARAM SELAIN ZATNYA (2)
2. Melanggar prinsip “la tazhlimuna wa la tuzhlamun”
Jangan menzalimi dan jangan dizalimi
Praktek yang melanggar prinsip ini adalah:
a. Rekayasa pasar dalam Supply (Ikhtikar)
- Mengupayakan adanya kelangkaan barang dengan menimbun atau entry
barier
- Menjual harga lebih tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya
kelangkaan
- Mengambil keuntungan lebih dibandingkan keuntungan sebelum
kejadian I dan II
HARAM SELAIN ZATNYA (3)
b. Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’ Najasy)
Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/
pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada
banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga
jual produk akan naik.
Cara ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Penyerbaran isu
2) Melakukan order pembelian
3) Pembelian pancingan sehingga tercipta sentimen pasar, bila
harga sudah naik sampai level yang diinginkan, maka yang
bersangkutan akan melakukan aksi ambil untuk dengan
melepas kembali obyek yang sudah dibeli
HARAM SELAIN ZATNYA (4)
c. Taghrir (Gharar)
Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya
ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi.
Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti
menjadi tidak pasti.
Gharar/taghrir terjadi karena empat hal, yaitu:
1) Kuantitas  kasus ijon
2) Kualitas  menjual sapi masih dalam perut induknya
3) Harga  pengambilan margin 20% untuk 1 tahun atau 40% untuk 2
tahun
4) Waktu penyerahan  menjual barang hilang seharga Rp. X dan
disetujui oleh pembelinya
HARAM SELAIN ZATNYA (5)
d. Riba
Dalam ilmu fiqh dikenal jenis riba:
1) Fadl (riba buyu’) riba karena pertukaran barang sejenis yang tidak
memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama
kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya
(yadan bi yadin).
2) Nasi’ah (riba duyun)  riba yang timbul akibat hutang-piutang yang
tidak memenuhi kriteria untuk muncul renturn bersama risiko (al
ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi
dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban
menanggung beban, hanya berjalannya waktu. Nasi’ah adalah
memastikan sesuatu yang tidak pasti menjadi pasti
3) Jahiliyah  hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena
di peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu
yang ditetapkan.
RINGKASAN MENGENAI RIBARINGKASAN MENGENAI RIBA
Tipe Riba Faktor penyebab Cara Menghilangkan Faktor Penyebab
Riba Fadl Gharar (uncertain
to both parties)
Kedua belah pihak harus memastikan
faktor berikut: 1) Kuantitas; 2) Kualitas; 3)
Harga; 4) Waktu penyerahan
Riba Nasi’ah Return tanpa
risiko, pendapatan
tanpa biaya
Kedua belah pihak membuat kontrak yang
merinci hak dan kewajiban masing-masing
untuk menjamin tidak adanya pihak
manapun yang mendapatkan return tanpa
menanggung risiko, atau menikmati
pendapatan tanpa menanggung biaya
Riba Jahiliyah Memberi pinjaman
sukarela secara
komersiil, karena
setiap pinjaman
yang mengambil
manfaat adalah
riba
Jangan mengambil manfaat apapun dari
akad kebaikan (tabarru)
Kalaupun ingin mengambil manfaat maka
gunakan akad bisnis (tijarah), bukan akad
kebaikan (tabarru)
TIDAK SAH/LENGKAP AKADNYA
Suatu transaksi yang tidak termasuk dalam kategori haram li dzatihi maupun haram li
ghairihi, belum tentu serta merta menjadi halal.
Sesuatu tersebut menjadi haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap.
Suatu transaksi dikatakan tidak sah atau tidak lengkap akadnya bila terjadi salah satu atau
lebih faktor berikut:
1) Rukun dan syarat tidak terpenuhi  Rukun jual beli meliputi: (a) Pelaku; (b) Obyek;
© Ijab-qabul. Syarat jual beli, tidak: (a) Menghalalkan yang haram; (b)
Mengharamkan yang halal; © Menggugurkan rukun; (d) Bertentangan dengan rukun;
(e) Mencegah berlakunya rukun
2) Terjadi Ta’alluq  Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan.
Dengan maksud, berlakunya akad 1 tergantung pada akad ke 2. Dalam terminologi
fiqh disebut bai’ al-’inah.
3) Terjadi two in one  Satu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga
terjadi ketidakpastian. Dalam terminologi fiqh disebut: shafqatain fi al-shafqah. Two
in one terjadi karena: (a) obyek sama; (b) pelaku sama; © jangka waktu sama. Bila
salah satu dari faktor tersebut tidak ada maka tidak terjadi two in one
Berdasarkan tingkat kepastian hasil yang diperoleh, kontrak dapat
dibedakan menjadi
Natural Certainty Contracts
Natural Uncertainty Contracts
KEPASTIAN HASIL USAHA DALAM
ISLAM
Natural Certainty Contracts/teori pertukaran, adalah
kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian
pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam
bentuk ini:
Cash-flownya pasti atau sudah disepakati di awal kontrak
Obyek pertukarannya juga pasti secara jumlah, mutu,
waktu maupun harganya
TEORI PERTUKARAN
TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
OBYEK
PERTUKARAN
‘AYN BI ‘AYN
‘AYN BI DAYN
DAYN BI DAYN
WAKTU
PERTUKARAN
NAQDAN
GHAIRU NAQDAN
TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
‘AYN BI
‘AYN
JENIS BEDA
JENIS SAMA
Kasat Mata
Kualitas dapat
dibedakan
Kasat Mata
Kualitas tidak
dapat dibedakan
upah tenaga kerja yang dibayar dengan sejumlah beras
real asset (‘ayn) dengan real
asset (‘ayn)
Jika tidak dapat dibedakan mutunya, pertukaran
dibolehkan, jika:
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Mistlan bi mistlin (sama mutunya)
Yadan bi yadin (sama waktu penyerahannya)
Pertukaran kuda dengan kuda
TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
‘AYN BI
DAYN
Barang
Al-Bai’
Jasa
Al-Ijarah
Ijarah
Ju’alah
Naqdan
Order
Mu’ajjal
Salam
Istishna’
real asset (‘ayn) dengan
financial asset (dayn)
TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
DAYN BI
DAYN
Uang
Non-Uang
Surat berharga
Jenis sama
Jenis Beda
Pertukaran financial asset (dayn)
dengan financial asset (dayn)
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu
juga)
MATRIK PERTUKARANMATRIK PERTUKARAN
Time
Object
Now for Now Now for
Deferred
Defered for
Defered
‘Ayn for ‘Ayn Ok Ok
‘Ayn for Dayn Ok Ok
Dayn for Dayn Ok No No
No
No
TEORI PERCAMPURAN DALAM ISLAM
Natural Uncertainty Contracts/teori percampuran adalah kontrak
dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari
segi jumlah maupun waktunya. Tingkat returnnya bisa positif,
negatif maupun nol.
Kontrak-kontrak investasi ini secara sunatullah tidak menawarkan :
Return yang tetap dan pasti. `
Sifatnya tidak fixed dan predetermined.
Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial assets)
menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama-
sama untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam kontrak demikian ini, keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama.
TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN
OBYEK
PERCAMPURAN
‘AYN BI ‘AYN
‘AYN BI DAYN
DAYN BI DAYN
WAKTU
PERCAMPURAN
NAQDAN
GHAIRU NAQDAN
‘AYN BI
‘AYN
TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN
Menyumbangkan
keahlian Syirkah
‘Abdan
Jasa/keahlian (real asset)
dicampur dengan uang (financial
asset) Bentuk percampuran ini
disebut syirkah mudharabah
Seorang penyandang dana
memberikan dana dan yang lain
memberikan reputasinya
Bentuk percampuran ini disebut
syirkah wujuh
‘AYN BI
DAYN
Percampuran financial asset
(dayn) dengan financial asset
(dayn)
Jika percampuran antara uang
dengan uang dengan jumlah
sama disebut syirkah
mufawadah; atau jumlah uang
yang dipercampurkan
jumlahnya berbeda disebut
syirkah ‘inan.
DAYN BI
DAYN
PRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGANPRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGAN
PRODUK BISNIS ISLAMIPRODUK BISNIS ISLAMI
LIMA AKAD DASAR TRANSAKSI SYARI’AH :
TITIPAN (WADIAH)
BAGI HASIL (SYIRKAH)
JUAL-BELI (TIJAROH)
SEWA (IJARAH)
JASA/FEE( AL AJR WALUMULLAH)
PRODUKPRODUK
PENGUMPULAN DANAPENGUMPULAN DANA
AL-WADI’AH :AL-WADI’AH :
Adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun
badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja si
penitip menghendaki.
Landasan : QS. An-Nisa : 58; QS. Al. Baqarah : 283
Mekanisme Kerja Al-Wadi’ah Amanah :
Titipan Barang
Bebankan Biaya
penitipan
Aplikasinya: Save Deposit Box
Skema Al-Wadi’ah Yad adhSkema Al-Wadi’ah Yad adh
DhamanahDhamanah
1 Titipan dana
4 Beri Bonus
2 Pemanfaatan dana3 Bagi Hasil
Dengan konsep Al-Wadi’ah Yad Adh
Dhamanah pihak yang menerima titipan
boleh menggunakan dan memanfaatkan
uang atau barang yang dititipkan
Peminjam
Penitip
Aplikasi di Perbankan/LKS :
1. Current Account (Giro)
2. Saving Account (Tabungan )
Bank
Al-MudharabahAl-Mudharabah
 Pengertian :
– Akad kerjasama antara dua
pihak dimana pihak pertama
menyediakan seluruh modal
(100%), sedang pihak lain
menjadi pengelola. Keuntungan
usaha mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak,
kerugian ditanggung oleh
pemodal selama kerugian tidak
akibat kelalaian pengelola
 Landasan :
– Al-Qur’an :
 QS. Muzamil : 20;
 Al-Jum’ah : 10;
 Al-Baqarah : 198
 Jenis Mudharabah :
– Mudharabah Mutlaqah (tanpa
syarat)
– Mudharabah Muqayyadah
(dengan syarat)
 Aplikasi pada perbankan :
– Sisi Tabungan/Deposito
 Tabungan berjangka
 Deposito biasa
 Deposito spesial
– Sisi Pembiayaan :
 Pembiayaan modal kerja
 Investasi khusus
Skema al-MudharabahSkema al-Mudharabah
1 Titipan dana
4 Bagi hasil
2 Pemanfaatan dana3 Bagi Hasil
Peminjam
Penitip
Aplikasi di Perbankan/LKS :
1. Current Account (Giro)
2. Saving Account (Tabungan Berjangka)
3. Deposito Biasa
4. Deposito Spesial
Bank
PRODUK PEMBIAYAANPRODUK PEMBIAYAAN
KONSUMTIFKONSUMTIF
SKIM BAI’ AL-MURABAHAH
 Al-Murabahah :
– Adalah jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan (ribhun)
yang disepakati.
– Dasar Hukum : Al-Baqarah 275 (…
Allah menghalalkan jual beli )…
 Syarat :
– Penjual memberitahu biaya modal
kepada nasabah
– Kontrak harus sah sesuai rukunnya
– Kontrak bebas dari riba
– Penjual menjelaskan kondisi barang
kepada pembeli
– Penjual menyamapikan semua hal yang
berkaitan dengan pembelian
 Aplikasi pada perbankan :
– Pembiayaan untuk
pembelian barang, baik
untuk dalam negeri maupun
luar negeri
Skema Al-
Murabahah
2 Akad Jual Beli
6 Bayar
1. Negosiasi dan
persyaratan
3 Beli barang 4. Kirim
5. Terima
barang &
Dokumen
Supplaier
Bank Peminjam
BAI’ AS-SALAM
 Bai As-Salam :
– Adalah pembelian barang yang
diserahkan di kemudian hari
sementara pembayaran
dilakukan di muka.
– Dasar Hukum :
• Al-Baqarah 282
 Rukun :
– Penjual /Muslam alaih
– Pembeli / Muslam
– Modal atau uang
– Barang / Muslam fihi
– Ucapan / Sighat
 Aplikasi pada perbankan :
– Pembiayaan barang bagi petani
atau industri
