Ringkasan biografi singkat Mohammad Hatta adalah sebagai berikut:
1. Hatta lahir pada 1902 di Bukittinggi dan aktif dalam pergerakan nasional sejak masa sekolah.
2. Ia melanjutkan studi di Belanda dan aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia.
3. Hatta menjadi salah satu pendiri gerakan kemerdekaan Indonesia dan menandatangani Proklamasi Kemerdekaan pada 1945.
Dokumen tersebut merupakan biodata singkat Muhammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia. Ia lahir pada 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat dan menempuh pendidikan di berbagai sekolah di Indonesia dan Belanda. Hatta memulai karier politiknya sejak bersekolah di Belanda pada 1921-1932 dan menjadi pemimpin Perhimpunan Indonesia. Ia ditangkap pemerintah kolonial Belanda pada 1927 karena tuduhan terlibat pemberontakan dan menghasut raky
Indische Partij didirikan pada 1912 oleh tiga tokoh nasionalis Indonesia yaitu Dr. Ernest Francois Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangoenkoesoomo, dan Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dengan tujuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Organisasi ini dibubarkan pada 1913 setelah ketiganya diasingkan ke luar negeri akibat tulisan-tulisan kritis mereka terhadap pemerintah kolonial.
1. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan bervariasi di berbagai daerah dan zaman.
2. Perlawanan Maluku pada 1817 dipimpin Patimura melawan penjajahan Belanda akibat ketidakpuasan rakyat terhadap kekejaman dan ketidakadilan kolonial.
3. Meskipun akhirnya dikalahkan, perlawanan Patimura menginspirasi perjuangan kemerdekaan Indonesia di kemudian hari.
Tan Malaka adalah tokoh revolusioner Indonesia yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan. Ia lahir pada tahun 1887 dan belajar di Belanda dimana ia mulai terpapar dengan ide-ide sosialisme dan komunisme. Setelah pulang ke Indonesia, Tan aktif dalam pendidikan rakyat dan gerakan nasional. Ia kemudian ditangkap dan dibuang ke berbagai negara. Meski mengalami masa pelarian yang panjang, Tan terus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia h
Ringkasan biografi singkat Mohammad Hatta adalah sebagai berikut:
1. Hatta lahir pada 1902 di Bukittinggi dan aktif dalam pergerakan nasional sejak masa sekolah.
2. Ia melanjutkan studi di Belanda dan aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia.
3. Hatta menjadi salah satu pendiri gerakan kemerdekaan Indonesia dan menandatangani Proklamasi Kemerdekaan pada 1945.
Dokumen tersebut merupakan biodata singkat Muhammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia. Ia lahir pada 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat dan menempuh pendidikan di berbagai sekolah di Indonesia dan Belanda. Hatta memulai karier politiknya sejak bersekolah di Belanda pada 1921-1932 dan menjadi pemimpin Perhimpunan Indonesia. Ia ditangkap pemerintah kolonial Belanda pada 1927 karena tuduhan terlibat pemberontakan dan menghasut raky
Indische Partij didirikan pada 1912 oleh tiga tokoh nasionalis Indonesia yaitu Dr. Ernest Francois Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangoenkoesoomo, dan Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dengan tujuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Organisasi ini dibubarkan pada 1913 setelah ketiganya diasingkan ke luar negeri akibat tulisan-tulisan kritis mereka terhadap pemerintah kolonial.
1. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan bervariasi di berbagai daerah dan zaman.
2. Perlawanan Maluku pada 1817 dipimpin Patimura melawan penjajahan Belanda akibat ketidakpuasan rakyat terhadap kekejaman dan ketidakadilan kolonial.
3. Meskipun akhirnya dikalahkan, perlawanan Patimura menginspirasi perjuangan kemerdekaan Indonesia di kemudian hari.
Tan Malaka adalah tokoh revolusioner Indonesia yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan. Ia lahir pada tahun 1887 dan belajar di Belanda dimana ia mulai terpapar dengan ide-ide sosialisme dan komunisme. Setelah pulang ke Indonesia, Tan aktif dalam pendidikan rakyat dan gerakan nasional. Ia kemudian ditangkap dan dibuang ke berbagai negara. Meski mengalami masa pelarian yang panjang, Tan terus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia h
Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh pendidikan dan aktivis kemerdekaan Indonesia yang mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa. Ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional RI pertama pada masa pemerintahan Soekarno. Kontribusinya dalam pendidikan rakyat Indonesia menjadikannya sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Perhimpunan Indonesia awalnya berupa perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia di Belanda, namun kemudian berkembang menjadi organisasi politik radikal yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan melawan penjajahan Belanda. Organisasi ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Soetan Kasajangan Soripada, R.N. Noto Suroto, dan Mohammad Hatta, serta anggotanya antara lain Ahmad Subardjo dan Moh. Hatta.
1. Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda dan menandatangani proklamasi kemerdekaan pada 1945.
2. Ia menjabat sebagai presiden hingga digantikan Soeharto pada 1967 setelah kontroversi Supersemar.
3. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Indonesia pertama yang membantu Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan dan mundur dari jabatan pada 1956.
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)Armadira Enno
Berdirinya organisasi Budi Utomo juga mempengaruhi para mahasiswa yang berada di Negeri Belanda untuk mendirikan organisasi serupa. Pada awalnya, sebagian dari mereka mengusulkan untuk mendirikan cabang dari Budi Utomo, tetapi usul tersebut tidak disetujui oleh mahasiswa yang berasal dari daerah luar Jawa seperti Sumatra, Minahasa, Maluku, dan lain-lainnya.Oleh karena itu, pada pertengahan tahun 1908 para mahasiswa tersebut kemudian mendirikan Indische Vereniging sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda. Pendiri dari organisasi ini adalah Sumitro, Sutan Kasajangan Saripoda, dan R.M. Suroto.
Tujuan awal dari organisasi ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kepentingan bersama mahasiswa Indonesia yang berada di Belanda. Masuknya dua orang pemimpin Indische Partij yaitu Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tahun 1913 sebagai anggota Indische Vereniging, memberikan pengaruh yang besar bagi perjalanan organisasi ini. Dengan ceramah-ceramahnya, keduanya berhasil menumbuhkan kesadaran politik bagi anggota organisasi ini.
Organisasi pergerakan nasional di Indonesia mulai bermunculan pada awal abad ke-20 sebagai respon terhadap penindasan dan ketidakadilan penjajahan Belanda. Beberapa organisasi penting termasuk Budi Utomo yang fokus pada pendidikan, Sarekat Islam yang awalnya koperasi pedagang, dan Indische Partij yang bergerak di bidang politik untuk kemerdekaan Indonesia. Perhimpunan Indonesia dan PKI kemudian memperjuangkan nasionalisme dengan lebih radikal
1. Dokumen tersebut membahas ideologi-ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional Indonesia dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan, seperti nasionalisme, Islam, dan komunisme.
2. Beberapa organisasi pergerakan nasional yang disebutkan dan ideologi yang dijadikan landasan antara lain Sarekat Islam (Islam), Budi Utomo dan Indische Partij (nasionalisme), serta PKI (komunisme).
3. Ideologi-ideolog
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaayu larissa
Keragaman ideologi dan strategi organisasi pergerakan nasional Indonesia berdampak pada munculnya berbagai organisasi dengan orientasi yang berbeda. Pemerintah kolonial Hindia Belanda semakin keras menindak organisasi pergerakan dengan melarang rapat dan membatasi kebebasan pers. Hal ini menyebabkan sementara waktu organisasi pergerakan mengalami kelumpuhan.
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaTrie Nakita Sabrina
Organisasi-organisasi pergerakan nasional berdiri untuk membangkitkan kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan kemerdekaan di kalangan rakyat Indonesia lawan penjajahan Belanda. Organisasi-organisasi tersebut muncul dari berbagai latar belakang identitas untuk kemudian bersatu dalam tujuan nasional. Organisasi-organisasi tersebut berperan sebagai wadah perjuangan politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan.
Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masa kolonial. Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa pada 1922 dan memperjuangkan pendidikan untuk bangsa Indonesia. Atas jasanya memajukan pendidikan, ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Gerakan Wanita is one of the Biggest organization inn the past. One of personage in Gerakan wanita is R.A Kartini, another personage are Dewi Sartika and Aisyah
Organisasi pergerakan nasional bermula dari organisasi-organisasi awal seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan PKI yang bergerak dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi. Pergerakan kemudian berkembang menjadi organisasi-organisasi politik seperti PNI, PI, dan partai-partai lainnya yang menuntut kemerdekaan Indonesia secara terbuka. Pergerakan pemuda dan gerakan keagamaan seperti
Dokumen menjelaskan asal usul nama Indonesia. Bangsa Eropa awalnya menyebut kepulauan ini sebagai Kepulauan Hindia. James Richardson Logan kemudian memperkenalkan istilah "Indonesia" untuk menggantikan istilah panjang "Kepulauan Hindia". Eduard Douwes Dekker sempat menggunakan istilah "Insulinde" yang juga berarti Kepulauan Hindia dalam bahasa Latin, namun istilah ini kurang populer.
Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh pendidikan dan aktivis kemerdekaan Indonesia yang mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa. Ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional RI pertama pada masa pemerintahan Soekarno. Kontribusinya dalam pendidikan rakyat Indonesia menjadikannya sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Perhimpunan Indonesia awalnya berupa perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia di Belanda, namun kemudian berkembang menjadi organisasi politik radikal yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan melawan penjajahan Belanda. Organisasi ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Soetan Kasajangan Soripada, R.N. Noto Suroto, dan Mohammad Hatta, serta anggotanya antara lain Ahmad Subardjo dan Moh. Hatta.
1. Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda dan menandatangani proklamasi kemerdekaan pada 1945.
2. Ia menjabat sebagai presiden hingga digantikan Soeharto pada 1967 setelah kontroversi Supersemar.
3. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Indonesia pertama yang membantu Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan dan mundur dari jabatan pada 1956.
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)Armadira Enno
Berdirinya organisasi Budi Utomo juga mempengaruhi para mahasiswa yang berada di Negeri Belanda untuk mendirikan organisasi serupa. Pada awalnya, sebagian dari mereka mengusulkan untuk mendirikan cabang dari Budi Utomo, tetapi usul tersebut tidak disetujui oleh mahasiswa yang berasal dari daerah luar Jawa seperti Sumatra, Minahasa, Maluku, dan lain-lainnya.Oleh karena itu, pada pertengahan tahun 1908 para mahasiswa tersebut kemudian mendirikan Indische Vereniging sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda. Pendiri dari organisasi ini adalah Sumitro, Sutan Kasajangan Saripoda, dan R.M. Suroto.
Tujuan awal dari organisasi ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kepentingan bersama mahasiswa Indonesia yang berada di Belanda. Masuknya dua orang pemimpin Indische Partij yaitu Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tahun 1913 sebagai anggota Indische Vereniging, memberikan pengaruh yang besar bagi perjalanan organisasi ini. Dengan ceramah-ceramahnya, keduanya berhasil menumbuhkan kesadaran politik bagi anggota organisasi ini.
Organisasi pergerakan nasional di Indonesia mulai bermunculan pada awal abad ke-20 sebagai respon terhadap penindasan dan ketidakadilan penjajahan Belanda. Beberapa organisasi penting termasuk Budi Utomo yang fokus pada pendidikan, Sarekat Islam yang awalnya koperasi pedagang, dan Indische Partij yang bergerak di bidang politik untuk kemerdekaan Indonesia. Perhimpunan Indonesia dan PKI kemudian memperjuangkan nasionalisme dengan lebih radikal
1. Dokumen tersebut membahas ideologi-ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional Indonesia dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan, seperti nasionalisme, Islam, dan komunisme.
2. Beberapa organisasi pergerakan nasional yang disebutkan dan ideologi yang dijadikan landasan antara lain Sarekat Islam (Islam), Budi Utomo dan Indische Partij (nasionalisme), serta PKI (komunisme).
3. Ideologi-ideolog
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaayu larissa
Keragaman ideologi dan strategi organisasi pergerakan nasional Indonesia berdampak pada munculnya berbagai organisasi dengan orientasi yang berbeda. Pemerintah kolonial Hindia Belanda semakin keras menindak organisasi pergerakan dengan melarang rapat dan membatasi kebebasan pers. Hal ini menyebabkan sementara waktu organisasi pergerakan mengalami kelumpuhan.
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaTrie Nakita Sabrina
Organisasi-organisasi pergerakan nasional berdiri untuk membangkitkan kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan kemerdekaan di kalangan rakyat Indonesia lawan penjajahan Belanda. Organisasi-organisasi tersebut muncul dari berbagai latar belakang identitas untuk kemudian bersatu dalam tujuan nasional. Organisasi-organisasi tersebut berperan sebagai wadah perjuangan politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan.
Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masa kolonial. Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa pada 1922 dan memperjuangkan pendidikan untuk bangsa Indonesia. Atas jasanya memajukan pendidikan, ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Gerakan Wanita is one of the Biggest organization inn the past. One of personage in Gerakan wanita is R.A Kartini, another personage are Dewi Sartika and Aisyah
Organisasi pergerakan nasional bermula dari organisasi-organisasi awal seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan PKI yang bergerak dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi. Pergerakan kemudian berkembang menjadi organisasi-organisasi politik seperti PNI, PI, dan partai-partai lainnya yang menuntut kemerdekaan Indonesia secara terbuka. Pergerakan pemuda dan gerakan keagamaan seperti
Dokumen menjelaskan asal usul nama Indonesia. Bangsa Eropa awalnya menyebut kepulauan ini sebagai Kepulauan Hindia. James Richardson Logan kemudian memperkenalkan istilah "Indonesia" untuk menggantikan istilah panjang "Kepulauan Hindia". Eduard Douwes Dekker sempat menggunakan istilah "Insulinde" yang juga berarti Kepulauan Hindia dalam bahasa Latin, namun istilah ini kurang populer.
