SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH
PENGELOLAAN HARTA BENDA MENURUT
SYARIAT ISLAM
Di Susun Oleh :
SHOVI LUTHFIATUL Z. 037117093
2D PGSD
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BOGOR
2017
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................iv
a. Latar Belakang............................................................................iv
b. Rumusan Masalah.......................................................................iv
c. Tujuan Makalah..........................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................1
a. Konsep Harta Dalam Islam.........................................................1
b. Konsep Tentang Barang Dalam Islam........................................2
c. Panduan mencari Harta Dalam Islam..........................................3
d. Memperoleh Keuntungan Dalam Islam......................................5
e. Panduan Islam Dalam Pemanfaatan Harta .................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................9
a. Kesimpulan..................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Pengelolaan Harta Benda Menurut Syariat Islam.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susun kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu
dengn tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Pengelolaan Harta Benda
Menurut Syariat Islam dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.
Bogor
Desember, 2017
iv
BAB I
Latar Belakang
Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia sumber daya (harta)
yang melimpah dari seluruh penjuru bumi dan langit. Manusia diberi tugas
untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraannya di muka bumi dengan
memanfaatkan sumber daya yang telah diberikan sesuai dengan tuntunan-Nya.
Islam mengajarkan agar manusia mencari rezeki/harta melalui suatu jalan
yang halal, yaitu jalan yang tidak bertentangan dengan syariat dan hukum.
Misalnya, bekerja sebagai pengusaha, dokter, perawat, pedagang, petani, buruh,
karyawan, kosultan, pengacara dan profesi halal lainnya.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian harta?
2. Bagaimana cara memanfaat harta dalam syariat islam?
3. Bagaimana memanfaatkan harta dalam syariat islam?
B. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana mengelola harta benda sesuai syariat islam
2. Untuk memenuhi salah satu tugas
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP HARTA DALAM ISLAM
Dalam bahasa Arab (Islam) harta disebut sebagai Maal. Maal berarti “Segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok
berupa kekayaan, atau barang perdagangan, rumah, uang, hewan dan lain sebagainya yang cenderung ingin dimiliki, dikuasai dan
dimanfaatkan oleh manusia. Allah SWT berfirman :
ِ‫ن‬َ ‫ن‬َِِّٓ‫ء‬ ِ ِ‫لن‬ْ‫ـء‬ِِ‫ل‬ ِ َِ ‫لا‬َِِّْ‫ء‬ِِ‫ل‬ ِ َِ ْ ِ‫ا‬َِ‫ل‬‫ء‬ِِ‫ر‬َ‫ل‬ ِ ِ‫ن‬َ ‫ِذ‬‫ه‬َ‫ب‬ ِ ‫ا‬َِْ‫ل‬ ِ َِ ‫لا‬ْ‫ِـ‬‫ـ‬‫ل‬ ِ َِ ‫ا‬َِ َََِ‫ر‬َ‫ل‬ ِ ‫ِّا‬َِ‫ل‬ِْ ‫ل‬‫ِا‬ َِ ‫ا‬‫ل‬‫ـا‬ِ‫ـ‬‫ل‬ ِ َِ ٰ ِ‫ك‬ ‫ر‬َِِّ‫ا‬َِ َِْْ‫ـ‬‫ل‬ ِ ِِّْ‫ل‬ْْ‫ي‬ ِ ‫ر‬ ‫ِّللا‬ َِ ِْ‫د‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ء‬ ‫ر‬‫ن‬‫ل‬َ‫ر‬ُ َِِّْ‫ل‬ ِ1
Harta dalam Islam pada hakikatnya adalah amanah (titipan) dari Allah SWT. Sedangkan, pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang
ada di muka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk
melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya.
1 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga).” { QS. Ali Imran : 14 }
2
B. KONSEP ISLAM TENTANG BARANG (KONSUMSI)
Sebagai konsekuensinya dalam konsep Islam barang-barang konsumen adalah bahan-bahan konsumsi yang berguna dan baik yang
manfaatnya menimbulkan menimbulkan perbaikan secara material, moral maupun spritual pada konsumennya. Barang-barang yang tidak
memiliki kebaikan dan tidak membantu meningkatkan manusia, menurut konsep Islam, bukan barang dan tidak dapat dianggap sebagai
milik atau aset umat muslim. Oleh sebab itu, barang-barang yang dilarang (untuk dikonsumsi) tidak dianggap barang dalam Isl
3
C. PANDUAN ISLAM DALAM MENCARI HARTA
Pada dasarnya Islam memberi kebebasan bagi manusia untuk mencari dan
mengusahakan hartanya dalam rangka menjaga kelangsungan hidup di dunia.
Kebebasan yang diberikan Islam tentu saja tidak bebas nilai. Seorang muslim
dituntut harus mampu membingkai kebebasan yang ia miliki dalam pencarian
harta dengan aturan Syariah. Misalnya, larangan mendapatkan harta dengan
mencuri, menipu, menjual barang haram, memakan hasil riba dan lain sebagainya.
1. Mencari Harta Dengan Usaha Yang Halal
Allah SWT berfirman :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” { QS. Al-Baqarah :
168 }
Sebaliknya, Islam sangat melarang manusia untuk mencari harta melalui jalan
yang bathil/haram, seperti mencuri, merampok, melakukan penipuan dan lain
sebagainya. Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” { QS. Al-
