Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta MelzatiaLysialim
Lembaga keuangan syariah dijelaskan sebagai lembaga yang mengeluarkan produk keuangan sesuai syariah Islam dan memiliki izin operasi. Prinsip-prinsip hukum muamalat meliputi mubah, sukarela, manfaat dan menghindari mudarat, serta keadilan. Transaksi haram meliputi barang atau jasa terlarang, akad tidak sah, dan sistem memperoleh keuntungan terlarang seperti riba. Perbedaan tadlis dan ghar
Tugas ini membahas tentang perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dan dunia secara umum. Dijelaskan peran Al-Quran dan sejarah awal lembaga keuangan syariah pada masa Nabi Muhammad SAW. Kemudian dibahas pendirian bank syariah modern pertama dan pengaruhnya. Selanjutnya diuraikan peran lembaga internasional seperti IDB dan AAOIFI serta lembaga domestik seperti BI dan Kementerian Keuangan dalam peng
Teks tersebut membahas berbagai aspek terkait perbankan syariah di Indonesia, mulai dari landasan hukum pendirian bank syariah, perbedaan antara BUS dan BPRS, serta skema-skema penghimpunan dan penyaluran dana pada bank syariah seperti tabungan, deposito, dan pembiayaan berbasis prinsip jual beli, sewa, dan bagi hasil.
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan SukukMelzatia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap penerbitan sukuk korporasi di Indonesia.
2. OJK telah mengeluarkan berbagai peraturan sejak 2002 untuk mengatur pasar modal syariah termasuk sukuk korporasi.
3. Analisis dalam dokumen ini membahas kesesuaian sukuk korporasi dengan prinsip syariah berdasarkan ketentuan OJK.
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta MelzatiaLysialim
Lembaga keuangan syariah dijelaskan sebagai lembaga yang mengeluarkan produk keuangan sesuai syariah Islam dan memiliki izin operasi. Prinsip-prinsip hukum muamalat meliputi mubah, sukarela, manfaat dan menghindari mudarat, serta keadilan. Transaksi haram meliputi barang atau jasa terlarang, akad tidak sah, dan sistem memperoleh keuntungan terlarang seperti riba. Perbedaan tadlis dan ghar
Tugas ini membahas tentang perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dan dunia secara umum. Dijelaskan peran Al-Quran dan sejarah awal lembaga keuangan syariah pada masa Nabi Muhammad SAW. Kemudian dibahas pendirian bank syariah modern pertama dan pengaruhnya. Selanjutnya diuraikan peran lembaga internasional seperti IDB dan AAOIFI serta lembaga domestik seperti BI dan Kementerian Keuangan dalam peng
Teks tersebut membahas berbagai aspek terkait perbankan syariah di Indonesia, mulai dari landasan hukum pendirian bank syariah, perbedaan antara BUS dan BPRS, serta skema-skema penghimpunan dan penyaluran dana pada bank syariah seperti tabungan, deposito, dan pembiayaan berbasis prinsip jual beli, sewa, dan bagi hasil.
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan SukukMelzatia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap penerbitan sukuk korporasi di Indonesia.
2. OJK telah mengeluarkan berbagai peraturan sejak 2002 untuk mengatur pasar modal syariah termasuk sukuk korporasi.
3. Analisis dalam dokumen ini membahas kesesuaian sukuk korporasi dengan prinsip syariah berdasarkan ketentuan OJK.
Bunga bank dalam Islam ada empat pendapat, namun sebahagian besar ulama berpandangan bahawa ia haram. Bank Islam mendapatkan keuntungan melalui prinsip-prinsip seperti wadiah, mudharabah, musyarakah, murabahah dan qard hasan untuk mengelak amalan riba.
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahMega Sucia
Dokumen tersebut membahas perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dan peranannya di tingkat internasional. Ada beberapa poin penting:
1. IDB memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pendanaan negara-negara Islam dan mendukung pertumbuhan lembaga keuangan syariah di berbagai negara.
2. Berbagai lembaga internasional seperti AAOIFI dan IFSB mendukung standardisasi dan profesionalisasi perbankan syariah di
Ekonomi Islam didasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Prinsip-prinsipnya tetap namun praktiknya dapat berubah sesuai zaman. Lembaga-lembaga ekonomi Islam seperti bank syariah dan asuransi syariah menerapkan prinsip bagi hasil dan larangan riba.
Makalah ini membahas tentang lembaga keuangan syariah. Ia menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam dan sistem ekonomi syariah. Makalah ini juga mendefinisikan lembaga keuangan syariah dan jenis-jenisnya seperti bank syariah, serta karakteristik sumber daya insani yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan syariah.
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariahforantum
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan lembaga keuangan syariah dari masa nabi Muhammad hingga lembaga modern saat ini. Ia menjelaskan berdirinya bank syariah pertama di Mesir pada tahun 1963 dan berkembangnya lembaga-lembaga keuangan syariah internasional. Dokumen ini juga menjelaskan perkembangan perbankan syariah di Indonesia sejak UU Perbankan Syariah tahun 2008 beserta target pengembangannya.
Tiga perbedaan utama antara sistem perbankan syariah dan konvensional adalah bahwa sistem syariah tidak melibatkan bunga, lebih tangguh menghadapi krisis keuangan, dan menjalankan prinsip keadilan dan kebersamaan."
1. Dokumen tersebut membahas aspek akuntansi pada perbankan syariah, termasuk standar akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan fungsi bank syariah seperti manajemen investasi, investasi, dan jasa keuangan dan sosial.
1. Praktek perbankan seperti menerima simpanan, memberikan pinjaman, dan transfer uang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.
2. Di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu yang disebut jihbiz.
3. Perkembangan perbankan syariah modern dimulai dari eksperimen Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada 1963.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Institusi pendukung perbankan syariah di Indonesia meliputi Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional, lembaga hukum dan arbitrase, serta komite akuntansi syariah yang berperan mengatur dan mengawasi perkembangan perbankan syariah.
Dokumen tersebut membahas sejarah pengelolaan zakat sebelum Islam, masa Nabi Muhammad saw, masa khulafaurrasyidin, dan di Indonesia. Zakat sudah dikenal dalam agama-agama sebelumnya dengan objek zakat berupa ternak. Pada masa Nabi, zakat diatur secara terstruktur. Masa khulafaurrasyidin menyaksikan pengembangan sistem pengelolaan zakat. Di Indonesia, pengelolaan zakat berkembang secara tidak ter
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1. Sejarah Bank Syariah dimulai dari diskusi pada 1980-an dan prakarsa MUI mendirikan Bank Muamalat pada 1991
2. Dewan Syariah Nasional dibentuk MUI untuk menangani masalah lembaga keuangan syariah dan mengeluarkan fatwa
3. Dewan Pengawas Syariah mengawasi pelaksanaan fatwa DSN di lembaga keuangan syariah
Dokumen tersebut membahas konsep syariah dalam ekonomi dan perbankan Islam. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian bank syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan aktivitasnya sesuai prinsip syariah Islam tanpa unsur riba, gharar, dan haram. Selanjutnya dibahas mengenai prinsip-prinsip muamalah Islam dan transaksi-transaksi yang dilarang karena melanggar prinsip tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga keuangan bank syariah di Indonesia. Ia menjelaskan tentang bank sentral dan peran Bank Indonesia dalam pengaturan sistem perbankan syariah, jenis-jenis bank syariah, kegiatan usaha dan prinsip akuntansi bank syariah serta kebijakan pengembangan perbankan syariah di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap perbankan syariah. Islam melihat dunia secara komprehensif mencakup aqidah, syariah, akhlak, muamalah, ibadah, hukum publik dan privat. Perbankan syariah didasarkan pada prinsip larangan riba, kemitraan, dan bagi hasil sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Bunga bank dalam Islam ada empat pendapat, namun sebahagian besar ulama berpandangan bahawa ia haram. Bank Islam mendapatkan keuntungan melalui prinsip-prinsip seperti wadiah, mudharabah, musyarakah, murabahah dan qard hasan untuk mengelak amalan riba.