Dokumen tersebut membahas tentang tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia pada awal abad ke-20 seperti Wahidin Sudirohusodo, Dr. Soetomo, HOS Tjokroaminoto, EFE Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Soewardi Soerjaningrat. Tokoh-tokoh tersebut berperan dalam mendirikan organisasi-organisasi kebangkitan nasional seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam serta menyebarkan gagasan ke
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan nasional Indonesia yang mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa dan menjabat sebagai Menteri Pendidikan pertama. Ia lahir pada 1889 di Yogyakarta dan berjuang untuk pendidikan dan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi-organisasi nasionalis.
Dokumen tersebut merangkum lima tokoh pahlawan nasional Indonesia yaitu Mohammad Hatta, Soekarno, Ki Hadjar Dewantara, Dewi Sartika, dan Thomas Matulessy Pattimura. Ringkasan singkat perjuangan dan jasa masing-masing pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Ketika memutuskan menuruti “panggilan Tanah Air”, menulis menjadi salah satu yang ia tempuh. Dua magnum opus-nya justru ditulis ketika mahasiswa. Salah satunya Indonesia Vrij, pidato pembelaan yang tajam.
Biografi ini menyajikan ringkasan singkat tentang beberapa tokoh penting dalam sejarah Indonesia seperti Mohammad Hatta (pendiri negara), Chairil Anwar (penyair), Sayuti Melik (pengetik naskah proklamasi), Bacharuddin Jusuf Habibie (presiden ketiga), dan Taufiq Ismail (penulis). Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran besar dalam memperjuangkan dan membangun Indonesia melalui berbagai aktivitas politik, sastra, dan pendidikan.
Dokumen tersebut merangkum sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan, mulai dari masa kerajaan Hindu-Buddha, kesultanan, abad ke-19, masa pendudukan Jepang hingga proklamasi kemerdekaan. Terdapat juga penjelasan mengenai organisasi-organisasi pergerakan nasional yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda untuk membahas masalah tanah air. Pada tahun 1925, organisasi ini berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dengan tujuan merdeka untuk Indonesia. Tokoh-tokohnya meliputi Mohammad Hatta dan mengadakan berbagai kegiatan untuk kemerdekaan Indonesia. Akhirnya organisasi ini dibubarkan setelah pemimpinnya ditangkap karena dituduh memberikan dana ke
Dokumen tersebut menyajikan biografi singkat beberapa tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad Subarjo, Fatmawati, Chaerul Saleh, dan Sayuti Melik. Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran penting dalam proses perumusan dan penandatanganan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Bung Hatta memulai otobiografinya dengan mengenang masa kecilnya di Bukittinggi. Ia kemudian aktif dalam berorganisasi sejak masih sekolah di Padang dan terus berlanjut hingga kuliah di Rotterdam. Di Belanda, Hatta menjadi ketua organisasi mahasiswa dan bertemu tokoh-tokoh pergerakan lain. Hatta juga aktif menulis untuk surat kabar dan berdiplomasi dengan tokoh-tokoh komunis seperti Semaun.
Dokumen ini membahas perjuangan R.A. Kartini dan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan di Indonesia. Kartini berjuang untuk pendidikan perempuan agar dapat menjalankan peran sebagai ibu dengan baik, sedangkan Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa untuk mendidik nasionalisme siswa. Keduanya memberikan kontribusi besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas peran enam tokoh kebangkitan nasional Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan, yaitu Wahidin Soedirohusodo, Soetomo, HOS Tjokroaminoto, EFE Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Tokoh-tokoh tersebut berjuang melalui berbagai cara seperti mendirikan organisasi kemasyarakatan, berpolitik, menulis kritik terhadap pemerintahan kolonial, dan mendiri
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinyaYasirecin Yasir
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki berbagai organel dan fungsi. Terdapat perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan, di mana sel tumbuhan memiliki dinding sel dan plastida sedangkan sel hewan tidak, namun keduanya sama-sama memiliki organel penting seperti nukleus, mitokondria, dan ribosom.
Dokumen ini memberikan instruksi untuk menambah RAM virtual menggunakan hard disk dengan mengatur ukuran awal dan maksimum hard disk virtual untuk menyamai atau dua kali lipat kapasitas RAM fisik, kemudian menyimpan pengaturan.
Tugas kelompok mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan membahas lima tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tulisan tersebut menjelaskan kegiatan yang melibatkan ketrampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal pada setiap tahapan proses keperawatan.
Makalah ini membahas tentang sikap Bung Hatta yang berpendirian teguh dalam beberapa hal seperti taat pada hukuman paman, tidak mau bermain bola sendiri, menolak menerima honor, menolak harta karun, dan lainnya. Tujuan penulis makalah ini adalah agar masyarakat dapat mencontoh sikap teguh Bung Hatta, sementara manfaatnya diharapkan dapat memberikan teladan baik bagi pembaca.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan gigi susu dan gigi tetap pada anak, mulai dari proses pertumbuhan gigi susu, fungsinya, tanda-tanda tumbuh gigi, hingga proses pertumbuhan gigi tetap beserta usia erupsi masing-masing gigi.
