Dokumen Keesaan Gereja (DKG) adalah rumusan pengakuan bersama gereja-gereja di Indonesia yang terdiri dari 5 dokumen utama yaitu Prasetya Keesaan, Pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama, Pemahaman Bersama Iman Kristen, Piagam Saling Mengakui dan Menerima, dan Tata Dasar PGI. DKG merupakan hasil pergumulan teologis gereja-gereja sejak berdirinya DGI pada 1950 dan mengalami
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah gerakan Oikumene, khususnya perkembangan Gerakan Oikumene melalui Konferensi Edinburg 1910 yang dianggap sebagai titik tolak gerakan tersebut.
2. Berbagai gereja memiliki pandangan berbeda terhadap Gerakan Oikumene, seperti Gereja Katolik Roma yang menolaknya karena menganggap hanya Gereja Katolik Roma yang benar, sedangkan Gereja Ortodoks
Gereja Katolik meyakini bahwa setelah kematian, jiwa akan menghadapi pengadilan khusus di mana ia akan diputuskan masuk surga, api penyucian, atau neraka. Jiwa yang masuk surga akan menikmati kebahagiaan kekal bersama Allah, sedangkan yang masuk neraka akan menderita siksaan kekal. Gereja juga mengajarkan bahwa pada akhir zaman, Kristus akan datang kembali untuk mengadakan
Dokumen tersebut membahas tentang Orang Muda Katolik (OMK). OMK didefinisikan sebagai orang Katolik berusia 13-35 tahun yang belum menikah. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri OMK seperti menghadapi identitas diri dan ketidakpastian, serta membangun hubungan. Dokumen juga membahas bentuk-bentuk peningkatan keaktifan OMK dalam gereja melalui pembinaan rohani seperti doa lingkungan dan ret
Dokumen ini membahas tentang pewartaan Injil di zaman modern sesuai dengan nasehat apostolik Paus Paulus VI. Dokumen ini menyoroti pendekatan dan metode baru dalam mewartakan ajaran Kristus di tengah berbagai tantangan zaman seperti sekularisme, konsumerisme, dan diskriminasi serta menekankan peran gereja dan umat dalam mewartakan kabar gembira keselamatan melalui kesaksian hidup dan penggunaan media massa.
Gereja sebagai umat Allah yang baru. Dokumen ini membahas tentang pertumbuhan gereja sebagai umat Allah yang baru berdasarkan ajaran Alkitab. Terdapat pembahasan mengenai arti gereja, pergumulan yang dihadapi gereja di masa lampau dan masa kini seperti kelompok yang menganggap diri paling benar, serta contoh kegagalan gereja untuk menjadi teladan bagi umat non-Kristen. Dokumen ini juga memberikan tugas
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah gerakan Oikumene, khususnya perkembangan Gerakan Oikumene melalui Konferensi Edinburg 1910 yang dianggap sebagai titik tolak gerakan tersebut.
2. Berbagai gereja memiliki pandangan berbeda terhadap Gerakan Oikumene, seperti Gereja Katolik Roma yang menolaknya karena menganggap hanya Gereja Katolik Roma yang benar, sedangkan Gereja Ortodoks
Gereja Katolik meyakini bahwa setelah kematian, jiwa akan menghadapi pengadilan khusus di mana ia akan diputuskan masuk surga, api penyucian, atau neraka. Jiwa yang masuk surga akan menikmati kebahagiaan kekal bersama Allah, sedangkan yang masuk neraka akan menderita siksaan kekal. Gereja juga mengajarkan bahwa pada akhir zaman, Kristus akan datang kembali untuk mengadakan
Dokumen tersebut membahas tentang Orang Muda Katolik (OMK). OMK didefinisikan sebagai orang Katolik berusia 13-35 tahun yang belum menikah. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri OMK seperti menghadapi identitas diri dan ketidakpastian, serta membangun hubungan. Dokumen juga membahas bentuk-bentuk peningkatan keaktifan OMK dalam gereja melalui pembinaan rohani seperti doa lingkungan dan ret
Dokumen ini membahas tentang pewartaan Injil di zaman modern sesuai dengan nasehat apostolik Paus Paulus VI. Dokumen ini menyoroti pendekatan dan metode baru dalam mewartakan ajaran Kristus di tengah berbagai tantangan zaman seperti sekularisme, konsumerisme, dan diskriminasi serta menekankan peran gereja dan umat dalam mewartakan kabar gembira keselamatan melalui kesaksian hidup dan penggunaan media massa.
