Slide tentang pondasi bisnis sesuai syariah, pernah disampaikan di forum remaja masjid, rohis kampus dan komunitas muda bisnis.
Berisi rangkaian proses memulai bisnis dengan landasan sesuai syariah, dimana tujuan dan goalnya bukan hanya sekedar untung duniawi tapi lebih utama tentang tujuan akhirat.
ISI KANDUNGAN :
a. Pengenalan
b. Isu Islam dalam pemasaran
c. Maksud dan konsep pemasaran
d. Prinsip Islam dalam strategi dan perancangan pemasaran
e. Maksud etika
f. Prinsip etika Islam
g. Perniagaan merbahaya pada negara/masyarakat
• Monopoli
• Wang palsu
• Pelacuran
• Cetak rompak
• Dadah
• Judi/loteri
h. Perniagaan terlarang
i. Haram jual beli
j. Kesimpulan
Slide tentang pondasi bisnis sesuai syariah, pernah disampaikan di forum remaja masjid, rohis kampus dan komunitas muda bisnis.
Berisi rangkaian proses memulai bisnis dengan landasan sesuai syariah, dimana tujuan dan goalnya bukan hanya sekedar untung duniawi tapi lebih utama tentang tujuan akhirat.
ISI KANDUNGAN :
a. Pengenalan
b. Isu Islam dalam pemasaran
c. Maksud dan konsep pemasaran
d. Prinsip Islam dalam strategi dan perancangan pemasaran
e. Maksud etika
f. Prinsip etika Islam
g. Perniagaan merbahaya pada negara/masyarakat
• Monopoli
• Wang palsu
• Pelacuran
• Cetak rompak
• Dadah
• Judi/loteri
h. Perniagaan terlarang
i. Haram jual beli
j. Kesimpulan
Intellectual Discourse: Business in Islamic Perspective khas untuk mahasiswa/i UUM bagi memberikan kesedaran kepada mereka tentang pentingnya perniagaan Islam.
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( dari setiapmateri yang akan disampaikan
7uru harus lebih selekti dalam memilihmet!de yang !!k
7uru ber-eksperimen terhadap met!de yangdiajarkan
7uru mengajak peserta didik untukmengetahui latar belakang 'asal( da
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Kajian aktivitas ekonomi yang
berkembang signifikan seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi.
Dan Allah menciptakan manusia dengan
sifatnya yang saling membutuhkan
satu dengan lainnya. Tidak ada
seorangpun yang dapat menguasai
seluruh apa yang diinginkan.
Untuk itu Allah memberikan
inspirasi (ilham) kepada mereka untuk
mengadakan pertukaran perdagangan
dan semua yang kiranya bermanfaat
dengan cara jual-beli dan semua cara
perhubungan. Sehingga hidup manusia
dapat berdiri dengan lurus dan irama
hidup ini berjalan dengan baik dan
produktif.
3. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
perdagangan?
2. Bagaimana hadits-hadits
tentang perdagangan?
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang
dimaksud dengan
perdagangan.
2. Untuk mengetahui hadits-
hadits tentang
perdagangan.
4. PENGERTIAN BERDAGANG
Dalam Islam kegiatan
perdagangan itu haruslah
mengikuti kaidah-kaidah dan
ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Allah.
Aktivitas perdagangan yang
dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang
digariskan oleh agama
mempunyai nilai ibadah.
Dengan demikian, selain
mendapatkan keuntungan-
keuntungan materiil guna
memenuhi kebutuhan
ekonomi, seseorang
tersebut sekaligus dapat
mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Imam hanafi, beliau
menyatakan bahwa jual beli
adalah tukar menukar harta
atau barang dengan cara
tertentu atau tukar
menukar sesuatu yang
disenangi dengan barang
yang setara nilai dan
manfaatnya nilainya setara
dan membawa manfaat bagi
masing- masing pihak. tukar
menukar tersebut dilakukan
dengan ijab kabul atau
saling memberi.
