Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran di kelas 1 SDN 2 Kampung Baru tentang tema "Diriku". Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi anggota tubuh, mengetahui cara merawat tubuh, dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan benar. Kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan alat peraga tubuh, diskusi tentang kebersihan tubuh, dan membuat gambar anggota tubuh
Dokumen tersebut membahas tentang empat masalah pokok pendidikan di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan. Masalah-masalah tersebut muncul karena belum terpenuhinya kesempatan belajar bagi seluruh warga negara, rendahnya kualitas hasil belajar, tidak efisiennya penggunaan sumber daya pendidikan, dan kurang relevannya pendidikan den
GROUP III - MORFOLOGI BAHASA SUNDA (SLIDE SHOW)yozarremixer
Morfologi bahasa Sunda membahas tentang tata kecap (morfologi) dalam bahasa Sunda. Terdapat empat proses pembentukan kata jadian yaitu afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, dan abreviasi. Afiks yang digunakan antara lain awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan. Reduplikasi dibagi menjadi pengulangan seluruh, sebagian, dan kombinasi dengan afiks. Pemajemukan adalah pem
Dokumen tersebut menjelaskan taksonomi tujuan pendidikan menurut Bloom yang membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi."
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Kurikulum 2013 menempatkan IPA pada posisi penting di sekolah dasar dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran setiap minggu pada kelas 4, 5, dan 6. Pembelajaran IPA berfokus pada pendekatan saintifik untuk membentuk peserta didik menjadi kreatif, inovatif, dan berpikir kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang empat masalah pokok pendidikan di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan. Masalah-masalah tersebut muncul karena belum terpenuhinya kesempatan belajar bagi seluruh warga negara, rendahnya kualitas hasil belajar, tidak efisiennya penggunaan sumber daya pendidikan, dan kurang relevannya pendidikan den
GROUP III - MORFOLOGI BAHASA SUNDA (SLIDE SHOW)yozarremixer
Morfologi bahasa Sunda membahas tentang tata kecap (morfologi) dalam bahasa Sunda. Terdapat empat proses pembentukan kata jadian yaitu afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, dan abreviasi. Afiks yang digunakan antara lain awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan. Reduplikasi dibagi menjadi pengulangan seluruh, sebagian, dan kombinasi dengan afiks. Pemajemukan adalah pem
Dokumen tersebut menjelaskan taksonomi tujuan pendidikan menurut Bloom yang membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi."
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Kurikulum 2013 menempatkan IPA pada posisi penting di sekolah dasar dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran setiap minggu pada kelas 4, 5, dan 6. Pembelajaran IPA berfokus pada pendekatan saintifik untuk membentuk peserta didik menjadi kreatif, inovatif, dan berpikir kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik, terutama mikrolinguistik. Secara garis besar membahas tentang pembagian bidang fonologi menjadi fonetik dan fonemik, serta klasifikasi bunyi bahasa meliputi vokal, konsonan, dan bunyi lain seperti semi vokal, diftong, kluster, serta bunyi suprasegmen.
Makalah ini membahas tentang kebudayaan dari perspektif antropologi dan sosiologi. Terdiri dari tujuh mahasiswa yang menyusun makalah ini dibawah bimbingan dosen pembimbing. Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, unsur-unsur, teori, bentuk, dan dampak budaya asing.
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
Dokumen tersebut merupakan hasil diskusi kelompok tentang topik "Problem Solving Learning" yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan IPA Fisika Universitas Negeri Semarang. Diskusi ini membahas tentang contoh penerapan problem solving learning dalam pembelajaran fisika, teori belajar yang mendasari problem solving learning, dan langkah-langkah menerapkan problem solving dalam pembelajaran fisika.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bahasa menurut dua pakar yaitu Kridalaksana dan Djoko Kentjono, yaitu bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu ciri bahasa adalah sebagai sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur menurut pola tertentu. Jen
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitadevi harisandi
Pendidikan sangat penting bagi masa depan. Pendidikan membantu mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku seseorang agar dapat hidup dan bermasyarakat dengan baik. Pendidikan juga berperan dalam membentuk karakter anak dan remaja agar menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingYuniarti H
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan Bimbingan dan Konseling memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, klien diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
a. Pemahan tentang klien
Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami individu yang akan dibantu itu. Pemahaman tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi yaitu pemahamn yag menyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya serta kondisi lingkungannya.
