SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Deklarasi Juanda
Nama Kelompok :
Daffa Arya Putra Gunawan (08)
Febrian Dio S.P (13)
Joannita Putri M (19)
Ravelina Wahyu A ( 26)
Sabrina firdaus P .M (28)
Salsabila tricia J ( 29)
Pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah RI mengeluarkan sebuah klaim atau pernyataan yang
menjadi salah satu dasar kedaulatan wilayah yang baru setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tahun
1945 dan Konferensi Meja Bundar tahun 1949. Karena pernyataan tersebut dilakukan pada masa
Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaya maka lebih dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. Deklarasi
Djuanda adalah suatu perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut,
sehingga wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan yang utuh dilihat dari berbagai aspek, yaitu
aspek politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Melihat kondisi geografis Indonesia yang
unik, banyaknya wilayah laut dibanding darat, menyadarkan pemerintah Indonesia bahwa
persoalan wilayah laut merupakan faktor penting bagi kedaulatan negara.
Latar Belakang
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda
1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman
Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau
hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas
melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic
State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau
pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya
diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik
Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km² dengan pengecualian Irian Jaya
yang walaupun wilayah Indonesia tetapi waktu itu belum diakui secara internasional.
Berdasarkan perhitungan 196 garis batas lurus (straight baselines) dari titik pulau terluar (kecuali Irian Jaya),
terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 mil laut.[1]Setelah melalui perjuangan yang
panjang, deklarasi ini pada tahun 1982 akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB
ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982). Selanjutnya deklarasi
ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia
adalah negara kepulauan.
Pada tahun 1999, Presiden Abdurrahman Wahid mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari
Nusantara.[2] Penetapan hari ini dipertegas oleh Presiden Megawati dengan menerbitkan Keputusan Presiden
RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara, sehingga tanggal 13 Desember resmi menjadi hari perayaan
nasional, tetapi tidak termasuk hari libur nasional.
Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan
• Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri
• Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan
• Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah
Indonesia.
Isi Deklarasi Juanda
• Dengan ditetapkannya Deklarasi Djuanda dan diresmikannya deklarasi itu menjadi UU
No.4/PRP/1960 tentang perairan Indonesia. Wilayah negara
• RI yang semula luasnya 2.027.087 km² (daratan) bertambah luas lebih kurang menjadi 5.193.250
km² (terdiri atas daratan dan lautan). Ini berarti bertambah kira-kira 3.106.163 km² atau 145%.
Manfaat dari deklarasi Djuanda ini berlanjut kepada bertambah besarnya perairan laut Indonesia.
Deklarasi ini mengandung konsep tanah air yang tidak lagi memandang laut sebagai alat pemisah
dan pemecah bangsa tetapi dinilai sebagai alat pemersatu dan wahana pembangunan nasional.
Kesimpulan
1. Latar belakang dikeluarkannya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957 adalah ….
A. Indonesia menginginkan wilayah lautnya lebih luas
B. Indonesia menginginkan laut-laut antar-pulau menjadi wilayah teritorial
C. Indonesia ingin menambah wilayah teri-torial lautnya sepanjang 12 mil laut
D. Indonesia berusaha memperluas Zona Ekonomi Eksklusif
E. Indonesia ingin membatasi wilayah kelautannya
2. Kebangkitan kekuatan maritim di Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa ….
A. Deklarasi Bangkok
B. Deklarasi Djuanda
C. UNCLOS 1978
D. Proklamasi Kemerdekaan
E. Seruan Sunda Kelapa
Soal - Soal
3. Dekralarasi Djuanda merupakan salah satu kebijakan Kabinet Djuanda. Keterangan yang tepat terkait dengan Deklarasi Djuanda di tunjukkan
oleh ...
a. Disusun oleh Djuanda Kartawidjaja dengan memperhatikan masukan dari berbagai pakar hukum internasional
b. Menjadi hukum terbaru bagi batas wilayah daratan dan udara Indonesia menggantikan hukum warisan Belanda
c. Mendapat penolakan dari PBB beberapa negara Kepulauan karena disususn secara sepihak dan bersifat subjektif
d. Disusun sebagai suatu usaha bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut Indonesia
e. Disusun untuk suatu usaha bangsa indonesia agar memperluas batas wilayah kelautan iIndonesia
4. Deklarasi Djuanda secara resmi diakui oleh dunia internasional pada ….
a. Konvensi Hukum Laut Jenewa 1982
b. Konvensi Hukum Laut Den Haag 1982
c. Konvensi Hukum Laut Montenegro 1982
d. Konvensi Hukum Laut Montego Bay 1982
