Teks tersebut membincangkan dua teori kemoralan, iaitu teori kemoralan sosial dan teori keperibadian mulia. Teori kemoralan sosial menekankan patuhi peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat manakala teori keperibadian mulia menitikberatkan pembentukan sifat-sifat mulia seseorang melalui amalan. Kedua-dua teori mempunyai kelemahan dan kekuatan dalam menjelaskan aspek ke
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)miemasjuri
Dokumen tersebut membahas teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan peringkat-peringkat perkembangan kognitif anak, termasuk skema, asimilasi, akomodasi, dan adaptasi. Ia juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan kognitif anak pada periode sensorimotor, pra-operasi, operasi konkrit, dan operasi formal.
Teks tersebut membincangkan dua teori kemoralan, iaitu teori kemoralan sosial dan teori keperibadian mulia. Teori kemoralan sosial menekankan patuhi peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat manakala teori keperibadian mulia menitikberatkan pembentukan sifat-sifat mulia seseorang melalui amalan. Kedua-dua teori mempunyai kelemahan dan kekuatan dalam menjelaskan aspek ke
Teori jean piaget(perkembangan kanak-kanak)miemasjuri
Dokumen tersebut membahas teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan peringkat-peringkat perkembangan kognitif anak, termasuk skema, asimilasi, akomodasi, dan adaptasi. Ia juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan kognitif anak pada periode sensorimotor, pra-operasi, operasi konkrit, dan operasi formal.
Dokumen tersebut membincangkan proses pembelajaran menurut teori Gagne dan aspek-aspek penting yang perlu diberi perhatian oleh guru dan pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ia menyenaraikan 8 peringkat prinsip pembelajaran Gagne serta menekankan pentingnya motivasi, perhatian, ingatan, penggunaan semula pengetahuan dan penilaian dalam pembelajaran.
Guru memainkan peranan penting sebagai agen sosial untuk menerapkan norma dan nilai masyarakat yang baik kepada murid, memberi teladan yang baik, mengawal hubungan sosial murid, menyebarkan ilmu kemasyarakatan, dan membentuk keperibadian murid.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kaunseling berkembang secara beransur-ansur sejak abad ke-18 melalui pergerakan pembaharuan sosial dan pendidikan serta pengenalan teori-teori psikologi. Perkembangan profesi kaunseling dipengaruhi oleh peristiwa sejarah dunia seperti Perang Dunia dan Revolusi Industri. Pada abad ke-20, kaunseling menjadi bidang profesional tersendiri dengan pen
Strategi kolaboratif dan Strategi Koperatif raulhayes97
Koperatif - ada matlamat, murid berbeza tahap dlm kognitif
kolaboratif- murid semua sudah faham tentang perkara yang dibincangkan oleh itu mereka berfungsi hanya untuk menyumbang idea-idea masing-masing
Dokumen tersebut membahas tentang kelas sosial dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, termasuk pencapaian akademik murid. Guru memainkan peran
penting dalam menangani dampak kelas sosial dengan memberikan perlakuan yang
adil kepada semua murid, memfasilitasi interaksi antar murid, serta menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas mengenai teori ekologi Bronfenbrenner yang menjelaskan perkembangan manusia melalui lima sistem lingkungan mulai dari interaksi langsung hingga pengaruh budaya. Teori ini menekankan pentingnya interaksi antara individu dengan lingkungannya dalam memengaruhi proses perkembangan."
Psikologi perkembangan dan pembelajaranNOR HIDAYAH
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang definisi psikologi, perkembangan psikologi, psikologi pendidikan, aliran-aliran dalam psikologi dan sumbangannya kepada perkembangan psikologi pendidikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas konsep personaliti menurut teori Carl Jung dan klasifikasi delapan jenis personaliti individu. Jung membedakan antara personaliti introvert dan ekstrovert, serta dua fungsi untuk menerima maklumat (sensasi dan intuisi) dan membuat keputusan (pemikiran dan perasaan). Kombinasi ini menghasilkan delapan jenis personaliti. Teori Jung masih dipakai dalam pendidikan dan pengurusan untuk memahami dan membentuk personaliti murid/kary
Dokumen tersebut membincangkan proses pembelajaran menurut teori Gagne dan aspek-aspek penting yang perlu diberi perhatian oleh guru dan pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ia menyenaraikan 8 peringkat prinsip pembelajaran Gagne serta menekankan pentingnya motivasi, perhatian, ingatan, penggunaan semula pengetahuan dan penilaian dalam pembelajaran.