b. Pemahaman tentang masalah klien
Dalam upaya membantu memecahkan masalah klien, maka pemahaman tentang masalah klien oleh konselor dan diri klien itu sendiri merupakan suatu keniscayaan. Tanpa pemahaman terhadap masalah klien, tidak mungkin pemecahan terhadap masalah yang dialami klien dapat dilakukan. Pemahaman terhadap masalah klien itu terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut-pautnya, sebab-sebabnya, dan kemungkinan berkembangnya.
c. Pemahaman tentang lingkungan lain
Lingkungan bisa dikonsepsikan segala sesuatu yang ada disekitar individu yang secara langsung mempengaruhi individu seperti keadaan rumah tempat tinggal, sosial ekonomi dan sosio emosional keluarga, keadaan hubungan antar teman, tetangga dan lain-lain.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseling. Berdasarkan fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling harus tetap diberikan kepada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Beberapa kegiatan atau layanan yang dapat diwujudkan untuk mencegah terhadap timbulnya masalah adalah:
a. Layanan Orientasi
Program ini diberikan kepada siswa baru agar mereka mengenal lingkungan sekolahnya yang baru secara lebih baik sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Layanan Pengumpulan Data
Melalui data-data yang dikumpulkan bisa diperoleh secara awal tentang siswa sehingga bisa menjadi antisipasi terhadap munculnya berbagai persoalan pada siswa.
c. Layanan Kegiatan Kelompok
Melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih baik. Selain itu juga meningkatkan pemahaman lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat.
d. Layanan Bimbingan Karier
Melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri dan lingkungan secara baik dan meng
Makalah ini membahas dasar teori dan konsep pendidikan, termasuk empat pendekatan dalam memahami teori pendidikan yaitu pendekatan sains, filosofis, religi, dan empat teori pendidikan yaitu klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional."
Dokumen tersebut membahas pentingnya wawasan multikultural dalam pendidikan dan memberikan panduan untuk pelaksanaan pembelajaran yang inklusif dan menghargai perbedaan budaya. Beberapa poin penting adalah pentingnya guru dalam memperkenalkan budaya beragam, pertimbangan dalam memilih materi pelajaran, dan model-model pembelajaran berbasis budaya seperti menggunakan permainan tradisional dan cerita rakyat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk tema merawat tubuh di SD.
2. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menjelaskan dan mempraktikkan cara merawat tubuh dengan benar.
3. Kegiatan pembelajarannya meliputi penjelasan tentang bagian tubuh dan alat kebersihan, diskusi, dan praktik mencuci tangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik, terutama mikrolinguistik. Secara garis besar membahas tentang pembagian bidang fonologi menjadi fonetik dan fonemik, serta klasifikasi bunyi bahasa meliputi vokal, konsonan, dan bunyi lain seperti semi vokal, diftong, kluster, serta bunyi suprasegmen.
Makalah ini membahas tentang kebudayaan dari perspektif antropologi dan sosiologi. Terdiri dari tujuh mahasiswa yang menyusun makalah ini dibawah bimbingan dosen pembimbing. Makalah ini membahas tentang pengertian kebudayaan, unsur-unsur, teori, bentuk, dan dampak budaya asing.
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
Dokumen tersebut merupakan hasil diskusi kelompok tentang topik "Problem Solving Learning" yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan IPA Fisika Universitas Negeri Semarang. Diskusi ini membahas tentang contoh penerapan problem solving learning dalam pembelajaran fisika, teori belajar yang mendasari problem solving learning, dan langkah-langkah menerapkan problem solving dalam pembelajaran fisika.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bahasa menurut dua pakar yaitu Kridalaksana dan Djoko Kentjono, yaitu bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu ciri bahasa adalah sebagai sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur menurut pola tertentu. Jen
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitadevi harisandi
Pendidikan sangat penting bagi masa depan. Pendidikan membantu mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku seseorang agar dapat hidup dan bermasyarakat dengan baik. Pendidikan juga berperan dalam membentuk karakter anak dan remaja agar menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingYuniarti H
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan Bimbingan dan Konseling memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, klien diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
a. Pemahan tentang klien
Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami individu yang akan dibantu itu. Pemahaman tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi yaitu pemahamn yag menyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya serta kondisi lingkungannya.
