SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH
AKUNTANSI BIAYA
PRODUK BERSAMA (LANJUTAN)
KELOMPOK 3 :
NAMA KELOMPOK: 1. Dharmawan Widiatmo (1610210570 / 3SM4)
2. Eva Mardiana (1610210636 / 3SM4)
3. Reisa Berliana (1610210678 / 3SM4)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017 / 2018
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................................i
HARGA POKOK PROSES
Titik Pisah Beragam..................................................................................................................1
Biaya Bersama dan Keputusan Manajemen .............................................................................3
Kesimpulan ..............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….....7
1
TITIK PISAH BERAGAM
Proses produksi yang mengilustrasikan metode allokasi biaya bersama pada contoh 5 sampai
dengan 10 diatas hanya terjadi satu kali titik pisah (tidak beragam). Namun banyak operasi
manufaktur memiliki beberapa titik pisah (multiple split – off point) dengan biaya yang dapat
dipisahkan (tambahan biaya pengolahan) untuk setiap tahapan.
Pada kasus ini metode yang digunakan adalah nilai jual hipotetis. Berikut ini ilustrasi allokasi
biaya bersama dengan titik pisah beragam:
Contoh 11
PT. Popos menghasilkan produk A, B, dan C, yang masing – masing dijual dengan harga Rp.
900, Rp. 1.200, dan Rp. 1.100. Departemen 1 memproses 1.000 kg bahan baku dengan total
biaya produksi Rp 250.000. Departemen 1 mentransfer 65% dari bahan baku yang diproses
ke departemen 2 , dengan tambahan biaya Rp. 80.000. Departemen 3 memproses 35% unit
yang tersisa dari departemen 1 dengan tambahan biaya Rp. 11.000. karena terjadi penguapan
di departemen 3, maka hanya 210 kg yang dihasilkan menjadi produk C. 80% dari unit yang
diolah di departemen 2 ditransfer ke departemen 4 agar menjadi produk A dengan tambahan
biaya Rp. 201.500. Departemen 5 memproses 20% sisanya dari departemen 2 sehingga
menjadi produk B dengan tambahan biaya Rp. 12.500
Multiple Split – off Point
Rp 201.500
A
Dep (4) 520 kg
Rp. 80.000
Dep (2) 600 kg
Rp. 12.500
B
Rp. 250.000 Dep (5) 130 kg
Dep (1) 1.000 kg
Rp. 11.000
C (210)
Dep (3) 350 kg
2
Menentukan nilai jual hipotetis sebagai dasar allokasi biaya bersama
Produk A dan B : Nilai jual A (520 x 900 ) Rp. 468.000
Tambahan biaya dep. 4 Rp. 201.500
Rp. 266.500
Nilai jual B (130 x 1.200) Rp. 156.000
Tambahan biaya dep. 5 Rp. 12.500
Rp. 143.500
Total nilai jual Rp. 410.000
Pemrosesan departemen 2 Rp. 80.000
Nilai jual hipotesis produk A dan B Rp. 330.000
Produk C: Nilai jual C (210 x 1.100) Rp. 231.000
Tamabahan biaya dep. 3 Rp. 11.000
Rp. 220.000
Total nilai jual hipotetis Rp. 550.000
Allokasi biaya bersama departemen 1 Rp. 250.000 adalah:
Produk A dan B = (330 : 550) x 250.000 = Rp. 150.000,-
Produk C = (220 : 550) x 250.000 = Rp. 100.000,-
Rp. 250.000,-
Allokasi biaya bersama departemen 2 Rp. 150.000 (dari departemen 1) dan Rp. 80.000
(tamabahan biaya departemen 2) adalah :
Produk A = (266,5 : 410) x 230.000 = Rp. 149.500,-
Produk B = (143,5 : 410) x 230.000 = Rp. 80.500,-
Rp. 230.000,-
3
Perhitungan harga pokok per unit
Produk Jumlah Allokasi Tambahan Total HP/Unit
(kg) Biaya Bersama Biaya Biaya
A 520 Rp. 149.500 Rp. 201.500 Rp. 351.000 Rp. 675
B 130 Rp. 80.500 Rp. 12.500 Rp. 93.000 Rp. 715,38
C 210 Rp. 100.000 Rp. 11.000 Rp. 111.000 Rp. 528,57
BIAYA BERSAMA DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tujuan allokasi biaya bersama adalah agar harga
pokok setiap produk bersama dapat ditentukan sehingga dapat diketahui pula kontribusi
masing – masing produk terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan. Harga pokok
setiap produk bersama yang ditentukan melalui proses allokasi tidak bermanfaat bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan bahkan sering kali menyesatkan. Ilustrasi tersebut
menjelaskan tentang hal tersebut :
Contoh 12:
PT. Bunter menghasilkan 3 produk bersama A, B, dan C. Produk – produk tersebut dapat
langsung dijual pada saat titik pisah dan dapat pula diproses lebih lanjut kemudian dijual.
Biaya prosess lanjutan berisfat variable dan dapat diikuti jejaknya pada setiap produk.
Berikut data produksi dan biaya yang terjadi, sedangkan biaya bersama sebesar Rp. 121.500,-
