SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Wilayah Perairan Indonesia
Pengertian Wilayah Perairan
Adalah perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan
laut teritorial, termasuk wilayah perairan Indonesia
yang meliputi wilayah yuridiksi.
Wilayah perairan Indonesia mencakup ⅔ luas seluruh
wilayah Indonesia.
Indonesia juga dikenal mempunyai garis pantai
terpanjang di dunia yaitu 81.900 km dan luas
perairan pantai mencapai 5,8 juta km2
Pengertian Perairan
Adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah
tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau
mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis
(tergenang) seperti danau.
Wilayah Yuridiksi Perairan
Adalah wilayah diluar wilayah negara yang terdiri
dari ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), Landas Kontinen
dan Zona Tambahan dimana negara memiliki hak-hak
berdaulat dan kewenangan tertentu lainnya
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan hukum internasional.
Landasan Hukum Perairan Indonesia
UU no 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia,
kedaulatan negara RI diperairan Indonesia meliputi
laut teritorial, perairan kepulauan, dan perairan
pedalaman serta ruang udara di atas laut teritorial,
perairan kepulauan, dan perairan pedalaman serta dasar
laut dan tanah dibawahnya termasuk sumber kekayaan
alam yang terkandung didalamnya.
Luas wilayah perairan Indonesia diperkirakan mencapai
3.166.163 km2
Pengertian Laut teritorial, perairan kepulauan dan
perairan pedalaman Indonesia
Laut Teritoral Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil
laut yang diukur dari garis pangkal Kepulauan Indonesia.
Perairan Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang
terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa
memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai.
Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang
terletak pada sisi darat dan garis air rendah di
pantai-pantai Indonesia
Perbatasan Wilayah Yuridiksi Indonesia
Wilayah yuridiksi Indonesia berbatasan dengan wilayah
yuridiksi Australia, Filipina, India, Malaysia, Papua
Nugini, Palau, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Batas-batas koordinat wilayah yuridiksi ditentukan
berdasarkan perjanjian bilateral atau trilateral ketika
berbatasan dengan negara lain.
Wilayah yuridiksi Indonesia
a. Zona Tambahan Indonesia
b. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
c. Landas Kontinen Indonesia
Wilayah yuridiksi Indonesia
a. Zona Tambahan Indonesia
Adalah zona yang lebarnya 24 mil laut yang diukur dari
garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
Wilayah yuridiksi Indonesia
B. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan laut
teritorial Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang yang mengatur mengenai perairan Indonesia
dengan batas terluar 200 mil laut dari garis pangkal dari
mana lebar laut teritorial diukur.
Wilayah yuridiksi Indonesia
C. Landas Kontinen Indonesia
Meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari area dibawah
permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial,
sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan hingga
pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200
mil laut dari garis pangkal laut teritorial diukur.
Hukum Internasional
Indonesia sebagai negara kepulauan tunduk pada hukum
internasional yang telah ditandatangani pada Konferensi
Hukum Laut Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan
oleh PBB dalam hal ini UNCLOS (united conference on the law
of the sea) di Jamaika. Konferensi tersebut ditandatangani
oleh 119 peserta dari 117 negara dan 2 organisasi kebangsaan
di dunia pada tanggal 10 Desember 1982
Batas Wilayah NKRI menurut UU No.43 Tahun 2008
1. Di darat berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini dan
Timor Leste
2. Di laut berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini,
Singapura dan Timor Leste
3. Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan
dilaut
Perbatasan Wilayah Perairan
RI
Perbatasan Negara RI dengan Malaysia
Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian :
1. Perjanjian RI - Malaysia tentang penetapan garis batas
landas Kontinen kedua negara di Selat Malaka dan Laut
Cina Selatan yang ditandatangani tanggal 27 Oktober 1969
dan diratifikasi dengan Keppres No.89 Tahun 1969 berlaku