b. Pemahaman tentang masalah klien
Dalam upaya membantu memecahkan masalah klien, maka pemahaman tentang masalah klien oleh konselor dan diri klien itu sendiri merupakan suatu keniscayaan. Tanpa pemahaman terhadap masalah klien, tidak mungkin pemecahan terhadap masalah yang dialami klien dapat dilakukan. Pemahaman terhadap masalah klien itu terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut-pautnya, sebab-sebabnya, dan kemungkinan berkembangnya.
c. Pemahaman tentang lingkungan lain
Lingkungan bisa dikonsepsikan segala sesuatu yang ada disekitar individu yang secara langsung mempengaruhi individu seperti keadaan rumah tempat tinggal, sosial ekonomi dan sosio emosional keluarga, keadaan hubungan antar teman, tetangga dan lain-lain.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseling. Berdasarkan fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling harus tetap diberikan kepada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Beberapa kegiatan atau layanan yang dapat diwujudkan untuk mencegah terhadap timbulnya masalah adalah:
a. Layanan Orientasi
Program ini diberikan kepada siswa baru agar mereka mengenal lingkungan sekolahnya yang baru secara lebih baik sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Layanan Pengumpulan Data
Melalui data-data yang dikumpulkan bisa diperoleh secara awal tentang siswa sehingga bisa menjadi antisipasi terhadap munculnya berbagai persoalan pada siswa.
c. Layanan Kegiatan Kelompok
Melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih baik. Selain itu juga meningkatkan pemahaman lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat.
d. Layanan Bimbingan Karier
Melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri dan lingkungan secara baik dan meng
Makalah ini membahas dasar teori dan konsep pendidikan, termasuk empat pendekatan dalam memahami teori pendidikan yaitu pendekatan sains, filosofis, religi, dan empat teori pendidikan yaitu klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional."
Dokumen tersebut membahas pentingnya wawasan multikultural dalam pendidikan dan memberikan panduan untuk pelaksanaan pembelajaran yang inklusif dan menghargai perbedaan budaya. Beberapa poin penting adalah pentingnya guru dalam memperkenalkan budaya beragam, pertimbangan dalam memilih materi pelajaran, dan model-model pembelajaran berbasis budaya seperti menggunakan permainan tradisional dan cerita rakyat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk tema merawat tubuh di SD.
2. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menjelaskan dan mempraktikkan cara merawat tubuh dengan benar.
3. Kegiatan pembelajarannya meliputi penjelasan tentang bagian tubuh dan alat kebersihan, diskusi, dan praktik mencuci tangan.
RPP ini membahas pembelajaran tentang perubahan wujud benda, pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan, dan renang gaya bebas. Siswa akan belajar tentang faktor yang memengaruhi perubahan wujud benda dan kegiatan manusia yang berdampak pada lingkungan, lalu menyajikan hasil pengamatan dan laporan mengenai topik tersebut. Mereka juga akan mempelajari konsep dasar renang gaya bebas.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang merawat dan menjaga kebersihan tubuh serta benda-benda yang digunakan untuk itu. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menjelaskan cara merawat tubuh dengan benar dan mengidentifikasi peralatan yang digunakan. Kegiatannya meliputi penjelasan guru, diskusi, dan praktik mencuci tangan. Penilaian dilakukan dengan observasi proses dan tes hasil belajar berupa
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia untuk siswa kelas IV tentang sumber energi. Siswa akan melakukan eksperimen dan pengamatan tentang sifat-sifat cahaya, kemudian menyusun laporan hasil pengamatan tersebut."
