SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Pernahkan Anda mengalami 
luka di bagian tubuh Anda? Tentu Anda 
menemukan sejumlah darah yang ke-luar. 
Nah sekarang, cobalah Anda isi 
jawaban sesuai yang Anda ketahui 
pada kotak pertanyaan berikut ini! 
Komponen darah manusia terdiri-dari 
1. Bagian padat............................... 
2. Bagian Cair................................... 
Bagus! Anda telah menjawab 
pertanyaan di atas. Untuk mengetahui 
jawaban Anda benar atau salah, ikuti-lah 
uraian materi berikut ini! 
Darah merupakan jaringan ikat 
bebas berupa cairan dalam tubuh. 
Pada orang dewasa, darah dibentuk di 
sum-sum tulang yang terdapat pada 
tulang pipih. Pada janin dibentuk di 
hati dan limfe. Jaringan hematopoitik 
mengandung stem sel. 
Proses pembentukan sel darah 
disebut hematopoiesis. Proses ini ber-langsung 
seumur hidup, dimulai dari 
proliferasi sel induk hemopoisis (stem 
cell) untuk menghasilkan anak-anak 
sel, dilanjutkan dengan berdiferensiasi 
untuk memperoleh sel-sel prekusor, 
dan terakhir maturasi. 
1. Karakteristik darah 
Volume darah setiap orang ber-beda, 
tergantung pada ukuran tubuh. 
Volume ini berkisar antara 4 sampai 
6 liter atau pada perempuan sekitar 
4-4,5 liter dan pria 4,5-5 liter bila me-miliki 
berat badan 70 kg. Dari total vol-ume 
darah, 38%-48% merupakan sel 
darah (bagian padat), sehingga sisanya 
(52% - 62%) merupakan plasma darah 
(bagian cair). 
Darah berwarna merah. Darah 
yang berasal dari arteri berwarna mer-ah 
terang karena banyak mengandung 
oksigen, tetapi bila berwarna merah 
kegelapan berarti darah berasal dari 
vena karena mengandung banyak kar-bondioksida. 
Kisaran pH darah yang normal 
adalah 7,35 – 7,45. Darah vena memi-liki 
pH lebih rendah dari pada arteri. 
Hal ini berhubungan dengan kandun-gan 
karbondioksida pada darah vena. 
Viskositas darah merupakan ketebalan 
atau resistensi terhadap alirannya. Da- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
rah tiga sampai lima kali lebih tebal dari 
pada air. Viskositas meningkat dengan 
adanya sel darah dan protein plasma, 
serta viskositas ini berkontribusi terha-dap 
tekanan darah. 
Komponen darah terdiri-dari sel darah 
dan plasma darah. 
a. Komponen sel darah (bagian pa-dat) 
adalah (1) sel darah merah 
(eritrosit); (2) sel darah putih (leu-kosit) 
terdiri-dari neutrophil, lim-fosit, 
eosinophil, monosit, granu-losit; 
dan (3) trombosit. 
b. Komponen plasma darah (bagian 
cair): air 91,5%, protein 7% (fibrin-ogen 
7%, globulin 38%, albumin 
55%), dan komponen lain seban-yak 
1,5% terdiri-dari elektrolit, nu-trient, 
hormone, vitamin. 
Komponen Darah Orang Dewasa 
Komponen 
Darah 
Laki-laki Perempuan 
Volume 
darah relative 
dalam liter 
0,041 x BB 
(kg) + 1,53 
0,047 x BB 
(kg) + 0,86 
Hematokrit 
(volume sel 
darah / vol-ume 
darah) 
0,40 – 0,54 0,37 – 0,47 
Eritrosit 
(1012/L da-rah 
= 106/μL 
darah) 
4,6 – 5,9 4,2 – 5,4 
Hemoglobin 
(g/L darah) 140 - 180 120 - 160 
Trombosit 
/ platelet 
(109/L darah 
= 103/μL 
darah) 
170 - 360 180 – 400 
Leukosit 
(109/L darah 
= 103/μL 
darah) 
3 – 11 (64% granulosit, 31% 
limfosit, 6% monosit) 
Plasma 
protein (g/L 
darah) 
66 – 85 (termasuk 55 – 64% 
albumin) 
(Sumber: Despopoulos, 2003; 88) 
2. Fungsi darah 
Fungsi sel darah adalah (1) men-gangkut 
oksigen, mengatur regulasi 
pH darah, mengangkut hasil metabo-lisme 
tubuh (eritrosit); (2) mengatur 
pertahanan tubuh terhadap infeksi 
(leukosit); (3) membantu dalam pros-es 
pembekuan darah (trombosit); (4) 
mengangkut nutrisi, hormon (transmisi 
sinyal), mengatur keseimbangan asam-basa, 
cairan dan elektrolit, suhu tubuh, 
mengangkut bahan bahan sisa metab-olisme, 
obat-obatan dan bahan kimia 
asing ke hati untuk diurai dan dibawa 
ke ginjal untuk dibuang sebagai urine 
(plasma darah). 
3. Metabolisme sel darah 
Metabolisme sel darah merah 
Umur sel darah merah normal adalah 
120 hari, hal ini berarti bahwa setiap 
hari terjadi penggantian kurang dari 1% 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
populasi sel darah merah (200 miliar sel 
atau 2 juta per detik). Sel darah merah 
baru yang terdapat di dalam sirkulasi 
adalah retikulosit dengan siri-ciri: masih 
mengandung ribosom dan elemen re-ticulum 
endoplasma. Sel darah merah 
terdiri-dari 60% air, 28% hemoglobin; 
7% lemak; sisa: karbohidrat, elektrolit, 
metabolit. 
Ringkasan metabolisme sel darah me-rah 
sebagai berikut. 
• Sel darah merah sangat bergan-tung 
pada glukosa sebagai sum-ber 
energinya, membrannya men-gandung 
pengangkut glukosa 
berafinitas tinggi. 
• Tidak terjadi pembentukan ATP 
melalui fosforilasi oksidatif ka-rena 
tidak memiliki mitokondria. 
Produksi ATP melalui glikolisis an-aerob. 
• Pembentukan 2,3 bifosfogliserat 
oleh reaksi-reaksi yang berkaitan 
erat dengan kemampuan Hb 
mengangkut oksigen. 
