SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
TUGAS AKHIR
PEMBUATAN SABUN PADAT ALAMI DENGAN COLD
PROCESS
Disusun oleh :
1.DAFFA ILHAM RAMADHAN (5B)
2.FADLY AUFAR AZKA (5B)
3.MUHAMMAD ARSYA (5B)
4.OCEANANDA ATHAILLAH TIANTHO (5B)
5.RAHAGIANTO AHMAD FIRDAUS (5B)
6.REGIS ALBARA PUTRA ANGGANA (5B)
MENU UTAMA
BAB I BAB II BAB III
BAB IV BAB V REFERENSI
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari,
Bakteri dan virus ada dimana-
mana
 Kuman bisa masuk ke tubuh melalui
mata, hidung, mulut, makanan dan
minuman
 Salah satu pencegahan penularan
COVID-19 adalah mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir
 Sabun yang baik adalah sabun yang
bisa membunuh bakteri sekaligus
bisa menjaga kesehatan kulit
 Sabun yang baik adalah sabun yang
terbuat dari bahan-bahan alami
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembuatan sabun alami?
2. Apa perbedaan sabun berbahan alami kunyit dan lidah buaya?
MANFAAT PENELITIAN
1. Menambah ilmu dan pengetahuan tentang proses pembuatan sabun padat.
2. Memberikan pengalaman tentang proses pembuatan sabun padat.
3. Mengetahui fungsi dan manfaat membuat sabun padat .
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sabun
- Sabun Adalah bahan pencuci/penghilang
kotoran yang dibuat dengan reaksi kimia
antara basa natrium atau kalium dengan
asam lemak dari minyak nabati/hewani.
- JENIS-JENIS SABUN :
- Sabun Padat
- Sabun Cair
- Sabun Krim
- Sabun Gel
B. Bahan Pembuat Sabun
1. Minyak Kelapa
2. Soda Api
3. Lidah Buaya
4. Kunyit
C. Proses Saponifikasi/Penyabunan
Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika asam lemak (minyak
kelapa) dengan basa kuat (NaOH/SODA API) yang menghasilkan sabun.
D. Cold Process
Cold Process adalah pembuatan sabun yang tidak membutuhkan
pemanasan, tetapi menggunakan campuran bahan yang bisa
menghasilkan proses saponifikasi.
Metode ini paling umum digunakan dalam pembuatan sabun padat.
Cara Pembuatan Sabun
Metode Cold Proces pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat
temperature keduanya berada pada suhu 32 – 35 derajat celcius.
Kemudian dilakukan pengadukan hingga temperature sempurna dan
mengental.
Setelah itu campuran tersebut dimasukkan dalam cetakan dan
memasuki fase curing.
Proses tersebut Memakan waktu 2-4 minggu untuk siap digunakan dan
proses saponifikasi selesai.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process berupa sabun batang.
Metode Hot Process (HP)
Metode Hot Process (HP) Merupakan variasi dari metode cold process.
Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak
langsung dimasukkan ke cetakan.
Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa proses saponifikasi.
Proses tersebut memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.
 Sabun yang dihasilkan yaitu sabun cair, sabun padat transparan dan
sabun cream.
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
- Penelitian dilakukan di rumah Ocean
pada tanggal 21 Januari tahun 2023
- Pembuatan sabun dilakukan selama dua
hari;
a. Hari pertama adalah proses
pembuatan sabun kunyit;
b. hari kedua adalah pembuatan sabun
lidah buaya
Metode Penelitian
Observasi
Yaitu kegiatan melihat dan mengamati objek
penelitian untuk mengetahui pengaruh,
perkembangan, dampak, dan lain
sebagainya.
Observasi dilakukan untuk mengamati
proses pembuatan sabun padat dengan
metode cold process. Pencataan dilakukan
untuk mengetahui proses yang terjadi
selama pembuatan sabun.
Metode Penelitian
A. Eksperimen
Percobaan adalah suatu set tindakan dan
pengamatan, yang dilakukan untuk
mengetahui bagaimanakah reaksi yang
terjadi ketika mencampurkan bahan
pembuat sabun sehingga terjadi proses
saponifikasi.
Beberapa bahan telah di hitung ukurannya
dan ditentukan jenisnya. Hal ini dilakukan
agar sabun bisa menghasilkan buih yang
mampu membersihkan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
• Sabun kunyit :
1. NaoH (soda api) : 78 gram
2. Air mineral : 166ml
3. Minyak kelapa : 435 gram
4. Kunyit : 1 sendok makan
5. Aroma makanan strobery: 1 sendok makan
• Sabun lidah buaya:
1. NaoH (soda api) : 78 gram
2. Minyak kelapa : 450 ml
3. Lidah buaya : 145 gram
4. Aroma makanan melon: 1 sendok makan
5. Pewarna makanan hijau: 1 sendok makan
A. Bahan pembuatan