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pembelajaran di SDN 004 Sangatta Utara untuk tema "Diriku" subtema "Tubuhku". Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menyikat gigi dengan benar dan mengenal peralatan menyikat gigi. Materi yang diajarkan meliputi praktik menyikat gigi dan mengenal peralatan menyikat gigi. Metode pembelajaran yang digunakan adalah penugasan, tanya jawab, diskusi dan
Rencana pelaksanaan pembelajaran mencakupi (1) kompetensi inti dan dasar yang meliputi IPS, Bahasa Indonesia, PPKN dan SBdP, (2) tujuan pembelajaran tentang aktivitas manusia, gerakan tari dan kewajiban, (3) metode diskusi kelompok dan discovery learning, (4) penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran di SDN 2 Rogojampi untuk tema "Peduli Terhadap Makhluk Hidup" khususnya subtema "Ayo Cintai Lingkungan". RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, metode, dan kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika, IPS, dan Seni Budaya tentang pecahan, lingkungan alam, dan membuat kolase. Penilaian
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mencakup tujuan pembelajaran tentang bagian-bagian tubuh, cara membaca, dan gerakan tari. 2. Kegiatan pembelajaran meliputi pendahuluan, inti, dan penutup yang mencakup diskusi, demonstrasi, dan menari. 3. Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. KURIKULUM 2013
Perangkat Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMA 1 : DIRIKU
Nama Sekolah : SDN 2 KampungBaru
Kelas / Semester : I (Satu)a / 1
Alokasi waktu : 3 x 35 menit
Nama Guru : M. Saiful Wahyudi
NIM : 14020012
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS I
SATUAN PENDIDIKAN : SDN 02 KampungBaru
KELAS / SEMESTER : 1 / 1
TEMA / SUB TEMA : 1. Diriku / 3.Aku Merawat Tubuhku
Pembelajaran : 1
ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal :31 Juli 2017
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptahan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Mampu menghitung sampai dengan 20.
5. Mampu menggambar salah satu anggota tubuh.
B. Kompetensi dasar Dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
Menjelaskan cara merawat anggota tubuh.
Menyebutkan Berbagai anggota tubuh.
Mengetahui kegunaan dari masing-masing anggota tubuh yang digambarnya.
Indikator :
Menjelaskan secara lisan cara-cara merawat tubuh.
Menjelaskan secara lisan bagian-bagian pada diri kita yang harus dijaga
kebersihannya.
SBDP
Kompetensi Dasar(KD):
Memahami karya dua dimensi.
Membuat gambar anggota tubuh.
Mengenal anggota tubuh dengan bernyanyi.
Indikator:
Mengidentifikasi ciri-ciri Alat peraga sebagai karya tiga dimensi (meliputi
ide/gagasan, tema, obyek, dan komposisi bentuk dan warna)
Mengidentifikasi alat dan bahan untuk membuat karya.
Mengidentifikasi cara menggunakan alat dan bahan untuk membuat Alat
peraga
Menentukan ide/gagasan, tema, dan obyek untuk membuat karya.
3. PPKn
Kompetensi Dasar:
Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
di rumah
Indikator:
Menggali informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam hubungannya
dengan menjaga kebersihan tubuh di rumah.
Mempraktikkan cara mencuci tangan dan kaki setelah dari luar rumah saat
berada di sekolah.
Matematika
Kompetensi Dasar(KD):
Menghitung jumlah tiap anggota tubuh.
Menghitung jumlah anggota tubuh yang di peragakan.
Indikator:
Mampu menghitung jumlah jari tangan
Mampu menghitung jumlah tangan
Mampu menghitung jumlah kaki
Mampu menghitung jumlah mata
Mampu menghitung jumlah telinga
PJOK
Kompetensi Dasar (KD) :
Mengetahui bagian-bagian tubuh sendiri, kegunaan, dan cara menjaga
kebersihannya terutama badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga,
tangan dan kaki, serta menjaga kebersihan pakaian yang digunakan
Mempraktikkan cara memelihara dan menjaga kebersihan bagian-bagian
tubuh sendiri terutama badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga, tangan
dan kaki, serta menjaga kebersihan pakaian yang digunakan
Indikator :
Mempraktikkan cara merawat kebersihan tubuh
Menjelaskan cara-cara merawat tubuh
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati alat peraga, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri , kegunaan,
Dan bentuk anggota tubuh .
2. Dengan kegiatan diskusi bersama teman, siswa dapat menentukan ide/ gagasan,
tema dan objek untuk membuat karya gambar anggota tubuh manusia .
3. Dengan mengamati poster urutan mencuci tangan, siswa dapat menemukan
informasi mengenai cara mencuci tangan dengan benar sebagai aturan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Dengan mempraktikkan cara mencuci tangan yang tepat, siswa dapat menerapkan
kebiasaan mencuci tangan secara benar dengan disiplin di rumah maupun sekolah.
5. Melalui pengamatan siswa dapat mengetahui jumlah masing-masing anggota
tubuh.
4. C. Materi Pelajaran
Kosa kata anggota tubuh
Karya dua dimensi
Kegunaan angota tubuh masing-masing
Cara mencuci tubuh.
Bernyanyi tentang kebersihan dan anggota tubuh.
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik, kolaboratif
Metode : Tanya jawab, Demonstrasi, Kerja kelompok, Diskusi,Penugasan
E. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
gambar manusia.
