Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan fungsi masing-masing komponennya. Darah terdiri atas sel-sel darah (eritrosit, lekosit, dan trombosit) serta plasma. Eritrosit berperan mengangkut oksigen, lekosit dalam sistem kekebalan tubuh, dan trombosit penting untuk pembekuan darah.
Teks tersebut merangkum komponen sistem kekebalan tubuh seperti limfosit yang terdiri dari sel B dan sel T. Sel B berperan dalam kekebalan humoral dengan membentuk antibodi, sedangkan sel T berperan dalam kekebalan seluler dengan menyerang sel penghasil antigen secara langsung. Teks juga menjelaskan jenis dan fungsi antibodi serta cara kerja antibodi untuk melawan antigen.
Dokumen tersebut membahas tentang gene rearrangement pada berbagai organisme hidup. Gene rearrangement merupakan perubahan organisasi dan komposisi gen in situ yang menyebabkan reorganisasi lokus gen. Gene rearrangement dapat terjadi karena mutasi, duplikasi, translokasi, atau transfer gen antar sel. Pada manusia, gene rearrangement terjadi untuk membentuk reseptor sel T dan imunoglobulin. Gene rearrangement dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti leukemia
Teks tersebut merangkum komponen sistem kekebalan tubuh seperti limfosit yang terdiri dari sel B dan sel T. Sel B berperan dalam kekebalan humoral dengan membentuk antibodi, sedangkan sel T berperan dalam kekebalan seluler dengan menyerang sel penghasil antigen secara langsung. Teks juga menjelaskan jenis dan fungsi antibodi serta cara kerja antibodi untuk melawan antigen.
Dokumen tersebut membahas tentang gene rearrangement pada berbagai organisme hidup. Gene rearrangement merupakan perubahan organisasi dan komposisi gen in situ yang menyebabkan reorganisasi lokus gen. Gene rearrangement dapat terjadi karena mutasi, duplikasi, translokasi, atau transfer gen antar sel. Pada manusia, gene rearrangement terjadi untuk membentuk reseptor sel T dan imunoglobulin. Gene rearrangement dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti leukemia
Dokumen tersebut membahas tentang imunoglobulin dan klasifikasinya. Terdapat lima kelas imunoglobulin pada manusia yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD, yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh.
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang mengaktifkan reaksi proteolisis pada permukaan mikroba untuk membunuh patogen, sedangkan sitokin adalah polipeptida yang mengatur respon imun dan inflamasi. Kedua sistem ini saling berinteraksi untuk menghasilkan respon kekebalan yang efektif terhadap patogen.
Dokumen tersebut membahas tentang toleransi imun, perkembangan autoimun, mekanisme dan tipe autoantibodi, serta patogenesis penyakit autoimun. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa toleransi imun terjadi untuk membedakan antigen asing dan diri, autoimun disebabkan kegagalan toleransi terhadap antigen diri, dan penyakit autoimun dapat terjadi pada organ tertentu atau secara sistemik akibat respon imun yang berlebihan ter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunoglobulin atau antibodi, termasuk pengertian, struktur dasar, dan kelas-kelas imunoglobulin.
2. Terdapat 5 kelas imunoglobulin utama yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgE, yang memiliki perbedaan struktur dan fungsi.
3. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 rantai berat dan 2 rantai ringan yang tersusun se
Makalah ini membahas pengaruh pemberian deksametason terhadap ekspresi gen moesin pada sel-sel stroma sumsum tulang kelinci. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian deksametason menurunkan ekspresi mRNA moesin hingga 75-85% pada dua sampel kelinci. Protein moesin terkait dengan organisasi sitoskeleton sel. Hasil ini menunjukkan bahwa deksametason dapat memodulasi gen moesin dan berpengaruh terhadap
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian antibodi, struktur, fungsi, jenis-jenis, dan variabilitas antibodi. Juga disebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan antibodi seperti diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, graves disease, dan lupus.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang mitosis dan meiosis serta peran pentingnya dalam reproduksi sel dan variasi genetik.
2. Mitosis dan meiosis melibatkan pembelahan inti sel dan distribusi kromosom ke sel-sel hasil pembelahan.
3. Meiosis menghasilkan variasi genetik melalui pemisahan kromosom homolog dan pindah silang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang mutasi pada tingkat gen dan kromosom, termasuk pengertian dan contohnya.
2. Mutasi gen adalah perubahan susunan basa nitrogen pada DNA sehingga mengubah kode gen, sedangkan mutasi kromosom merupakan perubahan struktur atau jumlah kromosom seperti delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.