Guru memainkan peranan penting sebagai agen sosial untuk menerapkan norma dan nilai masyarakat yang baik kepada murid, memberi teladan yang baik, mengawal hubungan sosial murid, menyebarkan ilmu kemasyarakatan, dan membentuk keperibadian murid.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kaunseling berkembang secara beransur-ansur sejak abad ke-18 melalui pergerakan pembaharuan sosial dan pendidikan serta pengenalan teori-teori psikologi. Perkembangan profesi kaunseling dipengaruhi oleh peristiwa sejarah dunia seperti Perang Dunia dan Revolusi Industri. Pada abad ke-20, kaunseling menjadi bidang profesional tersendiri dengan pen
Strategi kolaboratif dan Strategi Koperatif raulhayes97
Koperatif - ada matlamat, murid berbeza tahap dlm kognitif
kolaboratif- murid semua sudah faham tentang perkara yang dibincangkan oleh itu mereka berfungsi hanya untuk menyumbang idea-idea masing-masing
Dokumen tersebut membahas tentang kelas sosial dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, termasuk pencapaian akademik murid. Guru memainkan peran
penting dalam menangani dampak kelas sosial dengan memberikan perlakuan yang
adil kepada semua murid, memfasilitasi interaksi antar murid, serta menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas mengenai teori ekologi Bronfenbrenner yang menjelaskan perkembangan manusia melalui lima sistem lingkungan mulai dari interaksi langsung hingga pengaruh budaya. Teori ini menekankan pentingnya interaksi antara individu dengan lingkungannya dalam memengaruhi proses perkembangan."
Psikologi perkembangan dan pembelajaranNOR HIDAYAH
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang definisi psikologi, perkembangan psikologi, psikologi pendidikan, aliran-aliran dalam psikologi dan sumbangannya kepada perkembangan psikologi pendidikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas konsep personaliti menurut teori Carl Jung dan klasifikasi delapan jenis personaliti individu. Jung membedakan antara personaliti introvert dan ekstrovert, serta dua fungsi untuk menerima maklumat (sensasi dan intuisi) dan membuat keputusan (pemikiran dan perasaan). Kombinasi ini menghasilkan delapan jenis personaliti. Teori Jung masih dipakai dalam pendidikan dan pengurusan untuk memahami dan membentuk personaliti murid/kary
Terapi realiti merupakan terapi yang berdasarkan pada teori pilihan yang menjelaskan bagaimana manusia berfungsi dan memilih tingkah laku. Terapi ini membantu individu mengambil kawalan yang lebih efektif atas kehidupan mereka dengan fokus pada apa yang mereka inginkan dan kekuatan mereka. William Glasser adalah tokoh utama di belakang pengembangan terapi realiti ini.
Dokumen tersebut membahas tentang moralitas dan penalaran moral. Secara ringkas, moralitas adalah fenomena kemanusiaan yang universal yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Penalaran moral berfokus pada alasan tindakan daripada arti tindakan itu sendiri untuk menilai apakah tindakan tersebut baik atau buruk. Agama, moral, hukum, adat dan tata krama muncul bersama-sama dalam masyarakat.
Pendidikan moral membantu individu membuat keputusan berdasarkan pertimbangan moral yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan diri dan orang lain. Ia melibatkan domain moral, prinsip-prinsip moral, dan teori-teori etika untuk membuat pertimbangan. Perkembangan pemikiran, perasaan dan tingkah laku moral individu membantu mereka membuat keputusan yang progresif dan berakhlak. Pendidikan moral memberi panduan kepada individu untuk membuat
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1 Solikul Huda
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen seperti faktor budaya, sosial, dan pribadi; (2) Juga dibahas proses psikologis yang mempengaruhi respon konsumen terhadap pemasaran, seperti teori Freud, Maslow, dan Herzberg; (3) Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen menggunakan model lima tahap yait
Dokumen tersebut membahasikan teori-teori kaunseling yang berpengaruh dalam bidang kaunseling. Beberapa teori yang dijelaskan adalah teori psikoanalisis Sigmund Freud, psikologi individu Alfred Adler, teori pemusatan klien Carl Rogers, rational emotive behaviour therapy Albert Ellis, dan teori kerjaya Holland. Ringkasnya, dokumen tersebut menjelaskan asas-asas teori kaunseling utama beserta aplikasinya dalam proses kaunseling.
Dokumen tersebut membahas konsep asas dalam pendidikan moral yang meliputi domain moral, pertimbangan moral, teori etika dan prinsip moral. Ia juga menjelaskan empat perspektif perkembangan moral yaitu kognitif, psikoanalisis, pembelajaran sosial, dan integratif serta menekankan pentingnya memasukkan pemikiran, perasaan, dan tindakan moral dalam pendidikan moral.
1. Artikel ini membahas konsep moral dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Konsep moral terdiri dari konten, bentuk, dan dimensi moral. Konten moral meliputi peraturan dan kepribadian mulia. Bentuk moral terkait prinsip-prinsip moral. Dimensi moral terdiri dari pemikiran, perasaan, dan perilaku.
2. Faktor yang mempengaruhi pembentukan moral antara lain teknologi, pengaruh luar, komunikasi, teladan
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan nilai, moral, dan sikap pada remaja. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ketiga konsep tersebut beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas mengenai tahapan perkembangan moral menurut teori Kohlberg yang terdiri dari tingkat prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. Kebolehan seseorang individu berfikir
secara logik terhadap sesuatu isu.
Proses kematangan dalam membuat
keputusan atau pertimbangan terhadap
sesuatu situasi tanpa dipengaruhi oleh
emosi dan persekitaran.
