Dokumen tersebut membahas prinsip kerja obat, meliputi aksi obat pada target molekul seperti reseptor, absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat di dalam tubuh, serta hubungan antara dosis dan respon terhadap obat.
1. Hipnotik dan sedatif adalah golongan obat penenang sistem saraf pusat yang efeknya bergantung pada dosis, dari ringan hingga berat seperti koma dan kematian.
2. Obat-obatan hipnotik sedative mampu mendepresi sistem saraf pusat dan diklasifikasikan menjadi benzodiazepin, barbiturat, dan non-barbiturat non-benzodiazepin seperti propofol.
3. Mekanisme kerja obat-
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi, termasuk tiga fase kerja obat (farmasetik, farmakokinetik, dan farmakodinamik), serta peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini juga menjelaskan proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh, serta mekanisme kerja obat dan efeknya.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptxArifin Hidayat
Perhitungan Dosis Obat
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan dosis obat untuk pasien dewasa dan anak, termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perhitungan dosis serta rumus-rumus yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja obat, meliputi aksi obat pada target molekul seperti reseptor, absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat di dalam tubuh, serta hubungan antara dosis dan respon terhadap obat.
1. Hipnotik dan sedatif adalah golongan obat penenang sistem saraf pusat yang efeknya bergantung pada dosis, dari ringan hingga berat seperti koma dan kematian.
2. Obat-obatan hipnotik sedative mampu mendepresi sistem saraf pusat dan diklasifikasikan menjadi benzodiazepin, barbiturat, dan non-barbiturat non-benzodiazepin seperti propofol.
3. Mekanisme kerja obat-
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi, termasuk tiga fase kerja obat (farmasetik, farmakokinetik, dan farmakodinamik), serta peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini juga menjelaskan proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh, serta mekanisme kerja obat dan efeknya.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptxArifin Hidayat
Perhitungan Dosis Obat
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan dosis obat untuk pasien dewasa dan anak, termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perhitungan dosis serta rumus-rumus yang digunakan.
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara kronis yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kontrol pengatur didalam tubuh, penyakit ginjal, atau penggunaan obat-obatan. Usia merupakan faktor resiko utama karena elastisitas pembuluh darah menurun seiring bertambahnya usia. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala dan gangguan penglihatan. Hipertensi berisiko menyebabkan stroke, kerusak
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut merangkum penjelasan tentang penggolongan obat analgetik ke dalam dua kelompok besar, yaitu analgetika narkotik dan non-narkotik. Analgetika narkotik memiliki daya penghilang nyeri yang kuat namun menurunkan kesadaran, sedangkan analgetika non-narkotik tidak menurunkan kesadaran meski daya penghilang nyerinya kurang kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan pengobatan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi akibat produksi insulin yang tidak normal. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Gejala dan diagnosis diabetes melitus ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi yang mempelajari efek zat beracun terhadap organisme hidup, meliputi toksikologi obat, makanan, pestisida, dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam toksikologi seperti LC50, LD50, akut, kronis, serta cara menentukan tingkat toksisitas suatu zat.
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat, termasuk penghitungan dosis obat menggunakan rumus dasar, rasio dan proporsi, berat badan, dan luas permukaan tubuh."
ANTIHISTAMIN:
Histamin berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis. Antihistamin secara kompetitif menghambat interaksi histamin dengan reseptor histamin. Jenis antihistamin meliputi penghambat reseptor H1 dan H2, yang masing-masing memiliki efek dan indikasi klinis.
PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL:
1. Ada atau kecil kemungkinan untuk memberi manfaat
2. Kemungkinan efek samping lebih besar dari manfaat
3. Biaya tidak seimbang dari manfaat
1. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air minimal 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua tipe krim yaitu emulsi minyak dalam air dan dispersi mikrokristal asam lemak dalam air.
2. Krim digunakan untuk memberikan efek pelembab atau emolien pada kulit serta sebagai pembawa zat obat. Jenis emulsi yang digunakan tergantung pada sifat z
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara kronis yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kontrol pengatur didalam tubuh, penyakit ginjal, atau penggunaan obat-obatan. Usia merupakan faktor resiko utama karena elastisitas pembuluh darah menurun seiring bertambahnya usia. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala dan gangguan penglihatan. Hipertensi berisiko menyebabkan stroke, kerusak
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut merangkum penjelasan tentang penggolongan obat analgetik ke dalam dua kelompok besar, yaitu analgetika narkotik dan non-narkotik. Analgetika narkotik memiliki daya penghilang nyeri yang kuat namun menurunkan kesadaran, sedangkan analgetika non-narkotik tidak menurunkan kesadaran meski daya penghilang nyerinya kurang kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan pengobatan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi akibat produksi insulin yang tidak normal. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Gejala dan diagnosis diabetes melitus ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi yang mempelajari efek zat beracun terhadap organisme hidup, meliputi toksikologi obat, makanan, pestisida, dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam toksikologi seperti LC50, LD50, akut, kronis, serta cara menentukan tingkat toksisitas suatu zat.
