Banjir bandang menyerang Kota Manado akibat hujan deras selama 2 hari. Banjir menggenangi kota pada pukul 07.30 dan mencapai puncak pada pukul 12.00, surut pada pukul 15.00. Kerugian materi dan 18 korban jiwa ditemukan. Tim Dinas Kesehatan membantu penanganan kesehatan di posko pengungsian.
TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) atau lebih dikenal lagi dengan SOP (Standard Operational Preocedure) untuk Wali Kelas agar memiliki kinerja yang efektif dan sesuai dengan apa yang diharapkan lembaga.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) atau lebih dikenal lagi dengan SOP (Standard Operational Preocedure) untuk Wali Kelas agar memiliki kinerja yang efektif dan sesuai dengan apa yang diharapkan lembaga.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
Kiprah dan prakarsa PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Barat tetap luar biasa. Membangun solidaritas, pengetahuan, aksi dan tentunya perubahan patut direkam untuk dijadikan inspriasi seperti dalam buletin ini
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)Elanto Wijoyono
Buletin edisi pertama ini terbit pada tahun 2008 sebagai media publikasi dan sosialisasi pelaksanaan program Pendidikan Pusaka untuk Sekolah Dasar di Indonesia. Penerbitannya didukung oleh Majalah Gong. Isi disiapkan bersama oleh tim Badan Pelestarian Pusaka Indonesia dan Erfgoed Nederlands dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
Profil Ditjen P2P Tahun 2022, Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2022, Data dan Informasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2022
EXECUTIVE SUMMARY
Profil UPT Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) tahun 2013 merupakan gambaran kegiatan UPT PP dan PL.
Pada Profil UPT ini, sebagai ujung tombak Kementerian Kesehatan Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan-Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL-PP) telah berusaha melaksanakan tugas dan fungsi pokok nya sebaik-baiknya.
Dengan adanya Profil ini juga, dapat melihat struktur organisasi dan gambaran wilayah kerja dari UPT Ditjen PP dan PL tersebut, serta dapat dibuat perencanaan di tahun-tahun mendatang dengan baik terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang sudah dimiliki dan belum dimiliki oleh UPT Ditjen PP dan PL ini.
Kata Pengantar
Profil Unit Pelaksana Teknik (UPT) Ditjen PP dan PL ini diterbitkan untuk memberikan gambaran kegiatan-kegiatan yang ada secara visual dalam bentuk dokumentasi pada UPT Ditjen PP dan PL. Pada edisi tahun 2013 ini, Profil UPT Ditjen PP dan PL dapat membantu melihat perbedaan dan persamaan UPT yang ada.
UPT sebagai ujung tombak pelaksana kebijakan Kementerian Kesehatan Bidang PP dan PL diharapkan dapat mendukung perencanaan kesehatan yang berdasarkan fakta (evidence based) serta bahan masukan dalam menyusun kebijakan-kebijakan program maupun pengambilan keputusan yang kesemuanya sejalan dengan Visi Kementerian Kesehatan yang baru yaitu “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.
Pada Tahun 2013 ini UPT Ditjen PP dan PL terdiri dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (B/BTKL-PP).
Pada edisi ini banyak kesulitan dan kekurangan yang dialami sehingga masih jauh dari sempurna. Semoga saran, kritik serta masukan-masukan dapat diberikan guna peningkatan mutu Profil UPT Ditjen PP dan PL di tahun-tahun mendatang. Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Profil UPT Ditjen PP dan PL Tahun 2013.
1. 1Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
Halo Pembaca ….
Tanpa terasa kita sudah melewati tahun
2013 yang penuh kenangan dan saat ini kita
sudah 3 bulan memasuki tahun 2014. Tahun
barusangat identikdansaratdengansemangat
baru, ide baru, kreatifitas baru, dan harapan
yang baru. Setiap tahun mempunyai makna
tersendiri, menurut hitungan kalender China
dan tahun ini adalah shio kuda. Apapun arti
ramalan shio kuda tersebut, baik atau buruk,
tentunya kita sudah siap menjalankan rencana
yang sudah kita susun dengan tujuan tak lain
agar tahun ini kita lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya.
