1. TUGAS AKHIR
PEMBUATAN SABUN PADAT ALAMI DENGAN COLD
PROCESS
Disusun oleh :
1.DAFFA ILHAM RAMADHAN (5B)
2.FADLY AUFAR AZKA (5B)
3.MUHAMMAD ARSYA (5B)
4.OCEANANDA ATHAILLAH TIANTHO (5B)
5.RAHAGIANTO AHMAD FIRDAUS (5B)
6.REGIS ALBARA PUTRA ANGGANA (5B)
3. A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari,
Bakteri dan virus ada dimana-
mana
Kuman bisa masuk ke tubuh melalui
mata, hidung, mulut, makanan dan
minuman
Salah satu pencegahan penularan
COVID-19 adalah mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir
Sabun yang baik adalah sabun yang
bisa membunuh bakteri sekaligus
bisa menjaga kesehatan kulit
Sabun yang baik adalah sabun yang
terbuat dari bahan-bahan alami
4. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembuatan sabun alami?
2. Apa perbedaan sabun berbahan alami kunyit dan lidah buaya?
MANFAAT PENELITIAN
1. Menambah ilmu dan pengetahuan tentang proses pembuatan sabun padat.
2. Memberikan pengalaman tentang proses pembuatan sabun padat.
3. Mengetahui fungsi dan manfaat membuat sabun padat .
6. A. Sabun
- Sabun Adalah bahan pencuci/penghilang
kotoran yang dibuat dengan reaksi kimia
antara basa natrium atau kalium dengan
asam lemak dari minyak nabati/hewani.
- JENIS-JENIS SABUN :
- Sabun Padat
- Sabun Cair
8. B. Bahan Pembuat Sabun
1. Minyak Kelapa
2. Soda Api
3. Lidah Buaya
4. Kunyit
9. C. Proses Saponifikasi/Penyabunan
Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika asam lemak (minyak
kelapa) dengan basa kuat (NaOH/SODA API) yang menghasilkan sabun.
D. Cold Process
Cold Process adalah pembuatan sabun yang tidak membutuhkan
pemanasan, tetapi menggunakan campuran bahan yang bisa
menghasilkan proses saponifikasi.
Metode ini paling umum digunakan dalam pembuatan sabun padat.
10. Cara Pembuatan Sabun
Metode Cold Proces pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat
temperature keduanya berada pada suhu 32 – 35 derajat celcius.
Kemudian dilakukan pengadukan hingga temperature sempurna dan
mengental.
Setelah itu campuran tersebut dimasukkan dalam cetakan dan
memasuki fase curing.
Proses tersebut Memakan waktu 2-4 minggu untuk siap digunakan dan
proses saponifikasi selesai.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process berupa sabun batang.
11. Metode Hot Process (HP)
Metode Hot Process (HP) Merupakan variasi dari metode cold process.
Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak
langsung dimasukkan ke cetakan.
Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa proses saponifikasi.
Proses tersebut memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.
Sabun yang dihasilkan yaitu sabun cair, sabun padat transparan dan
sabun cream.
13. Waktu dan Tempat Penelitian
- Penelitian dilakukan di rumah Ocean
pada tanggal 21 Januari tahun 2023
- Pembuatan sabun dilakukan selama dua
hari;
a. Hari pertama adalah proses
pembuatan sabun kunyit;
b. hari kedua adalah pembuatan sabun
lidah buaya
14. Metode Penelitian
Observasi
Yaitu kegiatan melihat dan mengamati objek
penelitian untuk mengetahui pengaruh,
perkembangan, dampak, dan lain
sebagainya.
Observasi dilakukan untuk mengamati
proses pembuatan sabun padat dengan
metode cold process. Pencataan dilakukan
untuk mengetahui proses yang terjadi
selama pembuatan sabun.
15. Metode Penelitian
A. Eksperimen
Percobaan adalah suatu set tindakan dan
pengamatan, yang dilakukan untuk
mengetahui bagaimanakah reaksi yang
terjadi ketika mencampurkan bahan
pembuat sabun sehingga terjadi proses
saponifikasi.
Beberapa bahan telah di hitung ukurannya
dan ditentukan jenisnya. Hal ini dilakukan
agar sabun bisa menghasilkan buih yang
mampu membersihkan.
17. • Sabun kunyit :
1. NaoH (soda api) : 78 gram
2. Air mineral : 166ml
3. Minyak kelapa : 435 gram
4. Kunyit : 1 sendok makan
5. Aroma makanan strobery: 1 sendok makan
• Sabun lidah buaya:
1. NaoH (soda api) : 78 gram
2. Minyak kelapa : 450 ml
3. Lidah buaya : 145 gram
4. Aroma makanan melon: 1 sendok makan
5. Pewarna makanan hijau: 1 sendok makan
A. Bahan pembuatan
sabun
18. B. Alat yang diperlukan
B. Alat yang diperlukan
1. Wadah plastik tempat mencampur bahan.
2. Sendok plastik untuk mengaduk
3. Mixer untuk mencampur bahan
4. Cetakan sabun
5. Timbangan digital
6. Alat keamanan : sarung tangan, masker, dan kacamata
19. C. Proses Pembuatan
1. Soda api di larutkan ke dalam air aqua atau lidah buaya yang sudah
dihaluskan dan disaring.