Dokumen tersebut membahas konsep dan jenis-jenis membaca dan menulis. Secara ringkas, membaca adalah proses kompleks yang melibatkan pemahaman makna, bereaksi secara interpretatif, dan bertujuan untuk mencari informasi. Ada beberapa jenis membaca seperti membaca kilat, cepat, dan studi. Menulis adalah proses menuangkan gagasan ke dalam tulisan untuk tujuan seperti memberi informasi, mencerahkan, dan menghibur. Ter
Cerita ini menceritakan tentang Dewi yang sedang berada di Sydney, Australia. Dia merasa rindu dengan kota kelahirannya, Solo, dan pacarnya Doni. Dewi mendengar cerita bahwa Doni sebenarnya adalah pecandu narkoba yang sedang berusaha untuk berhenti. Dewi pun memutuskan untuk kembali ke Solo untuk membantu Doni keluar dari masalahnya.
Pelanggaran lalu lintas oleh pelajar menjadi masalah utama saat ini. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang membuat pelajar membawa kendaraan pribadi ke sekolah meskipun jaraknya dekat, serta kurangnya pengawasan orang tua, sekolah, dan aparat. Bila terjadi pelanggaran, masyarakat adat akan menyelesaikannya melalui proses pengadilan adat untuk mencari solusi damai dan memberikan sank
Artikel ini membahas tentang bersudut cheilitis, suatu keluhan umum yang sering ditemui di praktik kedokteran gigi umum. Artikel menjelaskan patogenesis, gejala klinis, diagnosa, penyelidikan, dan pengobatan bersudut cheilitis dengan menekankan pentingnya mengidentifikasi sumber infeksi dan mengobati sumber tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang UMKM di Indonesia. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia karena mampu menyerap tenaga kerja besar dan berkontribusi signifikan terhadap PDB, namun perhatian pemerintah terhadap UMKM masih tergolong minim. Pemerintah berupaya meningkatkan jumlah wirausaha baru melalui program pengembangan UMKM.
Teks tersebut merangkum aktivitas harian seorang mahasiswi bernama Wilsa Ilhami. Ia mengikuti latihan tari untuk acara kampus, belajar untuk ujian, dan mengunjungi rumah hantu bersama teman-temannya. Teks tersebut juga menggambarkan perjalanan pulangnya setelah menunggu kakaknya yang terlambat karena antrian panjang di pom bensin.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tema lingkungan di kelas 1 SD yang mencakup IPS, IPA, matematika, PKn dan Bahasa Indonesia. RPP ini disusun oleh 3 mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Bung Hatta dan di bawah bimbingan dosen Yulfia Nora. Materi ajarannya membahas tentang rumah sehat, kebersihan lingkungan, dan perbedaan musim hujan dan kemarau.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Bung hatta dalam kesederhanaan
1. Bung Hatta Dalam Kesederhanaan, Kemuliaan dan
Kekuasaan
Disebut juga Bung Hatta, Lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902 dan meninggal
dunia di Jakarta tanggal 14 Maret 1980 adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden
Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena
berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Nama yang diberikan oleh orang tuanya ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak
perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia
dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.
Latar belakang dan pendidikan
Hatta lahir dari keluarga ulama Minangkabau, Sumatra Barat. Ia menempuh pendidikan dasar di
Sekolah Melayu, Bukittinggi, dan kemudian pada tahun 1913-1916 melanjutkan studinya ke
Europeesche Lagere School (ELS) di Padang. Saat usia 13 tahun, sebenarnya beliau telah lulus
ujian masuk ke HBS (setingkat SMA) di Batavia (kini Jakarta), namun ibunya menginginkan
Hatta agar tetap di Padang dahulu, mengingat usianya yang masih muda. Akhirnya Bung Hatta
melanjutkan studi ke MULO di Padang, baru kemudian pada tahun 1919 beliau pergi ke Batavia
2. untuk studi di HBS. Beliau menyelesaikan studinya dengan hasil sangat baik, dan pada tahun
1921, Bung Hatta pergi ke Rotterdam, Belanda untuk belajar ilmu perdagangan/bisnis di
Nederland Handelshogeschool (bahasa inggris: Rotterdam School of Commerce, kini menjadi
Erasmus Universiteit). Di Belanda, ia kemudian tinggal selama 11 tahun.
Saat masih di sekolah menengah di Padang, Bung Hatta telah aktif di organisasi, antara lain
sebagai bendahara pada organisasi Jong Sumatranen Bond cabang Padang.
Pada tangal 27 November 1956, Bung Hatta memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu
Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada di Yoyakarta. Pidato
pengukuhannya berjudul Lampau dan Datang.
Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karir sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong
Sumatranen Bond Cabang Padang. Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena
kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang
tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis.