Pembaca yang budiman, dalam dua
bulan pertama tahun 2014, kita telah
dihadapkan dengan berbagai bencana alam
seperti banjir dan longsor. Bencana memang
tidak benar-benar dapat diprediksi. Seperti
banjir yang melanda Ibukota Negara yang
telah melumpuhkan perekonomian Jakarta
selama satu minggu di bulan Januari lalu dan
mengakibatkan kerugian yang mencapai
seratusan miliar rupiah.
Meskipun sebelumnya sudah ada
yang memprediksi bahwa ada potensi
banjir lima tahunan, namun hal itu tidak
bisa menghindarkan Jakarta dari bencana.
Namun apapun kondisi yang terjadi, hal itu
tidak menyurutkan tekad kami untuk terus
menyajikanberbagaiinformasiaktualmengenai
program Penyehatan Lingkungan. Akhir kata,
selamat membaca Edisi I buletin lingkungan
sehattahun2014.Semogabermanfaatbagikita
semua. Jika pembaca mempunyai masukan,
pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku.
Pembaca bisa mengirimkannya ke alamat
redaksi.
Selamat membaca......
SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab
Wilfried H Purba (Direktur Penyehatan
Lingkungan)
Redaktur
Bunga Mayung Datu Linggi (Kasubbag TU)
Editor
F. Eko Saputro (Kasubdit Penyehatan Air dan
Sanitasi Dasar)
Cucu Cakrawati (Kasubdit Pengamanan
Limbah, Udara dan Radiasi)
M. Yunus (Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan)
Sonny P. Warouw (Kasubdit Penyehatan
Permukiman dan Tempat-Tempat Umum)
Yuli Karmen (Kasubdit Penyehatan Kawasan
dan Sanitasi Darurat)
Desain Grafis
Arif Wisudyastomo
Sekretaris Redaksi
Astrid Salome
Anggota Redaksi
Rano Banyu Aji
Adhy Prasetyo
Nuri Handayani
Nia Kurniawati
Dewi Marlina
Dewi Mulyani
Alamat Redaksi
Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP
dan PL Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara
No. 29 Jakarta Pusat 10560 (Gedung D lt. 2)
Telp. (021) 4247608 Ext. 118
Faks. (021) 4245778
Email tu_direktoratpl@yahoo.co.id
LINGKUNGAN SEHATLINGKUNGAN SEHAT
BuletinBuletin
Edisi I - 2014
Sharing Ilmu Pelaku STBM
Banjir Dan
Tangan Gurita
Banjir Dan
Tangan Gurita
Membudayakan
Jajan Sehat
Ala Kaki Lima
ManadoLumpuh
Penyehatan Lingkungan
Dalam Kebersamaan
Genset Perenggut Nyawa
Penyehatan lingkungan
dalam kebersamaan
Hari Pasar Bersih
Nasional ke-6
Mengenal Lebih Jauh Pejabat Fungsional Tertentu
Mengintip pangan siap saji
di tempat-tempat khusus
Dari Redaksi
2. 2 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
DAFTAR ISI
Daftar isi
Edisi I 2014
9
11
4
“Melalui semangat kebersamaan
kita tingkatkan profesionalisme
pegawai direktorat penyehatan
lingkungan”
PENYEHATAN LINGKUNGAN
DALAM KEBERSAMAAN
Kejadian bermula saat Selasa, 11
Februari 2014, sekitar Pk 00.10 s/d 04.00
WIB di sekitar tempat kejadian kasus
mengalami kematian aliran listrik
Genset
Perenggut Nyawa
MANADO LUMPUH
Banjir Mulai Menggenangi Manado
Pada Pukul 07.30 Wita
Dan Mencapai Puncaknya
Pada Pukul 12.00 Wita.
Namun Akhirnya Berangsur Surut Sejak
Pukul 15.00 Wita.
