Dokumen tersebut membahas konsep syariah dalam ekonomi dan perbankan Islam. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian bank syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan aktivitasnya sesuai prinsip syariah Islam tanpa unsur riba, gharar, dan haram. Selanjutnya dibahas mengenai prinsip-prinsip muamalah Islam dan transaksi-transaksi yang dilarang karena melanggar prinsip tersebut."
Dokumen tersebut membahas sejarah pengelolaan zakat sebelum Islam, masa Nabi Muhammad saw, masa khulafaurrasyidin, dan di Indonesia. Zakat sudah dikenal dalam agama-agama sebelumnya dengan objek zakat berupa ternak. Pada masa Nabi, zakat diatur secara terstruktur. Masa khulafaurrasyidin menyaksikan pengembangan sistem pengelolaan zakat. Di Indonesia, pengelolaan zakat berkembang secara tidak ter
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Muhammad Iqbal
Makalah ini membahas tentang jual beli yang dilarang dalam Islam. Terdapat pengantar, daftar isi, bab pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Bab selanjutnya membahas pengertian jual beli secara umum dan menurut Islam, hukum, rukun dan syarat jual beli yang sah. Terakhir membahas jenis-jenis jual beli yang dilarang dalam agama Islam.
Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk membersihkan harta yang melebihi kebutuhan. Dokumen menjelaskan tentang konsep zakat, golongan penerima zakat, amil zakat, dan pengembangan konsep zakat untuk zaman modern.
Makalah ini membahas tentang pengelolaan dan pengembangan zakat di berbagai negara Islam serta peran organisasi pengelola zakat seperti Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat. Dibahas mengenai sistem pengelolaan zakat di negara-negara seperti Arab Saudi, Malaysia, dan Sudan. Juga dijelaskan tugas dan tanggung jawab Badan Amil Zakat dalam mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan dana zak
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi pengelolaan zakat di Indonesia, termasuk ketentuan syariat, peraturan pemerintah, tujuan dan sasaran distribusi zakat, serta golongan mustahik yang berhak menerima manfaat dari zakat sesuai ajaran agama Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah pengelolaan zakat sebelum Islam, masa Nabi Muhammad saw, masa khulafaurrasyidin, dan di Indonesia. Zakat sudah dikenal dalam agama-agama sebelumnya dengan objek zakat berupa ternak. Pada masa Nabi, zakat diatur secara terstruktur. Masa khulafaurrasyidin menyaksikan pengembangan sistem pengelolaan zakat. Di Indonesia, pengelolaan zakat berkembang secara tidak ter
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Muhammad Iqbal
Makalah ini membahas tentang jual beli yang dilarang dalam Islam. Terdapat pengantar, daftar isi, bab pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Bab selanjutnya membahas pengertian jual beli secara umum dan menurut Islam, hukum, rukun dan syarat jual beli yang sah. Terakhir membahas jenis-jenis jual beli yang dilarang dalam agama Islam.
Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk membersihkan harta yang melebihi kebutuhan. Dokumen menjelaskan tentang konsep zakat, golongan penerima zakat, amil zakat, dan pengembangan konsep zakat untuk zaman modern.
Makalah ini membahas tentang pengelolaan dan pengembangan zakat di berbagai negara Islam serta peran organisasi pengelola zakat seperti Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat. Dibahas mengenai sistem pengelolaan zakat di negara-negara seperti Arab Saudi, Malaysia, dan Sudan. Juga dijelaskan tugas dan tanggung jawab Badan Amil Zakat dalam mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan dana zak
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi pengelolaan zakat di Indonesia, termasuk ketentuan syariat, peraturan pemerintah, tujuan dan sasaran distribusi zakat, serta golongan mustahik yang berhak menerima manfaat dari zakat sesuai ajaran agama Islam.
Jual beli adalah tukar menukar antara uang dan barang atau barang dengan barang untuk mendapatkan keuntungan. Jual beli dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan dibedakan menjadi mubah, wajib, sunnah, dan haram. Bank syariah menghindari riba dengan menggunakan produk seperti wadi'ah, mudarabah, dan murabahah.
Dokumen tersebut membahas prinsip dasar perbankan syariah, termasuk definisi riba, jenis-jenis riba seperti riba fadl, riba nasi'ah, dan riba jahiliyah, serta prinsip-prinsip transaksi syariah seperti saling ridha dan bebas eksploitasi."
Fiqs merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariah yang diambil dari dalil-dalilnya. Terdapat lima kaidah hukum dalam fiqih yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Proses pembentukan hukum fiqih mempertimbangkan sumber utama seperti Alquran dan Hadis serta mempertimbangkan realitas kehidupan masyarakat melalui ijtihad.
Muamalah jual beli merupakan salah satu bagian penting dalam muamalah yang mengatur hubungan antar manusia berdasarkan kebutuhan bersama. Dokumen ini menjelaskan pengertian muamalah dan jual beli, ketentuan-ketentuan yang mengatur jual beli secara Islam, serta demonstrasi praktik jual beli.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek fikih dalam transaksi ekonomi Islam, meliputi pengertian muamalah, asas-asas transaksi ekonomi seperti kewajiban memenuhi kontrak dan sukarela, contoh transaksi seperti jual beli dan pinjam meminjam, serta kerjasama ekonomi seperti ijarah.
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...nishannisa
Tugas kelompok ini membahas perkembangan lembaga keuangan syariah secara historis mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa modern. Terdapat pembahasan mengenai lembaga-lembaga keuangan yang ada pada masa Nabi seperti Baitul Maal dan Wilayatul Hisbah, perkembangannya pada masa kekhalifahan, pendirian bank syariah pertama di Mesir, serta peran lembaga internasional seperti IDB dan AAOIFI dalam peng
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariahshinta rahmani
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keuangan islami yang meliputi 5 pilar utama yaitu pengelolaan arus kas, pengumpulan investasi, perlindungan asuransi, pendistribusian harta warisan, dan amal sosial. Perencanaan keuangan islami bertujuan untuk mengelola keuangan secara halal dan seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi ekonomi dalam Islam, termasuk pengertian muamalah, jenis-jenis muamalah seperti jual beli dan pinjam meminjam, serta larangan-larangan seperti riba. Dokumen juga menjelaskan syarat-syarat sahnya suatu transaksi menurut agama Islam.
1) Dokumen tersebut membahas tentang berbagai topik seperti kekerasan, ekonomi Islam, dan jual beli dalam Islam. Terdapat definisi, prinsip, tujuan, dan hukum-hukum yang terkait dengan masing-masing topik.
ISI KANDUNGAN :
a. Pengenalan
b. Isu Islam dalam pemasaran
c. Maksud dan konsep pemasaran
d. Prinsip Islam dalam strategi dan perancangan pemasaran
e. Maksud etika
f. Prinsip etika Islam
g. Perniagaan merbahaya pada negara/masyarakat
• Monopoli
• Wang palsu
• Pelacuran
• Cetak rompak
• Dadah
• Judi/loteri
h. Perniagaan terlarang
i. Haram jual beli
j. Kesimpulan
Teks tersebut membandingkan perspektif klasik dan kontemporer mengenai harta yang dikenakan zakat. Perspektif klasik hanya memasukkan beberapa jenis tanaman, ternak, dan usaha, sedangkan perspektif kontemporer berpendapat bahwa zakat seharusnya dikenakan pada semua pekerjaan dan usaha yang berpotensi menghasilkan penghasilan tinggi agar tujuan zakat tercapai.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap perbankan syariah. Islam melihat dunia secara komprehensif mencakup aqidah, syariah, akhlak, muamalah, ibadah, hukum publik dan privat. Perbankan syariah didasarkan pada prinsip larangan riba, kemitraan, dan bagi hasil sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah etika manajemen bisnis Islam yang mencakup pengertian bisnis Syari'ah, sistem ekonomi Islam, organisasi bisnis Syari'ah, dan karakteristik bisnis Islam dibandingkan dengan bisnis konvensional."