sabun
B. Alat yang diperlukan
B. Alat yang diperlukan
1. Wadah plastik tempat mencampur bahan.
2. Sendok plastik untuk mengaduk
3. Mixer untuk mencampur bahan
4. Cetakan sabun
5. Timbangan digital
6. Alat keamanan : sarung tangan, masker, dan kacamata
C. Proses Pembuatan
1. Soda api di larutkan ke dalam air aqua atau lidah buaya yang sudah
dihaluskan dan disaring.
2. Tunggu 4-5 jam hingga mencapai suhu ruangan dan larutan menjadi
bening. Ketika soda larut ke dalam air, maka suhu larutan mencapai 900C.
Pada tahap ini larutan sangat panas sehingga berbahaya untuk disentuh.
Awalnya larutan berwarna keruh dan mengeluarkan asap
3. Setelah dingin campurkan larutan NaOH/soda api dengan minyak kelapa.
Penambahan Alkali tujuannya untuk menghasilkan busa (Saponifikasi) dan
menetralkan asam.
Proses Pembuatan
4. Dalam Pengadukan diperlukan untuk membuat bahan sabun menjadi
kental. Pengadukan dilakukan selama selama 25-30 menit dengan
mixer.
5. proses pengadukan itu bisa ditambahkan bahan lain yaitu kunyit dan
aroma
6. Setelah kental bahan kemudian dicetak ke dalam botol minuman
bekas untuk mendapatkan bentuk bunga. Cetakan yang digunakan
harus berbahan lunak agar mudah dilepaskan.
7. Bahan yang sudah mengental bisa dituangkan ke dalam cetakan dan
menunggu selama 8-10 jam agar bahan menjadi keras.
Proses Pembuatan
PRODUK SABUN
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat mengetahui bahwa soda api atau NaOH bila dicampurkan dengan minyak akan
menghasilkan benda yang disebut sabun dan membuat reaksi yang disebut saponifikasi. Selain itu, perlu ditambahkan
bahan alami untuk menambah manfaat sabun, misalnya bahan alami kunyit dan lidah buaya. Selain itu, sabun juga
bisa untuk menangkal bakteri seperti pada lidah buaya dan kunyit.
A. SARAN
1. Dalam proses pembuatan sabun harus berhati hati dalam pembuatan sabun dan menggunakan pelindung.
2. Bahan minyak yang digunakan sebaiknya tidak hanya 1 macam agar hasilnya lebih lembut dan membersihkan.
3. Pembuatan sabun ini perlu dilakukan di sekolah agar mengembangkan kreativitas siswa.
Referensi
• Jalaluddin, J., Aji, A., Unimal, S. N.-J. T. K., & 2019, undefined. (2018). Pemanfaatan minyak sereh (Cymbopogon nardus L)
sebagai antioksidan pada sabun mandi padat. Ojs.Unimal.Ac.Id, 7(1), 52–60. https://ojs.unimal.ac.id/jtk/article/view/1170
• Novarianto, H., & Tulalo, M. (2007). Kandungan asam laurat pada berbagai varietas kelapa sebagai bahan baku VCO. 13(1), 28–
33. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1562
• Novyana, R., Majority, S. S.-J., & 2016, undefined. (n.d.). Lidah buaya (Aloe vera) untuk penyembuhan luka.
Juke.Kedokteran.Unila.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/902
• Pasaribu, N., Kimia, J., Matematika, F., Ilmu, D., & Alam, P. (2004). Minyak buah kelapa sawit.
https://dupakdosen.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1859/kimia-nurhaida.pdf?sequence=2&isAllowed=y
• Sabun Dengan Lidah Buaya Sebagai, P., Gusviputri, A., Meliana S, N. P., & Indraswati, N. (n.d.). Pembuatan sabun dengan lidah
buaya (aloe vera) sebagai antiseptik alami. Journal.Wima.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from
http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik/article/view/1439
• Sari, T., Kasih, J., Kimia, T. S.-J. T., & 2010, undefined. (2010). Pembuatan sabun padat dan sabun cair dari minyak jarak.
Jtk.Unsri.Ac.Id, 17(1). http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/99
• Shinthia, M. (2016). Pembuatan sabun padat (rasio tallow–minyak kelapa–minyak jagung). http://eprints.polsri.ac.id/4060/
• Suryana, D. (2013). Cara Membuat Sabun: Cara Praktis Membuat Sabun.
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=fizqrXcl64oC&oi=fnd&pg=PP1&dq=Cara+Membuat+Sabun:+Cara+Praktis+Mem
buat+Sabun&ots=8Aq9h9iSOA&sig=H44lXX-dxrohRtA1GSwvc5FCuu4
• Tanjungpura, D. D.-J. M. P. F. U., & 2016, undefined. (n.d.). Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe vera L) sebagai Antiseptik
Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman. Jurnal.Untan.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/20022
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
resep 3A seri V
resep 3A seri Vresep 3A seri V
resep 3A seri V
 