3. 3Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
1. Dari Redaksi
2. Daftar Isi
4. Penyehatan Lingkungan
Dalam Kebersamaan
7. Pemeriksaan Fr Ptm
9. Manado Lumpuh
11. Genset Perenggut Nyawa
13. Bukti Keseriusan Desa
Morowali “ 11 Desa Sbs “
Daftar isi
18
20
13 24
40
15. HARI PASAR BERSIH
NASIONAL KE-6
18. SHARING ILMU PELAKU STBM
20. BANJIR & TANGAN GURITA
24. MEMBUDAYAKAN JAJAN
SEHAT ALA KAKI LIMA
29. BAGIAN I:
SANITARIANKUSAYANG,
SANITARIANKU MALANG !!
31. MENGENAL LEBIH JAUH
PEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU
(JFT SANITARIAN) ?
34. “MENGINTIP PANGAN
SIAP SAJI DI
TEMPAT-TEMPAT KHUSUS”
40. TAHUKAH KAMU...?
INI BAHAYANYA PIPIS
DI KOLAM RENANG
4.
5.
6.
7.
8.
9. 9Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
R
abu, 15 Januari 2014. Banjir bandang
menyerang Manado. Hujan deras yang
mengguyur Manado selama 2 hari ber-
turut - turut, menyebabkan meluapnya sungai
Tikala, Sungai Tondano, dan Sungai Sawangan,
sehingga menimbulkan banjir bandang dan
longsor di Kota Manado dan kab/kota seki-
tarnya.
Banjir mulai menggenangi Manado pada
pukul 07.30 WITA dan mencapai puncaknya
pada pukul 12.00 WITA. Namun akhirnya
berangsur surut sejak pukul 15.00 WITA.
Hilangnya hutan dan sungai-sungai kecil
di sekitar Manado serta rusaknya daerah
resapan akibat pembangunan kota yang
serampangan menyebabkan sejumlah sungai
di Manado tak mampu lagi menahan debit air
hujan. Air laut yang sedang pasang pun, turut
memperparah kondisi yang ada, sehingga
banjir bandang tak terelakkan lagi.Kota
Manado (Kecamatan yang Kec. Mapanget,
Kec. Paal 2, Kec. Tikala, Kec. Singkil, Kec.
Bunaken, Kec. Tuminting, Kec. Wanea, Kec.
Sario, Kec. Wenang), Minahasa Utara, Kota
Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan,
dan Kepulauan Sangihe merupakan deretan
daerah yang terkena dampak banjir bandang.
Banjir bandang selain menimbulkan kerugian
materi, meluluh lantakan dan menghancurkan
rumah-rumah yang terutama berada di
daerah aliran sungai, juga menimbulkan
korban jiwa. Data BNPB menyatakan sampai
dengan Jumat, 17 Januari 2014 korban
meninggal 18 orang, 2 orang hilang, 101 rumah
hanyut, dan ribuan orang mengungsi.Melihat
kondisi ini, Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pun
tidak tinggal diam. Tim Gerak Cepat (TGC)
yang dipimpin langsung oleh dr. Desak Made
Wismarini, MKM (Direktur Simkar dan Kesma)
dan beranggotakan Direktorat Penyehatan
Lingkungan dan Direktorat Simkar dan Kesma
sendiri, segera terbang ke Manada pada hari
Jumat, 17 Januari 2014. Bekerja sama dengan
BTKL-PP Manado, KKP Manado dan KKP
Bitung, tim segera melakukan berbagai upaya
untuk mendukung Dinkes Provinsi Sulawesi
Utara dan Dinkes Kota Manado yang telah lebih
dahulu bergerak. Assessment lapangan / Rapid
HealthAssessmant(RHA)punsegeradilakukan
Peristiwa
MANADO LUMPUH
10. 10 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
di beberapa titik. Banyaknya pengungsi
menyebabkan beberapa tempat ibadah dan
kantor Kelurahan dijadikan Posko pengungsian
seperti Gereja Siloam, Gereja GMIM Golgota,
Mesjid Nurul Huda, Masjid Al Hasanah, Kantor
Kelurahan Perkamil Lingkungan 1, Kantor
Kelurahan Paal 2, Kantor Kelurahan Kairagi 1,
Kantor Kelurahan Dendengan Dalam, Kantor
Kelurahan Tikala Ares dan Kantor Kelurahan
Paal 4. Pemadaman listrik pun terjadi di
seluruh wilayah yang terkena banjir. Kesulitan
air bersih dan fasilitas MCK yang kurang, juga
ditemukan di sejumlah titik pengungsian.