Jual beli adalah tukar menukar antara uang dan barang atau barang dengan barang untuk mendapatkan keuntungan. Jual beli dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan dibedakan menjadi mubah, wajib, sunnah, dan haram. Bank syariah menghindari riba dengan menggunakan produk seperti wadi'ah, mudarabah, dan murabahah.
Dokumen tersebut membahas prinsip dasar perbankan syariah, termasuk definisi riba, jenis-jenis riba seperti riba fadl, riba nasi'ah, dan riba jahiliyah, serta prinsip-prinsip transaksi syariah seperti saling ridha dan bebas eksploitasi."
Fiqs merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariah yang diambil dari dalil-dalilnya. Terdapat lima kaidah hukum dalam fiqih yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Proses pembentukan hukum fiqih mempertimbangkan sumber utama seperti Alquran dan Hadis serta mempertimbangkan realitas kehidupan masyarakat melalui ijtihad.
Muamalah jual beli merupakan salah satu bagian penting dalam muamalah yang mengatur hubungan antar manusia berdasarkan kebutuhan bersama. Dokumen ini menjelaskan pengertian muamalah dan jual beli, ketentuan-ketentuan yang mengatur jual beli secara Islam, serta demonstrasi praktik jual beli.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek fikih dalam transaksi ekonomi Islam, meliputi pengertian muamalah, asas-asas transaksi ekonomi seperti kewajiban memenuhi kontrak dan sukarela, contoh transaksi seperti jual beli dan pinjam meminjam, serta kerjasama ekonomi seperti ijarah.
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 1 SAMPAI DENGAN 7 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REGU...nishannisa
Tugas kelompok ini membahas perkembangan lembaga keuangan syariah secara historis mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa modern. Terdapat pembahasan mengenai lembaga-lembaga keuangan yang ada pada masa Nabi seperti Baitul Maal dan Wilayatul Hisbah, perkembangannya pada masa kekhalifahan, pendirian bank syariah pertama di Mesir, serta peran lembaga internasional seperti IDB dan AAOIFI dalam peng
Pengelolaan Keuangan Keluarga Secara Syariahshinta rahmani
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keuangan islami yang meliputi 5 pilar utama yaitu pengelolaan arus kas, pengumpulan investasi, perlindungan asuransi, pendistribusian harta warisan, dan amal sosial. Perencanaan keuangan islami bertujuan untuk mengelola keuangan secara halal dan seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi ekonomi dalam Islam, termasuk pengertian muamalah, jenis-jenis muamalah seperti jual beli dan pinjam meminjam, serta larangan-larangan seperti riba. Dokumen juga menjelaskan syarat-syarat sahnya suatu transaksi menurut agama Islam.
1) Dokumen tersebut membahas tentang berbagai topik seperti kekerasan, ekonomi Islam, dan jual beli dalam Islam. Terdapat definisi, prinsip, tujuan, dan hukum-hukum yang terkait dengan masing-masing topik.
ISI KANDUNGAN :
a. Pengenalan
b. Isu Islam dalam pemasaran
c. Maksud dan konsep pemasaran
d. Prinsip Islam dalam strategi dan perancangan pemasaran
e. Maksud etika
f. Prinsip etika Islam
g. Perniagaan merbahaya pada negara/masyarakat
• Monopoli
• Wang palsu
• Pelacuran
• Cetak rompak
• Dadah
• Judi/loteri
h. Perniagaan terlarang
i. Haram jual beli
j. Kesimpulan
Teks tersebut membandingkan perspektif klasik dan kontemporer mengenai harta yang dikenakan zakat. Perspektif klasik hanya memasukkan beberapa jenis tanaman, ternak, dan usaha, sedangkan perspektif kontemporer berpendapat bahwa zakat seharusnya dikenakan pada semua pekerjaan dan usaha yang berpotensi menghasilkan penghasilan tinggi agar tujuan zakat tercapai.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap perbankan syariah. Islam melihat dunia secara komprehensif mencakup aqidah, syariah, akhlak, muamalah, ibadah, hukum publik dan privat. Perbankan syariah didasarkan pada prinsip larangan riba, kemitraan, dan bagi hasil sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah etika manajemen bisnis Islam yang mencakup pengertian bisnis Syari'ah, sistem ekonomi Islam, organisasi bisnis Syari'ah, dan karakteristik bisnis Islam dibandingkan dengan bisnis konvensional."
Teks tersebut membandingkan perspektif klasik dan kontemporer mengenai harta yang dikenakan zakat. Perspektif klasik hanya memasukkan beberapa jenis tanaman, ternak, dan usaha, sedangkan perspektif kontemporer berargumen bahwa semua jenis penghasilan dan usaha yang berpotensi menghasilkan kekayaan seharusnya dikenakan zakat agar tujuan keadilan dalam zakat tercapai.
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahSurya Suwarna
Bentuk kegiatan organisasi bisnis seperti kemitraan didirikan dengan tujuan adanya pembagian keuntungan dengan partisipasi bersama. Seperti dibahas pada pembahasan diatas Mudharabah dan Musyarakah merupakan bagian dari kelompok Natural Uncertainy Contract dimana dua model bagi hasil yang lebih disukai dalam hukum Islam. Metode profit and loss sharing inilah yang digunakan bank syariah dalam model pendanaan.
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Dokumen tersebut membahas tentang pasar bisnis dan perilaku pembelian bisnis, meliputi definisi pasar bisnis, perbedaan antara pasar bisnis dan konsumen, faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian bisnis, langkah-langkah proses keputusan pembelian bisnis, dan pengaruh-pengaruh utama yang mempengaruhi proses pembelian bisnis.
Akad Bisnis Syariah di JBN Hall 1 okt 2015 oleh KH Sidiq al JawiSuryono .
Bisnis tak sekedar untung rugi, namun juga surga neraka. Anggapan itu benar adanya. Karena bagi setiap muslim, setiap perilakunya akan dimintai pertanggung jawaban. Temasuk dalam bisnis. Penting sekali untuk mengetahui syariat Islam yang mengatur akad-akad bisnis syariah. Semoga bermanfaat.
Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik urusan ibadah maupun muamalah. Islam terdiri dari tiga dimensi yaitu aqidah, akhlak, dan syariah. Syariah Islam membagi muamalah menjadi ibadah dan muamalah, dengan aturan yang berbeda untuk masing-masing. Beberapa transaksi dalam muamalah dilarang karena zat atau akibatnya, seperti riba, gharar,
https://youtu.be/eEbf4ZVbUHo
Penelitian sederhana ditengah keterbatasan dalam rangka menyelesaikan tugas perkuliahan.
Kuesionair peneliti berbentuk Form Elektronik (Google Form) disebar melalui jejaring WhatsApp yang terdiri dari kelompok Mahasiswa Universitas Bakrie angkatan 13, 12, dan 11, dan teman serta sanak saudara peneliti.
Identitas peserta responden tidak peneliti sertakan dalam presentasi
Waktu pengumpulan data responden 21 Maret s.d. 25 Maret 2020
Jumlah responden yang memberi tanggapan 37 responden.
Dokumen tersebut membahas kontroversi mengenai bunga dan riba dalam pandangan ekonomi Syariah. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang definisi dan hukum riba, bunga, dan transaksi keuangan berdasarkan perspektif Islam.