Gereja sebagai umat Allah yang baru. Dokumen ini membahas tentang pertumbuhan gereja sebagai umat Allah yang baru berdasarkan ajaran Alkitab. Terdapat pembahasan mengenai arti gereja, pergumulan yang dihadapi gereja di masa lampau dan masa kini seperti kelompok yang menganggap diri paling benar, serta contoh kegagalan gereja untuk menjadi teladan bagi umat non-Kristen. Dokumen ini juga memberikan tugas
Dokumen tersebut merupakan kurikulum katekisasi Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Jemaat Pondok Ungu Bekasi untuk tahun pelajaran 2011-2012. Kurikulum ini membahas 11 pokok bahasan yang akan diajarkan secara berkala setiap minggu, mulai dari pembinaan warga gereja, Alkitab, ajaran gereja, konteks gereja, ibadah dan doa, kapita selekta, persiapan retret, retret, evaluasi
Dokumen tersebut membahas tentang peran Allah dalam kehidupan keluarga menurut ajaran Kristen. Tuhan dicitakan sebagai pribadi yang membentuk keluarga dan memberikan contoh kasih dalam keluarga melalui Yesus Kristus. Keluarga Kristen diharapkan dapat mencerminkan kasih Tuhan secara holistik kepada anggotanya.
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusRuangguruKristen
Baptisan memiliki makna penting bagi kekristenan sebagai tanda kematian dan kebangkitan bersama Kristus serta bukti ketaatan dan kepemilikan terhadap-Nya. Melalui baptisan, seseorang menyatakan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini."
Bahan Alkitab membahas tentang tidak perlu kuatir dan putus asa karena Allah akan memenuhi kebutuhan hidup. Hidup beriman dan berpengharapan pada Allah akan memberi kedamaian meski dihadapkan pada kesulitan.
Dokumen tersebut membahas tentang sakramen perkawinan dalam Gereja Katolik. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti tujuan pernikahan, persiapan yang diperlukan, syarat-syarat pernikahan katolik, dan pelayanan sakramen pernikahan. Dokumen ini juga memberikan penjelasan mengenai konsep cinta kasih dan komitmen dalam pernikahan sesuai ajaran agama Katolik.
Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana Yesus dapat hadir di setiap aspek kehidupan kita, yang digambarkan melalui ruangan-ruangan dalam hati. Melalui ayat-ayat Alkitab, buku ini membimbing pembaca untuk melihat apa yang dikehendaki Tuhan di setiap ruangan seperti ruang belajar, makan, kerja, dan lainnya; serta merenungkan komitmen pribadi untuk membuka hati menerima kehadir
Dokumen tersebut merangkum tentang pengesahan, maksud, dan isi Katekismus Gereja Katolik serta Kompendium Katekismus Gereja Katolik yang bertujuan menyajikan pengajaran iman Katolik secara lengkap dan mudah dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang pengampunan dan penyelamatan manusia oleh Allah melalui Yesus Kristus. Dokumen ini juga menjelaskan arti pentingnya pengampunan bagi orang Kristen dan bagaimana memaafkan orang lain yang telah berbuat salah kepada kita. Siswa diajak untuk mempraktikkan sikap pengampunan melalui membuat karya dan doa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang perilaku hidup orang beriman. Ia menjelaskan konsep dasar iman dan beberapa hal penting tentang iman. Dokumen tersebut juga menjelaskan perilaku hidup orang beriman yang meliputi sikap rendah hati, berani melangkah, dan teguh hati. Selain itu, dokumen tersebut memberikan contoh tokoh-tokoh dalam Alkitab yang memiliki sikap beriman seperti Saulus/Paulus, perempuan yang sak
Teologi Biblika melibatkan studi tentang apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah dan karya-Nya dalam sejarah manusia. Metodologinya meliputi eksegesis teks Alkitab untuk menemukan tema-tema seperti rencana Allah, kerajaan Allah, dan sejarah keselamatan dalam membangun pemahaman progresif tentang wahyu Allah. Ada perdebatan tentang hubungan antara Perjanjian Lama dan Baru serta pendekatan yang tepat.