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat, termasuk penghitungan dosis obat menggunakan rumus dasar, rasio dan proporsi, berat badan, dan luas permukaan tubuh."
ANTIHISTAMIN:
Histamin berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis. Antihistamin secara kompetitif menghambat interaksi histamin dengan reseptor histamin. Jenis antihistamin meliputi penghambat reseptor H1 dan H2, yang masing-masing memiliki efek dan indikasi klinis.
PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL:
1. Ada atau kecil kemungkinan untuk memberi manfaat
2. Kemungkinan efek samping lebih besar dari manfaat
3. Biaya tidak seimbang dari manfaat
1. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air minimal 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua tipe krim yaitu emulsi minyak dalam air dan dispersi mikrokristal asam lemak dalam air.
2. Krim digunakan untuk memberikan efek pelembab atau emolien pada kulit serta sebagai pembawa zat obat. Jenis emulsi yang digunakan tergantung pada sifat z
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk sediaan obat padat seperti serbuk, pulveres, kapsul, dan tablet serta cara pembuatannya. Dokumen juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menggunakan berbagai bentuk sediaan obat tersebut seperti derajat halus serbuk, cara membuat dan menyimpan pulveres, jenis kapsul, serta komposisi tablet.
Dokumen ini berisi petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Petunjuk ini memberikan panduan mengenai pengelolaan sumber daya, pelayanan resep, informasi obat, promosi kesehatan, konseling, dan evaluasi mutu pelayanan di apotek.
Dokumen tersebut membahas tentang dosis obat, yaitu jumlah obat yang diberikan kepada pasien. Beberapa poin kunci meliputi definisi dosis obat, contoh dosis standar untuk obat tertentu, dan jenis-jenis dosis seperti dosis awal, dosis pemeliharaan, dosis maksimum. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan dosis obat seperti karakteristik pasien dan sifat obat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai:
1. Pengertian dosis obat dan jenis-jenis dosis seperti dosis lazim, terapi, minimum, maksimum, toksik, dan letal.
2. Faktor yang mempengaruhi dosis obat seperti sifat obat, cara pemberian, dan karakteristik pasien.
3. Perhitungan dosis obat untuk anak berdasarkan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi dan kontra indikasi penggunaan obat, serta dosis-dosis obat yang sesuai. Secara khusus dijelaskan tentang pengertian, contoh, dan efek samping beberapa jenis obat seperti antipiretik, antihistamin, dan antibiotik. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan dosis obat juga diuraikan."
Informasi obat obatan kesehatan jiwa sebuah panduan untuk keluargaBagus Utomo
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang pengobatan gangguan kejiwaan dengan obat-obatan, mencakup topik seperti jenis obat yang umum digunakan, efek samping, dan tips untuk mengkonsumsi obat secara teratur.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pemberian obat, termasuk definisi pemberian obat, persiapan pemberian obat yang tepat, berbagai faktor yang mempengaruhi pemberian obat, dan perhitungan dosis obat berdasarkan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh."
Materi Penggunaan Obat Rasional.
Pengobatan dapat disebut rasional apabila pasien menerima terapi yang tepat sesuai dengan kebutuhan kliniknya, sesuai dengan dosis yang dibutuhkannya, pada periode waktu yang adekuat, dan dengan harga yang terjangkau untuk pasien dan masyarakat (WHO,1985).
Resep ini memberikan obat untuk pengobatan osteoartritis yaitu meloxicam, lansoprazole, dan osteokom serta suplemen fucoidan. Ada beberapa kesalahan administratif dan farmasi dalam resep ini seperti dosis lanpracid yang diberikan setengah tablet padahal bentuk sediaannya kapsul. Perlu konsultasi dengan dokter terkait pemilihan obat dan dosis yang tepat untuk pasien geriatrik.
Dosis obat adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit. Pemberian dosis obat haruslah tepat karena jika dosis terlalu rendah, maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika berlebih, bisa menimbulkan efek toksik atau keracunan bahkan kematian.
Penggunaan unit dosis obat dan perhitungan dosis obat merupakan hal penting untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan serta menghindari efek samping. Dosis ditentukan berdasarkan berat badan, usia, luas permukaan tubuh, dan konsentrasi obat. Tablet dan kapsul sering digunakan sebagai sumber bahan dalam peracikan.
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi respons penderita terhadap obat, termasuk faktor farmokinetik, farmokodinamik, kondisi fisiologis dan patologis, faktor genetik, dan faktor lain seperti interaksi obat, toleransi, dan bioavailabilitas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tugas mata kuliah farmakoterapi gangguan psikotik membahas definisi, patofisiologi, diagnosis, pengobatan, obat-obatan, dan pemantauan terapi gangguan psikotik seperti skizofrenia.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. DOSIS
Takaran Obat
DOSIS atau Takaran Obat adalah jumlah
obat yang digunakan oleh seorang
pasien untuk memperoleh efek
terapeutik yang diharapkannya.
