SlideShare a Scribd company logo
OPTIMALISASI KUALITAS AIR MELALUI SISTEM
FILTERISASI CARTRIDGE ANION KATION DAN
        LAMPU UV TERINTEGRASI




       MAKALAH

                  Oleh :
  ROMI NOVRIADI (PHPI Pelaksana Lanjutan)
      MUH KADARI (Perekayasa Utama)
    FERNANDO J.S (Perekayasa Pertama)




  KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
       BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM
                  2010
OPTIMALISASI FILTERISASI MELALUI SISTEM CARTRIDGE ANION
                 KATION DAN LAMPU UV TERINTEGRASI

                                   Oleh :

                  Romi Novriadi*, Muh Kadari, Fernando, J.S
                         Balai Budidaya Laut Batam
            Jl. Barelang Raya Jembatan III, Pulau Setokok-Batam
                    PO BOX 60 Sekupang, Batam – 29422
                       E-mail : Romi_bbl@yahoo.co.id

                                 ABSTRAK

        Air merupakan kebutuhan utama dan sangat penting untuk mendukung
keberlangsungan seluruh proses kehidupan di bumi, khususnya bagi
organisme akuatik. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi
ini tidak ada air. Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapatkan
perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar
tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan
manusia. Sehingga terjadi degradasi baik terhadap kualitas maupun
kuantitasnya.

       Salah satu teknik yang telah dilakukan untuk mendapatkan air yang
sesuai khususnya bagi media pemeliharaan ikan adalah dengan
menggunakan sistem filterisasi dengan Cartridge anion kation dan lampu UV
terintegrasi. Sistem filterisasi ini memadukan antara sistem Mekanik, Kimiawi
dan Ultraviolet. Fungsi dari sistem mekanik adalah untuk memisahkan
material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara
menangkap/menyaring material-material          tersebut sehingga tidak lagi
dijumpai terapung/melayang di dalam air, sementara sistem kimiawi yang
menggunakan cartridge anion kation, zeolit dan arang aktif memiliki peranan
untuk : Serapan, Pertukaran Ion, dan Jerapan. Dan untuk sistem Ultraviolet
memiliki fungsi menghilangkan kandungan jasad renik dan mikroba dalam air
yang melewati sistem Ultraviolet tersebut.

       Hasil analisa menunjukkan bahwa sistem filter dengan cartridge anion
kation dan lampu UV terintegrasi ini cukup efektif untuk menghasilkan kualitas
air yang optimal bagi budidaya perikanan. dengan kemampuan mereduksi
beberapa unsur yang bersifat toksik dan mengganggu bagi organisme
akuatik. Dari hasil perekayasaan menunjukkan bahwa sistem ini dapat
mereduksi keberadaan NH3 dan NO3 sebanyak 78.58–100% dan 58,33-
86,36%, Mereduksi kekeruhan dan TDS dalam air sebanyak :92,75-98.12%
dan 71,59-77,1%. Dan mereduksi keberadaan jumlah Total Bakteri Umum
sebanyak 72.81-83,1 %.

Kata kunci : Pencemaran, Kualitas Air, Anion Kation, Ultraviolet
OPTIMALIZATION FILTERING THROUGH THE ANIONS CATIONS
        CARTRIDGE SYSTEM AND INTEGRATED UV LIGHTS

                                     By:

                 Romi Novriadi*, Muh Kadari, Fernando, J.S
                  Mariculture Centre Development of Batam
            Jl. Raya Barelang, 3rd Bridges, Setokok-Batam Island
                    PO BOX 60 Sekupang, Batam - 29422
                       E-mail: Romi_bbl@yahoo.co.id

                                 ABSTRACT

       Water is an essential requirement and is essential to support the
sustainability of the whole process of life on earth, especially to aquatic
organisms. so that there would be no life on earth if there is no water. Today,
the water becomes a problem that needs serious attention. To get good water
in accordance with certain standards, is now an expensive item, because the
water has been polluted by a lot of variety of wastes from various results of
human activity. Resulting in degradation of both the quality and quantity.

       One technique that has been done to obtain the appropriate water
especially for the fish rearing media is to use filtering with the anion cation
Cartridgesystem and integrated with UV lamp. This filtering system combines
the Mechanical, Chemical and Ultraviolet filtering system. the mechanical
system function is to separate the solid material from the water (by size) by
capture / filter out these materials so they no longer found floating in the
water, while the chemical system that uses anion cation cartridge, zeolite and
activated charcoal has a role to: absorption, Ion Exchange, and adsorption.
And for Ultraviolet systems has function to eliminate the microorganisms and
microbial content in the water that passes through the ultraviolet system.


        The observation result showed that the anion kation cartridge filter
system with integrated UV lamp is quite effective to produce the optimal water
quality for aquaculture. with the capabilities to reduced few elements that are
toxic and interfere the aquatic organisms. From the engineering results show
that this system can reduce the presence of NH3 and NO3 78.58 to 100% and
58.33 to 86.36%, The reduction of turbidity and TDS in the water as much as :
92,75 98,12% and 71.59 to 77.1 %. And reduce the presence of the total
bacteria number until 72.81 - 83,1%.

Key words: Pollution, Water Quality, Cation Anion, Ultraviolet Integrated
BAB I
                              PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

        Budidaya ikan baik di laut, danau, sungai maupun di tambak sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disamping itu juga bergantung kepada
tingkat teknologi budidaya yang dikuasai. Dengan wilayah perairan di
Indonesia yang sangat luas serta memiliki kondisi lingkungan perairan yang
beraneka ragam sehingga untuk pengembangan budidaya ikan memerlukan
pendekatan yang berbeda-beda pula. Disinilah letak pentingnya identifikasi
awal kondisi lingkungan sebelum memulai usaha budidaya perikanan.
        Air sebagai media hidup ikan sering berfluktuasi, baik yang bersifat
harian maupun musiman, kadang-kadang ditemukan kondisi yang ekstrim.
Fluktuasi faktor-faktor yang terdapat di dalam air akan sangat mempengaruhi
kehidupan organisme, khususnya organisme akuatik. Pengaruh yang
disebabkan tersebut akan berdampak kepada proses-proses fisiologis,
tingkah laku dan mortalitas. Untuk dapat mengurangi pengaruh-pengaruh
buruk oleh faktor lingkungan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem untuk
dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas air sebagai media hidup
ikan.
        Berdasarkan data bulanan dan tahunan yang dimiliki oleh penulis,
diketahui bahwa terdapat fluktuasi pada unsur Nitrogen dan derivatnya (Nitrit,
Nitrat, dan Amoniak), Posfat, dan Jumlah Total Bakteri yang ada di perairan.
Kondisi ini juga dibarengi dengan meningkatnya tingkat kekeruhan serta
kandungan logam berat yang terlarut didalam air. Fluktuasi unsur N dan P
diasumsikan berasal dari akumulasi limbah buangan budidaya sebagai salah
satu penyumbang unsur N dan P melalui feces dan sisa pakan. Selain hal
tersebut tekstur substrat dasar perairan yang terdiri atas lumpur
menyebabkan banyaknya partikel terlarut dan tersuspensi di dalam air,
sehingga media pemeliharaan menjadi lebih cepat kotor. Permasalahan
lingkungan ini masih ditambah dengan buangan limbah rumah tangga,
industri dan pertambangan. Sebagai salah satu pusat Industri, Batam
tentunya menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar.
        Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka penulis dengan dibantu oleh
beberapa staff dari Balai Budidaya Laut Batam mencoba merancang sebuah
sistem filterisasi yang ekonomis namun efektif dan efisien. Sistem ini disebut
dengan Sistem Filterisasi dengan Anion Kation dan lampu UV (Ultraviolet)
terintegrasi. Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem mekanik dengan
kimiawi, dimana bahan-bahan yang digunakan adalah Anion kation yang
berfungsi sebagai pengikat ion positif dan negatif, Zeolit sebagai adsorben
dimana Zeolit merupakan salah satu mineral yang banyak terkandung di bumi
Indonesia yang pemanfaatannya belum maksimal. Dengan Bentuk kristal
zeolit relatif teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah
menyebabkan permukaan zeolit menjadi sangat luas sehingga sangat baik
digunakan sebagai adsorben (Arnelli dkk, 1999). Bahan lain yang digunakan
adalah Arang aktif sebagai Cleaner dan Lampu UV (Ultraviolet) untuk
mengurangi keberadaan jumlah bakteri yang ada di dalam air.
I.2 Permasalahan

       Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka
beberapa permasalahan yang diambil pada perekayasaan ini adalah :
1. Berapa persen penurunan unsur N dan P beserta derivatnya dengan
   menggunakan sistem filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu
   UV terintegrasi ini ?
2. Berapa persen penurunan Jumlah Total Bakteri yang dihasilkan oleh
   sistem filterisasi ini ?
3. Bagaimana relevansi kualitas air yang dihasilkan oleh sistem filterisasi ini
   bila dibandingkan dengan Baku Mutu Untuk Biota Laut berdasarkan
   Kep.Men LH No.54/2004.