Baqarah : 188 }.
2. Mencari Harta Dengan Usaha Sendiri (Tidak Berpangku Tangan)
Selain prinsip halal dan haram, pencarian harta juga tidak boleh ditempuh
melalui jalan meminta-minta dan atau berpangku tangan (menjadi pengemis).
4
Mengemis dan berpangku tangan dalam pencarian harta merupakan usaha yang
tidak baik (tidak thayyib).
“Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al-‘Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw
bersabda: Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa
utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu
bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan
hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik
mereka memberi ataupun tidak.” { HR. Bukhari}
Dalam hadits-hadits yang disebutkan di atas, menunjukkan bahwa
bekerja dengan tangan sendiri merupakan perbuatan yang sangat mulia dalam
ajaran Islam. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya
sendiri, sebab hal tersebut bertujuan untuk memelihara harga diri dan martabat
kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi.
3. Larangan Mencari Harta Dengan Jalan Riba
Islam sangat melarang sesorang yang ingin mencari harta melalui
pengambilan riba (memperoleh hasil tanpa harus bekerja) Allah SWT berfirman :
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” { QS.
Al-Baqarah : 275 }.
5
D. PANDUAN ISLAM DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN (USAHA)
Islam tidak melarang seorang muslim untuk mendapatkan keuntungan yang
besar dari aktivitas bisnis. Karena memang pada dasarnya semua aktivitas bisnis
adalah termasuk dalam aspek muamalah yang memiliki dasar kaidah
memperbolehkan segala sesuatu sepanjang diperoleh dan digunakan dengan cara-
cara yang dibenarkan syariah.
Dampak dari implementasi konsep laba dalam Islam adalah semua pebisnis
dalam menjalankan usaha akan selalu menjaga diri dari perbuatan tercela, tidak
amanah, penipuan, peng-rusakan lingkungan, dan perbuatan tercela lainnya yang
dilarang syariah. Keuntungan yang di dapat pun tidak akan ter-akumulasi pada
diri mereka sendiri melainkan terdistribusi secara proporsional juga kepada
masyarakat kurang mampu. Dalam jangka panjang, penerapan konsep laba ini
akan mengarah pada terciptanya suatu tatanan kehidupan ekonomi yang sejahtera
dan berkeadilan, tatanan kehidupan sosial yang saling menghargai, menghormati
dan tolong menolong di antara seluruh masyarakat.
E. PANDUAN ISLAM DALAM PEMANFAATAN HARTA
Seseorang yang ingin mendapatkan kebahagian dunia akhirat dituntut harus
mampu berjalan pada ‘jalan Ilahi’. Artinya, tunduk dan patuh pada peraturan dan
ketentuan yang telah Allah SWT ciptakan bersamaan dengan pelaksanaan segala
aktifitas ekonomi manusia, termasuk di dalamnya ketentuan mengenai
pemanfaatan harta yang dilakukan oleh umat muslim. Allah SWT berfirman :
”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
{ QS. Al-Baqarah : 168 }
6
Berikut dijelaskan beberapa padangan Islam tentang cara memanfaatkan harta :
1. Menentukan Prioritas Pemanfaatan Harta
Ketika seorang muslim hendak memanfaatkan hartanya, maka ia harus
tindakan tersebut benar-benar kebutuhan dharuriyyat dan hajiat bagi dirinya atau
hanya sebatas ‘pemanis’ saja tahsiniat. Seorang muslim yang bijak akan
mendahulukan kebutuhan dharuriiyat-nya dibandingkan tahsiniyat-nya.
2. Prinsip Halal & Thayyib Dalam Konsumsi
Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mengkonsumsi barang dan
jasa yang Halal dan Thayyib. Dalam Qur’an kata halal dan thayyib selalu
disandingkan pada setiap penyebutan ayat, misalnya firman Allah SWT ;
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” {QS.
Al-Maidah : 88 }
Penggunaan prinsip halal & thayyib dimaksudkan untuk memberikan kebebasan
bagi setiap muslim untuk menggunakan segala barang yang baik, bermanfaat bagi
dirinya, menyenangkan, lezat dan lain sebagainya, selama dalam kerangka halal
dan thayyib. Kebebasan yang diberikan Islam kepada setiap muslim dalam
berkonsumsi tak terlepas dari pandangan Islam itu sendiri bahwa perbuatan
memanfaatkan atau meng-konsumsi barang & jasa merupakan suatu kebaikan.
Konsumsi dan pemuasan (kebutuhan) tidak dikutuk dalam Islam selama keduanya
tidak melibatkan hal-hal yang tidak baik atau merusak.
Allah SWT berfirman :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
7
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan…” {QS. Al-Maidah : 3}
3. Menghindari Tabdzir dan Israf
Islam melarang seorang muslim membelanjakan hartanya dan menikmati
kehidupan duniawi ini secara boros. Larangan ini cukup beralasan. Tabdzir dapat
menyebabkan cash menyusut secara cepat. Selain itu, prilaku tabdzir juga akan
menghalangi seorang muslim untuk dapat berinfaq (harta), sehingga tabdzir bisa
menjadi penyebab seorang muslim mendapat predikat kikir dan pelit
Allah SWT meng-ibaratkan orang-orang yang melakukan tabdzir dengan saudara