Yesus mengubah air menjadi anggur di pernikahan di Kana, menunjukkan kemuliaan-Nya sebagai Penyedia dan memimpin orang percaya kepada-Nya. Ini adalah tanda pertama dari mukjizat-Nya.
Dokumen ini membahas rancangan dasar materi untuk Sidang Sinode XX Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) tahun 2015. Dokumen ini menjelaskan proses penyusunan dan pembahasan materi rancangan dasar oleh jemaat-jemaat GPIB sebelum disahkan menjadi keputusan sinodal. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain penjelasan tentang ekklesiologi GPIB, perangkat teologi seperti tata ibadah,
Dokumen tersebut merupakan kurikulum katekisasi Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Jemaat Pondok Ungu Bekasi untuk tahun pelajaran 2011-2012. Kurikulum ini membahas 11 pokok bahasan yang akan diajarkan secara berkala setiap minggu, mulai dari pembinaan warga gereja, Alkitab, ajaran gereja, konteks gereja, ibadah dan doa, kapita selekta, persiapan retret, retret, evaluasi
Dokumen tersebut membahas tentang peran Allah dalam kehidupan keluarga menurut ajaran Kristen. Tuhan dicitakan sebagai pribadi yang membentuk keluarga dan memberikan contoh kasih dalam keluarga melalui Yesus Kristus. Keluarga Kristen diharapkan dapat mencerminkan kasih Tuhan secara holistik kepada anggotanya.
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusRuangguruKristen
Baptisan memiliki makna penting bagi kekristenan sebagai tanda kematian dan kebangkitan bersama Kristus serta bukti ketaatan dan kepemilikan terhadap-Nya. Melalui baptisan, seseorang menyatakan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini."
Bahan Alkitab membahas tentang tidak perlu kuatir dan putus asa karena Allah akan memenuhi kebutuhan hidup. Hidup beriman dan berpengharapan pada Allah akan memberi kedamaian meski dihadapkan pada kesulitan.
Dokumen tersebut membahas tentang sakramen perkawinan dalam Gereja Katolik. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti tujuan pernikahan, persiapan yang diperlukan, syarat-syarat pernikahan katolik, dan pelayanan sakramen pernikahan. Dokumen ini juga memberikan penjelasan mengenai konsep cinta kasih dan komitmen dalam pernikahan sesuai ajaran agama Katolik.
Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana Yesus dapat hadir di setiap aspek kehidupan kita, yang digambarkan melalui ruangan-ruangan dalam hati. Melalui ayat-ayat Alkitab, buku ini membimbing pembaca untuk melihat apa yang dikehendaki Tuhan di setiap ruangan seperti ruang belajar, makan, kerja, dan lainnya; serta merenungkan komitmen pribadi untuk membuka hati menerima kehadir
Dokumen tersebut merangkum tentang pengesahan, maksud, dan isi Katekismus Gereja Katolik serta Kompendium Katekismus Gereja Katolik yang bertujuan menyajikan pengajaran iman Katolik secara lengkap dan mudah dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang pengampunan dan penyelamatan manusia oleh Allah melalui Yesus Kristus. Dokumen ini juga menjelaskan arti pentingnya pengampunan bagi orang Kristen dan bagaimana memaafkan orang lain yang telah berbuat salah kepada kita. Siswa diajak untuk mempraktikkan sikap pengampunan melalui membuat karya dan doa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang perilaku hidup orang beriman. Ia menjelaskan konsep dasar iman dan beberapa hal penting tentang iman. Dokumen tersebut juga menjelaskan perilaku hidup orang beriman yang meliputi sikap rendah hati, berani melangkah, dan teguh hati. Selain itu, dokumen tersebut memberikan contoh tokoh-tokoh dalam Alkitab yang memiliki sikap beriman seperti Saulus/Paulus, perempuan yang sak
Teologi Biblika melibatkan studi tentang apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah dan karya-Nya dalam sejarah manusia. Metodologinya meliputi eksegesis teks Alkitab untuk menemukan tema-tema seperti rencana Allah, kerajaan Allah, dan sejarah keselamatan dalam membangun pemahaman progresif tentang wahyu Allah. Ada perdebatan tentang hubungan antara Perjanjian Lama dan Baru serta pendekatan yang tepat.
Yesus mengubah air menjadi anggur di pernikahan di Kana, menunjukkan kemuliaan-Nya sebagai Penyedia dan memimpin orang percaya kepada-Nya. Ini adalah tanda pertama dari mukjizat-Nya.
Dokumen ini membahas rancangan dasar materi untuk Sidang Sinode XX Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) tahun 2015. Dokumen ini menjelaskan proses penyusunan dan pembahasan materi rancangan dasar oleh jemaat-jemaat GPIB sebelum disahkan menjadi keputusan sinodal. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain penjelasan tentang ekklesiologi GPIB, perangkat teologi seperti tata ibadah,
Metodologi katekese yang efektif mementingkan proses daripada hasil, melibatkan peserta sebagai subyek aktif, dan membantu mereka menghayati iman dalam kehidupan nyata melalui relasi dengan Tuhan dan sesama.
Dokumen ini membahas sejarah dan prinsip-prinsip gerakan ekumenis dalam Gereja Katolik. Paus Yohanes XXIII mengumumkan akan diselenggarakan Konsili Vatikan II untuk mengajak Gereja-Gereja lain satu hati dengan Gereja Katolik. Konsili ini kemudian mengeluarkan dekrit tentang ekumenisme yang menegaskan dasar kesatuan Gereja dan menganjurkan dialog antaragama. Gerakan ekumenis bertuju
1. Makalah ini membahas tentang pengertian gereja sebagai umat Allah dan model-model gereja modern.
2. Gereja didefinisikan sebagai persekutuan umat Allah yang dipanggil keluar dari kegelapan untuk masuk ke terang.
3. Terdapat dua pengertian gereja, yaitu gereja yang kelihatan (bangunan) dan tak kelihatan (umat). Yesus sebagai kepala jemaat.
Teks ini membahas penggunaan leksionari dalam khotbah dan pemberitaan firman di GKI. Ada beberapa poin penting:
1. Leksionari melibatkan 4 bacaan Alkitab setiap minggu yang perlu ditafsirkan.
2. Khotbah dapat diambil dari salah satu bacaan atau menghubungkan beberapa bacaan.
3. Semua kitab Alkitab layak ditafsirkan dan dikhotbahkan, termasuk Mazmur.
4. Pemberita
[Ringkasan]
PKUPPG GPIB menetapkan tiga misi utama Gereja yaitu menjadi gereja yang terus diperbaharui, hadir sebagai contoh kehidupan, dan membangun keutuhan ciptaan. KUPPG jangka panjang dan pendek dijabarkan lebih lanjut ke dalam tema-tema tahunan dan bidang prioritas untuk mewujudkan misi tersebut. Tata Gereja ditetapkan untuk menata kehidupan warga gereja sesuai firman Allah dan melay
Dokumen tersebut membahas tentang katekese dan liturgi dalam perspektif penyuluh agama Katolik non-PNS. Dibahas mengenai pengertian katekese, dasar biblis katekese, subyek dan obyek katekese, bentuk-bentuk katekese, serta prinsip-prinsip katekese. Tujuannya agar penyuluh dapat menyampaikan ajaran agama Katolik secara efektif kepada umat melalui katekese
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa gereja yang berada di luar lingkungan DGI/PGI seperti Lutheran, Pentakosta, Karismatik, dan Adventis.