I.3 Hipotesis

    Diduga bahwa akumulasi kegiatan budidaya perikanan, kegiatan rumah
tangga, industri dan pertambangan telah menyebabkan degradasi kualitas
lingkungan perairan sehingga diperlukan sebuah sistem filterisasi untuk
meningkatkan dan mempertahankan optimalisasi kualitas perairan.

I.4 Tujuan

   Perekayasaan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh penggunaan filterisasi anion kation dan lampu UV
   terintegrasi terhadap Unsur Nitrogen dan derivatnya (NO2, NO3 dan NH3)
   didalam air.
2. Mengetahui pengaruh sistem filterisasi ini terhadap tingkat kekeruhan dan
   jumlah Total Bakteri di dalam air.
3. Menghasilkan teknologi aplikatif yang efektif dan ekonomis bagi
   masyarakat pembudidaya ikan.
BAB III
                        METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Waktu dan Tempat
      Perekayasaan optimalisasi kualitas air melalui sistem filterisasi dengan
      cartridge anion kation dan lampu Ultraviolet terintegrasi ini dilaksanakan
      di Balai Budidaya Laut Batam, dimulai dari tanggal 5 Oktober 2009 s/d
      22 Desember 2009.
      Namun untuk aplikasi alat ini akan terus digunakan dengan disertai
      proses perawatan melalui mekanisme Backwash , pencucian bahan dan
      pergantian bahan filter.

III.2 Alat dan bahan
III.2.1Alat

Tabung pipa PVC diamater 10”            Buret
Tabung + Lampu Ultraviolet              Statif dan Klem
pH meter model HACH SensIon             Beaker glass
DO meter model Oxyguard                 Erlenmeyer
HACH DR/890 Kolorimeter                 Cawan Petri
HANNA C203 Ion Spektrometer             Oven
Nephelometer Turbidity Unit             Inkubator
Nephelometer Turbidity Unit             Jarum Ose
Colony counter                          Hot plate
Elbow 2”                                Corong
Stop kran 2”                            Botol sampel
Drat luar dan dalam 2”                  Water sampling unit
Botol cartridge                         Ember
Alat bor lengkap                        Bak pemeliharaan ikan

III.2.2Bahan

Zeolit                                  PCA (Plate Count Agar)
Arang Aktif                             Free chlorine reagen
Anion Kation                            Posphat Low Range reagen
Batu karang                             Free chlorine reagen for HANNA
Sponge                                  NaOH 0,1 N
Ammonia salycilate reagen               HCl 0,1 N
Ammonia cyanurate reagen                KCl 0,2 N
NitraVer reagen                         CH3COOH 0,5 N
NitriVer reagen                         Indikator Phenolphtalein
pH Buffer 7.00                          Indikator Metil Orange
pH Buffer 4.00                          H2SO4 4 N
pH Buffer 10.00                         HNO3 4 N
III.2.3 Prosedur Percobaan

a. Pembuatan dan penyiapan rancangan sistem filterisasi.




          Rancangan cartridge                  Pembuatan cartridge


   Rancangan sistem filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu
   Ultraviolet terintegrasi ini dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua di
   Bulan Oktober 2009. seluruh rancangan memperhatikan letak bahan
   filterisasi dalam sistem sehingga dapat sesuai dengan fungsi bahan filter
   tersebut. Rancangan sistem ini dipersiapkan untuk mentreatment air pada
   2(dua) bak pemeliharaan dengan masing-masing Volume 5 ton air. Untuk
   itu pada rancangan ini sangat diteliti besaran air Input dan besaran air
   Output yang dihasilkan. Jumlah volume air yang dihasilkan untuk masing-
   masing bak disesuaikan pada 20-25 Liter/menit. Jumlah ini sesuai dengan
   volume air yang dibutuhkan untuk pemeliharaan ikan dalam bak. Pada
   sistem ini juga dirancang mekanisme backwash yang terletak dibagian
   bawah sistem, sehingga ketika proses penyiphonan ataupun pencucian
   bak berlangsung, sistem ini dapat juga dibersihkan secara bersamaan.
   Sehingga pada kesimpulannya, Rancangan sistem filterisasi ini
   diusahakan dapat efisein, ekonomis dan seefektif mungkin.

b. Penentuan letak bahan filter.

       Filter dengan sistem Cartridge Anion Kation dan lampu Ultraviolet
   terintegrasi ini merupakan sistem filter kombinasi yakni Filter Mekanik,
   Kimiawi dan Ultraviolet. Dikatakan Filter Mekanik, karena menggunakan
   bahan dasar untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika
   (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-
   material    tersebut sehingga tidak lagi dijumpai dalam keadaan
   terapung/melayang. Dalam hal ini yang digunakan adalah batuan karang.
   Dan disebut Filter Kimiawi karena memiliki fungsi sebagai (1) Serapan, (2)
   Pertukaran Ion, dan (3) Jerapan. Untuk itu pada sistem filterisasi ini
   digunakan Anion Kation, Zeolit dan Arang Aktif. Dan pada akhirnya
   seluruh air yang dihasilkan akan dibersihkan lagi dari keberadaan bakteri
   dengan menggunakan filter Ultraviolet.
Secara umum letak bahan filter dapat dilihat pada gambar berikut :




Dari gambar tersebut, secara harfiah dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Air masuk (Lihat tanda panah) melalui sebuah cartridge yang didalamnya
   berisikan anion dan kation. Disini akan terjadi proses pertukaran ion,
   dimana dimana ion-ion yang terjerap pada suatu permukaan media filter
   ditukar dengan ion-ion lain yang berada di dalam air. Proses ini
   dimungkinkan melalui suatu fenomena tarik menarik antara permukaan
   media bermuatan dengan molekul-molekul bersifat polar. Apabila suatu
   molekul bermuatan menyentuh suatu permukaan yang memiliki muatan
   berlawanan maka molekul tersebut akan terikat secara kimiawi pada
   permukaan tersebut. Pada kondisi tertentu molekul-molekul ini dapat
   ditukar posisisnya dengan molekul lain yang berada dalam air yang
   memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk diikat.
2. Selanjutnya air keluar dari cartridge dan masuk ke dalam tahapan pertama
   sistem filterisasi yakni, batuan karang aktif. Disini filter memainkan
   peranan filter mekanik, dimana terjadi proses pemisahan material
   padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara
   menangkap/menyaring material-material tersebut.
3. Dari tahapan pertama air kemudian naik lagi ke tahapan kedua, yakni
   lapisan batuan Zeolit. Disini terjadi sebuah proses pengikatan zat mikro
   dan racun yang masih terlarut contohnya nitrit, nitrat maupun amoniak
4. Dari tahapan kedua, air naik terus keatas memasuki tahapan filterisasi
   ketiga yang berisikan Arang aktif. Pada lapisan ini masih merupakan
   sistem filterisasi kimia yang memiliki fungsi selain sebagai penjernih /
   Cleaner, penghilang rasa, warna dan bau juga dapat berfungsi untuk
   menghilangkan unsur-unsur toksik seperti unsur Nitrogen dan derivat-
   derivatnya.
5. Setelah ditreatment dengan perlakuan mekanik dan kimiawi, maka
   selanjutnya air dari atas (lihat tanda panah) masuk ke dalam tabung UV
   (ultraviolet) untuk mereduksi jumlah bakteri total yang ada didalam air dan
   selanjutnya air masuk ke dalam bak pemeliharaan ikan.
C. Analisa kualitas air yang dihasilkan oleh sistem filterisasi

        Untuk mengetahui optimalisasi kualitas air yang dihasilkan oleh sistem
   filterisasi ini, maka dilakukan analisa kualitas air terhadap air yang
   dihasilkan oleh sistem filterisasi ini. Sebagai perbandingan, dilakukan uji
   kualitas air terhadap air terhadap sumber air yang sama tetapi tanpa
   melalui sistem filterisasi ini (Kontrol). Sampling dilakukan sebanyak 1 x
   dalam seminggu dan dilakukan mulai dari Tanggal 19 Oktober 2009 s/d 14
   Desember 2009. yang berarti terdapat 9 (sembilan) x kegiatan sampling.
        Parameter yang dianalisa meliputi : TDS (Total Dissolved Solid), NH3,
   NO2, NO3, pH, Oksigen terlarut, salinitas, Kekeruhan, dan Total Bakteri
   Umum. Seluruh parameter diuji di Laboratorium Penguji Balai Budidaya
   Laut Batam, hanya untuk kekeruhan dan TDS, pengujian dilakukan di
   Laboratorium Lingkungan Surveyor Indonesia.

