Dokumen tersebut membahas tentang analisis pemecahan dilema etik, khususnya dalam kasus pasien gagal ginjal terminal yang menuntut hak untuk mendapatkan transplantasi ginjal. Dilema etik sering muncul dalam situasi pengambilan keputusan medis, terutama ketika ada konflik antara prinsip-prinsip etis seperti otonomi dan kebaikan pasien. Langkah-langkah yang disarankan untuk menyelesaikan dilema etik meliputi pen
Dokumen tersebut membahas tentang panduan klinis perawatan luka bersih yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan format penilaian. Materi pelajaran meliputi pengertian, tujuan, indikasi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur perawatan luka bersih. Format penilaian digunakan untuk menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan prosedur tersebut.
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab dan peran bidan dalam pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer hingga tersier. Bidan berperan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam memberikan pelayanan kebidanan yang mencakup ibu, anak dan keluarga berencana."
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan kongenital pada sistem muskuloskeletal seperti osteokondrodisplasia, osteopetrosis, osteogenesis imperfekta, artrogiposis multipel kongenital, sindroma prune-belly, sindroma Marfan, dan distrofi otot Duchenne & Becker. Kelainan-kelainan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan serta memiliki ciri klinis dan penatalaksanaan yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan klinis perawatan luka bersih yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan format penilaian. Materi pelajaran meliputi pengertian, tujuan, indikasi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur perawatan luka bersih. Format penilaian digunakan untuk menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan prosedur tersebut.
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab dan peran bidan dalam pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer hingga tersier. Bidan berperan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam memberikan pelayanan kebidanan yang mencakup ibu, anak dan keluarga berencana."
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan kongenital pada sistem muskuloskeletal seperti osteokondrodisplasia, osteopetrosis, osteogenesis imperfekta, artrogiposis multipel kongenital, sindroma prune-belly, sindroma Marfan, dan distrofi otot Duchenne & Becker. Kelainan-kelainan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan serta memiliki ciri klinis dan penatalaksanaan yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pemeriksaan diagnostik untuk mengevaluasi kondisi muskuloskeletal seperti foto rontgen, CT scan, MRI, angiografi, venogram, mielografi, artrografi, artroskopi, biopsi, dan pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap dan kimia darah untuk mengidentifikasi penyakit tulang dan otot.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan spina bifida. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep medik dan diagnosa spina bifida serta penatalaksanaannya, konsep asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan perencanaan tindakan keperawatan.
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien labiopalatoskisis. Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan pada struktur mulut dimana terjadi celah pada bibir dan langit-langit. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, dan anatomi fisiologi mulut yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi bar
Masalah utama dokumen ini adalah harga diri rendah. Harga diri rendah terjadi ketika seseorang menolak dirinya sendiri dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya. Faktor-faktor seperti penolakan orang tua, kegagalan berulang, dan kehilangan kasih sayang dapat memengaruhi harga diri seseorang. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi meliputi resiko isolasi sosial dan gangguan konsep diri berupa harga di
Buku ini merangkum panduan pelaksanaan imunisasi untuk mahasiswa kebidanan. Buku ini mencakup penjelasan tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit menular, jadwal dan jenis vaksinasi yang diberikan, serta peran bidan dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia. Harapannya, buku ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kebidanan dalam pelaksanaan imunisasi.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Dokumen tersebut memberikan daftar istilah-istilah anatomi yang digunakan untuk menjelaskan posisi, arah, dan gerakan tubuh manusia. Terdapat istilah untuk menjelaskan posisi anterior, posterior, superior, inferior, internal, eksternal, distal, proksimal, lateral, medial, dan lainnya. Juga terdapat istilah untuk menjelaskan gerakan seperti fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi, inversi, e
Evaluasi tindakan keperawatan keluarga dilakukan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dapat berupa formatif maupun sumatif dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, redemonstrasi, atau studi dokumentasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah perlu modifikasi atau terminasi tindakan keperawatan.
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang bina suasana dalam promosi kesehatan pada berbagai tingkatan. Ada 3 pendekatan bina suasana yaitu individu, kelompok, dan masyarakat umum. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sosial yang mendukung perubahan perilaku kesehatan. Bina suasana penting untuk membangun partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatanpjj_kemenkes
Modul ini membahas strategi penerapan promosi kesehatan pada berbagai tingkatan, mulai dari individu, kelompok, hingga masyarakat besar. Termasuk didalamnya adalah advokasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta monitoring dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program promosi kesehatan.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pemeriksaan diagnostik untuk mengevaluasi kondisi muskuloskeletal seperti foto rontgen, CT scan, MRI, angiografi, venogram, mielografi, artrografi, artroskopi, biopsi, dan pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap dan kimia darah untuk mengidentifikasi penyakit tulang dan otot.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan spina bifida. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep medik dan diagnosa spina bifida serta penatalaksanaannya, konsep asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan perencanaan tindakan keperawatan.