• Besi pada Hb harus dipertahan-kan 
dalam keadaan fero. Besi feri 
direduksi menjadi fero oleh kerja 
sistem methemoglobin reduktase 
dependen NADH yang melibat-kan 
sitokrom b5 reduktase. 
• Sintesis tidak terjadi di sel da-rah 
merah, tetapi beberapa lipid 
seperti kolesterol di dalam mem-brane 
sel darah merah dapat ber-tukar 
dengan lipid plasma yang 
sepadan. 
• Sel darah merah mengandung 
enzim metabolisme nukleotida, 
seperti adenosine deaminase, pi-rimidin 
nukleotidase, dan adenilil 
kinase. Defisiensi enszim ini ber-peran 
dalam kasus anemia hem-olitik. 
• Jika sel darah merah mencapai 
akhir hidupnya, globin akan diurai 
menjadi asam – asam amino dan 
besi dibebaskan dari heme untuk 
digunakan kembali oleh tubuh. 
Komponen tetrapirol heme akan 
diubah menjadi bilirubin, teru-tama 
dieksresikan ke usus besar 
melalui empedu. 
Sintesis hemoglobin 
Hemoglobin disusun oleh heme 
yang terbentuk dari Fe dan protopor-phyrin 
(dalam mitokondria) dan globin 
yang terbentuk dari rantai asam amino 
(dalam ribosom). Biosintesis hemo-globin 
meliputi sintesis heme dan sin-tesis 
porfirin. Porfirin berfungsi sebagai 
pengangkut O2, electron. Katabolisme 
hemoglobin menghasilkan bilirubin. 
Afinitas relative berbagai hemo-globin 
untuk oksigen menyebabkan 
Hb mengalami saturasi oksigen seban-yak 
50%. Pada oksigenasi hemoglobin, 
besi, histidin F8, dan residu-residu 
terkait bergerak ke arah cincin heme. 
Perubahan konformasi yang menyer-tai 
oksigenasi antara lain putusnya ika-tan 
garam dan melonggarnya struktur 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
kuartener yang mempermudah pengi-katan 
O2 tambahan. Hemoglobin juga 
berfungsi mengangkut CO2 dan proton 
dari jaringan paru. 
Metabolisme sel darah putih 
Pembentukan sel darah putih 
(leukosit) diatur oleh factor pertum-buhan 
lain, seperti granulocyte-mac-rophage 
colony stimulating factor. Leu-kosit 
akan menjadi aktif bila terpajan 
bakteri dan rangsangan lain, terutama 
neutrophil. Neutrofil adalah sel fagosi-tik 
motil yang sangat berperan (kunci) 
dalam peradangan akut. 
Jika bakteri memasuki jaringan, 
timbul sejumlah respon peradangan 
akut yang meliputi; (1) peningkatan 
permeabilitas vaskuler sehingga terjadi 
edema jaringan; (2) masuknya neutrofil 
aktif ke jaringan; (3) aktivasi trombosit; 
dan (4) pemulihan spontan (resolusi) 
jika mikroorganisme penyebab dapat 
diatasi. 
Neutrofil secara aktif melakukan 
metabolisme. Ciri biokimia neutrophil 
adalah adanya glikolisis aerob aktif, 
jalur pentose fosfat yang aktif, fosfo-rilasi 
oksidatif yang cukup aktif (dera-jat 
sedang), kaya akan lisosom dan en-zim- 
enzim pengurainya, mengandung 
enzim unik seperti mieloperoksidase 
dan NADPH-oksidase, mengandung 
integrin CD 11 / CD 18 di membran 
plasmanya. 
4. Sistem golongan darah 
Golongan darah menurut sys-tem 
ABO ditemukan oleh K.Landsteiner 
tahun 1900 dan 1901. Antigen atau ag-glutinogen 
yang dibawa oleh eritrosit 
orang tertentu dapat mengadakan 
reaksi dengan zat anti atau antibodi 
atau agglutinin yang dibawa oleh se-rum 
darah. Dikenal dua macam antigen 
yaitu antigen-A dan antigen-B, sedan-gkan 
zat antinya dibedakan atas anti- 
A dan anti-B. Ada orang yang memiliki 
antigen-A, antigen-B, atau keduanya, 
dan ada pula yang tidak memiliki anti-gen- 
A maupun antigen-B. Antigen be-rada 
pada eritrosit, akan tetapi zat anti 
ada dalam plasma darah. 
Orang yang memiliki golongan 
darah O, tidak memiliki antigen-A mau-pun 
antigen-B, tetapi memiliki anti-A 
dan anti-B dalam plasma darahnya. 
Orang yang memiliki golongan darah 
A memiliki antigen-A dan zat anti-B. 
Orang dengan golongan darah B me-miliki 
antigen-B dan zat anti-A. Orang 
yang memiliki golongan darah AB han-ya 
memiliki antigen-A dan antigen-B, 
sedangkan zat antinya tidak dimiliki. 
Gen I adalah suatu molekul pro-tein 
(Isoagglutinin) yang terdapat pada 
permukaan sel darah merah. Gen I 
memiliki tiga alel, yaitu I, IA, IB. Alel “i” 
resesif terhadap IA dan IB. Alel IA dan 
IB merupakan kodominan, sehingga IA 
tidak dominan terhadap IB, demikian 
juga sebaliknya. 
Orang yang memiliki alel IAmam-pu 
membentuk antigen A, sedangkan 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang memiliki alel IB mampu memben-tuk 
antigen B. Orang yang memiliki alel 
i tidak mampu membentuk antigen A 
maupun B. Interaksi antara alel-alel IA, 
IB, dan i menyebabkan terjadinya em-pat 
fenotif (golongan darah) yaitu O, A, 
B, dan AB. 
Orang yang memiliki golon-gan 
darah O memiliki alel I dan gen-otif 
ii. Orang dengan golongan darah 
A mempunyai alel IA dan genotif IA IA 
dan IAi. Orang yang memiliki golongan 
darah B, mempunyai alel IB dan genotif 
IBIB atau IBi. Orang dengan golongan 
darah AB memiliki alel IA dan IB, sedan-gkan 
genotifnya IAIB. 
Hubungan Pendonor Darah dengan 