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahMega Sucia
Dokumen tersebut membahas perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dan peranannya di tingkat internasional. Ada beberapa poin penting:
1. IDB memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pendanaan negara-negara Islam dan mendukung pertumbuhan lembaga keuangan syariah di berbagai negara.
2. Berbagai lembaga internasional seperti AAOIFI dan IFSB mendukung standardisasi dan profesionalisasi perbankan syariah di
Ekonomi Islam didasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Prinsip-prinsipnya tetap namun praktiknya dapat berubah sesuai zaman. Lembaga-lembaga ekonomi Islam seperti bank syariah dan asuransi syariah menerapkan prinsip bagi hasil dan larangan riba.
Makalah ini membahas tentang lembaga keuangan syariah. Ia menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam dan sistem ekonomi syariah. Makalah ini juga mendefinisikan lembaga keuangan syariah dan jenis-jenisnya seperti bank syariah, serta karakteristik sumber daya insani yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan syariah.
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariahforantum
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan lembaga keuangan syariah dari masa nabi Muhammad hingga lembaga modern saat ini. Ia menjelaskan berdirinya bank syariah pertama di Mesir pada tahun 1963 dan berkembangnya lembaga-lembaga keuangan syariah internasional. Dokumen ini juga menjelaskan perkembangan perbankan syariah di Indonesia sejak UU Perbankan Syariah tahun 2008 beserta target pengembangannya.
Tiga perbedaan utama antara sistem perbankan syariah dan konvensional adalah bahwa sistem syariah tidak melibatkan bunga, lebih tangguh menghadapi krisis keuangan, dan menjalankan prinsip keadilan dan kebersamaan."
1. Dokumen tersebut membahas aspek akuntansi pada perbankan syariah, termasuk standar akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan fungsi bank syariah seperti manajemen investasi, investasi, dan jasa keuangan dan sosial.
1. Praktek perbankan seperti menerima simpanan, memberikan pinjaman, dan transfer uang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.
2. Di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu yang disebut jihbiz.
3. Perkembangan perbankan syariah modern dimulai dari eksperimen Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada 1963.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Institusi pendukung perbankan syariah di Indonesia meliputi Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional, lembaga hukum dan arbitrase, serta komite akuntansi syariah yang berperan mengatur dan mengawasi perkembangan perbankan syariah.
Dokumen tersebut membahas sejarah pengelolaan zakat sebelum Islam, masa Nabi Muhammad saw, masa khulafaurrasyidin, dan di Indonesia. Zakat sudah dikenal dalam agama-agama sebelumnya dengan objek zakat berupa ternak. Pada masa Nabi, zakat diatur secara terstruktur. Masa khulafaurrasyidin menyaksikan pengembangan sistem pengelolaan zakat. Di Indonesia, pengelolaan zakat berkembang secara tidak ter
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1. Sejarah Bank Syariah dimulai dari diskusi pada 1980-an dan prakarsa MUI mendirikan Bank Muamalat pada 1991
2. Dewan Syariah Nasional dibentuk MUI untuk menangani masalah lembaga keuangan syariah dan mengeluarkan fatwa
3. Dewan Pengawas Syariah mengawasi pelaksanaan fatwa DSN di lembaga keuangan syariah
Dokumen tersebut membahas konsep syariah dalam ekonomi dan perbankan Islam. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian bank syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan aktivitasnya sesuai prinsip syariah Islam tanpa unsur riba, gharar, dan haram. Selanjutnya dibahas mengenai prinsip-prinsip muamalah Islam dan transaksi-transaksi yang dilarang karena melanggar prinsip tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga keuangan bank syariah di Indonesia. Ia menjelaskan tentang bank sentral dan peran Bank Indonesia dalam pengaturan sistem perbankan syariah, jenis-jenis bank syariah, kegiatan usaha dan prinsip akuntansi bank syariah serta kebijakan pengembangan perbankan syariah di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap perbankan syariah. Islam melihat dunia secara komprehensif mencakup aqidah, syariah, akhlak, muamalah, ibadah, hukum publik dan privat. Perbankan syariah didasarkan pada prinsip larangan riba, kemitraan, dan bagi hasil sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bank, sejarah perkembangan bank, perbedaan bank konvensional dan bank Islam, pengertian rente dan fee, serta hukum bekerja di bank. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, perkembangannya dimulai sejak zaman Mesir Purba, terdapat perbedaan antara bank konvensional yang menggunakan
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Herna Ferari
Makalah ini membahas tentang keuntungan menabung tabungan haji di bank syariah dengan sistem wadiah. Bank syariah menerapkan prinsip syariah tanpa bunga dan melakukan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, sewa, dan pinjam meminjam. Tabungan haji di bank syariah memudahkan masyarakat untuk menyimpan dan menabung dana haji dengan cara yang halal dan terjamin.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan perbankan syariah di Indonesia, mulai dari usulan pendirian bank Islam internasional pada tahun 1970-an hingga perkembangan regulasi dan lembaga pendukung perbankan syariah saat ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
BPR Syariah adalah lembaga keuangan perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Didirikannya BPR Syariah didasari oleh tuntutan bermuamalah secara Islam serta mengisi peluang dalam restrukturisasi perekonomian Indonesia. BPR Syariah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama kelompok ekonomi lemah.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah lahirnya bank syariah. Bank syariah pertama kali dikembangkan pada akhir abad ke-20 sebagai respons dari ekonom Muslim terhadap larangan riba dan investasi haram dalam Islam. Bank syariah juga bermula dari keinginan umat Islam untuk mendasarkan kehidupan ekonominya pada Al-Quran dan sunnah. Contoh awal kegiatan bank syariah terjadi di Pakistan dan Malaysia pada tahun 1940-an
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian riba dan bunga serta perbedaan antara keduanya dalam perspektif Islam.
2. Terdapat perbedaan pendapat ulama tentang apakah bunga bank dapat dikategorikan sebagai riba atau tidak.
3. Secara umum, riba dalam Islam meliputi pengambilan tambahan dari pinjaman tanpa adanya transaksi pengganti yang sah.
Perkembangan bisnis syariah di Indonesia mengalami berbagai tahapan sejak tahun 1970-an. Pada tahun 1990-an, perbankan syariah mulai diatur dalam undang-undang. Krisis ekonomi 1997-1998 membuat pemerintah meyakini peran penting lembaga keuangan syariah. Sejak itu, regulasi terus dikeluarkan untuk mengembangkan bisnis syariah di sektor perbankan, pegadaian, dan asuransi.