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien labiopalatoskisis. Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan pada struktur mulut dimana terjadi celah pada bibir dan langit-langit. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, dan anatomi fisiologi mulut yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi bar
Masalah utama dokumen ini adalah harga diri rendah. Harga diri rendah terjadi ketika seseorang menolak dirinya sendiri dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya. Faktor-faktor seperti penolakan orang tua, kegagalan berulang, dan kehilangan kasih sayang dapat memengaruhi harga diri seseorang. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi meliputi resiko isolasi sosial dan gangguan konsep diri berupa harga di
Buku ini merangkum panduan pelaksanaan imunisasi untuk mahasiswa kebidanan. Buku ini mencakup penjelasan tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit menular, jadwal dan jenis vaksinasi yang diberikan, serta peran bidan dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia. Harapannya, buku ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kebidanan dalam pelaksanaan imunisasi.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Dokumen tersebut memberikan daftar istilah-istilah anatomi yang digunakan untuk menjelaskan posisi, arah, dan gerakan tubuh manusia. Terdapat istilah untuk menjelaskan posisi anterior, posterior, superior, inferior, internal, eksternal, distal, proksimal, lateral, medial, dan lainnya. Juga terdapat istilah untuk menjelaskan gerakan seperti fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi, inversi, e
Evaluasi tindakan keperawatan keluarga dilakukan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dapat berupa formatif maupun sumatif dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, redemonstrasi, atau studi dokumentasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah perlu modifikasi atau terminasi tindakan keperawatan.
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang bina suasana dalam promosi kesehatan pada berbagai tingkatan. Ada 3 pendekatan bina suasana yaitu individu, kelompok, dan masyarakat umum. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sosial yang mendukung perubahan perilaku kesehatan. Bina suasana penting untuk membangun partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatanpjj_kemenkes
Modul ini membahas strategi penerapan promosi kesehatan pada berbagai tingkatan, mulai dari individu, kelompok, hingga masyarakat besar. Termasuk didalamnya adalah advokasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta monitoring dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program promosi kesehatan.
El proceso de inclusión educativa es un asunto complejo y difícil de toma de decisiones respecto a lo que se conoce como «el dilema de las diferencias en la educación escolar».
Uraian materi memberikan panduan lengkap tentang perencanaan program promosi kesehatan khususnya pendidikan kesehatan, mulai dari pengertian perencanaan, tahapan membuat perencanaan meliputi menentukan sasaran, tujuan pembelajaran, isi materi, strategi pembelajaran dan evaluasi. Perencanaan ini berupa Satuan Acara Penyuluhan yang harus memenuhi unsur tujuan, materi, kegiatan dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan program promosi kesehatan, meliputi definisi, hakekat, dan tahapan pembuatan perencanaan SAP (satuan acara pendidikan). Tahapan tersebut adalah menentukan sasaran, menyusun jadwal, menentukan prioritas topik, menetapkan tujuan pembelajaran, menentukan isi materi, memilih strategi dan media pembelajaran, merancang pelaksanaan kegiatan, serta menyusun rencana evaluasi.
Modul ini membahas strategi penerapan promosi kesehatan pada berbagai tingkatan, mulai dari individu hingga masyarakat besar. Topik utama meliputi advokasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan monitoring serta evaluasi program promosi kesehatan. Tujuannya adalah agar pembaca memahami cara merealisasikan rencana promosi kesehatan secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kembar siam Mary dan Jodie dilahirkan dengan kondisi yang sangat berat dimana tulang pinggul dan bagian tubuh bagian bawah mereka menempel. Mary tidak dapat bernafas sendiri dan otaknya tidak berkembang dengan baik, sementara Jodie memiliki peluang untuk hidup walaupun dalam keadaan cacat. Pihak medis ingin memisahkan mereka melalui operasi agar dapat menyelamatkan Jodie, namun orang tua menolak
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs VacanciesJawatan Kosong
Kolej Tuanku Ja’afar Jobs Vacancies / Jawatan Kosong 2016
Kolej Tuanku Ja’afar is an independent, co-educational school for students aged 3 — 18. Our Primary day school follows the British National Curriculum and the International Primary Curriculum . The positions are for an August 2016 start and we seek teachers who are experienced in teaching the following subjects up to A level.
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang BaikJabfungkes
Perencanaan advokasi kesehatan yang baik harus mengarah pada pemecahan masalah kesehatan masyarakat, sesuai dengan tugas dan sumber daya yang ada, serta melibatkan berbagai pihak terkait. Perencanaan perlu fleksibel untuk mengakomodasi perubahan situasi, dan analisis situasi merupakan dasar penting dalam menyusun rencana kegiatan advokasi kesehatan.