3. Hugo de Vries adalah
Reaksi hipersensitivitas tipe 2 atau sitotoksis terjadi karena antibodi IgG atau IgM yang terbentuk terhadap antigen pada permukaan sel. Ini menyebabkan kerusakan sel melalui aktivasi komplemen, fagositosis, atau sel pembunuh. Manifestasinya berupa gangguan darah seperti anemia hemolitik, trombositopenia, dan granulositopenia. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai organ dan jaringan seperti ginjal, paru, dan
Bab 6 membahas tentang mutasi yang merupakan perubahan materi genetik yang dapat diwariskan secara genetis. Terdapat dua jenis mutasi yaitu mutasi gametik pada sel kelamin dan mutasi somatik pada sel tubuh. Mutasi dapat terjadi pada tingkat gen maupun kromosom yang dapat mengakibatkan berbagai kelainan pada manusia seperti sindrom Down, Klinefelter, dan Cri du chat. Faktor penyebab mutasi dapat berasal
Mutasi adalah perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan menghasilkan mutan. Terjadi karena perubahan DNA atau struktur kromosom. Dapat terjadi pada sel kelamin atau tubuh, dan disebabkan faktor alami maupun buatan seperti sinar UV, zat kimia, yang mempengaruhi evolusi lewat variasi genetik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, definisi, struktur, jenis, dan fungsi antibodi serta antibodi monoklonal. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perkembangan pemahaman tentang antibodi, bagaimana antibodi dibentuk dan bekerja, serta aplikasi antibodi monoklonal dalam bidang medis.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis molekular dan terapi gen. Diagnosis molekular dapat digunakan untuk mendeteksi mutasi genetik melalui berbagai metode seperti PCR-RFLP dan oligo probe. Terapi gen bertujuan memperbaiki gen yang rusak dengan mengambil sel darah pasien, memperbaiki gennya, lalu memasukkannya kembali ke tubuh atau membuat gen di luar tubuh baru dimasukkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi reproduksi dan beberapa hipotesis yang berkaitan dengan keberhasilan kehamilan terkait dengan respons imun. Secara singkat, dibahas mengenai peranan sel-sel imun di uterus seperti sel NK, ekspresi HLA-G pada sel trofoblas, dan hipotesis interaksi antara LIF dan reseptornya yang dapat memfasilitasi implantasi embrio. Juga dibahas mengenai peranan enzim IDO, keseimbangan sel Th1 dan Th
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya berupa demam, nyeri otot dan sendi yang dapat disertai ruam. Virus dengue merupakan arbovirus yang terbagi atas 4 serotipe dan menyebabkan demam yang menular dengan cepat secara epidemi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskular dan komposisi darah. Darah terdiri atas plasma dan elemen sel darah seperti eritrosit. Eritrosit berperan mengangkut oksigen dan memiliki siklus hidup selama 120 hari di sumsum tulang. Gangguan pada produksi darah dapat menyebabkan anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen darah manusia dan sistem golongan darah. Komponen darah terdiri dari bagian padat berupa sel darah dan bagian cair berupa plasma darah. Sistem golongan darah AB0 ditentukan oleh kehadiran antigen A, antigen B, atau keduanya pada sel darah, serta kehadiran antibodi terkait (anti-A dan anti-B) dalam plasma. Hubungan antara golongan darah donor dan penerima menentukan kecocokan transfusi
Dokumen tersebut membahas tentang imunoglobulin dan klasifikasinya. Terdapat lima kelas imunoglobulin pada manusia yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD, yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh.
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang mengaktifkan reaksi proteolisis pada permukaan mikroba untuk membunuh patogen, sedangkan sitokin adalah polipeptida yang mengatur respon imun dan inflamasi. Kedua sistem ini saling berinteraksi untuk menghasilkan respon kekebalan yang efektif terhadap patogen.
Dokumen tersebut membahas tentang toleransi imun, perkembangan autoimun, mekanisme dan tipe autoantibodi, serta patogenesis penyakit autoimun. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa toleransi imun terjadi untuk membedakan antigen asing dan diri, autoimun disebabkan kegagalan toleransi terhadap antigen diri, dan penyakit autoimun dapat terjadi pada organ tertentu atau secara sistemik akibat respon imun yang berlebihan ter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunoglobulin atau antibodi, termasuk pengertian, struktur dasar, dan kelas-kelas imunoglobulin.
2. Terdapat 5 kelas imunoglobulin utama yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgE, yang memiliki perbedaan struktur dan fungsi.
3. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 rantai berat dan 2 rantai ringan yang tersusun se
Makalah ini membahas pengaruh pemberian deksametason terhadap ekspresi gen moesin pada sel-sel stroma sumsum tulang kelinci. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian deksametason menurunkan ekspresi mRNA moesin hingga 75-85% pada dua sampel kelinci. Protein moesin terkait dengan organisasi sitoskeleton sel. Hasil ini menunjukkan bahwa deksametason dapat memodulasi gen moesin dan berpengaruh terhadap
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian antibodi, struktur, fungsi, jenis-jenis, dan variabilitas antibodi. Juga disebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan antibodi seperti diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, graves disease, dan lupus.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang mitosis dan meiosis serta peran pentingnya dalam reproduksi sel dan variasi genetik.
2. Mitosis dan meiosis melibatkan pembelahan inti sel dan distribusi kromosom ke sel-sel hasil pembelahan.
3. Meiosis menghasilkan variasi genetik melalui pemisahan kromosom homolog dan pindah silang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang mutasi pada tingkat gen dan kromosom, termasuk pengertian dan contohnya.
2. Mutasi gen adalah perubahan susunan basa nitrogen pada DNA sehingga mengubah kode gen, sedangkan mutasi kromosom merupakan perubahan struktur atau jumlah kromosom seperti delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.
3. Hugo de Vries adalah
Reaksi hipersensitivitas tipe 2 atau sitotoksis terjadi karena antibodi IgG atau IgM yang terbentuk terhadap antigen pada permukaan sel. Ini menyebabkan kerusakan sel melalui aktivasi komplemen, fagositosis, atau sel pembunuh. Manifestasinya berupa gangguan darah seperti anemia hemolitik, trombositopenia, dan granulositopenia. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai organ dan jaringan seperti ginjal, paru, dan
Bab 6 membahas tentang mutasi yang merupakan perubahan materi genetik yang dapat diwariskan secara genetis. Terdapat dua jenis mutasi yaitu mutasi gametik pada sel kelamin dan mutasi somatik pada sel tubuh. Mutasi dapat terjadi pada tingkat gen maupun kromosom yang dapat mengakibatkan berbagai kelainan pada manusia seperti sindrom Down, Klinefelter, dan Cri du chat. Faktor penyebab mutasi dapat berasal
Mutasi adalah perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan menghasilkan mutan. Terjadi karena perubahan DNA atau struktur kromosom. Dapat terjadi pada sel kelamin atau tubuh, dan disebabkan faktor alami maupun buatan seperti sinar UV, zat kimia, yang mempengaruhi evolusi lewat variasi genetik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, definisi, struktur, jenis, dan fungsi antibodi serta antibodi monoklonal. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perkembangan pemahaman tentang antibodi, bagaimana antibodi dibentuk dan bekerja, serta aplikasi antibodi monoklonal dalam bidang medis.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis molekular dan terapi gen. Diagnosis molekular dapat digunakan untuk mendeteksi mutasi genetik melalui berbagai metode seperti PCR-RFLP dan oligo probe. Terapi gen bertujuan memperbaiki gen yang rusak dengan mengambil sel darah pasien, memperbaiki gennya, lalu memasukkannya kembali ke tubuh atau membuat gen di luar tubuh baru dimasukkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi reproduksi dan beberapa hipotesis yang berkaitan dengan keberhasilan kehamilan terkait dengan respons imun. Secara singkat, dibahas mengenai peranan sel-sel imun di uterus seperti sel NK, ekspresi HLA-G pada sel trofoblas, dan hipotesis interaksi antara LIF dan reseptornya yang dapat memfasilitasi implantasi embrio. Juga dibahas mengenai peranan enzim IDO, keseimbangan sel Th1 dan Th
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya berupa demam, nyeri otot dan sendi yang dapat disertai ruam. Virus dengue merupakan arbovirus yang terbagi atas 4 serotipe dan menyebabkan demam yang menular dengan cepat secara epidemi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskular dan komposisi darah. Darah terdiri atas plasma dan elemen sel darah seperti eritrosit. Eritrosit berperan mengangkut oksigen dan memiliki siklus hidup selama 120 hari di sumsum tulang. Gangguan pada produksi darah dapat menyebabkan anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen darah manusia dan sistem golongan darah. Komponen darah terdiri dari bagian padat berupa sel darah dan bagian cair berupa plasma darah. Sistem golongan darah AB0 ditentukan oleh kehadiran antigen A, antigen B, atau keduanya pada sel darah, serta kehadiran antibodi terkait (anti-A dan anti-B) dalam plasma. Hubungan antara golongan darah donor dan penerima menentukan kecocokan transfusi
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai darah dan komponennya seperti sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan jenis-jenis sel darah. Darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk metabolisme. Komponen utama darah adalah plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hemoglobin berperan mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Ada beberapa jenis sel dar
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Biologi SMA Bab 5 Sistem Peredaran Darah ManusiaRifda Latifa
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah dan alat peredaran darah seperti jantung dan pembuluh darah. Darah terdiri dari plasma dan tiga jenis sel darah: eritrosit untuk mengangkut oksigen, leukosit untuk membunuh patogen, dan trombosit untuk membantu pembekuan darah. Sistem ini mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan membawanya kembali ke jantung.
