Pengumpulan biaya produksi untuk perusahaan manufaktur yang memproses terus menerus, berisi pengertian dan karakteristik metode harga pokok proses, unit ekuivalen, dan laporan produksi metode harga pokok proses.
Perhitungan cara mencari tarif BOP, biaya produksi setiap pesanan, selisih BOP dibebankan dan sesungguhnya, harga pokok penjualan, dan laba/rugi metode pesanan.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Contoh biaya bersama dan sampingan
1. Akuntansi Biaya – Diana Marlyna - 2021
BIAYA BERSAMA
(Contoh perhitungan alokasi biaya bersama)
1. Metode harga pasar
a. Harga jual diketahui pada saat titik pisah
PT Melati memproduksi 4 jenis barang yaitu A, B, C, D dengan biaya bersama Rp 250.000.000.
Penyelesaian:
Nilai jual produk pada saat titik pisah:
Alokasi biaya bersama:
b. Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah
PT Melati memproduksi 3 jenis barang yaitu X, Y, Z dengan biaya bersama Rp 40.000.000.
2. Akuntansi Biaya – Diana Marlyna - 2021
Penyelesaian:
Total penjualan masing-masing:
Harga jual hipotesis masing-masing produk:
Alokasi biaya bersama:
2. Metode unit fisik
PT Rindu Menanti memproduksi barang A, B, dan C. Biaya bersama yang dikeluarkan
Rp150.000.000. Data produk sebagai berikut:
Keterangn A B C
Unit produksi 30.000 48.000 42.000
Harga jual setelah produk lanjutan Rp3.000 Rp2.500 Rp5.000
Biaya proses lanjutan Rp18.00.000 Rp25.000.000 Rp46.000.000
Penyelesaian:
Alokasi biaya bersama (total unit produksi 120.000):
A 30.000/120.000 x Rp150.000.000 = Rp 37.500.000
B 48.000/120.000 x Rp150.000.000 = Rp 60.000.000
C 42.000/120.000 x Rp150.000.000 = Rp 52.500.000
Rp150.000.000
3. Akuntansi Biaya – Diana Marlyna - 2021
3. Metode rata-rata sederhana
PT Singgalang memproduksi barang X, Y, Z. Biaya bersama Rp120.000.000. Data produksi sebagai
berikut:
Keterangn X Y Z
Unit produksi 15.000 35.000 10.000
Harga jual setelah produk lanjutan Rp3.500 Rp4.000 Rp2.500
Biaya proses lanjutan Rp12.000.000 Rp16.000.000 Rp7.000.000
Penyelesaian:
Alokasi biaya bersama rata-rata masing-masing produk:
Rp120.000.000 = Rp2.000
60.000 unit
Alokasi biaya bersama:
X = Rp 2.000 x 15.000 unit = Rp30.000.000
Y = Rp 2.000 x 35.000 unit = Rp70.000.000
Z = Rp 2.000 x 10.000 unit = Rp20.000.000
Rp120.000.000
4. Metode rata-rata tertimbang
PT Langkapura memproduksi barang . Biaya bersama untuk ketiga produk tersebut Rp16.800.000.
Penyelesaian:
Alokasi bobot untuk rata-rata tertimbang:
A = 3.200 x 2 = 6.400
B = 6.400 x 2 = 12.800
C = 1.600 x 4 = 6.400
25.600
Alokasi biaya bersama:
A = 6.400/25.600 x Rp16.800.000 = Rp4.200.000
B = 12.800/25.600 x Rp16.800.000 = Rp8.400.000
C = 6.400/25.600 x Rp16.800.000 = Rp4.200.000
Rp16.800.000
4. Akuntansi Biaya – Diana Marlyna - 2021
BIAYA SAMPINGAN
(Contoh perhitungan alokasi biaya bersama dan sampingan dengan metode reversal)
Adalah metode dimana produk sampingan mendapat alokasi biaya terlebih dahulu sebelum dipisah
dari produk utama sebesar taksiran nilai jual semua produk sampingan dikurangi dengan taksiran laba
kotor produk sampingan, biaya pemasaran, dan administrasi produk sampingan.
Contoh:
PT JAYA memproduksi 2 produk utama yaitu X dan Y serta 2 produk sampingan yaitu A dan B. Biaya
yang dikeluarkan dalam proses bersama yaitu: bahan baku Rp60.500.000, tenaga kerja Rp53.300.000,
dan overhead pabrik Rp38.150.000. Pengalokasian biaya bersama menggunakan metode harga jual
hipotesis. Data perusahaan sebagai berikut:
Produk Unit produksi Unit terjual Harga jual Biaya proses
lanjutan
A 40.000 35.000 Rp4.400 Rp39.000.000
B 25.000 22.000 Rp4.000 Rp26.500.000
X 15.000 14.000 Rp3.000 Rp10.440.000
Y 20.000 19.500 Rp3.200 Rp15.000.000
A B X Y
Biaya penjualan Rp12.500.000 Rp8.500.000 Rp6.610.000 Rp8.500.000
Biaya administrasi Rp8.400.000 Rp5.600.000 Rp5.000.000 Rp6.500.000
Taksiran laba produk sampingan yaitu: produk X sebesar 20% dan produk Y sebesar 25%.