Karena itu upaya berupa penyediaan toilet
darurat dan pengolahan air bersih dengan
menggunakan penjernih air Poli Aluminium
Consentrat (PAC), serta pengurasan sumur
gali untuk kemudian dilakukan disinfeksi
dengan menggunakan kaporit, dilakukan oleh
Tim Gerak Cepat (TGC). Pelayanan kesehatan
pun didirikan Tim Gerak Cepat (TGC). di Posko
Utama di Belakang Pom Bensin Paal 2 sejak 16
Januari 2014 (memanfaatkan tenda isolasi KKP
Bitung), untuk mengatasi gangguan kesehatan
yang dialami pengungsi.
Walaupun dapur umum belum ada
di sejumlah titik pengungsian, namun
ketersediaan makanan dan minuman masih
dapat tercukupi dengan adanya sumbangan
yang mengalir dari berbagai tempat.
Penampungan sampah yang belum tersedia di
sejumlah titik pengungsian, diatasi Tim Gerak
Cepat (TGC) dengan membagikan polybag
sampah. Selain berbagai upaya yang dilakukan
oleh Tim Gerak Cepat (TGC), dukungan logistik
berupa Emergency Kit Matra 2 set, polybag
sampah 150 lembar, paket obat dasar 2 kardus,
media KIE (leaflet) banjir, keramik filter 10
buah, sepatu boot 20 psg, media H2S 100 botol,
PAC 1000 sachet juga diberikan.
Berdasarkan pemantauan di lapangan,
banjir tidak hanya menggenangi rumah warga,
juga sekolah hingga kantor Walikota Manado.
Bahkan,banjirdisembilankecamatanmembuat
sejumlah pusat perbelanjaan meliburkan
karyawan. Ya, bencana ini telah menyebabkan
aktivitas Manado lumpuh selama beberapa
hari. (TS)
Peristiwa
11. 11Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
S
elasa, 11 Februari 2014 pukul 09.00 WIB,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi
mendapat informasi dari RS Mitra Keluar-
ga Bekasi Timur, bahwa rumah sakit tersebut
baru menangani korban yang diduga akibat
keracunan carbon monoksida (CO).
Menindak lanjuti informasi tersebut,
Tim Investigasi Dinas Kesehatan Kota
Bekasi (Surveilans Epidemiologi, Kesehatan
Lingkungan) dan Puskesmas Pengasinan
segera bergegas untuk melakukan klarifikasi
dan investigasi di lokasi kejadian kasus Klinik
SaptaMitraBekasiTimurdanRSMitraKeluarga
Bekasi Timur.
Kejadian bermula saat Selasa, 11 Februari
2014, sekitar Pk 00.10 s/d 04.00 WIB di sekitar
tempat kejadian kasus mengalami kematian
aliran listrik. Oleh karena itu, pihak klinik yang
sedang tugas jaga saat itu segera menyalakan
mesin Genset (± kekuatan 8000 watt) yang
berada di halaman luar klinik. Berkaca pada
sering terjadinya kehilangan mesin Genset di
daerah sekitar klinik, akhirnya mesin Genset
pun dimasukkan ke dalam ruangan dalam
keadaan hidup.
Sekitar Pk 07.00 WIB, karyawan klinik
melihat ada orang di dalam klinik dalam
keadaan tergeletak, tampak seperti sudah
meninggal. Tidak lama kemudian diketahui
bahwa 9 orang menjadi korban keracunan gas
Carbon Monoksida (CO) dari mesin Genset.
