SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Dinamika Rotasi dan
Keseimbangan Benda Tegar
“Benda tegar dikatakan berada
dalam kesetimbangan statik jika
jumlah gaya yang bekerja pada
benda itu sama dengan nol dan
jumlah torsi terhadap sembarang
titik pada benda tegar itu sama
dengan nol.”
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar yaitu benda yang jika
dikenai gaya dan kemudian gayanya
dihilangkan bentuk dan ukurannya
tidak berubah. Tentu saja gaya yang
bekerja pada benda tersebut besarnya
dalam batas kewajaran sehingga
pengaruh gaya tersebut tidak
mengakibatkan kerusakan pada benda
yang dikenainya, dan perlu untuk
diingat bahwa benda itu sendiri
tersusun atas partikel-partikel kecil.
Partikel yaitu ukuran atau bentuk
kecil dari benda, misalkan saja
partikel itu kita gambarkan berupa
benda titik.
Partikel dikatakan setimbang jika
jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol, dan jika
ditulis dalam bentuk persamaan
akan didapat seperti di bawah.
( Hkm I Newton )
0
F 

Jika jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol maka
partikel itu kemungkinan yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus beraturan
(glb)
Persamaan di atas dapat diuraikan
menjadi tiga komponen gaya yaitu
terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu
z , dimana komponen terhadap masing-
masing sumbu yaitu :
1.Terhadap sumbu x ditulis menjadi
2.Terhadap sumbu y ditulis menjadi
3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi
0
F x 

0
F y 

0
F z 

Momen Gaya/Torsi
Pegangan pintu dibuat jauh dari
engsel untuk alasan tertentu. Pada
kasus tersebut, engsel bekerja
sebagai poros rotasi, dorongan kita
pada pintu adalah gaya yang
menyebabkan torsi. Torsi
didefinisikan:
 τ = r x F = r F sinθ
r
F
θ
r
F
θ
τ =r (F sinθ)
r
F
θ
θ
τ =(r sinθ) F
Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momen gaya
yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yang
menyebabkan putaran benda berlawanan arah dengan putaran
jarum jam disebut momen gaya negatif.
Besarnya momen gaya (Torsi) bergantung pada gaya yang
dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya.
Apabila Kita ingin membuat sebuah benda berotasi, Kita harus
memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi atau
disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor.
Konsep Torsi dalam fisika, juga disebut momen, dimulai dari
kerja Archimedes dalam lever. Contohn, gaya dari tiga newton
bekerja sepanjang dua meter dari titik tengah mengeluarkan
Torsi yang sama dengan satu newton bekerja sepanjang enam
meter dari titik tengah.
Momen Inersia
◦ Menghitung Momen Inersia:
 Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2)
Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel
berikut jika sistem diputar dengan sumbu y
sebagai poros.
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
Momen Inersia
Rotational Inertia
◦ Menghitung Momen Inersia:
 Sistem massa kontinu.
Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang tipis
bermassa M sepanjang L jika
a) Poros putaran berada di pusat batang
b) Poros putaran berada di ujung batang
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
Hukum Newton pada Dinamika
Rotasi
 Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa
 F=m at
 Karena percepatan tangesial at = α r, maka:
 F=m α r
 Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita
kalikan dengan r maka:
 F r = m r2 α
 Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap
poros, dan mr2 adalah momen inersia benda,
maka:
 τ = I α
 Yang mana merupakan hukum II Newton untuk
gerak rotasi.
KETIDAK SEIMBANGAN
 F  0
KE SETIMBANGAN
 F = 0
 Fx = 0
 Fy = 0
DIAM
Syarat seimbang
F
Terjadi pada benda apabila akibat
gaya-gaya yang bekerja padanya
benda bergerak
F
Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja
padanya benda tidak bergerak (diam)
Keseimbangan Titik
T1
T2
w
T1 sin  1
T1 cos  1
T2 cos  2
 2  1
T2 sin  2
Fx = 0
T1 cos  1 - T2 cos  2 =
0
Fy = 0
T1 sin  1 +T2 sin  2 - W =
0
T1 cos  1 = T2 cos  2
T1 sin  1 + T2 sin  2 = W
 1
 2
T1
T2
w
T1 sin 60
T1 cos 60
T2 cos 30
30
0
60
0
T2 sin 30
Fx = 0
T1 cos 60 - T2 cos 30 =
0
Fy = 0
T1 sin 60 +T2 sin 30 - W =
0
T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0
T1 = 3 T2
T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400
T1. ½ 3+T2. ½ = 400 T1 =
3T2
1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400
1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200
T1 = 3 T2  T1 = 200  3
Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali,
sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut
30
0
dan 60
0
terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya
tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s
2
)
Diketahui:
m = 40 kg ; g = 10
m/s
2
W = m.g = 400 N
 1 = 60
0
;  2 = 30
0
Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2
Jawab :
Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N
Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing-
masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar
titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar
gaya tersebut
F2= 2
N
F4
F1= 3 N
45
45
45
Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi
kesetimbangan.
Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N
1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45
Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 )
No F  Fx = F cos  Fy= F sin 
1 3 45
2 -2 45
3 -4 45
4 F 4
F3= 4 N
F1cos1
F1sin1
F2sin2
F2cos
2
F3sin3
F4cos4
F3cos3
F4sin4 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52
-2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2
-4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2
-F4 cos 4 -F4 sin 4
F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52
Fx = 0
F4cos4- 1,52
F4cos4= 1,52
Fy = 0
F4sin4+ 0,52
F4sin4= -0,52
(I)
(II)
F4cos4= 1,52
(I)
F4sin4= 0,52
(II)
F4cos4= 1,52
F4cos341,57= 1,52
F4 .0,95 = 1,52
tg4= 1/3
 4 = 341,570
 4 = 161,570
F4 = 2,233 N
Syarat Kesetimbangan
Benda
 F = 0   = 0
Jumlah momen gaya
() yang bekerja
pada benda
besarnya nol
w
w1
w2
N1 N2
+ + - - = 0
Jumlah gaya-gaya
(F) yang bekerja
pada benda
besarnya nol
F

