Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal cabang-cabang bronkus besar. Penyebabnya antara lain kelainan bawaan, infeksi, dan faktor mekanis. Gejalanya berupa batuk kronis, hemoptisis, dan jari tabuh. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan sputum, darah, urine, dan bronkografi. Pengobatannya meliputi antimikroba, drainase postural, bronkodilator, serta intervensi bedah pada kasus berat.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedandreas040288
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan ortopedi yang meliputi fraktur terbuka, compartment syndrome, osteomyelitis, dislokasi atau fraktur dislokasi serta traumatik amputasi. Dibahas pula diagnosis, patofisiologi, klasifikasi, komplikasi dan penatalaksanaan dari kondisi-kondisi tersebut.
Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal cabang-cabang bronkus besar. Penyebabnya antara lain kelainan bawaan, infeksi, dan faktor mekanis. Gejalanya berupa batuk kronis, hemoptisis, dan jari tabuh. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan sputum, darah, urine, dan bronkografi. Pengobatannya meliputi antimikroba, drainase postural, bronkodilator, serta intervensi bedah pada kasus berat.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedandreas040288
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan ortopedi yang meliputi fraktur terbuka, compartment syndrome, osteomyelitis, dislokasi atau fraktur dislokasi serta traumatik amputasi. Dibahas pula diagnosis, patofisiologi, klasifikasi, komplikasi dan penatalaksanaan dari kondisi-kondisi tersebut.
This document discusses faringitis, which is an infection and inflammation of the pharynx. Faringitis can be caused by viruses or bacteria, including those that cause the common cold, flu, adenovirus, mononucleosis, or HIV. Symptoms include sore throat, fever, malaise, redness of the pharynx and palate, and swollen lymph nodes. Treatment depends on the cause, but may include medications, antibiotics to prevent complications like rheumatic fever, steroids for symptom relief, or antivirals/antifungals for specific infections. Complications can include rheumatic fever, scarlet fever, glomerulonephritis, peritonsillar abscess,
Seorang pria berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan nyeri dan bengkak di perut kanan bawah yang mendukung diagnosis apendisitis infiltrat. Pasien dirawat dengan antibiotik dan analgesik untuk apendisitis infiltrat.
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutTenri Ashari Wanahari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas kasus penggunaan anestesi umum pada pria usia 30 tahun dengan diagnosis appendisitis akut yang akan menjalani operasi.
2) Anestesi umum digunakan karena operasi intra abdominal paling baik dilakukan dengan anestesi umum endotrakeal.
3) Persiapan pra-anestesi dilakukan untuk mempersiapkan pasien secara fisik dan mental serta merencan
Rhinitis alergi adalah kelainan hidung yang ditandai oleh gejala seperti bersin-bersin, rinore, dan hidung tersumbat setelah paparan alergen. Patofisiologinya melibatkan reaksi IgE dan pelepasan mediator seperti histamin yang menyebabkan inflamasi. Diagnosis didasarkan pada riwayat paparan alergen dan gejala klinis, serta dapat didukung dengan tes alergi. Pengobatannya meliputi menghindari alergen, antihist
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan. Bronkitis dapat akut maupun kronis, dan penyebabnya beragam mulai dari infeksi virus, bakteri, iritasi asap rokok, hingga kondisi medis lainnya. Pengobatan berfokus pada meredakan gejala seperti batuk dan demam, serta melonggarkan saluran pernapasan.
Mastoiditis adalah peradangan sel sel mastoid di tulang temporal yang merupakan komplikasi dari otitis media. Sering terjadi pada anak di bawah 4 tahun dengan insidensi 4 kasus per 100.000 anak setiap tahun. Penyebabnya antara lain streptococcus pneumonia, staphylococcus aureus, dan haemophilus influenza. Gejala klinisnya berupa nyeri telinga yang tetap, sakit kepala, demam, dan membran timpani bisa perforasi. Diagnosis diduk
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner, gangguan ritme jantung, dan hipertensi.
