SlideShare a Scribd company logo
Jurnal
By : Lusiana dkk.
Bioremediasi Air Laut Terkontaminasi Minyak Bumi
Dengan Menggunakan Bakteri (Pseudomonas
aeruginosa)
Oleh:
AWARI SUSANTI
PROGRAM PASCASARJANA BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2014
Abstrak
Teknologi bioremediasi merupakan salah satu cara yang
efektif, efisien, ekonomis dan tidak merusak lingkungan untuk
mengatasi pencemaran tumpahan minyak di air laut
Indonesia. Bioremediasi adalah proses penguraian secara
biologi suatu polutan organik yang beracun menjadi senyawa
lain yang lebih sederhana dan tidak beracun.
Tujuan
Mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi kontaminan
terhadap konsentrasi mikroorganisme pada degradasi kadar
TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) dan BTX (Benzene,
Toluene, dan Xylene) yang terkandung dalam air laut buatan
tercemar minyak bumi dengan menggunakan Pseudomonas
aeruginosa,serta mengetahui pengaruh aerasi dan tanpa-
aerasi pada degradasi kadar TPH (Total Petroleum
Hydrocarbon) dan BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dalam
proses bioremediasi.
 Metode yang digunakan adalah metode bioremediasi ex situ
dengan menggunakan air laut buatan yang tercemar minyak
bumi dari lokasi pengeboran minyak Pusdiklat Migas Cepu.
 Biakan murni bakteri yang digunakan adalah Pseudomonas
aeruginosa. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi
penambahan mikroba Pseudomonas aeruginosa sebanyak
0%; 1%; 3% , konsentrasi cemaran minyak bumi 1000 ppm dan
1500 ppm serta media aerasi dan media tanpa aerasi.
 Penelitian ini berlangsung secara batch dengan menjaga suhu
pada kisaran 27-30 oC dan pH 6-8.
PENDAHULUAN
Minyak bumi adalah sumber utama energi fosil yang
memegang peranan penting untuk industri, transportasi, dan
rumah tangga. Produksi minyak mentah dunia diperkirakan
sebanyak tiga miliar ton per tahun, dan sekitar setengahnya
diangkut melalui laut.
Berbagai kegiatan eksplorasi, eksploitasi, transportasi,
penyimpanan, pengolahan dan distribusi minyak mentah
maupun minyak olahan masih sering menghasilkan kejadian
kebocoran dan atau tumpahan minyak ke lingkungan.
Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan dan berbahaya bagi makhluk hidup.
Penanganan kondisi lingkungan yang tercemari minyak bumi
dapat dilakukan secara fisika, kimia dan biologi. Remediasi
secara fisika dan kimia bersifat remediasi jangka pendek dan
tidak tuntas (perpindahan massa antar media lingkungan),
hanya sekitar 10-15% pencemar dapat dipindahkan dari
media laut. Untuk penuntasan remediasi diperlukan
penghilangan media secara biologi (bioremediasi).
Bioremediasi didefinisikan sebagai teknologi
yang menggunakan mikroba untuk mengolah
(cleaning) hidrokarbon minyak bumi dari
kontaminan melalui mekanisme biodegradasi
alamiah (intrinsic bioremediation) atau
meningkatkan mekanisme biodegradasi
alamiah dengan menambahkan mikroba,
nutrien, donor elektron dan atau akseptor
elektron (enhanced bioremediation)
BTX (Benzene, Toluene, dan Xylena)
merupakan senyawa aromatik dalam jumlah
kecil dalam hidrokarbon, namun pengaruhnya
sangat besar terhadap pencemaran perairan.
Canadian Water Quality Guidelines Protection
memberi ambang batas benzena pada badan
air tawar adalah 0,3 mg/l
 Pseudomonas aeruginosa mampu menggunakan
lebih dari 75 macam organik sebagai sumber karbon
dan sumber energi, mampu menggunakan respirasi
aerobik (dengan oksigen) dan anaerob pada nitrat
atau akseptor elektron alternatif lainnya juga
mampu tumbuh pada nutrien dalam jumlah sedikit.
 Pseudomonas aeruginosa dapat mendegradasi
hidrokarbon polisiklik aromatik seperti toluena,
bentuk sederhana dari methylbenzene, melalui
oksidasi dari kelompok metil aldehida, alkohol, dan
asam, yang kemudian diubah menjadi katekol.
P.aeruginosa tumbuh dengan optimal pada suhu
37ºC dan bertahan hidup pada suhu berkisar dari 10
ºC sampai 45 ºC dalam air garam dan air distilat,
serta pada pH media antara 6,0-9,0 . Pseudomonas