4. • Penaakulan moral bermaksud proses
seseorang individu mencapai keputusan
tentang apa yang patut dilakukan dalam
sesuatu dilema moral (Rest 1976).
• Gibbs, Basinger dan Fuller (1992), mereka
mendefinisikan penaakulan moral sebagai
sebab-sebab atau justifikasi yang
dipegang oleh individu untuk
menghasilkan sesuatu keputusan moral
5. • Mengikut sukatan pelajaran Pendidikan Moral
(Pusat Perkembangan Kurikulum 1988 ),
penaakulan moral merupakan hasil yang penting
dalam pengajaran Pendidikan Moral
• Kohlberg (1975) mengatakan bahawa
penaakulan moral bukan sahaja merupakan
salah satu faktor yang menggerakkan tingkah
laku moral tetapi penaakulan moral juga adalah
faktor paling penting yang pernah dikaji dan
terbukti dapat menggerakkan tingkah laku
moral.
6. Umumnya..
Penaakulan Moral (Moral Reasoning)
.Setiap insan moral berupaya membuat
penaakulan moral, iaitu suatu proses di
mana seseorang individu
memperkembangkan kebolehan
membuat pertimbangan dan/atau
keputusan moral yang matang dan
tersendiri tanpa dipengaruhi oleh
perasaannya dan pandangan orang lain
dalam suatu situasi moral.
8. • Menurut ahli psikologi seperti Piaget
(1968) dan Kohlberg, proses penaakulan
moral melibatkan perkembangan moral
secara berperingkat, dari peringkat
seorang mematuhi peraturan moral
supaya tidak dikenakan hukuman oleh
pihak berkuasa sehingga ke peringkat dia,
sebagai orang yang berautonomi (bebas),
akan menepati peraturan moral selaras
dengan prinsip-prinsip moral yang sejagat
9. • kajian luar negeri melaporkan bahawa
perbincangan dilema moral memang
boleh meningkatkan peringkat
penaakulan moral (Gage & Berliner
1988).
• Kajian tempatan oleh Ruslin (1996) dan
Jeevajothi (1997) juga mendapati
pendekatan tersebut memang berkesan
untuk meningkatkan penaakulan moral
pelajar di sekolah menengah tempatan
10. • Perlu mempunyai kebolehan
Memahami sesuatu isu moral.
Kenal pasti alternatif yang ada dan
kesannya.
Memberi pertimbangan yang adil
terhadap setiap pilihan alternatif.
Memikirkan konsep nilai sejagat dan
rasionalnya.
11. Contoh situasi:
1) Hakim menjatuhkan hukuman
gantung sampai mati terhadap
sepasang suami isteri yang terlibat
dalam pengedaran dadah walaupun
pasangan tersebut mempunyai tiga
anak kecil yang masih memerlukan
perhatian.
13. • Emosi Moral memberi perangsangan
kepada seorang untuk bertindak
secara bermoral dengan yakin
• Merupakan sesuatu yang tidak dapat
diketepikan dalam suatu keputusan dan
tindakan moral kerana manusia
mempunyai perasaan.
14. Menunjukkan kehalusan perasaan individu seperti
simpati, empati, murah
hati, motivasi dsbnya.
Melibatkan kepentingan harga diri, kepentingan
kepedulian, kawalan
diri, menyayangi & disayangi.
Menjadikan seseorang bertindak secara positif.
15. • Bukan semua perasaan boleh dikatakan
sebagai emosi moral, emosi moral hanya
merujuk kepada perasaan yang "betul"
yang melibatkan kerasionalan dalam
sesuatu situasi yang dihadapi.
16. Untuk menyuburkan emosi
moral,seseorang perlu:
• Memahami perasaan orang lain serta diri
sendiri dalam sesuatu situasi moral.
• Berupaya menyatakan dengan jelas
perasaan-perasaan yang timbul dalam
situasi itu.
• Membuat keputusan berdasarkan
perasaan yang betul bukan perasaan
yang tidak munasabah dalam situasi itu.
17. • Emosi moral dapat merapatkan
jurang perbezaan di antara
keputusan dan tingkah laku.
19. • Tingkah Laku Moral ialah segala yang
dilakukan oleh individu berkaitan
dengan peraturan moral.
• Tingkah laku moral tidak terhad kepada
mematuhi sesuatu peraturan semata-
mata kerana ia satu peraturan, tetapi
haruslah berdasarkan pemahaman
sebab yang baik dan munasabah.
20. • Tindakan & keputusan yang ditunjukkan
dengan penuh rasa tanggungjawab
berdasarkan penaakulan & emosi moral.
• Merupakan dimensi yang menterjemahkan
penaakulan & emosi moral.
21. • Orang yang mempunyai penaakulan
moral tetapi tanpa tingkah laku akan
menjadi orang yang "cakap tak bikin".
• Begitu juga orang yang mempunyai
emosi tanpa tingkah laku hanya
mementingkan keselesaan diri sendiri
sahaja.