Tn. S, laki-laki berusia 60 tahun, dirawat karena sesak napas akut yang meningkat selama satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menderita penyakit paru obstruktif kronik yang stabil sebelumnya.
Trauma uretra jarang terjadi dan lebih sering pada pria. Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang. Uretra pria terbagi menjadi uretra posterior dan anterior, sedangkan uretra wanita pendek dan lebih fleksibel. Penyebab trauma umumnya karena trauma tumpul seperti kecelakaan.
USG dan CT-Scan merupakan metode pencitraan utama untuk mendiagnosa apendisitis akut dengan akurasi tinggi. CT-Scan lebih akurat dalam mendeteksi komplikasi seperti peradangan dan perforasi, sementara USG lebih aman untuk pasien anak-anak dan wanita hamil. Keduanya dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis apendisitis dan menyingkirkan penyakit lain.
TB paru dapat menyebabkan komplikasi berupa renal tuberculosis atau TB ginjal. Pada kasus ini, pasien didiagnosis menderita TB paru dengan komplikasi gagal ginjal akibat infeksi TB yang menyebar ke ginjal. Pengobatan yang tepat untuk kasus ini adalah regimen 2HRZ/4HR dengan dosis yang disesuaikan fungsi ginjal pasien.
Bronkitis kronis adalah kondisi inflamasi jalan napas yang berlangsung lama dan ditandai dengan produksi mukus berlebihan yang menyebabkan batuk kronis. Penyebabnya meliputi merokok, infeksi bakteri seperti Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, serta polusi udara. Gejalanya antara lain batuk produktif, sesak napas, dan gangguan tidur. Pencegahannya meliputi menghindari asap rokok dan iritan lain, serta im
Organ-organ sistem pernafasan manusia terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. Dokumen ini juga membahas berbagai penyakit pernapasan seperti tuberculosis paru, abses paru, bronkiektasis, pneumonia, dan efusi pleura beserta gejala dan penanganannya.
This document discusses faringitis, which is an infection and inflammation of the pharynx. Faringitis can be caused by viruses or bacteria, including those that cause the common cold, flu, adenovirus, mononucleosis, or HIV. Symptoms include sore throat, fever, malaise, redness of the pharynx and palate, and swollen lymph nodes. Treatment depends on the cause, but may include medications, antibiotics to prevent complications like rheumatic fever, steroids for symptom relief, or antivirals/antifungals for specific infections. Complications can include rheumatic fever, scarlet fever, glomerulonephritis, peritonsillar abscess,
Seorang pria berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan nyeri dan bengkak di perut kanan bawah yang mendukung diagnosis apendisitis infiltrat. Pasien dirawat dengan antibiotik dan analgesik untuk apendisitis infiltrat.
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutTenri Ashari Wanahari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas kasus penggunaan anestesi umum pada pria usia 30 tahun dengan diagnosis appendisitis akut yang akan menjalani operasi.
2) Anestesi umum digunakan karena operasi intra abdominal paling baik dilakukan dengan anestesi umum endotrakeal.
3) Persiapan pra-anestesi dilakukan untuk mempersiapkan pasien secara fisik dan mental serta merencan
Rhinitis alergi adalah kelainan hidung yang ditandai oleh gejala seperti bersin-bersin, rinore, dan hidung tersumbat setelah paparan alergen. Patofisiologinya melibatkan reaksi IgE dan pelepasan mediator seperti histamin yang menyebabkan inflamasi. Diagnosis didasarkan pada riwayat paparan alergen dan gejala klinis, serta dapat didukung dengan tes alergi. Pengobatannya meliputi menghindari alergen, antihist
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan. Bronkitis dapat akut maupun kronis, dan penyebabnya beragam mulai dari infeksi virus, bakteri, iritasi asap rokok, hingga kondisi medis lainnya. Pengobatan berfokus pada meredakan gejala seperti batuk dan demam, serta melonggarkan saluran pernapasan.