Dokumen tersebut membahas kontroversi mengenai bunga dan riba dalam pandangan ekonomi Syariah. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang halal atau haramnya bunga, serta perbedaan antara riba dan bunga bank. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah, definisi, dan jenis-jenis riba menurut pandangan Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang jual beli menurut Islam. Ia menjelaskan bahwa jual beli merupakan salah satu bentuk muamalah yang disyariatkan oleh Allah dalam Al-Quran. Jual beli harus didasarkan pada prinsip saling rela dan jujur antara penjual dan pembeli tanpa unsur penipuan. Dokumen juga membahas peran penting makelar dalam memfasilitasi transaksi jual beli serta tumbuhnya ekonomi syariah
Dokumen tersebut membahas dua pendapat tentang koperasi syariah, yaitu pendapat pertama yang hanya mengubah kegiatan koperasi agar sesuai syariah, sedangkan pendapat kedua mengubah akad koperasi menjadi akad syirkah. Dokumen ini lebih mendukung pendapat kedua karena akad syirkah lebih sesuai dengan dalil-dalil nabi. Ringkasannya, dokumen tersebut membandingkan dua pendapat tentang k
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis Islam, mulai dari mukadimah yang membahas kaitan bisnis dengan surga dan neraka, pengertian bisnis Islam, ruang lingkup bisnis Islam, alasan mengapa bisnis harus berdasarkan syariat Islam, tantangan bisnis Islam dalam sistem kapitalis, dan contoh kasus bisnis Islam.
Similar to EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM) (20)
2. CAKUPAN ISLAMCAKUPAN ISLAM
AQIDAH (IMAN):
Aqad = perikatan Arkanul Iman, meliputi: Iman kepada
Allah, Malaikat, Kitab, Nabi & Rasul, Hari Akhir dan Qadha &
Qadar
AKHLAQ (IHSAN):
Engkau beribadah kepada Tuhanmu seolah-olah engkau
melihat-Nya sendiri, kalaupun engkau tidak melihatnya, maka
Ia melihatmu
SYARI’AH (ISLAM):
Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di
dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah
3. PENJELASAN SINGKATPENJELASAN SINGKAT
SYARI’AH (ISLAM):
Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di
dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah
Hukum asal Ibadah:
Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada
petunjuknya dalam al-Qur’an atau sunnah
Hukum asal Muamalah:
Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al-
Qur’an atau as-Sunnah
Syari’ah dan Fiqh
Fiqh merupakan penafsiran ulama terhadap syari’ah
5. Kerangka Kegiatan Muamalah dalam IslamKerangka Kegiatan Muamalah dalam Islam
ISLAM
AKHLAQ SYARI’AH AQIDAH
MUAMALAH IBADAH
POLITIK EKONOMI SOSIAL
KONSUMSI SIMPANAN INVESTASI
BANK/LK
6. Tauhid ’Adil Nubuwah Khilafah Ma’ad
Multy-
tipe
Owner-
ship
Multy
tipe
Owner-
ship
Multy-
tipe
Owner-
ship
Freedom to
act
Multy-
tipe
Owner-
ship
Social
Justice
Akhlak
RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAMI
7. ISLAM DAN PERBANKANISLAM DAN PERBANKAN
KAIDAH USHUL FIQH:
Maa laa yatim al-wajib illa bihi fa huwa wajib
Sesuatu yang harus ada untuk mempurnakan yang wajib, maka
ia wajib diadakan.
Hadits:
Antum a’lamu bi umuri al-dunyakum? (kalian lebih mengetahui
tentang urusan dunia kalian)
Masalah ekonomi dan perbankan adalah bab muamalah, maka
selama ia memberikan perbaikan kehidupan umat manusia
maka wajib dijalankan dengan sesuai kaidah Islam
8. FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYAFAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA
BANK ISLAMBANK ISLAM
Upaya Neo-Revivalis dalam memahami hukum
tentang bunga sebagai riba
Adanya kekayaan negara (Arab) akan minyak yang
melimpah;
Penerimaan terhadap interpretasi tradisional tentang
riba untuk dipraktekkan oleh beberapa negara
muslim sebagai bentuk kebijaksanaan-nya
– Larangan terhadap bunga sebagai bentuk kebijakan hukum
yang diambil oleh beberapa negara Islam
– Keputusan untuk mendirikan Bank Islam Internasional
– Partisipasi pemerintah muslim dalam mendirikan bank
Islam.
9. ALASAN PERLUNYA BANK SYARI’AHALASAN PERLUNYA BANK SYARI’AH
Secara praktis, sistem perbankan berbasis bunga atau konvensional
mengandung beberapa kelemahan, sebagai berikut :
Transaksi berbasis bunga melanggar keadilan atau kewajaran bisnis.
Tidak fleksibelnya sistem transaksi berbasis bunga menyebabkan
kebangkrutan.
Komitmen bank untuk menjaga keamanan uang deposan berikut
bunganya membuat bank cemas untuk mengembalikan pokok dan
bunganya.
Sistem transaksi berbasis bunga menghalangi munculnya inovasi oleh
usaha kecil.
Dalam sistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam kemitraan usaha
kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan
pendapatan bunga mereka.
10. Al-Qur’an memberikan nilai-nilai dalam menjalankan
aktivitasperbankan syari’ah
PadamasaRasulullah telah didirikan lembagakeuangan :
Baitul Mal; Wilayatul Hisbah; Pengembangan etikabisnis
Parakhulafa’urrasyidin melanjutkan mengembangkan
baitul mal
Padamasadinasti Islam, baitul mal terusdikembangkan dan
mulai adanyapemikiran tentang ekonomi
Padamasamodern telah berdiri lo calsaving bank, Islamic
Develo pment Bank, Bank Syari’ah, dan lembagakeuangan
non bank lainnya
Islam dan Perbankan Syari’ah
11. PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABIPRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABI
Bank : lembaga yang melaksanakan 3 fungsi utama:
• Menerima simpanan uang
• Meminjamkan uang
• Memberikan jasa pengiriman uang
Contoh yang dilakukan Nabi:
Rasulullah saw dikenal sebagai al-amin, dipercaya masyarakat Mekah menerima
simpanan harta, sehingga pada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah, beliau
meminta Sayidina Ali ra. untuk mengembalikan semua titipan itu kepada yang
memilikinya
Sahabat Rasul Zubair bin al-Awwam lebih suka menerima uang dalam bentuk
pinjaman
12. PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN BANIPRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN BANI
UMAYYAH DAN BANI ABASIAHUMAYYAH DAN BANI ABASIAH
Mulai ada orang yang memiliki keahlian di bidang keuangan,
yang disebut dengan jihbiz :
Jihbiz vs Bank: Persamaan dan Perbedaannya:
Persamaannya:
Jihbiz dan Bank sama-sama melakukan fungsi berikut:
•To accept deposits
•To channel financing
•To tranfer money
Perbedaannya:
•Jihbiz dikelola oleh individu
•Bank dikelola oleh institusi
13. EVOLUSI KEGIATAN PERBANKAN DALAMEVOLUSI KEGIATAN PERBANKAN DALAM
MASYARAKAT ISLAMMASYARAKAT ISLAM
1. Individu (Nabi/sahabat melakukan suatu fungsi perbakan
2. Jihbiz (seorang melakukan suatu fungsi perbakan
3. Bank (sebuah institusi melakukan kegitiga fungsi
perbankan) diadopsi oleh masyarakat Eropa abad
pertengahan, namun kegiatannya mulai dilakukan dengan
basis bunga
4. Bank syari’ah modern (sebuah institusi melakukan
kegitiga fungsi perbankan dengan berlandaskan syari’ah
Islam)
14. Perkembangan Bank Syari’ah di LuarPerkembangan Bank Syari’ah di Luar
NegeriNegeri
•Mit Ghamr Bank dirintispadatahun 1960-an sebagai rural-
so cialbank, berdiri di sekitar sungai Nil, didirikan oleh Prof. Dr.