Diminta:
1. Alokasikan biaya bersama produk utama dan produk sampingan dengan metode reversal!
2. Hitunglah alokasi biaya bersama produk utama!
3. Hitunglah biaya produksi, dan harga pokok produksi masing-masing produk sampingan!
4. Hitunglah nilai persediaan akhir masing-masing produk!
5. Susunlah laporan laba/rugi!
5. Akuntansi Biaya – Diana Marlyna - 2021
Penyelesaian:
1. Alokasi biaya bersama produk utama dan produk sampingan dengan metode reversal:
2. Alokasi biaya bersama produk utama:
Keterangan:
BPL = Biaya proses lanjutan
HJH = Harga jual hipotesis
AJC = Alokasi joint cost (biaya bersama)
3. Total biaya produksi dan harga pokok per unit produk sampingan
4. Nilai persediaan akhir
Produk utama Produk X Produk Y
Biaya bersama;
Bahan baku 60.500.000
Rp
Tenaga kerja 53.300.000
Rp
BOP 38.150.000
Rp
151.950.000
Rp
Penjualan (produksi) 45.000.000
Rp 64.000.000
Rp
Taksiran laba (9.000.000)
Rp (16.000.000)
Rp
HPP 36.000.000
Rp 48.000.000
Rp
Biaya penjualan (6.610.000)
Rp (8.500.000)
Rp
Biaya administrasi dan umum (5.000.000)
Rp (6.500.000)
Rp
Biaya proses lanjutan (10.440.000)
Rp (15.000.000)
Rp
(22.050.000)
Rp (30.000.000)
Rp
Biaya Produk Sampingan (31.950.000)
Rp 13.950.000
Rp 18.000.000
Rp
Biaya Produk Utama 120.000.000
Rp
Produk Unit Produksi Harga Jual Nilai Jual BPL HJH AJC Biaya Produksi HP/unit
A 40.000 4.400
Rp 176.000.000
Rp 39.500.000
Rp 136.500.000
Rp 78.000.000
Rp 117.500.000
Rp 2.937,50
Rp
B 25.000 4.000
Rp 100.000.000
Rp 26.500.000
Rp 73.500.000
Rp 42.000.000
Rp 68.500.000
Rp 2.740,00
Rp
Total 65.000 276.000.000
Rp 66.000.000
Rp 210.000.000
Rp 120.000.000
Rp 186.000.000
Rp
Produk Unit HP/unit Nilai
A 5.000 2.937,50
Rp 14.687.500
Rp
B 3.000 2.740
Rp 8.220.000
Rp
X 1.000 1.626
Rp 1.626.000
Rp
Y 500 1.650
Rp 825.000
Rp
Total 9.500
Rp 25.358.500
Rp
Produk Unit Produksi BPL AJC Biaya Produksi HP/unit
X 15.000 10.440.000
Rp 13.950.000
Rp 24.390.000
Rp 1.626,00
Rp
Y 20.000 15.000.000
Rp 18.000.000
Rp 33.000.000
Rp 1.650,00
Rp
Total 35.000 25.440.000
Rp 31.950.000
Rp 57.390.000
Rp
6. Akuntansi Biaya – Diana Marlyna - 2021
5. Laporan laba/rugi
Sumber:
Bastian Bustami & Nurlela, Akuntansi Biaya.
Penjualan
A = 35.000 x Rp 4.400 154.000.000
Rp
B = 22.000 x Rp 4.000 88.000.000
Rp
X = 14.000 x Rp 3.000 42.000.000
Rp
Y = 19.500 x Rp 3.200 62.400.000
Rp
346.400.000
Rp
HPP
A = 35.000 x Rp 2.937,50 102.812.500
Rp
B = 22.000 x Rp 2.740 60.280.000
Rp
X = 14.000 x Rp 1.626 22.764.000
Rp
Y = 19.500 x Rp 1.650 32.175.000
Rp
(218.031.500)
Rp
Laba Kotor 128.368.500
Rp
Biaya Operasi
Biaya penjualan produk utama 21.000.000
Rp
Biaya administrasi produk utama 14.000.000
Rp
Biaya penjualan produk sampingan 15.110.000
Rp
Biaya administrasi produk sampingan 11.500.000
Rp
Total biaya operasi (61.610.000)
Rp
LABA BERSIH 66.758.500
Rp
PT JAYA
Laporan laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010