setan, sebagaimana terdapat pada ayat Qur’an mengenai larangan untuk bersikap
boros :
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan dan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya.”
{ QS. Al-Israa’ : 26-27}
4. Kesederhaan (Moderat)
”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan,
dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian.” { QS. al-Furqân/ 25 : 67 }
Islam melarang setiap pemeluknya bermegah-megahan. Kemegahan dalam
Islam adalah faktor utama kerusakan dan kehancuran individu dan masyarakat.
Kemegahan dapat saja menjadikan ‘gapt’ antara miskin dan kaya semakin lebar.
Bagi kaum minoritas (harta) kemegahan yang dipertunjukkan kepada mereka
8
menumbuhkan kecemburuan/iri pada kaum mayoritas yang akan berpeluang
kepada konflik. Imam Ar-Razi ( DR. Yusuf Qardhawi; Norma dan Etika…)
mendefenisikan kemegahan/kemewahan sebagai kesombongan terhadap
kenikmatan dan kemudahan hidup. Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa orang
yang bermegahan dalam perutnya terkocok dengan api neraka;
5. Kosumsi Sosial
“Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski
yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-
orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan,
tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.” {QS. Yasiin: 47 }
6. Pemanfaatan Harta Untuk Masa Depan
Dalam Islam terdapat anjuran untuk memperhatikan kepentingan hari esok
atau masa datang, Allah SWT berfirman :
”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” { QS. al-Hasyr : 18 }
Ayat tersebut merupakan landasan dari pemanfaatn harta untuk tujuan masa
datang. Bertolak dari pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam Islam
terdapat tiga pilihan dari aktifitas pemanfaatan harta.
Pilihan masa datang, dapat direalisasikan dalam berbagai cara, misalnya :
o Pertama, melalui tabungan sebagai langkah penghematan dari kegiatan
pemanfaatan harta saat ini yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan lain di masa datang.
o Kedua, melalui investasi. Investasi merupakan sarana untuk
memproduktifkan kekayaan seseorang. Dengan investasi, seseorang
9
dimungkinkan untuk memiliki pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan saat ini atau mendatang.
Sedangkan, pilihan ketiga adalah pilihan terhadap tingkat kebutuhan hidup
manusia yang meliputi Darûriyyât, Hajjiât dan Tahsiniyât. Pilihan ketiga didasari
dari penetuan terhadap urutan prioritas yang harus dipenuhi oleh setiap manusia
sebagai konsumen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Harta didefenisikan sebagai Segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang atau
kelompok berupa kekayaan, atau barang perdagangan, rumah, uang, hewan dan
lain sebagainya yang cenderung ingin dimiliki, dikuasai dan dimanfaatkan oleh
manusia. Harta dalam Islam pada hakikatnya adalah amanah (titipan) dari Allah
SWT. Sedangkan, pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi
ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia hanya
bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan
sesuai dengan ketentuan-Nya
Pada dasarnya Islam memberi kebebasan bagi manusia untuk mencari dan
mengusahakan hartanya dalam rangka menjaga kelangsungan hidup di dunia.
Kebebasan yang diberikan Islam tentu saja tidak bebas nilai. Seorang muslim
dituntut harus mampu membingkai kebebasan yang ia miliki dalam pencarian
harta dengan aturan Syariah. Islam mengajarkan agar manusia mencari
rezeki/harta melalui suatu jalan yang halal, yaitu jalan yang tidak bertentangan
dengan syariat dan hukum.
10
Dalam konteks pembelanjaan harta, Islam mendorong penggunaan barang &
jasa yang halal, baik dan bermanfaat kepada setiap muslim. Barang-barang yang
tidak memiliki kebaikan dan tidak membantu meningkatkan manusia, menurut
konsep Islam, bukan barang dan tidak dapat dianggap sebagai milik atau aset
umat muslim. Oleh sebab itu, barang-barang yang dilarang (untuk dikonsumsi)
tidak dianggap barang dalam Islam.
Islam juga melarang seorang muslim membelanjakan hartanya dan menikmati
kehidupan duniawi ini secara boros dan berlebih-lebihan, namun dalam hal
(pembelanjaan) sedekah untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dan
menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam, konsep berlebih lebihan tersebut tidak
berlaku. Tidak ada pembatasan jumlah dalam belanja jenis ini (sedekah) dan
setiap pembelanjaan untuk keperluan tersebut akan mendapatkan imbalan
(pahala/kebaikan) dari Allah.
DAFTAR PUSTAKA
http://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/hukum-islam/pandangan-
islam-terhadap-harta-dan-ekonomi
http://aoshywii.blogspot.com/2008/11/konsep-harta-al-mal-dalam-perspektif.html
http://akhirulsholeh.wordpress.com/2008/06/19/konsep-harta-aspek-islam/
http://opzaney.wordpress.com/2007/06/26/pengurusan-harta-dalam-islam/