Ahmad Najjar
•Islamic development Bank, dirintispadasidang Menlu Negara
OKI di Karachi Pakistan Desember 1970.
•Islamic Research and Training Institute lembagamilik IDB yang
bertugasmembantu melakukan riset dan pelatihan untuk
pengembangan ekonomi/bank syari’ah
•Pembantukan bank-bank syari’ah di luar negeri :
•Kategori I bank komersial
•Kategori II lembagainvestasi dalam bentuk internatio nal
ho lding co mpanies
15. Bank yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada prinsip syari’ah
Islam
Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada
ketentuan al-Qur’an dan Hadits Bank Syari’ah
Bank yang beroperasi dengan prinsip syari’ah Islam
Pengertian Bank Syari’ah
Bank Syari’ah : menjalankan
aktivitasnya sesuai dengan cara-cara
bermu’amalah secara Islami (tidak
mengandung unsur : MAisir, Gharar,
Haram, RIBa = MAGHRIB)
17. PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAMPRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAM
Bidang yang diperbolehkan syari’ah
Bidang yang dilarang
syari’ah
Tadlis
RibaTaghrir
Persaingan tidak sempurna
Ikhtikar & bai’ najasy
18. PENYEBAB TRANSAKSI DILARANG
Penyebab dilarangnya
transaksi
Haram
zatnya
Tidak sah
akadnya
1. Tadlis
2. Ikhtikar
3. Bai’ Najasy
4. Taghrir (Gharar)
5. Riba
1. Rukunnya tidak
terpenuhi
2. Syarat tidak
terpenuhi
3. Terjadi Ta’alluq
4. Terjadi “2 in 1”
Haram selain
zatnya
19. HARAM ZATNYA
Transaksi dilarang karena obyek yang ditransaksikan juga
dilarang
Misalnya: minuman keras, bangkai (kecuali yang ikan dan
belalang), daging babi
Transaksi barang atau jasa yang demikian ini tetap haram
walaupun akad jual-belinya sah.
Contoh:
Pembelian minuman keras dengan akad murabahah melalui
BMT.
(Zat barangnya haram, namun akadnya sah)
20. HARAM SELAIN ZATNYA (1)
1. Tadlis (melanggar prinsip “an taraddin minkum”
Setiap transaksi dalam Islam harus dilandasi pada prinsip kerelaan kedua
pihak yang bertransaksi
Mereka harus memiliki informasi yang sama tentang barang/jasa yang
diperjual belikan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan
Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut tadlis.
Tadlis terjadi karena empat hal:
a. Kuantitas pengurangan timbangan
b. Kualitas penyembunyian kecacatan obyek
c. Harga memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar
d. Waktu penyerahan penjual tidak mengetahui secara pasti barang
akan diserahkan kepada pembeli
21. HARAM SELAIN ZATNYA (2)
2. Melanggar prinsip “la tazhlimuna wa la tuzhlamun”
Jangan menzalimi dan jangan dizalimi
Praktek yang melanggar prinsip ini adalah:
a. Rekayasa pasar dalam Supply (Ikhtikar)
- Mengupayakan adanya kelangkaan barang dengan menimbun atau entry
barier
- Menjual harga lebih tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya
kelangkaan
- Mengambil keuntungan lebih dibandingkan keuntungan sebelum
kejadian I dan II
22. HARAM SELAIN ZATNYA (3)
b. Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’ Najasy)
Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/
pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada
banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga
jual produk akan naik.
Cara ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Penyerbaran isu
2) Melakukan order pembelian
3) Pembelian pancingan sehingga tercipta sentimen pasar, bila
harga sudah naik sampai level yang diinginkan, maka yang
bersangkutan akan melakukan aksi ambil untuk dengan
melepas kembali obyek yang sudah dibeli
23. HARAM SELAIN ZATNYA (4)
c. Taghrir (Gharar)
Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya
ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi.
Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti
menjadi tidak pasti.
Gharar/taghrir terjadi karena empat hal, yaitu:
1) Kuantitas kasus ijon
2) Kualitas menjual sapi masih dalam perut induknya
3) Harga pengambilan margin 20% untuk 1 tahun atau 40% untuk 2
tahun
4) Waktu penyerahan menjual barang hilang seharga Rp. X dan
disetujui oleh pembelinya
24. HARAM SELAIN ZATNYA (5)
d. Riba
Dalam ilmu fiqh dikenal jenis riba:
1) Fadl (riba buyu’) riba karena pertukaran barang sejenis yang tidak
memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama
kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya
(yadan bi yadin).
2) Nasi’ah (riba duyun) riba yang timbul akibat hutang-piutang yang
tidak memenuhi kriteria untuk muncul renturn bersama risiko (al
ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi
dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban
menanggung beban, hanya berjalannya waktu. Nasi’ah adalah
memastikan sesuatu yang tidak pasti menjadi pasti
3) Jahiliyah hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena
di peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu
yang ditetapkan.
25. RINGKASAN MENGENAI RIBARINGKASAN MENGENAI RIBA
Tipe Riba Faktor penyebab Cara Menghilangkan Faktor Penyebab
Riba Fadl Gharar (uncertain
to both parties)
Kedua belah pihak harus memastikan
faktor berikut: 1) Kuantitas; 2) Kualitas; 3)
Harga; 4) Waktu penyerahan
Riba Nasi’ah Return tanpa
risiko, pendapatan
tanpa biaya
Kedua belah pihak membuat kontrak yang
merinci hak dan kewajiban masing-masing
untuk menjamin tidak adanya pihak
manapun yang mendapatkan return tanpa
menanggung risiko, atau menikmati
pendapatan tanpa menanggung biaya
Riba Jahiliyah Memberi pinjaman
sukarela secara
komersiil, karena
setiap pinjaman
yang mengambil
manfaat adalah
riba
Jangan mengambil manfaat apapun dari
akad kebaikan (tabarru)
Kalaupun ingin mengambil manfaat maka
gunakan akad bisnis (tijarah), bukan akad
kebaikan (tabarru)
27. Berdasarkan tingkat kepastian hasil yang diperoleh, kontrak dapat
dibedakan menjadi
Natural Certainty Contracts
Natural Uncertainty Contracts
KEPASTIAN HASIL USAHA DALAM
ISLAM
Natural Certainty Contracts/teori pertukaran, adalah
kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian
pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam
bentuk ini:
Cash-flownya pasti atau sudah disepakati di awal kontrak
Obyek pertukarannya juga pasti secara jumlah, mutu,
waktu maupun harganya
TEORI PERTUKARAN
29. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
‘AYN BI
‘AYN
JENIS BEDA
JENIS SAMA
Kasat Mata
Kualitas dapat
dibedakan
Kasat Mata
Kualitas tidak
dapat dibedakan
upah tenaga kerja yang dibayar dengan sejumlah beras
real asset (‘ayn) dengan real
asset (‘ayn)
Jika tidak dapat dibedakan mutunya, pertukaran
dibolehkan, jika:
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Mistlan bi mistlin (sama mutunya)
Yadan bi yadin (sama waktu penyerahannya)
Pertukaran kuda dengan kuda
30. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
‘AYN BI
DAYN
Barang
Al-Bai’
Jasa
Al-Ijarah
Ijarah
Ju’alah
Naqdan
Order
Mu’ajjal
Salam
Istishna’
real asset (‘ayn) dengan
financial asset (dayn)
31. TEORI PERTUKARANTEORI PERTUKARAN
DAYN BI
DAYN
Uang
Non-Uang
Surat berharga
Jenis sama
Jenis Beda
Pertukaran financial asset (dayn)
dengan financial asset (dayn)
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu
juga)
33. TEORI PERCAMPURAN DALAM ISLAM
Natural Uncertainty Contracts/teori percampuran adalah kontrak
dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari
segi jumlah maupun waktunya. Tingkat returnnya bisa positif,
negatif maupun nol.