Analisis senyawa obat
Analisis senyawa obatAnalisis senyawa obat
Analisis senyawa obat
 
503793898-Praktik-Farmakognosi-Amylum.pptx
503793898-Praktik-Farmakognosi-Amylum.pptx503793898-Praktik-Farmakognosi-Amylum.pptx
503793898-Praktik-Farmakognosi-Amylum.pptx
 
Substitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisiSubstitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisi
 
Bcs
BcsBcs
Bcs
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Penggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latinPenggunaan bahasa latin
Penggunaan bahasa latin
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
PERHITUNGAN FORMULASI EFFERVECENT
PERHITUNGAN FORMULASI EFFERVECENTPERHITUNGAN FORMULASI EFFERVECENT
PERHITUNGAN FORMULASI EFFERVECENT
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 

Similar to cara membuat sabun padat.pptx

powerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdf
powerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdfpowerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdf
powerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdfRainalPanjaitan2
 
38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-cocostreetbandit
 
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajahPemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajahahmadsuyanto67
 
jurnal 1 masker.pdf
jurnal 1 masker.pdfjurnal 1 masker.pdf
jurnal 1 masker.pdfBELLAFIESTA1
 
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptxPEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptxluthfiana8
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)L. Novia Wisudyaningrum
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotiksay ahmad
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARATINDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAToriza steva andra
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)inkeilham
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
 
Laporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun tehLaporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun tehArie Setiawan
 

Similar to cara membuat sabun padat.pptx (20)

powerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdf
powerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdfpowerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdf
powerpointkir1-150505224428-conversion-gate01 (1).pdf
 
Power point Karya Ilmiah Sabun
Power point Karya Ilmiah SabunPower point Karya Ilmiah Sabun
Power point Karya Ilmiah Sabun
 
CARA MEMBUAT SUNLIGHT.pptx
CARA MEMBUAT SUNLIGHT.pptxCARA MEMBUAT SUNLIGHT.pptx
CARA MEMBUAT SUNLIGHT.pptx
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco
 
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajahPemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
 
jurnal 1 masker.pdf
jurnal 1 masker.pdfjurnal 1 masker.pdf
jurnal 1 masker.pdf
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptxPEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
PEMANFAATN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SABUN.pptx
 
Makalahe toga
Makalahe togaMakalahe toga
Makalahe toga
 
Nata de legen
Nata de legenNata de legen
Nata de legen
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARATINDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
 
Perancangan Produk
Perancangan Produk Perancangan Produk
Perancangan Produk
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
Laporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun tehLaporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun teh
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