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanAn Nisbah
Abstract: One fund products offered by the bank to customers are deposits. Deposits are deposits that can be withdrawn only at a specifc time based on an agreement between the customer and the bank. Depositing money in the bank is one means of proftable investments . But on the other hand, in recognition of usury in
the public interest to make the banks are having doubts on deposit products. This article tries to fnd out how Islamic legal review of the deposits .
Keywords: deposits, bank, Islamic law
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
3. list of contents
1. Pendahuluan
2. Pengertian Dan Tujuan Bank Syariah
3. Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank
4.
5.
6.
7.
Konvensional
Prinsip Operasional Bank Syariah
Produk dan Jasa Bank Syariah
Laporan Keuangan Bank Syariah
Masa Depan Bank Syariah
4. An Introduction of Islamic Banking (1)
Islam as a religion coverage all aspect of
human life, Islam doesn’t leave any aspect
uncovered, including the aspects of
economy, what about banking? Does
Islam also regulate financial institution?
5.
6. An Introduction of Islamic Banking (2)
According to Islamic way of life concept,
Islamic banking is a part of Man-to-man
activities (muamalah),
7. The History of Islamic Banking(1)
In Indonesia, the first Islamic Bank was
Bank Muamalat Indonesia (BMI), wich
was establish 1992. Despite the late
development compared to other islamic
countries, islamic banking in indonesia
will continue to grow.
8. The History of Islamic Banking(2)
While in period 0f 1992-1998 only saw one unit
of islamic bank in indonesia, in 2008 the
number of islamic banks has become more than
20 units, comprising 3 full-fledged islamic
banks and more than 20 sharia business units.
Meanwhile, the number of sharia rural banks
(BPRS) by the end of 2004 was more than 90.
Data from Bank Indonesia show that the
prospect of islamic banking in five or ten years to
the fore will be quite promosing. The islamic
banking industry is predicted to continue to
grow rapidly.
10. Peta Kajian Ekonomi
Islam
Amerika Serikat
• Harvard University
Eropa
• Inggris
(Loughborough &
Durham University)
• Bank of England
Asia Barat
• Turkey
• Iran
Kajian
Ekonomi
Islam
Timur Tengah
• Saudi
• Kuwait
• Bahrain
Asia Selatan
• Pakistan
• India
Asia
•
•
•
Tenggara
Malaysia
Indonesia
Brunei
11. PERANAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN
Pembelian بوSertifikat بوInvestasi
Bagi بوHasil
Bagi بوHasil
Pembelian بوSertifikat بوInvestasi
BANK بوCENTRAL
SWBI
Bonus بو
Bagi بوHasil
Bagi بوHasil
Tabungan
Bagi بوHasil
BANK بوSYARIAH بوA
BANK بوSYARIAH بوB
SIMA
Investasi بوLangsung
Penambahan بوModal
Deviden بوdan بوKenaikan بوHarga بوSaham
Fee
PASAR بوMODAL
(6) بوTabungan بوMudharabah
NASABAH
Pembiayaan
PENGUSAHA
12. Pengertian Dan Tujuan Bank Syariah
Islamic banking is a financial institution
wich based on islamic principle
In others words islamic banking used
system operation steming from Qur’an
and Sunnah
13. Operation must be based on
Al-Qur’an
&
As-Sunnah
Business
must be based
on the concepts of
honest, justice
&
equity
ISLAMIC
BANK
It is more then
a system
of mere commercial
transaction.
It is a social &
religious obligation
It is part of broader concept of
Islamic Economics.
It is the introduction of
the Value System & Ethics of Islam
into the economic sphere
13
14. Contrary to conventional banks,
Islamic banks
are expected to include
social & moral aims
as well as profit
in their objectives
Transaction
on the basis of
Equity,
Brotherhood
&
Partnership
ISLAMIC
BANK
Profitability
is considered as
one of the
important
objectives
of Islamic Bank
14
15. Tujuan Bank Islam
• Pada umumnya adalah dalam rangka
mempromosikan
&
mengembangkan
penerapan prinsip-prinsip syariah Islam &
tradisinya kedalam transaksi keuangan &
perbankan serta bisnis lainnya yang terkait
15
16. DUBAI ISLAMIC BANK
( DIB )
THE UNITED ARAB EMIRATES
The MAIN OBJECTIVE of an ISLAMIC BANK
is
to prohibit the muslims from dealing with
INTEREST or USURY
which has been strictly prohibited by Allah
and to protect them from
one of the BIGGEST SINS
DIB Information leaflet
16
18. Fungsi بوBank بوSyariah
Fungsi bank Syariah menurut Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI)
disebutkan sbb :
Sebagai manajer investasi, bank Syariah dapat mengelola
investasi dana nasabah.
Sebagai investor , bank Syariah dapat menginvestasikan dana
yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan
kepadanya
Sebagai penyedia jasa keuangan & lalu lintas pembayaran,
bank Syariah dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan
perbankan sebagaimana lazimnya institusi perbankan
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Sebagai pelaksana kegiatan sosial, sebagai suatu ciri yang
melekat pada entitas keuangan Islam, bank Syariah juga
memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola
(menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat
serta dana-dana sosial lainnya.
19. Manajer Investasi
(mengelola investasi dana nasabah)
Kegiatan Sosial
(mengelola zakat mau pun
dana sosial lainnya)
FUNGSI & PERAN
Bank Syariah
Investor
(menginvestasikan dana yang
dimilikinya mau pun dana nasabah)
(Accounting & Auditing Organization
for Islamic Financial Institution)
Penyedia Jasa Keuangan
&
Lalu lintas Pembanyaran
Catatan: Hubungan Bank Islam dengan Nasabahnya, adalah hubungan kemitraan.
19
21. DEFINISI بوRIBA
Riba بو )الربا( بوsecara بوbahasa بوbermakna: بوziyadah بو
( بو - زيادةtambahan). بوDalam بوpengertian بوlain, بوsecara بو
linguistik بوriba بوjuga بوberarti بوtumbuh بوdan بوmembesar[1]. بو
Sedangkan بوmenurut بوistilah بوteknis, بوriba بوberarti بو
pengambilan بوtambahan بوdari بوharta بوpokok بوatau بوmodal بو
secara بوbathil.[2] بوAda بوbeberapa بوpendapat بوdalam بو
menjelaskan بوriba, بوnamun بوsecara بوumum بوterdapat بو
benang بوmerah بوyang بوmenegaskan بوbahwa بوriba بوadalah بو
pengambilan بوtambahan, بوbaik بوdalam بوtransaksi بوjualbeli بوmaupun بوpinjam-meminjam بوsecara بوbathil بوatau بو
bertentangan بوdengan بوprinsip بوmuamalat بوdalam بو
Islam.