Sel darah terdiri daripada sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih bertindak balas terhadap infeksi, dan platelet membantu proses pembekuan darah.
Bab ini membahas sistem peredaran darah pada manusia yang meliputi tiga komponen utama: darah, alat-alat peredaran darah seperti jantung dan pembuluh darah, serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit; fungsi darah; golongan darah; proses pembekuan darah; serta beberapa kelainan pada sistem peredaran darah seperti anemia dan leukemia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit; fungsi darah; mekanisme peredaran darah pulmonari dan sistemik; golongan darah; transfusi darah; dan kelainan pada sistem peredaran darah seperti anemia dan leukemia.
Hematopoiesis adalah proses produksi dan perkembangan sel darah dari sel induk (stem cell) hingga beredar di aliran darah. Proses ini terjadi terutama di sumsum tulang dan dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan seperti eritropoietin. Eritropoiesis merupakan proses pembentukan eritrosit yang melibatkan pembelahan dan pematangan sel. Eritropoietin mempercepat produksi eritrosit pada semua tahapan.
darah dan limfatik farmasi ed printer friendly.pdffileindri
Dokumen tersebut membahas tentang hematopoiesis atau proses pembentukan sel-sel darah. Terdapat tiga tahapan utama yaitu sel induk pluripotensial, sel induk hematopoietik, dan sel progenitor hingga membentuk sel-sel darah matang seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Dokumen ini juga menjelaskan komposisi dan fungsi masing-masing jenis sel darah.
UNRAM_FATERNA_ANATOMIDANFISIOLOGITERNAK_SMTR2_fisio 1 bu sri darah 5 april 2013Gambel Moral
Teks tersebut membahas tentang darah dan cairan limfa, termasuk anatomi dan fisiologinya. Teks menjelaskan fungsi darah untuk transportasi dan pertahanan tubuh, komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Juga dijelaskan tentang plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta organ tubuh yang terkait dengan pembentukan dan perusakan sel darah.
Dokumen tersebut merangkum tentang hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah, dan penyakitnya. Ia menjelaskan tentang fungsi dan komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan platelet serta proses pembentukan dan fungsi masing-masing komponen tersebut.
Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah dipompa oleh jantung melalui arteri ke seluruh tubuh dan kembali melalui vena. Darah mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk sampah.
Siklus sel terdiri dari interfase dan pembelahan sel. Interfase terbagi menjadi fase G1, S, dan G2 yang melibatkan sintesis DNA dan protein. Pembelahan sel meliputi mitosis dan meiosis untuk membelah sel somatik dan reproduksi. Mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase untuk membentuk dua sel anak identik. Meiosis meliputi dua divisi sel untuk membentuk empat sel gamet haploid.
Membran sel memisahkan sitoplasma dari lingkungan sekitarnya, terdiri dari tiga lapisan lemak-protein-lemak, dan dapat melakukan transportasi selektif melalui proses difusi, osmosis, dan transport aktif. Nukleus berperan sebagai pusat kehidupan sel dan mengandung kromatin sebagai bahan keturunan. Sintesis protein melibatkan transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA menjadi protein.
Dokumen ini membahas berbagai jenis kelainan kromosom termasuk monogen (autosom dominan, autosom resesif, rangkai kelamin), polisom, dan aberasi numerik kromosom seperti euploidi dan aneuploidi seperti trisomi 21 yang menyebabkan sindroma Down.
Dokumen ini membahas tentang jaringan tubuh, mulai dari definisi sel dan jaringan, hingga jenis-jenis jaringan utama seperti jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan kartilago beserta ciri-ciri dan klasifikasinya.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar komputer yang terdiri dari hardware, software, dan brainware. Hardware meliputi perangkat keras seperti prosesor, memori, input-output device, serta komponen utama lainnya seperti motherboard. Software adalah program-program yang dijalankan. Brainware merupakan sumber daya manusia seperti analis sistem, programmer, operator, dan teknisi.
Dokumen ini membahas tiga jenis organisasi file yaitu sequential, random, dan indexed sequential file beserta kelebihan dan kekurangannya. Sequential file mudah diorganisir namun pemrosesan perubahan data lambat, random file memungkinkan akses data secara acak namun rawan rusak, sementara indexed sequential file menyatukan kelebihan kedua jenis sebelumnya dengan mengorbankan ruang penyimpanan tambahan untuk indeks.