e. Konvensi Hukum Laut Sans Francisco 1982
Soal - Soal
5. Salah satu hasil perjuangan bangsa Indonesia yang terus memperjuangkan Deklarasi Djuanda di kancah dunia internasional adalah ....
a. Deklarasi Djuanda diakui sebagai hukum laut PBB
b. Deklarasi Djuanda ditolak total negara-negara PBB
c. Deklarasi Djuanda mendapat dukungan dengan catatan
d. Deklarasi Djuanda dipromosikan sebagai hukum alternatif
e. Deklarasi Djuanda dikodifikasi sebagai hukum laut nasional
6. Berikut adalah kerugian besar bagi Indonesia jika tetap menggunakan hukum laut Ordonantie 1939, yaitu ....
a. wilayah laut Indonesia ditentukan seluas 200 mil dari ZEE
b. wilayah pantai Indonesia ditarik sepanjang 12 mil dari garis pantai
c. wilayah laut Indonesia diapit oleh laut bebas di antara pulau-pulaunya
d. wilayah pantai Indonesia ditarik sepanjang 20 mil dari landas kontinen
e. wilayah Indonesia dipisahkan oleh laut bebas di antara pulau-pulaunya
Soal - Soal
1. Pada masa Demokrasi Parlementer, Indonesia masih menggunakan peraturan kolonial terkait dengan batas wilayah yang disebut Maritieme
Kringen Ordonantie. Peraturan itu menyatakan bahwa laut teritorial Indonesia lebarnya 3 mil. Indonesia merasa dirugikan karena peraturan
ini menyebabkan wilayah Indonesia terpisah-pisah dengan adanya laut-laut bebas yang memisahkan antar pulau. Hal ini menyebabkan
kapal-kapal asing bebas mengarungi wilayah laut tersebut tanpa hambatan. Kondisi ini jelas merugikan bangsa baik dari segi politik, sosial,
ekonomi, keamanan, dan pertahanan Indonesia. Diperlukan upaya untuk melindungi keutuhan dan keselamatan Republik Indonesia. Demi
keutuhan bangsa, integritas wilayah, dan kesatuan ekonomi, maka Kabinet Djuanda mendeklarasikan hukum teritorial kelautan Nusantara.
Hukum teritorial ini kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Pilihan jawaban A dan B bukan
termasuk jawaban karena pilihan tersebut merupakan tujuan dari Deklarasi Djuanda, sedangkan pilihan C merupakan hasil dari Deklarasi
Djuanda dimana jarak laut Indonesia sepanjang 12 mil dihitung dari pulau terluar. Pilihan D kurang tepat karena ZEE (Zona Ekonomi
Ekslusif) baru diumumkan pada tanggal 21 Maret 1980 jauh setelah dicetuskannya Deklarasi Djuanda. Dengan demikian jawaban yang
tepat adalah C
2. Kekuatan maritim Indonesia mulai bangkit kembali dengan dicetuskannya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember
1957. Isi dari Deklarasi Djuanda adalah menyatakan bahwa Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki
corak tersendiri dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Selain itu, pada Deklarasi Djuanda dinyatakan pula bahwa batas
laut teritorial Indonesia berubah menjadi 12 mil dari garis pantai pulau terluar, di mana sebelumnya batas ini masih
mengacu pada peraturan Hindia Belanda tahun 1939 yang mengatur bahwa batas teritorial hanya berjarak 3 mil dari garis
pantai setiap pulau. Jawaban yang tepat adalah B.
Jawaban dan pembahasan
3. Deklarasi Djuanda terjadi sebelum PBB mengeluarkan perjanjian perbatasan laut (UNCLOS) pada 1982. Semangat
Deklarasi Djuanda pada 1959 dimotori oleh perjuangan perebutan Irian Barat salah satunya adalah dengan memutus
hubungan koloni Belanda di Irian Barat dengan negara induknya melalui jalur laut. Deklarasi Djuanda yang dicetuskan
oleh Kabinet Djuanda ini berhasil memperebutkan batas wilayah laut teritorial Indonesia yang tadinya hanya berjumlah 3
mil menjadi 12 mil. Ini berarti Indonesia beserta lautnya adalah satu wilayah yang utuh dan Indonesia dikenal sebagai
negara kepulauan.Dengan demikian jawaban yang tepat adalah D.
4. Diakuinya Deklarasi Djuanda sebagai hukum laut yang diakui dunia internasional terjadi pada saat pelaksanaan Konvensi
Hukum Laut PBB, di Montego Bay, Jamaika.Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D.
5. Pada 10 Desember 1982, bertempat di Montego Bay, Jamaika, Konvensi PBB tentang Hukum Laut ketiga dilaksanakan.
Pada konvensi ini, dibicarakan tentang pengaturan wilayah kelautan. Tentu saja, pada kesempatan tersebut Indonesia
mendapat giliran untuk berbicara. Indonesia berkepentingan untuk memperjuangkan Deklarasi Djuanda yang sebelumnya
tidak mendapat sambutan baik dari dunia internasional. Puncaknya, konsep pengaturan wilayah kelautan untuk negara
kepulauan sebagaimana tertuang dalam Deklarasi Djuanda pun diakui oleh PBB. Semenjak saat itu, Indonesia resmi
menjadi negara kepulauan yang diakui dunia. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah A.
Jawaban dan pembahasan
6. Setelah merdeka dari Belanda, Indonesia tidak lantas bebas dari warisan masa kolonial Belanda. Salah satunya adalah terkait
Ordonantie 1939, yaitu sebuah konsensus hukum laut peinggalan Hindia Belanda yang dalam praktiknya banyak merugikan
bangsa Indonesia. Akibat ketentuan ini, luas laut Indonesia tidak diakomodir secara penuh dan lengkap. Salah satu contohnya
adalah wilayah Indonesia yang semestinya berdaulat, malah dipisahkan oleh laut bebas di antara pulau-pulaunya.Berdasarkan
penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah E.
Jawaban dan pembahasan

