Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran yang ditetapkan pemerintah sebagai tujuan akhir pembelajaran pada setiap fase, penggunaan capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan dan modul pembelajaran, peran platform merdeka mengajar, serta peran dinas pendidikan dalam mensosialisasikan capaian pembelajaran.
Penilaian dalam pembelajaran kurikulum merdeka dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir semester. Guru tidak hanya melakukan penilaian tertulis tetapi juga mengamati sikap dan keaktifan siswa. Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk angka dan narasi dalam rapor.
Dokumen tersebut merupakan desain pembelajaran yang disusun oleh Kelompok III (Sakura) yang terdiri atas 4 orang guru untuk mata pelajaran ekonomi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian desain pembelajaran, kerangka pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, contoh pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, serta langkah-langkah
Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran meliputi menentukan lingkup materi, melakukan analisis kompetensi dasar, mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai, menganalisis elemen profil pelajar, dan menyusun tujuan pembelajaran secara linear berdasarkan 3 aspek yaitu kompetensi, konten, dan variasi untuk kemudian ditentukan indikator pencapaian kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran yang ditetapkan pemerintah sebagai tujuan akhir pembelajaran pada setiap fase, penggunaan capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan dan modul pembelajaran, peran platform merdeka mengajar, serta peran dinas pendidikan dalam mensosialisasikan capaian pembelajaran.
Penilaian dalam pembelajaran kurikulum merdeka dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir semester. Guru tidak hanya melakukan penilaian tertulis tetapi juga mengamati sikap dan keaktifan siswa. Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk angka dan narasi dalam rapor.
Dokumen tersebut merupakan desain pembelajaran yang disusun oleh Kelompok III (Sakura) yang terdiri atas 4 orang guru untuk mata pelajaran ekonomi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian desain pembelajaran, kerangka pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, contoh pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, serta langkah-langkah
Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran meliputi menentukan lingkup materi, melakukan analisis kompetensi dasar, mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai, menganalisis elemen profil pelajar, dan menyusun tujuan pembelajaran secara linear berdasarkan 3 aspek yaitu kompetensi, konten, dan variasi untuk kemudian ditentukan indikator pencapaian kompetensi.
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
1. Modul pembelajaran ini membahas analisis isi drama untuk siswa SMA kelas XI dengan alokasi waktu 360 menit untuk dua pertemuan. Materi utamanya adalah menganalisis pesan drama berjudul "Ayahku Pulang" melalui diskusi kelompok dan presentasi.
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptxAtikIndarini2
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran menurut Permendikbud No. 21 Tahun 2022 dan berbagai cara menetapkan kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran, seperti menggunakan deskripsi kriteria, rubrik, interval nilai, dan taksonomi Bloom."
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...harishmwddh
Buku teks mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip seleksi bahan pelajaran, gradasi bahan, presentasi bahan, dan repetisi bahan. Penyusunan buku teks juga mempertimbangkan ketentuan umum dan khusus serta kompetensi dasar yang akan dikembangkan pada masing-masing kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang literasi dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Secara ringkas, literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis serta memperoleh dan memanipulasi pengetahuan melalui teks tertulis. GLS bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah agar siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan melaksanakan kegiatan literasi setiap hari. Pelaksanaan GLS dibagi menj
Dokumen tersebut membahas tentang ruang kolaborasi dan diskusi kelompok mengenai analisis kompetensi dan elemen yang terkandung dalam suatu silabus mata pelajaran tertentu. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas dan membuat presentasi mengenai kompetensi yang ingin dicapai silabus tersebut, elemen-elemennya, dan hubungan antara elemen dengan kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Modul ini memberikan panduan untuk merancang projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila secara terpadu dan kontekstual. Modul ini memuat komponen-komponen penting seperti tujuan, alur kegiatan, dan asesmen projek.