2. Menguraikan awal mula kemunculan, ajaran-ajaran pokok, dan perkembangan masing-masing gereja tersebut di Indonesia.
3. Memberikan informasi mengenai organisasi-organisasi gereja yang tergabung dalam masing-masing aliran.
Sebuah tulisan yang disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan peribadatan jemaat gereja GKKA INDONESIA, tetapi juga bisa dipertimbangankan oleh setiap orang Kristen, khususnya perihal dasar berpikir dari sebuah ibadah kristiani (Worship Statement)
1. Dokumen Keesaan Gereja (DKG)
Dokumen Keesaan Gereja (DKG)
- Dokumen Keesaan Gereja adalah rumusan pengakuan bersama gereja-gereja di Indonesia yang
disusun dalam wadah Oikumene FGI/PGI. Adapun tujuan penyusunan dokumen ini sebagai pedoman
dan alat dalam mewujudkan gereja Kristen yang esa di Indonesia.Dokumen Keesaan Gereja disingkat
denan DKG yang dikenal pada saat ini merupakan pembaruan dan penyempurnaan terus menerus
dari naskah-naskah sebelumnya.
Berikut ini idi dari 5 Dokumen Keesaan Gereja :
1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama (PTTB)
2. Pemahaman bersama Iman Kristen (PBIK)
3. Piagam saling mengakui dan menerima (PSMSM) di antara gereja-gereja PGI
4. Menuju kemandirian teologi daya dan dana (MKTDD)
5. Tata dasar persekutuan gereja-gereja di Indonesia (TD-PGI)
- LDKG mengalami penyempurnaan pada Sinode Raya XI pada tahun 1989 di Surabaya. Pada LDKG
diberikan tambahan sejenis pengantar umum untuk keseluruhan LDKG secara utuh dan
menempatkannya secara terpisah dari ke-5 dokumen. Pengantar umum bernama Prasetya Keesaan.
Pemahaman gereja mengenai gereja Kristen yang esa di Indonesia dalam Sidang Raya DGI I
mendorong DGI untuk melakukan studi dan penyelidikan bersama mengenai pengakuan iman, tata
gereja, katekisasi dan liturgy yang digunakan oleh gereja-gereja anggotanya. Studi dan penyelidikan
ini memuncak pada Sidang Raya DGI VI pada tahun 1967 di Ujung Pandang yang diperkenalkan
dalam konsep Tata Sinode Oikumene Gereja di Indonesia (Sinogi) dan Pemahama n Iman Bersama
pada Sidang Raya DGI VII tahun 197 1 di Pemantang Siantar, konsep Sinogi dan Pemahaman Iman
Bersama diterima sebagian karena gereja-gereja di Indonesia pada saat itu dinilai belum siap. Inilah
tahap awal perubahan, nama dan pemahaman diri. Oleh karena itu dibutuhkan usaha-usaha
mewujudkan keesaan secara konkrit pada Sidang Raya XI tahun 1980 di Tomohon. Usaha -usaha
konkrit mewujudkan keesaan semakin berkembang. Simbol-simbol ini mendorong pembicaraan
mengenai simbol-simbol keesaan yang merupakan kristalisasi dari 5 Dokumen Keesaan Gereja.
Simbol keesaan ini meliputi 4 dokumen, yaitu :
1. Piagam Prasetya Keesaan
2. Pemahaman Iman Bersama
3. Piagam Saling Mengakui dan Menerima
4. Tata Gereja Dasar
Kemudian pada Sidang Raya DGI/PGI X pada tahun 1984 di Ambon, dokumen-dokumen ini
dirumuskan kembali dan disahkan dengan nama 5 Dokumen Keesaan Gereja (LDKG). Pada sidang ini
juga wadah keesaan gerejaberganti nama DGI menjadi PGI. Pergumulan Theologis gere ja-gereja di
2. Indonesia. Karena itu dokumen ini juga merupakan hasil pergumulan theologies gereja -gereja di
Indonesia sejak berdirinya DGI pada tahun 1950.