Mastoiditis adalah peradangan sel sel mastoid di tulang temporal yang merupakan komplikasi dari otitis media. Sering terjadi pada anak di bawah 4 tahun dengan insidensi 4 kasus per 100.000 anak setiap tahun. Penyebabnya antara lain streptococcus pneumonia, staphylococcus aureus, dan haemophilus influenza. Gejala klinisnya berupa nyeri telinga yang tetap, sakit kepala, demam, dan membran timpani bisa perforasi. Diagnosis diduk
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner, gangguan ritme jantung, dan hipertensi.
Tn. S, laki-laki berusia 60 tahun, dirawat karena sesak napas akut yang meningkat selama satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menderita penyakit paru obstruktif kronik yang stabil sebelumnya.
Trauma uretra jarang terjadi dan lebih sering pada pria. Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang. Uretra pria terbagi menjadi uretra posterior dan anterior, sedangkan uretra wanita pendek dan lebih fleksibel. Penyebab trauma umumnya karena trauma tumpul seperti kecelakaan.
USG dan CT-Scan merupakan metode pencitraan utama untuk mendiagnosa apendisitis akut dengan akurasi tinggi. CT-Scan lebih akurat dalam mendeteksi komplikasi seperti peradangan dan perforasi, sementara USG lebih aman untuk pasien anak-anak dan wanita hamil. Keduanya dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis apendisitis dan menyingkirkan penyakit lain.
TB paru dapat menyebabkan komplikasi berupa renal tuberculosis atau TB ginjal. Pada kasus ini, pasien didiagnosis menderita TB paru dengan komplikasi gagal ginjal akibat infeksi TB yang menyebar ke ginjal. Pengobatan yang tepat untuk kasus ini adalah regimen 2HRZ/4HR dengan dosis yang disesuaikan fungsi ginjal pasien.
Bronkitis kronis adalah kondisi inflamasi jalan napas yang berlangsung lama dan ditandai dengan produksi mukus berlebihan yang menyebabkan batuk kronis. Penyebabnya meliputi merokok, infeksi bakteri seperti Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, serta polusi udara. Gejalanya antara lain batuk produktif, sesak napas, dan gangguan tidur. Pencegahannya meliputi menghindari asap rokok dan iritan lain, serta im
Organ-organ sistem pernafasan manusia terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. Dokumen ini juga membahas berbagai penyakit pernapasan seperti tuberculosis paru, abses paru, bronkiektasis, pneumonia, dan efusi pleura beserta gejala dan penanganannya.
Organ-organ sistem pernafasan manusia terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. Dokumen ini juga membahas berbagai penyakit pernapasan seperti tuberculosis paru, abses paru, bronkiektasis, pneumonia, dan efusi pleura beserta gejala dan penanganannya.
1. Abses paru merupakan infeksi pada jaringan paru yang menyebabkan pembentukan kavitas berisi cairan atau jaringan nekrotik.
2. Penyebab utama adalah bakteri anaerob mulut akibat aspirasi, dan komplikasi pneumonia.
3. Pengobatan utama meliputi antibiotik intravena yang diikuti dengan oral, fisioterapi dada, dan drainase jika diperlukan.
Tiga penyakit paru yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronik, bronkiektasis, dan tumor paru. Penyakit paru obstruktif kronik disebabkan oleh bronkitis kronik dan emfisema yang menyebabkan hambatan aliran udara. Bronkiektasis ditandai dengan dilatasi bronkus kronik yang disebabkan perubahan dinding bronkus. Tumor paru sebagian besar adalah kanker paru yang
1. Tuberkulosis paru adalah penyakit radang paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk berdarah dan demam. 2. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil laboratorium seperti tes tuberkulin dan röntgen dada, serta riwayat pasien. 3. Pengobatan meliputi antibiotik anti-TB selama berbulan-bulan untuk membunuh bak
Abses paru adalah kondisi terbentuknya lubang bernanah pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau parasit lainnya.