Kontrak-kontrak investasi ini secara sunatullah tidak menawarkan :
Return yang tetap dan pasti. `
Sifatnya tidak fixed dan predetermined.
Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial assets)
menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama-
sama untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam kontrak demikian ini, keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama.
35. ‘AYN BI
‘AYN
TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN
Menyumbangkan
keahlian Syirkah
‘Abdan
Jasa/keahlian (real asset)
dicampur dengan uang (financial
asset) Bentuk percampuran ini
disebut syirkah mudharabah
Seorang penyandang dana
memberikan dana dan yang lain
memberikan reputasinya
Bentuk percampuran ini disebut
syirkah wujuh
‘AYN BI
DAYN
Percampuran financial asset
(dayn) dengan financial asset
(dayn)
Jika percampuran antara uang
dengan uang dengan jumlah
sama disebut syirkah
mufawadah; atau jumlah uang
yang dipercampurkan
jumlahnya berbeda disebut
syirkah ‘inan.
DAYN BI
DAYN
36. PRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGANPRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGAN
PRODUK BISNIS ISLAMIPRODUK BISNIS ISLAMI
LIMA AKAD DASAR TRANSAKSI SYARI’AH :
TITIPAN (WADIAH)
BAGI HASIL (SYIRKAH)
JUAL-BELI (TIJAROH)
SEWA (IJARAH)
JASA/FEE( AL AJR WALUMULLAH)
38. AL-WADI’AH :AL-WADI’AH :
Adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun
badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja si
penitip menghendaki.
Landasan : QS. An-Nisa : 58; QS. Al. Baqarah : 283
Mekanisme Kerja Al-Wadi’ah Amanah :
Titipan Barang
Bebankan Biaya
penitipan
Aplikasinya: Save Deposit Box
39. Skema Al-Wadi’ah Yad adhSkema Al-Wadi’ah Yad adh
DhamanahDhamanah
1 Titipan dana
4 Beri Bonus
2 Pemanfaatan dana3 Bagi Hasil
Dengan konsep Al-Wadi’ah Yad Adh
Dhamanah pihak yang menerima titipan
boleh menggunakan dan memanfaatkan
uang atau barang yang dititipkan
Peminjam
Penitip
Aplikasi di Perbankan/LKS :
1. Current Account (Giro)
2. Saving Account (Tabungan )
Bank
40. Al-MudharabahAl-Mudharabah
Pengertian :
– Akad kerjasama antara dua
pihak dimana pihak pertama
menyediakan seluruh modal
(100%), sedang pihak lain
menjadi pengelola. Keuntungan
usaha mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak,
kerugian ditanggung oleh
pemodal selama kerugian tidak
akibat kelalaian pengelola
Landasan :
– Al-Qur’an :
QS. Muzamil : 20;
Al-Jum’ah : 10;
Al-Baqarah : 198
Jenis Mudharabah :
– Mudharabah Mutlaqah (tanpa
syarat)
– Mudharabah Muqayyadah
(dengan syarat)
Aplikasi pada perbankan :
– Sisi Tabungan/Deposito
Tabungan berjangka
Deposito biasa
Deposito spesial
– Sisi Pembiayaan :
Pembiayaan modal kerja
Investasi khusus
41. Skema al-MudharabahSkema al-Mudharabah
1 Titipan dana
4 Bagi hasil
2 Pemanfaatan dana3 Bagi Hasil
Peminjam
Penitip
Aplikasi di Perbankan/LKS :
1. Current Account (Giro)
2. Saving Account (Tabungan Berjangka)
3. Deposito Biasa
4. Deposito Spesial
Bank
43. SKIM BAI’ AL-MURABAHAH
Al-Murabahah :
– Adalah jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan (ribhun)
yang disepakati.
– Dasar Hukum : Al-Baqarah 275 (…
Allah menghalalkan jual beli )…
Syarat :
– Penjual memberitahu biaya modal
kepada nasabah
– Kontrak harus sah sesuai rukunnya
– Kontrak bebas dari riba
– Penjual menjelaskan kondisi barang
kepada pembeli
– Penjual menyamapikan semua hal yang
berkaitan dengan pembelian
Aplikasi pada perbankan :
– Pembiayaan untuk
pembelian barang, baik
untuk dalam negeri maupun
luar negeri
44. Skema Al-
Murabahah
2 Akad Jual Beli
6 Bayar
1. Negosiasi dan
persyaratan
3 Beli barang 4. Kirim
5. Terima
barang &
Dokumen
Supplaier
Bank Peminjam
45. BAI’ AS-SALAM
Bai As-Salam :
– Adalah pembelian barang yang
diserahkan di kemudian hari
sementara pembayaran
dilakukan di muka.
– Dasar Hukum :
• Al-Baqarah 282
Rukun :
– Penjual /Muslam alaih
– Pembeli / Muslam
– Modal atau uang
– Barang / Muslam fihi
– Ucapan / Sighat
Aplikasi pada perbankan :
– Pembiayaan barang bagi petani
atau industri
46. Skema Bai’ As-Salam
4 Kirim pesanan
3 Kirim Dokumen
2. Pemesanan
barang Nasabah &
Bayar tunai
5 Bayar
1. Negosiasi
pesanan dengan
Kriteria
Bank
NasabahSupplaier
47. Bai’ Al-Istishna’
Bai al-Istishna’ :
– Adalah kontrak
penjualan antara
pembeli dan pembuat
barang.
– Dasar Hukum :
• Al-Baqarah 282
Rukun :
– Penjual
– Pembeli
– Modal atau uang
– Barang
– Ucapan
Aplikasi pada
perbankan :
– Pembiayaan barang bagi
petani atau industri
49. Ijarah (Sewa)
Pengertian :
– Akad pemindahan hak guna atas
barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu
sendiri.
– Jenis Ijarah :
• Ijarah
Dasar Hukum :
– Al-Baqarah 233
50. Skema al-Ijarah
2 Beli Obyek Sewa
Sewa
A. Milik
1 Pesan Obyek
Sewa
Supllaier
Nasabah
Bank
Obyek Sewa
3 Bayar Sewa
51. Ijarah Muntahia Bitamlik (Sewa-beli)
Pengertian :
– Akad pemindahan hak
guna atas barang atau
jasa, melalui pembayaran
upah sewa, diikuti dengan
pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri.
Dasar Hukum :
– Al-Baqarah 233
Aplikasi pada
perbankan :
– Bentuk yang banyak
digunakan adalah :
– Ijarah al-Muntahia
Bittamlik dengan hibah
– Ijarah with Promise to
Sell
53. Al-Musyarakah
Pengertian :
– Akad kerjasama antara dua
pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu di mana masing-
masing pihak memberikan
kontribusi dana atau keahlian
dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan
Landasan :
– Al-Qur’an :
• QS. An-Nisa : 12;
• QS. Ash-Shad : 24
Jenis Musyarakah :
– Syirkah Al-Inan( atas modal)
– Syirkah Mufawadah(persamaan
atas modal & pengelolaan)
– Syirkah A’mal(menerima order
untuk dua orang)
– Syirkah Wujuh (tanpa modal/
nama baik)
– Syirkah Al-Mudharabah
(modal dengan keahlian)
Aplikasi pada perbankan :
– Pembiyaan Proyek
– Modal Ventura
55. Al-Mudharabah
Pengertian :
– Akad kerjasama antara dua pihak
dimana pihak pertama menyediakan
seluruh modal (100%), sedang
pihak lain menjadi pengelola.