Komunikasi manusia telah berkembang sejak zaman prasejarah, dimulai dari lukisan gua, tulisan paku dan hieroglif, hingga penemuan telepon oleh Graham Bell pada 1903 yang mempermudah komunikasi. Era teknologi informasi kemudian memungkinkan berbagai cara baru berkomunikasi secara elektronik seperti telepon, email, dan internet.
1. DARAHDARAH
bambang widjokongkobambang widjokongko
Darah :Darah :
1. Sel-sel darah :1. Sel-sel darah :
a. Eritrosita. Eritrosit
b. Lekosit : netrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfositb. Lekosit : netrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit
c. Trombosit / platelet / keping-keping darahc. Trombosit / platelet / keping-keping darah
2. Cairan darah (plasma), mengandung :2. Cairan darah (plasma), mengandung :
a. Protein plasma (7%)a. Protein plasma (7%)
b. Zat-zat dengan berbagai berat molekul (10%)b. Zat-zat dengan berbagai berat molekul (10%)
c. Garam anorganik (0,9%)c. Garam anorganik (0,9%)
d. Lain-lain (10%) : - senyawa organikd. Lain-lain (10%) : - senyawa organik
- Asam amino- Asam amino
- Vitamin- Vitamin
- Hormon- Hormon
- Lipid- Lipid
2. HEMATOKRITHEMATOKRIT
- Persentase elemen sel-sel darah (terutama eritrosit)Persentase elemen sel-sel darah (terutama eritrosit)
- Cara :Cara :
Darah dalam tabung reaksi dipusing (Centrifuge)Darah dalam tabung reaksi dipusing (Centrifuge)
- elemen sel-sel akan terdapat pada bagian dasar tabung- elemen sel-sel akan terdapat pada bagian dasar tabung
- cairan darah berada di bagian atas tabung- cairan darah berada di bagian atas tabung
- Nilai normal :Nilai normal :
a. Laki-laki dewasa : 40-50%a. Laki-laki dewasa : 40-50%
b. Wanita dewasa : 35-45%b. Wanita dewasa : 35-45%
c. Anak-anak : 35%c. Anak-anak : 35%
d. Bayi baru lahir : 45-60%d. Bayi baru lahir : 45-60%
3. PROTEIN PLASMAPROTEIN PLASMA
1. Albumin :1. Albumin :
- BM 59.000- BM 59.000
- Merupakan protein utama dalam darah- Merupakan protein utama dalam darah
- Berperan mempertahankan tekanan osmosis dalam kapiler- Berperan mempertahankan tekanan osmosis dalam kapiler
- Berperan untuk transport hasil-hasil metabolisme- Berperan untuk transport hasil-hasil metabolisme
2. Globulin :2. Globulin :
- Terdiri atas : - Gama globulin : mengikat antibodi (imunoglobulin)- Terdiri atas : - Gama globulin : mengikat antibodi (imunoglobulin)
- Beta globulin berperan dalam transport hormon,- Beta globulin berperan dalam transport hormon,
logam (transferin), lemak sebagai lipoprotein (HDL,logam (transferin), lemak sebagai lipoprotein (HDL,
LDL)LDL)
3. Fibrinogen : berperan dalam pembekuan darah3. Fibrinogen : berperan dalam pembekuan darah
Protein plasma disintesis dalam heparProtein plasma disintesis dalam hepar
Serum : plasma darah tanpa fibrinogen sehingga tidak dapat membekuSerum : plasma darah tanpa fibrinogen sehingga tidak dapat membeku
Dalam klinis sering digunakan dalam imunisasi pasif (ATS,Dalam klinis sering digunakan dalam imunisasi pasif (ATS,
ADS, ASS)ADS, ASS)
4. ERITROSITERITROSIT
- Merupakan sel yang tidak berintiMerupakan sel yang tidak berinti
- Memberi warna merah pada darahMemberi warna merah pada darah
- Orang dewasa : 35 cc/kg BBOrang dewasa : 35 cc/kg BB
- Jumlah pada laki-laki : 5,4 juta / mmJumlah pada laki-laki : 5,4 juta / mm33
wanita : 4,8 juta / mmwanita : 4,8 juta / mm33
jumlah meningkat pada dataran tinggi (polisitemia) akibat udarajumlah meningkat pada dataran tinggi (polisitemia) akibat udara
yang tipisyang tipis
- Protein eritrosit :Protein eritrosit :
a. Stromatin (non respiratorik protein)a. Stromatin (non respiratorik protein) sebagai kerangka selsebagai kerangka sel