Skema Bai’ As-Salam
4 Kirim pesanan
3 Kirim Dokumen
2. Pemesanan
barang Nasabah &
Bayar tunai
5 Bayar
1. Negosiasi
pesanan dengan
Kriteria
Bank
NasabahSupplaier
Bai’ Al-Istishna’
 Bai al-Istishna’ :
– Adalah kontrak
penjualan antara
pembeli dan pembuat
barang.
– Dasar Hukum :
• Al-Baqarah 282
 Rukun :
– Penjual
– Pembeli
– Modal atau uang
– Barang
– Ucapan
 Aplikasi pada
perbankan :
– Pembiayaan barang bagi
petani atau industri
Skema Bai al-Istishna’
1 Pesan 2. Beli
3. Jual
Pengusaha
Nasabah
Bank
Ijarah (Sewa)
 Pengertian :
– Akad pemindahan hak guna atas
barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu
sendiri.
– Jenis Ijarah :
• Ijarah
 Dasar Hukum :
– Al-Baqarah 233
Skema al-Ijarah
2 Beli Obyek Sewa
Sewa
A. Milik
1 Pesan Obyek
Sewa
Supllaier
Nasabah
Bank
Obyek Sewa
3 Bayar Sewa
Ijarah Muntahia Bitamlik (Sewa-beli)
 Pengertian :
– Akad pemindahan hak
guna atas barang atau
jasa, melalui pembayaran
upah sewa, diikuti dengan
pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri.
 Dasar Hukum :
– Al-Baqarah 233
 Aplikasi pada
perbankan :
– Bentuk yang banyak
digunakan adalah :
– Ijarah al-Muntahia
Bittamlik dengan hibah
– Ijarah with Promise to
Sell
PRODUK PEMBIAYAANPRODUK PEMBIAYAAN
PRODUKTIFPRODUKTIF
Al-Musyarakah
 Pengertian :
– Akad kerjasama antara dua
pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu di mana masing-
masing pihak memberikan
kontribusi dana atau keahlian
dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan
 Landasan :
– Al-Qur’an :
• QS. An-Nisa : 12;
• QS. Ash-Shad : 24
 Jenis Musyarakah :
– Syirkah Al-Inan( atas modal)
– Syirkah Mufawadah(persamaan
atas modal & pengelolaan)
– Syirkah A’mal(menerima order
untuk dua orang)
– Syirkah Wujuh (tanpa modal/
nama baik)
– Syirkah Al-Mudharabah
(modal dengan keahlian)
 Aplikasi pada perbankan :
– Pembiyaan Proyek
– Modal Ventura
Skema Musyarakah
Keuntungan
Bagi Hasil sesuai
dengan Nisbah
Nasabah
Proyek
Bank
Al-Mudharabah
 Pengertian :
– Akad kerjasama antara dua pihak
dimana pihak pertama menyediakan
seluruh modal (100%), sedang
pihak lain menjadi pengelola.
Keuntungan usaha mudharabah
dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak,
kerugian ditanggung oleh pemodal
selama kerugian tidak akibat
kelalaian pengelola
 Landasan :
– Al-Qur’an :
• QS. Muzamil : 20;
• Al-Jum’ah : 10;
• Al-Baqarah : 198
 Jenis Mudharabah :
– Mudharabah Mutlaqah (tanpa
syarat)
– Mudharabah Muqayyadah
(dengan syarat)
 Aplikasi pada perbankan :
– Sisi Pembiayaan :
• Pembiayaan modal kerja
• Investasi khusus
Skema Mudharabah
Keuntungan
Bagi Hasil sesuai
dengan Nisbah
Perjanjian Bagi Hasil
Keahlian Modal
100%
Nisbah X% Nisbah Y%
Modal
Pengembalian Modal
Pokok
Nasabah
Bank
Proyek
Skema Mudharabah MuqayyadahSkema Mudharabah Muqayyadah
ChanellingChanelling
1. Arranger2a. Modal
2b. Proyek
3.Proyek
4. Bagi Hasil
5. Modal
Bank
Nasabah Mudharib
Perjanjian arrange
fee
Skema Mudharabah MuqayyadahSkema Mudharabah Muqayyadah
ExecutingExecuting
1. Arranger + Modal
2a. Modal
2b. Proyek
3.Proyek
4. Bagi Hasil
5. Modal
Bank
Nasabah Mudharib
Perjanjian bagi hasil,
bagi risiko, arrange
fee
X% Y%
Z%
A B
PRODUK JASAPRODUK JASA
Al-Ajr wal UmullahAl-Ajr wal Umullah
 Jenis-jenis :
– Al-Wakalah
– Al-Kafalah
– Al-Hiwalah
– Ar-Rahn
– Al-Qard
 Aplikasi :
– Al-Wakalah  Transfer
– Al-Kafalah  Bank
Garansi
– Al-Hiwalah  Pengalihan
utang
– Ar-Rahn  Gadai
– Al-Qardh  Pembiayaan
Kebajikan
Ringkasan Produk di Bank Syari’ahRingkasan Produk di Bank Syari’ah
Orientasi Hasil
Aktivitas Bank Syari’ah
Funding Financing Services
Tabarru’
Wadhi’ah
Giro
Tabungan
Qard
Rahn
Wakalah
Kafalah
Hiwalah
Ju’alah
Tijarah
Hasil
Pasti X
Al-Bai’u
Murabahah
Salam
Istishna’
X
Hasil
Tidak
Pasti
Mudharabah
Tabungan
Deposito
Syirkah:
Mudharabah
Musyarakah
X
TEORI BAGI HASIL DANTEORI BAGI HASIL DAN
PROFIT MARGINPROFIT MARGIN
SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH)SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH)
SYIRKAH/
MUSYARA
KAH
Syirkah Inan (Masing-masing memiliki porsi dana dana dan
berpartisipasi kerja)
Syirkah Mufawadah (Kesamaan dana, kerja, dan
tanggungjawab)
Syirkah A’mal (Kerjasama dua orang seprofesi)
Syirkah Wujuh (Kerjasama karena reputasi dan keahlian)
Mudharabah
(MDA)
MDA Mutlaqah
MDA Muqayyadah
On-Balance
Off-Balance
SISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASILSISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL
Dari sudut pandang Nasabah sebagai
Investor
– Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
– Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
– Mudharabah Mutlaqah
Dari sudut Pandangan Bank
– Perhitungan Saldo Akhir Bulan
– Perhitungan Saldo Rata-rata Harian
SKEMA-SKEMA MUDHARABAHSKEMA-SKEMA MUDHARABAH
Satu Nasabah
Investor
Bank Syari’ah
Satu Pelaksana
Usaha
Skema Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet
Satu Nasabah
Investor
Pertanian
Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet berdasar sektor
Bank Syari’ah
Manufaktur
Jasa
Satu Nasabah
Investor
Penjualan Cicilan
Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet berdasar akad yg
digunakan
Bank Syari’ah
Penyewaan Cicilan
Kerjasama Usaha
SKEMA-SKEMA MUDHARABAHSKEMA-SKEMA MUDHARABAH
Nasabah 1
Nasabah 2
Nasabah 3
.
.
Nasabah n
Skema Mudharabah Mutlaqah On Balance Sheet
Jual
Bank
Syari’ah
Sewa
Kerjasama
Usaha
Penjualan 1
Penjualan 2
.
Penjualan n
Penyewaan 1
Penyewaan 2
.
Penyewaan n
Kerjasama 1
Kerjasama 2
.
Kerjasama n
KASUS MENGHITUNG BUNGAKASUS MENGHITUNG BUNGA
KASUS:
Pada tanggal 1 Mei 2002, Bapak Johanes membuka deposito
sebesar Rp. 10.000.000, jangka waktu satu bulan, dengan tingkat
bunga 9% p.a. Berapa bunga yang diperoleh pada saat jatuh
tempo?
JAWAB
Bunga yang diperoleh bapak Johanes adalah:
Rp. 10.000.000 x 31 hari x 9% / 365 hari = Rp. 76.438
KASUS PERHITUNGAN BAGI HASILKASUS PERHITUNGAN BAGI HASIL
KASUS:
Bapak Ahmad membuka deposito sebesar Rp. 10.000.000, jangka
waktu satu bulan (tanggal 1 Mei s/d 1 Juni 2003), nisbah bagi hasil
antara nasabah dan bank 57% : 43%. Jika keuntungan bank yang
diperoleh untuk deposito satu bulan per 31 Mei 2002 adalah Rp.
20.000.000 dan rata-rata deposito jangka waktu satu bulan adanya
Rp. 950.000.000, berapa keuntungan yang diperoleh bapak
Ahmad?
JAWAB
Bagi hasil yang diperoleh bapak Ahmad adalah:
(Rp. 10 juta/Rp. 950 juta) x Rp. 20 juta x 57% = Rp. 120.000
FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DANFAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN
BUNGABUNGA
Bagi hasil ditentukan oleh:
Pendapatan bank
Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank
Nominal deposito nasabah
Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank
Bunga ditentukan oleh:
Tingkat bunga yang berlaku
Nominal deposito nasabah
Jangka waktu deposito
FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DANFAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN
BUNGABUNGA
Bagi hasil ditentukan oleh:
Pendapatan bank
Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank
Nominal deposito nasabah
Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank
Bunga ditentukan oleh:
Tingkat bunga yang berlaku
Nominal deposito nasabah
Jangka waktu deposito
PENENTUAN RETURNPENENTUAN RETURN
PEMBIAYAANPEMBIAYAAN
Mark-up Pricing
Target-Return Pricing
Perceived-Value Pricing
Value Pricing
Mark-up PricingMark-up Pricing
 Penentuan tingkat harga dengan me-markup biaya produksi komoditas yang
bersangkutan
Contoh: Sebuah perusahaan tusuk gigi dalam menentukan tingkat harga dan biaya produksinya:
Variabel cost per unit Rp. 5
Fixed cost Rp. 200,000
Expected unit sales 50,000
Biaya produksi perusahaan tusuk gigi setiap unit adalah sebagai berikut:
fixed cost 200,000
Unit cost = variabel cost + = Rp. 5 + = Rp. 9
unit sales 50,000
Diasumsikan, perusahaan menetapkan keuntungan sebesar 20% dari penjualan, maka mark-up
price untuk setiap unit:
Unit cost Rp. 9
Mark-up price = = = Rp. 11.25
(1 – desired return on sales) 1 – 0.20
Harga yang
ditawarkan
Target-Return PricingTarget-Return Pricing
 Penentuan harga dengan tujuan pencapaian tingkat return on investment
(ROI)
Contoh: Sebuah perusahaan tusuk gigi melakukan investasi sebesar Rp. 562,500 di suatu bisnis
yang menghasilkan tingkat pendapatan sebesar 20% ROI atau Rp, 200,000. Maka target-return
price dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
desired return X investment capital
Target-return price = unit cost +
unit sale
0.2 x Rp. 562,500
= Rp. 9 + = Rp. 11.25
50,000
Harga yang
ditawarkan
Perceived-Value PricingPerceived-Value Pricing
 Penentuan harga dengan tidak menggunakan variabel harga
sebagai dasar harga jual. Harga jual didasarkan pada harga
kompetitor dimana perusahaan melakukan penambahan atau
perbaikan unit untuk meningkatkan kepuasan pembeli
 Contoh:
– Seseorang lebih suka menabung di Bank Syari’ah Berkah dari
pada Bank Syari’ah Permai, walaupun tingkat bagi hasil di
bank syari’ah Permai lebih tinggi dibanding Bank Syari’ah
Berkah, nasabah merasa puas karena di bank syari’ah berkah
pelayanannya lebih baik
Value PricingValue Pricing
 Merupakan kebijakan harga yang kompetitif atas
barang yang berkualitas tinggi.
– Barang yang baik pasti harganya mahal (ono rego ono rupo)
 Namun perusahaan yang sukses adalah perusahaan
yang mampu menghasilkan barang yang berkualitas
dengan biaya yang efisien sehingga perusahaan tersebut
dapat dengan leluasan menentukan tingkat harga di
bawah harga kompetitor.
Penentuan Harga dalamPenentuan Harga dalam
Pembiayaan Syari’ahPembiayaan Syari’ah
 Penentuan harga dalam pembiayaan di bank syari’ah
dapat menggunakan salah satu di antara empat model
tersebut di atas
 Namun yang lazim digunakan oleh bank syari’ah saat
ini adalah dengan menggunakan metode going rate
pricing, yaitu menggunakan tingkat suku bunga pasar
sebagai rujukan (benchmark). Mengapa diterapkan?
Karena bank syari’ah berkompetisi dengan bank
konvensional. Di samping itu bank syari’ah juga
berkeinginan untuk mendapatkan customer yang
bersifat floating customer.
Penerapan Mark-up PricingPenerapan Mark-up Pricing
dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah
 Mark-up pricing hanya tepat jika digunakan untuk
pembiayaan yang sumber dananya dari Restricted
Investment Account (RIA) atau Mudharabah
Muqayyadah.
 Polanya dapat dilakukan dengan:
– Historical Average Cost (On balance sheet)
– Marginal Cost of Fund (Off balance sheet)
– Pooled Marginal Cost of Fund (On balance sheet)
– Weighted Average Projected Cost (On balance sheet)
Penerapan Target-Return PricingPenerapan Target-Return Pricing
dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah
 Bank syari’ah beroperasi dengan tidak menggunakan
bunga, di dalamnya juga diklasifikasikan akad yang
menghasilkan keuntungan secara pasti, disebut natural
certainty contract, dan akad yang menghasilkan
keuntungtungan yang tidak pasti, disebut natural
uncertainty contract.
 Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural
certainty contract, maka metode yang digunakan adalah
required profit rate (rpr)
– rpr = n. v (n = tingkat keuntungan dalam transaksi
tunai; v = jumlah transaksi dalam satu periode
Menentukan Harga JualMenentukan Harga Jual
BarangBarang
Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + Cost Recovery + Keuntungan
Pembiayaan Murabahah
Cost Recovery = ----------------------------- x Estimasi Biaya Operasi 1 th
Estimasi Total Biaya
Markup/laba = Persentase Keuntungan x Pembiayaan yang diberikan bank
Angsuran per bulan = Harga Jual Barang/ Lama pinjaman
Cost Recovery + keuntungan
Margin dalam % = -------------------------------------- x 100%
Harga Beli Bank
Penerapan Target-Return PricingPenerapan Target-Return Pricing
dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah
 Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural uncertainty
contract, maka metode yang digunakan adalah expected profit
rate (epr)
– epr diperoleh berdasarkan: (1) tingkat keuntungan rata-rata
pada industri sejenis; (2) pertumbuhan ekonomi; (3) dihitung
dari nilai rpr yang berlaku di bank yang bersangkutan;
– Perhitungannya:
 Nisbah bank = epr/expected return bisnis yang dibiayai *
100%
 Aktual return bank = nsibah bank + aktual return bisnis
Contoh Kasus Mudharabah MutlaqahContoh Kasus Mudharabah Mutlaqah
Tingkat return bisnis sektor perdagangan sebesar
10%
Tingkat return yang diharapkan bank syari’ah
sebesar 3%
3%
Nisbah untuk bank = ----------- x 100% = 30%
10%
Nisbah nasabah = 100% - 30% = 70%
Penentuan Nisbah PembiayaanPenentuan Nisbah Pembiayaan
Mudharabah MuqayyadahMudharabah Muqayyadah
Seorang pengusaha pengadaan kacang kedelai mendapatkan
fasilitas Mudharabah Muqayyadah, dengan data sebagai berikut:
Total pembiayaan = Rp. 125.000.000
Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg
Harga jual kepada nasabah = setara 16% p.a
(sesuai dengan keuntungan yang diharapkan)
Vulume Penjualan Kedelai per bulan = 65.000 kg
Berapa Nisbah bagi hasilnya?
Penentuan Nisbah PembiayaanPenentuan Nisbah Pembiayaan
Mudharabah MuqayyadahMudharabah Muqayyadah
Perhitungan nisbah bagi hasil dihitung berdasarkan profit
sharing dari usaha pengadaan kacang kedelai, sebagai berikut:
Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg
Harga jual kepada nasabah = setara 16% p.a
(keuntungan yang diharapkan)
Vulume Penjualan Kedelai per bulan = 65.000 kg
Nilai Penjualan (65.000 x Rp. 2.150) = Rp. 139.750.000
Harga Pokok Pembelian = Rp. 125.000.000
Laba bersih penjualan kedelai = Rp. 14.750.000
PENENTUAN NISBAH PEMBIAYAANPENENTUAN NISBAH PEMBIAYAAN
Perhitungan Nisbah:
Volume Penjualan = 65.000 kg
Profit Margin (Rp. 14.750.000/139.750.000)x 100% = 10,55%
Lama Piutang (misal) = 65 hari
Lama persediaan (misal) = 2 hari
Lama hutang dagang (pembayaran ke suplier & carry) = 0
Cash to cash periode = 360/(DI+DR-DP) = 5,4
Profit margin per tahun = 5,4 x 10,55 = 57%
Nisbah Bank Syari’ah: (16%)/(57%)x100% = 28%
Nisbah untuk Nasabah: 100% - 28% = 72%
KASUS MENGHITUNG BAGIKASUS MENGHITUNG BAGI
HASIL DAN PROFIT MARGINHASIL DAN PROFIT MARGIN
MENGHITUNG BAGI HASIL DANAMENGHITUNG BAGI HASIL DANA
TABUNGAN/DEPOSITOTABUNGAN/DEPOSITO
 Ketentuan menghitung bagi hasil di bank syari’ah,
perlu diketahui komponen-komponennya, yaitu :
– Jenis simpanan/deposito/giro (Kolom 0)
– Saldo rata-rata harian per bulan (Kolom 1)
– Bobot simpanan (Kolom 2)
– Porsi saldo (Kolom 3)
– Distribusi pendapatan (Kolom 4)
– Porsi bagi hasil deposan (Kolom 5) dan (Kolom 7)
– Pendapatan deposan (Kolom 6) dan pendapatan bank
(Kolom 8)
TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)
Jenis
Produk
Rata-rata
Sebulan
Saldo
Harian
Bobot*
)
Saldo Rata-
rata
Tertimbang*
*)
Distri-busi
Distribusi
Penyimpan Dana Bank
Porsi Pendapatan Porsi Pendapatan
(0) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(A) (B) (A)x(B) = (C) (D) (E) (F)=(D)x(E) (G) (H)=(D)x(G)
Tab.
Wadiah
10000000 0,700 7000000 D1 0,250 F1 0,750 H1
Tabungan
Mudharab
ah
60000000 1,000 60000000 D2 0,550 F2 0,450 H2
Deposito
Mudharab
ah
1 bulan
10000000 0,800 8000000 D3 0,570 F3 0,430 H3
3 bulan 20000000 0,850 17000000 D4 0,600 F4 0,400 H4
6 bulan 5000000 0,900 4500000 D5 0,580 F5 0,420 H5
12 bulan 10000000 1,000 10000000 D6 0,570 F6 0,430 H6
Grand
Total
115000000 (B) 106500000 (D) (F) (H)
Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst
*) Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating)
MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN
 Saldo rata-rata harian untuk jenis produk funding di
bank syari’ah ditentukan sebagai berikut:
1. Menentukan tanggal berapa keuntung yang diperoleh dari
penempatan dana akan dibagi-hasilkan. Misalnya setiap
bukan ditentukan pada tanggal 25 bulan ybs, maka
pendapatan yang akan dibagihasilkan kepada penyimpan
dana adalah pendapatan yang diperoleh sejak tanggal 26
bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 25 pada bulan di
mana pendapatan tersebut dibagi hasilkan
2. Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah sesuai
dengan hitungan kalender. Oleh karena itu, saldo rata-rata
harian per bulan dihitung sejak tanggal 26 sampai dengan
tanggal 25 bulan berikutnya.
MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN
 Contoh kasus :
– Tuan Amir adalah nasabah Bank Syari’ah at-
Taqwa, berupa tabungan Mudharabah. Catatan
kartu tabungannya menunjukkan transaksi sebagai
berikut:
Tanggal Debet Kredit Saldo
26/6/02 575.000 575.000
02/7/02 125.000 450.000
10/7/02 250.000 700.000
15/7/02 100.000 600.000
21/7/02 400.000 1.000.000
MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN
 Hitungan saldo rata-rata harian per bulan pada tanggal 25
Juli 2002, sebagai berikut:
1. Tgl. 26/6/02 s/d tgl. 1/7/02 = 6 hari x 575.000 = 3450000
2. Tgl. 02/6/02 s/d tgl. 9/7/02 = 8 hari x 450.000 = 3600000
3. Tgl. 10/6/02 s/d tgl. 14/7/02 = 5 hari x 700.000 = 3500000
4. Tgl. 15/6/02 s/d tgl. 20/7/02 = 6 hari x 600.000 = 3600000
5. Tgl. 21/6/02 s/d tgl. 25/7/02 = 5 hari x 1.000.000 = 5000000
Jumlah = 30 hari = 19150000
Saldo rata-rata harian = 19.150.000/30 = 638.333
•Cara perhitungan di atas, juga digunakan untuk menghitung jenis simpanan yang lain.
•Jika terjadi penutupan rekening, maka saldo rata-rata yang dihitung adalah sejak
tanggal 26 sampai tanggal penutupan rekening tersebut, kemudian dihitung berapa bagi
hasilnya
PERHITUNGAN BAGI HASIL POLAPERHITUNGAN BAGI HASIL POLA
BARUBARU
Kelebihan cara ini:
Penyertaan dana shohibul maal dalam investasi dikoreksi dengan GWM
Bobot dihilangkan/diseragamkan = 1
Cara perhitungan relatif lebih rendah
Mempermudah perencanaan
Penggunaan ekuivalent rate hasil investasi per-Rp. 1000 dana nasabah
Penetapan
Pendapatan
yang akan
dibagihasikan:
Jenis dan
Jumlah
Perhitungan
Hasil Investasi
untuk setiap
rupiah 1000
dana nasabah
Distribusi ke
tiap nasabah
TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)
Jenis Produk
Rata-rata
Sebulan
Saldo
Harian
Bobot*)
Saldo Rata-
rata
Tertimbang**)
Distri-
busi
Distribusi
Penyimpan Dana Bank
Porsi Pendapatan Porsi Pendapatan
(0) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(A) (B) (A)x(B) = (C) (D) (E) (F)=(D)x(E) (G) (H)=(D)x(G)
Rekening
Giro
A1 1,00 C1 D1 0,250 F1 0,750 H1
Rek.
Tabungan
A2 1,00 C2 D2 0,550 F2 0,450 H2
Deposito
Mudharabah
1 bulan
A3 1,00 C3 D3 0,570 F3 0,430 H3
3 bulan A4 1,00 C4 D4 0,600 F4 0,400 H4
6 bulan A5 1,00 C5 D5 0,580 F5 0,420 H5
12 bulan A6 1,00 C6 D6 0,570 F6 0,430 H6
Grand Total (A) (C) (D) (F) (H)
Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst
*) Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating)
**) Dalam bank konvensional dikenal dengan loanable funds
CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola
BaruBaru
Apabila bank syari’ah mampu mengumpulkan dana pihak ketiga
(DPK) sebanyak Rp. 90.000.000. DPK yang dapat disalurkan
pada pembiayaan sebanyak Rp. 85.500.000 (karena ada Giro
Wadiah Minumum sebesar 5%). Pembiayaan yang harus
disalurkan ke masyarakat sebanyak Rp. 100.000.000. Dari
pembiayaan Rp. 100.000.000 diperoleh pendapatan dari
penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 1.566.667. Nisbah bagi hasil
65% : 35%. Berapa pendapatan bagi setiap Rp. 1000 dana
nasabah?
CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola
BaruBaru
B 1
E = x D x x 1000.
C A
DPK (=Dana Nasabah dengan kontrak Mudharabah) A 900.000.000.000
DPK yang dapat disalurkan pada Pembiayaan (=DPK x (1 – GWM)*) B 855.000.000.000
Pembiayaan Yang Disalurkan C 1.000.000.000.000
Dana Bank   145.000.000.000
Pendapatan dari Penyaluran Pembiayaan D 16.000.000.000
Pendapatan bagi setiap Rp. 1000 DPK E 15,20
*)
GWM = Simpanan Wajib pada Bank Indonesia sebesar 5%    
CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola
BaruBaru
E G
H = x F x
1000 100
Pendapatan Investasi untuk setiap Rp. 1000 DPK
Mudharabah
E 15,20
Saldo Rata-rata Harian Nasabah F 100.000.000
Nisbah Nasabah G 65,00
Porsi Bagi Hasil untuk Nasabah bulan ini H 988.000
Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan pendapatan nasabah untuk bulan ini dengan
dananya sebesar Rp. 100.000.000, bagi hasilnya sebesar Rp. 988.000
CONTOH:CONTOH:
Perhitungan Bagi Hasil PembiayaanPerhitungan Bagi Hasil Pembiayaan
Seorang nasabah mengajukan pembiayaan untuk
modal kerja dagang sebesar Rp. 100.000.000
selama 1 tahun, dengan perbandingan bagi hasil
antara nasabah dan bank 60 : 40 %. Bagiamana
cara perhitungannya?
Penyelesaian Pertama :
Kasus Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah
Bulan Laba Usaha Bagian Bank
40 %
Bagian Nasabah
60 %
Cicilan Pokok Total Setoran
1. 6.000.000 2.400.000 3.600.000 2.400.000
2. 7.000.000 2.800.000 4.200.000 2.800.000
3. 4.000.000 1.600.000 2.400.000 1.600.000
4. 4.500.000 1.800.000 2.700.000 1.800.000
5. 5.000.000 2.000.000 3.000.000 2.000.000
6. 5.500.000 2.200.000 3.300.000 2.200.000
7. 6.000.000 2.400.000 3.600.000 2.400.000
8. 5.400.000 2.160.000 3.240.000 2.160.000
9. 9.000.000 3.600.000 5.400.000 3.600.000
10. 5.700.000 2.280.000 3,420.000 2.280.000
11. 4.700.000 1.880.000 2.820.000 1.880.000
12. 3.500.000 1.400.000 2.100.000 100.000.000 1.400.000
Total 66.300.000 26.520.000 39.780.000 100.000.000 126.520.000
% dari Hasil
Usaha
0,40 0,60
% dari Modal 26,52 39.78