aeruginosa dapat tumbuh pada air garam hingga
salinitas 50‰.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan sistem batch di Laboratorium
Pengolahan Limbah Industri, Jurusan Teknik Kimia, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan menggunakan
air laut buatan dan minyak bumi yang diperoleh dari Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas (Pusdiklat
Migas),Cepu-Jawa Tengah. Sedangkan biakan murni bakteri
Pseudomonas aeruginosa yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi,
Fakultas Sains dan Teknologi ,Universitas Airlangga, Surabaya.
A.Peremajaan Isolat Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
pembuatan starter.
B. Persiapan Media Air Laut Buatan.
Air laut buatan dibuat sesuai ASTM D1141-90, “Standard
Specification for Substitute Ocean Water”, dengan
salinitas 35 ‰. Tabel 1 menunjukkan kandungan garam
terlarut dalam larutan pengganti air laut.
C. Proses Bioremediasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
• A. Pengaruh terhadap Total Petroleum Hidrokarbon (TPH)
TPH keberadaannya dalam limbah minyak bumi harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai
TPH pada baku mutu air laut daerah pelabuhan ditentukan
dibawah 5 mg/liter atau 5 ppm, sedangkan untuk biota laut
dibawah 1 mg/liter atau 1 ppm
• B. Pengaruh terhadap Populasi Bakteri P.aeruginosa selama
bioremediasi
Pertumbuhan mikroorganisme merupakan indikator
terjadinya proses biodegradasi. Pertumbuhan mikroorganisme
akan meningkat bila ia mampu hidup dengan memanfaatkan
substrat yang ada dalam air laut tersebut.
• C. Pengaruh terhadap kadar Benzene, Toluene, dan Xylene
(BTX)
BTX (Benzene, Toluene dan Xylene), merupakan komponen
senyawa hidrokarbon aromatik yang terkandung dalam
minyak bumi. BTX bersifat rekalsitran dan mutagenik. Oleh
karena itu, BTX menjadi salah satu parameter keberhasilan
pada penelitian ini.
• KESIMPULAN
1. Semakin besar prosentase bakteri Pseudomonas aeruginosa
yang ditambahkan maka akan meningkatkan persen
biodegradasi TPH, rate penurunan TPH pada fase log yang
dinyatakan sebagai nilai slope serta mempercepat degradasi
BTX. Bioreaktor dengan media teraerasi dan konsentrasi
cemaran minyak 1000 ppm, pada penambahan bakteri
P.aeruginosa 1% v/v menghasilkan % biodegradasi TPH akhir
sebesar 100% dalam waktu 28 hari, slope penurunan TPH
pada fase log sebesar 61,812 mg/l.hari, dan degradasi
senyawa BTX seluruhnya pada hari ke-28. Sedangkan pada
penambahan bakteri P.aeruginosa 3% v/v menghasilkan %
biodegradasi TPH akhir sebesar 100% dalam waktu 21 hari,
slope penurunan TPH pada fase log sebesar 73,34 mg/l.hari,
dan degradasi senyawa BTX seluruhnya pada hari ke-14.
2.Semakin tinggi konsentrasi cemaran minyak bumi maka akan
memperlama waktu biodegradasi TPH dan BTX. Bioreaktor
dengan penambahan 3% v/v P.aeruginosa dan media
teraerasi pada cemaran minyak 1000 ppm memerlukan waktu
21 hari untuk degradasi TPH dan 14 hari untuk degradasi BTX,
sedangkan pada cemaran minyak 1500 ppm memerlukan
waktu 28 hari untuk degradasi TPH dan 21 hari untuk
degradasi senyawa BTX.
3.Perlakuan dengan media teraerasi menghasilkan persen
biodegradasi TPH yang lebih tinggi dibandingkan media tanpa
aerasi yang ditunjukkan pada bioreaktor dengan penambahan
3% v/v P.aeruginosa dan konsentrasi cemaran minyak 1000
ppm dimana pada media teraerasi menghasilkan %
biodegradasi TPH akhir sebesar 100%, sedangkan pada media
tanpa aerasi sebesar 79,6 %.
4. Hasil yang terbaik untuk persen biodegradasi TPH dan BTX
adalah bioreaktor dengan penambahan Pseudomonas
aeruginosa 3%, media teraerasi dan konsentrasi cemaran
minyak bumi 1000 ppm dengan hasil biodegradasi TPH 100%
dalam waktu 21 hari dan penurunan kadar BTX sebesar 100%
dalam waktu 14 hari.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanWidyalestarinurpratama
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Ari Sugiarto
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
Masriahmasriah
 
Toksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareToksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareInoy Trisnaini
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
Tidar University
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Titis Sari
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
soal ukomm.pptx
soal ukomm.pptxsoal ukomm.pptx
soal ukomm.pptx
SeinaAiswa
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
U Lhia Estrada
 
1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
dadangsopian05
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Indana Mufidah
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Ari Sugiarto
 
Fase kerja toksikan
Fase kerja toksikanFase kerja toksikan
Fase kerja toksikan
Yandi Novia (Debu Yandi)
 

What's hot (20)

Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
Toksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareToksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshare
 
MIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANANMIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANAN
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Soal bioremediasi
Soal bioremediasiSoal bioremediasi
Soal bioremediasi
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
soal ukomm.pptx
soal ukomm.pptxsoal ukomm.pptx
soal ukomm.pptx
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusri
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
Fase kerja toksikan
Fase kerja toksikanFase kerja toksikan
Fase kerja toksikan
 
cara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikrobacara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikroba
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 

Viewers also liked

Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahDickdick Maulana
 
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganIda Ayu Lochana Dewi
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Said Muhammad
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan Contoh
lombkTBK
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah
 

Viewers also liked (6)

Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
 
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan Contoh
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 

Similar to Bioremediasi Bio Ling.

BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
Repository Ipb
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
Yusra Yuliana
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriIkhwan To
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
Reza Nuari
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
Jessy Damayanti
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Ariefman Fajar
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
FajarHidayat42
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
Bagas Prayitna
 
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupDampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Astri
 
Pengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologis
Pengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologisPengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologis
Pengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologis
WekeleleWekelele
 
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetrando_suhendra
 
Tugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologiTugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologi
Nopriyadi-ELearning
 

Similar to Bioremediasi Bio Ling. (20)

BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
 
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
 
Mikrojadi
MikrojadiMikrojadi
Mikrojadi
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Limbah tekstil
Limbah tekstilLimbah tekstil
Limbah tekstil
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
 
Manajemen kualitas air
Manajemen kualitas airManajemen kualitas air
Manajemen kualitas air
 
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupDampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
 
Pengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologis
Pengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologisPengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologis
Pengendalian senyawa metabolik toksik limbah budidaya udang secara biologis
 
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
 
Tugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologiTugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologi
 
4647 10527-1-pb (1)
4647 10527-1-pb (1)4647 10527-1-pb (1)
4647 10527-1-pb (1)
 

More from awarisusanti

Biokimia khamir awari susanti
Biokimia khamir awari susantiBiokimia khamir awari susanti
Biokimia khamir awari susanti
awarisusanti
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan K
awarisusanti
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitawarisusanti
 
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhanHormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhanawarisusanti
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiawarisusanti
 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.awarisusanti
 
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.awarisusanti
 
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susantiBiotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susantiawarisusanti
 
Fermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
Fermentasi Kopi_S2_Awari SusantiFermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
Fermentasi Kopi_S2_Awari Susantiawarisusanti
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriawarisusanti
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
Biodiversity pasca
Biodiversity pascaBiodiversity pasca
Biodiversity pasca
awarisusanti
 
Makalah resiliensi
Makalah resiliensiMakalah resiliensi
Makalah resiliensiawarisusanti
 
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta DidikPerkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta Didikawarisusanti
 

More from awarisusanti (19)

Biokimia khamir awari susanti
Biokimia khamir awari susantiBiokimia khamir awari susanti
Biokimia khamir awari susanti
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan K
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
 
Metabolisme heme
Metabolisme heme Metabolisme heme
Metabolisme heme
 
Transkripsi
TranskripsiTranskripsi
Transkripsi
 
Microsatelit
MicrosatelitMicrosatelit
Microsatelit
 
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhanHormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.
 
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
 
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susantiBiotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
 
Fermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
Fermentasi Kopi_S2_Awari SusantiFermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
Fermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
Biodiversity pasca
Biodiversity pascaBiodiversity pasca
Biodiversity pasca
 
Makalah resiliensi
Makalah resiliensiMakalah resiliensi
Makalah resiliensi
 
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta DidikPerkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
 
Replikasi
ReplikasiReplikasi
Replikasi
 

Recently uploaded

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 

Recently uploaded (8)

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 

Bioremediasi Bio Ling.

