Tugas ini membahas penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol dan eksperimen, di mana kelompok eksperimen diberi perlakuan POGIL sedangkan kontrol tidak. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan B sejumlah 30 siswa per kelas
Outline penelitan merupakan sebuah kerangka penulisan ilmiah yang didalamnya terdapat garis-garis besar dari suatu karangan penelitian yang telah disusun secara sistematis,logis,jelas,tersruktur dan teratur.
Outline penelitan merupakan sebuah kerangka penulisan ilmiah yang didalamnya terdapat garis-garis besar dari suatu karangan penelitian yang telah disusun secara sistematis,logis,jelas,tersruktur dan teratur.
Makalah Statistika Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Makalah Statistika Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Penerapan Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Problem Solving Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Pada Materi Fluida
Statis
1. Nama : Lusi Maria Handayani
NIM : 13030654020
Kelas : Pendidikan IPA 2013 A
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
A. Rumusan masalah:
1. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry
Learning (POGIL) terhadap peningkatan keterampilan proses sains pada materi kalor dan
perpindahan kelas VII SMP Negeri 1 Benjeng, Gresik?
B. Hipotesis
1. Penerapan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan proses sains pada materi kalor dan
perpindahan kelas VII SMP Negeri 1 Benjeng, Gresik
C. Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan bentuk kuasi
eksperimen (quasi experimental). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2013:116). Pengambilan sampel tidak dipilih secara
random dari populasi, tetapi sampel diambil seluruh subjek dari kelompok yang telah
terbentuk secara alami. Sedangkan bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah The Matching Only Pretest-Posttes Control Group Design. Menurut Syamsuddin
& Damaianti (2006:163), tipe The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design
adalah penelitian melakukan penjodohan terhadap subjek pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Dengan melakukan tes awal dan tes akhir.
2. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Benjeng, Gresik
yang berjumlah 240 orang
2. 2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII B dengan masing-masing
kelas berisi 30 siswa.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian dengan tipe ini yaitu pemasangan subjek melalui tes awal dan tes
akhir dengan kelompok kontrol (The Matching Only Pretest-Postest Control Group
Design) digambarkan oleh Freankel dan Wallen (1977:271) yaitu sebagai berikut:
Treatment Group Kelas VII A O1 X O2
Control Group Kelas VII B O3 C O4
Keterangan:
O1 = tes awal (pretest) yang diberikan pada sebelum perlakuan
O2 = tes akhir (posttest) yang diberikan pada kelas eksperimen psetelah perlakuan
O3 = tes awal (pretest) yang diberikan pada kelas kontrol sebelum perlakuan
O4 = tes akhir (posttest) yang diberikan pada kelas kontrol setelah perlakuan
X = perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL)
C = perlakuan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL)
Kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki karakteristik yang sama atau
homogen, tetapi pengambilan kelas tidak dilakukan secara acak atau hanya satu
karakteristik saja. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesamaan rata-
rata hasil prestasi belajar siswa pada semester pertapa. Dalam desain ini kedua kelas diberi
tes awal (pretest) dengan tes yang sama. Kemudian kelas eksperimen diberikan perlakuan
khusus yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry
Learning (POGIL), sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan seperti biasanya. Setelah
materi pembelajaran selesai, kedua kelas dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir
(posttest). Hasil kedua tes akhir dibandingkan (diuji perbedaannya) antara tes awal dan tes
akhir pada masing-masing kelas. Perbedaan (signifikan) antara kedua hasil tes akhir pada
kelas eksperimen menunjukkan pengaruh perlakuan yan diberikan.