Penerima Transfusi (Recipien) 
Donor Resipien 
Gol. 
Darah 
Anti-gen 
Gol. O 
Anti A 
& B 
Gol. A 
Anti B 
Gol. B 
Anti A 
Gol. 
AB 
tiada 
zat 
anti 
O - tiada 
anti-gen 
tiada 
anti-gen 
tiada 
anti-gen 
tiada 
zat 
anti 
A A Anti-gen 
A 
+ Anti 
A 
Anti-gen 
A 
+ Anti 
B 
Anti-gen 
A 
+ Anti 
A 
tiada 
zat 
anti 
B B Anti-gen 
B 
+ Anti 
B 
Anti-gen 
B 
+ Anti 
B 
Anti-gen 
B 
+ Anti 
tiada 
zat 
anti 
AB AB Anti-gen 
A + B 
& 
Anti A 
+ B 
Anti-gen 
A + B 
& 
Anti B 
Anti-gen 
A + B 
& 
Anti A 
tiada 
zat 
anti 
Keterangan: 
: tidak terjadi gumpalan 
: terjadi gumpalan 
(Sumber: Suryo, 2001). 
Penerina donor darah (resipien) 
yang memiliki golongan darah O hanya 
bisa menerima dari pendonor dengan 
golongan darah O. Resipien dengan 
golongan darah A hanya bisa meneri-ma 
donor dari golongan darah O dan 
A. Resipien dengan golongan darah B 
hanya bisa menerima donor dari golon-gan 
darah B dan O, sedangkan resipien 
dengan golongan darah AB bisa men-erima 
donor dari golongan darah O, A, 
B, AB. 
Golongan Darah Menurut Sisten Rh. 
K. Landsteiner dan Wiener dalam tahun 
1940, menemukan factor rhesus (Rh). 
Orang/manusia dibedakan atas dua 
kelompok, yaitu: 
a. Rhesus positif (Rh +) yaitu orang 
yang memiliki antigen-Rh di 
dalam eritrositnya dan memi-liki 
genotif RR atau Rr. Jika dites 
dengan anti Rh, maka eritrositnya 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
menggumpal. 
b. Rhesus negative (Rh -) yaitu orang 
yang tidak memiliki antigen Rh di 
dalam eritrositnya dan memiliki 
genotif rr. Jika di tes dengan anti 
Rh, eritrositnya tidak menggump-al. 
Jumlah Rh positif lebih banyak 
dari pada Rh negative. Sebagian besar 
orang-orang memiliki Rh positif. 
Dalam serum dan plasma darah 
manusia biasanya tidak terdapat zat 
anti-Rh. Pembentukan zat anti-Rh dis-ebabkan 
oleh: 
a. Transfusi darah. 
Bila seorang Rh negative meneri-ma 
transfusi darah (resipiens) dari 
orang yang memiliki Rh positif, 
maka tubuh orang yang meneri-ma 
transfuse tersebut akan mem-bentuk 
zat anti Rh pada serumn-ya. 
Semakin sering orang tersebut 
menerima transfusi darah dari Rh 
positif semakin banyak zat anti Rh 
yang dibentuk, sehingga orang 
dengan Rh negatif sebaiknya me-nerima 
transfusi darah dari orang 
dengan Rh negatif. 
b. Kehamilan. 
Pembentukan zat anti terjadi sete-lah 
perempuan tersebut hamil. 
Seorang ibu hamil dengan Rh 
negative mengandung janin yang 
memiliki Rh positif, maka tubuh 
ibu akan membentuk zat anti Rh. 
Bila saat hamil kedua ibu tersebut 
kembali mengandung janin den-gan 
Rh positif, maka tubuh ibu 
semakin banyak membentuk zat 
anti Rh yang mengakibatkan da-rah 
pada janin menjadi rusak. Hal 
ini mengakibatkan meningkatnya 
pembentukan eritoblast menjadi 
menumpuk. 
5. Kelainan / penyakit yang 
berkaitan dengan darah 
Penyakit / kelainan yang 
berkaitan dengan metabolisme darah 
yang banyak terjadi adalah anemia, ic-terus 
neonatorum. Ada beberapa jenis 
anemia, seperti anemia defisiensi besi 
karena kekurangan asupan Fe, asam 
folat, atau pengeluarannya yang ber-lebihan 
pada kasus perdarahan. Ane-mia 
hemolitik lebih banyak terjadi pada 
anak karena kekurangan enzim glu-kosa- 
6-fosfat dehydrogenase. Ikterus 
neonatus merupakan kondisi bayi yang 
ditandai dengan warna kulit kuning ka-rena 
peningkatan kadar bilirubin darah. 
6. Pemeriksaan hemoglobin 
menggunakan haemometer 
Sahli 
Pemeriksaan Hb dengan me-tode 
sederhana ini memerlukan darah 
perifer yang dapat diambil pada jari 
tangan pasien. Berikut ini diuraikan job 
sheet dan standar prosedur operasion-al 
pemeriksaan Hb. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Job Sheet 
• Mata Kuliah : Biologi dasar dan 
Biologi Perkembangan 
• Kode Mata Kuliah : Bd. 201 
• Beban Stud i: 4 SKS (T : 2, P : 2) 
• Pokok Bahasan : Pemeriksaan 
laboratorium sederhana 
• Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan 
hemoglobin 
• Semester: 1 (satu) 
• Waktu: 60 Menit 
• Dosen ; 
• Referens : Pusdiknakes, 2003 Asu-han 
I Antenatal 
Tujuan Instruksional Khusus 
Setelah mengikuti perkuliahan : 
1. Mahasiswa dapat menyiapkan 
alat untuk pemeriksaan hemo-globin 
dengan benar. 
2. Mahasiswa dapat melaksanakan 
pemeriksaan hemoglobin sesuai 
dengan job sheet dengan benar. 
Dasar Teori 
Hemoglobin adalah komponen 
sel darah merah yang disusun oleh 
heme dan globin. Hemoglobin diubah 
menjadi asam hematin setelah direaksi 
dengan asam klorida 0,1 N. Perubahan 
warna yang terjadi, dibandingkan den-gan 
standar warna yang ada pada Sahli. 
Petunjuk bagi Mahasiswa 
1. Baca dan pelajari lembar kerja 
2. Siapkan alat – alat yang di butuh-kan 
dan sususnan secara ergono-mis 
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job 
sheet. 
Keselamatan kerja 
1. Perhatikan teknik pencegahan in-feksi 
2. Bertindak hati – hati pada saat 