d. Perawatan alat Sistem Filterisasi

       Perawatan sistem filterisasi melalui cartridge anion kation dan lampu
   Ultraviolet terintegrasi ini sangat penting dilakukan demi keberlanjutan dan
   keawetan alat filterisasi ini. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan dua
   tahap : yakni tahap 1) Perawatan harian, yakni dilakukan dengan
   melakukan backwash agar sisa-sisa kotoran yang mengendap dapat
   mengalir keluar. Dan tahap 2) Pencucian bahan filter, dapat dilakukan
   secara berkala, namun disarankan untuk pemakaian harian dilakukan
   pembersihan 1x dalam 45 hari. Pencucian ini dimaksudkan agar kotoran-
   kotoran yang terjerembab atau ada di pori-pori bahan filter dapat
   dibersihkan. Setelah proses pembersihan selesai, maka seluruh bahan
   dapat dimasukkan kembali ke dalam tabung filterisasi dengan harapan
   kembali efektif seperti keadaan awal pemakaian.




       Dengan perawatan yang baik, rutin dan terencana, filter diprediksi
                      dapat digunakan selamanya.
BAB IV
                                                         HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

   1. Analisa pH (derajat keasaman) Dan Oksigen Terlarut

                                                                        HASIL UJI
     TANGGAL                                                          TEST RESULT
     ANALISA                                          Setelah Filter                      Air Kontrol
                                                   pH          D.O (mg/l)             pH          D.O (mg/l)
  19 Oktober                                      7,94              5,7              7,89             5,3
  26 Oktober                                      8,02              5,8              7,95             5,5
  2 November                                      7,95              5,9              7,97             5,5
  9 November                                      7,98              5,4              7,93             5,4
  16 November                                     7,95              6,1              8,01             5,7
  23 November                                     7,89              5,8              7,92             5,3
  30 November                                     7,93              5,7              7,95             5,2
  7 Desember                                      8,02              5,9              7,96             5,4
  14 Desember                                     7,95              5,8              7,94             5,6
                            Grafik Perbandingan nilai pH (derajat keasaman)

                      8.05

                        8
    Nilai pH




                      7.95                                                                    pH Setelah filter
                       7.9                                                                    pH air kontrol

                      7.85

                       7.8
                              kt         kt      ov    ov Nov Nov Nov    es     es
                             O          O       N     N                 D      D
                        19         26         2-    9-   16- 23- 30-  7      4
                                                                            1
                                                   Tanggal sampling



                                         Grafik Perbandingan Oksigen Terlarut

                      6.2
                        6
    Konsentrasi D.O




                      5.8
                      5.6
                                                                                        Nilai DO Setelah filter
                      5.4
                                                                                        Nilai DO Kontrol
                      5.2
                        5
                      4.8
                      4.6
                             kt         kt   ov    ov Nov Nov Nov es     es
                            O          O -N       N                D    D
                       19         26       2    9- 16- 23- 30-   7   14
                                               Tanggal Sampling
2. Analisa Kekeruhan dan TDS (Total Dissolved Solid)

                                                                                                                  HASIL UJI
                          TANGGAL                                                                               TEST RESULT
                          ANALISA                                         Setelah Filter                                                 Air Kontrol
                                                                    Kekeruhan          TDS                                       Kekeruhan           TDS
                                                                      (NTU)           (mg/l)                                       (NTU)            (mg/l)
  19 Oktober                                                           0,05            10.2                                         0.58             33,2
  26 Oktober                                                           0,05             9.8                                         0,63             30,4
  2 November                                                           0,03             9.5                                         0.57             35,1
  9 November                                                           0,02             8.4                                         0,56             29,8
  16 November                                                          0,03             8.5                                         0,61             27,4
  23 November                                                          0,03             7.4                                         0,63             30,9
  30 November                                                          0,01             7.8                                         0,58             32,6
  7 Desember                                                           0,02             6.3                                         0,53             31,8
  14 Desember                                                          0,02             6.9                                         0,69             35,9

Sumber : Laboratorium Surveyor Indonesia
                                       Grafik Perbandingan Nilai Kekeruhan/Turbiditas

                                   0.8
  Konsentrasi Kekeruhan




                                   0.7
                                   0.6
                                                                                                                                       Kekeruhan setelah
                                   0.5
                          (NTU)




                                                                                                                                       filter
                                   0.4
                                                                                                                                       Kekeruhan air kontrol
                                   0.3
                                   0.2
                                   0.1
                                     0
                                                                     2-Nov

                                                                             9-Nov

                                                                                     16-Nov

                                                                                              23-Nov

                                                                                                       30-Nov
                                                  19 Okt

                                                           26 Okt




                                                                                                                7 Des

                                                                                                                        14 Des




                                                                     Tanggal Sampling


                                                                    Grafik Perbandingan Nilai TDS

                             40
                             35
  Nilai TDS (mg/l)




                             30
                             25
                                                                                                                                            TDS setelah filter
                             20
                                                                                                                                            TDS Air Kontrol
                             15
                             10
                              5
                              0
                                        kt         kt         ov    ov Nov Nov Nov    es Des
                                       O          O          N     N                 D
                                  19         26            2-    9-   16- 23- 30-  7    14
                                                                     Tanggal Sampling
3. Analisa Konsentrasi NH3 dan NO3

                                                                            HASIL UJI
                           TANGGAL                                        TEST RESULT
                           ANALISA                        Setelah Filter                        Air Kontrol
                                                      NH3              NO3              NH3                NO3
                                                     (mg/l)           (mg/l)           (mg/l)             (mg/l)
  19 Oktober                                          0.03             0.15             0.14               0.29
  26 Oktober                                          0.01             0.12             0.12               0.31
  2 November                                          0.01             0.09             0.05               0.28
  9 November                                            0              0.07             0.08               0.35
  16 November                                           0              0.11             0.09               0.36
  23 November                                           0              0.08             0.11               0.28
  30 November                                         0.01             0.08             0.07               0.22
  7 Desember                                            0              0.09             0.06               0.25
  14 Desember                                           0              0.03             0.09               0.25

                                                  Grafik Perbandingan Nilai NH3

                           0.16
                           0.14
  Nilai NH3 (mg/l)




                           0.12
                            0.1
                                                                                                  NH3 Setelah filter
                           0.08
                                                                                                  NH3 Air Kontrol
                           0.06
                           0.04
                           0.02
                              0
                                   kt       kt    ov  ov   ov  ov  ov es  es
                                  O        O    -N 9-N 6-N 3-N 0-N 7 D 4 D
                             19         26     2         1   2   3      1
                                                     Tanggal Sampling



                                                  Grafik Perbandingan Nilai NO3

                            0.4
  Konsentrasi NO3 (mg/l)




                           0.35
                            0.3
                           0.25
                                                                                                  NO3 setelah filter
                            0.2
                                                                                                  NO3 Air Kontrol
                           0.15
                            0.1
                           0.05
                              0
                                   kt         kt   ov    ov   ov  ov   ov e s     es
                                  O          O -N       N    N   N    N    D    D
                             19         26       2    9- 16 - 23- 30 -   7   14
                                                     Tanggal Sampling
4. Analisa Total Bakteri Umum

                       TANGGAL                       HASIL UJI
                       ANALISA             PARAMETER TBU (CFU/ml)
                                         Setelah Filter        Air Kontrol
 19 Oktober                              9,3 x 102             1,19 x 103
 26 Oktober                              8,6 x 102             1,67 x 103
 2 November                              7,44 x 102            4,16 x 103
 9 November                              6,93 x 102             7,2 x 102
 16 November                             7,58 x 102             5,5 x 103
 23 November                             5,9 x 102             10,19x103
 30 November                             7,1 x 102              38,7x102
 7 Desember                              6,6 x 102              43,9x102
 14 Desember                             6,35 x 102             21,7x102

                            Grafik Perbandingan Jumlah Total Bakteri Umum
                                            dalam perairan

                       60
   Jumlah TBU (x100)




                       50
                       40
                                                                             TBU setelah filter
                       30
                                                                             TBU air kontrol
                       20
                       10
                        0
                             19 26    2-  9- 16- 23- 30-  7   14
                             Okt Okt Nov Nov Nov Nov Nov Des Des
                                       Tanggal Sampling


Catatan : Air diambil setelah filter selesai dihidupkan ± 15 menit setiap pagi jam
          08.00 WIB.


