SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BUDI
DAYA
JAMUR
JAMUR KONSUMSI ATAU SERING
DIKENAL ISTILAH MUSHROOM
merupakan bahan makanan sumber protein yang saat ini
cukup digemari masyarakat. Dalam skala industri atau
semi-industri, terdapat kurang lebih sepuluh macam jamur
konsumsi yang sering dibudidayakan. Berdasarkan
urutannya, tercatat ada lima jenis jamur konsumsi yang
paling banyak dibudidayakan, yakni jamur kancing
(Agacirus bisporus), jamur shiitake (Lentinus edondes),
jamur enokitake (Flammulina velutipes), jamur merang
(Volvariella volvacea) dan jamur tiram (Pleurotus olvacea).
PELUANG PASAR JAMUR
Secara total, kebutuhan pasar jamur
dunia mencapai 6.158.000 ton/14,2%
dari kebutuhan pasar dunia. Angka
tersebut diprediksi masih akan terus
meningkat. Untuk itu, jamur tiram sangat
berpotensi untuk dikembangkan menjadi
komoditas ekspor yang bernilai
ekonomis tinggi.
JAMUR TIRAM
PUTIH
Dari segi gizinya, jamur
tiram termasuk bahan
makanan yang tinggi
protein, mengandung
berbagai mineral
anorganik, dan rendah
lemak. Kadar protein
dalam jamur tiram
umumnya berkisar 20 –
40% berat kering
sehingga lebih baik bila
dibandingkan sumber
protein lain seperti kedelai
atau kacang- kacangan.
Selain itu, protein jamur
tiram mudah dicerna
MANFAAT JAMUR TIRAM
Kandungan lemaknya yang rendah,
membuat jamur tiram cocok dikonsumsi
oleh mereka yang sedang diet. Jamur
juga mengandung sejumlah karbohidrat,
serat, dan beberapa vitamin, terutama
vitamin B kompleks dan vitamin C.
Selain sebagai sumber protein, vitamin,
dan mineral, jamur juga mengandung
senyawa yang berfungsi sebagai
antikanker atau antitumor dan
antikolesterol, serta antioksidan
PERSIAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
A.Ruangan Budidaya Jamur Tiram
1. Ruang persiapan
berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan,
Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
3. Ruang Inkubasi
4. Ruang Penumbuhan sampai panen
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk
Untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam
yang sudah di inokulasi dengan suhu 22 – 28oC
Untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Suhu 16 - 22oC
3. Ruang Inkubasi
Rak baglog
dari bambu.
kira2
40 cm
kira2 1,5 m
4. Ruang Penumbuhan sampai panen
PERSIAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
B. Peralatan dan Bahan Budidaya Jamur Tiram
1. Peralatan
2. Bahan
Sekop, drum, karung, terpal, gerobak dorong,
sendok bibit, pemanas spritus.
Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3),
gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan),
dedak, kantong plastik, karet, kapas/koran,
cincin plastik/bambu.
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
1. Persiapan Bahan
Bahan : Serbuk gergaji yang telah diayak
10% dedak ; 2,5% jagung giling; 2% kapur
Bahan-bahan yang telah ditimbang berdasarkan
serbuk gergaji, selanjutnya disiram dengan air
sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk
tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini
menandakan kadar air sudah cukup
3. Pencampuran
2. Pengayakan Serbuk gergaji
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan
yang dilakukan dengan cara membumbun
campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya
dengan plastik
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
dan Sterilisasi
4. Pengomposan
Yaitu dengan memasukkan media ke dalam
plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat
dengan botol atau menggunakan filler (alat
pemadat) kemudian disimpan/dikukus untuk
sterilisasi kira-kira 4 jam.
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Diamkan baglog yang telah dikukus selama
minimal 12 jam sebelum dimasukan bibit jamur
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
6. Pengeringan Baglog
Masukan bibit jamur ke dalam media jamur yang
telah disterilisasi dan ditiriskan. Pengerjaannya
harus dalam kondisi steril, yaitu dekat dengan api
bunsen.
Baglog yang telah dimasukkan bibit disimpan di
ruangan inkubasi suhu 22 – 28oC. Inkubasi
dilakukan hingga seluruh media berwarna putih
merata, biasanya media akan tampak putih
merata antara 40 – 60 hari.
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium)
9. Panen Jamur
Tiram
Pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah
tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya
dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan
kesegarannya dan mempermudah pemasaran.
Lubangi mulut
baglog dan bagian
ekor agar jamur
keluar dari baglog
1 Baglog bisa
panen setiap
10 hari selama
5 - 6 bulan
Baglog yang
belum mulai
panen
Baglog yang
sudah dipanen
jamurnya.
Bagian mulut
baglog
digunting
HASIL
OLAHAN
JAMUR
TIRAM
Omzet Ratusan Juta dari Renyahnya Jamur Crispy
Pedas Gila.
Imam Abdurachman, Sarjana Komputer yang Jadi
Pengusaha Jamur
MAKAN JAMUR, PANJANG UMUR DAN
HIDUP MAKMUR
TIM PELATIHAN UNIVERSITAS TAMANSISWA :
1. Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Pemberdayaan
Masyarakat : Ir. Zasmeli Suhaemi, MP
2. Wakil Rektor III : Meita Lefi Kurnia, SH., MH
3. Dosen Pendamping Posdaya : Dr. Fitriati, SH., MH
4. Tim Pusbangdayamas Universitas : Dra. Yusmanidar Arifin, M.Si
5. Mahasiswa Pendamping Posdaya :
1. Yuliandri
2. Nurfebi Ramadanty
3. Ricky Mardiantos
4. Dewi Anggraini
5. Raihan Fadhul Rahman