Contoh karya Alat Peraga berbentuk tubuh manusia
Buku Siswa hal 74- 78 Buku Kurtilas
o Penerbit : Pusat Kurikulum Dan Perbukuan, Balitbang, KemDikBud
Poster urutan mencuci tangan
Pensil dan buku
F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.Kegiatan awal ( 5 menit )
Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar
Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan
dengan pelajaran yang akan disampaikan. (Afersepsi )
Guru memotivasi siswa dengan nyanyian “ jari jari “
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar
pada hari ini
b.Kegiatan Inti (45 menit )
Guru membuka pelajaran dengan bercerita tentang pentingnya menjaga
kebersihan tubuh.
Guru bercerita bahwa kebersihan sebagian dari iman.
Sampaikan pada siswa bahwa tangan merupakan bagian tubuh yang harus
dirawat dan dijaga kebersihannya.
Guru menunjukkan alat peraga tubuh manusia beserta kumannya.
Berikan kesempatan pada siswa untuk mengamati alat peraga melalui
aktivitas melihat dan meraba.
Guru menggugah rasa ingin tahu siswa dan memotivasi untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan peraga yang diamati.
5. Lakukan tanya jawab dengan siswa sehingga siswa dapat menghitung jumlah
jari.
Guru menunjukkan gambar/poster urutan mencuci tangan.
Biarkan siswa mengamati cara mencuci tangan dengan tepat yang terdapat
dalam poster.
Tanyakan pada siswa apakah mereka telah melakukan kegiatan merawat
kebersihan tangan dan kaki di rumah secara teratur?
membuat gambar tubuh.
Guru mengajak siswa untuk menyebutkan kembali hasil diskusi mengenai
kegunaan dari anggota tubuh masing-masing.
Guru menunjukkan buku dan pensil yang terletak di meja dan menanyakan
pada siswa bagaimana caranya agar buku dan pensil tersebut dapat
digunakan. Apakah tangan diperlukan agar dapat menggunakan kedua benda
tersebut? (Siswa tentu akan menjawab Ya).
Bagi siswa menjadi 4 kelompok.
c.Kegiatan Penutup (10 menit )
Melaksanakan post tes
Memajang hasil karya anak
Sebagai penutup guru mengulas kembali semua kegiatan yang sudah
dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi kegiatan hari itu.
Guru menyampaikan bahwa merawat dan menjaga kebersihan tubuh juga
merupakan salah satu bentuk syukur pada Tuhan atas anugerah yang telah
diberikanNya.
Sampaikan bahwa merawat dan menjaga kebersihan tubuh harus dilakukan
secara teratur dan harus dijadikan kebiasaan di rumah.
Kelas ditutup dengan doa bersama.
F. Penilaian Pembelajaran
6. Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
N0
Nama siswa
Aspek yang di amati
Deskrifsi Ketdisiplin jujur Percaya
diri
Tanggung
jawab
Rentang nilai : 1 – 4
1. kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Baik sekali
Penilaian Pengetahuan:
Tes lisan :
1. Sebutkan nama-nama jari.
2. Sebutkan anggota tubuh kita.
Kunci Jawaban:
1. Ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, jari kelingking.
2. Tangan, kaki, hidung, mata, telinga.
Tes Tertulis:
1. Beri tanda pada jawaban yang benar.
Tadi saya menggambar, dan tangan saya kotor, apakah yang akan saya
lakukan?
Keterampilan Skor 4 sangat
baik
Skor 3 baik Skor 2 cukup Skor 1 perlu
di dampingi
1. Menggosok kuman
di alat peraga,
sambil menghitung
jumlah kuman atau
anggota tubuh.
Mampu
menghitung
jumlah jari
anggota
tubuh, mampu
melafalkan
nama-nama
anggota
tubuh, mampu
membersihkan
kuman.
Skor 3 kurang
maksimal
Skor 2 kurang
maksimal
Skor 1 urang
maksimalk
2. Mencuci tangan
dengan sabun
mencuci
tangan sesuai
dengan urutan
kurang
maksimal 3
saat
memperaktikna
kurang
maksimal 4
saat
memperaktikna
kurang
maksimal 5
saat
memperaktikna
3. Menggambar
anggota tubuh
Mampu
menggambar
secara detail
kegunaannya
Minimal 3
kriteria
Minimal 2
kriteria
Minimal 1
kriteria