2. Tunggu 4-5 jam hingga mencapai suhu ruangan dan larutan menjadi
bening. Ketika soda larut ke dalam air, maka suhu larutan mencapai 900C.
Pada tahap ini larutan sangat panas sehingga berbahaya untuk disentuh.
Awalnya larutan berwarna keruh dan mengeluarkan asap
3. Setelah dingin campurkan larutan NaOH/soda api dengan minyak kelapa.
Penambahan Alkali tujuannya untuk menghasilkan busa (Saponifikasi) dan
menetralkan asam.
20. Proses Pembuatan
4. Dalam Pengadukan diperlukan untuk membuat bahan sabun menjadi
kental. Pengadukan dilakukan selama selama 25-30 menit dengan
mixer.
5. proses pengadukan itu bisa ditambahkan bahan lain yaitu kunyit dan
aroma
6. Setelah kental bahan kemudian dicetak ke dalam botol minuman
bekas untuk mendapatkan bentuk bunga. Cetakan yang digunakan
harus berbahan lunak agar mudah dilepaskan.
7. Bahan yang sudah mengental bisa dituangkan ke dalam cetakan dan
menunggu selama 8-10 jam agar bahan menjadi keras.
23. BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat mengetahui bahwa soda api atau NaOH bila dicampurkan dengan minyak akan
menghasilkan benda yang disebut sabun dan membuat reaksi yang disebut saponifikasi. Selain itu, perlu ditambahkan
bahan alami untuk menambah manfaat sabun, misalnya bahan alami kunyit dan lidah buaya. Selain itu, sabun juga
bisa untuk menangkal bakteri seperti pada lidah buaya dan kunyit.
A. SARAN
1. Dalam proses pembuatan sabun harus berhati hati dalam pembuatan sabun dan menggunakan pelindung.
2. Bahan minyak yang digunakan sebaiknya tidak hanya 1 macam agar hasilnya lebih lembut dan membersihkan.
3. Pembuatan sabun ini perlu dilakukan di sekolah agar mengembangkan kreativitas siswa.
24. Referensi
• Jalaluddin, J., Aji, A., Unimal, S. N.-J. T. K., & 2019, undefined. (2018). Pemanfaatan minyak sereh (Cymbopogon nardus L)
sebagai antioksidan pada sabun mandi padat. Ojs.Unimal.Ac.Id, 7(1), 52–60. https://ojs.unimal.ac.id/jtk/article/view/1170
• Novarianto, H., & Tulalo, M. (2007). Kandungan asam laurat pada berbagai varietas kelapa sebagai bahan baku VCO. 13(1), 28–
33. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1562
• Novyana, R., Majority, S. S.-J., & 2016, undefined. (n.d.). Lidah buaya (Aloe vera) untuk penyembuhan luka.
Juke.Kedokteran.Unila.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/902
• Pasaribu, N., Kimia, J., Matematika, F., Ilmu, D., & Alam, P. (2004). Minyak buah kelapa sawit.
https://dupakdosen.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1859/kimia-nurhaida.pdf?sequence=2&isAllowed=y
• Sabun Dengan Lidah Buaya Sebagai, P., Gusviputri, A., Meliana S, N. P., & Indraswati, N. (n.d.). Pembuatan sabun dengan lidah
buaya (aloe vera) sebagai antiseptik alami. Journal.Wima.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from
http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik/article/view/1439
• Sari, T., Kasih, J., Kimia, T. S.-J. T., & 2010, undefined. (2010). Pembuatan sabun padat dan sabun cair dari minyak jarak.
Jtk.Unsri.Ac.Id, 17(1). http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/99
• Shinthia, M. (2016). Pembuatan sabun padat (rasio tallow–minyak kelapa–minyak jagung). http://eprints.polsri.ac.id/4060/
• Suryana, D. (2013). Cara Membuat Sabun: Cara Praktis Membuat Sabun.
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=fizqrXcl64oC&oi=fnd&pg=PP1&dq=Cara+Membuat+Sabun:+Cara+Praktis+Mem
buat+Sabun&ots=8Aq9h9iSOA&sig=H44lXX-dxrohRtA1GSwvc5FCuu4
• Tanjungpura, D. D.-J. M. P. F. U., & 2016, undefined. (n.d.). Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe vera L) sebagai Antiseptik
Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman. Jurnal.Untan.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/20022