More Related Content

What's hot

Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Ulul Azmi Lomuber Rezqi
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaErika N. D
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptMuhamad Yogi
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalRizqiy Amelia
 
ppt dinamika penduduk di dunia
ppt dinamika penduduk di duniappt dinamika penduduk di dunia
ppt dinamika penduduk di duniaYuuLeew
 
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaMuhammad Fikri Pratama
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsaomcivics
 
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantaraPresentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantaraWinie Dwicahyandari
 
Soal pengetahuan umum sma
Soal pengetahuan umum smaSoal pengetahuan umum sma
Soal pengetahuan umum smaTaufik Habibie
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSindhu Rizky
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt Mitha Ye Es
 
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptxMATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptxMesinesId
 
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIAPOWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIAFirdika Arini
 
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnyaInteraksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnyahermansalawasna
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalAdien Amelia
 
BAB 1 A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1)
BAB 1  A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1) BAB 1  A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1)
BAB 1 A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1) Risdiana Hidayat
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanRayse Aulia
 

What's hot (20)

Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
 
Kelas 6 ASEAN ppt.pptx
Kelas 6 ASEAN ppt.pptxKelas 6 ASEAN ppt.pptx
Kelas 6 ASEAN ppt.pptx
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
 
ppt dinamika penduduk di dunia
ppt dinamika penduduk di duniappt dinamika penduduk di dunia
ppt dinamika penduduk di dunia
 
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
 
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantaraPresentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
Soal pengetahuan umum sma
Soal pengetahuan umum smaSoal pengetahuan umum sma
Soal pengetahuan umum sma
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
 
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptxMATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
 
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIAPOWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
 