Saeed,Abdullah,1996, Islamic Banking and Interest: A Study of the prohibition of Riba and its Contemporary Interpretation, EJ Brill, Leiden
Antonio, Muhammad Syafii, 1999(a), Bank Syariah; Wacana Ulama dan Cendekiawan, Central Bank of Indonesia and Tazkia Institute,
Jakarta
[1]
[2]
21
22. LARANGAN RIBA/BUNGA
DIDALAM YAHUDI
Bagian ini sangat banyak bersumber dari tulisan Prof. Sudin Haron (1996), Prinsip dan Operasi Perbankan
Islam,
Kuala Lumpur: Berita Publishing Sdn.Bhd.
23. LARANGAN RIBA
DALAM AGAMA YAHUDI
Orang-orang Yahudi dilarang mempraktekkan pengambilan bunga.
Pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci mereka, baik dalam
Old Testament (Perjanjian Lama) maupun Undang-Undang Talmud.
Kitab Exodus (Keluaran ) pasal 22 ayat 25 menyatakan:
"Jika engkau meminjamkan uang kapada salah seorang ummatku,
orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku
sebagai penagih hutang terhadap dia, janganlah engkau bebankan
bunga terhadapnya."
Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan:
"Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang
maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan."
Kitab Levicitus (Imamat) pasal 35 ayat 7 menyatakan:
"Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya,
melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudara-mu
bisa hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uang-mu
kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kau
berikan dengan meminta riba."
24. LARANGAN BUNGA
DALAM YUNANI &
ROMAWI
Bagian ini sangat banyak bersumber dari tulisan Prof. Sudin Haron (1996), Prinsip dan Operasi Perbankan
Islam,
Kuala Lumpur: Berita Publishing Sdn.Bhd.
25. BUNGA ZAMAN YUNANI & ROMAWI
Pada masa pemerintahan Genucia (342 SM) kegiatan pengambilan bunga tidak diperbolehkan.
Tetapi, pada masa Unciaria (88 SM) praktik tersebut diperbolehkan kembali seperti semula.
Terdapat empat jenis tingkat bunga pada zaman Romawi yaitu:
Bunga maksimal yang dibenarkan
Bunga pinjaman biasa di Roma
Bunga untuk wilayah (daerah taklukan Roma)
Bunga khusus Byzantium
8 – 12 %
4 – 12 %
6 –100 %
4 – 12 %
Meskipun demikian, praktik pengambilan bunga dicela oleh para ahli filsafat. Dua
orang ahli filsafat Yunani terkemuka, Plato (427 – 347 SM) dan Aristoteles (384 – 322 SM),
mengecam praktik bunga. Begitu juga dengan Cato (234 – 149 SM) dan Cicero (106 – 43 SM).
Para ahli filsafat tersebut mengutuk orang-orang Romawi yang mempraktekkan pengambilan bunga.
Plato mengecam sistem bunga berdasarkan dua alasan. Pertama, bunga menyebabkan
perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat. Kedua, bunga merupakan alat
golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin.
Aristoteles, dalam menyatakan keberatannya mengemukakan bahwa fungsi uang adalah
sebagai alat tukar atau medium of exchange. Ditegaskannya, bahwa uang bukan alat untuk
meng-hasilkan tambahan melalui bunga. Ia juga menyebut bunga sebagai uang yang berasal
dari uang yang keberadaannya dari sesuatu yang belum tentu pasti terjadi. Dengan
demikian, pengambilan bunga secara tetap merupakan sesuatu yang tidak adil.
26. LARANGAN BUNGA
DALAM KRISTEN
Bagian ini sangat banyak bersumber dari tulisan Prof. Sudin Haron (1996), Prinsip dan Operasi Perbankan
Islam,
Kuala Lumpur: Berita Publishing Sdn.Bhd.
26
27. KONSEP BUNGA MENURUT KRISTEN
Kitab Perjanjian Baru tidak menyebutkan permasalahan ini secara jelas. Namun,
sebagian kalangan Kristiani menganggap bahwa ayat yang terdapat dalam Lukas 6:34-5
sebagai ayat yang mengecam praktek pengambilan bunga. Ayat tersebut menyatakan :
"Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan
menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun
meminjamkan kepada orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Tetapi, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan
tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anakanak Tuhan Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat." (Perjanjian Baru-Lukas 6:34-5)
Pada masa ini, umumnya pengambilan bunga dilarang. Mereka merujuk masalah
pengambilan bunga kepada Kitab Perjanjian Lama yang juga diimani oleh orang
Kristen.
1.Larangan praktek bunga juga dikeluarkan oleh gereja dalam bentuk undang-undang:
2.Council of Elvira (Spanyol tahun 306) mengeluarkan Canon 20 yang melarang para
pekerja gereja mem-praktekkan pengambilan bunga. Barangsiapa yang melanggar,
maka pangkatnya akan diturunkan.
3.Council of Arles (tahun 314) mengeluarkan Canon 44 yang juga melarang para pekerja
gereja mempraktekkan pengambilan bunga.
4.First Council of Nicaea (tahun 325) mengeluarkan Canon 17 yang mengancam akan
memecat para pekerja gereja yang mempraktekkan bunga.
28. LARANGAN RIBA
DALAM ISLAM
Bagian ini sangat banyak bersumber dari tulisan Prof. Sudin Haron (1996), Prinsip dan Operasi Perbankan
Islam,
Kuala Lumpur: Berita Publishing Sdn.Bhd.
29. KONSEP BUNGA
DALAM ISLAM
Dalam Islam tidak dikenal kata “bunga”. Yang ada adalah
“riba” sebagaimana disebutkan dalam Quran Surah Arruum:
39, Annisaa: 160-161, Ali Imran: 130 dan Albaqarah: 278-279
Dalam Islam, riba dapat muncul karena pinjaman dan jual
beli/ pertukaran.
Riba
yang muncul karena pinjaman adalah karena
meminjam barang dan dikembalikan dengan tambahan yang
diperjanjikan/disyaratkan
Riba yang muncul karena jual beli adalah karena membeli
barang yang sama dengan bayaran dari jenis yang sama tapi
dengan tambahan, baik karena kualitas (fadl) atau karena
waktu (nasi’ah)
Para ulama sepakat bahwa hukum Riba adalah haram.
Persoalannya apakah bunga bank sama dengan riba?
30. Larangan Riba dalam Al Quran
( Tahap Pertama )
ومِساَي ءاتيتمَي منَي ربِساَي ليربوَي ف يَي أ اَموالَي النِساسَي فلَي
ََوْ اَ ِ َّ ِ اَ ا
ِ َ اَ اَ اَ اَ َوْ َوُ َوْ ِ َوْ ِ اً ِ اَ َوْ َوُ ا
ديربوَي عندَي الله َِي ومِساَي ءاتيتمَي منَي زكِساةَي ترديدونَي
َ اَ َوْ َوُ ِ َوْ اَ َّ اَ اَ اَ اَ َوْ َوُ َوْ ِ َوْ اَ اَ ٍ َوُ ِ َوُ ا
(39)3وجهَي اللهَي فأولئكَي همَي الَوْمضعفون
َ اَ َوْ اَ َّ ِ اَ َوُ اَ ِ اَ َوُ َوُ َوُ َوْ ِ َوُ ا
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan
agar dia menambah pada harta manusia, maka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa
yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah,
maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang
yang melipat gandakan (pahalanya).