More Related Content

What's hot

KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOHKONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
salman munthe
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Miftah Iqtishoduna
 
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islamPPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
Airlangga University , Indonesia
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
Eman Syukur
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmQila Aqila
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
yasirafandy
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
Teguh Prasetyo
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislam
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislamRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislam
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislam
yasirmaster web.id
 
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PHKonsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Abdul Ghani
 
ZAKAT DAN WAKAF
ZAKAT DAN WAKAFZAKAT DAN WAKAF
ZAKAT DAN WAKAF
lichor ch
 
Pengelolaan dan Pengembangan Zakat
Pengelolaan dan Pengembangan ZakatPengelolaan dan Pengembangan Zakat
Pengelolaan dan Pengembangan Zakat
Nana Tauran Sidik
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Marhamah Saleh
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
Nur Hasanah
 
Wakaf,haji,zakat
Wakaf,haji,zakatWakaf,haji,zakat
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
guest4d5c082
 
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatKonsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatIeta Sa'ad
 
FIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakat
FIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakatFIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakat
FIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakatAhmad Haris Miftah
 
sistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamsistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islam
Imanina Baim
 

What's hot (20)

KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOHKONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
 
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islamPPT AGAMA bab Ekonomi islam
PPT AGAMA bab Ekonomi islam
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalm
 
Islam dan Syariah Islam
Islam dan Syariah IslamIslam dan Syariah Islam
Islam dan Syariah Islam
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislam
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislamRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislam
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.8 prinsip ekonom iislam
 
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PHKonsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
 
ZAKAT DAN WAKAF
ZAKAT DAN WAKAFZAKAT DAN WAKAF
ZAKAT DAN WAKAF
 
Pengelolaan dan Pengembangan Zakat
Pengelolaan dan Pengembangan ZakatPengelolaan dan Pengembangan Zakat
Pengelolaan dan Pengembangan Zakat
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
Wakaf,haji,zakat
Wakaf,haji,zakatWakaf,haji,zakat
Wakaf,haji,zakat
 
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
 
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatKonsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
 
FIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakat
FIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakatFIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakat
FIQH ZAKAT Materi 4 : Sejarah pengelolaan zakat
 
sistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamsistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islam
 