Pasar Bebas
Pasar BebasPasar Bebas
Pasar Bebas
 
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnyaInteraksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnya
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
BAB 1 A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1)
BAB 1  A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1) BAB 1  A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1)
BAB 1 A. Letak dan Luas Benua Asia dan Benua lainnya(1)
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 

Similar to Deklarasi Juanda sabrina.pptx

BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...Pebriyanti Dwi Marizky
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkriabd_
 
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaPerkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaLilo Kautsar
 
Wilayah Perairan Indonesia.pdf
Wilayah Perairan Indonesia.pdfWilayah Perairan Indonesia.pdf
Wilayah Perairan Indonesia.pdfkakayeuis
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia ahmad akhyar
 
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)AkbarYahyaYogerasi2
 
batas wilayah darat dan laut indonesia.pptx
batas wilayah darat dan laut indonesia.pptxbatas wilayah darat dan laut indonesia.pptx
batas wilayah darat dan laut indonesia.pptxrisdiantikaspdi87
 
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)Luhur Moekti Prayogo
 
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraBab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraDeta Rahmaputri
 
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Leonardus Munanto
 
Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Hansel Kalama
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraHakman Hamdani
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Luhur Moekti Prayogo
 

Similar to Deklarasi Juanda sabrina.pptx (20)

Tugas final hukum laut indonesia
Tugas final hukum laut indonesiaTugas final hukum laut indonesia
Tugas final hukum laut indonesia
 
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkri
 
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaPerkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Wilayah Perairan Indonesia.pdf
Wilayah Perairan Indonesia.pdfWilayah Perairan Indonesia.pdf
Wilayah Perairan Indonesia.pdf
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1
PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1
PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1
 
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
 
batas wilayah darat dan laut indonesia.pptx
batas wilayah darat dan laut indonesia.pptxbatas wilayah darat dan laut indonesia.pptx
batas wilayah darat dan laut indonesia.pptx
 
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
 
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraBab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
 
Hukum laut Indonesia
Hukum laut IndonesiaHukum laut Indonesia
Hukum laut Indonesia
 
Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)
 
Perubahan teritorial
Perubahan teritorialPerubahan teritorial
Perubahan teritorial
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Deklarasi Juanda sabrina.pptx