More Related Content

What's hot

Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Rahmita Rmdhnty
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
yasirafandy
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
Teguh Prasetyo
 
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 dTugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
ShoviLuth
 
Jual beli
Jual beliJual beli
Jual beli
Jusuf AN
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
aldi setiawan
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
alfathir akbar
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...
nishannisa
 
Bank syariah by arie zuya
Bank syariah by arie zuyaBank syariah by arie zuya
Bank syariah by arie zuya
UIN Imam Bonjol Padang (IAIN)
 
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariah
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara SyariahPengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariah
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariah
shinta rahmani
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
Lataniadzikri
 
UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020
UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020
UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020
ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA
 
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islamPPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
Airlangga University , Indonesia
 
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASANBAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
Ali Must Can
 
Bab 2 jual beli
Bab 2 jual beliBab 2 jual beli
Bab 2 jual beli
Beni Wanahuri
 
7 pemasaran dan etika perniagaan Islam
7 pemasaran dan etika perniagaan Islam7 pemasaran dan etika perniagaan Islam
7 pemasaran dan etika perniagaan Islam
Islamic Business School, UUM
 

What's hot (17)

Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
Tugas AGAMA ISLAM KELAS XI Semester 1
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
 
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 dTugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
 
Muhasabah bisnis rev
Muhasabah bisnis revMuhasabah bisnis rev
Muhasabah bisnis rev
 
Jual beli
Jual beliJual beli
Jual beli
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...
 
Bank syariah by arie zuya
Bank syariah by arie zuyaBank syariah by arie zuya
Bank syariah by arie zuya
 
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariah
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara SyariahPengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariah
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariah
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
 
UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020
UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020
UAS HADIS TEMATIK NUR MAHARANI HARAHAP. SM V MD-D. FDK UINSU 2020
 
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islamPPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
 
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASANBAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
 
Bab 2 jual beli
Bab 2 jual beliBab 2 jual beli
Bab 2 jual beli
 
7 pemasaran dan etika perniagaan Islam
7 pemasaran dan etika perniagaan Islam7 pemasaran dan etika perniagaan Islam
7 pemasaran dan etika perniagaan Islam
 

Viewers also liked

5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt
yanu11
 
Harta Kena Zakat, Perspektif Fiqh Kontemporer
Harta Kena Zakat, Perspektif Fiqh KontemporerHarta Kena Zakat, Perspektif Fiqh Kontemporer
Harta Kena Zakat, Perspektif Fiqh Kontemporer
Gus Alwy Muhammad
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
Gus Alwy Muhammad
 
Bisnis islami
Bisnis islamiBisnis islami
Bisnis islami
MUHAMMAD SOFYAN KS
 
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporerHarta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Gus Alwy Muhammad
 
Pengantar bisnis
Pengantar bisnisPengantar bisnis
Pengantar bisnisrizki rach
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Surya Suwarna
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Mirza Syah
 
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al JawiAkad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
Suryono .
 
Pengantar manajemen dan bisnis full
Pengantar manajemen dan bisnis fullPengantar manajemen dan bisnis full
Pengantar manajemen dan bisnis fullAngel Purwanti
 
Konsep Bisnis Dalam Islam
Konsep Bisnis Dalam IslamKonsep Bisnis Dalam Islam
Konsep Bisnis Dalam Islam
Rian Ramdani
 

Viewers also liked (13)

5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Harta Kena Zakat, Perspektif Fiqh Kontemporer
Harta Kena Zakat, Perspektif Fiqh KontemporerHarta Kena Zakat, Perspektif Fiqh Kontemporer
Harta Kena Zakat, Perspektif Fiqh Kontemporer
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Bisnis islami
Bisnis islamiBisnis islami
Bisnis islami
 
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporerHarta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
Harta kena zakat, perspektif fiqih kontemporer
 
Pengantar bisnis
Pengantar bisnisPengantar bisnis
Pengantar bisnis
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
 
Hukum ekonomi stain ta
Hukum ekonomi stain taHukum ekonomi stain ta
Hukum ekonomi stain ta
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
 
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al JawiAkad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al Jawi
 
Pengantar manajemen dan bisnis full
Pengantar manajemen dan bisnis fullPengantar manajemen dan bisnis full
Pengantar manajemen dan bisnis full
 
Konsep Bisnis Dalam Islam
Konsep Bisnis Dalam IslamKonsep Bisnis Dalam Islam
Konsep Bisnis Dalam Islam
 

Similar to EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)

Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
Cut Nyak Dhien
 
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.pptbahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
HardiFadli1
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
vinaidamatusilmi
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
fawaida
 
Pengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariahPengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariah
Muhammad Armansyah
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
Fatmawati Kartika gorjessO
 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Materi_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptx
Materi_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptxMateri_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptx
Materi_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptx
JunaAki
 
FIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.ppt
FIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.pptFIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.ppt
FIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.ppt
ferrifiam
 
@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen
@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen
@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosenAlalan Tanala
 
Assignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalatAssignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalat
Junaida Abdul Aziz
 
Hk perbankan syari’ah
Hk perbankan syari’ahHk perbankan syari’ah
Hk perbankan syari’ah
adityanoviyansyah
 
Bab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islamBab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islam
wahyudinia112
 
Perdagangan online dalam islam
Perdagangan online dalam islamPerdagangan online dalam islam
Perdagangan online dalam islam
Muhammad Azmi
 
OPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
OPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAHOPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
OPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Achmad Kamal Badri
 
Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Indah ks
Indah ksIndah ks
01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah
fissilmikaffah1
 
00-seputar-bisnis-islami.ppt
00-seputar-bisnis-islami.ppt00-seputar-bisnis-islami.ppt
00-seputar-bisnis-islami.ppt
Negeri Hijau Indonesia
 

Similar to EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM) (20)

Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
 
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.pptbahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
 
Pengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariahPengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariah
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
 
Materi_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptx
Materi_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptxMateri_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptx
Materi_1_-_Prinsip_Dasar_Bank_Syariah.pptx
 
FIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.ppt
FIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.pptFIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.ppt
FIQIH MUAMALAH UTK BISNIS HALAL DAN BERKAH.ppt
 
@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen
@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen
@Konsep mudharabah dalam al quran dan al hadits untuk dosen
 
Assignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalatAssignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalat
 
Hk perbankan syari’ah
Hk perbankan syari’ahHk perbankan syari’ah
Hk perbankan syari’ah
 
Bab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islamBab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islam
 
Perdagangan online dalam islam
Perdagangan online dalam islamPerdagangan online dalam islam
Perdagangan online dalam islam
 
OPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
OPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAHOPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
OPINI MENGENAI KEHALALAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
 
Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)
 
Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)
 
Indah ks
Indah ksIndah ks
Indah ks
 
01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah
 
00-seputar-bisnis-islami.ppt
00-seputar-bisnis-islami.ppt00-seputar-bisnis-islami.ppt
00-seputar-bisnis-islami.ppt
 

EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)

  • 1. KONSEP SYARI’AH DALAM EKONOMI DAN PERBANKAN Oleh: MUHAMMAD SOFYAN KS
  • 2. CAKUPAN ISLAMCAKUPAN ISLAM AQIDAH (IMAN): Aqad = perikatan  Arkanul Iman, meliputi: Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Nabi & Rasul, Hari Akhir dan Qadha & Qadar AKHLAQ (IHSAN): Engkau beribadah kepada Tuhanmu seolah-olah engkau melihat-Nya sendiri, kalaupun engkau tidak melihatnya, maka Ia melihatmu SYARI’AH (ISLAM): Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah
  • 3. PENJELASAN SINGKATPENJELASAN SINGKAT SYARI’AH (ISLAM): Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah Hukum asal Ibadah: Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada petunjuknya dalam al-Qur’an atau sunnah Hukum asal Muamalah: Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al- Qur’an atau as-Sunnah Syari’ah dan Fiqh Fiqh merupakan penafsiran ulama terhadap syari’ah
  • 4. PEMBAGIAN HUKUMPEMBAGIAN HUKUM Sifat Hukum Taklifi Pasti Tidak pasti Perintah Wajib/Fardhu Mandub/Sunnah Larangan Haram Makruh Takhyir Mubah
  • 5. Kerangka Kegiatan Muamalah dalam IslamKerangka Kegiatan Muamalah dalam Islam ISLAM AKHLAQ SYARI’AH AQIDAH MUAMALAH IBADAH POLITIK EKONOMI SOSIAL KONSUMSI SIMPANAN INVESTASI BANK/LK
  • 6. Tauhid ’Adil Nubuwah Khilafah Ma’ad Multy- tipe Owner- ship Multy tipe Owner- ship Multy- tipe Owner- ship Freedom to act Multy- tipe Owner- ship Social Justice Akhlak RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAMI
  • 7. ISLAM DAN PERBANKANISLAM DAN PERBANKAN KAIDAH USHUL FIQH: Maa laa yatim al-wajib illa bihi fa huwa wajib Sesuatu yang harus ada untuk mempurnakan yang wajib, maka ia wajib diadakan. Hadits: Antum a’lamu bi umuri al-dunyakum? (kalian lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian) Masalah ekonomi dan perbankan adalah bab muamalah, maka selama ia memberikan perbaikan kehidupan umat manusia maka wajib dijalankan dengan sesuai kaidah Islam
  • 8. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYAFAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA BANK ISLAMBANK ISLAM  Upaya Neo-Revivalis dalam memahami hukum tentang bunga sebagai riba  Adanya kekayaan negara (Arab) akan minyak yang melimpah;  Penerimaan terhadap interpretasi tradisional tentang riba untuk dipraktekkan oleh beberapa negara muslim sebagai bentuk kebijaksanaan-nya – Larangan terhadap bunga sebagai bentuk kebijakan hukum yang diambil oleh beberapa negara Islam – Keputusan untuk mendirikan Bank Islam Internasional – Partisipasi pemerintah muslim dalam mendirikan bank Islam.
  • 9. ALASAN PERLUNYA BANK SYARI’AHALASAN PERLUNYA BANK SYARI’AH Secara praktis, sistem perbankan berbasis bunga atau konvensional mengandung beberapa kelemahan, sebagai berikut : Transaksi berbasis bunga melanggar keadilan atau kewajaran bisnis. Tidak fleksibelnya sistem transaksi berbasis bunga menyebabkan kebangkrutan. Komitmen bank untuk menjaga keamanan uang deposan berikut bunganya membuat bank cemas untuk mengembalikan pokok dan bunganya. Sistem transaksi berbasis bunga menghalangi munculnya inovasi oleh usaha kecil. Dalam sistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam kemitraan usaha kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan pendapatan bunga mereka.
  • 10.  Al-Qur’an memberikan nilai-nilai dalam menjalankan aktivitasperbankan syari’ah  PadamasaRasulullah telah didirikan lembagakeuangan : Baitul Mal; Wilayatul Hisbah; Pengembangan etikabisnis  Parakhulafa’urrasyidin melanjutkan mengembangkan baitul mal  Padamasadinasti Islam, baitul mal terusdikembangkan dan mulai adanyapemikiran tentang ekonomi  Padamasamodern telah berdiri lo calsaving bank, Islamic Develo pment Bank, Bank Syari’ah, dan lembagakeuangan non bank lainnya Islam dan Perbankan Syari’ah
  • 11. PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABIPRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABI Bank : lembaga yang melaksanakan 3 fungsi utama: • Menerima simpanan uang • Meminjamkan uang • Memberikan jasa pengiriman uang Contoh yang dilakukan Nabi: Rasulullah saw dikenal sebagai al-amin, dipercaya masyarakat Mekah menerima simpanan harta, sehingga pada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah, beliau meminta Sayidina Ali ra. untuk mengembalikan semua titipan itu kepada yang memilikinya Sahabat Rasul Zubair bin al-Awwam  lebih suka menerima uang dalam bentuk pinjaman
  • 12. PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN BANIPRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN BANI UMAYYAH DAN BANI ABASIAHUMAYYAH DAN BANI ABASIAH Mulai ada orang yang memiliki keahlian di bidang keuangan, yang disebut dengan jihbiz : Jihbiz vs Bank: Persamaan dan Perbedaannya: Persamaannya: Jihbiz dan Bank sama-sama melakukan fungsi berikut: •To accept deposits •To channel financing •To tranfer money Perbedaannya: •Jihbiz dikelola oleh individu •Bank dikelola oleh institusi
  • 13. EVOLUSI KEGIATAN PERBANKAN DALAMEVOLUSI KEGIATAN PERBANKAN DALAM MASYARAKAT ISLAMMASYARAKAT ISLAM 1. Individu (Nabi/sahabat melakukan suatu fungsi perbakan 2. Jihbiz (seorang melakukan suatu fungsi perbakan 3. Bank (sebuah institusi melakukan kegitiga fungsi perbankan)  diadopsi oleh masyarakat Eropa abad pertengahan, namun kegiatannya mulai dilakukan dengan basis bunga 4. Bank syari’ah modern (sebuah institusi melakukan kegitiga fungsi perbankan dengan berlandaskan syari’ah Islam)
  • 14. Perkembangan Bank Syari’ah di LuarPerkembangan Bank Syari’ah di Luar NegeriNegeri •Mit Ghamr Bank  dirintispadatahun 1960-an sebagai rural- so cialbank, berdiri di sekitar sungai Nil, didirikan oleh Prof. Dr. Ahmad Najjar •Islamic development Bank,  dirintispadasidang Menlu Negara OKI di Karachi Pakistan Desember 1970. •Islamic Research and Training Institute  lembagamilik IDB yang bertugasmembantu melakukan riset dan pelatihan untuk pengembangan ekonomi/bank syari’ah •Pembantukan bank-bank syari’ah di luar negeri : •Kategori I  bank komersial •Kategori II  lembagainvestasi dalam bentuk internatio nal ho lding co mpanies
  • 15. Bank yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada prinsip syari’ah Islam Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan al-Qur’an dan Hadits Bank Syari’ah Bank yang beroperasi dengan prinsip syari’ah Islam Pengertian Bank Syari’ah Bank Syari’ah : menjalankan aktivitasnya sesuai dengan cara-cara bermu’amalah secara Islami (tidak mengandung unsur : MAisir, Gharar, Haram, RIBa = MAGHRIB)
  • 16. IDENTIFIKASI TRANSAKSI YANG TERLARANG Hukum Asal Ibadah Muamalah Semua tidak boleh kecuali yang ada ketentuannya Semua boleh kecuali yang ada larangannya
  • 17. PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAMPRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAM Bidang yang diperbolehkan syari’ah Bidang yang dilarang syari’ah Tadlis RibaTaghrir Persaingan tidak sempurna Ikhtikar & bai’ najasy
  • 18. PENYEBAB TRANSAKSI DILARANG Penyebab dilarangnya transaksi Haram zatnya Tidak sah akadnya 1. Tadlis 2. Ikhtikar 3. Bai’ Najasy 4. Taghrir (Gharar) 5. Riba 1. Rukunnya tidak terpenuhi 2. Syarat tidak terpenuhi 3. Terjadi Ta’alluq 4. Terjadi “2 in 1” Haram selain zatnya
  • 19. HARAM ZATNYA Transaksi dilarang karena obyek yang ditransaksikan juga dilarang Misalnya: minuman keras, bangkai (kecuali yang ikan dan belalang), daging babi Transaksi barang atau jasa yang demikian ini tetap haram walaupun akad jual-belinya sah. Contoh: Pembelian minuman keras dengan akad murabahah melalui BMT. (Zat barangnya haram, namun akadnya sah)
  • 20. HARAM SELAIN ZATNYA (1) 1. Tadlis (melanggar prinsip “an taraddin minkum” Setiap transaksi dalam Islam harus dilandasi pada prinsip kerelaan kedua pihak yang bertransaksi Mereka harus memiliki informasi yang sama tentang barang/jasa yang diperjual belikan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut tadlis. Tadlis terjadi karena empat hal: a. Kuantitas  pengurangan timbangan b. Kualitas  penyembunyian kecacatan obyek c. Harga  memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar d. Waktu penyerahan  penjual tidak mengetahui secara pasti barang akan diserahkan kepada pembeli
  • 21. HARAM SELAIN ZATNYA (2) 2. Melanggar prinsip “la tazhlimuna wa la tuzhlamun” Jangan menzalimi dan jangan dizalimi Praktek yang melanggar prinsip ini adalah: a. Rekayasa pasar dalam Supply (Ikhtikar) - Mengupayakan adanya kelangkaan barang dengan menimbun atau entry barier - Menjual harga lebih tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya kelangkaan - Mengambil keuntungan lebih dibandingkan keuntungan sebelum kejadian I dan II
  • 22. HARAM SELAIN ZATNYA (3) b. Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’ Najasy) Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/ pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk akan naik. Cara ini dapat dilakukan dengan cara: 1) Penyerbaran isu 2) Melakukan order pembelian 3) Pembelian pancingan sehingga tercipta sentimen pasar, bila harga sudah naik sampai level yang diinginkan, maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untuk dengan melepas kembali obyek yang sudah dibeli
  • 23. HARAM SELAIN ZATNYA (4) c. Taghrir (Gharar) Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi. Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti menjadi tidak pasti. Gharar/taghrir terjadi karena empat hal, yaitu: 1) Kuantitas  kasus ijon 2) Kualitas  menjual sapi masih dalam perut induknya 3) Harga  pengambilan margin 20% untuk 1 tahun atau 40% untuk 2 tahun 4) Waktu penyerahan  menjual barang hilang seharga Rp. X dan disetujui oleh pembelinya