Muhasabah bisnis rev
Muhasabah bisnis revMuhasabah bisnis rev
Muhasabah bisnis rev
 

Similar to Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d

Etika berbisnis dalam islam
Etika berbisnis dalam islamEtika berbisnis dalam islam
Etika berbisnis dalam islam
Agus Setia
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
Ria Widia
 
Bab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islamBab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islam
wahyudinia112
 
Kerjaya menurut perspektif islam
Kerjaya menurut perspektif islamKerjaya menurut perspektif islam
Kerjaya menurut perspektif islam
Inna Khoirunna
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Abdul Ghani
 
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisPenerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
A31114041
 
silvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptxsilvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptx
SilviCindia
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
DiandraPartaWisnuDew
 
syariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islamsyariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islam
sujud123
 
Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1sujud123
 
12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx
windajubaidah2
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
alfathir akbar
 
Penggunaan Menurut Ekonomi Islam
Penggunaan Menurut Ekonomi IslamPenggunaan Menurut Ekonomi Islam
Penggunaan Menurut Ekonomi IslamMahyuddin Khalid
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Asikin Aja
 
Etika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam BisnisEtika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam Bisnis
anharwahyu
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Tri Prasetyo
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanTri Prasetyo
 

Similar to Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d (20)

Etika berbisnis dalam islam
Etika berbisnis dalam islamEtika berbisnis dalam islam
Etika berbisnis dalam islam
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Bab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islamBab 8 perekonomian dalam islam
Bab 8 perekonomian dalam islam
 
Kerjaya menurut perspektif islam
Kerjaya menurut perspektif islamKerjaya menurut perspektif islam
Kerjaya menurut perspektif islam
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
 
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisPenerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
 
silvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptxsilvi AGAMA 2 (2).pptx
silvi AGAMA 2 (2).pptx
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
 
syariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islamsyariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islam
 
Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1
 
12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
 
Konsep
KonsepKonsep
Konsep
 
Ekonomi syari’ah
Ekonomi syari’ahEkonomi syari’ah
Ekonomi syari’ah
 
Penggunaan Menurut Ekonomi Islam
Penggunaan Menurut Ekonomi IslamPenggunaan Menurut Ekonomi Islam
Penggunaan Menurut Ekonomi Islam
 
Kuliah usul fiqh sb
Kuliah usul fiqh sbKuliah usul fiqh sb
Kuliah usul fiqh sb
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
 
Etika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam BisnisEtika Islam Dalam Bisnis
Etika Islam Dalam Bisnis
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
 

Recently uploaded

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 

Recently uploaded (20)