F
d
F
Momen positif (+)
Arah putar searah
jarum jam
Momen negatif (-)
Arah putar berlawanan
arah jarum jam
 = F.d  = F.d  = F.d.sin 
F.sin 
Sumbu putar
d
d
F
F
d
Momen Kopel (M)
Terjadi jika pada benda
bekerja gaya sama besar
berlawanan arah. Benda
bergerak rotasi (berputar)
M = F.d
MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda
-Besarnya momen gaya bergantung
dari gaya (F) dan lengan gaya (d)
yang saling tegak lurus

More Related Content

What's hot

Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalPembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalSulistiyo Wibowo
 
Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016rozi arrozi
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)GGM Spektafest
 
Power Point Fisika Fluida
Power Point Fisika FluidaPower Point Fisika Fluida
Power Point Fisika FluidaHusain Anker
 
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
3. a. ppt hyperlink   elastisitas dan hukum hooke3. a. ppt hyperlink   elastisitas dan hukum hooke
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hookeIlham Mubarak
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonissyifa tunnisa
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
ppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptxppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptxSriIndayani4
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton1000 guru
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XPutri Alfisyahrini
 
FISIKA DASAR_05 energi
FISIKA DASAR_05 energiFISIKA DASAR_05 energi
FISIKA DASAR_05 energiEko Efendi
 
Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelHettyk Sari
 

What's hot (20)

Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalPembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
 
Usaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan DayaUsaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan Daya
 
Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)
 
Power Point Fisika Fluida
Power Point Fisika FluidaPower Point Fisika Fluida
Power Point Fisika Fluida
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
3. a. ppt hyperlink   elastisitas dan hukum hooke3. a. ppt hyperlink   elastisitas dan hukum hooke
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonis
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
Ppt hukum pascal
Ppt hukum pascalPpt hukum pascal
Ppt hukum pascal
 
ppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptxppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptx
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
 
FISIKA DASAR_05 energi
FISIKA DASAR_05 energiFISIKA DASAR_05 energi
FISIKA DASAR_05 energi
 
Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopel
 

Similar to DINAMIKA ROTASI

Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsitriya3
 
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptxoylyn
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL-
 
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by SakriPENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakrirezarahadiaan1
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarBayulibels
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasirizki arya
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaayikputri1
 
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxKesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxLambokHutahaean1
 
HUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptHUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptsertina1
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaauliarika
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika editrahmadfath
 
Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12materipptgc
 

Similar to DINAMIKA ROTASI (20)

Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
 
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by SakriPENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
 
Dinamika rotasi
Dinamika rotasiDinamika rotasi
Dinamika rotasi
 
P3. dinamika
P3. dinamikaP3. dinamika
P3. dinamika
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxKesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
 
HUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptHUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.ppt
 
Hukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- DinamikaHukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- Dinamika
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
 
FISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab KesetimbanganFISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab Kesetimbangan
 
HUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptxHUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptx
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
 
Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12
 
Mekanika3
Mekanika3Mekanika3
Mekanika3
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