  • 24. HARAM SELAIN ZATNYA (5) d. Riba Dalam ilmu fiqh dikenal jenis riba: 1) Fadl (riba buyu’) riba karena pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). 2) Nasi’ah (riba duyun)  riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untuk muncul renturn bersama risiko (al ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya berjalannya waktu. Nasi’ah adalah memastikan sesuatu yang tidak pasti menjadi pasti 3) Jahiliyah  hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena di peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang ditetapkan.
  • 25. RINGKASAN MENGENAI RIBARINGKASAN MENGENAI RIBA Tipe Riba Faktor penyebab Cara Menghilangkan Faktor Penyebab Riba Fadl Gharar (uncertain to both parties) Kedua belah pihak harus memastikan faktor berikut: 1) Kuantitas; 2) Kualitas; 3) Harga; 4) Waktu penyerahan Riba Nasi’ah Return tanpa risiko, pendapatan tanpa biaya Kedua belah pihak membuat kontrak yang merinci hak dan kewajiban masing-masing untuk menjamin tidak adanya pihak manapun yang mendapatkan return tanpa menanggung risiko, atau menikmati pendapatan tanpa menanggung biaya Riba Jahiliyah Memberi pinjaman sukarela secara komersiil, karena setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba Jangan mengambil manfaat apapun dari akad kebaikan (tabarru) Kalaupun ingin mengambil manfaat maka gunakan akad bisnis (tijarah), bukan akad kebaikan (tabarru)
  • 26. TIDAK SAH/LENGKAP AKADNYA Suatu transaksi yang tidak termasuk dalam kategori haram li dzatihi maupun haram li ghairihi, belum tentu serta merta menjadi halal. Sesuatu tersebut menjadi haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap. Suatu transaksi dikatakan tidak sah atau tidak lengkap akadnya bila terjadi salah satu atau lebih faktor berikut: 1) Rukun dan syarat tidak terpenuhi  Rukun jual beli meliputi: (a) Pelaku; (b) Obyek; © Ijab-qabul. Syarat jual beli, tidak: (a) Menghalalkan yang haram; (b) Mengharamkan yang halal; © Menggugurkan rukun; (d) Bertentangan dengan rukun; (e) Mencegah berlakunya rukun 2) Terjadi Ta’alluq  Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan. Dengan maksud, berlakunya akad 1 tergantung pada akad ke 2. Dalam terminologi fiqh disebut bai’ al-’inah. 3) Terjadi two in one  Satu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian. Dalam terminologi fiqh disebut: shafqatain fi al-shafqah. Two in one terjadi karena: (a) obyek sama; (b) pelaku sama; © jangka waktu sama. Bila salah satu dari faktor tersebut tidak ada maka tidak terjadi two in one
  • 27. Berdasarkan tingkat kepastian hasil yang diperoleh, kontrak dapat dibedakan menjadi Natural Certainty Contracts Natural Uncertainty Contracts KEPASTIAN HASIL USAHA DALAM ISLAM Natural Certainty Contracts/teori pertukaran, adalah kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam bentuk ini: Cash-flownya pasti atau sudah disepakati di awal kontrak Obyek pertukarannya juga pasti secara jumlah, mutu, waktu maupun harganya TEORI PERTUKARAN
  • 28. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN OBYEK PERTUKARAN ‘AYN BI ‘AYN ‘AYN BI DAYN DAYN BI DAYN WAKTU PERTUKARAN NAQDAN GHAIRU NAQDAN
  • 29. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN ‘AYN BI ‘AYN JENIS BEDA JENIS SAMA Kasat Mata Kualitas dapat dibedakan Kasat Mata Kualitas tidak dapat dibedakan upah tenaga kerja yang dibayar dengan sejumlah beras real asset (‘ayn) dengan real asset (‘ayn) Jika tidak dapat dibedakan mutunya, pertukaran dibolehkan, jika: Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya) Mistlan bi mistlin (sama mutunya) Yadan bi yadin (sama waktu penyerahannya) Pertukaran kuda dengan kuda
  • 30. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN ‘AYN BI DAYN Barang Al-Bai’ Jasa Al-Ijarah Ijarah Ju’alah Naqdan Order Mu’ajjal Salam Istishna’ real asset (‘ayn) dengan financial asset (dayn)
  • 31. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN DAYN BI DAYN Uang Non-Uang Surat berharga Jenis sama Jenis Beda Pertukaran financial asset (dayn) dengan financial asset (dayn) Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya) Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga) Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga)
  • 32. MATRIK PERTUKARANMATRIK PERTUKARAN Time Object Now for Now Now for Deferred Defered for Defered ‘Ayn for ‘Ayn Ok Ok ‘Ayn for Dayn Ok Ok Dayn for Dayn Ok No No No No
  • 33. TEORI PERCAMPURAN DALAM ISLAM Natural Uncertainty Contracts/teori percampuran adalah kontrak dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Tingkat returnnya bisa positif, negatif maupun nol. Kontrak-kontrak investasi ini secara sunatullah tidak menawarkan : Return yang tetap dan pasti. ` Sifatnya tidak fixed dan predetermined. Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial assets) menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama- sama untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kontrak demikian ini, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama.
  • 34. TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN OBYEK PERCAMPURAN ‘AYN BI ‘AYN ‘AYN BI DAYN DAYN BI DAYN WAKTU PERCAMPURAN NAQDAN GHAIRU NAQDAN
  • 35. ‘AYN BI ‘AYN TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN Menyumbangkan keahlian Syirkah ‘Abdan Jasa/keahlian (real asset) dicampur dengan uang (financial asset) Bentuk percampuran ini disebut syirkah mudharabah Seorang penyandang dana memberikan dana dan yang lain memberikan reputasinya Bentuk percampuran ini disebut syirkah wujuh ‘AYN BI DAYN Percampuran financial asset (dayn) dengan financial asset (dayn) Jika percampuran antara uang dengan uang dengan jumlah sama disebut syirkah mufawadah; atau jumlah uang yang dipercampurkan jumlahnya berbeda disebut syirkah ‘inan. DAYN BI DAYN
  • 36. PRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGANPRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGAN PRODUK BISNIS ISLAMIPRODUK BISNIS ISLAMI LIMA AKAD DASAR TRANSAKSI SYARI’AH : TITIPAN (WADIAH) BAGI HASIL (SYIRKAH) JUAL-BELI (TIJAROH) SEWA (IJARAH) JASA/FEE( AL AJR WALUMULLAH)
  • 38. AL-WADI’AH :AL-WADI’AH : Adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja si penitip menghendaki. Landasan : QS. An-Nisa : 58; QS. Al. Baqarah : 283 Mekanisme Kerja Al-Wadi’ah Amanah : Titipan Barang Bebankan Biaya penitipan Aplikasinya: Save Deposit Box
  • 39. Skema Al-Wadi’ah Yad adhSkema Al-Wadi’ah Yad adh DhamanahDhamanah 1 Titipan dana 4 Beri Bonus 2 Pemanfaatan dana3 Bagi Hasil Dengan konsep Al-Wadi’ah Yad Adh Dhamanah pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan Peminjam Penitip Aplikasi di Perbankan/LKS : 1. Current Account (Giro) 2. Saving Account (Tabungan ) Bank
  • 40. Al-MudharabahAl-Mudharabah  Pengertian : – Akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal (100%), sedang pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, kerugian ditanggung oleh pemodal selama kerugian tidak akibat kelalaian pengelola  Landasan : – Al-Qur’an :  QS. Muzamil : 20;  Al-Jum’ah : 10;  Al-Baqarah : 198  Jenis Mudharabah : – Mudharabah Mutlaqah (tanpa syarat) – Mudharabah Muqayyadah (dengan syarat)  Aplikasi pada perbankan : – Sisi Tabungan/Deposito  Tabungan berjangka  Deposito biasa  Deposito spesial – Sisi Pembiayaan :  Pembiayaan modal kerja  Investasi khusus
  • 41. Skema al-MudharabahSkema al-Mudharabah 1 Titipan dana 4 Bagi hasil 2 Pemanfaatan dana3 Bagi Hasil Peminjam Penitip Aplikasi di Perbankan/LKS : 1. Current Account (Giro) 2. Saving Account (Tabungan Berjangka) 3. Deposito Biasa 4. Deposito Spesial Bank
  • 43. SKIM BAI’ AL-MURABAHAH  Al-Murabahah : – Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan (ribhun) yang disepakati. – Dasar Hukum : Al-Baqarah 275 (… Allah menghalalkan jual beli )…  Syarat : – Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah – Kontrak harus sah sesuai rukunnya – Kontrak bebas dari riba – Penjual menjelaskan kondisi barang kepada pembeli – Penjual menyamapikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian  Aplikasi pada perbankan : – Pembiayaan untuk pembelian barang, baik untuk dalam negeri maupun luar negeri
  • 44. Skema Al- Murabahah 2 Akad Jual Beli 6 Bayar 1. Negosiasi dan persyaratan 3 Beli barang 4. Kirim 5. Terima barang & Dokumen Supplaier Bank Peminjam
  • 45. BAI’ AS-SALAM  Bai As-Salam : – Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sementara pembayaran dilakukan di muka. – Dasar Hukum : • Al-Baqarah 282  Rukun : – Penjual /Muslam alaih – Pembeli / Muslam – Modal atau uang – Barang / Muslam fihi – Ucapan / Sighat  Aplikasi pada perbankan : – Pembiayaan barang bagi petani atau industri
  • 46. Skema Bai’ As-Salam 4 Kirim pesanan 3 Kirim Dokumen 2. Pemesanan barang Nasabah & Bayar tunai 5 Bayar 1. Negosiasi pesanan dengan Kriteria Bank NasabahSupplaier
  • 47. Bai’ Al-Istishna’  Bai al-Istishna’ : – Adalah kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. – Dasar Hukum : • Al-Baqarah 282  Rukun : – Penjual – Pembeli – Modal atau uang – Barang – Ucapan  Aplikasi pada perbankan : – Pembiayaan barang bagi petani atau industri
  • 48. Skema Bai al-Istishna’ 1 Pesan 2. Beli 3. Jual Pengusaha Nasabah Bank
  • 49. Ijarah (Sewa)  Pengertian : – Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. – Jenis Ijarah : • Ijarah  Dasar Hukum : – Al-Baqarah 233
  • 50. Skema al-Ijarah 2 Beli Obyek Sewa Sewa A. Milik 1 Pesan Obyek Sewa Supllaier Nasabah Bank Obyek Sewa 3 Bayar Sewa
  • 51. Ijarah Muntahia Bitamlik (Sewa-beli)  Pengertian : – Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.  Dasar Hukum : – Al-Baqarah 233  Aplikasi pada perbankan : – Bentuk yang banyak digunakan adalah : – Ijarah al-Muntahia Bittamlik dengan hibah – Ijarah with Promise to Sell