Produks Unit Nilai jual pada Tambahan Nilai Jual
Titik Pisah Biaya Bersama Setelah Diolah
A 2.000 Rp. 45.000 Rp. 20.000 Rp. 60.000
B 1.500 Rp. 75.000 Rp. 20.000 Rp. 98.000
C 1.500 Rp. 30.000 Rp. 18.000 Rp. 62.000
Rp.150.000 Rp. 58.000 Rp. 220.000
Agar dapat menaikkan laba total maksimal, manajemen dihadapkan kepada persoalan, jenis
produk mana yang perlu diproses lebih lanjut?
Pilihan 1 : Produk A saja Pilihan 4 : Produk A dan B
Pilihan 2 : Produk B saja Pilihan 5 : Produk A dan C
Pilihan 3 : Produk C saja Pilihan 6 : Produk B dan C
4
Jika menggunakan metode nilai jual hipotetis relatip maka allokasi biaya bersama dan
laporan laba rugi:
Produk Nilai Jual Tambahan B Nilai Jual Allokasi Total
Stlh. Diolah Pengolahan Hipotetis B. Bersama B. Produksi
A Rp. 60.000 Rp. 20.000 Rp. 40.000 Rp. 30.000 Rp. 50.000
B Rp. 98.000 Rp. 20.000 Rp. 78.000 Rp. 58.000 Rp. 78.500
C Rp. 62.000 Rp. 18.000 Rp. 44.000 Rp. 33.000 Rp. 51.000
Rp. 220.000 Rp. 58.000 Rp. 162.000 Rp. 121.500 Rp. 179.500
Produk A Produk B Produk C Total
Penjualan (Rp) Rp. 60.000 Rp. 98.000 Rp. 62.000 Rp. 220.000
Penjualan (Rp) Rp. 50.000 Rp. 78.500 Rp. 51.000 Rp. 179.500
Laba (Rugi) Rp. 10.000 Rp. 19.500 Rp. 11.000 Rp. 40.500
Jika menggunakan metode biaya per unit rata – rata, maka allokasi biaya bersama dan
laporan laba rugi
Produk Unit Biaya Per Allokasi Tambahan B Total
Unit Rata – rata B. Bersama Pengolahan B. Produksi
A 2000 Rp. 2,43 Rp. 48.600 Rp. 20.000 Rp. 68.600
B 1500 Rp. 2,43 Rp. 36.450 Rp. 20.000 Rp. 56.450
C 1500 Rp. 2,43 Rp. 36.450 Rp. 18.000 Rp. 54.450
5000 Rp. 121.500 Rp. 58.000 Rp. 179.500
Keterangan : Rp 121.500 : 5.000 = Rp. 2,43
Produk A Produk B Produk C Total
Penjualan (Rp) Rp. 60.000 Rp. 98.000 Rp. 62.500 Rp. 220.000
Penjualan (Rp) Rp. 68.600 Rp. 56.450 Rp. 54.450 Rp. 179.500
Laba (Rugi) (Rp. 8.600) Rp. 42.500 Rp. 7.550 Rp. 40.500
Dari perhitungan laba rugi diatas berdasarkan kedua metode allokasi biaya bersama, menurut
metode biaya per unit rata – rata produk B dan C yang perlu diolah lebih lanjut, sedangkan
produk A tidak perlu karena merupakan kerugian Rp. 8.600,-
5
Sedangkan menurut metode nilai jual hipotetis justru produk A, B, dan C yang perlu diolah
lebih lanjut karena ketiga produk tersebut menghasilkan laba
Hasil analisis diatas membuktikan bahwa metode allokasi tidak bermanfaat bagi manajemen
dalam memecahkan persoalan diatas bahkan menyesatkan karena sebenarnya total laba yang
diperoleh menurut kedua metode sama besar yaitu Rp. 40.500,-
Untuk memecahkan persoalan diatas manajemen harus membandingkan tambahan nilai jual
(pendapatan) dengan tambahan biaya jika produk tertentu diolah lebih lanjut. Berdasarkan
data diatas dapat dilakukan perhitungan :
Produk A Produk B Produk C
Tambahan pendapatan :
Nilai jual setelah diolah Rp. 60.000 Rp. 98.000 Rp. 62.600
Nilai jual saat titik pisah Rp. 45.000 Rp. 75.000 Rp. 30.000
Laba (Rugi) Rp. 15.000 Rp. 23.000 Rp. 32.000
Tambahan biaya pengolahan Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rp.18.000
Tamabahan Laba (Rugi) (Rp. 5.000) Rp. 3.000 Rp.14.000
Dari perhitungan diatas ternyata produk B dan C yang sebaiknya diolah karena produk
tersebut akan menaikkan laba sebesar Rp. 17.000. Hal ini dapat dibuktikan dengan
perhitungan laba rugi
Tidak diolah B & C diolah A B & C diolah
Penjualan Rp. 150.000 Rp. 205.000 Rp. 220.000
HP Penjualan :
Biaya Bersama Rp. 121.500 Rp. 121.500 Rp. 121.500
Tambahan Biaya Rp. - Rp. 38.000 Rp. 58.000
Rp. 121.500 Rp. 159.500 Rp. 179.500
Laba Rp. 28.500 Rp. 45.500 Rp. 40.500
Rp. 17.000
Rp. 12.000
6
KESIMPULAN
Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Biaya Produk Bersama juga bisa diartikan
sebagai biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat
berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama muncul dari
produksi secara simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama. Ketika dua atau
tiga produk di produksi dari sumber daya yang sama maka akan terbentuk biaya gabungan.
Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat dihasilkannya
dua atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa langsung dijual
atau diproses lebih lanjut.
7
DAFTAR PUSTAKA
 Priyadi, M.P . 2014. Akuntansi Biaya: Produk Bersama. Surabaya ( Senin
pukul 12:00 )