5. HADIS-HADIS
TENTANG
PERDAGANGAN
Dari Al-Miqdam radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
َي ْنَأ ْنِم اًرْيَخ ُّطَق اًماَعَط ٌدَحَأ َلَكَأ اَمنِإَو ، ِهِدَي ِلَمَع ْنِم َلُكْأىِبَن
َدَُاود ِاَّلل–ُمَالالس ِهْيَلَع–َي ََانكِهِدَي ِلَمَع ْنِم ُلُكْأ
“Tidaklah seseorang mengkonsumsi
makanan yang lebih baik dari
makanan yang dihasilkan dari jerih
payah tangannya sendiri. Dan
sesungguhnya nabi Daud ‘alaihissalam
dahulu senantiasa makan dari jerih
payahnya sendiri.” (HR. Bukhari,
Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa
‘Amalihi Biyadihi II/730 no.2072).
Maksud hadis tersebut
ialah : Seseorang
harus mengupayakan
tenaganya untuk
mendapatkan apa yang
ia inginkan dan hadis
tersebut juga
menganjurkan kepada
kita agar bekerja dan
berdagang dengan
jalan yang benar dan
menjauhi segala hal
yang dilarang oleh
Allah dan rasul-Nya.
6. َي ْمَل اَم ِارَي ِخ ْالِب ِانَعْيَبلْاَدَص ْنِإَف اَقَّرَفَتَق
َب ْيِف اَمُهَل َك ِر ْوُبَانَّيَب َوَبَذَك ْنِإ َاوَمِهِعْي
( ِعْيَب ُةَك َرَب ْتَق ِحُماَمَتَك َواَمِه(عليه فقّتم
Artinya: “Orang yang
bertransaksi jual beli masing-
masing memilki hak khiyar
(membatalkan atau melanjutkan
transaksi) selama keduanya belum
berpisah. Jika keduanya jujur
dan terbuka, maka keduanya
akan mendapatkan keberkahan
dalam jual beli, tapi jika
keduanya berdusta dan tidak
terbuka, maka keberkahan jual
beli antara keduanya akan hilang”
(Muttafaqun Alaihi).
Maksud hadits tersebut
ialah : Bahwasanya
dalam berjual beli harus
menyertakan sikap yang
jujur dan tidak
merugikan antara penjual
dan pembeli agar
terjadinya transaksi
yang menguntungkan
serta dalam berjual beli
ada tawar- menawar
selama belum berpisah. .
Jadi terdapatlah
keberkahan dalam jual
beli tersebut. karena
dengan berkahnya
berdagang yang kita
jalankan maka hidup kita
akan ikut berkah dan
mendapat ridho Allah
sehingga kita mencapai
hidup yang sejahtera.
7. Di dalam hadits yg shohih, Nabi
shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
( هللا اتقى من إال فجارا القيامة يوم يبعثون التجار إن
وصدق وبر)
“Sesungguhnya para pedagang
(pengusaha) akan dibangkitkan
pada hari kiamat sebagai para
penjahat kecuali pedagang yang
bertakwa kepada Allah, berbuat
baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi,
Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fi
At-Tujjar no.1131)
Maksud hadis tersebut
ialah : setiap orang
yang memiliki profesi
apapun itu maka akan
dimintai pertanggung
jawaban atas apa yang
ia kerjakan terdahulu.
Oleh karena itu,
lakukanlah segala
perbuatan itu sesuai
dengan cara-cara
yang dihalalkan oleh
Allah dan Rasul-Nya
agar tidak menjadi
musibah dan petaka
bagi sebagian para
pedangan atau pelaku
bisnis.
8. KESIMPULAN
• Jadi dapat disimpulkan bahwa berdagang adalah kegiatan
tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Kegiatan
berdagang ini merupakan hubungan vertikal murni antara
manusia dengan Allah.
• Seorang Muslim dituntut menggunakan tata cara khusus, ada
aturan yang mengatur bagaimana seharusnya berusaha di
bidang perdagangan agar mendapatkan berkah dan ridha Allah
SWT di dunia dan akhirat
• Banyak usaha dan upaya dalam meningkatkan kegiatan
berdagang dengan memberi beberapa landasan-landasan
akhlak serta sikap yang bermoral pada diri seseorang.
Memiliki sikap yang jujur dan bertanggung jawab serta
mengutamakan akibat dari kegiatan tersebut.
• Kegiatan berdagang ini harus sesuai dengan perintah Allah
SWT dan hadis Nabi Muhammad SAW agar terjadilah
kegiatan bisnis yang baik.