Makalah ini membahas tentang etika dan dilema etik dalam keperawatan. Ia menjelaskan pengertian etika sebagai prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam hubungan manusia. Ada dua teori etika yaitu utilitarian yang menilai tindakan berdasarkan akibatnya, dan deontologi yang menilai berdasarkan aturan dan prinsip. Dilema etik adalah masalah sulit tanpa solusi yang memuaskan, di mana keputusan harus di
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan masalah-masalah etik yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian etika dan masalah etik seperti pengendalian kesuburan, aborsi, teknologi reproduksi, serta langkah-langkah penyelesaian masalah etik seperti identifikasi masalah, sintesis, analisis, dan komprehensi. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan. Mencakup pengertian etika, jenis-jenis etika seperti bioetika dan etika klinik, teori-teori etika seperti utilitarian dan deontologi, prinsip-prinsip etika seperti otonomi dan kejujuran, serta kode etik keperawatan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang dilema etik yang sering dihadapi perawat dalam pelayanan kesehatan, seperti konflik antara otonomi pasien dan tanggung jawab perawat, serta pengambilan keputusan bersama antara tim medis dan pasien untuk menentukan tindakan terbaik berdasarkan prinsip-prinsip etika.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dalam keperawatan khususnya terkait dengan dua topik yaitu eutanasia dan aborsi. Dibahas mengenai prinsip-prinsip etika yang relevan seperti autonomi, beneficence, justice, dan veracity serta kerangka proses pemecahan masalah etika.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi terkait dilema etik dalam keperawatan dan prinsip-prinsip etik yang terkait.
(2) Dilema etik dalam keperawatan meliputi konflik antara otonomi pasien dengan pencegahan kesalahan, kejujuran lawan kebohongan, dan pengobatan konvensional lawan alternatif.
(3) Kerangka pemecahan dilema etik menurut Kozier &
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...ZulfiaIbrahim1
DOKUMEN INI MEMBAHAS TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA YANG MENJELASKAN JENIS PENYAKIT PAK DAN PAHK MENURUT PERPRES NO.7 TAHUN 2019 YAITU: pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan;
(kimia, fisika, biologi dan penyakit infeksi atau parasit), berdasarkan sistem target organ; (penyakit saluran pernapasan,
penyakit kulit, gangguan otot dan kerangka, gangguan mental
dan prilaku) kanker akibat kerja; dan spesifik lainny
1. ANALISA PEMECAHAN DILEMA
ETIK
MUHIDIN
A. Latar belakang
Nilai-nilai, keyakinan dan filosofi individu memainkan peranan penting
pada pengambilan keputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin perawat.
Peran perawat ditantang ketika harus berhadapan dengan masalah dilema etik,
untuk memutuskan mana yang benar dan salah; apa yang dilakukannya jika
tak ada jawaban benar atau salah; dan apa yang dilakukan jika semua solusi
tampak salah.
Dilema etik dapat bersifat personal ataupun profesional. Dilema sulit
dipecahkan bila memerlukan pemilihan keputusan tepat diantara dua atau
lebih prinsip etis. Penetapan keputusan terhadap satu pilihan, dan harus
membuang yang lain menjadi sulit karena keduanya sama-sama memiliki
kebaikan dan keburukan apalagi jika tak satupun keputusan memenuhi semua
kriteria. Berhadapan dengan dilema etis bertambah pelik dengan adanya
dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
pengambilan keputusan rasional.
Pada pasien dengan kasus-kasus terminal sering ditemui dilema etik, misalnya
kematian batang otak, penyakit terminal misalnya gagal ginjal. Pada tulisan ini
akan dibahas mengenai dilema etik pada kasus pasien dengan gagal ginjal
terimnal yang menuntut haknya untuk dilakukan transplantasi ginjal.
B. Prinsip moral dalam menyelesaiakan masalah etik
Prinsip-prinsip moral yang harus diterapkan oleh perawat dalam pendekatan
penyelesaian masalah / dilema etis adalah :
a. Otonomi
2. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki
berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini adalah
bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan
tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi
saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya.
b. Benefisiensi
Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan
juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi
konflik dengan otonomi.
c. Keadilan (justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan
d. Nonmalefisien
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya / cedera secara fisik dan
psikologik. Segala tindakan yang dilakukan pada klien.
e. Veracity (kejujuran)
2
3. Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada
pasien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
salama menjalani perawatan. Walaupun demikian terdapat beberapa
argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika
kebenaran akan kesalahan prognosis pasien untuk pemulihan, atau adanya
hubungan paternalistik bahwa “doctor knows best” sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi
penuh tentang kondisinya. Kebenaran adalah dasar dalam membangun
hubungan saling percaya
f. Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan
adalah kewajiban seeorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya. Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap
kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang
klien harus dijaga privasi-nya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak
ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijin
3
4. kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien
dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
h. Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang pasti yang
mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak
jelas atau tanpa terkecuali.