Posisi mesin Genset yang ada di dalam ruangan
yang tertutup rapat membuat gas CO yang
keluar dari saluran pembuangan mesin Genset
pun berputar di dalam ruangan bercampur
dengan udara AC dan akhirnya meracuni
orang-orang yang ada di dalamnya.
5 Korban meninggal langsung di bawa
petugas ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur
untuk diotopsi. Sedangkan 4 korban selamat
dirawat di RS Mitra Bekasi Timur.
Berikut data korban meninggal:
1. Dr friska Novaida Gultom, 26 tahun,
dokter jaga
2. Desi Purnomo, 21 tahun, bagian pelayanan
apotek
3. Ani Dwi, 25 tahun, accounting
4. M Zamroni atau Oni, bagian pelayanan
5. Slamet Afriana, 21 tahun, perawat
Korban dirawat di ICCU Rumah Sakit Mitra
Bekasi Timur:
1. Santi siswi, 20 tahun, analis
2. Ifa Riana, 20 tahun, analis
3. Herman, kurir
Siti Nurjanah, dugaan sementara adalah
pasien.
Berdasarkan keterangan yang didapat
dari dokter IGD RS Polri Kramat Jati, dr.
Melani, dipastikan kelima korban tewas akibat
Peristiwa
GENSET PERENGGUT NYAWA
12. 12 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
keracunan gas CO terlihat dari ciri-ciri jenazah
dimana terdapat jelaga di sekitar bawah
hidung, kondisi tubuh berwarna biru, tangan
dan kaki berwarna pucat seperti kekurangan
oksigen.
Sedikit mengenai Karbon monoksida
atau biasa di sebut CO. Karbon monoksida
(CO) merupakan gas yang mempunyai sifat
tidak berasa, tidak berbau, tidak iritatif dan
tidak berwarna. Karbon monoksida dihasilkan
melalui pembakaran gas, minyak, bahan
bakar padat atau kayu dan lainnya. Karbon
monoksida terbentuk dari kebakaran, mesin
dan lainnya.
Pada umumnya gas karbon monoksida
mengakibatkan keracunan saat terhirup atau
melalui jalan pernapasan maupun inhalasi
(inhalation route). Gas karbon monoksida
termasuk dalam kelompok bahan kimia
asfiksia (asphyxiate). Gas ini menyebabkan
keracunan dengan cara meracuni hemoglobin
(Hb) darah. Fungsi Hemoglobin yaitu mengikat
darah dalam bentuk HbO. Apabila Hb teracuni
CO dan terbentuk ikatan HbCO maka oksigen
akan terlepas dalam sel darah sehingga tubuh
akan mengalami mengalami kekurangan
oksigen. Walaupun jumlahnya sedikit, jika
terhirup dalam kurun waktu tertentu dapat
mengakibatkan gejala keracunan pada tubuh.
Gejalanya keracunan dapat terjadi
pelan-pelan tetapi lebih sering terjadi secara
mendadak dan cepat, tergantung konsentrasi
dan lama waktu tubuh terpapar gas ini. Gejala
yang muncul biasanya berupa bibir dan kuku-
kuku jari jemari penderita akan berubah
menjadi agak kemerahan. Tanda tersebut
merupakan bentuk tanda dari paparan gas
karbon monoksida yang melampaui batas dari
yang bisa di toleransi tubuh. Gejala lain berupa
sakit kepala, pernapasan
jadi pendek dan dangkal, pusing, mual,
penglihatan terganggu dan kehilangan
ingatan. Bila konsetrasi paparan karbon
monoksida sangat tinggi penderita bisa tak
sadarkan diri dan akhirnya bisa berakibat
kematian. Pertolongan Pertama yang dapat
dilakukan pada keracunan Karbon monoksida
(CO) adalah membawa penderita ke tempat
berudarasegardanhangat;bilapenderitatidak
bernapas, segera lakukan pernapasan buatan;
berikan inhalasi oksigen bila memungkinkan
dan penderita diistirahatkan dan diusahakan
tenang. Perhatian! Menolong korban yang
diduga keracunan gas Karbon monoksida (CO)
terutama bila dalam ruang tertutup harus
waspada terhadap keselamatan diri penolong.