 IV.2 Pembahasan

        Sistem Filterisasi dengan Cartridge Anion Kation dan Lampu UV
 Terintegrasi ini merupakan sistem filterisasi kombinasi, yakni antara sistem
 filterisasi Mekanik, kimiawi dan Ultraviolet. Sistem ini diharapkan dapat
 menjadi solusi terbaik bagi pembudidaya untuk mendapatkan alat yang
 efektif untuk menghasilkan kualitas air yang optimal namun dengan harga
 yang terjangkau dan ekonomis.
        Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama Sembilan minggu,
 terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara air setelah melalui system
 filterisasi ini bila dibandingkan dengan air control tanpa melalui system
 filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu UV terintegrasi ini.
Untuk parameter umum seperti pH dan D.O (kandungan oksigen terlarut)
tidak terdapat fluktuasi yang nyata diantara keduanya. Namun konsentrasi
D.O pada air setelah melalui system filterisasi selama 9 minggu pengamatan
selalu lebih baik bila dibandingkan dengan air kontrol. Hal ini dimungkinkan
terjadi karena sistem pengeluaran air yang dibuat melalui rongga-rongga
pada pipa menyebabkan terjadinya perpecahan pada ikatan kimia air.
Sehingga menyebabkan air ketika keluar dari sistem filterisasi ini menjadi
lebih mudah untuk mengikat ion O2 yang ada di udara ( Ralph H Petrucci,
1989).
       Sedangkan pada parameter Kekeruhan dan TDS terdapat perbedaan
yang cukup nyata. Rentang nilai kekeruhan pada air yang melewati system
filterisasi ini selama 9 minggu pengamatan berada pada rentang 0,01 – 0,05
NTU sementara pada air control berada pada rentang 0,53 – 0,69 NTU. hal ini
berarti terjadi reduksi kekeruhan dalam air sebesar 92,75 - 98.12%.
sementara untuk nilai TDS (Total Dissolved Solid), untuk air yang melewati
system filterisasi, konsentrasi TDS yang dihasilkan adalah : 6,3 – 10,2 mg/l
sementara pada air kontrol : 27,4 – 35,9. hal ini berarti system filterisasi ini
telah mereduksi partikel padatan terlarut sebanyak 71,59 - 77,1%. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena system ini memiliki system filterisasi mekanik
yang dapat memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan
ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut
sehingga tidak lagi dijumpai dalam keadaan terapung/melayang. Dalam hal ini
bahan yang digunakan adalah batuan karang dan sponge penyerap pada
bagian atas filter.
       Pada parameter NH3 (Amoniak) dan NO3 (Nitrat) yang dianalisa selama
pengamatan, perbedaan diantara air setelah filter dengan air control terdapat
perbedaan yang begitu mencolok. Dimana diperoleh data pada air setelah
melewati sistem filterisasi memiliki konsentrasi NH3 : 0 – 0,03 mg/l. sementara
pada air kontrol : 0,05 – 0,14 mg/l. artinya terjadi reduksi unsur NH3 sebanyak
78.58 – 100%. Sementara untuk parameter NO3 pada air yang melewati
system filterisasi ini berada pada konsentrasi : 0,03-0,15 mg/l, sedangkan air
control memiliki rentang 0,22 – 0,36 mg/l. artinya terjadi reduksi sebanyak :
58,33 - 86,36%. Pengurangan unsure Nitrogen dan derivatnya ini (NH3 dan
NO3) dimungkinkan terjadi karena system Kimiawi dapat berjalan dengan baik
dimana dengan menggunakan Anion Kation, Zeolit dan arang aktif, maka
terjadi sebuah proses pengikatan zat mikro dan racun yang masih terlarut,
seperti Nitrit, Nitrat dan Amoniak.
       Untuk jumlah Total Bakteri Umum (TBU) yang telah dianalisa, jumlah
TBU pada air setelah melalui system filterisasi ini adalah 5,9 x 102 – 9,3 x 102.
sementara pada air kontrol adalah : 21,7x102 - 5,5 x 103. hal ini berarti terjadi
reduksi pada jumlah total bakteri sebanyak 72.81 – 83,1 %. Keadaan ini
diperoleh karena adanya filterisasi Ultraviolet pada tahap akhir system
filterisasi ini.
       Berdasarkan data analisa tersebut diatas, maka diperoleh sebuah
kesimpulan bahwa Sistem Filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu
UV terintegrasi ini cukup efektif dan efisien dalam menghasilkan kualitas air
yang optimal untuk budidaya perikanan.
BAB V
                      KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

  1. Sistem Filterisasi dengan Cartridge Anion Kation dan lampu UV
     terintegrasi ini merupakan sistem filterisasi kombinasi, karena
     memadukan Sistem Mekanik, Kimiawi dan Ultraviolet.
  2. Sistem Filterisasi dengan Cartridge Anion Kation dan lampu UV
     terintegrasi cukup efektif dalam menghasilkan kualitas air yang optimal
     bagi budidaya perikanan.
  3. Sistem Filterisasi ini cukup efektif dalam mengurangi kadar unsur
     toksik seperti NH3 dan NO3 melalui sistem kimiawi sebesar 78.58–
     100% dan 58,33- 86,36%.
  4. Sistem Filterisasi ini cukup efektif dalam mengurangi nilai kekeruhan
     dan TDS dalam air melalui sistem Mekanik sebesar 92,75-98.12%. dan
     71,59 - 77,1%.
  5. Sistem Filterisasi ini cukup efektif dalam mengurangi Jumlah Total
     Bakteri Umum dalam air melalui sistem Ultraviolet sebesar 72.81 –
     83,1 %.


V.2 Saran

  1. Perlu dilakukan uji statistik tentang efektivitas lama penggunaan lampu
     UV terhadap keberadaan jumlah bakteri yang dihasilkan.
  2. Perlu dilakukan kajian lanjutan terhadap kemampuan sistem untuk
     mereduksi beberapa parameter lain, seperti unsur logam-logam berat
     yang terlarut dalam air.
VI.   DAFTAR PUSTAKA


Clarke, R. and M. Beveridge. 1989. Off shore fish farming. Infofish
       International, 3 (89) : 12 – 15.
Dahuri, R. 2003. Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis
       kelautan. Orasi ilmiah : Guru besar tetap bidang pengelolaan sumber
       daya pesisir dan lautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
       Pertanian Bogor.
Honma, A. 1993. Aquaculture in Japan. Japan FAO Association. Baji
       Chikusan-Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, CVhiyoda-Ku, Japan.
Jusuf, G.D.H. dan V.P.H. Nikijuluw. 1999. Arah kebijaksanaan dan strategi
       diseminasi teknologi dan penelitian budidaya laut dan pantai dalam A.
       Sudrajat, E. S.Heruwati, J. Widodo dan A. Poernomo (Penyunting).
       Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Diseminasi Teknologi
       Budidaya laut dan Pantai di Jakarta Tanggal 2 Desember 1999.
       Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan bekerjasama dengan
       JICA
Kurnia, agus, 2006, Saatnya Indonesia menerapkan budidaya ikan ramah
       lingkungan (2), artikel
Lee, C.S.   1997. Constraints and government intervention for the
     development of aquaculture in developing countries. Aquaculture
     Economics and Managements, 1(1) : 65 – 71.
Maan, M., Bachrein dan M. Rochiyat. 1999. Diseminasi teknologi budidaya
        laut dan pantai dalam A. Sudrajat, E. S.Heruwati, J. Widodo dan A.
        Poernomo (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan
        Diseminasi Teknologi Budidaya laut dan Pantai di Jakarta 2
        Desember 1999. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan
        bekerjasama dengan JICA.
Nikijuluw, Victor P.H., 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan.
        Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Daerah dan PT. Pustaka
        Cidesindo. Jakarta.
Petrucci H.R, 1989, Kimia Dasar- Prinsip dan Terapan Modern, Edisi Ke-
      empat, Jilid Ke-1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sugama, K. 1999. Inventarisasi dan identifikasi teknologi budidaya laut dan
      pantai yang telah dikuasai untuk diseminasi dalam A. Sudrajat, E.
      S.Heruwati, J. Widodo dan A. Poernomo (Penyunting). Prosiding
      Seminar Nasional Penelitian dan Diseminasi Teknologi Budidaya laut
      dan Pantai di Jakarta Tanggal 2 Desember 1999. Badan Litbang
      Pertanian, Puslitbang Perikanan bekerjasama dengan JICA
www.O-fish.com/ water quality. htm
www.O-fish.com/ filter mekanik.htm
www.O-fish.com/ filter kimia.htm
www.O-fish.com/ filter ultraviolet.htm