More Related Content

What's hot

Aritmatikasosial
AritmatikasosialAritmatikasosial
Aritmatikasosial
Senja Ari Sugansars
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
my3m
 
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabarMetode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabarririsruslandi
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap oke
andika dwi
 
1977481
19774811977481
1977481
NunuNugraha23
 
Aritmetika sosial 2
Aritmetika sosial 2Aritmetika sosial 2
Aritmetika sosial 2
ChristinaPutriningsi
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
Rahmatia Azzindani
 
soal soal aritmatika sosial
soal soal aritmatika sosialsoal soal aritmatika sosial
soal soal aritmatika sosial
Ajrina Pia
 
Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7
Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7
Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7
MyOs Supardi
 
Contoh soal cerita_program_linear_dan_pe
Contoh soal cerita_program_linear_dan_peContoh soal cerita_program_linear_dan_pe
Contoh soal cerita_program_linear_dan_pe
Rudi Santoso
 

What's hot (11)

Aritmatikasosial
AritmatikasosialAritmatikasosial
Aritmatikasosial
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabarMetode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap oke
 
1977481
19774811977481
1977481
 
Aritmetika sosial 2
Aritmetika sosial 2Aritmetika sosial 2
Aritmetika sosial 2
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
 
soal soal aritmatika sosial
soal soal aritmatika sosialsoal soal aritmatika sosial
soal soal aritmatika sosial
 
Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7
Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7
Contoh soal aritmatika sosial smp kelas 7
 
Contoh soal cerita_program_linear_dan_pe
Contoh soal cerita_program_linear_dan_peContoh soal cerita_program_linear_dan_pe
Contoh soal cerita_program_linear_dan_pe
 