Kekuatan LDKG ialah merupakan dokumen keesaan dengan nilai theologies-eklesiologis, historis dan
misiologis dalam Sidang Raya XIII PGI tahun 1994 di Jayapura dilakukan perbaikan namun tidak
banyak melakukan perubahan sehingga susunan 5 Dokumen Keesaan Gereja menjadi :
Ø Prasetya Keesaan
1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama
2. Pemahaman bersama Iman Kristen
3. Piagam saling mengakui dan menerima
4. Tata dasar PGI
5. Menuju kemandirian theology daya dan dana
Ø Daftar-daftar anggota PGI
1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama
Dokumen ini memuat hal-hal dasariah mengenai :
a) Pemahaman bersama gereja-gereja yentang tugas panggilan (misi) bersama
b) Konteks nyata dimana gereja ditempatkan dalam suatu realism yang berpengharapan
Dokumen ini pun dilihat sebagai dokumen misiologi dari gereja-gereja di Indonesia.
2. Tata dasar
Dokumen tata dasar isinya 13 BAByang berisi tata gereja bagio organisasi gereja. Dilihat dari isinya
ada pemahaman baru tentang gereja yang esa.keesaan tidak dibentuk karena sejatinya ia memang esa
namun belum terwujud. Maka dari itu, rumusan tujuan tidak lagi membentuk gereja Kristen yang esa
melainkan secara konkrit. Dilihat dari fungsinya ia semacam aturan main organisasi dan mirip
anggaran dasar dari organisasi pa umumnya atau tata gereja pada khusunya demikian tata gereja
merupakan alat bagi persekutuan gereja-gereja di Indonesia untuk melaksanakan kiprahnya.
3. Piagam saling mengakui dan menerima (PSMSM)
PSMSM isinya 12 BAByang berkaitan dengan keanggotaan danpenerimaan gereja-gereja dan anggota
untuk salingmengakui dan menerima berkaitan dengan pemberitaan firman, pelaksanaan sakramen
dan beberapa hal yang berkaitan dengan penggembalaan jemaat. Dilihat dari isinya PSMSM ini
menggarisbawahi bahwa keberagaman denominasi dan organisasi gerejatidak dipertentangkan satu
sama lain melainkan dilihat sebagai kwkayaan manivestasi dari gereja yang satu. Sedangkan dilihat
dari fungsinya, PSMSM berperan sebagai hubungan kreatif antara gereja-gereja amggota dimana di
dalam identitas masing-masing gereja tetap diakui akan tetapi juga ditempatkan dalam hubungan
kebersamaan dengan identitas gereja lain. Dalam hal ini ada penghormatan terhadap perbedaan dan
penerimaan keberagaman sebagai yang memperkaya persekutuan. Dengan diterima dokumen ini
menunjukkan langkah menuju perwujudan gereja Kristen yang esa semakin jelas.
4. Pemahaman bersama Iman Kristen (PBIK)
Dokumen inimembahas mengenai bagaimana setiap jemaat Kristus memahami arti sebuah iman.
Ada 7 poin yang dibahas di sini :
3. a) Allah
b) Penciptaandan pemeliharaan
c) Manusia
d) Penyelamatan
e) Mengenai kehidupan
f) Alkitab
5. Dokumen kemandirian daya dan dana, ditata sebagai berikut :
a) Dasar pemikiran yang terdiri dari :
§ Penjelasan umum tentang kemandirian
§ Kemandirian sebagai panggilan gereja
b) Permasalahan
c) Kerangka dasar untuk penyusunan program yang memuat pikiran-pikiran prinsip :
§ Kemandirian theology
§ Kemandirian daya
§ Kemandirian dana