b. Hemoglobin (respiratorik protein)b. Hemoglobin (respiratorik protein) mempunyai afinitas besarmempunyai afinitas besar
terhadap Oterhadap O22 dan COdan CO22
- Retikulosit : bentuk muda eritrosit dalam darahRetikulosit : bentuk muda eritrosit dalam darah
jumlah 0,8%jumlah 0,8%
5. HEMOGLOBINHEMOGLOBIN
- Merupakan protein respiratorikMerupakan protein respiratorik
- Macam-macam Hb :Macam-macam Hb :
a. HbF (Hemoglobin janin) :a. HbF (Hemoglobin janin) :
- merupakan Hb utama dalam janin- merupakan Hb utama dalam janin
- afinitas terhadap oksigen lebih besar- afinitas terhadap oksigen lebih besar
- dalam kehidupan post natal jumlahnya sekitar 1%- dalam kehidupan post natal jumlahnya sekitar 1%
b. HbA (Hemoglobin dewasa) :b. HbA (Hemoglobin dewasa) :
- HbA1 (97%)- HbA1 (97%)
- HbA2 (2%)- HbA2 (2%)
- Hb abnormal :Hb abnormal :
a. Thalasemia, HbF dipertahankan sampai dewasaa. Thalasemia, HbF dipertahankan sampai dewasa
b. Sickle Cell Anemia, HbS abnormalb. Sickle Cell Anemia, HbS abnormal mudah pecahmudah pecah anemiaanemia
6. LEKOSITLEKOSIT
Lekosit terdiri atas :Lekosit terdiri atas :
1. Lekosit granuler :1. Lekosit granuler :
a. Netrofila. Netrofil
b. Eosinofilb. Eosinofil
c. Basofilc. Basofil
2. Lekosit agranuler :2. Lekosit agranuler :
a. Monosita. Monosit
b. Limfositb. Limfosit
Jumlah lekosit :Jumlah lekosit :
a. Dewasa : 4-11 ribua. Dewasa : 4-11 ribu
b. Sewaktu lahir : 15-25 ribub. Sewaktu lahir : 15-25 ribu
c. Usia 4 hari : 12 ribuc. Usia 4 hari : 12 ribu
d. Usia 4 tahun : 8 ribud. Usia 4 tahun : 8 ribu
e. Usia 12 tahun = dewasae. Usia 12 tahun = dewasa
7. HITUNG JENIS LEKOSIT (HEMOGRAM)HITUNG JENIS LEKOSIT (HEMOGRAM)
Angka persentase masing-masing jenis lekositAngka persentase masing-masing jenis lekosit
- Netrofil : 60-70%Netrofil : 60-70%
- Eosinofil : 1-4%Eosinofil : 1-4%
- Basofil : 0-1%Basofil : 0-1%
- Monosit : 3-7%Monosit : 3-7%
- Limfosit : 25-33%Limfosit : 25-33%
Hemogram bergeser kekiri :Hemogram bergeser kekiri :
Didapatkan netrofil bentuk muda dalam darahDidapatkan netrofil bentuk muda dalam darah
Terdapat pada infeksiTerdapat pada infeksi
8. LEKOSIT NETROFILLEKOSIT NETROFIL
- Bentuk inti : - Batang (staf), merupakan bentuk mudaBentuk inti : - Batang (staf), merupakan bentuk muda
- Berlobi/bersegmen, merupakan bentuk matur- Berlobi/bersegmen, merupakan bentuk matur
- Mengandung enzim :Mengandung enzim :
- Alkali fosfatase- Alkali fosfatase
- Fagositin- Fagositin
- Mieloperoksidase- Mieloperoksidase
- Asam fosfatase- Asam fosfatase
- Beta glokoronidase- Beta glokoronidase
- Dapat bergerak secara amoeboid, oleh daya tarik kimiaDapat bergerak secara amoeboid, oleh daya tarik kimia
(kemotaksis)(kemotaksis)
- Kemotaksis positip kuat : terhadap kuman kokusKemotaksis positip kuat : terhadap kuman kokus
- Kemotaksis negatip : terhadap senyawa silikatKemotaksis negatip : terhadap senyawa silikat
- Tidak ada kemotaksis : virus, tifus, TBCTidak ada kemotaksis : virus, tifus, TBC
- Netrofil lumpuh : antraksNetrofil lumpuh : antraks
- Daya fagositosis besarDaya fagositosis besar
- Fungsi sebagai sistim imun nonspesifik seluler (daya tahan tubuh)Fungsi sebagai sistim imun nonspesifik seluler (daya tahan tubuh)
9. EOSINOFILEOSINOFIL
- Inti berlobi 2- Inti berlobi 2
- Mengandung enzim :- Mengandung enzim :
- peroksidase- peroksidase
- katepsin- katepsin
- asam fosfatase- asam fosfatase
- ribonuklease- ribonuklease
- Daya fagositosis selektif- Daya fagositosis selektif
- Mampu bergerak amoeboid- Mampu bergerak amoeboid