mulai 7 November 1969
2. Penetapan garis batas laut wilayah RI - Malaysia di selat
Malaka pada tanggal 7 Maret 1970 di Jakarta dan
diratifikasi dengan UU No.2 Tahun 1971 tanggal 10 Maret
1971
Perbatasan Negara RI dengan Thailand
Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian RI dengan
Thailand tentang penetapan garis batas landas kontinen kedua
negara di Selat Malaka dan Laut Andaman. Ditandatangani
tanggal 17 Desember 1971 dan berlaku mulai 7 April 1972.
Perjanjian tersebut diratiifikasi dengan Keppres No.21 Tahun
1972
Perbatasan Negara RI dengan Malaysia dan Thailand
Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian RI dengan
Malaysia dan Thailand tentang penetapan garis batas landas
kontinen bagian Utara. Ditandatangani 21 Desember 1971 dan
berlaku mulai 16 Juli 1973. Perjanjian ini telah
diratifikasi dengan Keppres No.20 Tahun 1972
Perbatasan Negara RI dengan Singapura
Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian RI dengan
Singapura tentang perbatasan maritim yang telah dilaksanakan
sejak tahun 1973 yang menetapkan 6 titik koordinat sebagai
batas dua negara. Perjanjian tersebut diratifikasi dengan UU
No.7 Tahun 1973.
Perjanjian penentuan batas maritim disebelah barat dan timur
Selat Singapura dilakukan perjanjian trilateral antara
Indonesia, Singapura dan Malaysia yang dilaksanakan pada
tanggal 8 - 9 Februari 2012 di Bali
Perbatasan Negara RI dengan Vietnam
Perbatasan Indonesia - Vietnam di Laut Cina Selatan telah
tercapai kesepakatan terutama batas landas kontinen pada
tanggal 6 Juni 2002. Tetapi belum diratifikasi oleh
Indonesia. Dan pada tanggal 25 - 28 Juli 2011 diadakan
perjanjian lagi untuk membahas tentang batas ZEE di Laut
Cina Selatan, di Hanoi Vietnam.
Perbatasan Negara RI dengan Filipina
Dilangsungkan perjanjian selama 6 kali dan dalam perundingan
di Manado, Filipina sudah mengakui pulau Miangas milik
Indonesia sepenuhnya.
Perundingan tentang garis batas maritim Indonesia-Filipina
dilakukan pada Bulan Desember 2005 di Batam.
Perbatasan Negara RI dengan India
Perjanjian tentang Batas Landas kontinen sudah dilakukan pada
tanggal 8 Agustus 1974 dan diratifikasi dengan Keppres No.5 Tahun
1974 yang meliputi perbatasan antara Pulau Sumatera dengan Nicobar.
Perpanjangan batas landas kontinen pada tanggal 14 Januari 1977 yang
meliputi Laut Andaman dan Samudera Hindia, diratifikasi dengan
Keppres No.26 Tahun 1977
Perbatasan Indonesia-Thailand-India dalam batas landas kontinen
didaerah barat laut pulau Nicobar diadakan perjanjian pada tgl 22
Juni 1978 di New Delhi dan diratifikasi dengan Keppres No.25 Tahun
1978
Perbatasan Negara RI dengan Australia
a. Perjanjian RI dengan Australia dalam penetapan batas dasar laut
Arafuru, di depan pantai selatan Pulau Papua serta didepan
pantai Papua. Ditandatangani tanggal 18 Mei 1971 dan
diberlakukan tanggal 19 November 1973
b. Perjanjian RI dengan Australia tentang batas-batas dasar laut di
daerah wilayah laut Timor dan laut Arafuru yg ditandatangani
tanggal 18 Mei 1971 dan berlaku tanggal 9 Oktober 1972
c. Pembatasan landas kontinen dan ZEE yang menyangkut pulau Ashmore
dan Cartier serta pulau Christmas pada perjanjian tanggal 14
Maret 1979
Perbatasan Negara RI dengan Palau
Perbatasan RI dan Palau terletak disebelah utara pulau Papua.
Perjanjian dilaksanakan pada 29 Februari - 1 Maret 2012 di Manila
mengenai Zona Perikanan ZEE
Perbatasan Negara RI dengan Timor Leste
Belum pernah dilakukan perundingan untuk menentukan batas wilayah
perairan karena penyelesaian batas darat pun belum tuntas.
Wilayah Udara RI
UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
Wilayah udara adalah wilayah kedaulatan diatas wilayah
daratan dan perairan Indonesia.
NKRI berdaulat penuh dan eksklusif atas wilayah udara
Republik Indonesia. Yaitu berhak mengendalikan ruang udara
nasionalnya serta tidak satupun pesawat udara asing, baik
sipil maupun militer diperbolehkan mempergunakan ruang udara
nasional Indonesia kecuali setelah mendapat izin atau telah
diatur dalam perjanjian. Hal ini berdasarkan Konvensi
Chicago 1944 tentang organisasi penerbangan sipil
internasional.
Pasal 1 Konvensi Paris 1919
Wilayah negara-negara merdeka dan berdaulat berhak
mengadakan eksplorasi dan eksploitasi diwilayah udaranya,
seperti untuk kepentingan radio, satelit dan penerbangan.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Wilayah Perairan Indonesia