3. Macam-macam DOSIS
1. Dosis Lazim
merupakan petunjuk yang tidak mengikat,
tetapi digunakan sebagai pedoman umum
2. Dosis Terapi
adalah takaran obat yang diberikan
dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan penderita
4. Macam-macam DOSIS
3. Dosis Minimum
adalah takaran dosis terkecil
yang diberikan, yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan
resistensi pada penderita.
4. Dosis maksimum
adalah takaran obat terbesar yang dapat
diberikan, yang masih dapat menyembuhkan dan
tidak menimbulkan keracunan pada penderita
5. Macam-macam DOSIS
5. Dosis Toksik
adalah takaran obat dalam keadaan biasa
yang dapat menyebabkan keracunan pada
penderita.
6. Dosis Letalis
adalah takaran obat dalam keadaan biasa
dapat menyebabkan kematian pada
penderita
6. Dosis Letalis terdiri atas:
LD50 : takaran yang menyebabkan kematian
pada 50% hewan percobaan.
LD 100 : Takaran yang menyebabkan
kematian pada 100% hewan
percobaan
9. CONTOH SOAL
Diketahui RESEP:
R/ Acetaminophen tb 1
CTM tb 1
Dexamethason tb 1
m.f.pulv dtd NO. XII
stdd1
Pro: Citra (16 th)
PENYELESAIAN
Hitung dosis dan pemakaian
sekali dan sehari, jika lampau
tepatkan
10. Bila ada dalam suatu resep terdapat lebih dari
satu macam obat yang bekerja
bersamaan/searah
CONTOH RESEP
R/ Atropin Sulfat 2.5 mg
Bellad extr 100 mg
SL qs
m.f.pulv dtd No. XII
Pro: Natania (15th )
HITUNG DOSIS
TUNGGAL DARI
MASING-MASING
OBAT dan DOSIS
GABUNGAN
11. Lanjutan
Dosis maksimum gabungan harus
dihitung jika dalam satu resep
terdapat dua obat atau lebih yang
kerjanya searah dan tidak boleh
melampaui jumlah dosis obat-obat yang
searah tersebut, baik sekali pakai
maupun sehari
12. 1. Atropin sulfat dengan
Ekstrak belladon
2.Pulvis opii dengan Pulvis
doveri
3.Kafein dan aminophilin
4.Arsen trioksida dan Na
arsenas
13. PENGATURAN DOSIS
Berdasarkan Usia:
Pasien pediatrik dan geriatrik memerlukan
pertimbangan pengaturan dosis khusus
karena berbagai faktor.
1. Untuk pasien geriatrik, penyesuaian
dosis
dilakukan karena adanya penurunan
fungsi
14. 2. Untuk pasien pediatrik biasanya memiliki berat
badan lebih kecil dari pasien dewasa, dan sistem
tubuh tertentu belum berkembang sepenuhnya.
CATATAN:
Perhitungan dosis berdasarkan usia terkadang
kurang akurat, karena metode ini tidak
mempertimbangkan bobot dan ukuran anak-anak
dalam kelompok usia
(NAMUN JIKA SATU-SATUNYA INFORMASI
ADALAH USIA ,MAKA DAPAT DIHITUNG
MENURUT RUMUS YOUNG, DILING, atau FRIED)
15. LANJUTAN
Takaran-takaran maksimum tidak boleh dilampaui
dalam petunjuk-petunjuk yang dimaksudkan untuk
pemberian obat melalui mulut, lavemen, suppositoria
dan penyemprotan ke alat kelamin.
Ada 3 macam bahan yang mempunyai DM
untuk obat luar:
1. Naftol, guaiakol, kreosot (untuk kulit)
2. Sublimat (untuk mata)
3. Iodoform (untuk obat kompres)
16. Latihan-latihan
1. Jika 3 tablet aspirin mengandung 975
mg aspirin, berapa mg aspirin yang
terkandung dalam 12 tablet?
2. Jika suatu syrup obat batuk
mengandung 2 mg bromfeniramin
maleat dalam setiap dosis 5 mL, berapa
mg obat yang terkandung dalam 120 mL
wadah syrup tersebut?
17. Latihan-latihan
3. Jika suatu syringe mengandung 5 mg obat
dalam setiap 10 mL larutan, berapa mg obat
yang akan diberikan, jika 4 mL larutan
disuntikkan?
4. Jika suatu vitamin pediatrik mengandung
1500 unit vitamin A per mL larutan, berapa
unit vit A yang akan diberikan pada seorang
anak yang diberi dua tetes larutan dengan
menggunakan penetes yang dikalibrasi
untuk menghantarkan 20 mL larutan?
18. PUSTAKA
1. Ansel, H, ..”Pharmaceutical calculations”
1. Chaerunisaa, Surahman E, Soeryati S, 2009, Farmasetika Dasar
Konsep Teoritis dan Aplikasi Pembuatan Obat, Penerbit Widya,
Padjajaran
2. Syamsuni, HA, 2006, Ilmu Resep,
Penerbit Buku Kedokteran
3. Joenoes, 2011, Ars Prescribendi (Resep Yang Rasional), Airlangga
University
Perss