  • 1. Jurnal By : Lusiana dkk. Bioremediasi Air Laut Terkontaminasi Minyak Bumi Dengan Menggunakan Bakteri (Pseudomonas aeruginosa) Oleh: AWARI SUSANTI PROGRAM PASCASARJANA BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2014
  • 2. Abstrak Teknologi bioremediasi merupakan salah satu cara yang efektif, efisien, ekonomis dan tidak merusak lingkungan untuk mengatasi pencemaran tumpahan minyak di air laut Indonesia. Bioremediasi adalah proses penguraian secara biologi suatu polutan organik yang beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun.
  • 3. Tujuan Mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi kontaminan terhadap konsentrasi mikroorganisme pada degradasi kadar TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) dan BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) yang terkandung dalam air laut buatan tercemar minyak bumi dengan menggunakan Pseudomonas aeruginosa,serta mengetahui pengaruh aerasi dan tanpa- aerasi pada degradasi kadar TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) dan BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dalam proses bioremediasi.
  • 4.  Metode yang digunakan adalah metode bioremediasi ex situ dengan menggunakan air laut buatan yang tercemar minyak bumi dari lokasi pengeboran minyak Pusdiklat Migas Cepu.  Biakan murni bakteri yang digunakan adalah Pseudomonas aeruginosa. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi penambahan mikroba Pseudomonas aeruginosa sebanyak 0%; 1%; 3% , konsentrasi cemaran minyak bumi 1000 ppm dan 1500 ppm serta media aerasi dan media tanpa aerasi.  Penelitian ini berlangsung secara batch dengan menjaga suhu pada kisaran 27-30 oC dan pH 6-8.
  • 5. PENDAHULUAN Minyak bumi adalah sumber utama energi fosil yang memegang peranan penting untuk industri, transportasi, dan rumah tangga. Produksi minyak mentah dunia diperkirakan sebanyak tiga miliar ton per tahun, dan sekitar setengahnya diangkut melalui laut.
  • 6. Berbagai kegiatan eksplorasi, eksploitasi, transportasi, penyimpanan, pengolahan dan distribusi minyak mentah maupun minyak olahan masih sering menghasilkan kejadian kebocoran dan atau tumpahan minyak ke lingkungan. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berbahaya bagi makhluk hidup.
  • 7. Penanganan kondisi lingkungan yang tercemari minyak bumi dapat dilakukan secara fisika, kimia dan biologi. Remediasi secara fisika dan kimia bersifat remediasi jangka pendek dan tidak tuntas (perpindahan massa antar media lingkungan), hanya sekitar 10-15% pencemar dapat dipindahkan dari media laut. Untuk penuntasan remediasi diperlukan penghilangan media secara biologi (bioremediasi).
  • 8. Bioremediasi didefinisikan sebagai teknologi yang menggunakan mikroba untuk mengolah (cleaning) hidrokarbon minyak bumi dari kontaminan melalui mekanisme biodegradasi alamiah (intrinsic bioremediation) atau meningkatkan mekanisme biodegradasi alamiah dengan menambahkan mikroba, nutrien, donor elektron dan atau akseptor elektron (enhanced bioremediation)
  • 9. BTX (Benzene, Toluene, dan Xylena) merupakan senyawa aromatik dalam jumlah kecil dalam hidrokarbon, namun pengaruhnya sangat besar terhadap pencemaran perairan. Canadian Water Quality Guidelines Protection memberi ambang batas benzena pada badan air tawar adalah 0,3 mg/l
  • 10.  Pseudomonas aeruginosa mampu menggunakan lebih dari 75 macam organik sebagai sumber karbon dan sumber energi, mampu menggunakan respirasi aerobik (dengan oksigen) dan anaerob pada nitrat atau akseptor elektron alternatif lainnya juga mampu tumbuh pada nutrien dalam jumlah sedikit.  Pseudomonas aeruginosa dapat mendegradasi hidrokarbon polisiklik aromatik seperti toluena, bentuk sederhana dari methylbenzene, melalui oksidasi dari kelompok metil aldehida, alkohol, dan asam, yang kemudian diubah menjadi katekol.