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 

Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d

  • 1. i MAKALAH PENGELOLAAN HARTA BENDA MENURUT SYARIAT ISLAM Di Susun Oleh : SHOVI LUTHFIATUL Z. 037117093 2D PGSD PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BOGOR 2017
  • 2. ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................ii KATA PENGANTAR ..................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................iv a. Latar Belakang............................................................................iv b. Rumusan Masalah.......................................................................iv c. Tujuan Makalah..........................................................................iv BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................1 a. Konsep Harta Dalam Islam.........................................................1 b. Konsep Tentang Barang Dalam Islam........................................2 c. Panduan mencari Harta Dalam Islam..........................................3 d. Memperoleh Keuntungan Dalam Islam......................................5 e. Panduan Islam Dalam Pemanfaatan Harta .................................5 BAB III PENUTUP......................................................................................9 a. Kesimpulan..................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
  • 3. iii KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengelolaan Harta Benda Menurut Syariat Islam. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susun kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengn tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Pengelolaan Harta Benda Menurut Syariat Islam dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca. Bogor Desember, 2017
  • 4. iv BAB I Latar Belakang Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia sumber daya (harta) yang melimpah dari seluruh penjuru bumi dan langit. Manusia diberi tugas untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraannya di muka bumi dengan memanfaatkan sumber daya yang telah diberikan sesuai dengan tuntunan-Nya. Islam mengajarkan agar manusia mencari rezeki/harta melalui suatu jalan yang halal, yaitu jalan yang tidak bertentangan dengan syariat dan hukum. Misalnya, bekerja sebagai pengusaha, dokter, perawat, pedagang, petani, buruh, karyawan, kosultan, pengacara dan profesi halal lainnya. A. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian harta? 2. Bagaimana cara memanfaat harta dalam syariat islam? 3. Bagaimana memanfaatkan harta dalam syariat islam? B. Tujuan Makalah 1. Untuk mengetahui bagaimana mengelola harta benda sesuai syariat islam 2. Untuk memenuhi salah satu tugas
  • 5. 1 BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP HARTA DALAM ISLAM Dalam bahasa Arab (Islam) harta disebut sebagai Maal. Maal berarti “Segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok berupa kekayaan, atau barang perdagangan, rumah, uang, hewan dan lain sebagainya yang cenderung ingin dimiliki, dikuasai dan dimanfaatkan oleh manusia. Allah SWT berfirman : ِ‫ن‬َ ‫ن‬َِِّٓ‫ء‬ ِ ِ‫لن‬ْ‫ـء‬ِِ‫ل‬ ِ َِ ‫لا‬َِِّْ‫ء‬ِِ‫ل‬ ِ َِ ْ ِ‫ا‬َِ‫ل‬‫ء‬ِِ‫ر‬َ‫ل‬ ِ ِ‫ن‬َ ‫ِذ‬‫ه‬َ‫ب‬ ِ ‫ا‬َِْ‫ل‬ ِ َِ ‫لا‬ْ‫ِـ‬‫ـ‬‫ل‬ ِ َِ ‫ا‬َِ َََِ‫ر‬َ‫ل‬ ِ ‫ِّا‬َِ‫ل‬ِْ ‫ل‬‫ِا‬ َِ ‫ا‬‫ل‬‫ـا‬ِ‫ـ‬‫ل‬ ِ َِ ٰ ِ‫ك‬ ‫ر‬َِِّ‫ا‬َِ َِْْ‫ـ‬‫ل‬ ِ ِِّْ‫ل‬ْْ‫ي‬ ِ ‫ر‬ ‫ِّللا‬ َِ ِْ‫د‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ء‬ ‫ر‬‫ن‬‫ل‬َ‫ر‬ُ َِِّْ‫ل‬ ِ1 Harta dalam Islam pada hakikatnya adalah amanah (titipan) dari Allah SWT. Sedangkan, pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. 1 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” { QS. Ali Imran : 14 }
  • 6. 2 B. KONSEP ISLAM TENTANG BARANG (KONSUMSI) Sebagai konsekuensinya dalam konsep Islam barang-barang konsumen adalah bahan-bahan konsumsi yang berguna dan baik yang manfaatnya menimbulkan menimbulkan perbaikan secara material, moral maupun spritual pada konsumennya. Barang-barang yang tidak memiliki kebaikan dan tidak membantu meningkatkan manusia, menurut konsep Islam, bukan barang dan tidak dapat dianggap sebagai milik atau aset umat muslim. Oleh sebab itu, barang-barang yang dilarang (untuk dikonsumsi) tidak dianggap barang dalam Isl