Pada usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas berangkat ke
Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Di Batavia, ia
juga aktif di Jong Sumatranen Bond Pusat, juga sebagai Bendahara.
Hatta mulai menetap di Belanda semenjak September 1921. Ia segera bergabung dalam
Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah tersedia iklim pergerakan di Indische
Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang
pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging
semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto
Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai eksternirana
Perjuangan
Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karir sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong
Sumatranen Bond (JSB) Cabang Padang. Di kota ini Hatta mulai menimbun pengetahuan perihal
perkembangan masyarakat dan politik, salah satunya lewat membaca berbagai koran, bukan saja
3. koran terbitan Padang tetapi juga Batavia. Lewat itulah Hatta mengenal pemikiran
Tjokroaminoto dalam surat kabar Utusan Hindia, dan Agus Salim dalam Neratja.
Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah
atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika
itu ialah Abdul Moeis. Aku kagum melihat cara Abdul Moeis berpidato, aku asyik
mendengarkan suaranya yang merdu setengah parau, terpesona oleh ayun katanya. Sampai saat
itu aku belum pernah mendengarkan pidato yang begitu hebat menarik perhatian dan membakar
semangat, aku Hatta dalam Memoir-nya. Itulah Abdul Moeis: pengarang roman Salah Asuhan;
aktivis partai Sarekat Islam; anggota Volksraad; dan pegiat dalam majalah Hindia Sarekat, koran
Kaoem Moeda, Neratja, Hindia Baroe, serta Utusan Melayu dan Peroebahan.
Pada usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas ia bertolak ke
Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Di sini, Hatta
mulai aktif menulis. Karangannya dimuat dalam majalah Jong Sumatera, Namaku Hindania
begitulah judulnya. Berkisah perihal janda cantik dan kaya yang terbujuk kawin lagi. Setelah
ditinggal mati suaminya, Brahmana dari Hindustan, datanglah musafir dari Barat bernama
Wolandia, yang kemudian meminangnya. “Tapi Wolandia terlalu miskin sehingga lebih
mencintai hartaku daripada diriku dan menyia-nyiakan anak-anakku,― rutuk Hatta lewat
Hindania.
Pemuda Hatta makin tajam pemikirannya karena diasah dengan beragam bacaan, pengalaman
sebagai Bendahara JSB Pusat, perbincangan dengan tokoh-tokoh pergerakan asal Minangkabau
yang mukim di Batavia, serta diskusi dengan temannya sesama anggota JSB: Bahder Djohan.
Saban Sabtu, ia dan Bahder Djohan punya kebiasaan keliling kota. Selama berkeliling kota,
mereka bertukar pikiran tentang berbagai hal mengenai tanah air. Pokok soal yang kerap pula
mereka perbincangkan ialah perihal memajukan bahasa Melayu. Untuk itu, menurut Bahder
Djohan perlu diadakan suatu majalah. Majalah dalam rencana Bahder Djohan itupun sudah ia
beri nama Malaya. Antara mereka berdua sempat ada pembagian pekerjaan. Bahder Djohan akan
mengutamakan perhatiannya pada persiapan redaksi majalah, sedangkan Hatta pada soal
4. organisasi dan pembiayaan penerbitan. Namun, “Karena berbagai hal cita-cita kami itu tak
dapat diteruskan, kenang Hatta lagi dalam Memoir-nya.
Selama menjabat Bendahara JSB Pusat, Hatta menjalin kerjasama dengan percetakan surat kabar
Neratja. Hubungan itu terus berlanjut meski Hatta berada di Rotterdam, ia dipercaya sebagai
koresponden. Suatu ketika pada medio tahun 1922, terjadi peristiwa yang mengemparkan Eropa,
Turki yang dipandang sebagai kerajaan yang sedang runtuh (the sick man of Europe) memukul
mundur tentara Yunani yang dijagokan oleh Inggris. Rentetan peristiwa itu Hatta pantau lalu ia
tulis menjadi serial tulisan untuk Neratja di Batavia. Serial tulisan Hatta itu menyedot perhatian
khalayak pembaca, bahkan banyak surat kabar di tanah air yang mengutip tulisan-tulisan Hatta.
Perangko Satu Abad Bung Hatta diterbitkan oleh PT Pos Indonesia tahun 2002
Perangko Satu Abad Bung Hatta diterbitkan oleh PT Pos Indonesia tahun 2002
Hatta mulai menetap di Belanda semenjak September 1921. Ia segera bergabung dalam
Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah tersedia iklim pergerakan di Indische
Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang
pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging
semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto
Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai eksterniran akibat kritik mereka lewat tulisan di
koran De Expres. Kondisi itu tercipta, tak lepas karena Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar
Dewantara) menginisiasi penerbitan majalah Hindia Poetra oleh Indische Vereeniging mulai
1916. Hindia Poetra bersemboyan Mamoerlah Tanah Hindia! Kekallah Anak-Rakjatnya! berisi
informasi bagi para pelajar asal tanah air perihal kondisi di Nusantara, tak ketinggalan pula
tersisip kritik terhadap sikap kolonial Belanda.
