1. Keith Davis (1985-366) mengemukakan
bahwa " Dicipline is management action to
enforce organization standards".
Berdasarkan pendapat Keiht Davis, disiplin
kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan
manajemen untuk memperteguh pedoman-
pedoman organisasi.
2. Disiplin menunjukkan besarnya rasa
tanggung jawab karyawan terhadap
tugas/pekerjaan.
Semakin baik disiplin semakin tinggi
prestasi kerja. Sebaliknya tanpa disiplin
karyawan, organisasi perusahaan sulit
mencapai hasil yang optimal.
3. Kedisiplinan adalah kesadaran & kesediaan
sesorang menaati semua peraturan
perusahaan & norma-norma sosial yang
berlaku.
Kesadaran adalah sikap seseorang yang
secara sukarela menaati semua peraturan &
sadar akan tugas dan tanggung jawab.
Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku,
dan perbuatan seseorang yang sesuai
dengan peraturan perusahaan, baik yang
tertulis maupun tidak.
4. Peraturan sangat diperlukan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi
karyawan dalam menciptakan tata tertib yang
baik di perusahaan.
Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja,
moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja
karayawan akan meningkat.
Hukuman diperlukan untuk meningkatkan
kedisiplinan & mendidik karyawan supaya
menaati semua peraturan perusahaan.
Pemberian hukuman harus adil dan tegas
terhadap terhadap semua karyawan.
5. Tujuan & Kemampuan
Tujuan harus jelas, cukup menantang serta sesuai dengan
kemampuan karyawan.
Teladan Pimpinan
Pimpinan menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik,
disiplin, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan.
Balas Jasa
Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa kurang
memuaskan.
Keadilan
Keadilan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan karyawan
Pengawasan Melekat
Atasan secara langsung mengawasi perilaku & pekerjaan
karyawan.
6. Sanksi Hukum
Sanksi hukuman berperan penting dalam
memelihara kedisiplinan karyawan.
Ketegasan
Pimpinan harus tegas dan berani bertindak
untuk menghukum karyawan yang tidak
berdisiplin.
Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis
dapat memotivasi kedisiplinan yang baik.
7. 1. Pendekatan Disiplin Modern
Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan
sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar
hukuman.
Asumsi :
1) Disiplin modern merupakan suatu cara
menghindarkan bentuk hukuman secara fisik.
2) Melindungi tuduhan yg benar untuk diterus
kan pada proses hukum yg berlaku.
3) Keputusan - 2 yg semaunya terhadap kesa-
lahan atau prasangka harus diperbaiki dg
mengadakan proses penyuluhan dg men-
dapatkan fakta nya.
4) Melakukan protes terhadap keputusan yg
berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin
8. 2. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi
Pendekatan disiplin dg cara memberikan hukuman.
Asumsi :
a) Disiplin dilakukan oleh atasan kpd bawahan,
& tidak pernah ada peninjauan kembali bila
telah diputuskan.
b) Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran,
pelaksa-naannya harus disesuaikan dg tingkat
pelanggarannya.
c) Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran
kpd pelanggar maupun kpd pegawai lainnya.
d) Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan
hukuman yg lebih keras.
e) Pemberian hukuman terhadap pegawai yg
melanggar kedua kalinya harus diberi hukuman
yg lebih berat.
9. 3. Pendekatan Disiplin Bertujuan
Pendekatan disiplin bertujuan
Disiplin kerja harus dapat diterima & di
pahami oleh semua pegawai
Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi
merupakan pembentukan perilaku
Disiplin ditujukan untuk perubahan peri-laku
yg lebih baik
Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai
bertanggung jawab terhadap perbuatan nya.
10. Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin
dg memberikan :
a) Pemberian peringatan
b) Pemberian sanksi harus segera
c) Pemberian sanksi harus konsisten
d) Pemberian sanksi harus impersonal