  • 11. P.aeruginosa tumbuh dengan optimal pada suhu 37ºC dan bertahan hidup pada suhu berkisar dari 10 ºC sampai 45 ºC dalam air garam dan air distilat, serta pada pH media antara 6,0-9,0 . Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh pada air garam hingga salinitas 50‰.
  • 12. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan sistem batch di Laboratorium Pengolahan Limbah Industri, Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan menggunakan air laut buatan dan minyak bumi yang diperoleh dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas (Pusdiklat Migas),Cepu-Jawa Tengah. Sedangkan biakan murni bakteri Pseudomonas aeruginosa yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi ,Universitas Airlangga, Surabaya.
  • 13. A.Peremajaan Isolat Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan pembuatan starter. B. Persiapan Media Air Laut Buatan. Air laut buatan dibuat sesuai ASTM D1141-90, “Standard Specification for Substitute Ocean Water”, dengan salinitas 35 ‰. Tabel 1 menunjukkan kandungan garam terlarut dalam larutan pengganti air laut.
  • 14.
  • 16. HASIL DAN PEMBAHASAN • A. Pengaruh terhadap Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) TPH keberadaannya dalam limbah minyak bumi harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai TPH pada baku mutu air laut daerah pelabuhan ditentukan dibawah 5 mg/liter atau 5 ppm, sedangkan untuk biota laut dibawah 1 mg/liter atau 1 ppm
  • 17.
  • 18. • B. Pengaruh terhadap Populasi Bakteri P.aeruginosa selama bioremediasi Pertumbuhan mikroorganisme merupakan indikator terjadinya proses biodegradasi. Pertumbuhan mikroorganisme akan meningkat bila ia mampu hidup dengan memanfaatkan substrat yang ada dalam air laut tersebut.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. • C. Pengaruh terhadap kadar Benzene, Toluene, dan Xylene (BTX) BTX (Benzene, Toluene dan Xylene), merupakan komponen senyawa hidrokarbon aromatik yang terkandung dalam minyak bumi. BTX bersifat rekalsitran dan mutagenik. Oleh karena itu, BTX menjadi salah satu parameter keberhasilan pada penelitian ini.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. • KESIMPULAN 1. Semakin besar prosentase bakteri Pseudomonas aeruginosa yang ditambahkan maka akan meningkatkan persen biodegradasi TPH, rate penurunan TPH pada fase log yang dinyatakan sebagai nilai slope serta mempercepat degradasi BTX. Bioreaktor dengan media teraerasi dan konsentrasi cemaran minyak 1000 ppm, pada penambahan bakteri P.aeruginosa 1% v/v menghasilkan % biodegradasi TPH akhir sebesar 100% dalam waktu 28 hari, slope penurunan TPH pada fase log sebesar 61,812 mg/l.hari, dan degradasi senyawa BTX seluruhnya pada hari ke-28. Sedangkan pada penambahan bakteri P.aeruginosa 3% v/v menghasilkan % biodegradasi TPH akhir sebesar 100% dalam waktu 21 hari, slope penurunan TPH pada fase log sebesar 73,34 mg/l.hari, dan degradasi senyawa BTX seluruhnya pada hari ke-14.
  • 28. 2.Semakin tinggi konsentrasi cemaran minyak bumi maka akan memperlama waktu biodegradasi TPH dan BTX. Bioreaktor dengan penambahan 3% v/v P.aeruginosa dan media teraerasi pada cemaran minyak 1000 ppm memerlukan waktu 21 hari untuk degradasi TPH dan 14 hari untuk degradasi BTX, sedangkan pada cemaran minyak 1500 ppm memerlukan waktu 28 hari untuk degradasi TPH dan 21 hari untuk degradasi senyawa BTX.
  • 29. 3.Perlakuan dengan media teraerasi menghasilkan persen biodegradasi TPH yang lebih tinggi dibandingkan media tanpa aerasi yang ditunjukkan pada bioreaktor dengan penambahan 3% v/v P.aeruginosa dan konsentrasi cemaran minyak 1000 ppm dimana pada media teraerasi menghasilkan % biodegradasi TPH akhir sebesar 100%, sedangkan pada media tanpa aerasi sebesar 79,6 %.
  • 30. 4. Hasil yang terbaik untuk persen biodegradasi TPH dan BTX adalah bioreaktor dengan penambahan Pseudomonas aeruginosa 3%, media teraerasi dan konsentrasi cemaran minyak bumi 1000 ppm dengan hasil biodegradasi TPH 100% dalam waktu 21 hari dan penurunan kadar BTX sebesar 100% dalam waktu 14 hari.