More Related Content

What's hot

Cara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minum
Cara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minumCara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minum
Cara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minum
Eco Eco
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakulturMeminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
Ibnu Sahidhir
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfPk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Agus Tri
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Agus Tri
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPTTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
noussevarenna
 
Kajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenKajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjen
Fuji Ama
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
noussevarenna
 
Teknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airTeknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airNurbaini Pane
 
Air bersih +
Air bersih +Air bersih +
Air bersih +
Agus Tri
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
Bagas Prayitna
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
FajarHidayat42
 
Sumber air dan tujuan pengolahan kualitas air
Sumber air dan tujuan pengolahan kualitas airSumber air dan tujuan pengolahan kualitas air
Sumber air dan tujuan pengolahan kualitas air
Agus Tri
 
Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan air
Agus Tri
 
Buku penjernihan air untuk SMP
Buku penjernihan air untuk SMPBuku penjernihan air untuk SMP
Buku penjernihan air untuk SMP
Fathoni Rizqi Kurniawan
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
Nizar Arik
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Ari Sugiarto
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge SederhanaBBAP takalar
 

What's hot (20)

Cara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minum
Cara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minumCara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minum
Cara pengolahan air sumur untuk kebutuhan air minum
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakulturMeminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfPk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPTTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
 
Kajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenKajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjen
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
 
Teknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airTeknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-air
 
Air bersih +
Air bersih +Air bersih +
Air bersih +
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
 
Sumber air dan tujuan pengolahan kualitas air
Sumber air dan tujuan pengolahan kualitas airSumber air dan tujuan pengolahan kualitas air
Sumber air dan tujuan pengolahan kualitas air
 
Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan air
 
Buku penjernihan air untuk SMP
Buku penjernihan air untuk SMPBuku penjernihan air untuk SMP
Buku penjernihan air untuk SMP
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
 

Similar to Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_dan_ lampu_ uv_terintegr

Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...
Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...
Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...
DARMAWANACEH
 
Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...
Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...
Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
FajarHidayat42
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
SMTI Pontianak
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di Indonesia
Karina Oriza
 
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriDisain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriBBAP takalar
 
Sumber
SumberSumber
Sumber
yeoh lygnoh
 
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupDampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Astri
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
bahriah imam
 
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
abdulhanan131
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Hana949769
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanBBAP takalar
 
Presentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptxPresentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptx
ssuser50bfe71
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdfTindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
AbdulBariGufroon
 
Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...
Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...
Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...SMTI Pontianak
 
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air LimbahPenggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
MuhammadSyahrul48
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 

Similar to Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_dan_ lampu_ uv_terintegr (20)

Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
 
Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...
Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...
Filtrasi adalah suatu alat atau sistem yang dapat mereduksi berbagai permasal...
 
Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...
Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...
Romi Novriadi-Optimalisasi filterisasi melalui sistem cartridge anion kation ...
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di Indonesia
 
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriDisain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
 
Sumber
SumberSumber
Sumber
 
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupDampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
 
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
 
Presentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptxPresentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptx
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdfTindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
 
Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...
Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...
Pengomposan Daun Cemara Udang Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan Zero Waste di...
 
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air LimbahPenggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
 

More from Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia

BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIOBASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated schoolRomi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batamIndahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Implementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepriImplementasi blue economy untuk kepri
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikanPengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putihKajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 

More from Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia (20)

BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIOBASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
 
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated schoolRomi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
 
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
 
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
 
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
 
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batamIndahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
 
Implementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepriImplementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepri
 
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikanPengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
 
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putihKajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
 