Dokumen ini membahas pengertian Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Tujuan Aksi Pembelajaran (ATP). CP adalah kompetensi yang harus dicapai peserta didik dalam satu fase, sedangkan TP dan ATP merupakan penjabaran lebih rinci dan operasional dari CP untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. Dokumen ini juga memberikan contoh penyusunan ATP dan TP.
CP BAHASA INDONESIA FASE C KURIKULUM MERDEKAModul Guruku
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membahas kemampuan berbahasa peserta didik, meliputi kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan produktif (berbicara, mempresentasikan, dan menulis).
2. Pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis genre melalui berbagai tipe teks dan teks multimodal, dengan model pembelajaran pedagogi genre yang terdiri atas empat tahapan.
3. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adal
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
1. Modul pembelajaran ini membahas analisis isi drama untuk siswa SMA kelas XI dengan alokasi waktu 360 menit untuk dua pertemuan. Materi utamanya adalah menganalisis pesan drama berjudul "Ayahku Pulang" melalui diskusi kelompok dan presentasi.
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx.pptxAtikIndarini2
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran menurut Permendikbud No. 21 Tahun 2022 dan berbagai cara menetapkan kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran, seperti menggunakan deskripsi kriteria, rubrik, interval nilai, dan taksonomi Bloom."
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...harishmwddh
Buku teks mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip seleksi bahan pelajaran, gradasi bahan, presentasi bahan, dan repetisi bahan. Penyusunan buku teks juga mempertimbangkan ketentuan umum dan khusus serta kompetensi dasar yang akan dikembangkan pada masing-masing kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang literasi dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Secara ringkas, literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis serta memperoleh dan memanipulasi pengetahuan melalui teks tertulis. GLS bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah agar siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan melaksanakan kegiatan literasi setiap hari. Pelaksanaan GLS dibagi menj
Dokumen tersebut membahas tentang ruang kolaborasi dan diskusi kelompok mengenai analisis kompetensi dan elemen yang terkandung dalam suatu silabus mata pelajaran tertentu. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas dan membuat presentasi mengenai kompetensi yang ingin dicapai silabus tersebut, elemen-elemennya, dan hubungan antara elemen dengan kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Modul ini memberikan panduan untuk merancang projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila secara terpadu dan kontekstual. Modul ini memuat komponen-komponen penting seperti tujuan, alur kegiatan, dan asesmen projek.
Dokumen ini membahas pengertian Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Tujuan Aksi Pembelajaran (ATP). CP adalah kompetensi yang harus dicapai peserta didik dalam satu fase, sedangkan TP dan ATP merupakan penjabaran lebih rinci dan operasional dari CP untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. Dokumen ini juga memberikan contoh penyusunan ATP dan TP.
CP BAHASA INDONESIA FASE C KURIKULUM MERDEKAModul Guruku
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membahas kemampuan berbahasa peserta didik, meliputi kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan produktif (berbicara, mempresentasikan, dan menulis).
2. Pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis genre melalui berbagai tipe teks dan teks multimodal, dengan model pembelajaran pedagogi genre yang terdiri atas empat tahapan.
3. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adal
1. Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia pada fase F yang mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca) dan produktif (berbicara, menulis) serta pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir.
CP BAHASA INDONESIA FASE A (datadikdasmen.com).docDidaHadida
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membahas kemampuan berbahasa peserta didik, baik reseptif (menyimak, membaca) maupun produktif (berbicara, menulis).
2. Pendekatan yang digunakan adalah berbasis genre melalui berbagai tipe teks dan teks multimodal dengan model pembelajaran pedagogi genre.
3. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kecakapan hidup dan kesadaran lingkungan peserta didik.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal. Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre dan kegiatan yang mendorong berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif.
3.
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK yang mencakup pendahuluan tentang rasional, kompetensi, kerangka pengembangan kurikulum, dan lingkup materi pelajaran Bahasa Indonesia meliputi bahasa, sastra, dan literasi.