Penolong harus menggunakan alat pelindung
baik berupa masker gas atau tabung oksigen.
Karena keselamatan penolong adalah yang
utama. (S)
Peristiwa
13. 13Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
K
abupaten morowali kembali membukti-
kan keseriusannya untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat bagi mas-
yarakatnya, ditandai dengan dilaksanakann-
ya deklarasi desa SBS ( Stop Buang Air Besar
Sembarangan ) sebanyak sebelas desa. Acara
tersebut dipusatkan di Desa Keuno Kecamatan
Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara pada
hari Senin, 20 Januari 2014.
Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh
para camat se-Kabupaten Morowali Utara dan
para kepala desa beserta masyarakat yang
berdomisili di desa Keuno dan perwakilan desa-
desa yang ikut deklarasi. Dalam sambutannya
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali,
drg Fatmawati A. Halid, MMR menyampaikan
bahwa acara Deklarasi Desa SBS kali ini
terlaksana berkat kerja sama semua pihak,
diantaranya fasilitator, sanitarian Puskesmas,
pemerintah desa dan kecamatan serta Dinas
Kesehatan Kabupaten Morowali. Selain itu
juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Morowali mengajak dan memberikan motivasi
kepada para camat dan kepala desa yang hadir
agar tetap berupaya meningkatkan kinerja
sehingga pada tahun-tahun berikutnya bisa
diadakan deklarasi desa, yang akhirnya akan
mewujudkan masyarakat Morowali yang
sehat. Setelah acara sambutan, dilanjutkan
dengan pembacaan ikrar oleh 11 kepala desa.
Mereka berkomitmen untuk mempertahankan
dan tetap mendorong agar masyarakatnya
berperilaku hidup bersih dan sehat serta
menjaga predikat Desa SBS berkelanjutan dan
menuju ke tangga sanitasi yang lebih layak dan
sehat.
Kabupaten Morowali untuk kedua kalinya
mendeklarasikan Desa SBS. Kali ini terdapat
11 desa yaitu desa Moleono, One Pute, Baho
Makmur, Keuno, Mahoni, Bintangor Mukti,
Peristiwa
14. 14 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
Tambale, Pokeang, Wa Amparigi, Taronggo
dan Girimulya. Berdasarkan informasi yang di
peroleh dari pengelola Pamsimas Morowali
bahwadari11desayangdideklarasikanterdapat
7.056jiwayangtelahmengaksessaranajamban
dengan kondisi memenuhi syarat kesehatan.
Ini tentu akan membawa dampak positif
bagi masyarakat yang berdomisili di 11 desa
tersebut. Minimal akan mengurangi terjadinya
penyakit- penyakit yang berbasis lingkungan
seperti kasus diare. Prestasi yang diraih oleh
masyarakat Kabupaten Morowali didukung
oleh Pemda, baik dari sisi pendanaan maupun
kebijakan serta keterlibatan unsur masyarakat
sehingga desa-desa di luar Pamsimas juga telah
ada yang Stop Buang Air Besar sembarangan
dan telah dilakukan pemicuan dengan
menggunakan dana ABPD Kabupaten. Bahkan
para kepala desa juga telah dilatih pemicuan
CLTS, sehingga di beberapa desa, pemicuan
dilakukan oleh kepala desa dan sanitarian. Hal
ini tentu sangat menarik dan dapat dijadikan
contoh oleh desa-desa lain yang ada di propinsi
Sulawesi Tengah.
Menurut Jusnan S Lawento, sanitarian dari
Kabupaten Morowali, salah satu strategi yang
sangat menarik dilakukan oleh masyarakat
Morowali di salah satu desa adalah membuat
kerajinan tangan, demi mewujudkan cita-cita
merekauntukmemilikijambansehat.Kemudian
hasil kerajinan tangan dikumpulkan oleh ketua
kelompok lalu dijual. Hasil penjualan kerajinan
tangan akan digunakan untuk membangun
jamban sehat masyarakat yang ditentukan
melalui undian arisan. Sehingga dalam waktu
tertentu masyarakat yang berdomisili di desa
tersebut semuanya telah memiliki jamban.
