Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pendekatan kontekstual dalam pembelajaran jenis peta di SMP.
2) Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan kontekstual.
3) Metode penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan variabel bebas berupa pendekatan kontekstual dan variabel terikat hasil belajar sis
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
UPAYA MENINGKATKAN MINAT HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE- A MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR DI KELAS V SDN MULYA JAYA DAN MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SDN MULYA JAYA KECAMATAN REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
1. PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JENIS PETA DI KELAS
VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 01 BATU AMPAR KABUPATEN
KUBU RAYA
OUTLINE PENELITIAN
Program Studi : Pendidikan Geografi
Disusun Oleh :
Mansura
NIM : 141410075
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
IKIP-PGRI PONTIANAK
2015
2. OUTLINE PENELITIAN
A. Judul
“PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JENIS PETA DI KELAS
VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 01 BATU AMPAR KABUPATEN
KUBU RAYA”
B. Latar Belakang
Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) yang dilakukan oleh guru pada saat mengajar di
kelas secara umum masih menggunakan metode ceramah dengan bantuan media buku dan
papan tulis. Guru kecendrungan untuk melakukan hal yang sederhana dalam pelaksanaan
tugas mengajar, ini terbukti dengan penggunaan metode ceramah merupakan metode yang
paling popular di kalangan guru dan memilih menggunakan media papan tulis daripada
menggunakan metode atau media lain. Hal ini diduga juga merupakan salah satu masalah
yang menyebabkan kekurangminatan siswa terhadap mata pelajaran IPS.
Untuk mengatasi agar hasil belajar siswa tidak seperti hasil belajar sebelumnya yang
masih belum memenuhi harapan, maka diperlukan upaya dari guru untuk meningkatkan
minat belajar siswa dalam materi tersebut sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa akan
meningkat sesuai harapan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
pemahaman dan minat siswa dalam mempelajari materi adalah melalui pendekatan CTL
(Contextual Teaching And Learning). Dalam pendekatan CTL, guru berperan sebagai
motivator dan fasilisator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik
sehigga proses belajar bukan merupakan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan
sesuatu yang dipelajarinya sehingga siswa akan merasa lebih memahami sesuatu yang
dipelajarinya tersebut dan siswa mampu berpikir kritis.
C. Masalah dan Sub Masalah
Bagaimanakah Pendekatan Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Jenis Peta di Kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 01 Batu
Ampar Kabupaten Kubu Raya ? Berdasarkan masalah umum tersebut peneliti merumuskan
menjadi sub masalah sebagai berikut:
3. 1. Bagaimanakah Pendekatan Contextual Teaching And Learning Yang Dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa ?
2. Bagaimanakah Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jenis Peta di Kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 01 Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya ?
3. Apakah Dengan Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jenis Peta di Kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 01 Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui sejauh mana pendekatan kontekstual dapat memperbaiki proses
pembelajaran di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Batu Ampar Kabupaten
Kubu Raya yaitu pada materi jenis peta
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri
01 Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya yaitu pada materi jenis peta dengan cara menerapkan
pendekatan Contextual Teaching And Learning
E. Variabel Tindakan
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas
Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendekatan Contextual
Teaching And Learning Pada Materi Jenis Peta di Kelas VII Sekolah Menegah Pertama
Negeri 01 Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya.
2. Variabel Terikat
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Jenis Peta di Kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 01 Batu Ampar Kabupaten
Kubu Raya.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Bahwa pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning akan lebih baik
proses pembelajaranya sehingga hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 01 Batu Ampar
Kabupaten Kubu Raya pada materi “Jenis Peta” dapat maksimal.
4. G. Metode dan Bentuk Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif
2. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitiannya yang digunakan adalah bentuk penelitian tindakan kelas atau classroom
action research.
H. Rencana Tindakkan
a. Perencanaan / Persiapan (Planning)
Pada tahap ini peneliti dan guru akan menyusun rancangan penelitian untuk penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan
menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada materi jenis peta di kelas
VII SMP Negeri 01 Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya.
Dalam penelitian ini, secara umum perencanaan merupakan kolaborasi antara peneliti
dan guru . Adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Membuat Silabus
2) Membuat RPP
3) Membuat lembar observasi guru
4) Membuat soal post-test
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Pada tahap ini, rancangan strategi skenario penerapan pendekatan Contextual Teaching
and Learning akan ditetapkan sebagai implementasi isi rancangan dalam tindakan kelas.
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru diharapkan untuk berusaha melakukan apa yang sudah
dirumuskan dalam perencanaan. Keterkaitan antara pelaksanaan dan perencanaan perlu
diperhatikan secara seksama agar sesuai dengan maksud dan tujuan semula.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan untuk mengamati tindakan selama proses pembelajaran yang
berkenaan dengan hasil belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi guru. Dari hasil pengamatan maka dapat dilihat tingkat keberhasilan atau tidaknya
suatu metode pembelajaran yang digunakan. Apabila ditahap awal tingkat keberhasilan tidak
sesuai dengan harapan, maka akan dilakukan tindakan perbaikan di siklus berikutnya.
5. d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada
siswa, suasana kelas dan guru. Tahap refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah dikumpulkan
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Berdasarkan hasil
refleksi tersebut, kemudian guru bersama peneliti berusaha untuk menyusun rencana tindakan
selanjutnya dengan melakukan penyempurnaan atau perbaikan tindakan yang telah dilakukan.
I. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik observasi langsung
b. Teknik studi dokumenter
c. Teknik pengukuran
2. Alat Pengumpulan Data
a. Lembar observasi
b. Dokumentasi
c. Tes
Sesuai dengan jenis data yang diamati pada penelitian ini, maka data dianalisis dan
disajikan secara deskriptif .
Untuk menjawab sub masalah maka mempergunakan rumus analisis rata-rata hitung
(mean) sebagai berikut:
X =
Keterangan :
X = Rata-rata hitung yang dicari
= Jumlah skor
= Jumlah subjek
Dengan rentangan kategori nilai :
80 – 100 = baik sekali
70 – 79 = baik
6. 50 – 69 = cukup
30 – 49 = kurang
0 – 29 = gagal
Rentangan kategori nilai di atas berdasarkan pendapat Nana Sudjana (2010:45).
Menyetujui, Pontianak, Februari 2015
Ketua Prodi Pendidikan Geografi Mahasiswa,
Dony Andrasmoro M.pd Mansura
NPP. 2202200101 NIM. 141410075
Mengetahui,
Dekan Fakultas IPPS
An. Wakil Dekan I
Suherdiyanto, S.Pd, M.Pd
NPP. 2022009070