Similar to Akbi bab 9 produk bersama

Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
Diana Marlyna
 
Akuntansi manajemen5
Akuntansi  manajemen5Akuntansi  manajemen5
Akuntansi manajemen545454567
 
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
koranbekas
 
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiPertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Mellyani Aprilia
 
alokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxalokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptx
ekopasie
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
Lia Ivvana
 
Analisis biaya relevan
Analisis biaya relevanAnalisis biaya relevan
Analisis biaya relevansischayank
 
Uts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronikaUts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronika
legitaveronika
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Anis Fithriyani
 
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
AnggaPratama111616
 
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomiBab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Nenghamidah1
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
feliciaclarissa6
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
Rahmatia Azzindani
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
Frida Adnantara
 
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptxPertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Fandi55
 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
yy rahmat
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Bab 4
Bab 4Bab 4

Similar to Akbi bab 9 produk bersama (20)

Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
 
Akuntansi manajemen5
Akuntansi  manajemen5Akuntansi  manajemen5
Akuntansi manajemen5
 
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
 
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiPertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
 
alokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxalokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptx
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
 
Analisis biaya relevan
Analisis biaya relevanAnalisis biaya relevan
Analisis biaya relevan
 
Uts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronikaUts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronika
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
 
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
4. ANALISIS BIAYA & ANALISIS PENJUALAN - ALK.ppt
 
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomiBab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
Bab 9 Analisis biaya volume laba.ekonomi
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
 
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptxPertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya.pptx
 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Akrilik polimer
Akrilik polimerAkrilik polimer
Akrilik polimer
 

Recently uploaded

MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 

Recently uploaded (13)

MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 

Akbi bab 9 produk bersama

  • 1. TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA PRODUK BERSAMA (LANJUTAN) KELOMPOK 3 : NAMA KELOMPOK: 1. Dharmawan Widiatmo (1610210570 / 3SM4) 2. Eva Mardiana (1610210636 / 3SM4) 3. Reisa Berliana (1610210678 / 3SM4) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA TAHUN AJARAN 2017 / 2018
  • 2. i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI............................................................................................................................i HARGA POKOK PROSES Titik Pisah Beragam..................................................................................................................1 Biaya Bersama dan Keputusan Manajemen .............................................................................3 Kesimpulan ..............................................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….....7
  • 3. 1 TITIK PISAH BERAGAM Proses produksi yang mengilustrasikan metode allokasi biaya bersama pada contoh 5 sampai dengan 10 diatas hanya terjadi satu kali titik pisah (tidak beragam). Namun banyak operasi manufaktur memiliki beberapa titik pisah (multiple split – off point) dengan biaya yang dapat dipisahkan (tambahan biaya pengolahan) untuk setiap tahapan. Pada kasus ini metode yang digunakan adalah nilai jual hipotetis. Berikut ini ilustrasi allokasi biaya bersama dengan titik pisah beragam: Contoh 11 PT. Popos menghasilkan produk A, B, dan C, yang masing – masing dijual dengan harga Rp. 900, Rp. 1.200, dan Rp. 1.100. Departemen 1 memproses 1.000 kg bahan baku dengan total biaya produksi Rp 250.000. Departemen 1 mentransfer 65% dari bahan baku yang diproses ke departemen 2 , dengan tambahan biaya Rp. 80.000. Departemen 3 memproses 35% unit yang tersisa dari departemen 1 dengan tambahan biaya Rp. 11.000. karena terjadi penguapan di departemen 3, maka hanya 210 kg yang dihasilkan menjadi produk C. 80% dari unit yang diolah di departemen 2 ditransfer ke departemen 4 agar menjadi produk A dengan tambahan biaya Rp. 201.500. Departemen 5 memproses 20% sisanya dari departemen 2 sehingga menjadi produk B dengan tambahan biaya Rp. 12.500 Multiple Split – off Point Rp 201.500 A Dep (4) 520 kg Rp. 80.000 Dep (2) 600 kg Rp. 12.500 B Rp. 250.000 Dep (5) 130 kg Dep (1) 1.000 kg Rp. 11.000 C (210) Dep (3) 350 kg
  • 4. 2 Menentukan nilai jual hipotetis sebagai dasar allokasi biaya bersama Produk A dan B : Nilai jual A (520 x 900 ) Rp. 468.000 Tambahan biaya dep. 4 Rp. 201.500 Rp. 266.500 Nilai jual B (130 x 1.200) Rp. 156.000 Tambahan biaya dep. 5 Rp. 12.500 Rp. 143.500 Total nilai jual Rp. 410.000 Pemrosesan departemen 2 Rp. 80.000 Nilai jual hipotesis produk A dan B Rp. 330.000 Produk C: Nilai jual C (210 x 1.100) Rp. 231.000 Tamabahan biaya dep. 3 Rp. 11.000 Rp. 220.000 Total nilai jual hipotetis Rp. 550.000 Allokasi biaya bersama departemen 1 Rp. 250.000 adalah: Produk A dan B = (330 : 550) x 250.000 = Rp. 150.000,- Produk C = (220 : 550) x 250.000 = Rp. 100.000,- Rp. 250.000,- Allokasi biaya bersama departemen 2 Rp. 150.000 (dari departemen 1) dan Rp. 80.000 (tamabahan biaya departemen 2) adalah : Produk A = (266,5 : 410) x 230.000 = Rp. 149.500,- Produk B = (143,5 : 410) x 230.000 = Rp. 80.500,- Rp. 230.000,-
  • 5. 3 Perhitungan harga pokok per unit Produk Jumlah Allokasi Tambahan Total HP/Unit (kg) Biaya Bersama Biaya Biaya A 520 Rp. 149.500 Rp. 201.500 Rp. 351.000 Rp. 675 B 130 Rp. 80.500 Rp. 12.500 Rp. 93.000 Rp. 715,38 C 210 Rp. 100.000 Rp. 11.000 Rp. 111.000 Rp. 528,57 BIAYA BERSAMA DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tujuan allokasi biaya bersama adalah agar harga pokok setiap produk bersama dapat ditentukan sehingga dapat diketahui pula kontribusi masing – masing produk terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan. Harga pokok setiap produk bersama yang ditentukan melalui proses allokasi tidak bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bahkan sering kali menyesatkan. Ilustrasi tersebut menjelaskan tentang hal tersebut : Contoh 12: PT. Bunter menghasilkan 3 produk bersama A, B, dan C. Produk – produk tersebut dapat langsung dijual pada saat titik pisah dan dapat pula diproses lebih lanjut kemudian dijual. Biaya prosess lanjutan berisfat