C. Langkah-langkah penyelesaian masalah / dilema etik
Langkah penyelesaian dilema etik menurut Tappen (2005) adalah :
a. Pengkajian
Hal pertama yang perlu diketahui perawat adalah “adakah saya terlibat
langsung dalam dilema?”. Perawat perlu mendengar kedua sisi dengan
menjadi pendengar yang berempati. Target tahap ini adalah terkumpulnya
data dari seluruh pengambil keputusan, dengan bantuan pertanyaan yaitu :
1. Apa yang menjadi fakta medik ?
2. Apa yang menjadi fakta psikososial ?
3. Apa yang menjadi keinginan klien ?
4. Apa nilai yang menjadi konflik ?
b. Perencanaan
Untuk merencanakan dengan tepat dan berhasil, setiap orang yang terlibat
dalam pengambilan keputusan harus masuk dalam proses. Thomson and
Thomson (1985) mendaftarkan 3 (tiga) hal yang sangat spesifik namun
terintegrasi dalam perencanaan, yaitu :
1. Tentukan tujuan dari treatment.
2. Identifikasi pembuat keputusan
3. Daftarkan dan beri bobot seluruh opsi / pilihan.
4
5. c. Implementasi
Selama implementasi, klien/keluarganya yang menjadi pengambil
keputusan beserta anggota tim kesehatan terlibat mencari kesepakatan
putusan yang dapat diterima dan saling menguntungkan. Harus terjadi
komunikasi terbuka dan kadang diperlukan bernegosiasi. Peran perawat
selama implementasi adalah menjaga agar komunikasi tak memburuk,
karena dilema etis seringkali menimbulkan efek emosional seperti rasa
bersalah, sedih / berduka, marah, dan emosi kuat yang lain. Pengaruh
perasaan ini dapat menyebabkan kegagalan komunikasi pada para
pengambil keputusan. Perawat harus ingat “Saya disini untuk melakukan
yang terbaik bagi klien”.
Perawat harus menyadari bahwa dalam dilema etik tak selalu ada 2 (dua)
alternatif yang menarik, tetapi kadang terdapat alternatif tak menarik,
bahkan tak mengenakkan. Sekali tercapai kesepakatan, pengambil
keputusan harus menjalankannya. Kadangkala kesepakatan tak tercapai
karena semua pihak tak dapat didamaikan dari konflik sistem dan nilai.
Atau lain waktu, perawat tak dapat menangkap perhatian utama klien.
Seringkali klien / keluarga mengajukan permintaan yang sulit dipenuhi,
dan di dalam situasi lain permintaan klien dapat dihormati.
d. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang
ditentukan sebagai outcome-nya. Perubahan status klien, kemungkinan
treatment medik, dan fakta sosial dapat dipakai untuk mengevaluasi ulang
situasi dan akibat treatment perlu untuk dirubah. Komunikasi diantara para
pengambil keputusan masih harus dipelihara.
Dilema etik yang sering ditemukan dalam praktek keperawatan dapat
bersifat personal ataupun profesional. Dilema menjadi sulit dipecahkan bila
memerlukan pemilihan keputusan tepat diantara dua atau lebih prinsip etis.
Sebagai tenaga profesional perawat kadang sulit karena keputusan yang akan
diambil keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan. Pada saat
5
6. berhadapan dengan dilema etis juga terdapat dampak emosional seperti rasa
marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang
harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang
baik dari seorang perawat.
Masalah pengambilan keputusan dalam pemberian transplantasi
ginjal juga sering menimbulkan dilema etis karena sangat berhubungan
dengan hak asasi manusia, pertimbangan tingkat keberhasilan tindakan dan
keterbatasan sumber-sumber organ tubuh yang dapat didonorkan kepada
orang lain sehingga memerlukan pertimbangan yang matang. Oleh karena itu
sebagai perawat yang berperan sebagai konselor dan pendamping harus dapat
meyakinkan klien bahwa keputusan akhir dari komite merupakan keputusan
yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Jaringan Epidemiologi Nasional. (1995). AIDS dan Hukum / Etika. Seri
Monogragi No:05. Jakarta : Jaringan Epidemi Nasional bekerja sama
dengan The Ford Foundation.
Guwandi,J. (2002). Hospital Law (Emerging doctrines & Jurisprudence). Jakarta :
Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Guwandi,J. (1992). Trilogi Rahasia Kedokteran. Jakarta : Balai penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Marquis, B.L and Huston, Carol.J. (2006). Leadership Roles and Management
Functions in Nursing : Theory and Application. 5 th
Ed. Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins.
Tappen, M.R., Sally A. Weiss, Diane K.W. (2004). Essentials of Nursing
Leadership and Management. 3 rd
Ed. Philadelphia : FA. Davis Company.
6