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
 
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
 
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_dan_ lampu_ uv_terintegr

  • 1. OPTIMALISASI KUALITAS AIR MELALUI SISTEM FILTERISASI CARTRIDGE ANION KATION DAN LAMPU UV TERINTEGRASI MAKALAH Oleh : ROMI NOVRIADI (PHPI Pelaksana Lanjutan) MUH KADARI (Perekayasa Utama) FERNANDO J.S (Perekayasa Pertama) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM 2010
  • 2. OPTIMALISASI FILTERISASI MELALUI SISTEM CARTRIDGE ANION KATION DAN LAMPU UV TERINTEGRASI Oleh : Romi Novriadi*, Muh Kadari, Fernando, J.S Balai Budidaya Laut Batam Jl. Barelang Raya Jembatan III, Pulau Setokok-Batam PO BOX 60 Sekupang, Batam – 29422 E-mail : Romi_bbl@yahoo.co.id ABSTRAK Air merupakan kebutuhan utama dan sangat penting untuk mendukung keberlangsungan seluruh proses kehidupan di bumi, khususnya bagi organisme akuatik. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga terjadi degradasi baik terhadap kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu teknik yang telah dilakukan untuk mendapatkan air yang sesuai khususnya bagi media pemeliharaan ikan adalah dengan menggunakan sistem filterisasi dengan Cartridge anion kation dan lampu UV terintegrasi. Sistem filterisasi ini memadukan antara sistem Mekanik, Kimiawi dan Ultraviolet. Fungsi dari sistem mekanik adalah untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut sehingga tidak lagi dijumpai terapung/melayang di dalam air, sementara sistem kimiawi yang menggunakan cartridge anion kation, zeolit dan arang aktif memiliki peranan untuk : Serapan, Pertukaran Ion, dan Jerapan. Dan untuk sistem Ultraviolet memiliki fungsi menghilangkan kandungan jasad renik dan mikroba dalam air yang melewati sistem Ultraviolet tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa sistem filter dengan cartridge anion kation dan lampu UV terintegrasi ini cukup efektif untuk menghasilkan kualitas air yang optimal bagi budidaya perikanan. dengan kemampuan mereduksi beberapa unsur yang bersifat toksik dan mengganggu bagi organisme akuatik. Dari hasil perekayasaan menunjukkan bahwa sistem ini dapat mereduksi keberadaan NH3 dan NO3 sebanyak 78.58–100% dan 58,33- 86,36%, Mereduksi kekeruhan dan TDS dalam air sebanyak :92,75-98.12% dan 71,59-77,1%. Dan mereduksi keberadaan jumlah Total Bakteri Umum sebanyak 72.81-83,1 %. Kata kunci : Pencemaran, Kualitas Air, Anion Kation, Ultraviolet
  • 3. OPTIMALIZATION FILTERING THROUGH THE ANIONS CATIONS CARTRIDGE SYSTEM AND INTEGRATED UV LIGHTS By: Romi Novriadi*, Muh Kadari, Fernando, J.S Mariculture Centre Development of Batam Jl. Raya Barelang, 3rd Bridges, Setokok-Batam Island PO BOX 60 Sekupang, Batam - 29422 E-mail: Romi_bbl@yahoo.co.id ABSTRACT Water is an essential requirement and is essential to support the sustainability of the whole process of life on earth, especially to aquatic organisms. so that there would be no life on earth if there is no water. Today, the water becomes a problem that needs serious attention. To get good water in accordance with certain standards, is now an expensive item, because the water has been polluted by a lot of variety of wastes from various results of human activity. Resulting in degradation of both the quality and quantity. One technique that has been done to obtain the appropriate water especially for the fish rearing media is to use filtering with the anion cation Cartridgesystem and integrated with UV lamp. This filtering system combines the Mechanical, Chemical and Ultraviolet filtering system. the mechanical system function is to separate the solid material from the water (by size) by capture / filter out these materials so they no longer found floating in the water, while the chemical system that uses anion cation cartridge, zeolite and activated charcoal has a role to: absorption, Ion Exchange, and adsorption. And for Ultraviolet systems has function to eliminate the microorganisms and microbial content in the water that passes through the ultraviolet system. The observation result showed that the anion kation cartridge filter system with integrated UV lamp is quite effective to produce the optimal water quality for aquaculture. with the capabilities to reduced few elements that are toxic and interfere the aquatic organisms. From the engineering results show that this system can reduce the presence of NH3 and NO3 78.58 to 100% and 58.33 to 86.36%, The reduction of turbidity and TDS in the water as much as : 92,75 98,12% and 71.59 to 77.1 %. And reduce the presence of the total bacteria number until 72.81 - 83,1%. Key words: Pollution, Water Quality, Cation Anion, Ultraviolet Integrated
  • 4. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Budidaya ikan baik di laut, danau, sungai maupun di tambak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disamping itu juga bergantung kepada tingkat teknologi budidaya yang dikuasai. Dengan wilayah perairan di Indonesia yang sangat luas serta memiliki kondisi lingkungan perairan yang beraneka ragam sehingga untuk pengembangan budidaya ikan memerlukan pendekatan yang berbeda-beda pula. Disinilah letak pentingnya identifikasi awal kondisi lingkungan sebelum memulai usaha budidaya perikanan. Air sebagai media hidup ikan sering berfluktuasi, baik yang bersifat harian maupun musiman, kadang-kadang ditemukan kondisi yang ekstrim. Fluktuasi faktor-faktor yang terdapat di dalam air akan sangat mempengaruhi kehidupan organisme, khususnya organisme akuatik. Pengaruh yang disebabkan tersebut akan berdampak kepada proses-proses fisiologis, tingkah laku dan mortalitas. Untuk dapat mengurangi pengaruh-pengaruh buruk oleh faktor lingkungan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas air sebagai media hidup ikan. Berdasarkan data bulanan dan tahunan yang dimiliki oleh penulis, diketahui bahwa terdapat fluktuasi pada unsur Nitrogen dan derivatnya (Nitrit, Nitrat, dan Amoniak), Posfat, dan Jumlah Total Bakteri yang ada di perairan. Kondisi ini juga dibarengi dengan meningkatnya tingkat kekeruhan serta kandungan logam berat yang terlarut didalam air. Fluktuasi unsur N dan P diasumsikan berasal dari akumulasi limbah buangan budidaya sebagai salah satu penyumbang unsur N dan P melalui feces dan sisa pakan. Selain hal tersebut tekstur substrat dasar perairan yang terdiri atas lumpur menyebabkan banyaknya partikel terlarut dan tersuspensi di dalam air, sehingga media pemeliharaan menjadi lebih cepat kotor. Permasalahan lingkungan ini masih ditambah dengan buangan limbah rumah tangga, industri dan pertambangan. Sebagai salah satu pusat Industri, Batam tentunya menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka penulis dengan dibantu oleh beberapa staff dari Balai Budidaya Laut Batam mencoba merancang sebuah sistem filterisasi yang ekonomis namun efektif dan efisien. Sistem ini disebut dengan Sistem Filterisasi dengan Anion Kation dan lampu UV (Ultraviolet) terintegrasi. Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem mekanik dengan kimiawi, dimana bahan-bahan yang digunakan adalah Anion kation yang berfungsi sebagai pengikat ion positif dan negatif, Zeolit sebagai adsorben dimana Zeolit merupakan salah satu mineral yang banyak terkandung di bumi Indonesia yang pemanfaatannya belum maksimal. Dengan Bentuk kristal zeolit relatif teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah menyebabkan permukaan zeolit menjadi sangat luas sehingga sangat baik digunakan sebagai adsorben (Arnelli dkk, 1999). Bahan lain yang digunakan adalah Arang aktif sebagai Cleaner dan Lampu UV (Ultraviolet) untuk mengurangi keberadaan jumlah bakteri yang ada di dalam air.
  • 5. I.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka beberapa permasalahan yang diambil pada perekayasaan ini adalah : 1. Berapa persen penurunan unsur N dan P beserta derivatnya dengan menggunakan sistem filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu UV terintegrasi ini ? 2. Berapa persen penurunan Jumlah Total Bakteri yang dihasilkan oleh sistem filterisasi ini ? 3. Bagaimana relevansi kualitas air yang dihasilkan oleh sistem filterisasi ini bila dibandingkan dengan Baku Mutu Untuk Biota Laut berdasarkan Kep.Men LH No.54/2004. I.3 Hipotesis Diduga bahwa akumulasi kegiatan budidaya perikanan, kegiatan rumah tangga, industri dan pertambangan telah menyebabkan degradasi kualitas lingkungan perairan sehingga diperlukan sebuah sistem filterisasi untuk meningkatkan dan mempertahankan optimalisasi kualitas perairan. I.4 Tujuan Perekayasaan ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh penggunaan filterisasi anion kation dan lampu UV terintegrasi terhadap Unsur Nitrogen dan derivatnya (NO2, NO3 dan NH3) didalam air. 2. Mengetahui pengaruh sistem filterisasi ini terhadap tingkat kekeruhan dan jumlah Total Bakteri di dalam air. 3. Menghasilkan teknologi aplikatif yang efektif dan ekonomis bagi masyarakat pembudidaya ikan.