Traktat
TraktatTraktat
TraktatAr Ti
 
Wilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesiaWilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesiakakayeuis
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasionalpuput riana
 
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUTWAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUTDeasy Lucyana
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Kelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptx
Kelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptxKelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptx
Kelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptxijawati
 
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)Luhur Moekti Prayogo
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraHakman Hamdani
 
Uu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesia
Uu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesiaUu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesia
Uu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesiaSei Enim
 
Uu no6 1996 perairan indonesia
Uu no6 1996 perairan indonesiaUu no6 1996 perairan indonesia
Uu no6 1996 perairan indonesiaPenataan Ruang
 

Similar to Wilayah Perairan Indonesia (20)

PKN
PKNPKN
PKN
 
PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1
PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1
PPKN Kls X Bab 2 Bagian 1
 
Traktat
TraktatTraktat
Traktat
 
Landasan Kontinen Indonesia
Landasan Kontinen IndonesiaLandasan Kontinen Indonesia
Landasan Kontinen Indonesia
 
Wilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesiaWilayah negara kesatuan republik indonesia
Wilayah negara kesatuan republik indonesia
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasional
 
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUTWAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
 
Kelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptx
Kelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptxKelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptx
Kelompok 4 LANDASAN KONTINEN.pptx
 
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Wartono)
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Deklarasi Juanda sabrina.pptx
Deklarasi Juanda sabrina.pptxDeklarasi Juanda sabrina.pptx
Deklarasi Juanda sabrina.pptx
 
Uu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesia
Uu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesiaUu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesia
Uu 6 tahun 1996 tentang perairan indonesia
 
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbarTugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
 
Hukum laut ukm raha
Hukum laut ukm rahaHukum laut ukm raha
Hukum laut ukm raha
 
Hukum laut ukm raha
Hukum laut ukm rahaHukum laut ukm raha
Hukum laut ukm raha
 
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbarTugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
 
Hukum laut ukm raha
Hukum laut ukm rahaHukum laut ukm raha
Hukum laut ukm raha
 
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbarTugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
 
Uu no6 1996 perairan indonesia
Uu no6 1996 perairan indonesiaUu no6 1996 perairan indonesia
Uu no6 1996 perairan indonesia
 

More from kakayeuis

Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdf
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdfAspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdf
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdfkakayeuis
 
Pengertian Wawasan Nusantara.pdf
Pengertian Wawasan Nusantara.pdfPengertian Wawasan Nusantara.pdf
Pengertian Wawasan Nusantara.pdfkakayeuis
 
Pertahanan dan keamanan negara.pdf
Pertahanan dan keamanan negara.pdfPertahanan dan keamanan negara.pdf
Pertahanan dan keamanan negara.pdfkakayeuis
 
Warga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfWarga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfkakayeuis
 
Hubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdf
Hubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdfHubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdf
Hubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdfkakayeuis
 
bab 3 pkn kls x lembaga negara.pdf
bab 3 pkn kls x lembaga negara.pdfbab 3 pkn kls x lembaga negara.pdf
bab 3 pkn kls x lembaga negara.pdfkakayeuis
 
Hubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdfHubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdfkakayeuis
 
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdf
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdfPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdf
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdfkakayeuis
 
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdfTantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdfkakayeuis
 
Integrasi Nasional.pdf
Integrasi Nasional.pdfIntegrasi Nasional.pdf
Integrasi Nasional.pdfkakayeuis
 
Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negaraPertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negarakakayeuis
 
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945 Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945 kakayeuis
 
Sejarah perumusan uud nri tahun 1945
Sejarah perumusan uud nri tahun 1945Sejarah perumusan uud nri tahun 1945
Sejarah perumusan uud nri tahun 1945kakayeuis
 
Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn  Kelas 7Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn  Kelas 7
Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn Kelas 7kakayeuis
 
Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10kakayeuis
 
Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7kakayeuis
 
Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7kakayeuis
 
Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10kakayeuis
 
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10kakayeuis
 
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7kakayeuis
 

More from kakayeuis (20)

Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdf
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdfAspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdf
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.pdf
 
Pengertian Wawasan Nusantara.pdf
Pengertian Wawasan Nusantara.pdfPengertian Wawasan Nusantara.pdf
Pengertian Wawasan Nusantara.pdf
 
Pertahanan dan keamanan negara.pdf
Pertahanan dan keamanan negara.pdfPertahanan dan keamanan negara.pdf
Pertahanan dan keamanan negara.pdf
 
Warga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfWarga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdf
 
Hubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdf
Hubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdfHubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdf
Hubungan Antara Lembaga Negara dengan Warga Negara (Masyarakat).pdf
 
bab 3 pkn kls x lembaga negara.pdf
bab 3 pkn kls x lembaga negara.pdfbab 3 pkn kls x lembaga negara.pdf
bab 3 pkn kls x lembaga negara.pdf
 
Hubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdfHubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdf
 
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdf
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdfPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdf
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.pdf
 
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdfTantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
 
Integrasi Nasional.pdf
Integrasi Nasional.pdfIntegrasi Nasional.pdf
Integrasi Nasional.pdf
 
Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negaraPertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara
 
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945 Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
 
Sejarah perumusan uud nri tahun 1945
Sejarah perumusan uud nri tahun 1945Sejarah perumusan uud nri tahun 1945
Sejarah perumusan uud nri tahun 1945
 
Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn  Kelas 7Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn  Kelas 7
Bab 1 Sub bab D Pelajaran PPKn Kelas 7
 
Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab C Pelajaran PPKn Kelas 10
 
Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab C PPKn Kelas 7
 
Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 sub bab B pelajaran PPKn Kelas 7
 
Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab B pelajaran PPKn Kelas 10
 
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 10
 
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7
Bab 1 subbab A pelajaran PPKn Kelas 7
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Wilayah Perairan Indonesia

  • 2.
  • 3. Pengertian Wilayah Perairan Adalah perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial, termasuk wilayah perairan Indonesia yang meliputi wilayah yuridiksi. Wilayah perairan Indonesia mencakup ⅔ luas seluruh wilayah Indonesia. Indonesia juga dikenal mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 81.900 km dan luas perairan pantai mencapai 5,8 juta km2
  • 4. Pengertian Perairan Adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis (tergenang) seperti danau.
  • 5. Wilayah Yuridiksi Perairan Adalah wilayah diluar wilayah negara yang terdiri dari ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), Landas Kontinen dan Zona Tambahan dimana negara memiliki hak-hak berdaulat dan kewenangan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
  • 6. Landasan Hukum Perairan Indonesia UU no 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, kedaulatan negara RI diperairan Indonesia meliputi laut teritorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman serta ruang udara di atas laut teritorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman serta dasar laut dan tanah dibawahnya termasuk sumber kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Luas wilayah perairan Indonesia diperkirakan mencapai 3.166.163 km2
  • 7. Pengertian Laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman Indonesia Laut Teritoral Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal Kepulauan Indonesia. Perairan Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat dan garis air rendah di pantai-pantai Indonesia
  • 8. Perbatasan Wilayah Yuridiksi Indonesia Wilayah yuridiksi Indonesia berbatasan dengan wilayah yuridiksi Australia, Filipina, India, Malaysia, Papua Nugini, Palau, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. Batas-batas koordinat wilayah yuridiksi ditentukan berdasarkan perjanjian bilateral atau trilateral ketika berbatasan dengan negara lain.
  • 9. Wilayah yuridiksi Indonesia a. Zona Tambahan Indonesia b. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia c. Landas Kontinen Indonesia
  • 10. Wilayah yuridiksi Indonesia a. Zona Tambahan Indonesia Adalah zona yang lebarnya 24 mil laut yang diukur dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
  • 11. Wilayah yuridiksi Indonesia B. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perairan Indonesia dengan batas terluar 200 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
  • 12. Wilayah yuridiksi Indonesia C. Landas Kontinen Indonesia Meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari area dibawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal laut teritorial diukur.
  • 13. Hukum Internasional Indonesia sebagai negara kepulauan tunduk pada hukum internasional yang telah ditandatangani pada Konferensi Hukum Laut Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB dalam hal ini UNCLOS (united conference on the law of the sea) di Jamaika. Konferensi tersebut ditandatangani oleh 119 peserta dari 117 negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia pada tanggal 10 Desember 1982