cara membuat sabun padat.pptx

  • 1. TUGAS AKHIR PEMBUATAN SABUN PADAT ALAMI DENGAN COLD PROCESS Disusun oleh : 1.DAFFA ILHAM RAMADHAN (5B) 2.FADLY AUFAR AZKA (5B) 3.MUHAMMAD ARSYA (5B) 4.OCEANANDA ATHAILLAH TIANTHO (5B) 5.RAHAGIANTO AHMAD FIRDAUS (5B) 6.REGIS ALBARA PUTRA ANGGANA (5B)
  • 2. MENU UTAMA BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V REFERENSI
  • 3. A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari, Bakteri dan virus ada dimana- mana  Kuman bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung, mulut, makanan dan minuman  Salah satu pencegahan penularan COVID-19 adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir  Sabun yang baik adalah sabun yang bisa membunuh bakteri sekaligus bisa menjaga kesehatan kulit  Sabun yang baik adalah sabun yang terbuat dari bahan-bahan alami
  • 4. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana proses pembuatan sabun alami? 2. Apa perbedaan sabun berbahan alami kunyit dan lidah buaya? MANFAAT PENELITIAN 1. Menambah ilmu dan pengetahuan tentang proses pembuatan sabun padat. 2. Memberikan pengalaman tentang proses pembuatan sabun padat. 3. Mengetahui fungsi dan manfaat membuat sabun padat .
  • 6. A. Sabun - Sabun Adalah bahan pencuci/penghilang kotoran yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati/hewani. - JENIS-JENIS SABUN : - Sabun Padat - Sabun Cair
  • 7. - Sabun Krim - Sabun Gel
  • 8. B. Bahan Pembuat Sabun 1. Minyak Kelapa 2. Soda Api 3. Lidah Buaya 4. Kunyit
  • 9. C. Proses Saponifikasi/Penyabunan Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika asam lemak (minyak kelapa) dengan basa kuat (NaOH/SODA API) yang menghasilkan sabun. D. Cold Process Cold Process adalah pembuatan sabun yang tidak membutuhkan pemanasan, tetapi menggunakan campuran bahan yang bisa menghasilkan proses saponifikasi. Metode ini paling umum digunakan dalam pembuatan sabun padat.
  • 10. Cara Pembuatan Sabun Metode Cold Proces pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperature keduanya berada pada suhu 32 – 35 derajat celcius. Kemudian dilakukan pengadukan hingga temperature sempurna dan mengental. Setelah itu campuran tersebut dimasukkan dalam cetakan dan memasuki fase curing. Proses tersebut Memakan waktu 2-4 minggu untuk siap digunakan dan proses saponifikasi selesai. Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process berupa sabun batang.
  • 11. Metode Hot Process (HP) Metode Hot Process (HP) Merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa proses saponifikasi. Proses tersebut memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.  Sabun yang dihasilkan yaitu sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream.
  • 13. Waktu dan Tempat Penelitian - Penelitian dilakukan di rumah Ocean pada tanggal 21 Januari tahun 2023 - Pembuatan sabun dilakukan selama dua hari; a. Hari pertama adalah proses pembuatan sabun kunyit; b. hari kedua adalah pembuatan sabun lidah buaya
  • 14. Metode Penelitian Observasi Yaitu kegiatan melihat dan mengamati objek penelitian untuk mengetahui pengaruh, perkembangan, dampak, dan lain sebagainya. Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembuatan sabun padat dengan metode cold process. Pencataan dilakukan untuk mengetahui proses yang terjadi selama pembuatan sabun.
  • 15. Metode Penelitian A. Eksperimen Percobaan adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah reaksi yang terjadi ketika mencampurkan bahan pembuat sabun sehingga terjadi proses saponifikasi. Beberapa bahan telah di hitung ukurannya dan ditentukan jenisnya. Hal ini dilakukan agar sabun bisa menghasilkan buih yang mampu membersihkan.
  • 17. • Sabun kunyit : 1. NaoH (soda api) : 78 gram 2. Air mineral : 166ml 3. Minyak kelapa : 435 gram 4. Kunyit : 1 sendok makan 5. Aroma makanan strobery: 1 sendok makan • Sabun lidah buaya: 1. NaoH (soda api) : 78 gram 2. Minyak kelapa : 450 ml 3. Lidah buaya : 145 gram 4. Aroma makanan melon: 1 sendok makan 5. Pewarna makanan hijau: 1 sendok makan A. Bahan pembuatan sabun