(QS. Ar Ruum (30) : 39)
31. Larangan Riba dalam Al Quran
( Tahap Kedua )
فبظلمَي منَي الذدينَي هِسادواَي حرمن ِساَي ع اَليهمَي طيبِساتَي أ َوُحلتَوَْي
َّ ِ ٍ َ اَ َوْ ِ َوْ اَ بِّ ا
َ اَ َّ َوْ ا
ُ اَ ِ َوُ َوْ ٍ ِ اَ َّ ِ اَ اَ َو
لهمهَي وبصهدهمَي ع اَنهَي سهبيلَي اللههَي كثيرا3)061(وأ اَخذهمَي
ُ اَ َوْ ِ ِ َو
ًَوْ اَ ِ ِ َّ ِ اَ ِ ا
ْ اَ َوُ َوْ اَ ِ اَ بِّ ِ َو
الربهِساَي وقدَي نهواَي ع اَنههَي وأ اَكلهمهَي أ اَموالهَي النِساسهَي بِسالبِساطلَي
ِ ِ ََوْ َوُ اَ َوْ ِ ِ َوْ َوْ اَ اَ َّ ِ ِ َوْ ا
ُبِّ اَ اَ اَ َوْ َوُ َو
(161)3وأ اَعتدنِساَي للكِسافردينَي منهمَي عذابِساَي أ اَليمِسا
ً اَ َوْ اَ َوْ اَ ِ َوْ اَ ِ ِ اَ ِ َوْ َوُ َوْ اَ اَ اً ِ ا
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami
haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik
(yang dahulunya ) dihalalkan bagi mereka, dan karena
mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
Dan
disebabkan
mereka
memakan
riba,
padahal
sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan
karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang
batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir
di antara mereka itu siksa yang pedih.
(QS. An Nisaa (4) : 160-161)
32. Larangan Riba dalam Al Quran
( Tahap Ketiga )
ديِساأ اَديهِساَي الذدين اََي ءامنواَي لَي تأكلواَي الربِساَي أ اَضع اَِسافِساَي
ًَوْ ا
َبِّ ا
ُ اَ اَ َوُ اَ اَ َوْ َوُ َو
ِ َّ َ اَ هُّ ا
(130)3مضِساعفةَي واتقواَي اللهَي ل اَعلكمَي تفَوْلحون
ََّ اَ اَ َّ َوُ َوْ َوُ ِ َوُ ا
َُوُ اَ اَ اَ اً اَ َّ َو
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
(QS. Ali Imran (3) : 130)
33. Larangan Riba dalam Al Quran
( Tahap Keempat )
ديِسا أ اَديه ِساَي الذدينهَي ءامنواَي اتقواَي اللهَي وذرواَي م ِساَي بق ِ يَي
َ اَ اَ ا
َُّ اَ اَ اَ َو
َُّ َو
ُ اَ هُّ اَ َّ ِ اَ اَ اَ َو
منهَي الربهِساَي إ ِنهَي كنتمهَي مؤمنينه3)872(فإنهَي لمَي
ْ اَ ِ َوْ اَ َو
ََوْ َوُ َوْ َوُ َوْ َوُ َوْ ِ ِ ا
َبِّ ا
َ ِ ا
تفعلواَي فأذنواَي بحرب ٍهَي منهَي اللههَي و اَرسهولهَي وإ ِنَي
ْ ِ اَ َّ ِ اَ َوُ ِ ِ اَ َو
ْ اَ َوْ اَ َوُ ِ اَ َو
ُ اَ َوْ اَ َو
Hai َ اorang-orang اَ اَكمهَي رءوسهَي أ اَموا ِكمهَيkepada
لَي تظلمونَي ولَيyang لberiman, bertakwalahتبتمهَي فل
َ اَ ا
َُوُ َوْ اَ َوُ َوْ اَ اَ َوْ ِ َو
َُوُ َوْ َوُ َو
َْوُ َوْ َوُ َو
Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman.
(279)3تظلمون
ََوُ َوْ اَ َوُ ا
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat
(dari pengambilan riba), maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya.
(QS. Al Baqarah (2) : 278-279)
35. LARANGAN َيBUNGA/RIBA َي َيMENURUT َيHADIS
عن جلابر قلال لعن رسول ءالل صلا ى ءالل عليه وسلم آكل ءالربلا ومؤكله وكلاتبه وشلاهديه وقلال هم سوءاء
ٌ َمَّ ءاَ ءاَ س ْ و ِ ءاَ ءاَمَّ ءاَ و ِ ءاَ ِّ ءاَ ءاَ مُ س ْ و ِ ءاَ مُ ءاَ ءاَ و ِ ءاَ مُ ءاَ ءاَ و ِ ءاَ س ْ و ِ ءاَ ءاَ ءاَ مُ س ْ ءاَ ءا
َّءاَ س ْ ءاَ و ِ ق ٍ ءاَ ءاَ ءاَ ءاَ ءاَ ءاَ مُ مُ مَّ ءاَم
ِ و
Jabir berkata bahwa Rasulullah mengutuk orang yang menerima riba, orang
yang membayarnya, dan orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya,
kemudian beliau bersabda, Mereka itu semuanya sama. (H.R. Muslim no.
2995, kitab Al Masaqqah).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata, Pada malam
perjalanan mi’raj, aku melihat orang-orang yang perut mereka seperti rumah,
di dalamnya dipenuhi oleh ular-ular yang kelihatan dari luar. Aku bertanya
kepada Jibril siapakah mereka itu. Jibril menjawab bahwa mereka adalah
orang-orang yang memakan riba.
رو ى ءالحلاكم عن ءابن مسعو د أن ءالنبي قلال: ءال ِّ لا ثالثة وسبعون ءاَ لا أيسرهلا مثل أن ينكح ءالر مُل أمه
ُءاَ ءاَ س ْ ءاَ و ِ مُ ءاَ و ِ س ْ س ْ ءاَ س ْ مُ س ْ ءاَ مَّ مَّ و ِ مَّ ءاَ ءاَ ربءاَ ءاَ ءاَ ءاَ ٌ ءاَ ءاَ س ْ مُ س ْ ءاَ بلاب ً ءاَ س ْ ءاَ مُ ءاَ و ِ س ْ مُ ءاَ س ْ ءاَ س ْ و ِ ءاَ مَّج مُ مُ مَّ م
Al Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas`ud, bahwa Rasulullah bersabda: “Riba
itu mempunyai 73 pintu (tingkatan), yang paling rendah (dosanya) sama
dengan seseorang yang me-lakukan zina dengan ibunya.”
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, Tuhan
sesungguhnya berlaku adil karena tidak membenarkan empat golongan
memasuki surga atau tidak mendapat petunjuk dari-Nya. (Mereka itu adalah)
Peminum arak, pemakan riba, pemakan harta anak yatim, dan mereka yang
tidak bertanggung jawab/menelantarkan ibu bapaknya.
37. BUNGA BANK VS RIBA :
PANDANGAN DUNIA ISLAM
Dewan Studi Islam AlAzhar, Cairo
Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba
yang
diharamkan.(Konferensi
DSI
AlAzhar,
Muharram 1385 H/ Mei 1965 M)
Rabithah Alam Islamy
Bunga bank yang berlaku dalam perbankan
konvensional adalah riba yang diharamkan.
(Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19 Rajab
1406 H)
Majma’ Fiqih Islamy, Organisasi Konferensi Islam
Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang
jatuh
tempo
dan
nasabah
tidak
mampu
membayarnya, demikian pula tambahan (atau
bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian
adalah dua gambaran dari riba yang diharamkan
secara syariah (Keputusan No. 10 Majelis Majma’
Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28
Desembeer 1985)
38. BUNGA BANK VS RIBA :
PANDANGAN ULAMA INDONESIA
Nahdhatul Ulama
Sebagian ulama mengatakan bunga sama dengan
riba, sebagian lain mengatakan tidak sama dan
sebagian lain mengatakan syubhat.
Rekomendasi: Agar PB NU mendirikan bank
Islam NU dengan sistem tanpa bunga (Bahtsul
Masail, Munas Bandar Lampung, 1992)
Muhammadiyah
Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik
nagara kepada nasabahnya atau sebaliknya yang
selama
ini
berlaku,
termasuk
perkara
“mustasyabihat.”
Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk
mengusahakan terwujudnya konsepsi sistem
perekonomian khususnya lembaga perbankan
yang sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah Tarjih
Sidoarjo, 1968)
Muhammadiyah telah
mengharamkan Bunga
Bank (Republika Tahun 2006)
39. BUNGA BANK:
PANDANGAN ULAMA INDONESIA
Majelis Ulama Indonesia
Ada tiga pendapat besar tentang bunga: 1) Bunga
bank sama dengan riba 2) Bunga bank tidak sama
dengan riba 3) Syubhat. MUI harus mendirikan
bank alternatif. (Lokakarya Alim Ulama, Cisarua
1991)
Mengharamkan Bunga Bank, Riba sama dengan
Bunga dengan Fatwa MUI No.01 tahun 2004,
tanggal 24 Januari 2004. (lihat slide Fatwa MUI
No:01 tahun 2004)
Lajnah Ulama Komisi Fatwa se Indonesia, Majelis
Ulama Indonesia
Bunga bank sama dengan riba (Silaknas MUI, 16
Desember 2003)
40. PERBEDAAN ANTARA BUNGA DAN BAGI HASIL
BUNGA
BAGI HASIL
a.
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad
dengan asumsi harus selalu untung
a.
Penentuan besarnya rasio / nisbah bagi
hasil dibuat pada waktu akad dengan
berpedoman pada kemungkinan untung
rugi.
b.
Besarnya persentase berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan
b.
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan
pada jumlah keuntungan (pendapatan)
yang diperoleh.
c.
Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi
c.
Bagi
hasil
tergantung
pada
keuntungan/penjualan
proyek
yang
dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian
akan ditanggung bersama oleh kedua
belah pihak.
d.
Jumlah
pembayaran
bunga
tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan
berlipat atau keadaan ekonomi sedang
“booming”
d.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan
e.
Masih banyak
tentang bunga
termasuk Islam.
e.
Tidak ada yang meragukan keabsahan
bagi hasil.
perbedaan pendapat
oleh semua agama,
41. 1
BUNGA
2 Uang َيsebagai َيObjek َي
dan َيKomoditas
3 Bunga َيbisa َيberubah َي
secara َيsepihak
MARGIN َيKEUNTUNGAN
Barang َيsebagai َيObjek
Harga َيyang َيtelah َي
disepakati َيtidak َيbisa َي
berubah
Tidak َيdikaitkan َيdengan َيSektor َيMoneter َيdan َيRiel َي
terkait َيkuat, َيsehingga َي
4 sektor َيriel (َيSektor
mendorong َيpercepatan َي
Moneter َي َيRiel َي
arus َيbarang َيdan َيproduksi َي
terpisah)3
و حرم الربا
و أحل ال البيع
5
6
Bila َيmacet, َيbunga َي
berbunga َي
Margin dan harga tidak berubah
43. Perbedaan Bank Syariah
dengan Bank Konvensional
No
1
Perbedaan
Bank Syariah
Bank Konvensional
Dasar Hukum
AL-Qur’an As-Sunnah, Fatwa
Ulama, Bank Indonesia, Pemerintah
Bank Indonesia Pemerintah
Falsafah
Tidak berdasarkan bunga (riba),
spekulasi
(maysir)
dan
ketidakjelasan (garar)
Berdasarkan atas bunga (riba)
3
Operasional
-Dana
masyarakat (Dana Pihak
Ketiga/DPK)
berupa
titipan
(wadiah)
dan
investasi
(mudharabah) yang baru akan
mendapat hasil jika ”diusahakan”
terlebih dahulu
-Penyaluran dana (financing) pada
usaha
yang
halal
dan
menguntungkan
-Dana
4
Aspek Sosial
Dinyatakan secara ekxplisit dan
tegas yang tertuang dalam Visi dan
Misi
Tidak diketahui secara tegas
5
Organisasi
Harus memiliki Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
Tidak memiliki Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
2
masyarakat (Dana Pihak
Ketiga/DPK)
berupa
titipan
simpanan yang harus dibayar
bunganya pada saat jatuh tempo
-Penyaluran dana pada sektor yang
menguntungkan aspek halal tidak
menjadi pertimbangan agama.
44. Laporan Keuangan
Bank Konventional Bank Syariah
Bank Konvensional
1.
2.
3.
4.
5.
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Laporan perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan
Bank Syariah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Dana Investasi
Terikat
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana ZIS
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Qardhul Hasan
45. Perbedaan
Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Menerima Bagi Hasil/Margin
Pembayaran bagi hasil
Tergantung pendapatan/hasil yg diterima
SHAHIBUL MAAL
SHAHIBUL MAAL
MUDHARIB
Penghimpunan Dana
DEPOSAN
Bagi hasil/margin
MUDHARIB
Penyaluran Dana
NASABAH
/DEBITUR
BANK
Membayar bunga simpanan
Tidak terpengaruh pendapatan yg diterima bank
Menerima bunga kredit
48. Dasar Hukum Operasional
Bank Syariah
Bank Syariah
Al-Qur’an As-Sunnah
Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional)
MUI saat ini ada 49 fatwa tentang
kegiatan financial Islami.
Ulama
Riba/Bunga
Di Haramkan
Pemerintah
Otoritas
Moneter
Otoritas
Moneter
Profesional
Profesional
UU No. 2/1992, diubah
UU No. 10/1998
Peraturan Bank Indonesia (PBI)
Al-Qur’an Sunnah
Mengharamkan
Riba
Undang-Undang tentang Perbankan
Allah
Nabi Muhammad
Pemerintah
Bank
Konvensional
PBI No. 4/1/PBI/2002,
PBI No. 746/PBI/2005, dll
PSAK 59, PAPSI
49. Produk-Produk Bank Syariah
Funding
Tabungan
Mudharabah
Financing
Jasa Lainnya
Jual Beli
Hawalah
Murabahah
Salam
Musyarakah
Deposito
Mudharabah
Giro
’Istisna
Bagi Hasil
’Mudharabah
’Musyarakah
Sewa/Ijarah
Wadiah
Baitul Mal
Fungsi Sosial
Kafalah
Rahn
Wakalah
Sharf
dll
Qardhul
Hasan
50. Produk Jasa Perbankan
No
Produk
Prinsip Syariah
1
Dana Talangan
Qardh
2
Anjak Piutang
Hiwalah
3
Letter of Credit (LC),
Transfer, Inkaso, Kliring
Wakalah
4
Pinjaman Sosial
Qardhul Hasan
5
Safe Deposit
Wadiah Amanah,
Ujrah
6
Jual Beli Valas (Bank Notes)
Sharf
7
Gadai
Rahn
8
Payroll
Ujrah, Wakalah
9
Bank Garansi
Kafalah
50
51.