melakukan tindakan 
3. Pusatkan perhatian pada peker-jaan 
serta keselamatan 
Bahan Kerja 
1. Reagen: HCl 0,1 N 
2. Aquadest 
3. Larutan klorin 0,5% 
Peralatan Kerja 
1. Haemometer Sahli satu set, ter-diri- 
dari; tabung reaksi, pipet 
pengisap darah, pipa pengaduk, 
standar Sahli, sikat pembersih. 
2. pipet hisap 
3. kapas alkohol 
4. tissue 
5. Bengkok 1 buah 
Alat perlindungan diri 
1. Masker 
2. Celemek 
3. Topi 
4. Sarung tangan 
Prosedur Kerja 
No Langkah Kerja Gambar 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1 Menjelas-kan 
prosedur 
pemeriksaan 
yang akan di-lakukan 
kepada 
pasien dilan-jutkan 
melaku-kan 
informed 
consent 
Key point : 
pastikan Anda 
melakukan 
dengan sopan, 
menjaga privacy 
pasien 
2 Menyiapkan alat 
dan bahan 
Key point : 
laksanakan 
persiapan secara 
maksimal. 
3 Mencuci tangan 
Key point : cusi 
tangan di air 
yang mengalir. 
4 Menggunakan 
alat perlindun-gan 
diri 
Key point : 
pakailah APD se-lengkap 
mungkin 
5 Memasuk-kan 
HCl 0,1 N 
sebanyak 5 tetes 
(sampai angka 2) 
ke dalam tabung 
reaksi 
Key point : pas-tikan 
tidak ada 
HCl yang mene-pel 
pada dinding 
tabung dan tidak 
ada gelembung 
6 Menusuk jari 
pasien yang 
sebelumnya su-dah 
didesinfeksi 
menggunakan 
blood lanset 
Key point : usap 
darah pertama 
yang keluar 
7 Mengisap darah 
menggunakan 
pipet sebanyak 
20 cmm (sampai 
angka 20) 
Key point : 
pastikan tidak 
ada gelembung 
udara di pipet 
selama memas-ukkan 
darah. 
Jangan gunakan 
mulut untuk 
mengisapnya 
8 Memindahkan 
darah dari pipet 
ke tabung reaksi 
dengan memir-ingkan 
tabung 
45o. 
Usap darah di 
luar pipit sebe-lum 
dimasukkan 
ke tabung 
Key point : tuang 
isi pipet perlahan 
tepat pada HCl. 
Pastikan tidak 
ada darah yang 
menempel di 
tabung. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
9 Mengaduk 
dengan perlahan 
sampai menjadi 
larutan homo-gen, 
tunggu 3-5 
menit 
Key point: 
pastikan sampai 
terbentuk larutan 
coklat kehitaman 
10 Mencampur 
asam hema-tin 
dengan 
aquadest sedikit 
demi sedikit 
Key point : aduk 
larutan setiap 
kali mengisi dan 
selalu band-ingkan 
dengan 
warna pada 
standar 
11 Membaca hasil 
di tempat yang 
terang dan tegak 
lurus terhadap 
mata 
Key point : 
pastikan warna 
larutan sama 
dengan warna 
pada standar 
sebelum dibaca 
12 Membereskan 
alat dan me-lepaskan 
sarung 
tangan 
Key point: 
pastikan alat 
terendam dalam 
larutan klorin 
0,5% 
13 Mencuci tangan 
Key point: pasti-kan 
melakukan 
tujuh gerakan 
cuci tangan. 
14 Mencatat hasil 
pemeriksaan 
Key point: 
pastikan hasil 
pemeriksaan 
ditulis dengan 
benar dan leng-kap. 
Standar prosedur operasional 
pemeriksaan Hemoglobin 
Pengertian Hemoglobin adalah kom-ponen 
sel darah merah 
yang disusun oleh heme 
dan globin. Hemoglobin 
diubah menjadi asam 
hematin setelah direaksi 
dengan asam klorida 0,1 N. 
Perubahan warna yang ter-jadi, 
dibandingkan dengan 
standar warna yang ada 
pada Sahli. 
Batas kadar Hb normal 
• Kehamilan trimester I 
dan III : 11 g% 
• Kehamilan trimester 
II : 10,5 g% 
Indikasi Deteksi dini anemia pada 
kehamilan 
Petugas 1. Mahasiswa 
2. Bidan 
Tujuan untuk mengetahui 
kadar hemoglobin 
dengan metode Sahli. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Persiapan 
Bahan 
Reagen: HCl 0,1 N 
Aquadest, 
larutan klorin 0,5% 
Persiapan Alat 1. Haemometer Sahli satu 
set, terdiri-dari; tabung 
reaksi, pipet pengisap 
darah, pipa pengaduk, 
standar Sahli, sikat 
pembersih. 
2. pipet hisap 
3. kapas alkohol 
4. tissue 
5. 5. Bengkok 1 buah 
Persiapan 
Pemeriksa 
1. Masker 
2. Celemek 
3. Topi 
4. Sarung tangan 
Persiapan 
Lingkungan 
Menjaga privacy klien. 
Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur 
pemeriksaan yang 
akan dilakukan kepada 
pasien. 
2. Membuat persetujuan 
medic (informed con-sent) 
3. Mencuci tangan. 
4. Memakai sarung tan-gan 
5. Memasukan HCl 0,1 N 
ke dalam tabung reaksi 
sebanyak 5 tetes atau 
sampai angka 2 
6. Menusuk jari tengah 
pasien yang sebelumn-ya 
telah didesinfeksi 
dengan kapas alcohol 
menggunakan blood 
lanset 
7. Mengisap darah meng-gunakan 
pipa peng-hisap 
sebanyak 20 cmm 
(sampai angka 20). 
8. Memindahkan darah 
dari pipet ke tabung 
reaksi dengan memir-ingkan 
tabung 45o. 
Usap darah di luar pipit 
sebelum dimasukkan ke 
tabung. 
9. Mengaduk dengan 
perlahan sampai men-jadi 
larutan homogen, 
tunggu 3-5 menit 
10. Mencampur asam he-matin 
dengan aquadest 
sedikit demi sedikit 
sambil membandingkan 
dengan warna standar 
sampai warnanya sama. 
11. Membaca hasil di tem-pat 
yang terang dan 
tegak lurus terhadap 
mata 
12. Membereskan alat dan 
merendamnya dalam 
larutan klorin 0,5%. 
13. Membuka sarung 
tangan. 
14. Mencuci tangan. 
15. Mencatat hasil. 
Evaluasi Sikap 1. Sabar 
2. Teliti 
3. Sopan 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 11