  • 18. B. Alat yang diperlukan B. Alat yang diperlukan 1. Wadah plastik tempat mencampur bahan. 2. Sendok plastik untuk mengaduk 3. Mixer untuk mencampur bahan 4. Cetakan sabun 5. Timbangan digital 6. Alat keamanan : sarung tangan, masker, dan kacamata
  • 19. C. Proses Pembuatan 1. Soda api di larutkan ke dalam air aqua atau lidah buaya yang sudah dihaluskan dan disaring. 2. Tunggu 4-5 jam hingga mencapai suhu ruangan dan larutan menjadi bening. Ketika soda larut ke dalam air, maka suhu larutan mencapai 900C. Pada tahap ini larutan sangat panas sehingga berbahaya untuk disentuh. Awalnya larutan berwarna keruh dan mengeluarkan asap 3. Setelah dingin campurkan larutan NaOH/soda api dengan minyak kelapa. Penambahan Alkali tujuannya untuk menghasilkan busa (Saponifikasi) dan menetralkan asam.
  • 20. Proses Pembuatan 4. Dalam Pengadukan diperlukan untuk membuat bahan sabun menjadi kental. Pengadukan dilakukan selama selama 25-30 menit dengan mixer. 5. proses pengadukan itu bisa ditambahkan bahan lain yaitu kunyit dan aroma 6. Setelah kental bahan kemudian dicetak ke dalam botol minuman bekas untuk mendapatkan bentuk bunga. Cetakan yang digunakan harus berbahan lunak agar mudah dilepaskan. 7. Bahan yang sudah mengental bisa dituangkan ke dalam cetakan dan menunggu selama 8-10 jam agar bahan menjadi keras.
  • 23. BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Dari hasil penelitian di atas kita dapat mengetahui bahwa soda api atau NaOH bila dicampurkan dengan minyak akan menghasilkan benda yang disebut sabun dan membuat reaksi yang disebut saponifikasi. Selain itu, perlu ditambahkan bahan alami untuk menambah manfaat sabun, misalnya bahan alami kunyit dan lidah buaya. Selain itu, sabun juga bisa untuk menangkal bakteri seperti pada lidah buaya dan kunyit. A. SARAN 1. Dalam proses pembuatan sabun harus berhati hati dalam pembuatan sabun dan menggunakan pelindung. 2. Bahan minyak yang digunakan sebaiknya tidak hanya 1 macam agar hasilnya lebih lembut dan membersihkan. 3. Pembuatan sabun ini perlu dilakukan di sekolah agar mengembangkan kreativitas siswa.
  • 24. Referensi • Jalaluddin, J., Aji, A., Unimal, S. N.-J. T. K., & 2019, undefined. (2018). Pemanfaatan minyak sereh (Cymbopogon nardus L) sebagai antioksidan pada sabun mandi padat. Ojs.Unimal.Ac.Id, 7(1), 52–60. https://ojs.unimal.ac.id/jtk/article/view/1170 • Novarianto, H., & Tulalo, M. (2007). Kandungan asam laurat pada berbagai varietas kelapa sebagai bahan baku VCO. 13(1), 28– 33. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1562 • Novyana, R., Majority, S. S.-J., & 2016, undefined. (n.d.). Lidah buaya (Aloe vera) untuk penyembuhan luka. Juke.Kedokteran.Unila.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/902 • Pasaribu, N., Kimia, J., Matematika, F., Ilmu, D., & Alam, P. (2004). Minyak buah kelapa sawit. https://dupakdosen.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1859/kimia-nurhaida.pdf?sequence=2&isAllowed=y • Sabun Dengan Lidah Buaya Sebagai, P., Gusviputri, A., Meliana S, N. P., & Indraswati, N. (n.d.). Pembuatan sabun dengan lidah buaya (aloe vera) sebagai antiseptik alami. Journal.Wima.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik/article/view/1439 • Sari, T., Kasih, J., Kimia, T. S.-J. T., & 2010, undefined. (2010). Pembuatan sabun padat dan sabun cair dari minyak jarak. Jtk.Unsri.Ac.Id, 17(1). http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/99 • Shinthia, M. (2016). Pembuatan sabun padat (rasio tallow–minyak kelapa–minyak jagung). http://eprints.polsri.ac.id/4060/ • Suryana, D. (2013). Cara Membuat Sabun: Cara Praktis Membuat Sabun. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=fizqrXcl64oC&oi=fnd&pg=PP1&dq=Cara+Membuat+Sabun:+Cara+Praktis+Mem buat+Sabun&ots=8Aq9h9iSOA&sig=H44lXX-dxrohRtA1GSwvc5FCuu4 • Tanjungpura, D. D.-J. M. P. F. U., & 2016, undefined. (n.d.). Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe vera L) sebagai Antiseptik Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman. Jurnal.Untan.Ac.Id. Retrieved February 5, 2023, from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/20022