  • 1. Deklarasi Juanda Nama Kelompok : Daffa Arya Putra Gunawan (08) Febrian Dio S.P (13) Joannita Putri M (19) Ravelina Wahyu A ( 26) Sabrina firdaus P .M (28) Salsabila tricia J ( 29)
  • 2. Pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah RI mengeluarkan sebuah klaim atau pernyataan yang menjadi salah satu dasar kedaulatan wilayah yang baru setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945 dan Konferensi Meja Bundar tahun 1949. Karena pernyataan tersebut dilakukan pada masa Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaya maka lebih dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. Deklarasi Djuanda adalah suatu perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut, sehingga wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan yang utuh dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Melihat kondisi geografis Indonesia yang unik, banyaknya wilayah laut dibanding darat, menyadarkan pemerintah Indonesia bahwa persoalan wilayah laut merupakan faktor penting bagi kedaulatan negara. Latar Belakang
  • 3. Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut. Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km² dengan pengecualian Irian Jaya yang walaupun wilayah Indonesia tetapi waktu itu belum diakui secara internasional.
  • 4. Berdasarkan perhitungan 196 garis batas lurus (straight baselines) dari titik pulau terluar (kecuali Irian Jaya), terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 mil laut.[1]Setelah melalui perjuangan yang panjang, deklarasi ini pada tahun 1982 akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982). Selanjutnya deklarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Pada tahun 1999, Presiden Abdurrahman Wahid mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara.[2] Penetapan hari ini dipertegas oleh Presiden Megawati dengan menerbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara, sehingga tanggal 13 Desember resmi menjadi hari perayaan nasional, tetapi tidak termasuk hari libur nasional.
  • 5. Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan • Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri • Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan • Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia. Isi Deklarasi Juanda
  • 6. • Dengan ditetapkannya Deklarasi Djuanda dan diresmikannya deklarasi itu menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang perairan Indonesia. Wilayah negara • RI yang semula luasnya 2.027.087 km² (daratan) bertambah luas lebih kurang menjadi 5.193.250 km² (terdiri atas daratan dan lautan). Ini berarti bertambah kira-kira 3.106.163 km² atau 145%. Manfaat dari deklarasi Djuanda ini berlanjut kepada bertambah besarnya perairan laut Indonesia. Deklarasi ini mengandung konsep tanah air yang tidak lagi memandang laut sebagai alat pemisah dan pemecah bangsa tetapi dinilai sebagai alat pemersatu dan wahana pembangunan nasional. Kesimpulan
  • 7. 1. Latar belakang dikeluarkannya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957 adalah …. A. Indonesia menginginkan wilayah lautnya lebih luas B. Indonesia menginginkan laut-laut antar-pulau menjadi wilayah teritorial C. Indonesia ingin menambah wilayah teri-torial lautnya sepanjang 12 mil laut D. Indonesia berusaha memperluas Zona Ekonomi Eksklusif E. Indonesia ingin membatasi wilayah kelautannya 2. Kebangkitan kekuatan maritim di Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa …. A. Deklarasi Bangkok B. Deklarasi Djuanda C. UNCLOS 1978 D. Proklamasi Kemerdekaan E. Seruan Sunda Kelapa Soal - Soal
  • 8. 3. Dekralarasi Djuanda merupakan salah satu kebijakan Kabinet Djuanda. Keterangan yang tepat terkait dengan Deklarasi Djuanda di tunjukkan oleh ... a. Disusun oleh Djuanda Kartawidjaja dengan memperhatikan masukan dari berbagai pakar hukum internasional b. Menjadi hukum terbaru bagi batas wilayah daratan dan udara Indonesia menggantikan hukum warisan Belanda c. Mendapat penolakan dari PBB beberapa negara Kepulauan karena disususn secara sepihak dan bersifat subjektif d. Disusun sebagai suatu usaha bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut Indonesia e. Disusun untuk suatu usaha bangsa indonesia agar memperluas batas wilayah kelautan iIndonesia 4. Deklarasi Djuanda secara resmi diakui oleh dunia internasional pada …. a. Konvensi Hukum Laut Jenewa 1982 b. Konvensi Hukum Laut Den Haag 1982 c. Konvensi Hukum Laut Montenegro 1982 d. Konvensi Hukum Laut Montego Bay 1982 e. Konvensi Hukum Laut Sans Francisco 1982 Soal - Soal