More Related Content

What's hot

An fis darah
An fis darahAn fis darah
An fis darah
eeLLLL
 
Blood Tissue
Blood TissueBlood Tissue
Blood Tissue
Nabila Arifannisa
 
Pertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOODPertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOOD
Asarotul Hijriyah
 
Makalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merahMakalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merah
Anto Freistyawan
 
Darah
DarahDarah
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppPresentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
KharismaCinta
 
Pengantar ilmu faal
Pengantar ilmu faal Pengantar ilmu faal
Pengantar ilmu faal
Asarotul Hijriyah
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Darah
DarahDarah
Darah
materi-x2
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
nadia hasanah
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1oshinizumi
 
PPT Hematologi
PPT Hematologi PPT Hematologi
PPT Hematologi
Viliansyah Viliansyah
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
Hetty Astri
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
Viliansyah Viliansyah
 
Karsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docxKarsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docx
SaniaJunianti
 

What's hot (16)

An fis darah
An fis darahAn fis darah
An fis darah
 
Blood Tissue
Blood TissueBlood Tissue
Blood Tissue
 
Pertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOODPertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOOD
 
Makalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merahMakalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merah
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppPresentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
 
Pengantar ilmu faal
Pengantar ilmu faal Pengantar ilmu faal
Pengantar ilmu faal
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1
 
PPT Hematologi
PPT Hematologi PPT Hematologi
PPT Hematologi
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
 
Karsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docxKarsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docx
 

Viewers also liked

Kb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darahKb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darah
pjj_kemenkes
 
Kb 2 pemeriksaan urine
Kb 2 pemeriksaan urineKb 2 pemeriksaan urine
Kb 2 pemeriksaan urine
pjj_kemenkes
 
Kb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darahKb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darah
pjj_kemenkes
 
Tutor hema yuni 20101209
Tutor hema yuni 20101209Tutor hema yuni 20101209
Tutor hema yuni 20101209pdspatklinsby
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (6)

Kb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darahKb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darah
 
Kb 2 pemeriksaan urine
Kb 2 pemeriksaan urineKb 2 pemeriksaan urine
Kb 2 pemeriksaan urine
 
Kb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darahKb 1 pemeriksaan darah
Kb 1 pemeriksaan darah
 
Tutor hema yuni 20101209
Tutor hema yuni 20101209Tutor hema yuni 20101209
Tutor hema yuni 20101209
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
 

Similar to Hematologi

Jtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i
Jtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-iJtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i
Jtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-ifahruludin
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
Dedi Kun
 
Makalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulinMakalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulin
Septian Muna Barakati
 
Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22
Septian Muna Barakati
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Warnet Raha
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Vina Widya Putri
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
CarmayliaFera1
 
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJPemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
ssuserd986061
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Syifa Sahaliya
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
Abulkhair Abdullah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
VaUlin Nuha
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahSherly ShEra
 
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahFungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahGian Angelo
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
riniaandayani
 
PPT_Biokimia.pptx
PPT_Biokimia.pptxPPT_Biokimia.pptx
PPT_Biokimia.pptx
IchaAmelisa
 
ANATOMI SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI  SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptxANATOMI  SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
UmiIstiqomah4
 
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahIpa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
SMPK Stella Maris
 

Similar to Hematologi (20)

Jtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i
Jtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-iJtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i
Jtptunimus gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i
 
Makalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulinMakalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulin
 
Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
Makalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulinMakalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulin
 
Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJPemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
 
Percobaan viii
Percobaan viiiPercobaan viii
Percobaan viii
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darah
 
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahFungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
PPT_Biokimia.pptx
PPT_Biokimia.pptxPPT_Biokimia.pptx
PPT_Biokimia.pptx
 
ANATOMI SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI  SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptxANATOMI  SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
 
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahIpa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Hematologi

