Cerita ini menceritakan tentang cinta segitiga antara Mikha, Rizal dan Melda. Mikha mencintai Rizal sejak dulu, namun Rizal jatuh cinta pada Melda. Akibat kesalahpahaman dan tipuan Melda, persahabatan Mikha dan Rizal pun rusak. Mikha akhirnya rela mendonorkan matanya dan darahnya untuk menyelamatkan Rizal tanpa diketahui Rizal. Pada akhirnya, setelah mengetah
1. 1. XI MULTIMEDIA ,SMK AL-FAJARPARENGGEAN
Cinta yang indah
Sembari duduk di pasir putih, yang di temani gemuruh ombak dan angin malam,
merenungi nasib dan takdir, semua hayalan pun buyar dengan datang nya seorang yang
mengagetkan. “lagi apa disini?” Tanya pria yang bernama rizal. “eh kamu, aku lagi santay
aja, mencari udara segar malam ini” jawab mikha. “sepertinya aku mulai jatuh cinta?” kata
rizal mengagetkan pandangan mikha yang sedang terpana khusus menuju wajah rizal
“apa?... kamu bilang apa?... kamu jatuh cinta” Tanya mikha kepada rizal. “iya aku jatuh
cinta!” kata rizal menegaskan, “namanya juga jatuh cinta, berarti kamu harus siap sakit?”
kata mikha menjelaskan kepada sahabatnya yang sebenarnya mikha cintai juga dan ingin
pula mikha untuk memiliki nya, “maksud kamu gimana?” Tanya rizal tidak jelas, “kan kamu
bilang jatuh, berarti bakal sakit?” kata mikha menjelaskan, “tapi aku siap menerima semua
resiko nya walau aku harus terjun dari bukit yang tinggi juga aku rela” jawab rizal
meyakinkan hatinya, “haduh kamu ini, memang kamu suka sama siapa?” Tanya mikha
yang mulai merasa sedih. “suka sama melda!” kata rizal yang benar-benar membuat hati
mikha hancur. Tidak bisa menahan rasa sakit mikha pun mencari alasan untuk pergi
meninggalkan sahabatnya yang masih ingin melanjutkan percakapannya. “aku mau pulang
dulu ya, sudah malam?” kata mikha mencari alasan. “aku pikir kamu masih pengen ngobrol
sama aku, ternyata aku salah, tapi ya udah lah, hati-hati aku gak bisa ngantar!” jawab rizal
kecewa. “maafin aku zal, aku gak pengen netesin air mata aku di depan kamu, aku gak mau
terlihat lemah” jawab mikha dalam hati sambil meninggalkan rizal tanpa kata.
esok harinya rizal berangkat sekolah dengan ninja birunya, seperti biasa rizal
menjemput sahabatnya MIKHA. Sampai di depan gerbang rumah mikha rizal di kagetkan
oleh pembantu mikha yang memberitahu bahwa mikha tidak pulang mulai dari semalam.
Rizal bingung, ia pun melaju menuju sekolahnya, sesampai di kelas rizal celingak-celinguk
seperti maling. “eh don, kamu lihat mikha gak?” rizal bertanya kepada dona teman
sekelasnya. “enggak, emang kamu gak tau ya, mikha kan kecelakaan?” kata dona. Syok
mendengar penjelasan dari dona, rizal berlari menuju ruang kelas sebelah dimana melda
wanita yang ia cintai yang sekaligus sahabat mikha ini belajar. “haduh untung belum ada
guru yang masuk?” kata rizal sembari duduk di kursi tepat di depan kursi melda. “ada apa
zal?” Tanya melda lembut, memang 2 flend ini sangat berbeda, mikha selalu ceria dengan
ke cerewetanya, sedang melda cenderung pendiam dan jarang berbicara. “aku mau Tanya?,
kamu tau dimana mikha?” Tanya rizal. “tapi kamu jangan marah ya?” jawab melda. “ada
apa?” Tanya rizal terus mendesak gadis ini. “mikha masuk rumah sakit, dia kecelakaan,
2. 2. XI MULTIMEDIA ,SMK AL-FAJARPARENGGEAN
tepat pulang dari pantai tadi malam!” jelas melda, tanpa basa-basi rizal menarik tangan
melda dan membawanya keparkiran dan melaju menuju rumah sakit.