  • 9. 5. Salah satu hasil perjuangan bangsa Indonesia yang terus memperjuangkan Deklarasi Djuanda di kancah dunia internasional adalah .... a. Deklarasi Djuanda diakui sebagai hukum laut PBB b. Deklarasi Djuanda ditolak total negara-negara PBB c. Deklarasi Djuanda mendapat dukungan dengan catatan d. Deklarasi Djuanda dipromosikan sebagai hukum alternatif e. Deklarasi Djuanda dikodifikasi sebagai hukum laut nasional 6. Berikut adalah kerugian besar bagi Indonesia jika tetap menggunakan hukum laut Ordonantie 1939, yaitu .... a. wilayah laut Indonesia ditentukan seluas 200 mil dari ZEE b. wilayah pantai Indonesia ditarik sepanjang 12 mil dari garis pantai c. wilayah laut Indonesia diapit oleh laut bebas di antara pulau-pulaunya d. wilayah pantai Indonesia ditarik sepanjang 20 mil dari landas kontinen e. wilayah Indonesia dipisahkan oleh laut bebas di antara pulau-pulaunya Soal - Soal
  • 10. 1. Pada masa Demokrasi Parlementer, Indonesia masih menggunakan peraturan kolonial terkait dengan batas wilayah yang disebut Maritieme Kringen Ordonantie. Peraturan itu menyatakan bahwa laut teritorial Indonesia lebarnya 3 mil. Indonesia merasa dirugikan karena peraturan ini menyebabkan wilayah Indonesia terpisah-pisah dengan adanya laut-laut bebas yang memisahkan antar pulau. Hal ini menyebabkan kapal-kapal asing bebas mengarungi wilayah laut tersebut tanpa hambatan. Kondisi ini jelas merugikan bangsa baik dari segi politik, sosial, ekonomi, keamanan, dan pertahanan Indonesia. Diperlukan upaya untuk melindungi keutuhan dan keselamatan Republik Indonesia. Demi keutuhan bangsa, integritas wilayah, dan kesatuan ekonomi, maka Kabinet Djuanda mendeklarasikan hukum teritorial kelautan Nusantara. Hukum teritorial ini kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Pilihan jawaban A dan B bukan termasuk jawaban karena pilihan tersebut merupakan tujuan dari Deklarasi Djuanda, sedangkan pilihan C merupakan hasil dari Deklarasi Djuanda dimana jarak laut Indonesia sepanjang 12 mil dihitung dari pulau terluar. Pilihan D kurang tepat karena ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) baru diumumkan pada tanggal 21 Maret 1980 jauh setelah dicetuskannya Deklarasi Djuanda. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah C 2. Kekuatan maritim Indonesia mulai bangkit kembali dengan dicetuskannya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Isi dari Deklarasi Djuanda adalah menyatakan bahwa Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki corak tersendiri dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Selain itu, pada Deklarasi Djuanda dinyatakan pula bahwa batas laut teritorial Indonesia berubah menjadi 12 mil dari garis pantai pulau terluar, di mana sebelumnya batas ini masih mengacu pada peraturan Hindia Belanda tahun 1939 yang mengatur bahwa batas teritorial hanya berjarak 3 mil dari garis pantai setiap pulau. Jawaban yang tepat adalah B. Jawaban dan pembahasan
  • 11. 3. Deklarasi Djuanda terjadi sebelum PBB mengeluarkan perjanjian perbatasan laut (UNCLOS) pada 1982. Semangat Deklarasi Djuanda pada 1959 dimotori oleh perjuangan perebutan Irian Barat salah satunya adalah dengan memutus hubungan koloni Belanda di Irian Barat dengan negara induknya melalui jalur laut. Deklarasi Djuanda yang dicetuskan oleh Kabinet Djuanda ini berhasil memperebutkan batas wilayah laut teritorial Indonesia yang tadinya hanya berjumlah 3 mil menjadi 12 mil. Ini berarti Indonesia beserta lautnya adalah satu wilayah yang utuh dan Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan.Dengan demikian jawaban yang tepat adalah D. 4. Diakuinya Deklarasi Djuanda sebagai hukum laut yang diakui dunia internasional terjadi pada saat pelaksanaan Konvensi Hukum Laut PBB, di Montego Bay, Jamaika.Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D. 5. Pada 10 Desember 1982, bertempat di Montego Bay, Jamaika, Konvensi PBB tentang Hukum Laut ketiga dilaksanakan. Pada konvensi ini, dibicarakan tentang pengaturan wilayah kelautan. Tentu saja, pada kesempatan tersebut Indonesia mendapat giliran untuk berbicara. Indonesia berkepentingan untuk memperjuangkan Deklarasi Djuanda yang sebelumnya tidak mendapat sambutan baik dari dunia internasional. Puncaknya, konsep pengaturan wilayah kelautan untuk negara kepulauan sebagaimana tertuang dalam Deklarasi Djuanda pun diakui oleh PBB. Semenjak saat itu, Indonesia resmi menjadi negara kepulauan yang diakui dunia. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah A. Jawaban dan pembahasan
  • 12. 6. Setelah merdeka dari Belanda, Indonesia tidak lantas bebas dari warisan masa kolonial Belanda. Salah satunya adalah terkait Ordonantie 1939, yaitu sebuah konsensus hukum laut peinggalan Hindia Belanda yang dalam praktiknya banyak merugikan bangsa Indonesia. Akibat ketentuan ini, luas laut Indonesia tidak diakomodir secara penuh dan lengkap. Salah satu contohnya adalah wilayah Indonesia yang semestinya berdaulat, malah dipisahkan oleh laut bebas di antara pulau-pulaunya.Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah E. Jawaban dan pembahasan