Keuntungan usaha mudharabah
dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak,
kerugian ditanggung oleh pemodal
selama kerugian tidak akibat
kelalaian pengelola
Landasan :
– Al-Qur’an :
• QS. Muzamil : 20;
• Al-Jum’ah : 10;
• Al-Baqarah : 198
Jenis Mudharabah :
– Mudharabah Mutlaqah (tanpa
syarat)
– Mudharabah Muqayyadah
(dengan syarat)
Aplikasi pada perbankan :
– Sisi Pembiayaan :
• Pembiayaan modal kerja
• Investasi khusus
56. Skema Mudharabah
Keuntungan
Bagi Hasil sesuai
dengan Nisbah
Perjanjian Bagi Hasil
Keahlian Modal
100%
Nisbah X% Nisbah Y%
Modal
Pengembalian Modal
Pokok
Nasabah
Bank
Proyek
57. Skema Mudharabah MuqayyadahSkema Mudharabah Muqayyadah
ChanellingChanelling
1. Arranger2a. Modal
2b. Proyek
3.Proyek
4. Bagi Hasil
5. Modal
Bank
Nasabah Mudharib
Perjanjian arrange
fee
58. Skema Mudharabah MuqayyadahSkema Mudharabah Muqayyadah
ExecutingExecuting
1. Arranger + Modal
2a. Modal
2b. Proyek
3.Proyek
4. Bagi Hasil
5. Modal
Bank
Nasabah Mudharib
Perjanjian bagi hasil,
bagi risiko, arrange
fee
X% Y%
Z%
A B
61. Ringkasan Produk di Bank Syari’ahRingkasan Produk di Bank Syari’ah
Orientasi Hasil
Aktivitas Bank Syari’ah
Funding Financing Services
Tabarru’
Wadhi’ah
Giro
Tabungan
Qard
Rahn
Wakalah
Kafalah
Hiwalah
Ju’alah
Tijarah
Hasil
Pasti X
Al-Bai’u
Murabahah
Salam
Istishna’
X
Hasil
Tidak
Pasti
Mudharabah
Tabungan
Deposito
Syirkah:
Mudharabah
Musyarakah
X
62. TEORI BAGI HASIL DANTEORI BAGI HASIL DAN
PROFIT MARGINPROFIT MARGIN
63. SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH)SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH)
SYIRKAH/
MUSYARA
KAH
Syirkah Inan (Masing-masing memiliki porsi dana dana dan
berpartisipasi kerja)
Syirkah Mufawadah (Kesamaan dana, kerja, dan
tanggungjawab)
Syirkah A’mal (Kerjasama dua orang seprofesi)
Syirkah Wujuh (Kerjasama karena reputasi dan keahlian)
Mudharabah
(MDA)
MDA Mutlaqah
MDA Muqayyadah
On-Balance
Off-Balance
64. SISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASILSISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL
Dari sudut pandang Nasabah sebagai
Investor
– Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
– Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
– Mudharabah Mutlaqah
Dari sudut Pandangan Bank
– Perhitungan Saldo Akhir Bulan
– Perhitungan Saldo Rata-rata Harian
65. SKEMA-SKEMA MUDHARABAHSKEMA-SKEMA MUDHARABAH
Satu Nasabah
Investor
Bank Syari’ah
Satu Pelaksana
Usaha
Skema Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet
Satu Nasabah
Investor
Pertanian
Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet berdasar sektor
Bank Syari’ah
Manufaktur
Jasa
Satu Nasabah
Investor
Penjualan Cicilan
Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet berdasar akad yg
digunakan
Bank Syari’ah
Penyewaan Cicilan
Kerjasama Usaha
66. SKEMA-SKEMA MUDHARABAHSKEMA-SKEMA MUDHARABAH
Nasabah 1
Nasabah 2
Nasabah 3
.
.
Nasabah n
Skema Mudharabah Mutlaqah On Balance Sheet
Jual
Bank
Syari’ah
Sewa
Kerjasama
Usaha
Penjualan 1
Penjualan 2
.
Penjualan n
Penyewaan 1
Penyewaan 2
.
Penyewaan n
Kerjasama 1
Kerjasama 2
.
Kerjasama n
67. KASUS MENGHITUNG BUNGAKASUS MENGHITUNG BUNGA
KASUS:
Pada tanggal 1 Mei 2002, Bapak Johanes membuka deposito
sebesar Rp. 10.000.000, jangka waktu satu bulan, dengan tingkat
bunga 9% p.a. Berapa bunga yang diperoleh pada saat jatuh
tempo?
JAWAB
Bunga yang diperoleh bapak Johanes adalah:
Rp. 10.000.000 x 31 hari x 9% / 365 hari = Rp. 76.438
68. KASUS PERHITUNGAN BAGI HASILKASUS PERHITUNGAN BAGI HASIL
KASUS:
Bapak Ahmad membuka deposito sebesar Rp. 10.000.000, jangka
waktu satu bulan (tanggal 1 Mei s/d 1 Juni 2003), nisbah bagi hasil
antara nasabah dan bank 57% : 43%. Jika keuntungan bank yang
diperoleh untuk deposito satu bulan per 31 Mei 2002 adalah Rp.
20.000.000 dan rata-rata deposito jangka waktu satu bulan adanya
Rp. 950.000.000, berapa keuntungan yang diperoleh bapak
Ahmad?
JAWAB
Bagi hasil yang diperoleh bapak Ahmad adalah:
(Rp. 10 juta/Rp. 950 juta) x Rp. 20 juta x 57% = Rp. 120.000
69. FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DANFAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN
BUNGABUNGA
Bagi hasil ditentukan oleh:
Pendapatan bank
Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank
Nominal deposito nasabah
Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank
Bunga ditentukan oleh:
Tingkat bunga yang berlaku
Nominal deposito nasabah
Jangka waktu deposito
70. FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DANFAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN
BUNGABUNGA
Bagi hasil ditentukan oleh:
Pendapatan bank
Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank
Nominal deposito nasabah
Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank
Bunga ditentukan oleh:
Tingkat bunga yang berlaku
Nominal deposito nasabah
Jangka waktu deposito
72. Mark-up PricingMark-up Pricing
Penentuan tingkat harga dengan me-markup biaya produksi komoditas yang
bersangkutan
Contoh: Sebuah perusahaan tusuk gigi dalam menentukan tingkat harga dan biaya produksinya:
Variabel cost per unit Rp. 5
Fixed cost Rp. 200,000
Expected unit sales 50,000
Biaya produksi perusahaan tusuk gigi setiap unit adalah sebagai berikut:
fixed cost 200,000
Unit cost = variabel cost + = Rp. 5 + = Rp. 9
unit sales 50,000
Diasumsikan, perusahaan menetapkan keuntungan sebesar 20% dari penjualan, maka mark-up
price untuk setiap unit:
Unit cost Rp. 9
Mark-up price = = = Rp. 11.25
(1 – desired return on sales) 1 – 0.20
Harga yang
ditawarkan
73. Target-Return PricingTarget-Return Pricing
Penentuan harga dengan tujuan pencapaian tingkat return on investment
(ROI)
Contoh: Sebuah perusahaan tusuk gigi melakukan investasi sebesar Rp. 562,500 di suatu bisnis
yang menghasilkan tingkat pendapatan sebesar 20% ROI atau Rp, 200,000. Maka target-return
price dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
desired return X investment capital
Target-return price = unit cost +
unit sale
0.2 x Rp. 562,500
= Rp. 9 + = Rp. 11.25
50,000
Harga yang
ditawarkan
74. Perceived-Value PricingPerceived-Value Pricing
Penentuan harga dengan tidak menggunakan variabel harga
sebagai dasar harga jual. Harga jual didasarkan pada harga
kompetitor dimana perusahaan melakukan penambahan atau
perbaikan unit untuk meningkatkan kepuasan pembeli
Contoh:
– Seseorang lebih suka menabung di Bank Syari’ah Berkah dari
pada Bank Syari’ah Permai, walaupun tingkat bagi hasil di
bank syari’ah Permai lebih tinggi dibanding Bank Syari’ah
Berkah, nasabah merasa puas karena di bank syari’ah berkah
pelayanannya lebih baik
75. Value PricingValue Pricing
Merupakan kebijakan harga yang kompetitif atas
barang yang berkualitas tinggi.