(VAH)
Peristiwa
15. 15Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
28 Januari 2014 bertempat di Pasar
Bunder, Kabupaten Sragen Jawa Tengah
diselenggrakan Hari Pasar Bersih Nasional
(HPBN) ke-6 oleh Yayasan Danamon Peduli
(YDP) bermitra dengan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah Sragen sebagai tuan
rumah. HPBN merupakan salah satu kegiatan
dalam Program Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau,
Bersih dan Terawat), hasil kerjasama Yayasan
Danamon Peduli (YDP) dengan Kementerian
Perdagangan, Kementerian Kesehatan dan
beberapa stake holder terkait.
Program Pasar Sejahtera sendiri
dimaksudkan untuk mendukung revitalisasi
pasar tradisional melalui peningkatan
kesehatan lingkungan pasar-pasar tradisional
dengan menggunakan standar nasional
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman
Pasar Sehat (Kepemenkes No 519 Tahun 2008).
Program tersebut menggunakan 2
pendekatan yaitu : pendekatan fisik meliputi
perbaikan kondisi fisik dan infrastruktur
melalui unit percontohan yang mengacu pada
KepmenkesNo519Tahun2008danpendekatan
non fisik meliputi penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat kepada para pelaku dan
penanggungjawab pasar dalam memelihara
pasar serta dalam membangun komitmen
yang berkesinambungan. Tahun 2010,
Program Pasar Sejahtera telah dilaksanakan
di 7 (tujuh) lokasi pasar percontohan yaitu
Pasar Ibuh (Kota Payakumbuh), Pasar
Grogolan (Kota Pekalongan), Pasar Bunder
(Kab. Sragen), Pasar Baru (Kota Probolinggo),
Pasar Semampir (Kab Probolinggo), Pasar
Sindangkasih (Kab Majalengka) dan Pasar
Kemuning (Kota Pontianak).
Sejak diluncurkannya Program Pasar
Sejahtera, HPBN menjadi salah satu kegiatan
penting, yang dilaksanakan setiap tahun secara
bergilir di salah satu lokasi pasar percontohan
Program Pasar Sejahtera. Kegiatan ini
bertujuan sebagai ajang kampanye kepada
Peristiwa
HARI PASAR BERSIH NASIONAL KE-6
16.
17. 17Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
Pasar Sejahtera dan Pasar Bunder lah yang
dipilih pada kesempatan itu yang memang
merupakan tempat pelaksanaan peringatan
HPBN ke-6 kali itu. Pasar Bunder merupakan
contoh pasar yang berhasil melakukan
pengelolaan sampah dengan baik dengan
mengembangkan metode bank sampah
untuk sampah anorganik dan pengolahan
sampah organik menjadi pupuk kompos.
Saat kunjungan, Wamen berpesan kepada
para pedagang, melalui wawancara interaktif
Radioland Swadaya Pasar Bunder, agar pasar
dijaga tetap bersih, keramahan pedagang
tetap dijaga, drainase dipastikan lancar,
disediakan petunjuk yang jelas, dan jika ada
masalah diselesaikan bersama.
Seminar Nasional Pasar Tradisional
menjadi puncak acara rangkaian peringatan
HPBN ke-6. Bertempat di Pendopo Kabupaten
Sragen, seminar ini mengangkat topik “Peran
pasar Tradisional dalam Perekonomian Daerah
dan Peran Strategis Sektor Non Pemerintah”
dan “Pemberdayaan Pedagang Dalam
Mengembangkan Pasar Tradisional dalam Era
Persaingan Bebas”.