More Related Content

What's hot

Budidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawitBudidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawitMuto Sn
 
BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptx
BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptxBUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptx
BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptxzahara48
 
Tajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanianTajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanianMulkan Fadhli
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiIvho Mamonto
 
Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payNilna Arohmah
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Wahyu Setyawan
 
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanHidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanDeli Hidro
 
Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Helmas Tanjung
 
Penyerbukan sawit
Penyerbukan sawitPenyerbukan sawit
Penyerbukan sawitFatma Wati
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBima Andika
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Ziemen G. Sasmita
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Indri Eljawiiy
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatYosep Setiawan
 
Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01
Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01
Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01yuswadi31
 

What's hot (20)

Budidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawitBudidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawit
 
BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptx
BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptxBUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptx
BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK.pptx
 
Tajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanianTajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanian
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasi
 
Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 pay
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
 
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanHidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
 
Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Penyerbukan sawit
Penyerbukan sawitPenyerbukan sawit
Penyerbukan sawit
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Presentasi budidaya jagung manis
Presentasi   budidaya jagung manisPresentasi   budidaya jagung manis
Presentasi budidaya jagung manis
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 
Sertifikasi benih
Sertifikasi benihSertifikasi benih
Sertifikasi benih
 
Aeroponik
Aeroponik Aeroponik
Aeroponik
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01
Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01
Proposal budidaya-cabe-150117030933-conversion-gate01
 

Similar to BUDIDAYA

Similar to BUDIDAYA (20)

Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiramBudidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram
 
Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiramBudidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram
 
Budidya jamur (1)
Budidya jamur (1)Budidya jamur (1)
Budidya jamur (1)
 
Budidya jamur
Budidya jamurBudidya jamur
Budidya jamur
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
 
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ffBuku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
 
Juknis bibit induk
Juknis bibit indukJuknis bibit induk
Juknis bibit induk
 
Juknis bibit induk
Juknis bibit indukJuknis bibit induk
Juknis bibit induk
 
Cara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izayCara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izay
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Bertanam jamur merang
Bertanam jamur merangBertanam jamur merang
Bertanam jamur merang
 
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramPngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 

More from Emi Suhaemi

Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullEmi Suhaemi
 
Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019Emi Suhaemi
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalEmi Suhaemi
 
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasPertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasEmi Suhaemi
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasEmi Suhaemi
 
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasPendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasEmi Suhaemi
 
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswaPeltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswaEmi Suhaemi
 
Prototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix lokaPrototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix lokaEmi Suhaemi
 
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017Emi Suhaemi
 
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeliEmi Suhaemi
 
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemiEmi Suhaemi
 
Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018Emi Suhaemi
 
2. perkembang biakan
2. perkembang biakan2. perkembang biakan
2. perkembang biakanEmi Suhaemi
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatifEmi Suhaemi
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
 
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziIlmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziEmi Suhaemi
 
Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryEmi Suhaemi
 
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makananIlmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makananEmi Suhaemi
 

More from Emi Suhaemi (20)

Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
 
Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokal
 
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasPertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
 
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasPendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
 
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswaPeltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
 
PelAtihan phbd
PelAtihan phbdPelAtihan phbd
PelAtihan phbd
 
Prototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix lokaPrototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix loka
 
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
 
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
 
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
 
Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018
 
2. kepustakaan
2. kepustakaan2. kepustakaan
2. kepustakaan
 
2. perkembang biakan
2. perkembang biakan2. perkembang biakan
2. perkembang biakan
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziIlmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
 
Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for Poultry
 
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makananIlmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
 