Di Indische Vereeniging, pergerakan putra Minangkabau ini tak lagi tersekat oleh ikatan
kedaerahan. Sebab Indische Vereeniging berisi aktivis dari beragam latar belakang asal daerah.
Lagipula, nama Indische “meski masih bermasalah“ sudah mencerminkan kesatuan wilayah,
yakni gugusan kepulauan di Nusantara yang secara politis diikat oleh sistem kolonialisme
belanda. Dari sanalah mereka semua berasal.
5. Hatta mengawali karir pergerakannya di Indische Vereeniging pada 1922, lagi-lagi, sebagai
Bendahara. Penunjukkan itu berlangsung pada 19 Februari 1922, ketika terjadi pergantian
pengurus Indische Vereeniging. Ketua lama dr. Soetomo diganti oleh Hermen Kartawisastra.
Momentum suksesi kala itu punya arti penting bagi mereka di masa mendatang, sebab ketika
itulah mereka memutuskan untuk mengganti nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische
Vereeniging dan kelanjutannya mengganti nama Nederland Indie menjadi Indonesia. Sebuah
pilihan nama bangsa yang sarat bermuatan politik. Dalam forum itu pula, salah seorang anggota
Indonesische Vereeniging mengatakan bahwa dari sekarang kita mulai membangun Indonesia
dan meniadakan Hindia atau Nederland Indie.
Pada tahun 1927, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di
Belanda, dan di sinilah ia bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal Nehru. Aktivitasnya
dalam organisasi ini menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda. Hatta akhirnya
dibebaskan, setelah melakukan pidato pembelaannya yang terkenal: Indonesia Free.
Pada tahun 1932 Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan
Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui
proses pelatihan-pelatihan. Belanda kembali menangkap Hatta, bersama Soetan Sjahrir, ketua
Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan Februari 1934. Hatta diasingkan ke Digul dan
kemudian ke Banda selama 6 tahun.
Pada tahun 1945, Hatta secara aklamasi diangkat sebagai wakil presiden pertama RI, bersama
Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah ia dan bung karno memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena peran tersebut maka keduanya disebut Bapak Proklamator
Indonesia.
Bung Hatta Dan Kisah Sepatu Bally
PADA tahun 1950-an, Bally adalah sebuah merek sepatu yang bermutu tinggi dan tentu tidak
murah. Bung Hatta, Wakil Presiden pertama RI, berminat pada sepatu Bally. Ia kemudian
6. menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya, lalu berusaha menabung agar bisa
membeli sepatu idaman tersebut.
Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi karena selalu terambil untuk
keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang kepadanya
untuk meminta pertolongan. Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Bung Hatta tidak
pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi.
Yang sangat mengharukan dari cerita ini, guntingan iklan sepatu Bally itu hingga Bung Hatta
wafat masih tersimpan dan menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta. Jika ingin
memanfaatkan posisinya waktu itu, sebenarnya sangatlah mudah bagi Bung Hatta untuk
memperoleh sepatu Bally. Misalnya, dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha
yang menjadi kenalan Bung Hatta.
Namun, di sinilah letak keistimewaan Bung Hatta. Ia tidak mau meminta sesuatu untuk
kepentingan sendiri dari orang lain. Bung Hatta memilih jalan sukar dan lama, yang ternyata
gagal karena ia lebih mendahulukan orang lain daripada kepentingannya sendiri, kata Adi
Sasono, Ketua Pelaksana Peringatan Satu Abad Bung Hatta. Pendeknya, itulah keteladanan Bung
Hatta, apalagi di tengah carut-marut zaman ini, dengan dana bantuan presiden, dana Badan
Urusan Logistik, dan lain-lain.
Bung Hatta meninggalkan teladan besar, yaitu sikap mendahulukan orang lain, sikap menahan
diri dari meminta hibah, bersahaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada. Kalau
belum mampu, harus berdisiplin dengan tidak berutang atau bergantung pada orang lain.
Seandainya bangsa Indonesiadapat meneladani karakter mulia proklamator kemerdekaan ini,
seandainya para pemimpin tidak maling, tidak mungkin bangsa dengan sumber alam yang
melimpah ini menjadi bangsa terbelakang, melarat, dan nista karena tradisi berutang dan
meminta sedekah dari orang asing.
7. Pemimpin Bangsa yang Bijak
Bulan Agustus ini adalah bulan keramat bagi bangsa Indonesia yang memasuki usia 63 tahun.