DINAMIKA ROTASI

  • 2. “Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhadap sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol.” KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
  • 3. Benda tegar yaitu benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gayanya dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah. Tentu saja gaya yang bekerja pada benda tersebut besarnya dalam batas kewajaran sehingga pengaruh gaya tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada benda yang dikenainya, dan perlu untuk diingat bahwa benda itu sendiri tersusun atas partikel-partikel kecil.
  • 4. Partikel yaitu ukuran atau bentuk kecil dari benda, misalkan saja partikel itu kita gambarkan berupa benda titik. Partikel dikatakan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol, dan jika ditulis dalam bentuk persamaan akan didapat seperti di bawah. ( Hkm I Newton ) 0 F  
  • 5. Jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol maka partikel itu kemungkinan yaitu : 1. Benda dalam keadaan diam. 2. Benda bergerak lurus beraturan (glb)
  • 6. Persamaan di atas dapat diuraikan menjadi tiga komponen gaya yaitu terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z , dimana komponen terhadap masing- masing sumbu yaitu : 1.Terhadap sumbu x ditulis menjadi 2.Terhadap sumbu y ditulis menjadi 3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi 0 F x   0 F y   0 F z  
  • 7. Momen Gaya/Torsi Pegangan pintu dibuat jauh dari engsel untuk alasan tertentu. Pada kasus tersebut, engsel bekerja sebagai poros rotasi, dorongan kita pada pintu adalah gaya yang menyebabkan torsi. Torsi didefinisikan:  τ = r x F = r F sinθ r F θ r F θ τ =r (F sinθ) r F θ θ τ =(r sinθ) F
  • 8. Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yang menyebabkan putaran benda berlawanan arah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif. Besarnya momen gaya (Torsi) bergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Apabila Kita ingin membuat sebuah benda berotasi, Kita harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi atau disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Konsep Torsi dalam fisika, juga disebut momen, dimulai dari kerja Archimedes dalam lever. Contohn, gaya dari tiga newton bekerja sepanjang dua meter dari titik tengah mengeluarkan Torsi yang sama dengan satu newton bekerja sepanjang enam meter dari titik tengah.
  • 9. Momen Inersia ◦ Menghitung Momen Inersia:  Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2) Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel berikut jika sistem diputar dengan sumbu y sebagai poros. I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
  • 10. Momen Inersia Rotational Inertia ◦ Menghitung Momen Inersia:  Sistem massa kontinu. Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang tipis bermassa M sepanjang L jika a) Poros putaran berada di pusat batang b) Poros putaran berada di ujung batang I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
  • 11. Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
  • 12. Hukum Newton pada Dinamika Rotasi  Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa  F=m at  Karena percepatan tangesial at = α r, maka:  F=m α r  Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita kalikan dengan r maka:  F r = m r2 α  Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap poros, dan mr2 adalah momen inersia benda, maka:  τ = I α  Yang mana merupakan hukum II Newton untuk gerak rotasi.
  • 13. KETIDAK SEIMBANGAN  F  0 KE SETIMBANGAN  F = 0  Fx = 0  Fy = 0 DIAM Syarat seimbang F Terjadi pada benda apabila akibat gaya-gaya yang bekerja padanya benda bergerak F Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja padanya benda tidak bergerak (diam)
  • 14. Keseimbangan Titik T1 T2 w T1 sin  1 T1 cos  1 T2 cos  2  2  1 T2 sin  2 Fx = 0 T1 cos  1 - T2 cos  2 = 0 Fy = 0 T1 sin  1 +T2 sin  2 - W = 0 T1 cos  1 = T2 cos  2 T1 sin  1 + T2 sin  2 = W  1  2
  • 15. T1 T2 w T1 sin 60 T1 cos 60 T2 cos 30 30 0 60 0 T2 sin 30 Fx = 0 T1 cos 60 - T2 cos 30 = 0 Fy = 0 T1 sin 60 +T2 sin 30 - W = 0 T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0 T1 = 3 T2 T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400 T1. ½ 3+T2. ½ = 400 T1 = 3T2 1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400 1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200 T1 = 3 T2  T1 = 200  3 Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali, sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut 30 0 dan 60 0 terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s 2 ) Diketahui: m = 40 kg ; g = 10 m/s 2 W = m.g = 400 N  1 = 60 0 ;  2 = 30 0 Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2 Jawab : Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N
  • 16. Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing- masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar gaya tersebut F2= 2 N F4 F1= 3 N 45 45 45 Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi kesetimbangan. Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N 1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45 Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 ) No F  Fx = F cos  Fy= F sin  1 3 45 2 -2 45 3 -4 45 4 F 4 F3= 4 N F1cos1 F1sin1 F2sin2 F2cos 2 F3sin3 F4cos4 F3cos3 F4sin4 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52 -2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2 -4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2 -F4 cos 4 -F4 sin 4 F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52 Fx = 0 F4cos4- 1,52 F4cos4= 1,52 Fy = 0 F4sin4+ 0,52 F4sin4= -0,52 (I) (II) F4cos4= 1,52 (I) F4sin4= 0,52 (II) F4cos4= 1,52 F4cos341,57= 1,52 F4 .0,95 = 1,52 tg4= 1/3  4 = 341,570  4 = 161,570 F4 = 2,233 N
  • 17. Syarat Kesetimbangan Benda  F = 0   = 0 Jumlah momen gaya () yang bekerja pada benda besarnya nol w w1 w2 N1 N2 + + - - = 0 Jumlah gaya-gaya (F) yang bekerja pada benda besarnya nol
  • 18. F  F d F Momen positif (+) Arah putar searah jarum jam Momen negatif (-) Arah putar berlawanan arah jarum jam  = F.d  = F.d  = F.d.sin  F.sin  Sumbu putar d d F F d Momen Kopel (M) Terjadi jika pada benda bekerja gaya sama besar berlawanan arah. Benda bergerak rotasi (berputar) M = F.d MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda -Besarnya momen gaya bergantung dari gaya (F) dan lengan gaya (d) yang saling tegak lurus