  • 53. Al-Musyarakah  Pengertian : – Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana atau keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan  Landasan : – Al-Qur’an : • QS. An-Nisa : 12; • QS. Ash-Shad : 24  Jenis Musyarakah : – Syirkah Al-Inan( atas modal) – Syirkah Mufawadah(persamaan atas modal & pengelolaan) – Syirkah A’mal(menerima order untuk dua orang) – Syirkah Wujuh (tanpa modal/ nama baik) – Syirkah Al-Mudharabah (modal dengan keahlian)  Aplikasi pada perbankan : – Pembiyaan Proyek – Modal Ventura
  • 54. Skema Musyarakah Keuntungan Bagi Hasil sesuai dengan Nisbah Nasabah Proyek Bank
  • 55. Al-Mudharabah  Pengertian : – Akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal (100%), sedang pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, kerugian ditanggung oleh pemodal selama kerugian tidak akibat kelalaian pengelola  Landasan : – Al-Qur’an : • QS. Muzamil : 20; • Al-Jum’ah : 10; • Al-Baqarah : 198  Jenis Mudharabah : – Mudharabah Mutlaqah (tanpa syarat) – Mudharabah Muqayyadah (dengan syarat)  Aplikasi pada perbankan : – Sisi Pembiayaan : • Pembiayaan modal kerja • Investasi khusus
  • 56. Skema Mudharabah Keuntungan Bagi Hasil sesuai dengan Nisbah Perjanjian Bagi Hasil Keahlian Modal 100% Nisbah X% Nisbah Y% Modal Pengembalian Modal Pokok Nasabah Bank Proyek
  • 57. Skema Mudharabah MuqayyadahSkema Mudharabah Muqayyadah ChanellingChanelling 1. Arranger2a. Modal 2b. Proyek 3.Proyek 4. Bagi Hasil 5. Modal Bank Nasabah Mudharib Perjanjian arrange fee
  • 58. Skema Mudharabah MuqayyadahSkema Mudharabah Muqayyadah ExecutingExecuting 1. Arranger + Modal 2a. Modal 2b. Proyek 3.Proyek 4. Bagi Hasil 5. Modal Bank Nasabah Mudharib Perjanjian bagi hasil, bagi risiko, arrange fee X% Y% Z% A B
  • 60. Al-Ajr wal UmullahAl-Ajr wal Umullah  Jenis-jenis : – Al-Wakalah – Al-Kafalah – Al-Hiwalah – Ar-Rahn – Al-Qard  Aplikasi : – Al-Wakalah  Transfer – Al-Kafalah  Bank Garansi – Al-Hiwalah  Pengalihan utang – Ar-Rahn  Gadai – Al-Qardh  Pembiayaan Kebajikan
  • 61. Ringkasan Produk di Bank Syari’ahRingkasan Produk di Bank Syari’ah Orientasi Hasil Aktivitas Bank Syari’ah Funding Financing Services Tabarru’ Wadhi’ah Giro Tabungan Qard Rahn Wakalah Kafalah Hiwalah Ju’alah Tijarah Hasil Pasti X Al-Bai’u Murabahah Salam Istishna’ X Hasil Tidak Pasti Mudharabah Tabungan Deposito Syirkah: Mudharabah Musyarakah X
  • 62. TEORI BAGI HASIL DANTEORI BAGI HASIL DAN PROFIT MARGINPROFIT MARGIN
  • 63. SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH)SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH) SYIRKAH/ MUSYARA KAH Syirkah Inan (Masing-masing memiliki porsi dana dana dan berpartisipasi kerja) Syirkah Mufawadah (Kesamaan dana, kerja, dan tanggungjawab) Syirkah A’mal (Kerjasama dua orang seprofesi) Syirkah Wujuh (Kerjasama karena reputasi dan keahlian) Mudharabah (MDA) MDA Mutlaqah MDA Muqayyadah On-Balance Off-Balance
  • 64. SISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASILSISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL Dari sudut pandang Nasabah sebagai Investor – Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet – Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet – Mudharabah Mutlaqah Dari sudut Pandangan Bank – Perhitungan Saldo Akhir Bulan – Perhitungan Saldo Rata-rata Harian
  • 65. SKEMA-SKEMA MUDHARABAHSKEMA-SKEMA MUDHARABAH Satu Nasabah Investor Bank Syari’ah Satu Pelaksana Usaha Skema Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet Satu Nasabah Investor Pertanian Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet berdasar sektor Bank Syari’ah Manufaktur Jasa Satu Nasabah Investor Penjualan Cicilan Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet berdasar akad yg digunakan Bank Syari’ah Penyewaan Cicilan Kerjasama Usaha
  • 66. SKEMA-SKEMA MUDHARABAHSKEMA-SKEMA MUDHARABAH Nasabah 1 Nasabah 2 Nasabah 3 . . Nasabah n Skema Mudharabah Mutlaqah On Balance Sheet Jual Bank Syari’ah Sewa Kerjasama Usaha Penjualan 1 Penjualan 2 . Penjualan n Penyewaan 1 Penyewaan 2 . Penyewaan n Kerjasama 1 Kerjasama 2 . Kerjasama n
  • 67. KASUS MENGHITUNG BUNGAKASUS MENGHITUNG BUNGA KASUS: Pada tanggal 1 Mei 2002, Bapak Johanes membuka deposito sebesar Rp. 10.000.000, jangka waktu satu bulan, dengan tingkat bunga 9% p.a. Berapa bunga yang diperoleh pada saat jatuh tempo? JAWAB Bunga yang diperoleh bapak Johanes adalah: Rp. 10.000.000 x 31 hari x 9% / 365 hari = Rp. 76.438
  • 68. KASUS PERHITUNGAN BAGI HASILKASUS PERHITUNGAN BAGI HASIL KASUS: Bapak Ahmad membuka deposito sebesar Rp. 10.000.000, jangka waktu satu bulan (tanggal 1 Mei s/d 1 Juni 2003), nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank 57% : 43%. Jika keuntungan bank yang diperoleh untuk deposito satu bulan per 31 Mei 2002 adalah Rp. 20.000.000 dan rata-rata deposito jangka waktu satu bulan adanya Rp. 950.000.000, berapa keuntungan yang diperoleh bapak Ahmad? JAWAB Bagi hasil yang diperoleh bapak Ahmad adalah: (Rp. 10 juta/Rp. 950 juta) x Rp. 20 juta x 57% = Rp. 120.000
  • 69. FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DANFAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN BUNGABUNGA Bagi hasil ditentukan oleh: Pendapatan bank Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank Nominal deposito nasabah Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank Bunga ditentukan oleh: Tingkat bunga yang berlaku Nominal deposito nasabah Jangka waktu deposito
  • 70. FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DANFAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN BUNGABUNGA Bagi hasil ditentukan oleh: Pendapatan bank Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank Nominal deposito nasabah Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank Bunga ditentukan oleh: Tingkat bunga yang berlaku Nominal deposito nasabah Jangka waktu deposito
  • 71. PENENTUAN RETURNPENENTUAN RETURN PEMBIAYAANPEMBIAYAAN Mark-up Pricing Target-Return Pricing Perceived-Value Pricing Value Pricing
  • 72. Mark-up PricingMark-up Pricing  Penentuan tingkat harga dengan me-markup biaya produksi komoditas yang bersangkutan Contoh: Sebuah perusahaan tusuk gigi dalam menentukan tingkat harga dan biaya produksinya: Variabel cost per unit Rp. 5 Fixed cost Rp. 200,000 Expected unit sales 50,000 Biaya produksi perusahaan tusuk gigi setiap unit adalah sebagai berikut: fixed cost 200,000 Unit cost = variabel cost + = Rp. 5 + = Rp. 9 unit sales 50,000 Diasumsikan, perusahaan menetapkan keuntungan sebesar 20% dari penjualan, maka mark-up price untuk setiap unit: Unit cost Rp. 9 Mark-up price = = = Rp. 11.25 (1 – desired return on sales) 1 – 0.20 Harga yang ditawarkan
  • 73. Target-Return PricingTarget-Return Pricing  Penentuan harga dengan tujuan pencapaian tingkat return on investment (ROI) Contoh: Sebuah perusahaan tusuk gigi melakukan investasi sebesar Rp. 562,500 di suatu bisnis yang menghasilkan tingkat pendapatan sebesar 20% ROI atau Rp, 200,000. Maka target-return price dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: desired return X investment capital Target-return price = unit cost + unit sale 0.2 x Rp. 562,500 = Rp. 9 + = Rp. 11.25 50,000 Harga yang ditawarkan
  • 74. Perceived-Value PricingPerceived-Value Pricing  Penentuan harga dengan tidak menggunakan variabel harga sebagai dasar harga jual. Harga jual didasarkan pada harga kompetitor dimana perusahaan melakukan penambahan atau perbaikan unit untuk meningkatkan kepuasan pembeli  Contoh: – Seseorang lebih suka menabung di Bank Syari’ah Berkah dari pada Bank Syari’ah Permai, walaupun tingkat bagi hasil di bank syari’ah Permai lebih tinggi dibanding Bank Syari’ah Berkah, nasabah merasa puas karena di bank syari’ah berkah pelayanannya lebih baik
  • 75. Value PricingValue Pricing  Merupakan kebijakan harga yang kompetitif atas barang yang berkualitas tinggi. – Barang yang baik pasti harganya mahal (ono rego ono rupo)  Namun perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu menghasilkan barang yang berkualitas dengan biaya yang efisien sehingga perusahaan tersebut dapat dengan leluasan menentukan tingkat harga di bawah harga kompetitor.
  • 76. Penentuan Harga dalamPenentuan Harga dalam Pembiayaan Syari’ahPembiayaan Syari’ah  Penentuan harga dalam pembiayaan di bank syari’ah dapat menggunakan salah satu di antara empat model tersebut di atas  Namun yang lazim digunakan oleh bank syari’ah saat ini adalah dengan menggunakan metode going rate pricing, yaitu menggunakan tingkat suku bunga pasar sebagai rujukan (benchmark). Mengapa diterapkan? Karena bank syari’ah berkompetisi dengan bank konvensional. Di samping itu bank syari’ah juga berkeinginan untuk mendapatkan customer yang bersifat floating customer.
  • 77. Penerapan Mark-up PricingPenerapan Mark-up Pricing dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah  Mark-up pricing hanya tepat jika digunakan untuk pembiayaan yang sumber dananya dari Restricted Investment Account (RIA) atau Mudharabah Muqayyadah.  Polanya dapat dilakukan dengan: – Historical Average Cost (On balance sheet) – Marginal Cost of Fund (Off balance sheet) – Pooled Marginal Cost of Fund (On balance sheet) – Weighted Average Projected Cost (On balance sheet)
  • 78. Penerapan Target-Return PricingPenerapan Target-Return Pricing dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah  Bank syari’ah beroperasi dengan tidak menggunakan bunga, di dalamnya juga diklasifikasikan akad yang menghasilkan keuntungan secara pasti, disebut natural certainty contract, dan akad yang menghasilkan keuntungtungan yang tidak pasti, disebut natural uncertainty contract.  Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural certainty contract, maka metode yang digunakan adalah required profit rate (rpr) – rpr = n. v (n = tingkat keuntungan dalam transaksi tunai; v = jumlah transaksi dalam satu periode
  • 79. Menentukan Harga JualMenentukan Harga Jual BarangBarang Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + Cost Recovery + Keuntungan Pembiayaan Murabahah Cost Recovery = ----------------------------- x Estimasi Biaya Operasi 1 th Estimasi Total Biaya Markup/laba = Persentase Keuntungan x Pembiayaan yang diberikan bank Angsuran per bulan = Harga Jual Barang/ Lama pinjaman Cost Recovery + keuntungan Margin dalam % = -------------------------------------- x 100% Harga Beli Bank