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Pernahkan Anda mengalami luka di bagian tubuh Anda? Tentu Anda menemukan sejumlah darah yang ke-luar. Nah sekarang, cobalah Anda isi jawaban sesuai yang Anda ketahui pada kotak pertanyaan berikut ini! Komponen darah manusia terdiri-dari 1. Bagian padat............................... 2. Bagian Cair................................... Bagus! Anda telah menjawab pertanyaan di atas. Untuk mengetahui jawaban Anda benar atau salah, ikuti-lah uraian materi berikut ini! Darah merupakan jaringan ikat bebas berupa cairan dalam tubuh. Pada orang dewasa, darah dibentuk di sum-sum tulang yang terdapat pada tulang pipih. Pada janin dibentuk di hati dan limfe. Jaringan hematopoitik mengandung stem sel. Proses pembentukan sel darah disebut hematopoiesis. Proses ini ber-langsung seumur hidup, dimulai dari proliferasi sel induk hemopoisis (stem cell) untuk menghasilkan anak-anak sel, dilanjutkan dengan berdiferensiasi untuk memperoleh sel-sel prekusor, dan terakhir maturasi. 1. Karakteristik darah Volume darah setiap orang ber-beda, tergantung pada ukuran tubuh. Volume ini berkisar antara 4 sampai 6 liter atau pada perempuan sekitar 4-4,5 liter dan pria 4,5-5 liter bila me-miliki berat badan 70 kg. Dari total vol-ume darah, 38%-48% merupakan sel darah (bagian padat), sehingga sisanya (52% - 62%) merupakan plasma darah (bagian cair). Darah berwarna merah. Darah yang berasal dari arteri berwarna mer-ah terang karena banyak mengandung oksigen, tetapi bila berwarna merah kegelapan berarti darah berasal dari vena karena mengandung banyak kar-bondioksida. Kisaran pH darah yang normal adalah 7,35 – 7,45. Darah vena memi-liki pH lebih rendah dari pada arteri. Hal ini berhubungan dengan kandun-gan karbondioksida pada darah vena. Viskositas darah merupakan ketebalan atau resistensi terhadap alirannya. Da- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan rah tiga sampai lima kali lebih tebal dari pada air. Viskositas meningkat dengan adanya sel darah dan protein plasma, serta viskositas ini berkontribusi terha-dap tekanan darah. Komponen darah terdiri-dari sel darah dan plasma darah. a. Komponen sel darah (bagian pa-dat) adalah (1) sel darah merah (eritrosit); (2) sel darah putih (leu-kosit) terdiri-dari neutrophil, lim-fosit, eosinophil, monosit, granu-losit; dan (3) trombosit. b. Komponen plasma darah (bagian cair): air 91,5%, protein 7% (fibrin-ogen 7%, globulin 38%, albumin 55%), dan komponen lain seban-yak 1,5% terdiri-dari elektrolit, nu-trient, hormone, vitamin. Komponen Darah Orang Dewasa Komponen Darah Laki-laki Perempuan Volume darah relative dalam liter 0,041 x BB (kg) + 1,53 0,047 x BB (kg) + 0,86 Hematokrit (volume sel darah / vol-ume darah) 0,40 – 0,54 0,37 – 0,47 Eritrosit (1012/L da-rah = 106/μL darah) 4,6 – 5,9 4,2 – 5,4 Hemoglobin (g/L darah) 140 - 180 120 - 160 Trombosit / platelet (109/L darah = 103/μL darah) 170 - 360 180 – 400 Leukosit (109/L darah = 103/μL darah) 3 – 11 (64% granulosit, 31% limfosit, 6% monosit) Plasma protein (g/L darah) 66 – 85 (termasuk 55 – 64% albumin) (Sumber: Despopoulos, 2003; 88) 2. Fungsi darah Fungsi sel darah adalah (1) men-gangkut oksigen, mengatur regulasi pH darah, mengangkut hasil metabo-lisme tubuh (eritrosit); (2) mengatur pertahanan tubuh terhadap infeksi (leukosit); (3) membantu dalam pros-es pembekuan darah (trombosit); (4) mengangkut nutrisi, hormon (transmisi sinyal), mengatur keseimbangan asam-basa, cairan dan elektrolit, suhu tubuh, mengangkut bahan bahan sisa metab-olisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diurai dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai urine (plasma darah). 3. Metabolisme sel darah Metabolisme sel darah merah Umur sel darah merah normal adalah 120 hari, hal ini berarti bahwa setiap hari terjadi penggantian kurang dari 1% Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan populasi sel darah merah (200 miliar sel atau 2 juta per detik). Sel darah merah baru yang terdapat di dalam sirkulasi adalah retikulosit dengan siri-ciri: masih mengandung ribosom dan elemen re-ticulum endoplasma. Sel darah merah terdiri-dari 60% air, 28% hemoglobin; 7% lemak; sisa: karbohidrat, elektrolit, metabolit. Ringkasan metabolisme sel darah me-rah sebagai berikut. • Sel darah merah sangat bergan-tung pada glukosa sebagai sum-ber energinya, membrannya men-gandung pengangkut glukosa berafinitas tinggi. • Tidak terjadi pembentukan ATP melalui fosforilasi oksidatif ka-rena tidak memiliki mitokondria. Produksi ATP melalui glikolisis an-aerob. • Pembentukan 2,3 bifosfogliserat oleh reaksi-reaksi yang berkaitan erat dengan kemampuan Hb mengangkut oksigen. • Besi pada Hb harus dipertahan-kan dalam keadaan fero. Besi feri direduksi menjadi fero oleh kerja sistem methemoglobin reduktase dependen NADH yang melibat-kan sitokrom b5 reduktase. • Sintesis tidak terjadi di sel da-rah merah, tetapi beberapa lipid seperti kolesterol di dalam mem-brane sel darah merah dapat ber-tukar dengan lipid plasma yang sepadan. • Sel darah merah mengandung enzim metabolisme nukleotida, seperti adenosine deaminase, pi-rimidin nukleotidase, dan adenilil kinase. Defisiensi enszim ini ber-peran dalam kasus anemia hem-olitik. • Jika sel darah merah mencapai akhir hidupnya, globin akan diurai menjadi asam – asam amino dan besi dibebaskan dari heme untuk digunakan kembali oleh tubuh. Komponen tetrapirol heme akan diubah menjadi bilirubin, teru-tama dieksresikan ke usus besar melalui empedu. Sintesis hemoglobin Hemoglobin disusun oleh heme yang terbentuk dari Fe dan protopor-phyrin (dalam mitokondria) dan globin yang terbentuk dari rantai asam amino (dalam ribosom). Biosintesis hemo-globin meliputi sintesis heme dan sin-tesis porfirin. Porfirin berfungsi sebagai pengangkut O2, electron. Katabolisme hemoglobin menghasilkan bilirubin. Afinitas relative berbagai hemo-globin untuk oksigen menyebabkan Hb mengalami saturasi oksigen seban-yak 50%. Pada oksigenasi hemoglobin, besi, histidin F8, dan residu-residu terkait bergerak ke arah cincin heme. Perubahan konformasi yang menyer-tai oksigenasi antara lain putusnya ika-tan garam dan melonggarnya struktur Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan kuartener yang