1. Perancangan Produk
Sabun Kayu Putih Padat
1. Wahdi Hidayat Siagian/ 17-154
2. Dwina Rahmayani/ 17-194
3. Farah Bahira/17-198
2. NEED
Seperti yang kita ketahui, sekarang ini kita sedang dilanda pandemi
COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) yang merupakan jenis penyakit
baru. Ada banyak peneliti yang terus berusaha melakukan riset untuk
menemukan obat maupun vaksin untuk mengatasi virus ini. Salah
satunya adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) yang sedang
mengembangkan riset antivirus Corona dari tanaman kayu putih
(Cajuput) . Dari hasil awal penelitian tersebut, Balitbangtan
menemukan senyawa 1,8 cineol yang terkandung dalam tanaman atsiri
(cajuput) di Indonesia. Senyawa 1,8 cineol tersebut diduga kuat
membunuh virus melalui mekanisme Mpro, yang merupakan main
protease (3CLPro) dari virus Corona, menjadi target potensial dalam
penghambatan replikasi virus.
3. NEED
Ada beberapa anjuran untuk mencegah terpapar dari virus
tersebut, salah satunya yaitu sering mencuci tangan dan
Mandi setelah maupun sebelum melakukan aktifitas.
Namun seperti yang kita tahu, sabun yang beredar di
pasaran mengandung banyak senyawa kimia, seperti
petroleum, synthetic chemical, dan chemicals harmful,
yang berpotensi menyumbang pencemaran terhadap
lingkungan sekitar dan merusak kesehatan kulit. Sabun
mandi biasanya juga mengandung sodium lauryl sulfate
(SLS), yang sering digunakan sebagai bahan pembuat
detergen.
4. Pengembangan Produk
• Atas dasar itu, sabun yang harus
dikembangkan adalah
1. Produk harus mengandung bahan bahan
alami yang tidak merusak lingkungan
2. Produk yang dihasilkan dapat digunakan
sering , tetap membersihkan, tapi tidak
membahayakan kulit
3. Produk harus dapat membersihkan kuman
serta membunuh virus
5. Hasil Pengumpulan Ide
• Hasil pengumpulan Ide terus mengerucut
menjadi 3 ide utama:
1. Membuat Hand Sanitizer dengan Kandungan
Kayu Putih
2. Membuat Sabun Cair dengan Kandungan
Kayu Putih
3. Membuat Sabun Padat dengan Kandungan
Kayu Putih
Pilihan ide yang akan dikembangkan lebih lanjut.
6. Modifikasi produk
• Modifikasi produk ini biasanya didasarkan
pada termodinamika maupun kinetika
• Bisa berupa penambahan zat atau
peningkatan kinerja
• Disini kita melakukan modifikasi dengan
penambahan zat yang sedang unggul, yaitu
Minyak Kayu Putih (Cajuput Oil).
• Minyak Atsiri biasanya sangat bergantung
pada suhu
7. Modifikasi Produk
• Untuk Minyak atsiri pun biasanya tergantung
pada kelarutannya terhadap zat lain . Minyak
atsiri bersifat non polar yang akan
memerlukan surfaktan untuk dicampur
dengan zat yang polar
• Untuk masalah kelarutan ini, akan sulit untuk
melakukan ide pertama, karna hand sanitizer
berbahan dasar alkohol akan sulit untuk
mencampurkannya dengan Minyak
8. • Pemberian surfaktan untuk Hand sanitizer
akan menyebabkan tampilan keruh. Adapun
surfaktan yang lebih baik digunakan, yaitu
surfaktan alami. Tetapi diperlukan pengujian
terhadap kejernihan larutan, kestabilan
larutan, kelengketan dan kecepatan kering.
Hand sanitizer dapat berbahaya bagi
kesehatan yaitu menyebabkan infeksi
gangguan pencernaan apabila tertelan karena
masih tertinggal di tangan.
9. Modifikasi Produk
• Titik didih kayu putih 172°C
• Sehingga mudah menguap dikarenakan proses
sabun cair yang memerlukan pemanasan > 70°C
• Kandung oil rusak karena pemanasan.