Abses paru diawali dengan kematian jaringan paru-paru yang rusak akibat infeksi bakteri, seperti pneumonia. Pada jaringan yang mati, terbentuklah rongga yang terisi nanah.
Kondisi ini dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan rontgen dada atau secara lebih jelas melalui pemeriksaan CT-scan.
Abses paru bisa menyebabkan gangguan pernapasan serius bahkan dalam beberapa kasus bisa membahayakan nyawa. Namun, sejumlah cara pengobatan baik melalui obat-obatan antibiotik maupun operasi bisa dilakukan
1. Dokumen tersebut merangkum tentang penyakit bronkiektasis, yaitu kelainan pada dinding bronkus yang menyebabkan perubahan struktur dan fungsi bronkus.
2. Bronkiektasis dapat disebabkan oleh infeksi, obstruksi saluran napas, atau faktor genetik dan dapat menimbulkan komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, atau gagal jantung.
3. Tatalaksananya meliputi tindakan konservatif seperti drain
PPOM atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis yang menyebabkan penyempitan saluran pernafasan. PPOM lebih sering menyerang laki-laki dan merupakan penyebab utama kematian. Penyebabnya adalah emfisema yang merusak dinding alveoli dan bronkitis kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Gejalanya bervariasi
2. Bronki : bronkus, Ektasis : dilatasi
Bronkiektasis : penyakit paru obstruktif
kronik dengan karakteristik dilatasi yang
abnormal dan permanen pada bronkus dan
bronkiolus yang disebabkan karena destruksi
otot polos bronkus, jaringan tulang rawan,
dan pembuluh darah. (diameter >2mm)
3. Negara barat : 1,3% dari populasi. Cenderung
turun dengan kemajuan dunia pengobatan
Indonesia : tidak ada laporan pasti. Penduduk
sosioekonomi rendah >>
RSUD Dr. Soetomo (1990) menempatkan
bronkiektasis pada urutan ke-7 terbanyak.
Dengan kata lain didapatkan 221 penderita
dari 11.018 (1,01%) pasien rawat inap.
Pria < wanita
60-80 th >>
4. Penyebab bronkiektasis yang pasti belum
diketahui, namun banyak faktor yang dapat
mengakibatkan terjadinya bronkiektasis :
1. Acquired Bronchiectasis
2. congenital Bronchiectasis
5. 1.Faktor Obstruksi
Sebagian besar cabang bronkus yg kecil
Akibat aspirasi mukus masuk ke dalam lumen
bronkus yang menyebabkan kolaps bagian distal
Keadaan ini menyebabkan tekanan intraluminaer
proksimal dilatasi bronkus
Bila terjadi infeksi pada bronkus yang mengalami
dilatasi ini serta terjadi destruksi dinding bronkus,
maka akan terjadi dilatasi bronkus yang permanen
AQUIRED BRONCHIECTASIS
6. Obstruksi dapat disebabkan :
Aspirasi benda asing
Mucous plaque
Bronhogenic carcinoma
Pembesaran KGB di hilus yang menyebabkan
bronkiektasis pada distal bronkus
Kondisi yang telah disebutkan diatas menyebabkan
gangguan mekanisme mucociliary cleareance dan
gangguan ini akan menyebabkan berkembangnya
infeksi bakteri
7. 2.Infeksi Paru Berulang (Recurrent Pulmonary
Infection)
Infeksi saluran nafas akut misalnya
bronkopneumonie destruksi jaringan
peribronkhial penarikan dinding bronkhus
dilatasi bronkhus
8. Bronkiektasis pada umumnya dijumpai pada
individu yang mempunyai recurrent dan infeksi
saluran pernapasan bawah dalam jangka waktu
lama
Seperti anak-anak ; penderita bronkopneumonia
akibat komplikasi sekunder seperti cacar, measle,
influenza yang akan menderita bronkiektasis pada
usia dewasa
9. 3.Inhalasi dan Aspirasi
Bronkiektasis pada umumnya dijumpai akibat