  • 7. 3 C. PANDUAN ISLAM DALAM MENCARI HARTA Pada dasarnya Islam memberi kebebasan bagi manusia untuk mencari dan mengusahakan hartanya dalam rangka menjaga kelangsungan hidup di dunia. Kebebasan yang diberikan Islam tentu saja tidak bebas nilai. Seorang muslim dituntut harus mampu membingkai kebebasan yang ia miliki dalam pencarian harta dengan aturan Syariah. Misalnya, larangan mendapatkan harta dengan mencuri, menipu, menjual barang haram, memakan hasil riba dan lain sebagainya. 1. Mencari Harta Dengan Usaha Yang Halal Allah SWT berfirman : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” { QS. Al-Baqarah : 168 } Sebaliknya, Islam sangat melarang manusia untuk mencari harta melalui jalan yang bathil/haram, seperti mencuri, merampok, melakukan penipuan dan lain sebagainya. Allah SWT berfirman : “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” { QS. Al- Baqarah : 188 }. 2. Mencari Harta Dengan Usaha Sendiri (Tidak Berpangku Tangan) Selain prinsip halal dan haram, pencarian harta juga tidak boleh ditempuh melalui jalan meminta-minta dan atau berpangku tangan (menjadi pengemis).
  • 8. 4 Mengemis dan berpangku tangan dalam pencarian harta merupakan usaha yang tidak baik (tidak thayyib). “Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al-‘Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi ataupun tidak.” { HR. Bukhari} Dalam hadits-hadits yang disebutkan di atas, menunjukkan bahwa bekerja dengan tangan sendiri merupakan perbuatan yang sangat mulia dalam ajaran Islam. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri, sebab hal tersebut bertujuan untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. 3. Larangan Mencari Harta Dengan Jalan Riba Islam sangat melarang sesorang yang ingin mencari harta melalui pengambilan riba (memperoleh hasil tanpa harus bekerja) Allah SWT berfirman : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” { QS. Al-Baqarah : 275 }.
  • 9. 5 D. PANDUAN ISLAM DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN (USAHA) Islam tidak melarang seorang muslim untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari aktivitas bisnis. Karena memang pada dasarnya semua aktivitas bisnis adalah termasuk dalam aspek muamalah yang memiliki dasar kaidah memperbolehkan segala sesuatu sepanjang diperoleh dan digunakan dengan cara- cara yang dibenarkan syariah. Dampak dari implementasi konsep laba dalam Islam adalah semua pebisnis dalam menjalankan usaha akan selalu menjaga diri dari perbuatan tercela, tidak amanah, penipuan, peng-rusakan lingkungan, dan perbuatan tercela lainnya yang dilarang syariah. Keuntungan yang di dapat pun tidak akan ter-akumulasi pada diri mereka sendiri melainkan terdistribusi secara proporsional juga kepada masyarakat kurang mampu. Dalam jangka panjang, penerapan konsep laba ini akan mengarah pada terciptanya suatu tatanan kehidupan ekonomi yang sejahtera dan berkeadilan, tatanan kehidupan sosial yang saling menghargai, menghormati dan tolong menolong di antara seluruh masyarakat. E. PANDUAN ISLAM DALAM PEMANFAATAN HARTA Seseorang yang ingin mendapatkan kebahagian dunia akhirat dituntut harus mampu berjalan pada ‘jalan Ilahi’. Artinya, tunduk dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang telah Allah SWT ciptakan bersamaan dengan pelaksanaan segala aktifitas ekonomi manusia, termasuk di dalamnya ketentuan mengenai pemanfaatan harta yang dilakukan oleh umat muslim. Allah SWT berfirman : ”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” { QS. Al-Baqarah : 168 }
  • 10. 6 Berikut dijelaskan beberapa padangan Islam tentang cara memanfaatkan harta : 1. Menentukan Prioritas Pemanfaatan Harta Ketika seorang muslim hendak memanfaatkan hartanya, maka ia harus tindakan tersebut benar-benar kebutuhan dharuriyyat dan hajiat bagi dirinya atau hanya sebatas ‘pemanis’ saja tahsiniat. Seorang muslim yang bijak akan mendahulukan kebutuhan dharuriiyat-nya dibandingkan tahsiniyat-nya. 2. Prinsip Halal & Thayyib Dalam Konsumsi Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang Halal dan Thayyib. Dalam Qur’an kata halal dan thayyib selalu disandingkan pada setiap penyebutan ayat, misalnya firman Allah SWT ; “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” {QS. Al-Maidah : 88 } Penggunaan prinsip halal & thayyib dimaksudkan untuk memberikan kebebasan bagi setiap muslim untuk menggunakan segala barang yang baik, bermanfaat bagi dirinya, menyenangkan, lezat dan lain sebagainya, selama dalam kerangka halal dan thayyib. Kebebasan yang diberikan Islam kepada setiap muslim dalam berkonsumsi tak terlepas dari pandangan Islam itu sendiri bahwa perbuatan memanfaatkan atau meng-konsumsi barang & jasa merupakan suatu kebaikan. Konsumsi dan pemuasan (kebutuhan) tidak dikutuk dalam Islam selama keduanya tidak melibatkan hal-hal yang tidak baik atau merusak. Allah SWT berfirman : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