Salah satu proklamator kita, Bung Hatta, jika beliau masih hidup, tanggal 12 Agustus tadi sudah
memasuki usia 106 tahun. Tidak salah kalau rubrik kita kali ini menyoroti keteladanan sang
pemimpin bangsa yang senantiasa berjuang bagi kepentingan negara kesatuan Indonesia.
Berprinsip Teguh
Bung Hatta yang dikenal jujur, sabar, cerdas, dan penuh ide ini memegang teguh prinsip yang
diyakininya. Sebagai contoh adalah prinsip demokrasi yang diyakini beliau dapat membantu
perbaikan kehidupan bangsa. Untuk itu beliau ikut memperjuangkan status Indonesia sebagai
negara kesatuan yang dapat mengakomodasi aspirasi semua golongan tanpa kecuali. Beliau ikut
mendukung dicabutnya pengusulan pembentukan negara yang memihak pada golongan tertentu
saja.
Keteguhan Pak Hatta dalam memegang prinsip bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi,
melainkan untuk kepentingan bangsa. Ketika beliau berseberangan prinsip dengan pemerintah
yang sedang berkuasa saat itu, beliau rela mengundurkan diri guna mempertahankan kesatuan
bangsa.
Berjuang Tanpa Kekerasan
Bung Hatta yang lembut hati, selalu mencari strategi untuk berjuang tanpa kekerasan. Senjata
ampuh yang digunakan tokoh proklamator kita ini adalah otak dan pena. Dari pada melawan
dengan kekerasan beliau lebih memilih untuk menyusun strategi, melakukan negosiasi, lobbying,
dan menulis berbagai artikel dan buku untuk memperjuangkan nasib bangsa. Prinsip tanpa
kekerasan ini muncul karena rasa hormat Bung Hatta pada sesama manusia, baik kawan atau pun
lawan. Walaupun Bung Hatta tidak setuju dengan pendapat atau pun seseorang, beliau tidak lalu
membenci orang tersebut, tetapi tindakan dan pendapatnyalah yang tidak beliau setujui.
Misalnya saja, Bung Hatta yang sangat kuat keteguhan beragamanya tidak menyukai hal-hal
yang berbau duniawi yang pada saat itu umumnya berasal dari negeri seberang. Tapi bukan
8. berarti dia lalu membenci orang-orang asing. Beliau memiliki banyak teman bangsa asing dan
banyak pemikiran bangsa asing yang positif (disiplin, etos kerja positif) yang beliau adaptasi
untuk kemajuan bangsa. Sikap ini menyebabkan Bung Hatta dihormati oleh semua orang: kawan
atau pun lawan.
Berusaha Sebaik Mungkin
Bung Hatta selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal, misalnya dengan bersikap
hati-hati dan melakukan perencanaan yang matang. Semua tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dilakukan dengan sepenuh hati, dan direncanakannya dengan sebaik mungkin agar
memperoleh hasil yang maksimal.
Semua pidato dan kata-kata beliau untuk publik pun disiapkan secara profesional. Keputusan-
keputusan diambil setelah sebelumnya dipikirkan dengan saksama dan didukung dengan data
dan informasi yang cukup. Beliau tidak menginginkan terjadinya kegagalan yang disebabkan
kecerobohan atau pun karena kurang persiapan.
Berkarya Nyata
Bung Hatta merupakan tokoh yang selalu berkarya nyata. Salah satu karya monumental beliau
adalah bentuk koperasi. Pemikiran ini dituangkan pada pembentukkan koperasi pengusaha batik,
yang akhirnya sukses sampai saat ini. Koperasi tersebut berhasil mendorong kemajuan bagi
pengusaha batik dan memberi mereka kesempatan untuk memperluas usaha dengan ekspor.
Karya-karya lainnya adalah berbentuk tulisan.
Pada saat bangsa Indonesia masih berkutat untuk menumbuhkan minat baca, beliau sudah jauh
lebih maju, yaitu dengan memberikan teladan bagi bangsa Indonesia untuk menumbuhkan
budaya menulis. Kegiatan tulis-menulis ini telah beliau lakukan sejak masih belajar di negeri
Belanda sampai akhir hayatnya. Tak terhitung lagi jumlah artikel dan buku yang telah beliau
tulis. Sebuah monumen intelektual berupa perpustakaan di Bukittinggi pun telah didirikan untuk
mengenang Pak Hatta.
9. Walaupun Bung Hatta sudah tiada, beliau tetap hidup melalui pemikiran, prinsip, dan kualitas
pribadi beliau yang positif. Menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia, bersamaan
dengan 100 tahun kelahiran tokoh proklamator kita ini, sudah selayaknyalah kita teladani sisi
positif kualitas kepemimpinan beliau yang berpegang teguh pada prinsip, berjuang tanpa
kekerasan, berusaha melakukan yang terbaik, dan senantiasa berkarya untuk kepentingan bangsa.
Merdeka!