52. MUDHARABAH
RUKUN
YANG BERAKAD
MODAL
SYARAT
Cakap Hukum
SYARAT
1. Berbentuk Uang
2. Tunai (cash)
3. Jumlahnya jelas
4.
Berhak mendapat
keuntungan
Diserahkan
kepada pengelola
Amanah
Manajemen
MUDHARABAH
BENTUK
KEUNTUNGAN
IJAB QOBUL
SYARAT
1.Proporsi jelas
2.Keuntungan
harus dibagi
utk 2 pihak
3.BOP,jelas,
(PLS atau
RS)
MUTHLAQAH
KETENTUAN
MUQAYYADAH
KETENTUAN
1.
1. Bebas
(Tanpa Syarat)
Produk Mudharabah
dalam perbankan
Terbatas
(Bersyarat)
PENYEBAB AKAD
BERAKHIR
1. Membatalkan
Akad
1.
2.
Equity Financing
Funding (Tabungan,
Deposito)
2. Wafat
3. Hilang Kecakapan
4.
Rusaknya harta
mufharabah
53. SKEMA AL-MUDHARABAH
PERJANJIAN BAGI HASIL
NASABAH
NASABAH
BANK
BANK
(Mudharib)
(Mudharib)
Shahibul Maal
Shahibul Maal
Proyek // Usaha
Proyek Usaha
Modal
100%
Tenaga /
Keahlian
Keuntungan
Keuntungan
Nisbah
X%
Pengambilan
Modal Pokok
Bagi Hasil
Bagi Hasil
sesuai porsi kontribusi modal
sesuai porsi kontribusi modal
(nisbah)
(nisbah)
Modal
Modal
Nisbah
Y%
53
54.
55. SYIRKAH
BENTUK-BENTUK
SYIRKAH
RUKUN
Yang Berakad
A
K
A
D
B
E
R
A
K
H
I
R
Obyek Akad
Ijab Qobul
SYIRKAH
INAN
1. Syarat Modal Tunai
Mengundurkan
Diri
Wafat
Modal Hilang
Modal Tak Sama
2.Bukan Barang
(kecuali diharga
Kan)
SYIRKAH
MUFAWADAH
1. Syarat Harus
Sama
2. Jumlah Modal
3. Hak
4. Kewajiban
5. Keuntungan
6. Tanggung
Jawab
SYIRKAH ALWUJUH
1. Modal
kepercayaan
2.Bukan Barang
SYIRKAH
ABDAN
1. Syarat
2. Ada Untung
3. Pembagian Jelas
4. Pembagian
diambil dari laba
58. Skema
Murabahah1
2
Bank Membeli
Mobil ke Show
Room/Dealer
BANK
Syari’ah
3
1
Bank menjual mobil tsb kepada
Nasabah
Nasabah ingin mobil
Negosiasi dgn bank
4
Nasabah membayar
Secara cicilan
Agustianto 03
Harga Mobil :
Harga Beli Bank+labanya
59.
60. Skema al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
BANK
(Penyimpan /
Mustawda’
atau
Penerima
titipan /
wadi’)
1
Titip Dana
NASABAH
(penitip /
muwadi’)
4
Beri Bonus
Bagi Hasil
3
2
Pemanfaatan Dana
Pengguna Dana
(Dunia Usaha)
CONTOH : GIRO WADIAH
66. STRUKTUR PENGGUNAAN DAN SUMBER DANA
BANK SYARIAH
AKTIVA
PASIVA
Penggunaan Dana
Sumber Dana
Jual Beli
Modal
Bagi Hasil
Titipan/Wadiah
Pembiayaan
BANK SYARIAH
Investasi/Mudharabah
Pinjaman
Investasi Khusus/
Mudharabah Muqayyadah
Investasi Khusus/
Mudharabah Muqayyadah
67. SUMBER PENGGUNAAN DANA
(Pool of Funds Approach)
Sumber
Dana
Wadiah
Wadiah
Mudharabah
Mudharabah
Mutlaqah
Mutlaqah
Musyaraqah
Musyaraqah
Mudharabah
Mudharabah
Muqayadah
Muqayadah
DANA
DANA
POOL
POOL
Primary Reserve
Primary Reserve
Murabaha
Murabaha
Secondary Reserve
Secondary Reserve
Penggunaan
Dana
Salam
Salam
Qard
Qard
Istishna’
Istishna’
Musyarakah
Musyarakah
Ijarah
Ijarah
Mudharabah
Mudharabah
aktiva tetap
aktiva tetap
Sepecial
Sepecial
Project
Project
68.
69. ISI PERJANJIAN BAGI HASIL
“ Pihak pertama (pemilik dana / shahibul
maal / deposan / pemegang rekening)
dan pihak kedua (bank / pengelola dana /
mudharib) berjanji akan berbagi hasil
atas
dana
pihak
pertama
yang
diinvestasikan pada pihak kedua dalam
bentuk ...(deposito / tabungan)... Dengan
perbandingan bagi hasil …(45)… untuk
pihak pertama dan … (55) … untuk pihak
kedua...”
70. NISBAH
Angka
perbandingan (porsi) pembagian
pendapatan antara shahibul maal dengan
mudharib
Surat Luqman : 34
“…Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang
akan diusahakannya
besok…”
PRODUK
PRODUK
NISBAH
GIRO WADIAH
GIRO WADIAH
TABUNGAN
TABUNGAN
Bonus
45 : 55
DEPOSITO
DEPOSITO
1 BULAN
1 BULAN
3 BULAN
3 BULAN
6 BULAN
6 BULAN
12 BULAN
12 BULAN
65 : 35
66 : 34
66 : 34
63 : 37
71. CONTOH NISBAH
PRODUK DANA
Tabungan Mudharabah
a.
0 99.999
b.
100.000 10.000.000
c. 10.000.001 - 100.000.000
d. 100.000.001 1 Milyar
e. 1 Milyar
Deposito Mudharabah
a.
1 Bulan
b.
3 Bulan
c.
6 Bulan
d. 12 Bulan
e. 24 Bulan
NASABAH
BANK
0%
37%
38%
39%
40%
100%
63%
62%
61%
60%
42,50%
42,50%
45%
45%
45%
57,5%
57,5%
55%
55%
55%
72. DISTRIBUSI PENDAPATAN BAGI HASIL DANA PIHAK KE TIGA
NO
NASABAH
SALDO RATARATA
16,772,643
101,873
15,776,156
95,822
1,859,497
11,295
0.00%
13,916,659
JENIS SUMBER DANA
DISTRIBUSI
BAGI HASIL
84,527
37.00%
NISBAH
BONUS DAN
INDIKASI EQV.