variable dan dapat diikuti jejaknya pada setiap produk. Berikut data produksi dan biaya yang terjadi, sedangkan biaya bersama sebesar Rp. 121.500,- Produks Unit Nilai jual pada Tambahan Nilai Jual Titik Pisah Biaya Bersama Setelah Diolah A 2.000 Rp. 45.000 Rp. 20.000 Rp. 60.000 B 1.500 Rp. 75.000 Rp. 20.000 Rp. 98.000 C 1.500 Rp. 30.000 Rp. 18.000 Rp. 62.000 Rp.150.000 Rp. 58.000 Rp. 220.000 Agar dapat menaikkan laba total maksimal, manajemen dihadapkan kepada persoalan, jenis produk mana yang perlu diproses lebih lanjut? Pilihan 1 : Produk A saja Pilihan 4 : Produk A dan B Pilihan 2 : Produk B saja Pilihan 5 : Produk A dan C Pilihan 3 : Produk C saja Pilihan 6 : Produk B dan C
  • 6. 4 Jika menggunakan metode nilai jual hipotetis relatip maka allokasi biaya bersama dan laporan laba rugi: Produk Nilai Jual Tambahan B Nilai Jual Allokasi Total Stlh. Diolah Pengolahan Hipotetis B. Bersama B. Produksi A Rp. 60.000 Rp. 20.000 Rp. 40.000 Rp. 30.000 Rp. 50.000 B Rp. 98.000 Rp. 20.000 Rp. 78.000 Rp. 58.000 Rp. 78.500 C Rp. 62.000 Rp. 18.000 Rp. 44.000 Rp. 33.000 Rp. 51.000 Rp. 220.000 Rp. 58.000 Rp. 162.000 Rp. 121.500 Rp. 179.500 Produk A Produk B Produk C Total Penjualan (Rp) Rp. 60.000 Rp. 98.000 Rp. 62.000 Rp. 220.000 Penjualan (Rp) Rp. 50.000 Rp. 78.500 Rp. 51.000 Rp. 179.500 Laba (Rugi) Rp. 10.000 Rp. 19.500 Rp. 11.000 Rp. 40.500 Jika menggunakan metode biaya per unit rata – rata, maka allokasi biaya bersama dan laporan laba rugi Produk Unit Biaya Per Allokasi Tambahan B Total Unit Rata – rata B. Bersama Pengolahan B. Produksi A 2000 Rp. 2,43 Rp. 48.600 Rp. 20.000 Rp. 68.600 B 1500 Rp. 2,43 Rp. 36.450 Rp. 20.000 Rp. 56.450 C 1500 Rp. 2,43 Rp. 36.450 Rp. 18.000 Rp. 54.450 5000 Rp. 121.500 Rp. 58.000 Rp. 179.500 Keterangan : Rp 121.500 : 5.000 = Rp. 2,43 Produk A Produk B Produk C Total Penjualan (Rp) Rp. 60.000 Rp. 98.000 Rp. 62.500 Rp. 220.000 Penjualan (Rp) Rp. 68.600 Rp. 56.450 Rp. 54.450 Rp. 179.500 Laba (Rugi) (Rp. 8.600) Rp. 42.500 Rp. 7.550 Rp. 40.500 Dari perhitungan laba rugi diatas berdasarkan kedua metode allokasi biaya bersama, menurut metode biaya per unit rata – rata produk B dan C yang perlu diolah lebih lanjut, sedangkan produk A tidak perlu karena merupakan kerugian Rp. 8.600,-
  • 7. 5 Sedangkan menurut metode nilai jual hipotetis justru produk A, B, dan C yang perlu diolah lebih lanjut karena ketiga produk tersebut menghasilkan laba Hasil analisis diatas membuktikan bahwa metode allokasi tidak bermanfaat bagi manajemen dalam memecahkan persoalan diatas bahkan menyesatkan karena sebenarnya total laba yang diperoleh menurut kedua metode sama besar yaitu Rp. 40.500,- Untuk memecahkan persoalan diatas manajemen harus membandingkan tambahan nilai jual (pendapatan) dengan tambahan biaya jika produk tertentu diolah lebih lanjut. Berdasarkan data diatas dapat dilakukan perhitungan : Produk A Produk B Produk C Tambahan pendapatan : Nilai jual setelah diolah Rp. 60.000 Rp. 98.000 Rp. 62.600 Nilai jual saat titik pisah Rp. 45.000 Rp. 75.000 Rp. 30.000 Laba (Rugi) Rp. 15.000 Rp. 23.000 Rp. 32.000 Tambahan biaya pengolahan Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rp.18.000 Tamabahan Laba (Rugi) (Rp. 5.000) Rp. 3.000 Rp.14.000 Dari perhitungan diatas ternyata produk B dan C yang sebaiknya diolah karena produk tersebut akan menaikkan laba sebesar Rp. 17.000. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan laba rugi Tidak diolah B & C diolah A B & C diolah Penjualan Rp. 150.000 Rp. 205.000 Rp. 220.000 HP Penjualan : Biaya Bersama Rp. 121.500 Rp. 121.500 Rp. 121.500 Tambahan Biaya Rp. - Rp. 38.000 Rp. 58.000 Rp. 121.500 Rp. 159.500 Rp. 179.500 Laba Rp. 28.500 Rp. 45.500 Rp. 40.500 Rp. 17.000 Rp. 12.000
  • 8. 6 KESIMPULAN Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Biaya Produk Bersama juga bisa diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama muncul dari produksi secara simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama. Ketika dua atau tiga produk di produksi dari sumber daya yang sama maka akan terbentuk biaya gabungan. Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat dihasilkannya dua atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa langsung dijual atau diproses lebih lanjut.
  • 9. 7 DAFTAR PUSTAKA  Priyadi, M.P . 2014. Akuntansi Biaya: Produk Bersama. Surabaya ( Senin pukul 12:00 )