mempermudah pengi-katan O2 tambahan. Hemoglobin juga berfungsi mengangkut CO2 dan proton dari jaringan paru. Metabolisme sel darah putih Pembentukan sel darah putih (leukosit) diatur oleh factor pertum-buhan lain, seperti granulocyte-mac-rophage colony stimulating factor. Leu-kosit akan menjadi aktif bila terpajan bakteri dan rangsangan lain, terutama neutrophil. Neutrofil adalah sel fagosi-tik motil yang sangat berperan (kunci) dalam peradangan akut. Jika bakteri memasuki jaringan, timbul sejumlah respon peradangan akut yang meliputi; (1) peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi edema jaringan; (2) masuknya neutrofil aktif ke jaringan; (3) aktivasi trombosit; dan (4) pemulihan spontan (resolusi) jika mikroorganisme penyebab dapat diatasi. Neutrofil secara aktif melakukan metabolisme. Ciri biokimia neutrophil adalah adanya glikolisis aerob aktif, jalur pentose fosfat yang aktif, fosfo-rilasi oksidatif yang cukup aktif (dera-jat sedang), kaya akan lisosom dan en-zim- enzim pengurainya, mengandung enzim unik seperti mieloperoksidase dan NADPH-oksidase, mengandung integrin CD 11 / CD 18 di membran plasmanya. 4. Sistem golongan darah Golongan darah menurut sys-tem ABO ditemukan oleh K.Landsteiner tahun 1900 dan 1901. Antigen atau ag-glutinogen yang dibawa oleh eritrosit orang tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi atau agglutinin yang dibawa oleh se-rum darah. Dikenal dua macam antigen yaitu antigen-A dan antigen-B, sedan-gkan zat antinya dibedakan atas anti- A dan anti-B. Ada orang yang memiliki antigen-A, antigen-B, atau keduanya, dan ada pula yang tidak memiliki anti-gen- A maupun antigen-B. Antigen be-rada pada eritrosit, akan tetapi zat anti ada dalam plasma darah. Orang yang memiliki golongan darah O, tidak memiliki antigen-A mau-pun antigen-B, tetapi memiliki anti-A dan anti-B dalam plasma darahnya. Orang yang memiliki golongan darah A memiliki antigen-A dan zat anti-B. Orang dengan golongan darah B me-miliki antigen-B dan zat anti-A. Orang yang memiliki golongan darah AB han-ya memiliki antigen-A dan antigen-B, sedangkan zat antinya tidak dimiliki. Gen I adalah suatu molekul pro-tein (Isoagglutinin) yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Gen I memiliki tiga alel, yaitu I, IA, IB. Alel “i” resesif terhadap IA dan IB. Alel IA dan IB merupakan kodominan, sehingga IA tidak dominan terhadap IB, demikian juga sebaliknya. Orang yang memiliki alel IAmam-pu membentuk antigen A, sedangkan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang memiliki alel IB mampu memben-tuk antigen B. Orang yang memiliki alel i tidak mampu membentuk antigen A maupun B. Interaksi antara alel-alel IA, IB, dan i menyebabkan terjadinya em-pat fenotif (golongan darah) yaitu O, A, B, dan AB. Orang yang memiliki golon-gan darah O memiliki alel I dan gen-otif ii. Orang dengan golongan darah A mempunyai alel IA dan genotif IA IA dan IAi. Orang yang memiliki golongan darah B, mempunyai alel IB dan genotif IBIB atau IBi. Orang dengan golongan darah AB memiliki alel IA dan IB, sedan-gkan genotifnya IAIB. Hubungan Pendonor Darah dengan Penerima Transfusi (Recipien) Donor Resipien Gol. Darah Anti-gen Gol. O Anti A & B Gol. A Anti B Gol. B Anti A Gol. AB tiada zat anti O - tiada anti-gen tiada anti-gen tiada anti-gen tiada zat anti A A Anti-gen A + Anti A Anti-gen A + Anti B Anti-gen A + Anti A tiada zat anti B B Anti-gen B + Anti B Anti-gen B + Anti B Anti-gen B + Anti tiada zat anti AB AB Anti-gen A + B & Anti A + B Anti-gen A + B & Anti B Anti-gen A + B & Anti A tiada zat anti Keterangan: : tidak terjadi gumpalan : terjadi gumpalan (Sumber: Suryo, 2001). Penerina donor darah (resipien) yang memiliki golongan darah O hanya bisa menerima dari pendonor dengan golongan darah O. Resipien dengan golongan darah A hanya bisa meneri-ma donor dari golongan darah O dan A. Resipien dengan golongan darah B hanya bisa menerima donor dari golon-gan darah B dan O, sedangkan resipien dengan golongan darah AB bisa men-erima donor dari golongan darah O, A, B, AB. Golongan Darah Menurut Sisten Rh. K. Landsteiner dan Wiener dalam tahun 1940, menemukan factor rhesus (Rh). Orang/manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu: a. Rhesus positif (Rh +) yaitu orang yang memiliki antigen-Rh di dalam eritrositnya dan memi-liki genotif RR atau Rr. Jika dites dengan anti Rh, maka eritrositnya Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menggumpal. b. Rhesus negative (Rh -) yaitu orang yang tidak memiliki antigen Rh di dalam eritrositnya dan memiliki genotif rr. Jika di tes dengan anti Rh, eritrositnya tidak menggump-al. Jumlah Rh positif lebih banyak dari pada Rh negative. Sebagian besar orang-orang memiliki Rh positif. Dalam serum dan plasma darah manusia biasanya tidak terdapat zat anti-Rh. Pembentukan zat anti-Rh dis-ebabkan oleh: a. Transfusi darah. Bila seorang Rh negative meneri-ma transfusi darah (resipiens) dari orang yang memiliki Rh positif, maka tubuh orang yang meneri-ma transfuse tersebut akan mem-bentuk zat anti Rh pada serumn-ya. Semakin sering orang tersebut menerima transfusi darah dari Rh positif semakin banyak zat anti Rh yang dibentuk, sehingga orang dengan Rh negatif sebaiknya me-nerima transfusi darah dari orang dengan Rh negatif. b. Kehamilan. Pembentukan zat anti terjadi sete-lah perempuan tersebut hamil. Seorang ibu hamil dengan Rh negative mengandung janin yang memiliki Rh positif, maka tubuh ibu akan membentuk zat anti Rh. Bila saat hamil kedua ibu tersebut kembali mengandung janin den-gan Rh positif, maka tubuh ibu semakin banyak membentuk zat anti Rh yang mengakibatkan da-rah pada janin menjadi rusak. Hal ini mengakibatkan meningkatnya pembentukan eritoblast menjadi menumpuk. 5. Kelainan / penyakit yang berkaitan dengan darah Penyakit / kelainan yang berkaitan dengan metabolisme darah yang banyak terjadi adalah anemia, ic-terus neonatorum. Ada beberapa jenis anemia, seperti anemia defisiensi besi karena kekurangan asupan Fe, asam folat, atau pengeluarannya yang ber-lebihan pada kasus perdarahan. Ane-mia hemolitik lebih banyak terjadi pada anak karena kekurangan enzim glu-kosa- 6-fosfat dehydrogenase. Ikterus neonatus merupakan kondisi bayi yang ditandai dengan warna kulit kuning ka-rena peningkatan kadar bilirubin darah. 6. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan haemometer Sahli Pemeriksaan Hb dengan me-tode sederhana ini memerlukan darah perifer yang dapat diambil pada jari tangan pasien. Berikut ini diuraikan job sheet dan standar prosedur operasion-al pemeriksaan Hb. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Job Sheet • Mata Kuliah : Biologi dasar dan Biologi Perkembangan • Kode Mata Kuliah : Bd. 201 • Beban Stud i: 4 SKS (T : 2, P : 2) • Pokok Bahasan : Pemeriksaan laboratorium sederhana • Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan hemoglobin • Semester: 1 (satu) • Waktu: 60 Menit • Dosen ; • Referens : Pusdiknakes, 2003 Asu-han I Antenatal Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti perkuliahan : 1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk pemeriksaan hemo-globin dengan benar. 2. Mahasiswa dapat melaksanakan pemeriksaan hemoglobin sesuai dengan job sheet dengan benar. Dasar Teori Hemoglobin adalah komponen sel darah merah yang disusun oleh heme dan globin. Hemoglobin diubah menjadi asam hematin setelah direaksi dengan asam klorida 0,1 N. Perubahan warna yang terjadi, dibandingkan den-gan standar warna yang ada pada Sahli. Petunjuk bagi Mahasiswa 1. Baca dan pelajari lembar kerja 2. Siapkan alat – alat yang di butuh-kan dan sususnan secara ergono-mis 3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet. Keselamatan kerja 1. Perhatikan teknik pencegahan in-feksi 2. Bertindak hati – hati pada saat melakukan tindakan 3. Pusatkan perhatian pada peker-jaan serta keselamatan Bahan Kerja 1. Reagen: HCl 0,1 N 2. Aquadest 3. Larutan klorin 0,5% Peralatan Kerja 1. Haemometer Sahli satu set, ter-diri- dari; tabung reaksi, pipet pengisap darah, pipa pengaduk, standar Sahli, sikat pembersih. 2. pipet hisap 3. kapas alkohol 4. tissue 5. Bengkok 1 buah Alat perlindungan diri 1. Masker 2. Celemek 3. Topi 4. Sarung tangan Prosedur Kerja No Langkah Kerja Gambar Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 8
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Menjelas-kan prosedur pemeriksaan yang akan di-lakukan kepada pasien dilan-jutkan melaku-kan informed consent Key point : pastikan Anda melakukan dengan sopan, menjaga privacy pasien 2 Menyiapkan alat dan bahan Key point : laksanakan persiapan secara maksimal. 3 Mencuci tangan Key point : cusi tangan di air yang mengalir. 4 Menggunakan alat perlindun-gan diri Key point : pakailah APD se-lengkap mungkin 5 Memasuk-kan HCl 0,1 N sebanyak 5 tetes (sampai angka 2) ke dalam tabung reaksi Key point : pas-tikan tidak ada HCl yang mene-pel pada dinding tabung dan tidak ada gelembung 6 Menusuk jari pasien yang sebelumnya su-dah didesinfeksi menggunakan blood lanset Key point : usap darah pertama yang keluar 7 Mengisap darah menggunakan pipet sebanyak 20 cmm (sampai angka 20) Key point : pastikan tidak ada gelembung udara di pipet selama memas-ukkan darah. Jangan gunakan mulut untuk mengisapnya 8 Memindahkan darah dari pipet ke tabung reaksi dengan memir-ingkan tabung 45o. Usap darah di luar pipit sebe-lum dimasukkan ke tabung Key point : tuang isi pipet perlahan tepat pada HCl. Pastikan tidak ada darah yang menempel di tabung. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 9
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 Mengaduk dengan perlahan sampai menjadi larutan homo-gen, tunggu 3-5 menit Key point: pastikan sampai terbentuk larutan coklat kehitaman 10 Mencampur asam hema-tin dengan aquadest sedikit demi sedikit Key point : aduk larutan setiap kali mengisi dan selalu band-ingkan dengan warna pada standar 11 Membaca hasil di tempat yang terang dan tegak lurus terhadap mata Key point : pastikan warna larutan sama dengan warna pada standar sebelum dibaca 12 Membereskan alat dan me-lepaskan sarung tangan Key point: pastikan alat terendam dalam larutan klorin 0,5% 13 Mencuci tangan Key point: pasti-kan melakukan tujuh gerakan cuci tangan. 14 Mencatat hasil pemeriksaan Key point: pastikan hasil pemeriksaan ditulis dengan benar dan leng-kap. Standar prosedur operasional pemeriksaan Hemoglobin Pengertian Hemoglobin adalah kom-ponen sel darah merah yang disusun oleh heme dan globin. Hemoglobin diubah menjadi asam hematin setelah direaksi dengan asam klorida 0,1 N. Perubahan warna yang ter-jadi, dibandingkan dengan standar warna yang ada pada Sahli. Batas kadar Hb normal • Kehamilan trimester I dan III : 11 g% • Kehamilan trimester II : 10,5 g% Indikasi Deteksi dini anemia pada kehamilan Petugas 1. Mahasiswa 2. Bidan Tujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin dengan metode Sahli. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 10
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Persiapan Bahan Reagen: HCl 0,1 N Aquadest, larutan klorin 0,5% Persiapan Alat 1. Haemometer Sahli satu set, terdiri-dari; tabung reaksi, pipet pengisap darah, pipa pengaduk, standar Sahli, sikat pembersih. 2. pipet hisap 3. kapas alkohol 4. tissue 5. 5. Bengkok 1 buah Persiapan Pemeriksa 1. Masker 2. Celemek 3. Topi 4. Sarung tangan Persiapan Lingkungan Menjaga privacy klien. Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan kepada pasien. 2. Membuat persetujuan medic (informed con-sent) 3. Mencuci tangan. 4. Memakai sarung tan-gan 5. Memasukan HCl 0,1 N ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes atau sampai angka 2 6. Menusuk jari tengah pasien yang sebelumn-ya telah didesinfeksi dengan kapas alcohol menggunakan blood lanset 7. Mengisap darah meng-gunakan pipa peng-hisap sebanyak 20 cmm (sampai angka 20). 8. Memindahkan darah dari pipet ke tabung reaksi dengan memir-ingkan tabung 45o. Usap darah di luar pipit sebelum dimasukkan ke tabung. 9. Mengaduk dengan perlahan sampai men-jadi larutan homogen, tunggu 3-5 menit 10. Mencampur asam he-matin dengan aquadest sedikit demi sedikit sambil membandingkan dengan warna standar sampai warnanya sama. 11. Membaca hasil di tem-pat yang terang dan tegak lurus terhadap mata 12. Membereskan alat dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%. 13. Membuka sarung tangan. 14. Mencuci tangan. 15. Mencatat hasil. Evaluasi Sikap 1. Sabar 2. Teliti 3. Sopan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 11