Tak ketinggalan Direktur Penyehatan
Lingkunganjugamenjadisalahsatunarasumber
dalam seminar itu dengan membawakan topik
“Peran Pedagang dalam Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Pasar”. Dalam seminar tersebut
peserta juga dapat berbagi pengalaman dari
masing-masing pasar percontohan yang
telah dimulai sejak tahun 2010, mengenai
perencanaan dan penganggaran bersumber
APBD; peran serta komunitas pasar untuk
perubahan perilaku; dan pengembangan
metode komunikasi perubahan perilaku
bagi pedagang pasar. Kolaborasi program
terkait pasar dari pihak Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Swasta diperlukan
dalam mewujudkan Pasar Sejahtera. Sehingga
slogan manfaat Konsumen Nyaman, Pedagang
Sejahtera, Daerah Maju juga dapat terwujud.
(TS)
Peristiwa
18. 18 Buletin Lingkungan Sehat | Edisi I Tahun 2014
B
eberapa waktu lalu, tepatnya 10-13 Febru-
ari 2014 program STBM baru saja melak-
sanakan pertemuan Lokakarya Review
Pembelajaran Stakeholders STBM Nasional.
Pertemuan yang dihadiri oleh 70 orang peserta
ini pun diisi dengan serangkaian acara menar-
ik, salah satunya ialah berbagi pembelajaran
positif dari para pelaku STBM Nasional, tujuan-
nya tidak lain untuk mengembangkan program
STBM.
Selain itu, acara ini juga bertujuan
untuk mengidentifikasi best practice dalam
penerapanSTBMskalaKabupatendalamrangka
mengimplementasikan 3 komponen STBM,
kemudian mengidentidikasi pembelajaran
dari keberhasilan, maupun mengidentifikasi
berbagai tantangan yang diperoleh di
lapangan dalam menerapkan STBM. Lebih
dari itu, kegiatan ini juga dimaksud untuk
dapat mengidentifikasi penyediaan berbagai
bantuanteknis yang diperlukan, dan juga untuk
memperkuat peran kunci sekretariat dalam
mengkoordinasi dan memimpin pelaksanaan
STBM skala nasional.
Acara yang dilaksanakan di Hotel The
Royal Surakarta Heritage Solo – Jawa Tengah
ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari
perwakilan pemerintah pusat, pemerintah
daerah, Pokja AMPL Nasional hingga sejumlah
mitra STBM, diantaranya WSP, Plan Indonesia,
Waspola, Unicef, Simavi, USDP, YPCII dan MCC.
Adapun sejumlah materi yang diberikan
oleh para narasumber sebagai sharing
pembelajaran antara lain seperti Pendekatan
District Wide oleh WSP, Penerapan STBM
secara komprehensif dan sinergi 3 komponen
oleh perwakilan provinsi, Kerangka kerja
pengembangankapasitasinstitusiataustrategi
pelembagaanCBdalamduniapendidikanformal
dan akreditasi oleh BPPSDM, Strategi Replikasi
Nasional oleh Sekretariat STBM, Testimoni
Pengembangan WUSAN dan Mikro Kredit oleh
Wirausaha–BPR, serta Kunjungan lapang ke
DinasKesehatanKabupatenWonogiridanDesa
Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Pemaparan
sharing pembelajaran tersebut dilakukan
oleh perwakilan daerah yaitu dari provinsi
NTB, NTT, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah,
dan Jawa Barat yang telah teridentifikasi oleh
tim provinsi untuk menularkan pengalaman
dan pembelajarannya agar dapat diadopsi
sehingga pemberdayaan masyarakat dalam
penyehatan lingkungan dapat diterapkan.
Di mana, dari semua pemaparan yang ada
para peserta diharapkan mampu menangkap
pengalaman dan pembelajaran, misalnya saja
dari kisah sukses PD BKK Eromoko Wonogiri
dalam mengembangkan STBM di wilayahnya.
Bukan hanya berbagi pengalaman saja,
acara ini juga diisi dengan kegiatan kunjungan
lapangan yang diadakan pada hari kedua.
Adapun lokasi kunjungan ialah Desa Sumberejo
yang diketahui hingga kini terus meningkatkan
kualitas jamban warga, kemudian ke CSS
WusanWonogiridanmendatangiPokjaSanitasi
Kabupaten dan Dinkes Kabupaten.
Sementara, diskusi kelompok mengenai
penguatan peran sekretariat dan agenda 2014