  • 11. 7 yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan…” {QS. Al-Maidah : 3} 3. Menghindari Tabdzir dan Israf Islam melarang seorang muslim membelanjakan hartanya dan menikmati kehidupan duniawi ini secara boros. Larangan ini cukup beralasan. Tabdzir dapat menyebabkan cash menyusut secara cepat. Selain itu, prilaku tabdzir juga akan menghalangi seorang muslim untuk dapat berinfaq (harta), sehingga tabdzir bisa menjadi penyebab seorang muslim mendapat predikat kikir dan pelit Allah SWT meng-ibaratkan orang-orang yang melakukan tabdzir dengan saudara setan, sebagaimana terdapat pada ayat Qur’an mengenai larangan untuk bersikap boros : “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan dan janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya.” { QS. Al-Israa’ : 26-27} 4. Kesederhaan (Moderat) ”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” { QS. al-Furqân/ 25 : 67 } Islam melarang setiap pemeluknya bermegah-megahan. Kemegahan dalam Islam adalah faktor utama kerusakan dan kehancuran individu dan masyarakat. Kemegahan dapat saja menjadikan ‘gapt’ antara miskin dan kaya semakin lebar. Bagi kaum minoritas (harta) kemegahan yang dipertunjukkan kepada mereka
  • 12. 8 menumbuhkan kecemburuan/iri pada kaum mayoritas yang akan berpeluang kepada konflik. Imam Ar-Razi ( DR. Yusuf Qardhawi; Norma dan Etika…) mendefenisikan kemegahan/kemewahan sebagai kesombongan terhadap kenikmatan dan kemudahan hidup. Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa orang yang bermegahan dalam perutnya terkocok dengan api neraka; 5. Kosumsi Sosial “Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang- orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.” {QS. Yasiin: 47 } 6. Pemanfaatan Harta Untuk Masa Depan Dalam Islam terdapat anjuran untuk memperhatikan kepentingan hari esok atau masa datang, Allah SWT berfirman : ”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” { QS. al-Hasyr : 18 } Ayat tersebut merupakan landasan dari pemanfaatn harta untuk tujuan masa datang. Bertolak dari pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam Islam terdapat tiga pilihan dari aktifitas pemanfaatan harta. Pilihan masa datang, dapat direalisasikan dalam berbagai cara, misalnya : o Pertama, melalui tabungan sebagai langkah penghematan dari kegiatan pemanfaatan harta saat ini yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan lain di masa datang. o Kedua, melalui investasi. Investasi merupakan sarana untuk memproduktifkan kekayaan seseorang. Dengan investasi, seseorang
  • 13. 9 dimungkinkan untuk memiliki pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat ini atau mendatang. Sedangkan, pilihan ketiga adalah pilihan terhadap tingkat kebutuhan hidup manusia yang meliputi Darûriyyât, Hajjiât dan Tahsiniyât. Pilihan ketiga didasari dari penetuan terhadap urutan prioritas yang harus dipenuhi oleh setiap manusia sebagai konsumen. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Harta didefenisikan sebagai Segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok berupa kekayaan, atau barang perdagangan, rumah, uang, hewan dan lain sebagainya yang cenderung ingin dimiliki, dikuasai dan dimanfaatkan oleh manusia. Harta dalam Islam pada hakikatnya adalah amanah (titipan) dari Allah SWT. Sedangkan, pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya Pada dasarnya Islam memberi kebebasan bagi manusia untuk mencari dan mengusahakan hartanya dalam rangka menjaga kelangsungan hidup di dunia. Kebebasan yang diberikan Islam tentu saja tidak bebas nilai. Seorang muslim dituntut harus mampu membingkai kebebasan yang ia miliki dalam pencarian harta dengan aturan Syariah. Islam mengajarkan agar manusia mencari rezeki/harta melalui suatu jalan yang halal, yaitu jalan yang tidak bertentangan dengan syariat dan hukum.
  • 14. 10 Dalam konteks pembelanjaan harta, Islam mendorong penggunaan barang & jasa yang halal, baik dan bermanfaat kepada setiap muslim. Barang-barang yang tidak memiliki kebaikan dan tidak membantu meningkatkan manusia, menurut konsep Islam, bukan barang dan tidak dapat dianggap sebagai milik atau aset umat muslim. Oleh sebab itu, barang-barang yang dilarang (untuk dikonsumsi) tidak dianggap barang dalam Islam. Islam juga melarang seorang muslim membelanjakan hartanya dan menikmati kehidupan duniawi ini secara boros dan berlebih-lebihan, namun dalam hal (pembelanjaan) sedekah untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dan menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam, konsep berlebih lebihan tersebut tidak berlaku. Tidak ada pembatasan jumlah dalam belanja jenis ini (sedekah) dan setiap pembelanjaan untuk keperluan tersebut akan mendapatkan imbalan (pahala/kebaikan) dari Allah. DAFTAR PUSTAKA http://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/hukum-islam/pandangan- islam-terhadap-harta-dan-ekonomi http://aoshywii.blogspot.com/2008/11/konsep-harta-al-mal-dalam-perspektif.html http://akhirulsholeh.wordpress.com/2008/06/19/konsep-harta-aspek-islam/ http://opzaney.wordpress.com/2007/06/26/pengurusan-harta-dalam-islam/