BUDIDAYA

  • 2. JAMUR KONSUMSI ATAU SERING DIKENAL ISTILAH MUSHROOM merupakan bahan makanan sumber protein yang saat ini cukup digemari masyarakat. Dalam skala industri atau semi-industri, terdapat kurang lebih sepuluh macam jamur konsumsi yang sering dibudidayakan. Berdasarkan urutannya, tercatat ada lima jenis jamur konsumsi yang paling banyak dibudidayakan, yakni jamur kancing (Agacirus bisporus), jamur shiitake (Lentinus edondes), jamur enokitake (Flammulina velutipes), jamur merang (Volvariella volvacea) dan jamur tiram (Pleurotus olvacea).
  • 3. PELUANG PASAR JAMUR Secara total, kebutuhan pasar jamur dunia mencapai 6.158.000 ton/14,2% dari kebutuhan pasar dunia. Angka tersebut diprediksi masih akan terus meningkat. Untuk itu, jamur tiram sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi.
  • 4. JAMUR TIRAM PUTIH Dari segi gizinya, jamur tiram termasuk bahan makanan yang tinggi protein, mengandung berbagai mineral anorganik, dan rendah lemak. Kadar protein dalam jamur tiram umumnya berkisar 20 – 40% berat kering sehingga lebih baik bila dibandingkan sumber protein lain seperti kedelai atau kacang- kacangan. Selain itu, protein jamur tiram mudah dicerna
  • 5. MANFAAT JAMUR TIRAM Kandungan lemaknya yang rendah, membuat jamur tiram cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang diet. Jamur juga mengandung sejumlah karbohidrat, serat, dan beberapa vitamin, terutama vitamin B kompleks dan vitamin C. Selain sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral, jamur juga mengandung senyawa yang berfungsi sebagai antikanker atau antitumor dan antikolesterol, serta antioksidan
  • 6. PERSIAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM A.Ruangan Budidaya Jamur Tiram 1. Ruang persiapan berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi. 2. Ruang Inokulasi 3. Ruang Inkubasi 4. Ruang Penumbuhan sampai panen Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk Untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi dengan suhu 22 – 28oC Untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Suhu 16 - 22oC
  • 7. 3. Ruang Inkubasi Rak baglog dari bambu. kira2 40 cm kira2 1,5 m
  • 8. 4. Ruang Penumbuhan sampai panen
  • 9. PERSIAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM B. Peralatan dan Bahan Budidaya Jamur Tiram 1. Peralatan 2. Bahan Sekop, drum, karung, terpal, gerobak dorong, sendok bibit, pemanas spritus. Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), dedak, kantong plastik, karet, kapas/koran, cincin plastik/bambu.
  • 10. TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM 1. Persiapan Bahan Bahan : Serbuk gergaji yang telah diayak 10% dedak ; 2,5% jagung giling; 2% kapur Bahan-bahan yang telah ditimbang berdasarkan serbuk gergaji, selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup 3. Pencampuran 2. Pengayakan Serbuk gergaji
  • 11. TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastik 5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog) dan Sterilisasi 4. Pengomposan Yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan/dikukus untuk sterilisasi kira-kira 4 jam.
  • 12. TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM Diamkan baglog yang telah dikukus selama minimal 12 jam sebelum dimasukan bibit jamur 7. Inokulasi (Pemberian Bibit) 6. Pengeringan Baglog Masukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi dan ditiriskan. Pengerjaannya harus dalam kondisi steril, yaitu dekat dengan api bunsen.
  • 13. Baglog yang telah dimasukkan bibit disimpan di ruangan inkubasi suhu 22 – 28oC. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari. 8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium)
  • 14. 9. Panen Jamur Tiram Pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran. Lubangi mulut baglog dan bagian ekor agar jamur keluar dari baglog
  • 15. 1 Baglog bisa panen setiap 10 hari selama 5 - 6 bulan Baglog yang belum mulai panen Baglog yang sudah dipanen jamurnya. Bagian mulut baglog digunting
  • 16. HASIL OLAHAN JAMUR TIRAM Omzet Ratusan Juta dari Renyahnya Jamur Crispy Pedas Gila. Imam Abdurachman, Sarjana Komputer yang Jadi Pengusaha Jamur MAKAN JAMUR, PANJANG UMUR DAN HIDUP MAKMUR
  • 17. TIM PELATIHAN UNIVERSITAS TAMANSISWA : 1. Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat : Ir. Zasmeli Suhaemi, MP 2. Wakil Rektor III : Meita Lefi Kurnia, SH., MH 3. Dosen Pendamping Posdaya : Dr. Fitriati, SH., MH 4. Tim Pusbangdayamas Universitas : Dra. Yusmanidar Arifin, M.Si 5. Mahasiswa Pendamping Posdaya : 1. Yuliandri 2. Nurfebi Ramadanty 3. Ricky Mardiantos 4. Dewi Anggraini 5. Raihan Fadhul Rahman