– Barang yang baik pasti harganya mahal (ono rego ono rupo)
Namun perusahaan yang sukses adalah perusahaan
yang mampu menghasilkan barang yang berkualitas
dengan biaya yang efisien sehingga perusahaan tersebut
dapat dengan leluasan menentukan tingkat harga di
bawah harga kompetitor.
76. Penentuan Harga dalamPenentuan Harga dalam
Pembiayaan Syari’ahPembiayaan Syari’ah
Penentuan harga dalam pembiayaan di bank syari’ah
dapat menggunakan salah satu di antara empat model
tersebut di atas
Namun yang lazim digunakan oleh bank syari’ah saat
ini adalah dengan menggunakan metode going rate
pricing, yaitu menggunakan tingkat suku bunga pasar
sebagai rujukan (benchmark). Mengapa diterapkan?
Karena bank syari’ah berkompetisi dengan bank
konvensional. Di samping itu bank syari’ah juga
berkeinginan untuk mendapatkan customer yang
bersifat floating customer.
77. Penerapan Mark-up PricingPenerapan Mark-up Pricing
dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah
Mark-up pricing hanya tepat jika digunakan untuk
pembiayaan yang sumber dananya dari Restricted
Investment Account (RIA) atau Mudharabah
Muqayyadah.
Polanya dapat dilakukan dengan:
– Historical Average Cost (On balance sheet)
– Marginal Cost of Fund (Off balance sheet)
– Pooled Marginal Cost of Fund (On balance sheet)
– Weighted Average Projected Cost (On balance sheet)
78. Penerapan Target-Return PricingPenerapan Target-Return Pricing
dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah
Bank syari’ah beroperasi dengan tidak menggunakan
bunga, di dalamnya juga diklasifikasikan akad yang
menghasilkan keuntungan secara pasti, disebut natural
certainty contract, dan akad yang menghasilkan
keuntungtungan yang tidak pasti, disebut natural
uncertainty contract.
Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural
certainty contract, maka metode yang digunakan adalah
required profit rate (rpr)
– rpr = n. v (n = tingkat keuntungan dalam transaksi
tunai; v = jumlah transaksi dalam satu periode
79. Menentukan Harga JualMenentukan Harga Jual
BarangBarang
Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + Cost Recovery + Keuntungan
Pembiayaan Murabahah
Cost Recovery = ----------------------------- x Estimasi Biaya Operasi 1 th
Estimasi Total Biaya
Markup/laba = Persentase Keuntungan x Pembiayaan yang diberikan bank
Angsuran per bulan = Harga Jual Barang/ Lama pinjaman
Cost Recovery + keuntungan
Margin dalam % = -------------------------------------- x 100%
Harga Beli Bank
80. Penerapan Target-Return PricingPenerapan Target-Return Pricing
dalam Pembiayaan Syari’ahdalam Pembiayaan Syari’ah
Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural uncertainty
contract, maka metode yang digunakan adalah expected profit
rate (epr)
– epr diperoleh berdasarkan: (1) tingkat keuntungan rata-rata
pada industri sejenis; (2) pertumbuhan ekonomi; (3) dihitung
dari nilai rpr yang berlaku di bank yang bersangkutan;
– Perhitungannya:
Nisbah bank = epr/expected return bisnis yang dibiayai *
100%
Aktual return bank = nsibah bank + aktual return bisnis
81. Contoh Kasus Mudharabah MutlaqahContoh Kasus Mudharabah Mutlaqah
Tingkat return bisnis sektor perdagangan sebesar
10%
Tingkat return yang diharapkan bank syari’ah
sebesar 3%
3%
Nisbah untuk bank = ----------- x 100% = 30%
10%
Nisbah nasabah = 100% - 30% = 70%
82. Penentuan Nisbah PembiayaanPenentuan Nisbah Pembiayaan
Mudharabah MuqayyadahMudharabah Muqayyadah
Seorang pengusaha pengadaan kacang kedelai mendapatkan
fasilitas Mudharabah Muqayyadah, dengan data sebagai berikut:
Total pembiayaan = Rp. 125.000.000
Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg
Harga jual kepada nasabah = setara 16% p.a
(sesuai dengan keuntungan yang diharapkan)
Vulume Penjualan Kedelai per bulan = 65.000 kg
Berapa Nisbah bagi hasilnya?
83. Penentuan Nisbah PembiayaanPenentuan Nisbah Pembiayaan
Mudharabah MuqayyadahMudharabah Muqayyadah
Perhitungan nisbah bagi hasil dihitung berdasarkan profit
sharing dari usaha pengadaan kacang kedelai, sebagai berikut:
Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg
Harga jual kepada nasabah = setara 16% p.a
(keuntungan yang diharapkan)
Vulume Penjualan Kedelai per bulan = 65.000 kg
Nilai Penjualan (65.000 x Rp. 2.150) = Rp. 139.750.000
Harga Pokok Pembelian = Rp. 125.000.000
Laba bersih penjualan kedelai = Rp. 14.750.000
84. PENENTUAN NISBAH PEMBIAYAANPENENTUAN NISBAH PEMBIAYAAN
Perhitungan Nisbah:
Volume Penjualan = 65.000 kg
Profit Margin (Rp. 14.750.000/139.750.000)x 100% = 10,55%
Lama Piutang (misal) = 65 hari
Lama persediaan (misal) = 2 hari
Lama hutang dagang (pembayaran ke suplier & carry) = 0
Cash to cash periode = 360/(DI+DR-DP) = 5,4
Profit margin per tahun = 5,4 x 10,55 = 57%
Nisbah Bank Syari’ah: (16%)/(57%)x100% = 28%
Nisbah untuk Nasabah: 100% - 28% = 72%
86. MENGHITUNG BAGI HASIL DANAMENGHITUNG BAGI HASIL DANA
TABUNGAN/DEPOSITOTABUNGAN/DEPOSITO
Ketentuan menghitung bagi hasil di bank syari’ah,
perlu diketahui komponen-komponennya, yaitu :
– Jenis simpanan/deposito/giro (Kolom 0)
– Saldo rata-rata harian per bulan (Kolom 1)
– Bobot simpanan (Kolom 2)
– Porsi saldo (Kolom 3)
– Distribusi pendapatan (Kolom 4)
– Porsi bagi hasil deposan (Kolom 5) dan (Kolom 7)
– Pendapatan deposan (Kolom 6) dan pendapatan bank
(Kolom 8)
87. TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)
Jenis
Produk
Rata-rata
Sebulan
Saldo
Harian
Bobot*
)
Saldo Rata-
rata
Tertimbang*
*)
Distri-busi
Distribusi
Penyimpan Dana Bank
Porsi Pendapatan Porsi Pendapatan
(0) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(A) (B) (A)x(B) = (C) (D) (E) (F)=(D)x(E) (G) (H)=(D)x(G)
Tab.