  • 6. BAB III METODOLOGI PERCOBAAN III.1 Waktu dan Tempat Perekayasaan optimalisasi kualitas air melalui sistem filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu Ultraviolet terintegrasi ini dilaksanakan di Balai Budidaya Laut Batam, dimulai dari tanggal 5 Oktober 2009 s/d 22 Desember 2009. Namun untuk aplikasi alat ini akan terus digunakan dengan disertai proses perawatan melalui mekanisme Backwash , pencucian bahan dan pergantian bahan filter. III.2 Alat dan bahan III.2.1Alat Tabung pipa PVC diamater 10” Buret Tabung + Lampu Ultraviolet Statif dan Klem pH meter model HACH SensIon Beaker glass DO meter model Oxyguard Erlenmeyer HACH DR/890 Kolorimeter Cawan Petri HANNA C203 Ion Spektrometer Oven Nephelometer Turbidity Unit Inkubator Nephelometer Turbidity Unit Jarum Ose Colony counter Hot plate Elbow 2” Corong Stop kran 2” Botol sampel Drat luar dan dalam 2” Water sampling unit Botol cartridge Ember Alat bor lengkap Bak pemeliharaan ikan III.2.2Bahan Zeolit PCA (Plate Count Agar) Arang Aktif Free chlorine reagen Anion Kation Posphat Low Range reagen Batu karang Free chlorine reagen for HANNA Sponge NaOH 0,1 N Ammonia salycilate reagen HCl 0,1 N Ammonia cyanurate reagen KCl 0,2 N NitraVer reagen CH3COOH 0,5 N NitriVer reagen Indikator Phenolphtalein pH Buffer 7.00 Indikator Metil Orange pH Buffer 4.00 H2SO4 4 N pH Buffer 10.00 HNO3 4 N
  • 7. III.2.3 Prosedur Percobaan a. Pembuatan dan penyiapan rancangan sistem filterisasi. Rancangan cartridge Pembuatan cartridge Rancangan sistem filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu Ultraviolet terintegrasi ini dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua di Bulan Oktober 2009. seluruh rancangan memperhatikan letak bahan filterisasi dalam sistem sehingga dapat sesuai dengan fungsi bahan filter tersebut. Rancangan sistem ini dipersiapkan untuk mentreatment air pada 2(dua) bak pemeliharaan dengan masing-masing Volume 5 ton air. Untuk itu pada rancangan ini sangat diteliti besaran air Input dan besaran air Output yang dihasilkan. Jumlah volume air yang dihasilkan untuk masing- masing bak disesuaikan pada 20-25 Liter/menit. Jumlah ini sesuai dengan volume air yang dibutuhkan untuk pemeliharaan ikan dalam bak. Pada sistem ini juga dirancang mekanisme backwash yang terletak dibagian bawah sistem, sehingga ketika proses penyiphonan ataupun pencucian bak berlangsung, sistem ini dapat juga dibersihkan secara bersamaan. Sehingga pada kesimpulannya, Rancangan sistem filterisasi ini diusahakan dapat efisein, ekonomis dan seefektif mungkin. b. Penentuan letak bahan filter. Filter dengan sistem Cartridge Anion Kation dan lampu Ultraviolet terintegrasi ini merupakan sistem filter kombinasi yakni Filter Mekanik, Kimiawi dan Ultraviolet. Dikatakan Filter Mekanik, karena menggunakan bahan dasar untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material- material tersebut sehingga tidak lagi dijumpai dalam keadaan terapung/melayang. Dalam hal ini yang digunakan adalah batuan karang. Dan disebut Filter Kimiawi karena memiliki fungsi sebagai (1) Serapan, (2) Pertukaran Ion, dan (3) Jerapan. Untuk itu pada sistem filterisasi ini digunakan Anion Kation, Zeolit dan Arang Aktif. Dan pada akhirnya seluruh air yang dihasilkan akan dibersihkan lagi dari keberadaan bakteri dengan menggunakan filter Ultraviolet.
  • 8. Secara umum letak bahan filter dapat dilihat pada gambar berikut : Dari gambar tersebut, secara harfiah dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Air masuk (Lihat tanda panah) melalui sebuah cartridge yang didalamnya berisikan anion dan kation. Disini akan terjadi proses pertukaran ion, dimana dimana ion-ion yang terjerap pada suatu permukaan media filter ditukar dengan ion-ion lain yang berada di dalam air. Proses ini dimungkinkan melalui suatu fenomena tarik menarik antara permukaan media bermuatan dengan molekul-molekul bersifat polar. Apabila suatu molekul bermuatan menyentuh suatu permukaan yang memiliki muatan berlawanan maka molekul tersebut akan terikat secara kimiawi pada permukaan tersebut. Pada kondisi tertentu molekul-molekul ini dapat ditukar posisisnya dengan molekul lain yang berada dalam air yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk diikat. 2. Selanjutnya air keluar dari cartridge dan masuk ke dalam tahapan pertama sistem filterisasi yakni, batuan karang aktif. Disini filter memainkan peranan filter mekanik, dimana terjadi proses pemisahan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut. 3. Dari tahapan pertama air kemudian naik lagi ke tahapan kedua, yakni lapisan batuan Zeolit. Disini terjadi sebuah proses pengikatan zat mikro dan racun yang masih terlarut contohnya nitrit, nitrat maupun amoniak 4. Dari tahapan kedua, air naik terus keatas memasuki tahapan filterisasi ketiga yang berisikan Arang aktif. Pada lapisan ini masih merupakan sistem filterisasi kimia yang memiliki fungsi selain sebagai penjernih / Cleaner, penghilang rasa, warna dan bau juga dapat berfungsi untuk menghilangkan unsur-unsur toksik seperti unsur Nitrogen dan derivat- derivatnya. 5. Setelah ditreatment dengan perlakuan mekanik dan kimiawi, maka selanjutnya air dari atas (lihat tanda panah) masuk ke dalam tabung UV (ultraviolet) untuk mereduksi jumlah bakteri total yang ada didalam air dan selanjutnya air masuk ke dalam bak pemeliharaan ikan.
  • 9. C. Analisa kualitas air yang dihasilkan oleh sistem filterisasi Untuk mengetahui optimalisasi kualitas air yang dihasilkan oleh sistem filterisasi ini, maka dilakukan analisa kualitas air terhadap air yang dihasilkan oleh sistem filterisasi ini. Sebagai perbandingan, dilakukan uji kualitas air terhadap air terhadap sumber air yang sama tetapi tanpa melalui sistem filterisasi ini (Kontrol). Sampling dilakukan sebanyak 1 x dalam seminggu dan dilakukan mulai dari Tanggal 19 Oktober 2009 s/d 14 Desember 2009. yang berarti terdapat 9 (sembilan) x kegiatan sampling. Parameter yang dianalisa meliputi : TDS (Total Dissolved Solid), NH3, NO2, NO3, pH, Oksigen terlarut, salinitas, Kekeruhan, dan Total Bakteri Umum. Seluruh parameter diuji di Laboratorium Penguji Balai Budidaya Laut Batam, hanya untuk kekeruhan dan TDS, pengujian dilakukan di Laboratorium Lingkungan Surveyor Indonesia. d. Perawatan alat Sistem Filterisasi Perawatan sistem filterisasi melalui cartridge anion kation dan lampu Ultraviolet terintegrasi ini sangat penting dilakukan demi keberlanjutan dan keawetan alat filterisasi ini. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan dua tahap : yakni tahap 1) Perawatan harian, yakni dilakukan dengan melakukan backwash agar sisa-sisa kotoran yang mengendap dapat mengalir keluar. Dan tahap 2) Pencucian bahan filter, dapat dilakukan secara berkala, namun disarankan untuk pemakaian harian dilakukan pembersihan 1x dalam 45 hari. Pencucian ini dimaksudkan agar kotoran- kotoran yang terjerembab atau ada di pori-pori bahan filter dapat dibersihkan. Setelah proses pembersihan selesai, maka seluruh bahan dapat dimasukkan kembali ke dalam tabung filterisasi dengan harapan kembali efektif seperti keadaan awal pemakaian. Dengan perawatan yang baik, rutin dan terencana, filter diprediksi dapat digunakan selamanya.
  • 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil 1. Analisa pH (derajat keasaman) Dan Oksigen Terlarut HASIL UJI TANGGAL TEST RESULT ANALISA Setelah Filter Air Kontrol pH D.O (mg/l) pH D.O (mg/l) 19 Oktober 7,94 5,7 7,89 5,3 26 Oktober 8,02 5,8 7,95 5,5 2 November 7,95 5,9 7,97 5,5 9 November 7,98 5,4 7,93 5,4 16 November 7,95 6,1 8,01 5,7 23 November 7,89 5,8 7,92 5,3 30 November 7,93 5,7 7,95 5,2 7 Desember 8,02 5,9 7,96 5,4 14 Desember 7,95 5,8 7,94 5,6 Grafik Perbandingan nilai pH (derajat keasaman) 8.05 8 Nilai pH 7.95 pH Setelah filter 7.9 pH air kontrol 7.85 7.8 kt kt ov ov Nov Nov Nov es es O O N N D D 19 26 2- 9- 16- 23- 30- 7 4 1 Tanggal sampling Grafik Perbandingan Oksigen Terlarut 6.2 6 Konsentrasi D.O 5.8 5.6 Nilai DO Setelah filter 5.4 Nilai DO Kontrol 5.2 5 4.8 4.6 kt kt ov ov Nov Nov Nov es es O O -N N D D 19 26 2 9- 16- 23- 30- 7 14 Tanggal Sampling
  • 11. 2. Analisa Kekeruhan dan TDS (Total Dissolved Solid) HASIL UJI TANGGAL TEST RESULT ANALISA Setelah Filter Air Kontrol Kekeruhan TDS Kekeruhan TDS (NTU) (mg/l) (NTU) (mg/l) 19 Oktober 0,05 10.2 0.58 33,2 26 Oktober 0,05 9.8 0,63 30,4 2 November 0,03 9.5 0.57 35,1 9 November 0,02 8.4 0,56 29,8 16 November 0,03 8.5 0,61 27,4 23 November 0,03 7.4 0,63 30,9 30 November 0,01 7.8 0,58 32,6 7 Desember 0,02 6.3 0,53 31,8 14 Desember 0,02 6.9 0,69 35,9 Sumber : Laboratorium Surveyor Indonesia Grafik Perbandingan Nilai Kekeruhan/Turbiditas 0.8 Konsentrasi Kekeruhan 0.7 0.6 Kekeruhan setelah 0.5 (NTU) filter 0.4 Kekeruhan air kontrol 0.3 0.2 0.1 0 2-Nov 9-Nov 16-Nov 23-Nov 30-Nov 19 Okt 26 Okt 7 Des 14 Des Tanggal Sampling Grafik Perbandingan Nilai TDS 40 35 Nilai TDS (mg/l) 30 25 TDS setelah filter 20 TDS Air Kontrol 15 10 5 0 kt kt ov ov Nov Nov Nov es Des O O N N D 19 26 2- 9- 16- 23- 30- 7 14 Tanggal Sampling