Sampai di rumah sakit melda menahan tangan rizal, “kamu gak usah ke dalam?” kata
melda mencegah. “kenapa?” Tanya rizal, “dia gak parah kok, dia Cuma lecet aja. Jadi kita
balik ke sekolah aja?” ajak melda, karna di butakan oleh rasa cinta rizal tidak memikir
panjang mengikuti kata-kata melda gadis yang di cintainya, rizal tidak memikirkan
sahabatnya yang sebenernya terluka parah, rizal tidak ingat dengan semua
kebersamaannya dengan mikha sahabatnya. Melda yang pendiam yang tidak lain adalah
sahabat mikha ternyata memiliki hati yang tidak baik, sampai hati membuat rizal tidak
menjenguk mikha,
Esok harinya, dikabarkan bahwa mikha sangat kritis, “apa benar mikha kritis?” Tanya
rizal kepada melda. “enggak kok, malah mikha semakin membaik” jawab melda. “nanti sore
kita jenguk mikha?” kata rizal, “e,,ee,,, em,,, ea deh ea” gugup melda menjawab.
Sorenya rizal menjemput melda dengan mengenakan ninja birunya, sampai di depan
rumah melda rizal terkejut dengan kejadian yang di lihat nya, kening melda di cium sayang
dengan pria lain yang mengenakan mobil berwarna merah. Rizal tidak lagi bisa menahan
semua yang dia lihat, rizal melaju ke arah rumah sakit, tidak sampai ke rumah sakit rizal
mengalami kecelakaan, yang mengakibatkan kebutaan pada kedua matanya, mikha yang
sedang terbaring lemah di rumah sakit mendengar kabar itu, mikha pun mendonorkan
kedua matanya untuk rizal pria yang sangat ia cintai,
Selesai mendonorkan matanya selang 4 hari mikha boleh pulang karna di fonis hanya
3 minggu untuk hidup. Rizal tidak mengetahui bahwa matanya mengalami kebutaan,
bahkan rizal fikir melda lah yang menemaninya selama di rumah sakit karna saat rizal
sadar hanya ada orang tua dan melda di sampingnya, yang sebenarnya melda baru datang
beberapa rizal akan sadar.
“hallo?” kata rizal menelpon mikha sahabatnya yang sudah berada di rumah,
sedangkan rizal masih harus di rawat. “hallo juga, ini siapa ya?” maklum saja mikha
bertanya karna mikha tidak bisa melihat, “oh, bagus selain gak jenguk aku, lupa sama aku,
terus kamu hapus juga nomor aku, aku Rizal, dan maaf kalo aku ganggu kamu?” kata rizal
kasar. Mikha hanya bisa menangis tanpa bercerita yang sebenarnya. “kenapa sih dia?”
Tanya rizal kepada orang tuanya dan melda kekasihnya. “mungkin mikha lagi sibuk, ibu
3. 3. XI MULTIMEDIA ,SMK AL-FAJARPARENGGEAN
rizal menutupi semua sesuai perjanjian dengan mikha. “sesibuk apa pun dia harusnya dia
jenguk aku, gak bisa lama, sebentar aja yang penting ada jenguk” rizal kecewa dengan
tingkah sahabatnya ini. “aku sudah telpon dia, tapi dia bilang gak mau kesini?” jawab melda
yang memperkeruh suasana.
2 minggu sudah rizal sekolah, tapi rizal tidak melihat mikha sekolah, karena masih
marah dan memang tdak ada kabar dari mikha, rizal pun hanya diam namun tetap
bertanya, 17 hari mikha tidak masuk sekolah, rizal pun bertanya kepada kepseknya,
mendapat keterangan bahwa mikha keluar dari sekolah rizal semakin kesal dengan
sahabatnya. Hari ke 20 rizal sekolah yang dimana hari ke 21 nya adalah hari dimana
mikha akan pergi selamanya sesuai fonis dokter. rizal pergi kerumah mikha, namun mikha
sedang keluar, saat hari ke 21 rizal ke rumah mikha yang bertepatan hari minggu rizal
melihat ada ambulance di depan rumah mikha, melihat banyak mobil yang datang, rumah
mikha penuh dengan saudara-saudaranya, rizal segera masuk ternyata di dalam sudah ada
melda dan orang tua rizal sedang menangis, melda menahan rizal untuk tidak masuk
kekamar mikha yang sedang sekarat dan memanggil nama rizal, “kenapa kamu masih
cegah aku?” Tanya rizal kesal dengan tindakan melda, “mikha gak ingin ketemu kamu?”