  • 80. Penerapan Target-Return PricingPenerapan Target-Return Pricing dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah  Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural uncertainty contract, maka metode yang digunakan adalah expected profit rate (epr) – epr diperoleh berdasarkan: (1) tingkat keuntungan rata-rata pada industri sejenis; (2) pertumbuhan ekonomi; (3) dihitung dari nilai rpr yang berlaku di bank yang bersangkutan; – Perhitungannya:  Nisbah bank = epr/expected return bisnis yang dibiayai * 100%  Aktual return bank = nsibah bank + aktual return bisnis
  • 81. Contoh Kasus Mudharabah MutlaqahContoh Kasus Mudharabah Mutlaqah Tingkat return bisnis sektor perdagangan sebesar 10% Tingkat return yang diharapkan bank syari’ah sebesar 3% 3% Nisbah untuk bank = ----------- x 100% = 30% 10% Nisbah nasabah = 100% - 30% = 70%
  • 82. Penentuan Nisbah PembiayaanPenentuan Nisbah Pembiayaan Mudharabah MuqayyadahMudharabah Muqayyadah Seorang pengusaha pengadaan kacang kedelai mendapatkan fasilitas Mudharabah Muqayyadah, dengan data sebagai berikut: Total pembiayaan = Rp. 125.000.000 Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg Harga jual kepada nasabah = setara 16% p.a (sesuai dengan keuntungan yang diharapkan) Vulume Penjualan Kedelai per bulan = 65.000 kg Berapa Nisbah bagi hasilnya?
  • 83. Penentuan Nisbah PembiayaanPenentuan Nisbah Pembiayaan Mudharabah MuqayyadahMudharabah Muqayyadah Perhitungan nisbah bagi hasil dihitung berdasarkan profit sharing dari usaha pengadaan kacang kedelai, sebagai berikut: Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg Harga jual kepada nasabah = setara 16% p.a (keuntungan yang diharapkan) Vulume Penjualan Kedelai per bulan = 65.000 kg Nilai Penjualan (65.000 x Rp. 2.150) = Rp. 139.750.000 Harga Pokok Pembelian = Rp. 125.000.000 Laba bersih penjualan kedelai = Rp. 14.750.000
  • 84. PENENTUAN NISBAH PEMBIAYAANPENENTUAN NISBAH PEMBIAYAAN Perhitungan Nisbah: Volume Penjualan = 65.000 kg Profit Margin (Rp. 14.750.000/139.750.000)x 100% = 10,55% Lama Piutang (misal) = 65 hari Lama persediaan (misal) = 2 hari Lama hutang dagang (pembayaran ke suplier & carry) = 0 Cash to cash periode = 360/(DI+DR-DP) = 5,4 Profit margin per tahun = 5,4 x 10,55 = 57% Nisbah Bank Syari’ah: (16%)/(57%)x100% = 28% Nisbah untuk Nasabah: 100% - 28% = 72%
  • 85. KASUS MENGHITUNG BAGIKASUS MENGHITUNG BAGI HASIL DAN PROFIT MARGINHASIL DAN PROFIT MARGIN
  • 86. MENGHITUNG BAGI HASIL DANAMENGHITUNG BAGI HASIL DANA TABUNGAN/DEPOSITOTABUNGAN/DEPOSITO  Ketentuan menghitung bagi hasil di bank syari’ah, perlu diketahui komponen-komponennya, yaitu : – Jenis simpanan/deposito/giro (Kolom 0) – Saldo rata-rata harian per bulan (Kolom 1) – Bobot simpanan (Kolom 2) – Porsi saldo (Kolom 3) – Distribusi pendapatan (Kolom 4) – Porsi bagi hasil deposan (Kolom 5) dan (Kolom 7) – Pendapatan deposan (Kolom 6) dan pendapatan bank (Kolom 8)
  • 87. TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL) Jenis Produk Rata-rata Sebulan Saldo Harian Bobot* ) Saldo Rata- rata Tertimbang* *) Distri-busi Distribusi Penyimpan Dana Bank Porsi Pendapatan Porsi Pendapatan (0) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (A) (B) (A)x(B) = (C) (D) (E) (F)=(D)x(E) (G) (H)=(D)x(G) Tab. Wadiah 10000000 0,700 7000000 D1 0,250 F1 0,750 H1 Tabungan Mudharab ah 60000000 1,000 60000000 D2 0,550 F2 0,450 H2 Deposito Mudharab ah 1 bulan 10000000 0,800 8000000 D3 0,570 F3 0,430 H3 3 bulan 20000000 0,850 17000000 D4 0,600 F4 0,400 H4 6 bulan 5000000 0,900 4500000 D5 0,580 F5 0,420 H5 12 bulan 10000000 1,000 10000000 D6 0,570 F6 0,430 H6 Grand Total 115000000 (B) 106500000 (D) (F) (H) Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst *) Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating)
  • 88. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN  Saldo rata-rata harian untuk jenis produk funding di bank syari’ah ditentukan sebagai berikut: 1. Menentukan tanggal berapa keuntung yang diperoleh dari penempatan dana akan dibagi-hasilkan. Misalnya setiap bukan ditentukan pada tanggal 25 bulan ybs, maka pendapatan yang akan dibagihasilkan kepada penyimpan dana adalah pendapatan yang diperoleh sejak tanggal 26 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 25 pada bulan di mana pendapatan tersebut dibagi hasilkan 2. Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah sesuai dengan hitungan kalender. Oleh karena itu, saldo rata-rata harian per bulan dihitung sejak tanggal 26 sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya.
  • 89. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN  Contoh kasus : – Tuan Amir adalah nasabah Bank Syari’ah at- Taqwa, berupa tabungan Mudharabah. Catatan kartu tabungannya menunjukkan transaksi sebagai berikut: Tanggal Debet Kredit Saldo 26/6/02 575.000 575.000 02/7/02 125.000 450.000 10/7/02 250.000 700.000 15/7/02 100.000 600.000 21/7/02 400.000 1.000.000
  • 90. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN  Hitungan saldo rata-rata harian per bulan pada tanggal 25 Juli 2002, sebagai berikut: 1. Tgl. 26/6/02 s/d tgl. 1/7/02 = 6 hari x 575.000 = 3450000 2. Tgl. 02/6/02 s/d tgl. 9/7/02 = 8 hari x 450.000 = 3600000 3. Tgl. 10/6/02 s/d tgl. 14/7/02 = 5 hari x 700.000 = 3500000 4. Tgl. 15/6/02 s/d tgl. 20/7/02 = 6 hari x 600.000 = 3600000 5. Tgl. 21/6/02 s/d tgl. 25/7/02 = 5 hari x 1.000.000 = 5000000 Jumlah = 30 hari = 19150000 Saldo rata-rata harian = 19.150.000/30 = 638.333 •Cara perhitungan di atas, juga digunakan untuk menghitung jenis simpanan yang lain. •Jika terjadi penutupan rekening, maka saldo rata-rata yang dihitung adalah sejak tanggal 26 sampai tanggal penutupan rekening tersebut, kemudian dihitung berapa bagi hasilnya
  • 91. PERHITUNGAN BAGI HASIL POLAPERHITUNGAN BAGI HASIL POLA BARUBARU Kelebihan cara ini: Penyertaan dana shohibul maal dalam investasi dikoreksi dengan GWM Bobot dihilangkan/diseragamkan = 1 Cara perhitungan relatif lebih rendah Mempermudah perencanaan Penggunaan ekuivalent rate hasil investasi per-Rp. 1000 dana nasabah Penetapan Pendapatan yang akan dibagihasikan: Jenis dan Jumlah Perhitungan Hasil Investasi untuk setiap rupiah 1000 dana nasabah Distribusi ke tiap nasabah
  • 92. TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL) Jenis Produk Rata-rata Sebulan Saldo Harian Bobot*) Saldo Rata- rata Tertimbang**) Distri- busi Distribusi Penyimpan Dana Bank Porsi Pendapatan Porsi Pendapatan (0) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (A) (B) (A)x(B) = (C) (D) (E) (F)=(D)x(E) (G) (H)=(D)x(G) Rekening Giro A1 1,00 C1 D1 0,250 F1 0,750 H1 Rek. Tabungan A2 1,00 C2 D2 0,550 F2 0,450 H2 Deposito Mudharabah 1 bulan A3 1,00 C3 D3 0,570 F3 0,430 H3 3 bulan A4 1,00 C4 D4 0,600 F4 0,400 H4 6 bulan A5 1,00 C5 D5 0,580 F5 0,420 H5 12 bulan A6 1,00 C6 D6 0,570 F6 0,430 H6 Grand Total (A) (C) (D) (F) (H) Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst *) Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating) **) Dalam bank konvensional dikenal dengan loanable funds
  • 93. CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola BaruBaru Apabila bank syari’ah mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp. 90.000.000. DPK yang dapat disalurkan pada pembiayaan sebanyak Rp. 85.500.000 (karena ada Giro Wadiah Minumum sebesar 5%). Pembiayaan yang harus disalurkan ke masyarakat sebanyak Rp. 100.000.000. Dari pembiayaan Rp. 100.000.000 diperoleh pendapatan dari penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 1.566.667. Nisbah bagi hasil 65% : 35%. Berapa pendapatan bagi setiap Rp. 1000 dana nasabah?
  • 94. CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola BaruBaru B 1 E = x D x x 1000. C A DPK (=Dana Nasabah dengan kontrak Mudharabah) A 900.000.000.000 DPK yang dapat disalurkan pada Pembiayaan (=DPK x (1 – GWM)*) B 855.000.000.000 Pembiayaan Yang Disalurkan C 1.000.000.000.000 Dana Bank   145.000.000.000 Pendapatan dari Penyaluran Pembiayaan D 16.000.000.000 Pendapatan bagi setiap Rp. 1000 DPK E 15,20 *) GWM = Simpanan Wajib pada Bank Indonesia sebesar 5%    
  • 95. CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola BaruBaru E G H = x F x 1000 100 Pendapatan Investasi untuk setiap Rp. 1000 DPK Mudharabah E 15,20 Saldo Rata-rata Harian Nasabah F 100.000.000 Nisbah Nasabah G 65,00 Porsi Bagi Hasil untuk Nasabah bulan ini H 988.000 Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan pendapatan nasabah untuk bulan ini dengan dananya sebesar Rp. 100.000.000, bagi hasilnya sebesar Rp. 988.000
  • 96. CONTOH:CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PembiayaanPerhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Seorang nasabah mengajukan pembiayaan untuk modal kerja dagang sebesar Rp. 100.000.000 selama 1 tahun, dengan perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank 60 : 40 %. Bagiamana cara perhitungannya?
  • 97. Penyelesaian Pertama : Kasus Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Bulan Laba Usaha Bagian Bank 40 % Bagian Nasabah 60 % Cicilan Pokok Total Setoran 1. 6.000.000 2.400.000 3.600.000 2.400.000 2. 7.000.000 2.800.000 4.200.000 2.800.000 3. 4.000.000 1.600.000 2.400.000 1.600.000 4. 4.500.000 1.800.000 2.700.000 1.800.000 5. 5.000.000 2.000.000 3.000.000 2.000.000 6. 5.500.000 2.200.000 3.300.000 2.200.000 7. 6.000.000 2.400.000 3.600.000 2.400.000 8. 5.400.000 2.160.000 3.240.000 2.160.000 9. 9.000.000 3.600.000 5.400.000 3.600.000 10. 5.700.000 2.280.000 3,420.000 2.280.000 11. 4.700.000 1.880.000 2.820.000 1.880.000 12. 3.500.000 1.400.000 2.100.000 100.000.000 1.400.000 Total 66.300.000 26.520.000 39.780.000 100.000.000 126.520.000 % dari Hasil Usaha 0,40 0,60 % dari Modal 26,52 39.78