10. Metode Seleksi
• Gunakan matriks seleksi dalam hal men-seleksi ide:
1. Membuat kriteria penting yang akan digunakan untuk
menilai ide.
2. Menimbang kriteria berdasarkan kepentingan yang
diterima.
3. Memberi skor pada tiap ide untuk tiap kriteria,
seringkali dibandingkan dengan benchmark yang
merupakan produk yang sudah ada atau teknologi
yang sudah mapan.
4. Menjumlahkan seluruh skor dari seluruh kriteria.
5. Pemilihan produk berdasarkan skor terbaik
11. Pengambilan keputusan secara
subyektif
Hal ini perlu dilakukan untuk membuat kriteria.
• Ada 2 bentuk kriteria dalam hal ini,yaitu:
1. Membuat keputusan antara obyektif dengan
kriteria yang berbeda, biasanya
membandingkan biaya dengan kinerja
2. Mengevaluasi isu subyektif dengan sungguh-
sungguh, apa yang disukai orang, seberapa
besar keperdulian mereka, dsbnya.
12. Pengambilan keputusan secara
subyektif
Dimana untuk Isu subyektif (kriteria) dalam bentuk pertama:
1. Antara Sabun Cair dan Padat mana yang kinerjanya lebih baik?
→ Sabun padat, karena mengandung gliserol yang bisa membantu
seseorang dengan kondisi kulit eksim.
2. Mana yang lebih ramah lingkungan?
→ sabun padat lebih ramah lingkungan karena beberapa merek
menggunakan kardus sebagai kemasan sabun.
3. Apakah kinerja minyak kayu putih lebih baik di sabun padat atau
sabun cair?
→ Sabun padat, karena dapat dilakukan dengan metode cold process
4. Mana yang biaya pembuatannya lebih mahal?
Sabun Cair, energi untuk pembuatan lebih besar, dan waktu
pengerjaan yang lama.
13. Pengambilan keputusan secara
subyektif
Dalam hal bentuk kedua, yaitu Mengevaluasi isu subyektif
dengan sungguh-sungguh, dimana Isu Subyektif (kriteria) yang
kami pilih adalah:
1. Antara Sabun Cair dan Padat mana yang lebih disukai
orang?
→ Untuk orang yang punya alergi dengan wangi-wangian,
sabun padat lebih diminati untuk digunakan karena
biasanya sabun cair selalu memiliki tambahan pewangi.
2. Mana yang lebih mudah Dibawa?
→ Sabun cair dikemas dalam kemasan berupa botol yang
praktis, dan mudah di bawa, tetapi penggunaan botol
sangatlah tidak ramah lingkungan.
14. Pemberian Skor untuk tiap Ide
Kriteria Handsanitizer Sabun Cair Sabun Padat
Kemasan yang
Ramah
Lingkungan
2 2 8
Daya Bersih 5 7 9
Handable(praktis
dibawa)
8 9 8
Tekstur di kulit 9 9 9
Limbah sisa yang
membahayakan
2 2 2
Merusak kulit 5 8 8
penampilan 7 8 8
Biaya produk 5 7 9
Total 43 52 61
15. Resiko pengembangan
• Biaya, akan lebih mahal dari harga produk
biasa yang diedarkan
• Karena sumber bahan baku yang digunakan
merupakan bahan alami yang memiliki harga
jual tinggi, sehingga menyebabkan harga
produksi meninggkat.
16. Proses Permbuatan
Bahan:
1. Minyak Kelapa
2. Minyak kayu putih
3. NaOH
4. Aquadest
Peralatan:
1. Beaker glass
2. Erlenmeyer
3. Hot plate
4. Magnetic stirrer
5. Neraca digital
Proses Pembuatan sabun:
1. Minyak kelapa sebanyak ... gram di timbang dan di masukkan kedalam beaker glass 250 ml.
2. Larutan NaOH ...% dibuat sebanyak ... gram.
3. Larutan NaOH ditambahkan dalam minyak kelapa secara perlahan-lahan.
4. Larutan diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 15 menit.
5. Sabun yang telah homogen, di masukkan kedalam cetakan.