3. Nama Asli : Mohammad ‘Athar
Nama Lengkap : Dr.H.Mohammad Hatta
Nama Panggilan : Bung Hatta
Tanggal Lahir : 12 Agustus 1902
Tempat Lahir : Bukittinggi, Sumatera Barat
Meninggal : Jakarta, 14 Maret 1980
Agama : Islam
Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI
Kebangsaan : Indonesia
Ayah : Haji Mohammad Jamil, Haji Ning
Ibu : Siti Saleha
Istri : Rahmi Rachim
Anak : Meutia Hatta, Gemala Hatta, Halida Hatta
4. Kehidupan Tokoh
Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota itu Bung
Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Sejak duduk di MULO di
kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Hatta masuk ke
perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Tahun 1921 Hatta tiba di Negeri
Belanda untuk belajar di Handels Hoge School Rotterdam. Ia mendaftar
pada Indische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama
dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan
Indonesia (PI). Koran Hindia Poetra, terbit & pada tahun 1924 majalah ini
berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels
economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1932
5. Perhatiannya terhadap kemajuan PI memungkinkan Hatta terpilih menjadi
Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia berpidato
tentang Struktur Ekonomi Dunia & Pertentangan
Kekuasaan. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang menjadi
organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia.
Hatta seringkali mengikuti kongres-kongres internasional yang diadakan
oleh pemuda-pemuda dari negara yang masih terjajah. Dari sana mereka
bertukar pikiran mengenai cara-cara membebaskan diri dari penjajahan.
Dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid
Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan.
6. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den
Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam
sidang bersejarah, Hatta mengemukakan pidato pembelaan
yang mengagumkan yakni “Indonesia Vrij” atau "Indonesia
Merdeka. Antara akhir tahun 1932 & 1933, kesibukan utama
Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi
untuk Daulat Rakjat. Para pimpinan Partai Pendidikan
Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven
Digoel salah satunya Hatta. Sebelum dibuang, Di penjara
Glodok, Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan
Kapitalisme. Dalam pembuangan, Hatta secara teratur
menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan.
7. Di pembuangan Hatta membukukan tulisannya “Pengantar ke Jalan llmu
dan Pengetahuan” dan “Alam Pikiran Yunani.” (empat jilid). 9 Maret 1942,
Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang & 22 Maret 1942
Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pidato yang diucapkan Hatta di
Lapangan Ikada pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak
kalangan. Ia mengatakan, Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme
Belanda. Oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk, dengan Soekarno sebagai
Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. 16 Agustus 1945
malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan
proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda. Soekarno meminta Hatta
menyusun teks proklamasi yang ringkas dengan menuliskan kata-
kata yang didiktekannya. 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa
Indonesia.
8. Alasan Pemilihan Tokoh
• Moh. Hatta tidak mudah patah semangat
• Walaupun ia dipenjara, ia tetap belajar giat
• Setelah dipenjara, ia meneruskan kegiatan
politiknya untuk memerdekakan Indonesia
• Ia cemerlang dan bersungguh-sungguh dalam
bekerja