2. JAMUR KONSUMSI ATAU SERING
DIKENAL ISTILAH MUSHROOM
merupakan bahan makanan sumber protein yang saat ini
cukup digemari masyarakat. Dalam skala industri atau
semi-industri, terdapat kurang lebih sepuluh macam jamur
konsumsi yang sering dibudidayakan. Berdasarkan
urutannya, tercatat ada lima jenis jamur konsumsi yang
paling banyak dibudidayakan, yakni jamur kancing
(Agacirus bisporus), jamur shiitake (Lentinus edondes),
jamur enokitake (Flammulina velutipes), jamur merang
(Volvariella volvacea) dan jamur tiram (Pleurotus olvacea).
3. PELUANG PASAR JAMUR
Secara total, kebutuhan pasar jamur
dunia mencapai 6.158.000 ton/14,2%
dari kebutuhan pasar dunia. Angka
tersebut diprediksi masih akan terus
meningkat. Untuk itu, jamur tiram sangat
berpotensi untuk dikembangkan menjadi
komoditas ekspor yang bernilai
ekonomis tinggi.
4. JAMUR TIRAM
PUTIH
Dari segi gizinya, jamur
tiram termasuk bahan
makanan yang tinggi
protein, mengandung
berbagai mineral
anorganik, dan rendah
lemak. Kadar protein
dalam jamur tiram
umumnya berkisar 20 –
40% berat kering
sehingga lebih baik bila
dibandingkan sumber
protein lain seperti kedelai
atau kacang- kacangan.
Selain itu, protein jamur
tiram mudah dicerna
5. MANFAAT JAMUR TIRAM
Kandungan lemaknya yang rendah,
membuat jamur tiram cocok dikonsumsi
oleh mereka yang sedang diet. Jamur
juga mengandung sejumlah karbohidrat,
serat, dan beberapa vitamin, terutama
vitamin B kompleks dan vitamin C.
Selain sebagai sumber protein, vitamin,
dan mineral, jamur juga mengandung
senyawa yang berfungsi sebagai
antikanker atau antitumor dan
antikolesterol, serta antioksidan
6. PERSIAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
A.Ruangan Budidaya Jamur Tiram
1. Ruang persiapan
berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan,
Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
3. Ruang Inkubasi
4. Ruang Penumbuhan sampai panen
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk
Untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam
yang sudah di inokulasi dengan suhu 22 – 28oC
Untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Suhu 16 - 22oC
10. TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
1. Persiapan Bahan
Bahan : Serbuk gergaji yang telah diayak
10% dedak ; 2,5% jagung giling; 2% kapur
Bahan-bahan yang telah ditimbang berdasarkan
serbuk gergaji, selanjutnya disiram dengan air
sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk
tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini
menandakan kadar air sudah cukup
3. Pencampuran
2. Pengayakan Serbuk gergaji
11. TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan
yang dilakukan dengan cara membumbun
campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya
dengan plastik
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
dan Sterilisasi
4. Pengomposan
Yaitu dengan memasukkan media ke dalam
plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat
dengan botol atau menggunakan filler (alat
pemadat) kemudian disimpan/dikukus untuk
sterilisasi kira-kira 4 jam.
12. TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Diamkan baglog yang telah dikukus selama
minimal 12 jam sebelum dimasukan bibit jamur
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
6. Pengeringan Baglog
Masukan bibit jamur ke dalam media jamur yang
telah disterilisasi dan ditiriskan. Pengerjaannya
harus dalam kondisi steril, yaitu dekat dengan api
bunsen.
13. Baglog yang telah dimasukkan bibit disimpan di
ruangan inkubasi suhu 22 – 28oC. Inkubasi
dilakukan hingga seluruh media berwarna putih
merata, biasanya media akan tampak putih
merata antara 40 – 60 hari.
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium)
14. 9. Panen Jamur
Tiram
Pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah
tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya
dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan
kesegarannya dan mempermudah pemasaran.
Lubangi mulut
baglog dan bagian
ekor agar jamur
keluar dari baglog
15. 1 Baglog bisa
panen setiap
10 hari selama
5 - 6 bulan
Baglog yang
belum mulai
panen
Baglog yang
sudah dipanen
jamurnya.
Bagian mulut
baglog
digunting
16. HASIL
OLAHAN
JAMUR
TIRAM
Omzet Ratusan Juta dari Renyahnya Jamur Crispy
Pedas Gila.
Imam Abdurachman, Sarjana Komputer yang Jadi
Pengusaha Jamur
MAKAN JAMUR, PANJANG UMUR DAN
HIDUP MAKMUR
17. TIM PELATIHAN UNIVERSITAS TAMANSISWA :
1. Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Pemberdayaan
Masyarakat : Ir. Zasmeli Suhaemi, MP
2. Wakil Rektor III : Meita Lefi Kurnia, SH., MH
3. Dosen Pendamping Posdaya : Dr. Fitriati, SH., MH
4. Tim Pusbangdayamas Universitas : Dra. Yusmanidar Arifin, M.Si
5. Mahasiswa Pendamping Posdaya :
1. Yuliandri
2. Nurfebi Ramadanty
3. Ricky Mardiantos
4. Dewi Anggraini
5. Raihan Fadhul Rahman