1. STOIKIOMETRI

2. STOIKIOMETRI
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari
hubungan kuantitatif dalam suatu reaksi
kimia.
Kata Stoikiometri berasal dari kata Yunani
stoicheion yang berarti unsur dan kata
metron yang berarti pengukuran.
Stoikiometri berhubungan segala sesuatu
aspek kuantitatif, komposisi dan reaksi kimia
dengan cara perhitungan kimia untuk
menimbang dan menghitung spesi-spesi
kimia.

3. HUKUM2 DASAR KIMIA
•Hukum kekekalan massa (Lavoisier, 1783)
•Hukum Perbandingan tetap (Proust,1799)
•Hukum Perbandingan berganda
•Hukum Perbandingan volume (Gay Lussac,1808)
•Hukum Avogadro (1811)

4. Konsep Dasar Stoikiometri
 Rumus kimia suatu zat
menyatakan jenis dan jumlah  Massa atom relatif (Ar)
relatif atom yang terdapat
dalam zat tersebut. menyatakan perbandingan
 Rumus molekul menyatakan
massa rata-rata satu atom suatu
unsur
jenis dan jumlah atom dalam  Massa molekul relatif (Mr)
molekul itu.penulisn rumus
molekul senyawa dilakukan adalah bilangan yang
degan menuliskan ambang menyatakan harga
unsur-unsur penyusunnya dan perbandingan massa 1 molekul
masing-masing lambang diberi suatu senyawa.
bilangan indeks yang
menunjukkan jumlah atom
unsur tersebut dalam tiap
molekul.
 Rumus empiris merupakan
rumus perbandingan paling
sederhana unsur-unsur dalam
rumus kimia.

5. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas
= 0, unsur dengan indeks (s),
(l), (g)
2. Biloks senyawa = 0
Bilangan oksidasi adalah H2O = 0 NaCl = 0
ukuran kemampuan suatu atom 3. Biloks unsur dalam senyawa:
untuk melepaskan atau gol IA = +1
menerima elektron dalam Gol IIA = + 2
pembentukan suatu senyawa. Logam (gol B) = +
Harga bilangan oksidasi 4. Bilangan oksidasi ion :
menunjukkan banyaknya - Ion monoatom sama
elektron yang dapat dilepaskan dengan muatan ionnya.
atau dapat diterima, harga ini Ex.
dapat positif dapat pula negatif. Na+ = +1 Ca2+ = +2
Jika bertanda positif berarti Cl-1 = -1 O-2 = -2
atom melepaskan elektron dan - Ion poliatom, unsur yang
jika bertanda negatif artinya berbentuk senyawa tapi punya
atom menerima elektron. muatan
Ex. SO42- = -2 NO3- = -1
PO43- = - 3 NH4+ = +1
5. Biloks penentu dalam
senyawa:
H = +1 O = -2

6. Persamaan Reaksi Kimia
1. Zat-zat yang berada sebelum
tanda panah disebut reaktan,
 Reaksi kimia biasanya dinyatakan yaitu 2H2(g) + O2(g)
dengan persamaan kimia.cara 2. Zat-zat yang berada sesudah
penulisan didasari atas hukum panah disebut produk yaitu
kekalan massa. Antara zat produk 2H2O(l).
denan zat reakstan dihubungkan
dengan tanda panah (→). 3. Angka didepan zat disebut
koefisien reaksi
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) 4. Angka dibelakang zat disebut
indeks
5. Persamaan reaksi yang jumlah
atom unsur-unsunya sama
dikedua ruas reaktan = produk)
disebut reaksi setara
6. Tanda wujud dari zat dalam
persamaan reaksi ditulis sebagai
berikut:
(s) = padat (g) = gas
(l) = cair (aq) = larutan dlm
air
7. Harga-harga koefisien reaksi
dalam persamaan reaksi dapat
menunjukkanperbandingan

7. Konsep mol
A. Jumlah partikel = mol x L
massa (g)
B. mol =
Ar atau Mr
C. Hukum - hukum gas :
1. Keadaan standar (STP) (00 C , 1 atm) ⇒ V = mol x 22,4L/mol
2. Keadaan kamar (RTM = 250 C , 1 atm) ⇒  = mol x 24 L
V
Keterangan:
3. Suhu dan tekanan tertentu ⇒ PV = n RT P = tekanan (atm)
 V = volume (L)
V1 n1  n = mol
4. 2 gas pembanding ⇒ =  R= tetapan gas (0,08205 L
V2 n 2 atm/mol K
 T = Temperatur dalam skala
Kelvin (K)

8. Konsep mol
D. Konsentrasi :
Mol g 1000
1. Molaritas (M) = = x
V (L) Mr V (mL)
mol g 1000
2. Molalitas (m) = = x
Pel (Kg) Mr Pel ( g )
nt
3. Fraksi mol : a. Fraksi terlarut (Xt) =
nt + np
np
b. Fraksi Pelarut (Xp) =
nt + np