- Fungsi : fagositosis kompleks antigen-antibodi- Fungsi : fagositosis kompleks antigen-antibodi
- Meningkat pada kondisi alergi- Meningkat pada kondisi alergi
10. BASOFILBASOFIL
- Inti berbentuk huruf U atau SInti berbentuk huruf U atau S
- Apabila bermigrasi ke jaringan berubah menjadi sel mast (mastosit)Apabila bermigrasi ke jaringan berubah menjadi sel mast (mastosit)
- Pergerakan amoeboid dan daya fagositosis kecilPergerakan amoeboid dan daya fagositosis kecil
- Fungsi : sekresi HistaminFungsi : sekresi Histamin
MONOSITMONOSIT
- Inti berbentuk seperti ginjalInti berbentuk seperti ginjal
- Apabila bermigrasi ke jaringan berubah menjadi makrofagApabila bermigrasi ke jaringan berubah menjadi makrofag
- Dapat bergerak amoeboidDapat bergerak amoeboid
- Dalam jaringan daya fagositosis besarDalam jaringan daya fagositosis besar
11. LIMFOSITLIMFOSIT
- Sel darah yang berperan dalam sistim imun spesifik- Sel darah yang berperan dalam sistim imun spesifik
- Terdiri atas :- Terdiri atas :
1. Limfosit B :1. Limfosit B :
- Maturasi dalam jaringan bursa- Maturasi dalam jaringan bursa
- Berperan dalam pertahanan humoral- Berperan dalam pertahanan humoral
- Bila aktif- Bila aktif sel plasmasel plasma sekresi antibodisekresi antibodi
2. Limfosit T :2. Limfosit T :
- Maturasi dalam kelenjar Tymus- Maturasi dalam kelenjar Tymus
- Berpewran dalam pertahanan seluler- Berpewran dalam pertahanan seluler
- Bila aktif- Bila aktif sel pembunuhsel pembunuh
12. RESPON IMUNRESPON IMUN
Antigen pertamaAntigen pertama
RI primerRI primer
LimfositLimfosit
AktifAktif
Proliferasi Populasi sel sejenisProliferasi Populasi sel sejenis Diferensiasi :Diferensiasi :
- Sel efektor- Sel efektor
- Sel memori- Sel memori
Resp Imun Sekun.Resp Imun Sekun.
Antigen keduaAntigen kedua
13. TROMBOSITTROMBOSIT
- Bukan merupakan sel yang sebenarnyaBukan merupakan sel yang sebenarnya
- Merupakan keping-keping plasma dari megakaryosit sumsum tulangMerupakan keping-keping plasma dari megakaryosit sumsum tulang
- Merupakan elemen sel darah yang terkecilMerupakan elemen sel darah yang terkecil
- Jumlah normal : 250.000 – 300.000Jumlah normal : 250.000 – 300.000
- Granula (butir-butir) trombosit mengandung :Granula (butir-butir) trombosit mengandung :
- Serotonin- Serotonin
- ADP- ADP
- Fibrinogen- Fibrinogen
- Faktor pembekuan- Faktor pembekuan
- Kalsium- Kalsium
- Trombostenin- Trombostenin
- Berperan dalam proses pembekuan darah- Berperan dalam proses pembekuan darah
14. MEKANISME PEMBEKUAN DARAHMEKANISME PEMBEKUAN DARAH
1. Kerusakan dinding pembuluh darah dilekati sel-sel trombosit1. Kerusakan dinding pembuluh darah dilekati sel-sel trombosit
platelet trombositplatelet trombosit
2. Dinding pembuluh darah mengeluarkan tromboplastin2. Dinding pembuluh darah mengeluarkan tromboplastin
3. Tromboplastin merangsang perubahan protrombin plasma3. Tromboplastin merangsang perubahan protrombin plasma trombintrombin
4. Trombin merubah fibrinogen4. Trombin merubah fibrinogen fibrinfibrin
5. Fibrin berupa benang-benang saling beranyaman5. Fibrin berupa benang-benang saling beranyaman bekuan darahbekuan darah
6. Bekuan darah menutup luka pembuluh darah6. Bekuan darah menutup luka pembuluh darah
7. Trombostenin7. Trombostenin pengkerutan bekuan darahpengkerutan bekuan darah mencegahmencegah
perdarahan lebih lanjutperdarahan lebih lanjut
15. GOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH
- Membran eritrosit mengandung antigen yang disebut aglutinogen- Membran eritrosit mengandung antigen yang disebut aglutinogen
- Aglutinogen yang terpenting adalah aglutinogen A dan B- Aglutinogen yang terpenting adalah aglutinogen A dan B