Wadiah
10000000 0,700 7000000 D1 0,250 F1 0,750 H1
Tabungan
Mudharab
ah
60000000 1,000 60000000 D2 0,550 F2 0,450 H2
Deposito
Mudharab
ah
1 bulan
10000000 0,800 8000000 D3 0,570 F3 0,430 H3
3 bulan 20000000 0,850 17000000 D4 0,600 F4 0,400 H4
6 bulan 5000000 0,900 4500000 D5 0,580 F5 0,420 H5
12 bulan 10000000 1,000 10000000 D6 0,570 F6 0,430 H6
Grand
Total
115000000 (B) 106500000 (D) (F) (H)
Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst
*) Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating)
88. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN
Saldo rata-rata harian untuk jenis produk funding di
bank syari’ah ditentukan sebagai berikut:
1. Menentukan tanggal berapa keuntung yang diperoleh dari
penempatan dana akan dibagi-hasilkan. Misalnya setiap
bukan ditentukan pada tanggal 25 bulan ybs, maka
pendapatan yang akan dibagihasilkan kepada penyimpan
dana adalah pendapatan yang diperoleh sejak tanggal 26
bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 25 pada bulan di
mana pendapatan tersebut dibagi hasilkan
2. Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah sesuai
dengan hitungan kalender. Oleh karena itu, saldo rata-rata
harian per bulan dihitung sejak tanggal 26 sampai dengan
tanggal 25 bulan berikutnya.
89. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN
Contoh kasus :
– Tuan Amir adalah nasabah Bank Syari’ah at-
Taqwa, berupa tabungan Mudharabah. Catatan
kartu tabungannya menunjukkan transaksi sebagai
berikut:
Tanggal Debet Kredit Saldo
26/6/02 575.000 575.000
02/7/02 125.000 450.000
10/7/02 250.000 700.000
15/7/02 100.000 600.000
21/7/02 400.000 1.000.000
90. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIANMENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN
Hitungan saldo rata-rata harian per bulan pada tanggal 25
Juli 2002, sebagai berikut:
1. Tgl. 26/6/02 s/d tgl. 1/7/02 = 6 hari x 575.000 = 3450000
2. Tgl. 02/6/02 s/d tgl. 9/7/02 = 8 hari x 450.000 = 3600000
3. Tgl. 10/6/02 s/d tgl. 14/7/02 = 5 hari x 700.000 = 3500000
4. Tgl. 15/6/02 s/d tgl. 20/7/02 = 6 hari x 600.000 = 3600000
5. Tgl. 21/6/02 s/d tgl. 25/7/02 = 5 hari x 1.000.000 = 5000000
Jumlah = 30 hari = 19150000
Saldo rata-rata harian = 19.150.000/30 = 638.333
•Cara perhitungan di atas, juga digunakan untuk menghitung jenis simpanan yang lain.
•Jika terjadi penutupan rekening, maka saldo rata-rata yang dihitung adalah sejak
tanggal 26 sampai tanggal penutupan rekening tersebut, kemudian dihitung berapa bagi
hasilnya
91. PERHITUNGAN BAGI HASIL POLAPERHITUNGAN BAGI HASIL POLA
BARUBARU
Kelebihan cara ini:
Penyertaan dana shohibul maal dalam investasi dikoreksi dengan GWM
Bobot dihilangkan/diseragamkan = 1
Cara perhitungan relatif lebih rendah
Mempermudah perencanaan
Penggunaan ekuivalent rate hasil investasi per-Rp. 1000 dana nasabah
Penetapan
Pendapatan
yang akan
dibagihasikan:
Jenis dan
Jumlah
Perhitungan
Hasil Investasi
untuk setiap
rupiah 1000
dana nasabah
Distribusi ke
tiap nasabah
92. TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)
Jenis Produk
Rata-rata
Sebulan
Saldo
Harian
Bobot*)
Saldo Rata-
rata
Tertimbang**)
Distri-
busi
Distribusi
Penyimpan Dana Bank
Porsi Pendapatan Porsi Pendapatan
(0) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(A) (B) (A)x(B) = (C) (D) (E) (F)=(D)x(E) (G) (H)=(D)x(G)
Rekening
Giro
A1 1,00 C1 D1 0,250 F1 0,750 H1
Rek.
Tabungan
A2 1,00 C2 D2 0,550 F2 0,450 H2
Deposito
Mudharabah
1 bulan
A3 1,00 C3 D3 0,570 F3 0,430 H3
3 bulan A4 1,00 C4 D4 0,600 F4 0,400 H4
6 bulan A5 1,00 C5 D5 0,580 F5 0,420 H5
12 bulan A6 1,00 C6 D6 0,570 F6 0,430 H6
Grand Total (A) (C) (D) (F) (H)
Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst
*) Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating)
**) Dalam bank konvensional dikenal dengan loanable funds
93. CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola
BaruBaru
Apabila bank syari’ah mampu mengumpulkan dana pihak ketiga
(DPK) sebanyak Rp. 90.000.000. DPK yang dapat disalurkan
pada pembiayaan sebanyak Rp. 85.500.000 (karena ada Giro
Wadiah Minumum sebesar 5%). Pembiayaan yang harus
disalurkan ke masyarakat sebanyak Rp. 100.000.000. Dari
pembiayaan Rp. 100.000.000 diperoleh pendapatan dari
penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 1.566.667. Nisbah bagi hasil
65% : 35%. Berapa pendapatan bagi setiap Rp. 1000 dana
nasabah?
94. CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola
BaruBaru
B 1
E = x D x x 1000.
C A
DPK (=Dana Nasabah dengan kontrak Mudharabah) A 900.000.000.000
DPK yang dapat disalurkan pada Pembiayaan (=DPK x (1 – GWM)*) B 855.000.000.000
Pembiayaan Yang Disalurkan C 1.000.000.000.000
Dana Bank 145.000.000.000
Pendapatan dari Penyaluran Pembiayaan D 16.000.000.000
Pendapatan bagi setiap Rp. 1000 DPK E 15,20
*)
GWM = Simpanan Wajib pada Bank Indonesia sebesar 5%
95. CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil PolaCONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola
BaruBaru
E G
H = x F x
1000 100
Pendapatan Investasi untuk setiap Rp. 1000 DPK
Mudharabah
E 15,20
Saldo Rata-rata Harian Nasabah F 100.000.000
Nisbah Nasabah G 65,00
Porsi Bagi Hasil untuk Nasabah bulan ini H 988.000
Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan pendapatan nasabah untuk bulan ini dengan
dananya sebesar Rp. 100.000.000, bagi hasilnya sebesar Rp. 988.000
96. CONTOH:CONTOH:
Perhitungan Bagi Hasil PembiayaanPerhitungan Bagi Hasil Pembiayaan
Seorang nasabah mengajukan pembiayaan untuk
modal kerja dagang sebesar Rp. 100.000.000
selama 1 tahun, dengan perbandingan bagi hasil
antara nasabah dan bank 60 : 40 %. Bagiamana
cara perhitungannya?
97. Penyelesaian Pertama :
Kasus Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah
Bulan Laba Usaha Bagian Bank
40 %
Bagian Nasabah
60 %
Cicilan Pokok Total Setoran
1. 6.000.000 2.400.000 3.600.000 2.400.000
2. 7.000.000 2.800.000 4.200.000 2.800.000
3. 4.000.000 1.600.000 2.400.000 1.600.000
4. 4.500.000 1.800.000 2.700.000 1.800.000
5. 5.000.000 2.000.000 3.000.000 2.000.000
6. 5.500.000 2.200.000 3.300.000 2.200.000
7. 6.000.000 2.400.000 3.600.000 2.400.000
8. 5.400.000 2.160.000 3.240.000 2.160.000
9. 9.000.000 3.600.000 5.400.000 3.600.000
10. 5.700.000 2.280.000 3,420.000 2.280.000
11. 4.700.000 1.880.000 2.820.000 1.880.000
12. 3.500.000 1.400.000 2.100.000 100.000.000 1.400.000
Total 66.300.000 26.520.000 39.780.000 100.000.000 126.520.000
% dari Hasil
Usaha
0,40 0,60
% dari Modal 26,52 39.78