inhalasi oleh gas amoniak atau teraspirasi cairan
lambung
10. Sindroma kartagener : 20% penderita dengan
dextrocardia menderita bronkiektasis. Gejala
jelas bila kena infeksi : pertusis, influenza dan
morbili
Fibrosis kistik paru (cystic fibrosis)
Kelainan sistemik : gangguan rheumatologik,
inflammatory bowel disease, AIDS
Congenital Bronchiectasis
11. Induksi agen
infeksi & respon
host
Pelepasan sitokin,
oksida nitrit,
neutrofil protease
Proses inflamasi
Destruksi
komponen
muskular & elastis
dinding bronkus
Dilatasi bronkus yg
irreversibel/abn
Inflamasi kronik
Kerusakan sel silia
Gangguan proses
mucous clearance
pd bronkus
Penumpukan
mukus &
kolonisasi bakteri
Bronkiektasis
menetap
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
14. Foto thoraks paru :
Gambaran cincin-cincin kecil di daerah para-hiler/para-
kardial di atas dasar yang agak suram (infiltrat)
cincin ini adalah bayangan dinding bronkus yg menebal
dan mengalami dilatasi
Bila gambaran cincin terlalu banyak akan terbentuk
gambaran sarang tawon (honeycomb appearance ) di
darah parakardial ki atau ka atau ke-dua2nya
Bronkografi (dengan memasukkan lipiodol kedalam
broncheal tree):
Jelas terlihat pelebaran bronkus serta obliterasi
percabangan distalnya (gambaran bronkus yang
mendadak melebar dan hilang bagian distalnya)
CT scan juga dapat menunjukkan kelainan2 dasar ini.
(karena tanpa bahaya komplikasi dan lebih mudah ,
bronkografi sudah ditinggalkan!)
15. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah (hanya dapat memperkuat dugaan saja):
Lekositosis ringan (tidak selalu) dg shift to the right
(pergeseran ke kanan)
tanda infeksi kronis Lekositosis berat dg shift to the left
bila ada eksaserasi akut
Kultur darah: bakteriemi (ttp sering -, bila +
kmgkinan metastasis pernanahan)
Analisis gas darah : hipoksemia ringan (semakin
parah penderita hipoksemia semakin nyata)
16. Sputum :
Makroskopis : indikasi bgmn keadaan penderita Makin
purulen makin bahaya.
infeksi Bau busuk indikasi infeksi bakteri anaerob.
Mikroskopis dengan Preparat Gram: Multi-bakteri (Gram
+/-, basil/kokus)
Kultur aerob/anaerob dengan tes resistensi- Perhatikan
bakteri yang jumlahnya paling banyak.
17. Konservatif – Antibiotika sesuai penyebab
- Drainase postural / Fisioterapi
- Mukolitik / Ekspektorans
Supportif - Memperbaiki keadaan umum
- Psikoterapi
Pembedahan - Reseksi bronkhus / percabangan bronkhus
yang rusak
22. Konservatif:
Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pasien
Memperbaiki drainasse sekret bronkus. Caranya:
Melakukan drainase postural
Mencairkan sputum yang kental
Mengatur posisi tidur pasien
Mengontrol ISPA
23. Pengobatan dengan antibiotik atau cara lain
yang tepat, terhadap semua pneumoni yang
timbu pada anak, hal ini dapat mncegah
timblnya bronkiektasis
Vakinasi thdp pertusis dan lain lain juga
merupakan tindakan preventif terhadap
timbulnya bronkiektasis
24. Prognosis bergantung pada berat ringannya
erta luas penyakit saat pasien berobat
pertama kali. Serta pemilian obat yang tepat
dapat mempegarui prgnosis
Ada kasus yang tidak diobati, prognosis jelek.
Angka survivalnya hanya mencapai 5-15%.
Pada kematian tersebut biasanya disebabkan
pneumoni, empiema, payah jantung kanan,
dll
Pada kasus tanpa komplikasi bronkitis kronis
berat dan difus, biasanya disabilitinya yang
ringan