1. silabus b.indo sma wajib versi 120216Hikmah Rahman
Silabus ini membahas kerangka pengembangan kurikulum bahasa Indonesia di SMA/MA yang meliputi 3 lingkup materi yaitu bahasa, sastra, dan literasi. Kompetensi yang dikembangkan adalah kemampuan berbahasa dan bersastra untuk menggali dan mengembangkan ilmu serta menerapkannya secara kreatif.
Silabus ini membahas kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 sampai kelas 6 SD/MI. Topik utama meliputi pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia, tujuan pembelajaran, dan kerangka pengembangan kurikulum untuk setiap kelas.
Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai peserta didik yaitu menjadi insan yang memiliki kemampuan berbahasa dan bersastra untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Kompetensi ini dikembangkan melalui pembelajaran bahasa, sastra, dan literasi.
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk pendidikan kesetaraan paket B setara SMP/MTs. Silabus ini menjelaskan rasional, kompetensi yang diharapkan, kerangka pengembangan kurikulum, pembelajaran dan penilaian, serta kontekstualisasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan daerah dan peserta didik.
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok.pdfHeri Purwanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan model silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2) Silabus ini memberikan kerangka dasar tentang kompetensi yang diharapkan setelah siswa mempelajari Bahasa Indonesia, lingkup materi pelajaran, dan pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia.
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-okparulian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan model silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Silabus ini memberikan kerangka dasar tentang kompetensi yang diharapkan setelah siswa mempelajari Bahasa Indonesia, lingkup materi pelajaran, dan pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
CP Fase E (Capaian Pembelajaran) Bahasa Indonesia Kelas 10
1. https://www.modulguruku.com
CAPAIAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA FASE E KELAS 10 SMA/MA
A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi.
Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan
literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan
belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan
pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya
Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca
dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis
genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe
teks yang didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan
alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre.
Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining,
building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain sesuai dengan pencapaian
pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia
akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan
berkebinekaan global. Rasional sebagaimana diuraikan di atas dapat dipaparkan pada
gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;
2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara Republik Indonesia;
3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks;
4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis- kreatif) dalam belajar dan
bekerja;
5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong
royong, dan bertanggung jawab;
2. https://www.modulguruku.com
6. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis
dan berkeadilan.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena
berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi
indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai
literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi
yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan
mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang
saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan
berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan
berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan
berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca
dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan
untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif
dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan
Bahasa Reseptif Menyimak
Membaca dan memirsa
Produktif Berbicara dan mempresentasikan
Menulis
Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Menyimak Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami,
dan memaknai informasi yang didengar dengan sikap yang baik
agar dapat menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam
menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan dengan
3. https://www.modulguruku.com
konsentrasi, mengidentifikasi, memahami pendapat,
menginterpretasi tuturan bahasa, dan memaknainya berdasarkan
konteks yang melatari tuturan tersebut. Komponen-komponen yang
dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya kepekaan
terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa
(tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Membaca dan
Memirsa
Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya.
Memirsa merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian cetak, visual
dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen- komponen yang dapat dikembangkan dalam membaca
dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem
isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.
Berbicara dan
Mempresentas
ikan
Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan
gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan dengan
santun.
Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan
atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
mengajukan dan/atau menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau
menyampaikan perasaan secara lisan sesuai konteks dengan cara
yang komunikatif dan santun melalui beragam media (visual,
digital, audio, dan audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara
dan mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi
bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa),
makna, dan metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung
jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menulis di
antaranya penggunaan ejaan, kosakata, kalimat, paragraf, struktur
bahasa , makna, dan metakognisi dalam beragam jenis teks.
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase E
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik
mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai
tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan
pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan
debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan
mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
Fase E berdasarkan elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
4. https://www.modulguruku.com
berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan
fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Membaca dan
Memirsa
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa
gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai
jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi,
eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan
gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif.
Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi
dan kualitas data serta membandingkan isi teks.
Berbicara dan
Mempresentasikan
Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan
usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi.
Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi
dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi
dan nonfiksi multimodal.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis,
kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan
teks fungsional dunia kerja.
Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak
maupun digital.