  • 14. Batas Wilayah NKRI menurut UU No.43 Tahun 2008 1. Di darat berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste 2. Di laut berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini, Singapura dan Timor Leste 3. Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan dilaut
  • 16. Perbatasan Negara RI dengan Malaysia Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian : 1. Perjanjian RI - Malaysia tentang penetapan garis batas landas Kontinen kedua negara di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang ditandatangani tanggal 27 Oktober 1969 dan diratifikasi dengan Keppres No.89 Tahun 1969 berlaku mulai 7 November 1969 2. Penetapan garis batas laut wilayah RI - Malaysia di selat Malaka pada tanggal 7 Maret 1970 di Jakarta dan diratifikasi dengan UU No.2 Tahun 1971 tanggal 10 Maret 1971
  • 17. Perbatasan Negara RI dengan Thailand Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian RI dengan Thailand tentang penetapan garis batas landas kontinen kedua negara di Selat Malaka dan Laut Andaman. Ditandatangani tanggal 17 Desember 1971 dan berlaku mulai 7 April 1972. Perjanjian tersebut diratiifikasi dengan Keppres No.21 Tahun 1972
  • 18. Perbatasan Negara RI dengan Malaysia dan Thailand Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian RI dengan Malaysia dan Thailand tentang penetapan garis batas landas kontinen bagian Utara. Ditandatangani 21 Desember 1971 dan berlaku mulai 16 Juli 1973. Perjanjian ini telah diratifikasi dengan Keppres No.20 Tahun 1972
  • 19. Perbatasan Negara RI dengan Singapura Perbatasan ini berdasarkan pada perjanjian RI dengan Singapura tentang perbatasan maritim yang telah dilaksanakan sejak tahun 1973 yang menetapkan 6 titik koordinat sebagai batas dua negara. Perjanjian tersebut diratifikasi dengan UU No.7 Tahun 1973. Perjanjian penentuan batas maritim disebelah barat dan timur Selat Singapura dilakukan perjanjian trilateral antara Indonesia, Singapura dan Malaysia yang dilaksanakan pada tanggal 8 - 9 Februari 2012 di Bali
  • 20. Perbatasan Negara RI dengan Vietnam Perbatasan Indonesia - Vietnam di Laut Cina Selatan telah tercapai kesepakatan terutama batas landas kontinen pada tanggal 6 Juni 2002. Tetapi belum diratifikasi oleh Indonesia. Dan pada tanggal 25 - 28 Juli 2011 diadakan perjanjian lagi untuk membahas tentang batas ZEE di Laut Cina Selatan, di Hanoi Vietnam.
  • 21. Perbatasan Negara RI dengan Filipina Dilangsungkan perjanjian selama 6 kali dan dalam perundingan di Manado, Filipina sudah mengakui pulau Miangas milik Indonesia sepenuhnya. Perundingan tentang garis batas maritim Indonesia-Filipina dilakukan pada Bulan Desember 2005 di Batam.
  • 22. Perbatasan Negara RI dengan India Perjanjian tentang Batas Landas kontinen sudah dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1974 dan diratifikasi dengan Keppres No.5 Tahun 1974 yang meliputi perbatasan antara Pulau Sumatera dengan Nicobar. Perpanjangan batas landas kontinen pada tanggal 14 Januari 1977 yang meliputi Laut Andaman dan Samudera Hindia, diratifikasi dengan Keppres No.26 Tahun 1977 Perbatasan Indonesia-Thailand-India dalam batas landas kontinen didaerah barat laut pulau Nicobar diadakan perjanjian pada tgl 22 Juni 1978 di New Delhi dan diratifikasi dengan Keppres No.25 Tahun 1978
  • 23. Perbatasan Negara RI dengan Australia a. Perjanjian RI dengan Australia dalam penetapan batas dasar laut Arafuru, di depan pantai selatan Pulau Papua serta didepan pantai Papua. Ditandatangani tanggal 18 Mei 1971 dan diberlakukan tanggal 19 November 1973 b. Perjanjian RI dengan Australia tentang batas-batas dasar laut di daerah wilayah laut Timor dan laut Arafuru yg ditandatangani tanggal 18 Mei 1971 dan berlaku tanggal 9 Oktober 1972 c. Pembatasan landas kontinen dan ZEE yang menyangkut pulau Ashmore dan Cartier serta pulau Christmas pada perjanjian tanggal 14 Maret 1979
  • 24. Perbatasan Negara RI dengan Palau Perbatasan RI dan Palau terletak disebelah utara pulau Papua. Perjanjian dilaksanakan pada 29 Februari - 1 Maret 2012 di Manila mengenai Zona Perikanan ZEE
  • 25. Perbatasan Negara RI dengan Timor Leste Belum pernah dilakukan perundingan untuk menentukan batas wilayah perairan karena penyelesaian batas darat pun belum tuntas.
  • 27. UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Wilayah udara adalah wilayah kedaulatan diatas wilayah daratan dan perairan Indonesia. NKRI berdaulat penuh dan eksklusif atas wilayah udara Republik Indonesia. Yaitu berhak mengendalikan ruang udara nasionalnya serta tidak satupun pesawat udara asing, baik sipil maupun militer diperbolehkan mempergunakan ruang udara nasional Indonesia kecuali setelah mendapat izin atau telah diatur dalam perjanjian. Hal ini berdasarkan Konvensi Chicago 1944 tentang organisasi penerbangan sipil internasional.
  • 28. Pasal 1 Konvensi Paris 1919 Wilayah negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi diwilayah udaranya, seperti untuk kepentingan radio, satelit dan penerbangan.