BAGI HASIL
RATE OF RETURN
I. GIRO WADI'AH
II. 1. TABUNGAN BATARA WADI'AH
2. TABUNGAN BATARA MUDHARABAH
2.1. 0-99999
2.2. 100000-10000000
28,524
2.04%
31,274
2.3. 10000000-100000000
2.69%
38.00%
2.4. 100000001-1M
31,274
39.00%
2.5. 1M
40.00%
III. DEPOSITO BATARA MUDHARABAH
93,464,283
567,677
III.1a. Dep 1 Bulan
142,857
868
42.50%
368
3.09%
III.1b. Dep 1 Bulan
10,714,285
65,076
45.00%
29,284
3.27%
III.2a. Dep 3 Bulan
178,571
1,085
42.50%
461
3.09%
III.2b. Dep 3 Bulan
4,285,714
26,030
45.00%
11,713
3.27%
10,000,000
60,737
45.00%
27,331
3.27%
1,178,571
7,158
45.00%
3,221
3.27%
III.4. Deposito 12 Bulan
29,464,285
178,958
45.00%
80,531
3.27%
III.5. Deposito 24 Bulan
37,500,000
227,765
45.00%
102,494
3.27%
126,013,082
765,372
III.2c. Deposito 3 Bulan (Lembaga)
III.3. Deposito 6 Bulan
TOTAL
255,404
315,202
CARA MENGHITUNG BAGI HASIL YANG DITERIMA NASABAH
SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK
(dalam satuan rupiah)
1
2
3
4
Diketahui nominal Deposito Batara Syariah jangka waktu 1 (satu) bulan sebesar Rp.5.000.000
Diketahu saldo ratarata seluruh Deposito Batara Syariah rupiah jangka waktu 1 (stau) bulan (lihat tabel) Rp.10.857.142
Diketahui saldo pendapatan distrubisi bagi hasil seluruh Deposito Batara Syariah rupiah jangka waktu 1 (satu) bulan lihat tabel Rp. 65.944
Diketahui nisbah bagi hasil Deposito Batara Syariah jangka waktu 1 (satu) bulan (lihat tabel) 42.5%
Bagi Hasil yang diterima nasabah:
5,000,000 x
10,857,142
65,944 x 42.50% =
12,906.80
73.
74. AKUNTANSI BANK SYARIAH
Kerangka dasar
penyusunan dan
penyajian Laporan
Keuangan Bank Syariah
Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan no
59 tentang Akuntansi
Perbankan Syariah
PSAK-PSAK lain yang
tidak bertentang dg
syariah
Karekteristik Bank Syariah
Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Tujuan Akuntansi Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan
Asumsi Dasar (dasar akrual)
Pengakuan dan pengukuran
Pengungkapan dan penyajian
Mudharabah, Musyarakah
Murabahah, Salam dan salam
paralel
Istishna dan Istishna Paralel
Ijarah dan IMB
Wadiah, qardh, sharf
Kegiatan berbasis imbalan
PSAK 31 – Akuntansi perbankan
PSAK 1 – Penyajian Lap.
Keuangan
PSAK 2 – Laporan Arus kas dsb
75. Dasar akrual
Laporan keuangan disusun
menggunakan dasar akrual
Penghitungan pendapatan
untuk tujuan bagi hasil
menggunakan dasar kas
76. LAPORAN KEUANGAN BANK
SYARIAH
Laporan posisi keuangan
Laporan laba rugi
Laporan perubahan equity
Laporan arus kas
Laporan sebagai
investor manager
investasi
Laporan perubahan
INVESTASI TERIKAT
Laporan sbg agen
(manager investasi)
Laporan sumber dana dan
penggunaan ZIS
Laporan sumber dana dan
penggunaan qardh
Laporan pemegang
amanah / fungsi sosial
77. Laporan Keuangan
Bank Konventional Bank Syariah
Bank Konvensional
1.
2.
3.
4.
5.
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Laporan perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan
Bank Syariah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Dana
Investasi Terikat
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana ZIS
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Qardhul Hasan
78. Laporan Laba Rugi
Bank Syariah VS Bank Konvensional
Perbankan syariah
Pendapatan operasi utama
Pendapatan dari jual beli
(murabahah, salam, ijarah)
Pendapatan dari sewa
Pendapatan dari Bagi Hasil
(mudharabah, musyarakah)
Pendapatan operasi utama lainnya
Hak pihak ketiga atas bagi hasil ITT
Pendapatan Operasi Lainnya
Beban Operasi Lainnya
Pendapatan Non Operasi
Beban Non Operasi
Zakat
Pajak
Perbankan Konvensional
Pendapatan bunga
Pendapatan komisi
Beban provisi dan komisi
Keuntungan atau kerugian penjualan efek
Keuntungan atau kerugian investasi efek
Keuntungan atau kerugian Tx valas
Pendapatan deviden
Pendapatan operasional lainnya
Beban penysh kerugian kredit Akt Pr lain
Beban Administrasi umum
Beban operasional Lainnya
79. PERBEDAAN
BANK SYARIAH VS BANK KONVENTIONAL
Bank Syariah
Passiva:
Menggunakan bagi
hasil
Konsep Pendapatan
Hubungan langsung
pendapatan dengan
keuntungan yang
dibagikan
Produk Aktiva:
Variatif
Bank Konvensional
Passiva
Menggunakan bunga
Konsep biaya
Tidak ada hubungan
Produk Aktiva:
Pinjaman/kredit
83. Curriculum Vitae
Biodata
Nama
:
Deky Anwar, S.E., M.Si
Tempat Tgl Lahir
:
Batusangkar, 15 Juli 1982
Alamat
:
Komplek Cendana, Jalan Merpati II Blok G No 1 Andalas Padang
HP/e-mail
:
081318397806/deki_ikrimah@yahoo.com
Agama
:
Islam
Statuss
:
Menikah
:
:
:
:
13 Padang Ganting Batusangkar SUMBAR ‘88-’94
1 Padanag Ganting Batusangkar SUMBAR ’94-’97
1 Padang Ganting Batusangkar SUMBAR ’97-’00
Univ. Bung Hatta FE Jurusan Manajemen (Yudisium: Sangat Memuaskan)
:
:
:
Univ. Indonesia Jurusan Ekonomi Syariah (Yudisium: Cumlaude) 05-’07
Short Course, Islamics Banking Days
Short Course, Sharia Economics Days
Pendidikan
SD
SMP
SMA
S-1
‘00-’04
S-2
CHEE
FSIFE UI
Pekerjaan Dan Organisasi
Dosen LB IAIN Imam Bonjol Padang
Dosen LB STAIN Prof.Dr Mahmud Yunus Batusangkar
Asisten Manajer Koperasi Syariah SMA 1 Padang
Wiraswasta
84. وبال التوفيق والهداية والسل م عليكم ورحمة ال وبركاته
Jazakumullah Khairan Katsiran,…Sukron
Terima Kasih
Editor's Notes
Selling your ideas is challenging. First, you must get your listeners to agree with you in principle. Then, you must move them to action. Use the Dale Carnegie Training® Evidence – Action – Benefit formula, and you will deliver a motivational, action-oriented presentation.