  • 12. 3. Analisa Konsentrasi NH3 dan NO3 HASIL UJI TANGGAL TEST RESULT ANALISA Setelah Filter Air Kontrol NH3 NO3 NH3 NO3 (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) 19 Oktober 0.03 0.15 0.14 0.29 26 Oktober 0.01 0.12 0.12 0.31 2 November 0.01 0.09 0.05 0.28 9 November 0 0.07 0.08 0.35 16 November 0 0.11 0.09 0.36 23 November 0 0.08 0.11 0.28 30 November 0.01 0.08 0.07 0.22 7 Desember 0 0.09 0.06 0.25 14 Desember 0 0.03 0.09 0.25 Grafik Perbandingan Nilai NH3 0.16 0.14 Nilai NH3 (mg/l) 0.12 0.1 NH3 Setelah filter 0.08 NH3 Air Kontrol 0.06 0.04 0.02 0 kt kt ov ov ov ov ov es es O O -N 9-N 6-N 3-N 0-N 7 D 4 D 19 26 2 1 2 3 1 Tanggal Sampling Grafik Perbandingan Nilai NO3 0.4 Konsentrasi NO3 (mg/l) 0.35 0.3 0.25 NO3 setelah filter 0.2 NO3 Air Kontrol 0.15 0.1 0.05 0 kt kt ov ov ov ov ov e s es O O -N N N N N D D 19 26 2 9- 16 - 23- 30 - 7 14 Tanggal Sampling
  • 13. 4. Analisa Total Bakteri Umum TANGGAL HASIL UJI ANALISA PARAMETER TBU (CFU/ml) Setelah Filter Air Kontrol 19 Oktober 9,3 x 102 1,19 x 103 26 Oktober 8,6 x 102 1,67 x 103 2 November 7,44 x 102 4,16 x 103 9 November 6,93 x 102 7,2 x 102 16 November 7,58 x 102 5,5 x 103 23 November 5,9 x 102 10,19x103 30 November 7,1 x 102 38,7x102 7 Desember 6,6 x 102 43,9x102 14 Desember 6,35 x 102 21,7x102 Grafik Perbandingan Jumlah Total Bakteri Umum dalam perairan 60 Jumlah TBU (x100) 50 40 TBU setelah filter 30 TBU air kontrol 20 10 0 19 26 2- 9- 16- 23- 30- 7 14 Okt Okt Nov Nov Nov Nov Nov Des Des Tanggal Sampling Catatan : Air diambil setelah filter selesai dihidupkan ± 15 menit setiap pagi jam 08.00 WIB. IV.2 Pembahasan Sistem Filterisasi dengan Cartridge Anion Kation dan Lampu UV Terintegrasi ini merupakan sistem filterisasi kombinasi, yakni antara sistem filterisasi Mekanik, kimiawi dan Ultraviolet. Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi pembudidaya untuk mendapatkan alat yang efektif untuk menghasilkan kualitas air yang optimal namun dengan harga yang terjangkau dan ekonomis. Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama Sembilan minggu, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara air setelah melalui system filterisasi ini bila dibandingkan dengan air control tanpa melalui system filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu UV terintegrasi ini.
  • 14. Untuk parameter umum seperti pH dan D.O (kandungan oksigen terlarut) tidak terdapat fluktuasi yang nyata diantara keduanya. Namun konsentrasi D.O pada air setelah melalui system filterisasi selama 9 minggu pengamatan selalu lebih baik bila dibandingkan dengan air kontrol. Hal ini dimungkinkan terjadi karena sistem pengeluaran air yang dibuat melalui rongga-rongga pada pipa menyebabkan terjadinya perpecahan pada ikatan kimia air. Sehingga menyebabkan air ketika keluar dari sistem filterisasi ini menjadi lebih mudah untuk mengikat ion O2 yang ada di udara ( Ralph H Petrucci, 1989). Sedangkan pada parameter Kekeruhan dan TDS terdapat perbedaan yang cukup nyata. Rentang nilai kekeruhan pada air yang melewati system filterisasi ini selama 9 minggu pengamatan berada pada rentang 0,01 – 0,05 NTU sementara pada air control berada pada rentang 0,53 – 0,69 NTU. hal ini berarti terjadi reduksi kekeruhan dalam air sebesar 92,75 - 98.12%. sementara untuk nilai TDS (Total Dissolved Solid), untuk air yang melewati system filterisasi, konsentrasi TDS yang dihasilkan adalah : 6,3 – 10,2 mg/l sementara pada air kontrol : 27,4 – 35,9. hal ini berarti system filterisasi ini telah mereduksi partikel padatan terlarut sebanyak 71,59 - 77,1%. Hal ini dimungkinkan terjadi karena system ini memiliki system filterisasi mekanik yang dapat memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut sehingga tidak lagi dijumpai dalam keadaan terapung/melayang. Dalam hal ini bahan yang digunakan adalah batuan karang dan sponge penyerap pada bagian atas filter. Pada parameter NH3 (Amoniak) dan NO3 (Nitrat) yang dianalisa selama pengamatan, perbedaan diantara air setelah filter dengan air control terdapat perbedaan yang begitu mencolok. Dimana diperoleh data pada air setelah melewati sistem filterisasi memiliki konsentrasi NH3 : 0 – 0,03 mg/l. sementara pada air kontrol : 0,05 – 0,14 mg/l. artinya terjadi reduksi unsur NH3 sebanyak 78.58 – 100%. Sementara untuk parameter NO3 pada air yang melewati system filterisasi ini berada pada konsentrasi : 0,03-0,15 mg/l, sedangkan air control memiliki rentang 0,22 – 0,36 mg/l. artinya terjadi reduksi sebanyak : 58,33 - 86,36%. Pengurangan unsure Nitrogen dan derivatnya ini (NH3 dan NO3) dimungkinkan terjadi karena system Kimiawi dapat berjalan dengan baik dimana dengan menggunakan Anion Kation, Zeolit dan arang aktif, maka terjadi sebuah proses pengikatan zat mikro dan racun yang masih terlarut, seperti Nitrit, Nitrat dan Amoniak. Untuk jumlah Total Bakteri Umum (TBU) yang telah dianalisa, jumlah TBU pada air setelah melalui system filterisasi ini adalah 5,9 x 102 – 9,3 x 102. sementara pada air kontrol adalah : 21,7x102 - 5,5 x 103. hal ini berarti terjadi reduksi pada jumlah total bakteri sebanyak 72.81 – 83,1 %. Keadaan ini diperoleh karena adanya filterisasi Ultraviolet pada tahap akhir system filterisasi ini. Berdasarkan data analisa tersebut diatas, maka diperoleh sebuah kesimpulan bahwa Sistem Filterisasi dengan cartridge anion kation dan lampu UV terintegrasi ini cukup efektif dan efisien dalam menghasilkan kualitas air yang optimal untuk budidaya perikanan.
  • 15. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan 1. Sistem Filterisasi dengan Cartridge Anion Kation dan lampu UV terintegrasi ini merupakan sistem filterisasi kombinasi, karena memadukan Sistem Mekanik, Kimiawi dan Ultraviolet. 2. Sistem Filterisasi dengan Cartridge Anion Kation dan lampu UV terintegrasi cukup efektif dalam menghasilkan kualitas air yang optimal bagi budidaya perikanan. 3. Sistem Filterisasi ini cukup efektif dalam mengurangi kadar unsur toksik seperti NH3 dan NO3 melalui sistem kimiawi sebesar 78.58– 100% dan 58,33- 86,36%. 4. Sistem Filterisasi ini cukup efektif dalam mengurangi nilai kekeruhan dan TDS dalam air melalui sistem Mekanik sebesar 92,75-98.12%. dan 71,59 - 77,1%. 5. Sistem Filterisasi ini cukup efektif dalam mengurangi Jumlah Total Bakteri Umum dalam air melalui sistem Ultraviolet sebesar 72.81 – 83,1 %. V.2 Saran 1. Perlu dilakukan uji statistik tentang efektivitas lama penggunaan lampu UV terhadap keberadaan jumlah bakteri yang dihasilkan. 2. Perlu dilakukan kajian lanjutan terhadap kemampuan sistem untuk mereduksi beberapa parameter lain, seperti unsur logam-logam berat yang terlarut dalam air.
  • 16. VI. DAFTAR PUSTAKA Clarke, R. and M. Beveridge. 1989. Off shore fish farming. Infofish International, 3 (89) : 12 – 15. Dahuri, R. 2003. Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Orasi ilmiah : Guru besar tetap bidang pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Honma, A. 1993. Aquaculture in Japan. Japan FAO Association. Baji Chikusan-Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, CVhiyoda-Ku, Japan. Jusuf, G.D.H. dan V.P.H. Nikijuluw. 1999. Arah kebijaksanaan dan strategi diseminasi teknologi dan penelitian budidaya laut dan pantai dalam A. Sudrajat, E. S.Heruwati, J. Widodo dan A. Poernomo (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Diseminasi Teknologi Budidaya laut dan Pantai di Jakarta Tanggal 2 Desember 1999. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan bekerjasama dengan JICA Kurnia, agus, 2006, Saatnya Indonesia menerapkan budidaya ikan ramah lingkungan (2), artikel Lee, C.S. 1997. Constraints and government intervention for the development of aquaculture in developing countries. Aquaculture Economics and Managements, 1(1) : 65 – 71. Maan, M., Bachrein dan M. Rochiyat. 1999. Diseminasi teknologi budidaya laut dan pantai dalam A. Sudrajat, E. S.Heruwati, J. Widodo dan A. Poernomo (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Diseminasi Teknologi Budidaya laut dan Pantai di Jakarta 2 Desember 1999. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan bekerjasama dengan JICA. Nikijuluw, Victor P.H., 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Daerah dan PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta. Petrucci H.R, 1989, Kimia Dasar- Prinsip dan Terapan Modern, Edisi Ke- empat, Jilid Ke-1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sugama, K. 1999. Inventarisasi dan identifikasi teknologi budidaya laut dan pantai yang telah dikuasai untuk diseminasi dalam A. Sudrajat, E. S.Heruwati, J. Widodo dan A. Poernomo (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Diseminasi Teknologi Budidaya laut dan Pantai di Jakarta Tanggal 2 Desember 1999. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan bekerjasama dengan JICA www.O-fish.com/ water quality. htm www.O-fish.com/ filter mekanik.htm www.O-fish.com/ filter kimia.htm www.O-fish.com/ filter ultraviolet.htm