jawab melda, karena melda adalah wanita yang di cintainya, maka rizal pun percaya. Rizal
benar-benar bingung dengan semua cerita melda. Saat terdengar jeritan dari dalam kamar
rizal pun langsung menerobos masuk, rizal kaget karena melihat mikha sahabatnya sudah
terbaring dengan darah yang keluar dari mulutnya, semua hanya menangis, mengijinkan
untuk rizal berbicara dengan mikha yang sudah benar-benar lemah ini di kamar berdua,
melda menarik tangan rizal, “ayo keluar?” tarik melda kasar. “gila kamu ya?, dia sahabatku,
dia buta karna aku, dia kecelakaan karna aku, aku yang gak jenguk dia bukan dia yang gak
jenguk aku, dia yang mencintai aku, bukan kamu yang selingkuh di belakang ku, dia yang
berkorban untuk aku, sampai dia rela aku benci karna ingin menjauh dari aku, kamu
belum puas?” ocehan rizal kepada melda, “dia bukan sahabat ku, untuk apa aku peduli
sama dia?” kata melda yang ternyata menyimpan dendam dengan mikha karna sudah
merebut perhatian kekasihnya dulu. “dia yang donor darah untuk kamu, disaat kamu mau
mati, dia rela hujan-hujanan untuk menjenguk kamu di rumah sakit, tapi kamu masih
mikir dendam, apa yang ada di otak kamu, aku salah jatuh cinta sama kamu?” kata rizal
hampir menampar melda. “rizal,,,, aku memang cinta sama kamu, aku donorkan mata ku
untuk kamu, agar kamu bisa melihat apa yang aku lihat selama ini, aku donorkan darah ku
untuk melda karna aku tau kamu sayang sama dia dari dulu, maka kalau aku pergi aku
4. 4. XI MULTIMEDIA ,SMK AL-FAJARPARENGGEAN
ingin merasakan di cintai oleh orang yang aku cintai walau tidak secara langsung tapi
setidaknya ada darah ku mengalir di tubuh melda” kata-kata mikha yang terakhir di
tambah “aku titipkan surat kepada ibu, supaya kamu baca. Yang intinya aku sayang sama
kamu” tangan mikha terkulai lemah, rial reflex mencium kening mikha yang sudah tidak
bernyawa, rizal teriak dengan histeris, “MIKHAAAAAAAAAAAA” semua keluarga yang
kumpul hanya menangis meraung-raung tanpa henti, duka di rumah mikha pun melanda,
ibu mikha memberi sehelai kertas dengan sapu tangan biru milik mikha, surat pun di baca
oleh rizal di sebelah jenazah mikha. ISI SUARAT
Aku sayang sama kamu, aku mau kamu jaga mata ku untuk agar aku bisa melihat apa
yang kamu lihat, jaga melda wanita yang kamu cintai karna juga aku ada di dalam darah
itu, usap keringat mu dengan sapu tangan ku, dan aku sayang kamu. Kamu bisa hidup
tanpa seorang sahabat bodoh seperti aku.
Rizal mengambil sapu tangan itu, rizal mengusap darah yang menempel di pelipis
bibir mikha kemudian darah itu rizal usapkan di dadanya. “disini kamu akan diam karna
aku akan selalu bersama kamu” kata rizal mengambil bolpoin yang ada di meja mikha dan
menusukan bolpoin itu tepat di ulu hatinya, kemudian melda berteriak histeris yang
membuat semua datang ke kamar yang melihat rizal pun mati di sampaing jenazah mikha
dengan menggenggam tangan mikha. Melda hanya dapat menyesali perbuatan nya, melda
yang sudah mulai mencintai rizal ini sangat terpukul,pemakaman mikha dan rizal pun
belangsung sore hari, melda memeluk batu nisan kedua orang yang terpenting dalam
hidup nya, sapu tangan biru milik mikha pun di genggam erat oleh tangan melda, “aku
janji, aku akan jaga sapu tangan ini, karna sapu tangan ini milik kekasih ku” kata melda
sambil menangis dan meninggalkan makam mikha dan rizal.
Beginilah akhir cerita dari 3 sahabat yang menjalin cinta, jangan jatuh cinta jika tidak
ingin sakit, tapi jika sudah siap untuk sakit, silahkan jatuh cinta, ngat namanya juga jatuh
pasti sakit. Penyesalan adanya di belakang, kalo di depan namanya pendaftaran.
Pengarang : “PUTRI” XI multimedia.
SMK AL-FAJAR Parenggean.