- Antibodi terhadap aglutinogen disebut aglutinin- Antibodi terhadap aglutinogen disebut aglutinin
- Gol darah A mengandung aglutinin anti B didalam plasmanya- Gol darah A mengandung aglutinin anti B didalam plasmanya
- Apabila gol darah A bercampur dengan B- Apabila gol darah A bercampur dengan B reaksi aglutinasireaksi aglutinasi
(menggumpal)(menggumpal)
- Gol darah O mempunyai aglutinin anti A dan anti B- Gol darah O mempunyai aglutinin anti A dan anti B
- Gol darah AB tidak mempunyai aglutinin dalam plasmanya- Gol darah AB tidak mempunyai aglutinin dalam plasmanya
- Aglutinogen A dibagi menjadi A- Aglutinogen A dibagi menjadi A11 dan Adan A22
- Dalam sistim ABO terdapat golongan darah :- Dalam sistim ABO terdapat golongan darah :
AA11, A, A22, B, A, B, A11B, AB, A22B dan OB dan O
16. REAKSI TRANSFUSIREAKSI TRANSFUSI
Reaksi hemolitik :Reaksi hemolitik :
- Merupakan reaksi yang paling berbahaya- Merupakan reaksi yang paling berbahaya
- Individu mempunyai aglutinin terhadap eritrosit dalam darah- Individu mempunyai aglutinin terhadap eritrosit dalam darah
transfusitransfusi
- Pada transfusi yang terpenting adalah aglutinin resipien (penerima- Pada transfusi yang terpenting adalah aglutinin resipien (penerima
darah)darah)
- Gol AB- Gol AB resipien universal, darah tidak mempunyai aglutininresipien universal, darah tidak mempunyai aglutinin
dapat diberi golongan darah apapun tanpa menimbulkan reaksidapat diberi golongan darah apapun tanpa menimbulkan reaksi
transfusi hemolitiktransfusi hemolitik
- Gol O- Gol O donor universal, sebab tidak terdapat aglutinin anti Odonor universal, sebab tidak terdapat aglutinin anti O
- Dalam tranfusi darah selalu dlakukan Cross-match untuk- Dalam tranfusi darah selalu dlakukan Cross-match untuk
menghindari kemungkinan terjadinya reaksi hemolitikmenghindari kemungkinan terjadinya reaksi hemolitik
- Antigen A1, A2 dan B diturunkan secara dominan- Antigen A1, A2 dan B diturunkan secara dominan
Individu gol darah B dapat memperoleh antigen B dari :Individu gol darah B dapat memperoleh antigen B dari :
1. Masing-masing orang tuanya (BB)1. Masing-masing orang tuanya (BB)
2. Salah satu orang tua dan O dari orang tua lainnya (BO)2. Salah satu orang tua dan O dari orang tua lainnya (BO)
17. GOLONGAN RH (RHESUS FACTOR)GOLONGAN RH (RHESUS FACTOR)
- Dalam sistim RH dikenal aglutinogen DDalam sistim RH dikenal aglutinogen D
- RH positipRH positip mempunyai aflutinogen Dmempunyai aflutinogen D
- RH negatipRH negatip tidak mempunyai aglutinogen Dtidak mempunyai aglutinogen D
- RH negatip apabila bercampur dengan RH positip akan membentukRH negatip apabila bercampur dengan RH positip akan membentuk
aglutinin anti Daglutinin anti D
- 99% bangsa Asia adalah D positip (RH positip)99% bangsa Asia adalah D positip (RH positip)
- Kasus ibu RH negatip :Kasus ibu RH negatip :
1. Kehamilan pertama, anak RH positip. Sebagian darah janin1. Kehamilan pertama, anak RH positip. Sebagian darah janin
plasentaplasenta darah ibudarah ibu terbentuk aglutinin anti Dterbentuk aglutinin anti D
2. Kehamilan berikutnya, anak RH positip. Aglutinin anti D ibu2. Kehamilan berikutnya, anak RH positip. Aglutinin anti D ibu
plasentaplasenta sirkulasi darah janinsirkulasi darah janin reaksi hemolisisreaksi hemolisis
(eritroblastosis foetalis)(eritroblastosis foetalis)
Pada bayi akan terjadi :Pada bayi akan terjadi :
- Kematian dalam kandungan (IUFD)Kematian dalam kandungan (IUFD)
- Anemia berat, ikterus berat dan hidrops foetalisAnemia berat, ikterus berat dan hidrops foetalis